Uploaded by User84626

ANALISA PERILAKU BELANJA MASYARAKAT MANADO

advertisement
ANALISA PERILAKU BELANJA MASYARAKAT MANADO
Oleh:
DHEA KURNIATY PAPUTUNGAN
NIM 17.3.6.007
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Covid-19 atau Koronavirus atau coronavirus adlah sekumpulan virus dari
subfamily Orthocoronavirinae dalam keluarga coroviridae dan ordo Nidovirales.
Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia
(termasuk manusia). Pandemic koronovirus di Indonesia diawali dengan temuan
penderita penyakit koronavirus pada 2 Maret 2020. Sampai tanggal 22 Maret 2020
telah terkonfirmasi 514 kasus positif COVID-19. Kasus dinyatakan di 20 provinsi:
Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan COVID-19 ?
2. Bagaimana analisa perilaku belanja masyarakat di Manado?
BAB II
PEMBAHASAN
A. COVID-19
COVID-19 atau koronavirus merupakan virus beramplop dengan genom RNA
utas tunggal plus dan nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Jumlah genom
koronavirus berkisar antara 27-34 kilo pasangan basa, terbesar di antara virus RNA
yang diketahui. Nama koronavirus berasal dari Bahasa Latin corona yang artinya
mahkota, yang mengacu pada tampilan partikel virus (virion): mereka memiliki
pinggiran yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari.
Penularan koronavirus dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi kontak
langsung dalam jarak dekat via tetesan kecil atau percikan (droplet) dari saluran
pernapasan yang dihasilkan penderita saat bersin dan batuk.
Koronavirus menyebabkan pilek dengan gejala utama seperti demam dan sakit
tenggorokan akibat pembengkakan adenoid. Koronavirus dapat menyebabkan
pneumonia, baik pneumonia virus langsung atau pneumonia bacterial sekunder, dan
dapat menyebabkan bronchitis, baik bronchitis virus lansung atau bronchitis
bacterial sekunder.
Di Indonesia telah terdapat 790 kasus dengan 31 kasus sembuh dan 58 kasus
meninggal. Di Manado sendiri telah terdapat 2 kasus positif koronavirus. Sehingga
pemerintah Manado mulai ketat dengan pengawasannya seperti membubarkan jika
ada keramaian atau kumpul-kumpul. Sekolah serta universitas-universitas
diliburkan. Hingga berimbas di bidang ekonomi, beberapa perusahaan bhkan mengPHK karyawan-karyawannya.
B. Analisis Belanja Warga Manado
Dari pengamatan saya warga Manado melakukan panic buying pada barangbarang kesehatan seperti masker, hand sanitizer, alcohol untuk membersihkan,
serta bahan-bahan makanan yang dipercaya dapat menangkal koronavirus
seperti Jahe,kunyit, dan temulawak.
Panic Buying sendiri adalah situasi dimana orang-orang kehilangan cara
untuk mengendalikan perasaannya atau kehilagan sense of control sehingga
mereka membeli secara berlebih.
Secara psikologis, merebaknya virus ini menguatkan pikiran kita akan
kematian. Ketika kita diingatkan tentang kefanaa tersebut, maka orang bisa
menjadi lebih impulsive, termasuk dalam membeli barang.
Perilaku panic buying juga muncul ketika manusia merasakan adanya
tekanan social, yakni menjadikan apa yang dilakukan orang lain sebagai dasar
penilaian untuk setiap tindakan yang
akan diambil. Sehingga jika orang
memperesepsikan semua orang membeli dan menumpuk barang, maka akan
terdorong melakukan hal yang sama. Sehingga kepanikan tersebut menular dari
satu orang ke orang yang lain.
Download