LAPORAN KASUS “An. A Dengan Kolestasis Infeksi Cytomegalovirus” Harsiah Rizky Yunda Yeci Hasdita Elmayana Ilyas CI INSTITUSI ( Tuti Seniwati, S.Kep., Ns., M.Kep ) PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2020 1 KASUS 1 RUANG INFEKSI I. Biodata A. Identitas Pasien 1. Nama/Nama panggilan : An. A 2. Tempat tgl lahir/usia : 30 Juni 2017 3. Jenis kelamin : Laki – laki 4. A g a m a : Islam 5. Pendidikan : belum sekolah 6. Alamat : Jl. A. Mappagulung Pare – pare 7. Tgl masuk : 7 Oktober 2018 8. Tgl pengkajian : 19 November 2018 9. Diagnosa medik : kolestasis + infeksi chytomegalovirus 10. Terapi : pemberian oksigen B. Identitas Orang tua 1. Ayah a. Nama : Tn. S b. Usia : 30 tahun c. Pendidikan : D1 d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Pegawai swasta e. Agama f. Alamat : Islam : Jl. A. Mappagulung Pare – pare 2. Ibu a. Nama : Ny. Af b. Usia : 22 tahun c. Pendidikan : SMA d. Pekerjaan/Sumber penghasilan : Pegawai swasta e. Agama : Islam f. : Jl. A. Mappagulung Pare – pare Alamat 1 C. Identitas Saudara Kandung No - II. NAMA - USIA - HUBUNGAN - STATUS KESEHATAN - Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit An. A dirujuk dari rumah sakit Andi Makkasau dengan diagnose ileus obstruksi. Pasien masuk dengan keluhan kuning seluruh tubuh. Batuk berlendir dan sesak ada. Perut pasien tampak kembung. Tidak kejang, tidak demam tapi ada riwayat demam tidak terus menerus dan turun dengan obat penurun panas. III. Riwayat Kesehatan A. Riwayat Kesehatan Sekarang : Anak tampak lemah. Anak tampak rewel dan gelisah, tampak kuning, tampak kurus. Anak menggunakan oksigen nasal kanul 4 liter/menit. Terpasang infus cairan KAEN 3B. Kuku anak tampak hitam. B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun) 1. Prenatal care a. Pemeriksaan kehamilan : ibu pasien mengatakan setiap bulan b. Keluhan selama hamil : ibu mengatakan tidak ada keluhan selama hamil c. Riwayat penggunaan obat dan terkena sinar : ibu mengatakan selalu mengonsumsi vitamin dan suplemen penambah darah dari dokter selama hamil. d. Kenaikan BB selama hamil : 9 kg e. Imunisasi TT : Iya f. Golongan darah ibu : Golongan darah ayah : 2. Natal a. Tempat melahirkan : Rumah sakit b. Lama dan jenis persalinan : persalinan normal c. Penolong persalinan : Dokter d. Cara untuk memudahkan persalinan : Tidak ada e. Komplikasi waktu lahir : Tidak ada 3. Post natal a. Kondisi bayi : BB lahir 3200 gram, PB: 49 cm 2 b. Anak lahir dengan usia gestasi yang cukup. An. A segera menangis saat lahir. (Untuk semua Usia) 1. Penyakit yang pernah dialami pasien yaitu demam, pilek. 2. Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan baik jatuh, tenggelam, kecelakaan lalu lintas atau keracunan. 3. Alergi : tidak ada 4. Konsumsi obat – obatan bebas : tidak pernah 5. Perkembangan anak dibanding saudara – saudaranya : ibu pasien mengatakan anaknya berkembang seperti anak lain pada umumnya. C. Riwayat Kesehatan Keluarga 1. Penyakit anggota keluarga Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama dengan pasien saat ini. 2. Genogram 1 thn Keterangan : : Laki – laki : tingga bersama : Perempuan : garis keturunan : Pasien IV. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap) NO 1. 2. 3. Jenis immunisasi BCG DPT (I,II,III) HIB Waktu pemberian Umur 1 bulan Umur 2, 3, 4 bulan Umur 2, 3, 4 bulan 3 Reaksi setelah pemberian Demam Demam Demam 4. 