ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Ny. J DI DESA KARANG SARI KARANG ANYAR Oleh: Ircha Sreni NPM. 200103100 PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU 2020/2021 Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Tn.S Terhadap Ny. J di Desa Karang Sari Kecamatan Karang Anyar Data Umum 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama Kepala Keluarga (KK) Umur KK Jenis Kelamin KK Pendidikan KK Pekerjaan KK Alamat Telp Komposisi Keluarga No Nama JK 1. 2. 3. 4. Tn. S Ny. J Ny. R Nn. W L P L P Hub. Dgn KK KK Istri Anak Anak : Tn. S : 65 Thn : Laki-Laki : SD : Wiraswasta : Karang Sari, Karang Anyar :: Tempat/Tgl Lahir 65 Thn 58 Thn 33 Thn 25 Thn 9. Genogram Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Serumah : Keturunan : Pernikahan Pekerjaan Pendidikan Petani Petani IRT Karyawan SMP SMP SMA SMA : Klien 10. Tipe Keluarga Tipe keluarga Tn. S adalah Nuclear family atau keluarga inti yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak adopsi. 11. Budaya Kepala keluarga yaitu Tn. S keluarganya berasal dari Jawa begitupun Ny. J berasal dari Jawa yang sudah lama menetap di Lampung, Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Jawa. 12. Agama Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan menjalankan perintah Allah SWT, menjalankan sholat 5 waktu. Keluarga aktif mengikuti acara keagamaan di lingkungan rumah seperti pengajian di masjid. 13. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tn. S bekerja sebagai Petani, dan Ny. J sebagai Petani. Penghasilan Tn. A perbulan ± Rp. 4.000.000. Dan rician pendapatannya Jumlah Pendapatan : ± Rp. 4.000.000 Sumber Pendapatan : Kepala Keluarga Jumlah Pengeluaran : ± Rp. 2.500.000 Pengelola Keuangan : Kepala Keluarga Dilihat dari penghasilan anggota keluarga dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status social ekonomi menengah. 14. Aktivitas Rekreasi Keluarga Setiap hari Kepala Keluarga dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV mendengarkan Radio, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang keluarga. keluarga Tn. S jarang melakukan kegiatan rekreasi berlibur ke tempat wisata bersama. A. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Saat ini keluarga Tn. S dan Ny. J sebagai keluarga dengan tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa, yaitu keluarga dengan anak pertama, meninggalkan rumah dengan tugas perkembangan keluarga, yaitu menata kembali sumber dan fasilitas, penataan tanggung jawab antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan anak dan mendapatkan menantu. 2. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak-anak. 3. Riwayat Keluarga Inti (Ayah, Ibu dan Anak atau Keluarga Extended) Dalam keluarga tidak terdapat riwayat penyakit menahun dan menurun. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut : a. Kepala Keluarga : Klien tidak memiliki penyakit yang menurun seperti diabetes mellitus dan menular, kelien hanya mengalami sakit biasa seperti batuk, sakit kepala biasa,. b. Istri : Klien tidak memiliki penyakit yang menurun dan menular yang harus di rawat di RS, namun klien memiliki resiko penyakit hipertensi. c. Anak : Klien tidak memiliki penyakit yang serius yang harus di rawat di RS. 4. Riwayat Keluarga Sebelumnya Tidak ada riwayat penyakit kronis sebelumnya didalam keluarga hanya menderita batuk, pilek dan demam. Dalam keluarga tidak terdapat riwayat penyakit diabetes mellitus, namun Ny. J memiliki resiko hipertensi. B. Lingkungan 1. Karakteristik Rumah Luas Rumah : Tipe Rumah : Memiliki pekarangan rumah, status rumah milik pribadi. Atap rumah genteng, lantai dari keramik, dinding dari beton, ventilasi rumah baik, cahaya yang masuk kerumah baik, rumah tampak bersih. 2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW Karakteristik lingkungan fisik adalah perkotaan Interaksi tetangga dengan keluarga Tn. S cukup harmonis, dibuktikan Tn. S rajin mengikuti pertemuan rutin warga. Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Penduduk setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, atau pun diare diadakan kerja bakti. Serta diadakan pertemuan rutin setiap bulan di RT setempat, baik pertemuan Bapak-bapak maupun Ibu-ibu. Terdapat tempat umum di sekitar rumah dengan jarak kurang lebih 4 meter, seperti : masjid. 