LAPORAN KEGIATAN AUDIT KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT BAPTIS BATU Pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Malang Disusun Oleh : Disusun Oleh : Kelompok IV Dony Kristian 21832058 Habib Muhammad Satria 21832062 Rony Ertiangsah Siswanto 21832077 Nizam Aqidah Fatwa 21832094 PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (PMIK) SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) MALANG 2020 i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan audit kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap yang dilaksanakan di Rumah Sakit Baptis Batu. Laporan ini disusun sebagai pemenuhan Ujian Tengah Semester pada mata kuliah Mutu Pelayanan Rekam Medis Semester V program D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Malang 2020. Laporan ini tidak akan selesai tanpa bimbingan serta arahan dari orang – orang terdekat. Oleh karena itu, tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan yang telah memberikan kontribusi. Segala sesuatu yang salah datangnya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya hanya dari Tuhan yang Maha Esa, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya. Malang, 22 November 2020 Penyusun ii DAFTAR ISI Halaman Judul Laman Persetujuan ……………………………………………………... i Kata Pengantar ......................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................. iii Daftar Tabel ……………………………………………………………. iv Daftar Grafik …………………………………………………………… v BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………... 1 1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………… 3 1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………….…...……… 6 2.1 Landasan Teori …………………………………………………... 6 A. Pengertian Rekam Medis ………………………………………… 6 B. Tujuan Rekam Medis ..…………………………………………... 6 C. Tujuan Rekam Medis ……………………………………………. 7 D. Kegunaan Rekam Medis …………………………………………. 7 E. Ketentuan Pengisian Dokumen Rekam Medis …………………... 9 F. Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis ……………….. 10 G. Pengelolaan Rekam Medis ………………………………………. 11 H. Analisis Dokumen Rekam Medis ………………………………... 12 BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………… 14 3.1 Metode Penelitian ………………………………………………... 14 A. Jenis Penelitian …………………………………………………... 14 B. Populasi ...…...…………………………………………………… 14 C. Sampel ..………………………………………………………….. 14 D. Variabel Penelitian ………………………………………………. 15 E. Definisi Operasional ……………………………………………... 15 F. Instrumen Penelitian ……………………………………………... 16 iii G. Cara Pengumpulan Data …………………………………………. 16 H. Teknik Pengolahan ………………………………………………. 16 I. Analisis Data …………………………………………………….. 3.2 Menyiapkan / Menyeleksi Dokumen Rekam Medis Yang Akan Dianalisis ………………………………………………………… 3.3 Praktik Pendokumentasian Audit Kuantitatif Dokumen Rekam Medis …………………………………………………………….. BAB IV. KESIMPULAN ………………………………………...……. 16 17 24 36 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 37 iv DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6.1. Tabel 6.2. Definisi Operasional ………………………………………… 15 Instrumen Pengumpulan Data ………………………………. 18 Instrumen Komponen 1 ……………………………………... 19 Instrumen Komponen 2 ……………………………………... 20 Instrumen Komponen 3……………………………………… 21 Instrumen Komponen 4 ……………………………………... 22 Instrumen Rekapitulasi Keempat Komponen ……………….. 23 Lembaran Kerja Pengumpulan Data …………….…………... 24 Lembaran Kerja Komponen 1 ………………………………. 26 Lembaran Kerja Komponen 2 ………………………………. 28 Tabel 6.4. Lembaran Kerja Komponen 3 ………………………………. 30 Lembaran Kerja Komponen 4 ………………………………. 32 Tabel 7. Lembaran Kerja Rekapitulasi Keempat Komponen ………… 34 Tabel 6.3. v DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Prosentase Komponen 1 …………………………………….. 27 Grafik 2. Prosentase Komponen 2 …………………………………….. 29 Grafik 3. Prosentase Komponen 3 …………………………………….. 31 Grafik 4. Prosentase Komponen 4 …………………………………….. 33 Grafik 5. Prosentase Rekapitulasi Keempat Komponen ………………. 35 vi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana prasarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien (American Hospital Association, 1974 yang dikutip oleh Ery Rustiyanto, 2010). Rumah sakit sebagai salah satu pelayanan kesehatan diwajibkan membuat data rekam medis. Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter atau dokter gigi yang berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Bidan dan perawat sebagai tenaga medis juga memberikan pelayanan kesehatan memiliki kewajiban untuk membuat dokumentasi dari tindakan asuhan keperawatan yang dilakukannya. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah intitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang baik tercermin pada kelengkapan dokumen rekam medis yang dibuat (Widjaya, 2018). Menurut Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pada pasal 46, (1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. (2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. (3) Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. Jelas dikatakan bahwa setiap tenaga medis baik dokter maupun dokter gigi dalam memberikan pelayanan kepada pasien wajib melakukan pencatatan segala sesuatu yang berkaitan dengan pasien di dalam rekam medis. 1 Sebagaimana juga diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, dalam pasal 58 ayat (1) bahwa setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik wajib : d. membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan, dan tindakan yang dilakukan; dan e. merujuk Penerima Pelayanan Tenaga Kesehatan ke Tenaga Kesehatan lain yang mempunyai Kompetensi dan kewenangan yang sesuai. Jelas dikatakan bahwa setiap tenaga kesehatan yang terlibat di dalam memberikan asuhan kepada pasien wajib membuat pencatatan di dalam rekam medis. Menurut Permenkes Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis pada pasal 2 ayat (1) dikatakan, rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap, dan jelas atau secara elektronik. Jelas bagi kita bahwa rekam medis wajib dibuat lengkap oleh pemberi pelayanan baik dengan menggunakan kertas ataupun elektronik. Berdasarkan Permenkes Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis, pada pasal 5 ayat (2) dikatakan, rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Selanjutnya dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan evaluasi atau review rekam medis. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, pada pasal 40 ayat (1) dikatakan bahwa “Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali.” Ayat (4) dikatakan, “Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 40 ayat (4) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Akreditasi Rumah Sakit. Saat ini Permenkes terbaru tentang akreditasi rumah sakit yaitu Permenkes RI Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Rumah Sakit. Dalam akreditasi terbaru versi SNARS 1.1 Tahun 2019, terdapat regulasi pada elemen penilaian 13.4 kelompok kerja Manajemen Informasi Rekam Medis 2 (MIRM), rumah sakit menetapkan individu atau tim yang melakukan review rekam medis secara berkala. Rekam medis pasien direview secara berkala. Review menggunakan sampel yang mewakili. Fokus review adalah pada ketepatan waktu, keterbacaan, dan kelengkapan rekam medis. Proses review termasuk isi rekam medis harus sesuai dengan peraturan dan perundangundangan. Proses review termasuk rekam medis pasien yang masih dirawat dan pasien yang sudah pulang. Hasil review dilaporkan secara berkala kepada direktur rumah sakit. Analisis kuantitatif adalah telaah atau review bagian tertentu dari isi rekam medis dengan maksud menemukan kekurangan khusus dari isi rekam medis dengan maksud menemukan kekurangan khusus yang berkaitan dengan pendokumentasian rekam medis (Edy dan Sugiarto, 2017). Analisis kuantitatif terdiri dari 4 (empat) komponen yaitu review identifikasi, review laporan yang penting, review autentikasi dan review pendokumentasian yang benar (Widjaya, 2018). Petugas rekam medis harus melakukan kegiatan analisis kuantitatif guna membantu dokter dalam kegiatan pencatatan dan pengisian rekam medis yang lengkap dan akurat (Edy dan Sugiarto, 2017). Berdasarkan latar belakang di atas, maka digunakanlah sebagai acuan dalam penyusunan laporan kegiatan audit kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap Rumah Sakit Baptis Batu periode Oktober tahun 2020, sebagai pemenuhan Ujian Tengah Semester pada mata kuliah Mutu Pelayanan Rekam Medis Semester V program D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Malang 2020. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan analisis kuantitatif dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu? 2. Bagaimana hasil analisis kuantitatif dokumen rekam medis pasien rawat inap periode Oktober tahun 2020 di Rumah Sakit Baptis Batu? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : 3 Tujuan umum dalam laporan kegiatan ini yaitu mengetahui proses pelaksanaan analisis kuantitatif dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu periode 2020. 2. Tujuan Khusus : a. Menganalisis kelengkapan pengisian identifikasi pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu periode 2020. b. Menganalisis kelengkapan pengisian laporan yang penting sebagai bukti rekaman pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu periode Oktober 2020. c. Menganalisis kelengkapan pengisian autentifikasi pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu periode 2020. d. Menganalisis pendokumentasian yang benar pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu periode 2020. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Manfaat teoritis 1. Bagi Akademisi Penelitian diharapkan menjadi pengembangan ilmu khususnya ilmu rekam medis informasi kesehatan bagi akademisi serta menjadi perbandingan antara ilmu manajemen mutu informasi kesehatan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. 2. Bagi Peneliti Mendatang Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan mengembangkan dan melakukan penelitian yang sejenis dikemudian hari. b. Manfaat Praktis 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengalaman tentang analisis kuantitatif dokumen rekam medis pasien rawat inap. 2. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dalam melaksanakan manajemen kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat inap. 4 3. Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan sumber pembelajaran dan bahan referensi untuk teknik pendokumentasian dokumen rekam medis. 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori A. Pengertian Rekam Medis Rekam Medis Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.269/Menkes/Per/III/2008 Pasal 1 merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis adalah siapa, apa, dimana dan bagaimana perawatan pasien selama dirumah sakit, untuk melengkapi rekam medis harus memiliki data yang cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna menghasilkan suatu diagnosis, jaminan, pengobatan dan hasil akhir (Ery Rustiyanto, 2009). Rekam medis adalah fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang tertulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut (Health Information Management, Edna K Huffman, 1994). Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa rekam medis memiliki pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan tetapi mempunyai pengertian sebagai satu sistem penyelenggaraan rekam medis yang merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien hingga keluar rumah sakit, kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien mendapatkan pelayanan, penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyimpanan, pengeluaran berkas untuk melayani permintaan untuk keperluan pasien dan keperluan lainnya serta pengolahan rekam medis untuk keperluan manajemen dan pelaporan. B. Tujuan Rekam Medis. Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi. Dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan, tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib 6 administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan rekam medis secara rinci akan terlihat dan analog sebab kegunaan Rekam Medis itu sendiri (Depkes, 1991). Untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit (Dirjen Yanmed, 2006:13). Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan rekam medis sebagai kegiatan mengumpulkan dan mendapatkan catatan yang akurat dari pasien mengenai riwayat kesehatan dan riwayat penyakit dimasa lalu dan sekarang juga pengobatan yang sudah diberikan. Sehingga tercapainya rekam medisyang secara rinci akan terlihat dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang merupakan salah faktor tertib adminstrasi. C. Kegunaan Rekam Medis. Menurut Dirjen Pelayanan Medik (2006:13) kegunaan rekam medis terdiri dari beberapa aspek yang dikenal sebagai sebutan ALFRED yaitu Administration, Legal, Financial, Research, Education and Documentation. Berdasaran penjelasan diatas, peneliti dapat memberikan sedikit uraian tentang kegunaan rekam medis sebagai berikut : 1) Administrative Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. 2) Legal Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. 3) Financial 7 Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya mengandung data dan informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan kesehatan pasien di rumah sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak dapat dipertanggungjawabkan. 4) Research Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian, karena isinya mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. 5) Education Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi di bidang profesi si pemakai. 6) Documentation Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit. Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut di atas, rekam medis mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi pelayanan saja. Kegunaan rekam medis secara umum adalah: a) Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil bagian di dalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien. b) Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. c) Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit, dan pengobatan selama pasienberkunjung/dirawat di RS . d) Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. 8 e) Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya. f) Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan. g) Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien. h) Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan. D. Ketentuan Pengisian Dokumen Rekam Medis Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan 269/Menkes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis serta keputusan Ditjen YanMed Nomor 78/YanMed/RS UMDIK/YMU/1/91 maka tenaga yang berhak mengisi rekam medis adalah: 1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis yang bekerja di rumah sakit tersebut. 2. Dokter tamu pada rumah sakit tersebut. 3. Residens yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik. 4. Tenaga medis perawatan dan paramedis non perawatan yang terlibat langsung didalam pelayanan-pelayanan kepada pasien di RS Baptis Batu meliputi antara lain : perawat, perawat gigi, bidan, tenaga laboratorium klinik, gizi, anastesia, penata rontgen, rehabilitasi medik dan sebagainya. 5. Dalam hal dokter ke luar negeri maka yang melakukan tindakan/konsultasi kepada pasien yang mengisi rekam medis adalah dokter yang ditunjuk oleh Direktur. Rekam Medis harus dibuat dan dilengkapi segera setelah pasien menerima pelayanan kesehatan (PERMENKES No.269/MENKES/PER/III/2008). Hal ini juga sesuai dengan standar pelayanan minimal rumah sakit yang mengharuskan kelengkapan pengisian rekam medis ≤24 jam setelah selesai pelayanan harus mencapai 100% (KEPMENKES RI No.129/MENKES/SK/II/2008). Ketentuan pengisian harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima pelayanan dengan ketentuan (Dirjen Yanmed 2006:46) : 9 1. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, seiambat-lambatnya dalam waktu 1x24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis. 2. Semua pencatatan harus ditanda tangani oleh dokter / tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama terangnya serta diberi tanggal. 3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa lainnya ditanda tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau oleh dokter pembimbingnya. 4. Catatan yang dibuat oleh Residens herus diketahui oleh dokter pembimbingnya. 5. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penullsan dan melakukan nya pada saat itu juga serta dibubuhi paraf. 6. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan. E. Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis Dokumen rekam medis dikatakan lengkap apabila didalam dokumen tersebut identitas pasien, maupun informasi penting lainnya dicatat dengan lengkap. Informasi dokumen tersebut harus dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada. 1. Dokumen rekam medis yang sudah selesai dirawat diserahkan oleh petugas bangsal menggunakan buku ekspedisi pengambilan. 2. Petugas assembling melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap sehingga dapat dipisahkan yang lengkap dan yang belum lengkap. 3. Dokumen rekam medis yang belum lengkap diserahkan kembali ke unit yang bertanggungjawab dengan buku ekspedisi. 4. Dokumen rekam medis yang sudah lengkap diatur sesuai dengan urutan dokumen rekam medis yang diserahkan kebagian filling atau penyimpanan. 5. Dokumen rekam medis dikatakan lengkap apabila isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-kurangnya memuat : a. Identitas pasien 10 b. Tanggal dan waktu c. Hasil anamnesis, mencangkup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit d. Hasil pemeriksaan fisik dan peunjang medik e. Diagnosis f. Rencana penatalaksanaan g. Pengobatan dan tindakan h. Persetujuan tindakan bila diperlukan. F. Pengelolaan Rekam Medis Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.01.O7/MENKES/312/2020 Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan ada 7 (tujuh) kompetensi yang harus dimiliki oleh Perekam Medis dan Informasi Kesehatan yaitu : 1. Profesionalisme yang Luhur, Etika, dan Legal. Mampu melaksanakan sistem RMIK secara profesional sesuai dengan nilai dan prinsip ketuhanan, moral, luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya. 2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri Mampu menyelenggarakan pelayanan RMIK dengan menyadari keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara berkesinambungan untuk penyelenggaraan pelayanan yang optimal.Aspek. 3. Komunikasi Efektif Mampu menggali dan mengumpulkan informasi dari pemangku kepentingan, untuk digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pelayanan RMIK. 4. Manajemen Data dan Informasi Kesehatan Mampu merancang dan mengelola struktur, format, dan isi data kesehatan, termasuk memahami sistem klasifikasi, dan perancangan sistem pembayaran pelayanan kesehatan, secara manual, maupun elektronik. 11 5. Keterampilan Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit, dan Masalah Kesehatan Lainnya, serta Prosedur Klinis Mampu menetapkan klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit, dan masalah kesehatan lainnya, serta prosedur klinis dengan tepat sesuai klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia, yang digunakan untuk statistik penyakit dan sistem pembiayaan fasilitas pelayanan kesehatan. 6. Aplikasi Statistik Kesehatan, Epidemiologi Dasar, dan Biomedik Mampu menggunakan statistik kesehatan, epidemiologi dasar, dan biomedik dalam pelayanan RMIK. 7. Manajemen Pelayanan RMIK Mampu mengelola pelayanan rekam medis yang bermutu sesuai alur sistem untuk memastikan rekam medis tersedia saat diperlukan untuk pelayanan pasien secara manual, hpbrid dan elektronik di fasilitas pelayanan kesehatan. G. Analisis Dokumen Rekam Medis Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: Menurut Komaruddin dalam buku “Ensiklopedia Manajemen” (1994:31): “Analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen-komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang padu.” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: “Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelahaan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.” Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan berpikir, untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-masing bagian dari keseluruhan. 