5. 6. V. Hepatitis B Polio (I,II,III,IV) Campak Umur 1 hari, 2, 3, 4 bulan Umur 1, 2, 3, 4 bulan Umur 9 bulan Demam Demam Demam Riwayat Tumbuh Kembang A. Pertumbuhan Fisik 1. Berat badan : 8,5 kg (sekarang/saat sakit) dan 11 kg (sebelum sakit) 2. Tinggi badan : 78 cm 3. Waktu tumbuh gigi pertama umur 7 bulan B. Perkembangan Tiap tahap Usia anak saat 1. Berguling : 4 bulan 2. Duduk : 8 bulan 3. Merangkak : 9 bulan 4. Berdiri : 12 bulan 5. Berjalan : belum mampu 6. Senyum kepada orang lain pertama kali : ibu tidak ingat 7. Bicara pertama kali : 8 bulan 8. Berpakaian tanpa bantuan : belum mampu VI. Riwayat Nutrisi A. Pemberian ASI - Pertama kali pasien di beri ASI : pada saat lahir - Cara pemberiannya : langsung - Lama pemberian ASI : selama 11 bulan B. Pemberian susu formula - Alasan pemberian : karena produksi asi mulai menurun - Jumlah pemberian : 1 dot penuh (±150 ml) - Cara pemberian : dengan dot Usia 0 bulan – 4 bulan Jenis Nutrisi ASI 4 bulan-12 bulan ASI dan makanan pendamping ASI 4 Lama Pemberian 6 bulan ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI dimulai umur 6 bulan. ASI diberikan sampai 11 bulan. Saat ini Bubur/nasi lembek dan susu formula Sampai sekarang VII. Riwayat Psikososial Tempat tinggal : Anak tinggal serumah bersama dengan kedua orang tuanya di rumah sendiri Pasien tinggal bersama keluarganya di Pare – pare Ibu pasien mengatakan bahwa ada sekolah disekitar rumahnya Saat ini hubungan antar anggota keluarga harmonis Ibu pasien mengatakan bahwa saat ini anaknya tidak memiliki pengasuh atau pembantu, dan pasien hanya diasuh oleh kedua orang tuanya dan neneknya. Orang tua pasien mengatakan merasa cemas dengan kondisi anaknya, khawatir jika anaknya kelak tidak dapat sembuh. VIII. Riwayat Spiritual: Keluarga pasien beragama Islam dan selalu memberikan dukungan pada anak, merawat dan tidak pernah mengacuhkannya Orang tua pasien selalu berdoa untuk kesembuhan anaknya, dan berharap semoga anaknya lekas sembuh dan berkumpul dengan keluarga. IX. Reaksi Hospitalisasi A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap Ibu membawa anaknya ke RS karena khawatir akan keadaan anaknya. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Ya Perasaan orang tua saat ini cemas dan khawatir Orang tua selalu menjaga anaknya B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap An. A tampak rewel dan gelisah X. Aktivitas sehari-hari A. Nutrisi NO Kondisi 1. Selera makan Sebelum Sakit Ibu mengakatan nafsu makan anak baik. Anaknya rajin makan Saat Sakit Anak malas makan, selera makan berkurang 2. Nasi lembek/bubur, susu, makanan lunak Bubur dan susu (menu makanan dari ahli gizi) Menu makanan 5 NO Kondisi 3. Frekuensi makan Sebelum Sakit 3-4 kali sehari Saat Sakit 3 kali sehari 4. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada 5. Pembatasan pola makan Tidak ada Tidak ada 6. Cara makan Disuapi Disuapi 7. Ritual saat makan Tidak ada Tidak ada B. Cairan 1. Kondisi Jenis minuman 2. Frekuensi minum 3. Cara pemenuhan C. Eliminasi (BAB & BAK) Kondisi 1. Buang Air Besar 2. Sebelum Sakit Air putih dan susu formula Air putih dan susu : 3-4 gelas per hari Minum menggunakan dot Saat Sakit Susu formula Susu formula ±150 cc Minum menggunakan dot Sebelum Sakit Saat Sakit Tempat pembuangan BAB di WC/popok popok Frekuensi (waktu) Konsistensi Kesulitan