LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. D DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA PERILAKU KEKERASAN DI SUSUN : FERY AGUS ANDRIAWAN 1120020020 PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA 2020 A. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. D Alamat : Karang Anyar Klampis Barata Kaliwates Jember Agama : Islam Status Perkawinan : Menikah Peran dalam keluarga : Suami/ Kepala Keluarga Pekerjaan : Tidak bekerja (baru di PHK) B. KELUHAN UTAMA Tn. D suka marah-marah tanpa seba Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan C. RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA Pernah mengalami gangguan jiwa pada saat berusia 8 tahun karena pernah dianiaya fisik oleh guru sekolahnya dan masih terbayang-bayang kejadian tersebut. Masalah Keperawatan : halusinasi D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (KRONOLOGIS) Tn. D suka marah-marah tanpa sebab, dengan mka merah, mata melotot, dan tangan mengepal. Menurut salah satu anggota keluarga Tn. D beliau sering berkelahi dengan orang lain dan mengalami perubahan sejak beliau di PHK dan ditambah lagi istrinya meninggalkan Tn. D sejak 5 tahun yang lalu Masalah Keperawatan : resiko mencederai diri sendiri dan orang lain E. STATUS MENTAL 1. Keadaan Umum Klien tampak menahan rasa marah, kontak mata positif, wajah tegang, Masalah Keperawatan : perilaku kekerasan 2. Penampilan Penampilan klien rapi, bersih, cara berjalan tergesah-gesah, kontak mata positif, klien roma muka tegang Masalah Keperawatan : perilaku kekerasan 3. Kesadaran Klien sadar penuh dan dijawab ketika diberikan pertanyaan Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan 4. Pembicaraan 5. Cara bicara cepat, volume sedang. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan F. KEADAAN AFEK Afek klien sesuai dengan stimulus yang diberikan.Wajah klien merah, mata melotot, tangan mengepal, saat dilakukan pengkajian. Masalah Keperawatan : perilaku kekerasan G. PROSES BERFIKIR Pembicaraan klien bisa dimengerti oleh perawat dan orang lain dapat diobservasi bahwa pembicaraan klien terarah, jawaban koheren dengan pertanyaan yang diajukan, hanya saja pada saat awal-awal kontak, terkadang jawaban klien tidak sesuai dengan aslinya, tetapi setelah diklarifikasi lagi klien mengakuinya. Tidak ada sirkumtansial, tangensial, blocking, dan lain-lain. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan H. PERSEPSI Klien tidak mengalami gangguan persepsi. Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan I. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1. Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain 2. Perilaku kekerasan 3. Halusinasi J. POHON MASALAH Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain Effect Perilaku kekerasan Core Problem Halusinasi Causa K. DIAGNOSA KEPERAWATAN Perilaku kekerasan L. RENCANA TINDAKAN No Diagnose Tujuan Kriteria hasil Intervensi keperawatan 1 Perilaku Pasien mampu Setelah dilakukan pertemuan SP Pasien Kekerasan menogntrol perilaku 2-4 kekerasan dengan kali sesuai mengontrol klien mampu SP1P : mengidentifikasi perilaku kekerasan dan latihan fisik 1 perilaku dan 2 strategi kekerasan dengan cara: 1. Mimbina hubungan saling percaya pelaksanaaan tindakan 1. Mengontrol dengan cara 2. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol perilaku kekerasan keperawatan latihan fisik 1 dan 2 dengan cara fisik 1 dan 2 2. Inum obat dengan prinsip 3. Tamyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan 6 benar minum obat kegiatan 3. Mengontrol dengan cara 4. Msukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik 1 dan 2 verbal 4. Mengontrol dengan cara SP2P : melatih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara sprititual 6 benar minum obat 1. Evaluasi cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara latiihan fisik 1 dan 2 2. Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat (6 benar) 3. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan kegiatan 4. Masukkan pada jadwal kegiatan harian minum obat (6 benar) SP3P : mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal 1. Evaluasi cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara latihan fisik 1 dan 2 dan minum obat 6 benar 2. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal : mengungkapkan, meminta, dan menlak dengan benar 3. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan kegiatan 4. Masukkan pada jadwal kegiatan harian mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal SP4P : mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual 1. Evaluasi cara mengontrol perilaku kekerasan dengan vara latihan fisik 1 dan 2, minum obat 6 benar, dan cara verbal 2. Menjelaskan cara mengintro perilaku kekerasan cara spiritual (latih 2 cara) 3. Tanya perasaan klien setelah melakukan kegiatan 4. Memasukkan pada jadwal kegiatan haian untuk latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual. 2 Keluarga mampu Setelah dilakukan pertemuan SP Keluarga merawat pasien dengan sebanyak 2-3 kali keluarga SP1K : keluargamengerti cara merawat pasien dengan perilaku perilaku kekerasan mampu merawat pasien kekerasan sesuai dengan strategi dengan perilaku kekerasan 1. Diskusikan masalah yangyang dirasakan keluarga dalam pelaksana keperawatan tindakan dengan cara: merawat pasien 1. Keluarga mengerti cara 2. Jelaskan pengertian perilaku kekerasan, tanda dan gejala, serta merawat pasien dengan perilkau kekerasan 2. Keluarga proses terjadinya perilaku kekerasan 3. Jelaskan cara merawat pasien denga perilaku kekerasan mampu mempraktekkan secara SP2K : keluarga mampu mempraktekkanmerawat pasien dengan langsung merwat pasien perilaku kekerasan dengan perilaku kekerasan 1. Latih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan 3. Keluarga membuat rumah mampu aktivitas untuk perilaku kekerasan di 2. Latih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien klien perilaku kekerasan dengan perilaku kekerasan SP3K : keluarga mampu membuat jadwal aktivitas drumah 1. Bantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning) 2. Jelaskan follow up klien setelah pulang M. TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN N. SPTK PERILAKU KEKERASAN STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEOERAWATAN (SPTK) PERILAKU KEKERASAN 1. PROSES KEPERAWATAN A. Kondisi pasien 1) Data subjektif Klien mengatakan : a) “saya mudah marah bila keinginan saya tidak dipenuhi oleh keluarga saya” b) “saya langsung teriak-teriak dan membanting barang disekitar saya” c) “saya menjadi jengkel dan barang-barang saya rusak, biaanya saya lagsung pergi” 2) Data obektif a) Klien mudah terisnggung dan cepat marah b) Nada suara tinggi dan cepat c) Mka merah dan tegnag d) Mata melotot/pandangan tajam e) tanganmengepal B. Diagnose keperawatan Perilaku kekerasan C. Tujuan 1) Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan 2) Klien dapat mengndetifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan 3) Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan 4) Klien dapat memgidentifikasi akibat perilaku kekerasan 5) Klien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasan secara fisik dan terapi psikofarmaka D. Tidakan keperawatan 1) SP 1 : a) Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan b) Megidetifikasi penyebab perilaku kekerasan c) Mengidentifikasi perilaku kekerasan d) Melatih latihan fisik 1 (tarik napas dalam) e) Melatih latihan fisik 2 (pukul kasur/bantal) f) Menganjurkan klien memasukkan latihan ke dalamkegiatan harian 2) SP 2 : a) Mengevaluasi jadwal kegiatan hari klien b) Menjelaskan dan melatiih klien minum obat dengan prinsip 6 benar c) Menjelaskan manfaat/keuntungan minum obat dan kerugian tidak minum obat d) Menganjurkan klien memasukkan waktu minum obat ke dalam jadwal harian 3) SP 3 : a) Mengevaluasi jadwal kegiatan haria klien b) Menjelaskan dan melatih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal/biara baik-baik c) Menganjurkan klien memasukkan latihan verbal/bicara baik-baik kedalam jadwal harian 4) SP 4 : a) Mengevaluasi jadal kegiaan harian klien b) Melatih cara mengontrol kekerasan dengan cara spiritual c) Menganjurkan klien memasukkan latihan spiritual ke dalam jadwal harian 2. STRATEGI KOMUNIKASI A. Fase orientasi 1) Menciptakan hubunagn saling percaya antara P – K a) Mengucapkan salan dengan senyum dan ramah “Assalamualaikum wr.wb” “Selamat pagi” b) Mengingatkan nama perawat dan nama panggilan K “Perkenalkan nama saya suster Rofi mahasiswi keperawatan yang akan berbincang-bindang dengan bapak” “bapak namanya siapa, senangnya dipanggil apa?” c) Menjelaskan peran P – K “Hari ini saya akan berbincang-bincang dengan bapak untuk mengontrol perasaan marah bapak” d) Menjelaskan kerahasiaan (sesuai kebutuhan) “Jika ada myang ingin bapak ceritakan kepada saya, bapak tidak perlu khawatir, saya akan menjaga rahasia bapak” e) Evaluasi tindakan yang lalu “Sebelumnya jika rasa marah bapak muncul, hal apa yang bapak lakukan untuk mengatasinya” “Apa saja kegiatan yang sudah bapak lakukan hari ini” 2) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan “Bapak sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah bapak dan cara yang baik untuk mengatasinya” 3) Menyatakan tujuan tindakan yang akan dilakukan “Tujuannya agar bapak dapat mengontrol rasa marah bapak dengan cara yang baik tersebut” 4) Menyepakati bersama klien tentang tindakan yang akan dilakukan “Apakah bapak bersedia?” 5) Menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan “Berapa lama bapak mau kita mengobrol? Bagaimana kalau 15 menit” 6) Menyatakan tempat yang dbutuhkan untuk melakukan tindakan “Dimana bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di teras depan?” 7) Mengatur posisi dan siptakan lingkungan yang aman bagi klien dan perawat a) Berhadapa/ sedikit menyamping b) Stimulus minimal bagi klien c) Menjaga privacy 8) Menunjukkan sikap empati, tenang, dan bersahabat serta menatap klien 9) Membuka pembicaraan dengan topic netral a) Menanyakan perasaan dan aktifitas yang telah dilakukan “Bagainana perasaan bapak hari ini?” “apa saja kegiatan yang sudah dilakukan bapak hari ini” b) Memberikan respon yang sesuai B. Fase kerja 1) SP 1 a) Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan b) Mengindentifikasi penyebab kekerasan c) Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan d) Melatih latihan fisik 1 (tarik nafas dalan) e) Melatih latian fisik 2 (pukul kasur/bantal) f) Menganjurkan klien memasukkan laihan ke dalam kegiatan harian “kalau boleh tahu apa yang bapak rasakan saat bapak sedang marah?” “apa yang menyebabkan bapak marah?” “apa akibat dari kemarahan bapak?” “menurut bapak apakah ada cara ain yang lebih baik untuk mengontrol kemarahan bapak?” “ada berapa cara untuk mengontrol kemaahan bapak. Salah satunya dengan latihan fisik, seperti tarik napas dalam dan pukul kasur/bantal. Sekarang kita pelajari 2 cara tersebut ya bapak” a. Yang pertama yaitu arik napas dalan, jika tanda-tanda marah mulai bapak rasakan maka bapak langsung duduk lalu tarik napas melalui hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan melalui muut seperti meniup lilin. Bapak bisa melakukannya sebanyak 5 kali atau lebih sampai perasaan bapaj lebih tenang. Bagaimana apa bapak mengerti? Coba sekatang praktikkan b. Lalu cara yang kedua yaitu dengan memukul kasur atau bantal. Jika tanda-tanda marah mulai bapak rasakan, bapak langsung ke kamar, ambil bantal, lalu lampiaskan rasa marah tersebut dengan cara memukul bantal tersebut. Bagaimana, apa bapak mengerti? Coba sekarang praktikkan “bapak kegiatan yang sudah kita lakukan kita masukkan ke dalam jadal kegiatan harian ya pak” 2) SP 2 a) Mengevaluaci jadwal kegiatan harian klien b) Menjelaskan dan melatih klien minum obat dengan prinsip 5 benar c) Menjelaskan manfaat /keuntungan minum obat dan kerugian tidak minum obat d) Menganjurkan klien memasukkan waktu minum obat ke dalam jadwal harian “bapak, obat yang harus bapak minum ada tiga macam. Yang warna orange namanya CPZ fungsinya agara pikiran bapak bisa lebih tenang, yang warna pink namanya THP fungsinya agar bapak etap rileks, dan yang warna merah namanya HLP fungsinya agar pikiran bapak tetap teratur rasa marah bapak berkurang” “sekarang saya akan mempraktikkan bagaimana cara minum obat yang benar. Sebelumya siapkan alatnya terlebih dahulu ya pak. Alatalatnya yaitu obat , cangkir untuk tempat obat, gelas berisi air putih, dan tissue bersih. Setelah alatnya siap selanjutnya bapak harus mencuci tangan terlebih dahulu agar kuman-kuman yang ada di tangan bapak bisa hilang dan tidak masuk ke dalam tubuh bapak. Selanjutnya bapak harus memasikan ketetapan mengenai baik itu waktu untuk minum obat, dosis, bagaimanacara minumnya, dan tidak lupa amembaca terlebih dahulu nama yang tertera pada kemasan obat tersebut. Setelah itu bapak buka kemasan obatnya dan letakkan obat tersebut ke dalam cangkir . lal bapak dekatkan air dan tissuenya. Setelah semua sudah siap, jangan lupa harus membaca doa terlebih dahulu, bapak minta ke pada Allah SWT agar bapak diberi kesehatan dan kesenbuhan selanjutnya bpak masukkan obat tersebut ke dalam mulut bapak dengan tangan kanan dan setelah obat masuk kemudian ambil air dan dorong obat tersebut dengan airnya. Setelah semua selesai bapak bisa gunakan