3. Mobilitas Geografis Keluarga Sejak Tn. S menikah sudah langsung menempati rumah yang dibelinya dan di huni oleh Tn. S dan keluarga sampai dengan sekarang. 4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat Ekomap Sosial (Masyarakat, RT, RW, Tetangga) Kerja Pendidikan Layanan Kesehatan KELUARGA Teman Tn. S Agama (Pengajian, Jama’ah, Majelis Taklim) Rekreeasi & Olahraga Keluarga Besar Keterangan : Netral : Erat : Lemah : 5. Sistem Pendukung Keluarga Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat, namun Ny. J memiliki resiko hipertensi. Antara anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain. Keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan, tempat tidur, sumber air bersih, sedangkan fasilitas sosialnya berupa mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik, fasilitas kesehatan yang digunakan keluarga adalah Rumah Sakit, Puskesmas, Praktik dokter dan praktik bidan. C. Struktur Keluarga 1. Pola Komunikasi Keluarga Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Hubungan komunikasi antara anggota keluarga baik, terlihat mereka selalu berkomunikasi baik secara langsung . 2. Struktur Kekuatan Keluarga Untuk kekuatan keluarga berada pada Tn. S jika ada masalah diselesaikan dengan baik oleh Tn. S dan istrinya dengan musyawarah. 3. Struktur Peran Struktur peran dalam keluarga Tn. S adalah formal, yaitu peran sesuai dengan tugas dalam keluarga. Seperti : Tn. S sebagai Suami, kepala keluarga dan pencari nafkah. Ny. J sebagai Istri, ibu rumah tangga. Ny. R sebagai Anak Nn. W Sebagai Anak 4. Nilai dan Norma Budaya Keluarga menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan cuci tangan sebelum makan, kebersihan lingkungan disekitarnya dijaga dengan baik. Keluarga beragama Islam, menghormati dan menjalankan norma agama dalam menjalani kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat. Kebiasaan nilai dan norma tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. D. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga. 2. Fungsi Sosialisasi Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku. Setiap keluarga saling menjaga hubungan sosial yang baik dengan warga sekitar dengan mengikuti kegiatan dalam masyarakat (pertemuan rutin, senam, pengajian, yasinan). 3. Fungsi Reproduksi (Biologis) Tn.S mempunyai 2 orang anak. 4. Fungsi Ekonomi Kebutuhan ekonomi dicukupi lewat penghasilan Tn. S. Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan serta keluarga sudah mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti posyandu, puskesmas dll. 5. Fungsi Perawatan Keluarga a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan Keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai perawatan sakit kurang. Jika keluarga sakit membeli obat di warung dan berobat di tempat bidan desa atau di puskesmas. b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat : Anggota keluarga cukup sigap terhadap anggota keluarga yang sakit. Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif. Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika masalah kesehatan muncul dalam keluarga, tapi sudah dapat mengambil keputusan. c. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat Anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga dan mengerti tentang sumber-sumber keluarga yang dimiliki. d. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Pegetahuan keluarga kurang mengenai penyakit cukup baik, keluarga sedikit mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan sakit dan yang perlu dilakukan untuk mencegah kesakitan. Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga kesehatan akan dirawat dirumah semampu keluarga. Apabila penyakit yang diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan. e. Kemampuan keluarga memanfaatkan layanan kesehatan Keluarga mampu memanfaatkan layanan kesehatan. E. Stress Dan Koping Keluarga 1. Stressor Jangka Pendek Keluarga tidak memiliki stressor jangka pendek. 2. Stressor Jangka Panjang Untuk stresor jangka panjang keluarga berusaha mencegah kekambuhan penyakitnya Ny. J (sakit hipertensi). 3. Strategi Koping Yang Digunakan Untuk stress jangka panjang, keluarga mengaku sedikit cemas, meskipun demikian keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dengan penuh kasih sayang. 