Pencahar Buang Air Kecil Tempat pembuangan Frekuensi Warna dan bau Volume Kesulitan 1 kali setiap hari Lunak Tidak ada Tidak pernah 1 kali setiap hari Lunak Tidak ada Tidak pernah BAK di WC/popok popok 4-5 kali sehari Kuning dan pesing Tidak terukur Tidak ada 4-5 kali sehari Kuning dan pesing Tidak terukur Tidak ada D. Istirahat tidur Kondisi 1. Jam tidur - Siang - Malam 2. Pola tidur 3. Kebiasaan sebelum tidur Sebelum Sakit Jam 13.00 – 15.00 Jam 21.00 – 06.00 Teratur Bermain 6 Saat Sakit Jam 13.00 - 16.00 Jam 21.00 – 06.00 Tidak Teratur - 4. Kesulitan tidur Tidak ada Ada E. Olah Raga Kondisi 1. Program olah raga 2. Jenis dan frekuensi 3. Kondisi setelah olah raga Sebelum Sakit - Saat Sakit - F. Personal Hygiene 1. 2. 3. 4. Kondisi Mandi - Cara - Frekuensi - Alat mandi Cuci rambut - Frekuensi - Cara Gunting kuku - Frekuensi - Cara Gosok gigi - Frekuensi - Cara Sebelum Sakit Saat Sakit Dimandikan Setiap hari Sabun mandi Dimandikan Setiap hari Tissue basah 3 kali seminggu Dimandikan 1 kali seminggu Sekali seminggu Digunting oleh ibu Digunting oleh ibu - - G. Aktifitas/Mobilitas Fisik Kondisi 1. Kegiatan sehari-hari Sebelum Sakit Bermain 2. Pengaturan jadwal harian 3.Penggunaan alat bantu aktifitas 4. kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada Tidak ada Tidak ada Saat Sakit Istirahat dan main di tempat tidur Tidak ada Tidak ada Tidak ada H. Rekreasi 1. 2. 3. 4. XI. Kondisi Waktu luang Perasaan setelah rekreasi Waktu senggang keluarga Kegiatan hari libur Sebelum Sakit Bermain dengan keluarga Pasien merasa senang Kumpul bersama keluarga Kadang rekreasi bersama keluarga Pemeriksaan Fisik A. Keadaan umum pasien : Keadaan umum pasien tampak lemah, GCS 15. B. Tanda-tanda vital Suhu : 37oC 7 Saat Sakit - Nadi : 100 kali/menit Respirasi : 40 kali/menit Tekanan darah : :- Saturasi oksigen : 98% C. Antropometri Tinggi Badan : 78 cm Berat Badan : 8.5 kg Lingkar lengan atas : 10 cm Lingkar kepala : 45 cm Lingkar dada : 43 cm Lingkar perut : 53 cm Skin fold : tidak dilakukan D. Sistem pernapasan 1. Hidung : simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, ada secret, tidak polip dan epistaksis 2. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, ada secret, tampak pasien batuk 3. Dada : - Bentuk dada normochest - Gerakan dada simetris, ada retraksi dada - Suara napas ronkhi (+) 4. Tidak ada Clubbing finger, kuku warna hitam. E. Sistem Cardio Vaskuler 1. Conjungtiva tidak anemis, bibir pucat, tekanan vena jugularis kesan normal. 2. Ukuran jantung normal 3. Suara jantung I/II reguler. Bising aorta, murmur dan Gallop tidak terdengar. 4. Capillary Refilling Time <3 detik. F. Sistem Pencernaan 1. Sklera ikterik, bibir pucat, tidak ada labio skizis. 2. Kemampuan menelan baik 3. Peristaltik kesan normal (8 kali permenit). 4. Abdomen : distensi abdomen, asites ada, tidak teraba pembesaran hati ginjal dan lien 5. Anus tidak lecet dan tidak ada hemoroid 8 G. Sistem indra 1. Mata a. Kelopak mata : tidak ada ptosis, bulu mata panjang, alis simetris. b. Pemeriksaan visus tidak dilakukan c. Lapang pandang kesan normal 2. Hidung a. Penciuman baik, tidak ada perih dihidung, tanda-tanda trauma dan mimisan tidak ada. b. Tidak ada sekret yang menghalangi penciuman 3. Telinga a. Keadaan daun telinga bentuk normal simetris kiri dan kanan, liang telinga nampak bersih, otorea tidak ada. b. Fungsi pendengaran baik H. Sistem saraf 1. Fungsi cerebral a. Status mental : b. Kesadaran : Eyes 4 (membuka mata spontan), Motorik 6 (bergerak mengikuti perintah), Verbal 5 (berbicara normal) 2. Fungsi cranial Tidak ditemukan adanya kelainan pada pemeriksaan saraf cranial mulai dari N I sampai N XII. 3. Fungsi motorik : Massa otot tidak ditemukan adanya atropi/hipertropi, tonus otot kesan normal, kekuatan otot : 5 (kekuatan kontraksi yang penuh). 