Efektivitas Depurasi Merkuri pada Kerang Hijau (Perna viridis L.) dan Kerang Darah (Anadara granosa L.) dengan Penggunaan Ozon, Kitosan dan Teknik Hidrodinamik Oleh: Endar Widiah Ningrum Pembimbing: Dr Ir Dedy Duryadi Solihin, DEA Dr Nurlisa A. Butet, MSc Outline Pendahuluan Bahan dan metode Hasil Pembahasan Simpulan Daftar pustaka Pendahuluan Kekerangan: 48.449 ton/tahun (DJPB KKP 2011) 1. Rumput laut 10 milyar ton 2. Kerapu 996 juta ton 3. Kekerangan 196 juta ton (DJPB KKP 2011) Jakarta (DJPB KKP 2013) Sales, Komoditas kekerangan Luar nasional Jawa (7.9… Jawa (40.454 ton) Sales, Jawa Luar Jawa (7.995 ton) (40.4 54… DKI Jakarta: 25.935 tons (DJPB KKP 2011) Teluk Jakarta telah terkontaminasi Kontaminan merkuri terdeteksi sebesar (0.067 ppm) (Riyadi et al 2015) Konsentrasi standar merkuri pada perairan untuk biota adalah kurang dari 0.001 ppm (Kepmen LH No. 51 2004) Google map Usaha untuk menghilangkan atau mengurangi konsentrasi merkuri Depurasi Efektivitas depurasi di dalam menurunkan konsentarasi merkuri Metode depurasi tradisional: √ perendaman √ pencucian √ perebusan • Kerang organisme filter feeder • Hidup menempel pada substrat atau pada sedimen • Akumulasi kontaminan pada tubuh kerang Pengaturan temperatur untuk mereduksi mikroorganisme dan kontaminan racunnya Usaha depurasi dilaporkan berhasil dengan penggunaan filter air laut dan penyinaran UV dalam 6 hari (mereduksi 32.2% merkuri) (Anacleto et al 2015) (Yokohama 2002) Syarat maksimum konsentrasi merkuri pada olahan kerang tidak lebih dari 1.0 ppm BPOM RI Tujuan penelitian Efektivitas depurasi dengan penggunaan ozon, kitosan dan teknik hidrodinamik Bahan Waktu dan tempat • Cilincing, April-Juli 2015 Bahan dan alat • Perna viridis L. dan Anadara granosa L. Ozon terlarut 1.5 ppm, kitosan 0.5 ppm, pompa 1.3m/s, HNO3, HClO4, akuades • AAS, refractometer HACH sension5, pH meter, skala digital, termometer, hot plate, erlenmeyer, kertas saring. Google map Tabel 1 Rancangan perlakuan depurasi Perlakuan Kontrol (tanpa perlakuan) Bahan penjerap1 Bahan penjerap 2 Teknik hidrodinamik 1.3 m/s Teknik hidrodinamik 1.3 m/s Teknik hidrodinamik 1.3 m/s Kombinasi bahan penjerap Jenis bahan penjerap Ozon 1.5 ppm Kitosan 0.5 ppm √ √ √ √ √ √ Metode Hasil Tabel 1 Parameter terukur pada akuarium percobaan Parameter Fisik Suhu (0C) Salinitas (ppt) pH Perlakuan Hidrodinamik (m/s) (Lee 2008) Ozon (ppm) (Wu et al. 2007) Khitosan (ppm) (Minu et al. 2015) Bobot segar pada masing-masing perlakuan Kerang hijau (g) Kerang darah (g) Nilai 28 ± 1 34.83 ± 2.369 7.63 ± 0.152 1.3 1.5 0.5 500 400 Lanjutan Tabel 2 Karakteristik kerang hijau dan kerang darah Parameter Karakter fisik Panjang (cm±SD) Lebar (cm±SD) Tebal (cm±SD) Bobot kerang (g±SD) Bobot daging (g±SD) Bobot cangkang (g±SD) Kandungan proksimat daging Kadar air rata-rata (%) Kandungan merkuri pada sampel tanpa perlakuan bobot kering (ppm ± SD) bobot basah (ppm ± SD) Jenis sampel (mean) Kerang hijau Kerang darah 6.75±0.315 2.65±0.186 1.41±0.156 3.03±0.364 1.41±0.191 1.63±0.198 2.06±0.119 1.35±0.134 1.17±0.122 1.20±0.126 0.25±0.035 0.95±0.100 81.15±2.680 79.56±2.804 4.05±0.020 0.83±0.004 3.27±0.384 0.53±0.189 Lanjutan Table 3 Konsentrasi merkuri pada kerang hijau dan kerang darah Mercury concentration (mean ± SD) Green mussel (ppm) Blood cockle (ppm) Treatments Dry weight Wet weight Dry weight Wet weight Control 4.05±0.020a 0.83±0.004 3.27±0.666a 0.53±0.109 1.5 ppm Ozone 0.90±0.024c 0.13±0.003 0.33±0.005d 0.07±0.001 0.5 ppm Chitosan 0.85±0.004d 0.17±0.000 0.39±0.011d 0.09±0.002 1.3 m/s Hydrodynamic 3.22±0.032b 0.50±0.005 0.75±0.006c 0.16±0.000 Hydrodynamic-Ozone 0.50±0.003e 0.17±0.001 2.09±0.004b 0.42±0.000 Hydrodynamic-Chitosan 0.20±0.002f 0.03±0.000 0.43±0.022d 0.06±0.003 Ozone-Chitosan 0.15±0.004g 0.31±0.000 0.45±0.011d 0.10±0.002 Catatan: konsentrasi merkuri diukur pada 10 gram bobot kering kemudian dikonversi ke dalam bobot basah 120 Mercury depuration on green mussel (% dry weight) 100 80 60 40 20 0 Control 1.3 m/s Hydrody Hydrody 1.5 ppm 0.5 ppm OzoneHydrody namic- namicOzone Chitosan Chitosan namic Ozone Chitosan Depuration (%) 0 77.46 79.11 21.53 87.79 94.94 96.51 Concentration 100 22.54 20.89 78.47 12.21 5.06 3.49 Gambar 1 Tren penurunan konsentrasi merkuri pada kerang hijau 120 Mercury depuration on blood cockle (% dry weight) 100 80 60 40 20 0 1.3 m/s Hydrody Hydrody 1.5 ppm 0.5 ppm OzoneControl Hydrody namic- namicOzone Chitosan Chitosan namic Ozone Chitosan Depuration (%) 0 87.06 85.07 70.03 17.25 83.71 82.28 Concentration 100 12.94 14.93 29.97 82.75 16.29 17.72 Gambar 2 Tren penurunan konsentrasi merkuri pada kerang darah Tabel 4 Kondisi fisiologi kerang di dalam akuarium percobaan selama 60 menit Kondisi fisiologi Kerang hijau (n=21) Cangkang menutup (x kali/60 Menit) Kerang darah (n=21) Rata-rata lamanya membuka (menit) Ket. Buka tutup cangkang (x kali/60 menit) Rata-rata lamanya membuka (menit) Ket. Perlakuan Kontrol Ozon 1.5 ppm Kitosan 0.5 ppm Hidrodinamik Hidrodinamik-ozon Hidrodinamik-kitosan Ozon-kitosan Rata-rata ± SD 7.5±0.707 8 6±0.000 10 8.5±3.535 15±7.071 4 N N 15.5±2.121 3.87 N 7.06 N 20.5±0.707 2.93 N 11.5±0.707 5.22 N 10.5±0.707 5.71 N 14±2.828 4.28 N 11±4.243 5.45 N 8.5±2.121 7.06 N 7±1.414 8.57 N 7±0.000 8.57 N 19.5±4.949 3.08 N 9 ± 2.799 N 14 ± 4.930 Keterangan: Kerang dimasukkan ke dalam akuarium, kemudian pengamatan mulai dilakukan pada saat cangkang dalam posisi membuka. N = tetap hidup setelah percobaan (Natality) M = mati setelah percobaan (Mortality) Tabel 5 Efektivitas depurasi merkuri pada kerang hijau dan darah Perlakuan Kontrol Ozon 1.5 ppm Kitosan 0.5 ppm Hidrodinamik Hidrodinamik-ozon Hidrodinamik-kitosan Ozon-kitosan Mean (ppm) Subset for alpha = 0.05 Kerang hijau Kerang darah 4.05a 3.27a 0.90c 0.33d 0.85d 0.39d 3.22b 0.75c 0.50e 2.09b 0.20f 0.43d 0.15g 0.45d Pembahasan Pendekatan depurasi • Eliminasi mikroorganisme-bahan kimia beracunlogam berat-efektivitas (Yokohama 2002) • Ozon telah digunakan di dalam pertanian untuk menghilangkan residu pestisida (Wu et al 2007) • Kitosan dalam konsentrasi rendah telah digunakan untuk mengeliminasi kontaminasi logam berat dari perairan tercemar (Minu et al 2015) • Teknik hidrodinamik telah digunakan bersama penyinaran UV dan filtrasi air laut untuk mengeliminasi logam berat (Anacleto 2015) Lanjutan.. Efektivitas depurasi Pada kerang hijau: • Penurunan konsentrasi merkuri menunjukkan perbedaan diantara kontrol dan perlakuan (P<0.000) Pada kerang darah: • penurunan konsentrasi merkuri menunjukkan perbedaan antara kontrol dan perlakuan (P<0.000) tetapi tidak berbeda signifikan antara ozon dan kitosan, kombinasi teknik hidrodinamik-kitosan dan ozon-kitosan Depurasi terbaik: Kerang hijau: dari 4.05 ppm menjadi 0.15 ppm (96.51%) dengan kombinasi ozon-kitosan Kerang darah: dari 3.27 ppm menjadi 0.33 ppm (87.06%) dengan ozon Simpulan Efektivitas depurasi merkuri terbaik pada kerang hijau dengan perlakuan ozon-kitosan, hidrodinamik-kitosan dan hidrodinamikozon dengan penurunan konstrasi merkuri (96.51%, 94.94% dan 87.79%). Efektivitas depurasi terbaik pada kerang darah dengan perlakuan ozon, kitosan, hidrodinamik-kitosan dan ozon-kitosan dengan hasil penurunan berturut-turut sebesar (87.06%, 85.07%, 83.71% dan 82.28%). Saran • Depurasi untuk kerang hijau: hidrodinamikkitosan atau hidrodinamik-ozon • Depurasi untuk kerang darah: ozon, kitosan atau kombinasi ozon-kitosan DAFTAR PUSTAKA [AOAC] Association Official Agriculture Chemists. 2002. Official Methods of Analysist of Chemicals Contaminants, Drugs. Ed ke-7. Meryland (USA): AOAC International. [DJBP] Direktorat Jenderal Kementrian Budidaya Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2011. Produksi Budidaya Laut Menurut Jenis Ikan dan Provinsi. Jakarta (ID): DJBP (diakses 16 September 2015 di http://www.djpb.kkp.go.id/ ) [SPSS] 2015. SPSS Base 22.00 User’s Guide. Chicago (USA): SPSS Inc. AnacletoP, Luisa A, Leonor M. 2015. Effects of depuration on metal levels and health status of bivalve molluscs. J Food Control. 47: 493-501. Costa FN, Maria GAK, Geysa BB, Stacy F, Anne HF. 2016. Preliminry result of mercury levels in raw and cooked seafood and their public health impact. J Food Chemistry. 192: 837-841. Everaarts JM, Swennen C. 1987. Heavy metals (Zn, Cu, Cd, Pb) in some benthic invertebrate species and in sediment from three coastal area in Thailand and Malaysia. J Science Social Thailand.13: 189-203. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut. Kyzas GZ, Kostoglou M. 2015. Swelling-adsorption interactions during mercury and nickel ions removal by chitosan derivatives. J Separation and Purification Technology. 149: 92-102. Lee R, Lovatelli A, Ababouch L. 2008. Bivalve Depuration: Fundamental and Practical Aspects. Rome (ITA): Foodand Agricultural Organization of the United Nation. Minu M, Kumar N, Shilpa J. 2015. Role of gymnemic acid-chitosan nanoparticles in mercury removal from wastewater. J Chitin and Chitosan Science. 9: 68-76. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tahun 2009 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan. Riyadi AS, Itai T, Hayase D, Isobe T, Horai S, Miller TW, Omori K, Sudaryanto A, Ilyas M, Setiawan IE, et al. 2015. Comparison of trophic magnification slopes of mercury in temperate and tropical regions Case studies in Oregon coast, USA, Sanriku coast, Japan and Jakarta Bay, Indonesia. Mag. STAGE. Srisunont C, Sandhya B. 2015. Uptake, release, and absorption of nutrien into the marine environment by green mussel (Perna viridis L.). Marine Pollution Bulletin. 97: 285-293. Tremblay I, Guderley HE, Himmelman JH. 2012. Swimming away or clamming up: the use of phasic and tonic adductor muscles during escape responses varies with shell morphology in scallops. J. Exp. Biol. 4: 131143. Tremblay I, Samson DM, Guderley HE. 2015. When behavior and mchanics meet: Scallop swimming capacities and their hinge ligament. J Shellfish Res. 2: 203-212. Wu J, Luan T, Lan C, Wai T, Lo H, Yuk G, Chan S. 2007. Removal of residual pesticides on vegetable using ozonated water. J Food Control. 18: 466-472. Yokohama A, Park H. 2002. Depuration kinetics and persistence of the Cyanobacterial toxin microcystin-LR in the Freshwater Bivalve Unio douglasiae. J Environ. Toxicol. 18:61-67. terima kasih