Identifikasi Beberapa Masalah Terkait dengan Urgensi [R

advertisement
Identifikasi Beberapa Masalah Terkait dengan Urgensi [R]UU Ormas yang Sudah atau Dapat Diatur
oleh Berbagai Peraturan Perundang-Undangan Sektoral
Disiapkan oleh: Koalisi Kebebasan Berserikat [KKB]
MASALAH
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SEKTORAL
Organisasi melakukan tindakan kekerasan
dan anarkis (sweeping, penyerangan,
intimidasi, dll)
 KUHP sudah lebih dari cukup untuk menjerat pelaku, yang turut serta, yang memerintahkan suatu tindak kejahatan,
ataupun yang menyatakan permusuhan ataupun kebencian terhadap suatu golongan secara terbuka di muka umum
 Tidak tegasnya aparat penegak hukum dalam menindak pelaku kekerasan tidak ada kaitannya dengan UU Ormas
maupun upaya untuk merevisinya
 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor)
 UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan dan UU No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU No. 16 Tahun 2011
tentang Yayasan (UU Yayasan) melarang pengalihan kekayaan yayasan secara langsung atau tidak langsung kepada
Pembina, Pengurus, Pengawas, karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap Yayasan
 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
 UU No. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
 UU No. 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme
 Pasal 52 UU Yayasan mewajibkan ikhtisar laporan tahunan Yayasan diumumkan pada papan pengumuman di kantor
Yayasan. Selain itu, bagi Yayasan yang menerima dana dari negara, bantuan luar negeri, dan/atau pihak lain sebesar Rp
500 juta harus diaudit oleh akuntan publik dan diumumkan dalam surat kabar
 Pasal 72 UU Yayasan: Yayasan yang sebagian kekayaannya berasal dari bantuan negara, bantuan luar negeri, dan/atau
sumbangan masyarakat yang diperolehnya sebagai akibat berlakunya suatu peraturan perundang-undangan wajib
mengumumkan ikhtisar laporan keuangan yang mencakup kekayaannya selama 10 (sepuluh) tahun sebelum UU Yayasan
diundangkan
 UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) menempatkan dan mengatur organisasi
nonpemerintah sebagai badan publik
 UU Tipikor
 Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah oleh Perpres No. 35
Tahun 2011 dan Perpres 70 Tahun 2012
Organisasi melakukan penyimpangan
keuangan (korupsi, pencucian uang, dll)
Organisasi terlibat tindak pidana terorisme
Organisasi tidak transparan dan akuntabel
padahal menerima dana dari masyarakat
dan negara
Organisasi ikut serta terlibat dalam
penyimpangan proses tender yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah
atau dalam mengajukan dan mengelola
1
MASALAH
dana bantuan sosial
Penindakan penyalahgunaan dana publik
yang dilakukan ormas
Organisasi melakukan kegiatan politik
praktis
Organisasi merupakan sayap kepentingan
pihak asing
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SEKTORAL
 Keliru jika beranggapan RUU Ormas dapat menjadi dasar hukum penuntutan ormas di pengadilan karena
penyalahgunaan dana publik
 Dalam prakteknya SKT menjadi modal ormas untuk mendapatkan dana publik, misalnya dana bantuan sosial
 Dalam KUHP/KUHPerdata, jika belum berbadan hukum, apabila terjadi pelanggaran hukum, yang bertanggung jawab
adalah orang per-orangan dan bukan organisasi
UU Yayasan membatasi maksud dan tujuan pendirian (yayasan) untuk kegiatan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan
UU Yayasan mengatur mengenai yayasan asing maupun yayasan yang didirikan oleh orang asing
2
Download