4. Fungsi sensorik : Pasien mampu merasakan adanya nyeri dan getaran 5. Fungsi cerebellum : fungsi koordinasi dan keseimbangan tidak dikaji 6. Refleks : Bisep, trisep, patella hasilnya positif (normal) 7. Iritasi meningen : tidak ditemukan adanya kaku kuduk, laseque sign, Brudzinki I/II I. Sistem Muskulo Skeletal 1. Kepala : Bentuk kepala normocephal, gerakan aktif 2. Vertebrae : tidak ada scoliosis, lordosis, kyposis. Gerakan aktif dan tidak ditemukan adanya Spina bifida, ROM aktif, fungsi gerak baik. 3. Pelvis : tidak ada kelainan, gerakan aktif, ROM aktif. 4. Lutut : Simetris, pergerakan tidak ada hambatan. 9 J. 5. Kaki : tidak ada bengkak. gerakan aktif, ROM aktif, belum mampu berjalan 6. Tangan : tidak ada bengkak, gerakan aktif, ROM aktif, Sistem Integumen 1. Rambut : Warna hitam dan tidak mudah dicabut. 2. Kulit : Warna sawo matang, tidak demam, tidak ada edema, agak kering 3. Kuku : Warna hitam, permukaan kuku tidak rata, K. Sistem Endokrin 1. Kelenjar thyroid : tidak teraba adanya pembesaran. 2. Tidak ada ekskresi urine berlebihan 3. Pasien tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut L. Sistem Perkemihan 1. Tidak ada oedema palpebra, moon face dan oedema anasarka. 2. Tidak teraba distensi kandung kemih. 3. Tidak ada riwayat nocturia, dysuria dan kencing batu. M. Sistem Reproduksi Tidak dikaji N. Sistem Imun Tidak ada riwayat alergi Pasien pernah mengalami batuk, pilek dan demam. XII. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0-6 Tahun) Menggunakan DDST 1. Personal sosial : kemampuannya seperti anak usia 9 bulan 2. Motorik halus : sesuai usia 3. Bahasa : kemampuannya seperti anak usia 11 bulan 4. Motorik kasar : kemampuannya seperti anak usia 9 bulan 10 XIII. Test Diagnostik 1. Laboratorium Pemeriksaan 16 November 2018 Hematologi Rutin WCB RBC HGB HCT MCV MCH MCHC PLT NEUT LYMPH MONO EO BASO Kimia Darah Glukosa GDS Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin Fungsi Hati Hasil Rentang Normal Interpretasi 19,3 103/uL 4,56 106/uL 13,1 g/dL 42,6 % 93 fL 28,8 pg 30,9 g/dL 158 103/uL 73,3% 15,7% 7,4% 2,4% 1,2% 4,00–10,00 4,00–6,00 12,0–48,0 37-48 80- 97 26,5-33,5 31,5-35 150 – 400 33,0 – 66,0 19,0 – 45,0 1,0 – 8,0 1,0 – 3,0 0,0 – 1,0 Meningkat Normal Normal Normal Normal Normal Menurun Normal Meningkat Menurun Normal Normal Meningkat 79 140 mg/dl 20 0,28 10-50 L (<1,3), P(<1,1) Bilirubin total 12.42 Bilirubin direk 12.37 Albumin SGOT SGPT Elektrolit Natrium Kalium Klorida Dewasa (<1,1) Neonatus (<11,0) Dewasa (<0,30) Neonatus (<3,0) 3,5-5,0 gr/dl <38 <41 3,0 gr/dl 213 143 141 mmol/l 4,2 mmol/l 105 mmol/l 136-145 mmol/l 3,5-5,1 mmol/l 97-111 mmol/l 11 Normal Normal Meningkat Meningkat Hipoalbuminemia Meningkat Meningkat Normal Normal Normal Pemeriksaan 19 November 2018 KIMIA DARAH Fungsi hati Alkali fosfatase Gamma_GT Hasil Rentang Normal Interpretasi 925 454 L : <270, P : <240 L(11-50), P(7-32) Meningkat