LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA OLEH: PUTU HARRY KRESNA PUTRA 17.321.2759 A11-B PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI 2021 1. ANALISA DATA A. Tabel Analisa Data DATA DS : DO : Suara nafas terdengar ronchi, ETIOLOGI Penumpukan cairan di alveoli MASALAH Gangguan Pertukaran Gas respirasi 23x/menit, nadi 138x/menit Hasil analisa gas darah : pH 7,49 ,PCO2 23 Edema paru (Alkalosis Respiratorik) Cairan surfaktan menurun Gangguan pengembangan paru Kolaps alveoli Perfusi dan Ventilasi tidak seimbang Gangguan pertukaran gas DS : DO : Pengisian kapiler CRT >2 detik, Perfusi dan Ventilasi tidak efektif turgor kulit tidak elastis, akral teraba dingin Hipoksemia, Hiperkapnea Penurunan O2, Peningkatan CO2 Dyspnea Akral dingin, turgor tidak elastis, CRT >2 detik Perfusi Perifer tidak Efektif Perfusi perifer tidak efektif DS : DO : mukosa bibir kering, turgor tidak Perfusi dan Ventilasi tidak efektif elastis, balance cairan : Output : 1863 cc Hipoksemia, Hiperkapnea Intake : 1729 cc Balance cairan = 1729 – 1863 = -146cc Penurunan O2, Peningkatan CO2 Dyspnea Akral dingin, turgor tidak elastis, CRT >2 detik Membrane mukosa kering Hipovolemia Hipovolemia Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan TANGGAL / NO JAM TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TERATASI DITEMUKAN Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan 1 . perfusi dan ventilasi tidak seimbang ditandai dengan Suara nafas terdengar ronchi, respirasi 23x/menit, nadi 138x/menit Hasil analisa gas darah : pH 7,49 ,PCO2 23 (Alkalosis Respiratorik) 2 Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan Dyspnea ditandai dengan Pengisian kapiler CRT >2 detik, turgor kulit tidak elastis, akral teraba dingin 3 Hipovolemi berhubungan dengan dyspnea ditandai dengan mukosa bibir kering, turgor tidak elastis, balance cairan : Output : 1863 cc Intake : 1729 cc Balance cairan = 1729 – 1863 = -146cc B. Rencana Tindakan Keperawatan No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Dx 1 SLKI : Pertukaran Gas SIKI : Terapi Oksigen 1. Memantau efektifitas terapi terhadap perubahan Setelah diberikan tindakan 1. Monitor efektifitas terapi Analisa gas darah oksigen keperawatan salama 3x24 jam diharapkan proses pertukaran gas 2. Monitor kecepatan aliran 2. Memastikan aliran pasien membaik dengan kriteria oksigen kecepatan oksigen hasil : alirannya sesuai kebutuhan 3. Bersihkan secret di mulut, pasien 1. Tingkat Kesadaran hidung, dan trakea meningkat 3. Menjaga keadaan mulut 4. Pertahankan kepatenan dan hidung dalam keadaan 2. Bunyi tambahan nafas bersih sehingga tidak jalan nafas berkurang terjadi infeksi 5. Ajarkan pasien dan 3. PCO2 normal keluarga cara 4. Memperlancar jalan nafas agar tidak terjadi 4. Takikardia berkurang menggunakan oksigen obstruksi dirumah 5. Mengajarkan keluarga pemakaian oksigen pada pasien saat dirumah 2 SLKI : Perfusi Perifer SIKI : Perawatan Sirkulasi Setelah tindakan 1. Periksa keperawatan selama 3x24 jam perifer diharapkan diberikan perfusi perifer meningkat dengan kriteria hasil : 1. Akral teraba hangat 2. Turgor kulit elastis 3. CRT <2 detik sirkulasi infeksi 2. Untuk mengurangi resiko perawatan kaki dan kuku terjadinya infeksi yang bisa menyebabkan 4. Anjurkan minum obat pengontrol perubahan sirkulasi perifer pasien 2. Lakukan pencegahan 3. Lakukan 1. Memantau tekanan darah secara teratur komplikasi 3. Untuk menjaga status hygiene kaki dan kuku sehingga 5. Informasikan dan gejala tanda darurat yang harus dilaporkan terhindar dari infeksi 4. Konsumsi obat pengontrol tekanan darah agar TD berada dalam batas normal 5. Ketika muncul gejala darurat agar segera diberikan penanganan 3 SLKI : Status Cairan Setelah diberikan SIKI : Manajemen Cairan tindakan keperawatan selama 3x24 jam 1. Memantau 1. Monitor status hidrasi perubahan 2. Monitor frekuensi hasil diharapkan status cairan pasien pemeriksaan akral, meningkat dengan kriteria hasil : laboratorium pengisian 1. Turgor kulit elastis 3. Catat intake output 2. Perasaan lemah berkurang 3. Tekanan darah dalam rentang normal 4. Intake dan output cairan seimbang 24jam nadi, TD, kapiler, kelembapan mukosa 4. Berikan asupan cairan 2. Memantau kadar 5. Kolaborasi pemberian hematocrit, BUN, diuretic jika perlu Na,K,Cl, memastikan tidak ada masalah dalam cairan 3. Memonitor intake aoutput serta balance cairan pasien bisa sehingga memastikan status cairan pasien 4. Pemberian asupan cairan untuk meningkatkan status hidrasi 5. Pemberian diuretic jika perlu