tissue bila ada iar yang berceceran di mulut bapak. Apakah bapak enerti? Coba sekraang bapak praktikkan” “bapak keuntungan bila bapak minum obat yaitu akan mempercepat penyembuhan bapak, selain itu perasaan bapak juga akan tenang dan rasa marah akan berkurang” “sedangkan kerugian bila bapak tidak meminum obat yaitu proses penyembuhan akan lebih lama, selain itu perasaan dan pikiran bapak juga akan tidak tenang perasaan marah bapak akan mudah muncul” “karena jadwal minum obat bapak 3 kai sehari, berarti bapak harus minum obatnya jam 7 pagi, jam 2 siang, dan jam 9 malam. bapak tidak tidak boleh telat minum obatnya karena akan ada efeknya bila bapakk telat minum obatnya” “bapak kegiatan minum obat juga jangan lupa yah bapak masukkan ke dalam jadwal kegitaana harian bapak dan jam meminum obatnya juga sesuai dengan jadwal yang telah diberikan dokter ya pak” 3) SP 3 a) Mengvealuasi jadwal kegiatan harian klien b) Menjelaskan dan melatih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal/bicara baik baik c) Menganjurkan klien memasukkan latihan verbal/berbicara baikbaik ke dalam jadwal harian klien “apakah sudah melakukan teknik tarik napas dalam, pukul bantal, dan meminum obatnya?” “ada beberapa cara berbicara yang baik-baik untuk mencegah kemarahan bapak” a. Cara yang pertama yaitu meminta dengan baik tanpa marah dengan rendah serta tdak menggunakan kata-kata kasar, misalnya yah saya mau minum contohnhya tolong ambilkan saya air saya mau minum. Bagaimana a[akah bapak mengerti? Coba bapak praktikkan apa yang sudah saya sampaikan b. Cara yang ke dua yaitu menolak dengan cara baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya karena bapak sedang ada pekerjaan yang lain katakana maaf saya tidak menolong atau membantumu karena saya sedang ada pekerjaan. Bagaimana apakah bapak mengerti?. Coba bapak praktikkan c. Dan cara yang ketiga yakni mengungkapkan perasaan kesal, jika ada orang lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakannya secara langsung kepada orang tersebut contohnya. Saya tidak suka dengan kamu lebih baik kamu pergi dari pada nanti saya marah. Bagaimana apakah bapak mengerti?. Coba bapak praktiikan apa yang sudah sampaikan “bapak kegiatan yang sudah kita lakuka tadi kita masukkan ke dalam jadwal harian ya pak” 4) SP 4 a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien b) Melatih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara priritual c) Menganjurkan klien memasukkan latihan latihan spiritual ke dalam jadwal harian “apakah bapak sudah melakukan tarik napas dalam, pukul bantal, meminum obat, danberbicara yang baik-baik?” “kalau boleh tau kegitaan ibadah apa yag biasa bapak lakukan” “kalau sudah merasa kesal dan sudah melakukan tarik napas dalam, memukull bantal, tetapi kekesalan bapak belum hilang juga, bapak bisa melakukan kegitaan ibadah untuk meredakan kemarahan bapak ” “bapak kegiatan ibadahnya juga jangan lupa ya dimasukkan ke dalam jadwal harian bapak, dan jam untuk sholat 5 waktu sesuai jadwal ya pak” C. Fas terminasi 1) Mengingatkan waktu interkasi akan segera berakhir “bapak pertemuan kita hari ini sudah berakhir” “bapak sudah bisa melakukan tarik napas dalam, memukul bantal atau kasur, berbivcara yang baik-baik- dan beribadah dengan sangat baik” 2) Evaluasi respon klien terhadap tindakan a) Evakuasi subjektif : “bagaimana persaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan latihan (nama kegitaa)” b) Evaluasi objektif : “coba bapak sebukan apa saja yang telah bapak pelajari hari ini untuk mengendalikan rasa marah bapak?” 3) Rencana tindak lanjut “bagaimana kalau kita masukkan ke jadwal harian bapak?” “jika tanda-tanda marah mulai bapak rasakan, bapak bisa lakukan seperti yang sudah kita lakukan hari ini ya pak” 4) Kontrak yang akan datang a) Topic : “bagaimana kalau besok masalam kita latihan (nama kegiatan) lagi?” b) Waktu : “bapak ingin berapa lama untuk tindakan latihan (nama kegiatan), bagaimana kalau 15 menit?” c) Tempat : “bapak ingin latihan dimana? Bagaimana kalau di teras saja” 5) Mengucapkan salam dengan ramah, dan bersahabat “baiklah besok kita akan melakukan latihan (nama kegiatan, waktu, tempat). Sampai jumpa bapak, selamat beristirahat” O. TERAPI 1. Terapi okupasi 2. Terapi somati P. RENCANA TINDAK LANJUT 1. 2. 3. dst Jember, 23 Januari 2021 Mengetahui, Preceptor, Mahasiswa, ( Syiddatul Budury, S.Kep.,Ns.,M.Kep) ( Fery Agus Andriawan, S.Kep) NPP. NIM. 1120020020