Meningkat 2. Foto thorax AP (8 Oktober 2018) Kesan : Bronchopneumonia bilateral Terpasang gastric tube 3. Echocardiography Report (15 Oktober 2018) Kesan Fungsi sistolik LV dan RV baik Efusi pericard mild tanpa tanda tamponade XIII. Terapi saat ini Nebulisasi NaCl 0.9% 3 cc + ventolin ½ ampul/8 jam Paracetamol 80 mg/8jam/iv Ranitidine 8 mg/12 jam/iv Ganciclovir 50 mg/24 jam/iv Urdafalk 80 mg/8jam/oral Kolestramin 0.8gr/12 jam/oral Vectrin 2.5 mg/12 jam/oral 12 Data Fokus dan Masalah Keperawatan No. 1. Data DS: DO: - 2. Masalah Keperawatan Sekresi yang tertahan Batuk berlendir Sesak Menggunakan nasal kanul 4 L/Menit Hasil foto torax terdapat bronchopneumonia bilateral Ketidakefektifan bersihan jalan napas DS: - Orangtua mengatakan anak malas makan - Ibu pasien mengatakan nafsu makan anak berkurang DO: 3. Etiologi - anak tampak kurus - IMT; 13,97 (Kurus) - Terdapat penurunan berat badan sebesar 2,5 kg (22,7%) selama sakit. (dari 11 kg menjadi 8,5 kg) Ketidakmampuan mencerna makanan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Kurang minum Kekurangan volume cairan DS: - Ibu pasien mengatakan saat sakit anak hanya minum susu formula - Ibu mengatakan jumlah susu formula yang diminum pasien kurang lebih 150 cc/hari DO: 4. DS: - Kulit tampak kering Obstruksi saluran empedu Klien mengeluh kuning seluruh tubuh DO: - Kulit klien tampak kuning - Peningkatan bilirubin 13 Risiko Kerusakan integritas Kulit Rencana Asuhan Keperawatan Diagnosa: Ketidakefektifan bersihan jalan napas Definisi: Batasan Karakteristik 1. Batuk yang tidak efektif 2. Dipsnea 3. Sputum dalam jumlah yang berlebihan NOC Status pernafasan: Kepatenan jalan nafas 1. Frekuensi pernafasan dalam kisaran normal 2. Irama pernafasan dalam kisaran normal 3. Suara nafas tambahan tidak ada 4. Dyspnea saat istirahat tidak ada 5. Dyspnea saat aktivitas ringan tidak ada 6. Akumulasi sputum tidak ada NIC Monitor Pernafasan 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernapas 2. Monitor suara nafas tambahan seperti ngorok atau mengi 3. Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, penggunaan otot-otot bantu nafas, dan retraksi pada otot supraclaviculas dan intercostal 4. Auskultasi suara nafas, catat dimana terjadi penurunan atau tidak adanya ventilasi dan keberadaan suara nafas tambahan 5. Catat perubahan pada saturasi O2, volume tidal akhir CO2, dan perubahan nilai analisa gas darah dengan tepat 6. Berikan bantuan terapi nafasn jika diperlukan Dianosa : ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik Batasan Karakteristik NOC NIC 3. Nutritional Status : food and Fluid Nutrition Management 1. Kurang minat pada Intake makanan 1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan 4. Nutritional Status : nutrient Intake 2. Penurunan berat badan 5. Weight control jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan Kriteria Hasil : pasien. 1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 2. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake 2. Berat badan ideal sesuai dengan Fe tinggi badan 3. Mampumengidentifikasi kebutuhan 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein nutrisi dan vitamin C 4. Tidak ada tanda tanda malnutrisi 5. Menunjukkan peningkatan fungsi 4. Berikan makanan yang terpilih ( sudah pengecapan dari menelan dikonsultasikan dengan ahli gizi) 6. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti 5. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. 6. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Nutrition Monitoring 1. BB pasien dalam batas normal 2. Monitor adanya penurunan berat badan 3. Monitor lingkungan selama makan 4. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi 5. Monitor turgor kulit 6. Monitor kekeringan, rambut kusam Diagnosa : defisien volume cairan Definisi : penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraseluler. Batasan Karakteristik NOC NIC 1. Fluid balance Manajemen cairan: 2. Hydration 1. Timbang popok/pembalut jika diperlukan 3. Nutritional Status : Food and 2. Pertahankan catatan intake dan output yang Fluid Intake akurat Kriteria Hasil : 3. Monitor status hidrasi ( kelembaban membran 1. Mempertahankan urine output mukosa, nadi adekuat, tekanan darah sesuai dengan usia dan BB, BJ ortostatik ), jika diperlukan urine normal, HT normal 4. Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi 2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin ) dalam batas normal 5. Monitor vital sign 3. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, 6. Monitor masukan makanan / cairan dan hitung Elastisitas turgor kulit baik, intake kalori harian membran mukosa lembab, tidak 7. Kolaborasi pemberian cairan IV ada rasa haus yang berlebihan 8. Monitor status nutrisi 9. Berikan cairan 10. Berikan diuretik sesuai interuksi 11. Berikan cairan IV pada suhu ruangan 12. Dorong masukan oral 13. Berikan penggantian nesogatrik sesuai output 14. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan 15. Tawarkan snack ( jus buah, buah Diagnosa: Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan pigmentasi Defenisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis Batasan Karakteristin NOC - Kerusakan kulit integritas Integritas jaringan: Kulit dan membrane mukosa 1. Suhu kulit tidak terganggu 2. Tekstur kulit tidak terganggu 3. Ketebalan kulit tidak terganggu 4. Perfusi jaringan tidak terganggu 5. Integritas kulit tidak terganggu 6. Pigmentasi abnormal tidak ada NIC Pengecekan Kulit 1. Periksa kulit dan selaput lender terkait adanya kemerahan, kehangatan ekstremitas, edema, atau drainase 2. Monitor warna dan suhu kulit 3. Lakukan langkah-langkah kerusakan lebih lanjut untuk mencegah 4. Ajarkan anggota keluarga/pemberi asuhan mengenai tanda-tanda kerusakan kulit dengan tepat PKDM Penurunan fungsi hati Bilirubin tak terkonjugasi/ adanya penyakit hati lain Batu empedu Obstruksi saluran empedu Pengendapan kolestrol Kolestrol keluar dari getah empedu Alir balik cairan empedu ke hepar Penurunan sintesi asam empedu peradangan Peningkatan sintesis kolestrol Supersaturasi getah empedu oleh kolestrol Proses peradangan di hepotobilier Jumlah bilirubin dalam darah meningkat Pengeluaran SGPT,SGOT iritasi pada saluran cerna Ikterus Merangsang saraf simpatis Gesekan empedu dengan dinding abdomen \ Otot dinding yang berkontraksi membantu naiknya diafragma Batuk (sesak) Keidakefektifan bersihan jalan nafas Terjadi peningkatan bilirubin pada lapisan bawah kulit Resiko kerusakan integritas kulit Penurunan peristaltic usus dan lambung Makanan tertahan dilambung Produksi lambung meningkat Malas makan,minum sedikit Kekurangan volume cairan Mual, muntah, anoreksia Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan