ASKEP PASIEN DENGAN MENINGITIS Kelompok 4 Tin Murtini (08200100040) Eti Rohaeti (08200100041) Afiet Bovitiningrum (08200100042) Oki Siti Hidayati (08200100043) Mariam Muliawati (08200100044) Dede Wita (08200100045) Wiwin Rusdiyanti (08200100046) Jamilah (08200100047) Ozi Maijefri (08200100048) Khusnul Nugrahini (08200100049) Meika Safari (08200100050) meningitis Endang Tri Kurniawati (08200100058) 1 Definisi : infeksi akut dari meningiens Penyebab : Pneumokokus Meningokok Stafilokok Streptokok Hemofilus influensa Bahan aseptik (virus) meningitis 2 meningitis 3 Penyebab ↓ ruang subarachnoid ↓ Inflamasi pada pia mater dan arachnoid dan dalam CSF ↓ Akumulasi pus (bakteri dan toksin) Menyumbat arus CSF Mencederai saraf cranial dan spinal serta strukur lain hidrosefalus meningitis 4 meningitis 5 meningitis 6 Perubahan patologi : Hiperemi pembuluh meningiens Edema jaringan otak Peningkatan TIK Reaksi peradangan Hidrosefalus: sumbatan eksudat pada saluran ventrikel meningitis 7 Pengkajian Data subjektif ; Pengertian klien tentang Proses penyakit Riwayat : infeksi saluran nafas atas Usaha untuk mengurangi gejala Sakit kepala / kaku kuduk Timbulnya serangan pertama Kesulitan berfikir Kelemahan otot, parau atau inkoordinasi meningitis 8 Data objektif Rasa tidak nyaman , disorientasi (dengan cepat) Perubahan dalam melaksanakan ADL Pemeriksaan fisik : tidak normal Suhu meningkat Muntah Nadi dan tekanan darah meningkat Respirasi Hasil CT scan tidak normal Iritasi meningiens Kejang meningitis 9 Gejala patologi lain : Gejala kernig : pasien tidak mampu ekstensi kaki sepenuhnya tanpa nyeri yang hebat Gejala Brudzinki : terjadi reflek punggung dan lutut bila leher fleksi Pemeriksaan diagnosa : Pemeriksaan CSF lumbal fungsi Pemeriksaan CT Scan EEG meningitis 10 Diagnosa keperawatan Bersihan jalan nafas tidak efektif bd infeksi / obstruksi / sekresi trakeobronkial Inkontinensia alvi bd gangguan neuromuskular Gangguan pola nafas bd gangguan neuromuskular Gangguan komunikasi verbal bd aphasia Hipertermi bd trauma / penyakit Inkontinensia total bd penyakit saraf Resiko cedera bd defisit sensori motorik cedera trauma Kurang pengetahuan / perduli Cemas bd status kesehatan meningitis 11 Gangguan mobilisasi fisik bd gangguan neuromuskular Nutrisi kurang dari kebutuhan bd kesukaran mengunyah dan menelan Nyeri iritasi meningiens Tidak mampu merawat diri bd gangguan neuromuskular Resiko kerusakan integritas kulit bd gangguan neuromuskular Fungsi menelan tidak efektif bd gangguan neuromuskular Termoregulasi tidak efektif bd gangguan neuromuskular meningitis 12 Perencanaan : Saluran nafas bebas Kecemasan berkurang BAB lancar, komplikasi minimal / tidak terjadi inkontinensia/ obstipasi Komunikasi verbal baik Pengelolaan rumah tangga pasien pada tingkat minimal Bebas dari cedera trauma Klien dapat mengerti, tanda dan gejala, efek samping obat, toksin dan obat yang dipakai Nutrisi terpenuhi Suhu normal meningitis 13 Mempertahankan mobilisasi optimal Dapat memenuhi aktifitas Kulit utuh meningitis 14 Implementasi : Pengobatan antibiotik melalui medula spinalis (intratechal) Pengunaan obat hiperosmolar / steroid : mengurangi edema otak Obat anti konvulsan Pelayanan keperawatan : Sama dengan pasien kritis Kamar gelap, tenang ; mengurangi kejang Pemantauan naurologi yang teratur dan sering Beri penghalang tempat tidur meningitis 15