4. Strategi Adaptasi Disfungsional Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anggota keluarga, mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah. F. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia 1. Praktik Diet Keluarga (Nutrisi dan Cairan) Tn. S dan keluarga setiap pagi sarapan dengan menu makanan yang di masak oleh Ny. J, Tn. S dan keluarga makan 3x sehari dengan menu yang sama untuk setiap anggota keluarga, dan minum ± 9 gelas sehari dengan air yag dimasak. 2. Istirahat dan Tidur Keluarga jarang melakukan tidur siang, Tn. S hanya sesekali tidur siang dan hanya sebentar, keluarga Tn. S istirahat tidur pada malam hari ± 7-9 jam. 3. Olahraga/ Mobilisasi Tidak ada olahraga rutin yang dilakukan keluarga, keluarga hanya melakukan kegiatan sehari-hari untuk olahraga. 4. Eliminasi Eliminasi Tn. S dan keluarga rutin tidak ada gangguan, Eliminasi dilakukan di toilet rumah. 5. Personal Hygiene Keluarga mandi 2x sehari menggunakan sabun, dan menggosok gigi setiap mandi, keramas 1 hari sekali, dan memotong kuku 1 x seminggu. G. Harapan Keluarga Keluarga berharap agar mampu merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga mampu menambah pengetahuan tentang kesehatan, seperti batuk pilek, dan mengatasi darah tinggi. H. Pemeriksaan Fisik Komponen Kepala Anggota Anggota Anggota Yang Keluarga keluargaa 1 keluarga 2 keluarga 3 Composmentis Composmentis Composmentis Composmentis Sawo Matang Sawo Matang Sawo Matang Sawo Matang Tegap Tegap Tegap Tegap 110/80 mmHg 140/90 mmHg 100/70 mmHg 100/70 mmHg 2. Nadi 90x/m 88x/m 87x/m 88x/m 3. Suhu 36.4C 36.7C 37.0C 37.2C 4. Pernapasan 22x/m 22x/m 21x/m 22x/m Kepala Rambut Rambut Rambut Diperiksa Data Umum : 1. Keadaan Umum 2. BB/TB 3. Warna Kulit 4. Postur Tubuh 5. Cara Berjalan Tanda Vital : 1. Tekanan Darah Rambut pendek, bulat, bergelombang tidak ada Bulat, tidak ada tidak benjolan Mata pendek, bulat, panjang lurus, benjolan kedua ada Bulat, tidak ada benjolan mata kedua benjolan mata kedua mata kedua mata simetris, sclera simetris, sclera simetris, sclera simetris, sclera Hidung anikterik, anikterik, anikterik, anikterik, konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva ananemis ananemis ananemis ananemis Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak terdapat sekret, terdapat sekret, terdapat sekret, terdapat sekret, tidak ada polip Mulut tidak ada polip tidak ada polip Simestris, tidak Simestris, tidak Simestris, tidak Simestris, tidak ada labiokisis Telinga tidak ada polip kedua ada labiokisis telinga kedua ada labiokisis telinga kedua ada labiokisis telinga kedua telinga Leher Dada simetris, simetris, simetris, simetris, terdapat secret terdapat secret terdapat secret terdapat secret Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak ada ada ada ada pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar jugularis jugularis jugularis jugularis Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada retraksi dinding retraksi dinding retraksi dinding retraksi dinding Perut dada dada dada dada Pada Pada Pada Pada pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan abdomen abdomen abdomen abdomen pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan peristaltik usus peristaltik usus peristaltik usus peristaltik usus baik. baik. baik. baik. Genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Ektremitas Anggota badan Anggota badan Anggota badan Anggota badan lengkap, tidak lengkap, tidak lengkap, tidak lengkap, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada kelainan ada dalam berjalan. Punggung kelainan ada dalam berjalan. kelainan ada dalam berjalan. kelainan dalam berjalan. Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak ada kelainan ada kelainan ada kelainan ada kelainan ANALISA DATA No. Tanggal 1. Data Fokus TTD/ Keperawatan Nama Kesiapan DS : - Diagnosa Tn. S belum mengatakan meningkatkan memperoleh pengetahuan informasi lanjut tentang pengobatan alami darah tinggi yang hipertensi pada dialami pada istrinya. - keluarga Tn. S Ny. J mengatakan masih Khususnya pada bingung tentang Ny. J, Karang hipertensi yang Sari, Karang dialaminya. Anyar DO : - Ny. J bingung ketika ditanya mengenai pengobatan hipertensi. - Ny. J bingung ketika ditanya mengenai penyebab hipertensinya. - Keluarga cukup antusias ketika ditawari menambah pengetahuan pengobatan hipertensi. - Keluarga Tn. mengatakan S masih belum mengerti tentang pengobatan hipertensi. - Keluarga Tn. S menginginkan dijelaskan tentang pengobatan hipertensi. 2. Ketidakefektifan DS : - Keluarga Tn. S terutama mengambil Ny. J pernah cek keputusan untuk kesehatan di puskesmas - Ny. J ke tenaga medis mengatakan pada kelurga Tn. S bahwa jika sakit parah terutama Ny. J di pergi ke pelayanan Desa Karang Sari, kesehatan untuk periksa - Karang Anyar Keluarga Tn. S terutama Ny. J kurang mengatakan memahami pengobatan alami hipertensi DO : - Keluarga antusias ketika membicarakan mengenai pengobatan alami hipertensi SKORING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Kriteria Bobot Skor Justifikasi Sifat masalah : Aktual 1/3x1 1/3 Ny. J ingin menambah pengetahuan tentang pengobatan alami hipertertensi Kemungkinan masalah untuk dipecahkan : Mudah Potensi masalah untuk dicegah : Tinggi 2/2x2 2 Tn. S ingin istrinya sembuh 3/3x1 1 Motivasi dan dukungan keluarga tinggi untuk penyembuhan Ny. J Menonjolnya masalah : Segera Diatasi 2/2x1 1 Tn. S merasa mengeluh dengan penyakit yang pernah di derita istrinya. Skor total 4 1/3 Kriteria Bobot Skor Justifikasi Sifat masalah : Resiko 2/3x1 2/3 Ny. J ingin meningkatkan mengambil keputusan dalam berobat Kemungkinan 2/2x2 2 Ny. J ingin kesehatannya masalah untuk dipecahkan : Mudah Potensi masalah untuk dicegah : Cukup Menonjolnya masalah : Tidak dirasakan adanya masalah dapat diubah 2/3x1 2/3 Motivasi dan dukungan keluarga tinggi untuk mencegah kesehatannya 0/2x1 0 Tn. S belum ada kemampuan bertanggung jawab untuk mengambil keputusan Skor total 3 1/3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Diagnosa keperawatan Kesiapan meningkatkan pengetahuan pengobatan alami Hipertensi pada keluarga Tn. S khususnya pada Ny. J di Desa Karang Sari, Karang Anyar Data subyektif : - Tn. S mengatakan belum memperoleh informasi tentang pengobatan hipertensi pada istrinya. - Ny. J mengatakan masih bingung tentang pengobatan hipertensi - Ny. J mengatakan ingin sembuh dari tekanan darah tinggi Tujuan Umum Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 kali pertemuan dalam 2 hari. Klien dapat meningkatkan pengetahuann dapat mencegah kambuhnya penyakit tekanan darah tinggi Evaluasi Khusus Kriteria Setelah dilakukan Verbal asuhan - Keluarga keperawatan dapat (penyuluhan) menyebutka selama 20 menit n pengertian klien dapat : dan Mengetahui penanganan tentang tekanan hipertensi darah tinggi Mengetahui Kognitif pengobatan alami - Keluarga hipertensi memahami tentang pengobatan alami hipertensi Psikomotor - Keluarga dapat mengurangi Rencana tindakan Standar Anggota keluarga Penyuluhan keluarga dapat tentang pengobatan menyebutkan alami hipertensi. pengertian dan penanganan hipertensi Keluarga aktif dalam kegiatan penyuluhan Data obyektif: - Ny. J bingung ketika ditanya mengenai pengobatan hipertensi - Ny. J bingung ketika ditanya mengenai penyebab tekanan darah tinggi - Ny. J cukup antusias ketika ditawari menambah pengetahuan pengobatan hipertensi - Keluarga Tn. S mengatakan belum mengerti tentang pengobatan tekanan darah tinggi - Keluarga menginginkan dijelaskan tentang pengobatan hipertensi Ketidakefektifan mengambil keputusan untuk ke tenaga medis pada Ny. J di Desa Karang Sari keluhan tekanan darah tinggi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 kali Setelah dilakukan asuhan keperawatan (penyuluhan) Keluarga mengambil keputusan penyakit dapat atas yang Penyuluhan keluarga tentang manfaat tenaga medis Data subyektif - Keluarga Tn. S pernah cek kesehatan di tempat Puskesmas - Ny. J mengatakan bahwa jika sakit sudah parah pergi ke pelayanan kesehatan untuk periksa. - Keluarga Tn. S dan Ny. J mengatakan kurang memahami pengobatan alami hipertensi Data obyektif : - Keluarga antusias ketika membicarakan mengenai pengobatan alami hipertensi pertemuan dalam 2 hari. klien dapat mengambil keputusan untuk beribat ketenaga medis jika sudah ada tanda gejala selama 20 menit diderita klien mampu mengambil keputusan - klien lebih peduli pada kesehatan - klien dapat meningkatkan kesehatan