1. Analisis Kuantitatif Analisis untuk mengetahui kelengkapan pengisian pada bagian dokumen rekam medis dilakukan melalui analisis kuantitatif berkas rekam medis. Analisis kuantitatif adalah telaah atau review bagian tertentu dari isi rekam medis dengan maksud menemukan kekurangan khusus dari isi rekam medis dengan maksud 12 menemukan kekurangan khusus yang berkaitan dengan pendokumentasian rekam medis (Edy dan Sugiarto, 2017). Untuk melakukan analisis kuantitatif dapat menggunakan 4 komponen utama pada analisis, yaitu: a. Identitas pasien pada setiap lembar rekam medis b. Autentifikasi dokter pada setiap tempat yang ditentukan c. Pengisian laporan yang penting pada berkas rekam medis d. Pendokumentasian yang baik Dari hasil analisis ini akan diketahui jumlah berkas rekam medis yang terisi lengkap, terisi tidak lengkap dan tidak terisi. Hal ini dapat dijadikan tolak ukur mutu berkas rekam medis di fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam melakukan analisis kuantitatif, pendokumentasian rekam medis dibagi dalam beberapa komponen dasar. Komponen dasar ini meliputi suatu review Rekam Medis: 1) Perlu Pengetahuan Tentang a) Jenis formulir yang digunakan b) Jenis formulir yang harus ada c) Orang yang berhak mengisi rekam medis d) Orang yang berhak melagilasis penulisan 2) Waktu Menganalisa a) Retrospective Analysis : Sesudah pasien pulang. Hal ini telah lazim dilakukan karena dapat dianalisa secara keseluruhan walaupun hal ini memperlambat proses melengkapi yang kurang. b) Concurrent Analysis : Saat pasien masih dirawat 3) Tujuan Analisis Kuantitatif a) Menentukan sekiranya ada kekurangan agar dapat dikoreksi pada saat pasien masih dirawat b) Untuk mengidentifikasi bagian yang tidak lengkap dengan mudah dapat dikoreksi dengan adanya suatu prosedur sehingga rekam medis menjadi lebih lengkap dan dapat digunakan untuk pelayanan pasien. c) Kelengkapan rekam medis sesuai peraturan yang ditetapkan jangka waktunya, perizinan, dan akreditasi. d) Mengetahui hal hal yang berpotensi menyebabkan ganti rugi. 13 BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat inap di RS Baptis Batu. Pengambilan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode observasi yaitu dengan melihat dan mencatat hal tertentu yang ada hubunganya dengan masalah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 sampai dengan tanggal 22 bulan November tahun 2020 di Rumah Sakit Baptis Batu Jl. Raya Panglima Sudirman No. 33 Tlekung Junrejo Batu dengan mendapat izin persetujuan dari Kepala Instalasi Medical Record Rumah Sakit Baptis Batu sebagai pemenuhan Ujian Tengah Semester pada mata kuliah Mutu Pelayanan Rekam Medis Semester V program D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Malang 2020. B. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Noor J, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah dokumen rekam medis pasien rawat inap di RS Baptis Batu periode Oktober 2020 yang berjumlah 362 DRM. C. Sampel Menurut Arikunto tahun 2010, jika jumlah populasinya kurang dari 100, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya. Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya lebih besar dari 100, maka dilakukan pengambilan sampel. Sampel yang telah ditetapkan dalam analisis kuantitatif kali ini adalah 30 DRM pasien rawat inap di RS Baptis Batu periode Oktober 2020. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode systematic random sampling (pengambilan sampel secara acak sistematis). Systematic random sampling merupakan modifikasi dari simple random sampling. 14 Rumus : N (Jumlah Populasi) = I (Interval) n (Sampel) Keterangan : N = Populasi n = Sampel I = Interval Sampel diambil dengan membuat daftar dokumen rekam medis secara acak antara 1 sampai dengan banyaknya anggota populasi. Pengambilan sampel secara acak sistematis: 362 / 30 = 12,06667 pembulatan 12. Maka anggota populasi yang terkena sampel adalah DRM yang berada pada urutan kelipatan 12 dari jumlah populasi yaitu 362 DRM. D. Variabel Penelitian Variabel pada penelitian ini adalah: 1. Review Identifikasi Pasien 2. Review Catatan Yang Penting 3. Review Autentifikasi 4. Review Catatan Yang Baik E. Definisi Operasional Tabel 1. Definisi Operasional No 1 Variabel Definisi Operasional Review Identifikasi Memastikan kelengkapan pada pengisisan Pasien identitas jika seluruh item sudah terisi, nomor rekam medis, nama pasien, tanggal Lahir, jenis kelamin. 2 Review Catatan Yang Memastikan kelengkapan pada pengkajian Penting awal, consent, catatan bukti perkembangan, pengobatan, informed catatan saat pulang. 3 Review Autentifikasi Memastikan kelengkapan keabsahan rekaman autentifikasi jika terdapat, nama dokter atau stempel, tanda tangan dokter, nama perawat, 15 tanda tangan perawat. 4 Review Catatan Yang Memastikan pendokumentasian yang baik jika Baik pencatatan tidak ada coretan, tidak ada tippex, tidak ada bagian yang kosong. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang di pilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2010). Di dalam kegiatan audit kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu periode Oktober 2020 ini instrumen penelitian yang digunakan adalah tabel check list. G. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tabel check list untuk melihat kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu periode Oktober 2020. H. Teknik Pengolahan Adapun teknik pengolahan data pada penelitian ini yaitu: 1. Editing Yaitu melakukan koreksi kembali hasil pengumpulan data pada check list untuk menghindari data yang tidak terbaca atau salah tulis. 2. Penyajian Data Menyajikan data dalam bentuk narasi, tabel dan grafik. I. Analisis Data Analisis data digunakan untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dimengerti. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan melihat prosentase data yang telah terkumpul disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sesuai dengan kategori data yang sudah dikelompokkan kemudian dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori kepustakaan yang ada dan dapat diperoleh suatu kesimpulan. 16 3.2 Menyiapkan / Menyeleksi Dokumen Rekam Medis Yang Akan Dianalisis Dokumen rekam medis yang akan dianalisis telah disiapkan dengan arti telah ditata / asembling sehingga saat menganalisis telah rapi dan mudah mereview bagian yang belum dilengkapi. Dokumen rekam medis yang telah siap untuk diaudit maka dilakukan : 1. Menyiapkan instrumen, diantaranya adalah : a. Lembaran Kerja Pengumpulan Data Audit Kuantitatif Rekam Medis b. Lembaran Kerja Rekapitulasi Data guna Pengolahan Data Audit Kuantitatif Rekam Medis c. Lembaran Kerja Rekapitulasi Keempat Komponen guna Penyajian Data Audit Kuantitatif Rekam Medis 2. Memilih Metode Analisis Memeriksa setiap lembaran pada dokumen rekam medis yang telah ditentukan berdasarkan variabel yang telah ditentukan dalam audit pendokumentasian rekam medis secara kuantitatif kali ini. 3. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan analisis dilakukan secara retrospective, yaitu sesudah dokumen rekam medis pasien pulang kembali ke Instalasi Medical Record RS Baptis Batu. Hal ini telah lazim dilakukan karena dapat dianalisis secara keseluruhan walaupun hal ini memperlambat proses melengkapi yang kurang. Pada rumah sakit umum (Hopital Acute Care) lama rawat pasien sangat pendek (3-12 hari), karena itu lebih tepat dilakukan analisis secara retrospective. 17 NO 1 2 3 4 5 Σ 18 KETERANGAN Tdkadabag.Kosong tdk ada tipp- ex AUTENTIKASI PENULIS Tdk ada coretan Tt. Perawat Nam perawat KELENGKAPAN LAPORAN/ CATATAN YANG PENTING TT.Dr Nama Dokter Cat. Saat pulang Bukti Pengobatan & Perawatan Informed C. IDENTITAS PASIEN Cat.Perkembangan Pengkajian awal Jenis K . Tanggal Lahir No.RM Nama No.RM Tabel 2. Instrumen Pengumpulan Data CATATAN YANG BAIK Tabel 3.1 Instrumen Komponen 1 A. Identitas Pasien KELENGKAPAN / BAIK KRITERIA NUMERATOR DENUMERATOR NO. ANALISIS 1 Nama No.Rekam 2 Medis Tanggal 3 Lahir Jenis 4 Kelamin Average A HASIL PROSENTASE (JUMLAH) (M) a M a/M x 100% b M b/M x 100% c M c/M x 100% d M d/M x 100% A=avg a,b,c,d M (%) (a+b+c+d)/M x 100% M = jumlah DRM yang dianalisis Interpretasi dari tabel 3.1 komponen 1 berdasarkan hasil yang telah didapat dari audit kuantitatif A. Identifikasi Pasien, prosentase disajikan dalam bentuk grafik. 19 Tabel 3.2 Instrumen Komponen 2 B. Catatan Yang Penting KELENGKAPAN / BAIK KRITERIA NO. NUMERATOR DENUMERATOR HASIL ANALISIS Pengkajian 1 Awal Catatan 2 Perkembangan Informed 3 Consent (JUMLAH) (M) PROSENTASE (%) e M e/M x 100% f M f/M x 100% g M g/M x 100% h M h/M x 100% i M i/M x 100% B=avg e,f,g,h,i M Bukti 4 Pengobatan & Perawatan Catatan Saat 5 Pulang Average B (e+f+g+h+i)/M x 100% M = jumlah DRM yang dianalisis Interpretasi dari tabel 3.2 komponen 2 berdasarkan hasil yang telah didapat dari audit kuantitatif B.Catatan Yang Penting, prosentase disajikan dalam bentuk grafik. 20 Tabel 3.3 Instrumen Komponen 3 KELENGKAPAN / BAIK KRITERIA NUMERATOR DENUMERATOR NO. ANALISIS Nama 1 Dokter T. Tangan 2 Dokter Nama 3 Perawat T. Tangan 4 Perawat Average C HASIL PROSENTASE (JUMLAH) (M) j M j/M x 100% k M k/M x 100% l M l/M x 100% m M m/M x 100% C=avg j,k,l.m M (%) (j+k+l+m)/M x 100% C. Autentikasi Penulis M = jumlah DRM yang dianalisis Interpretasi dari tabel 3.3 komponen 3 berdasarkan hasil yang telah didapat dari audit kuantitatif C. Autentikasi Penulis, prosentase disajikan dalam bentuk grafik. 21 KELENGKAPAN / BAIK NO. 1 2 KRITERIA NUMERATOR DENUMERATOR ANALISIS Tidak Coretan Tidak ada Tipp-Ex Tidak 3 Ada HASIL PROSENTASE (JUMLAH) (M) n M n/M x 100% o M o/M x 100% p M p/M x 100% D=avg n,o,p M (n+o+p)/M x (%) Ada Bagian Yang Kosong Average D Tabel 3.4 Instrumen Komponen 4 D. Catatan Yang Baik 22 100% M = jumlah DRM yang dianalisis Interpretasi dari tabel 3.4 komponen 4 berdasarkan hasil yang telah didapat dari audit kuantitatif D. Catatan Yang Baik, prosentase disajikan dalam bentuk grafik. Tabel 4. Instrumen Rekapitulasi Keempat Komponen Analisis Kuantitatif NO. 1 2 3 4 KELENGKAPAN KOMPONEN ANALISIS NUMERATOR DENUMERATOR PROSENTASE KUANTITATIF (JUMLAH) (M) A. Identitas M A/M x 100% A Pasien B. Kelengkapan Laporan / M B/M x 100% B Form Yang Penting C. Autentikasi Penulis/ M C/M x 100% C Keabsahan Rekaman D. Catatan Yang M D/M x 100% D Baik AVERAGE AVG A,B,C,D 23 M (A+B+C+D)/M x 100% M = jumlah DRM yang dianalisis Interpretasi dari tabel 4 berdasarkan hasil Rekapitulasi Keempat Komponen guna Penyajian Data Audit Kuantitatif Rekam Medis, prosentase disajikan dalam bentuk grafik. 24 3.3 Praktik Pendokumentasian Audit Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Tabel 5. Lembaran Kerja Pengumpulan Data Audit Kuantitatif DRM Rawat Inap di RS Baptis Batu Periode Oktober 2020 (Systematic Random Sampling 30 DRM) Cat.Perkembangan Informed C. Cat. Saat pulang Nama Dr. TT.Dr Nam perawat Tt. Perawat Tdk ada coretan tdk ada tipp- ex Tdk ada bag. Kosong 119590 027903 068906 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 L TL TL 4 121287 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 TL 5 119470 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 TL 6 056534 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 TL 7 121300 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 TL 8 9 10 048698 121353 087223 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 TL L TL Bukti Pengobatan & Perawatan Pengkajian awal 1 2 3 No.RM Jenis kelamin KETERANGAN CATATAN YANG BAIK Tgl. Lahir/ umur AUTENTIKASI PENULIS No.RM KELENGKAPAN LAPORAN/ CATATAN YANG PENTING Nama IDENTITAS PASIEN 24 11 12 060023 121095 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 TL TL 13 004087 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 TL 14 119639 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 TL 15 121108 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 TL 16 110765 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 TL 17 121086 121400 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 110461 120562 0 1 0 1 1 1 0 1 TL TL TL 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 TL 075509 118778 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 TL TL 031165 115137 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 120943 085238 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 101164 121649 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 121726 026030 Σ 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 30 1 30 1 30 1 30 1 24 1 24 1 25 1 26 1 20 1 20 1 19 1 21 1 26 1 24 1 30 1 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 25 TL TL TL TL TL TL TL L Tabel 6.1. Lembaran Kerja Komponen 1 A. Identitas Pasien KELENGKAPAN / BAIK NO. 1 2 3 4 KRITERIA NUMERATOR DENUMERATOR ANALISIS Nama No.Rekam Medis Tanggal Lahir Jenis Kelamin Average A HASIL PROSENTASE (JUMLAH) (M) 30 30 100% 30 30 100% 30 30 100% 30 30 100% 30 30 100% (%) M = jumlah DRM yang dianalisis Berdasarkan review tabel 6.1 diketahui bahwa kelengkapan pengisian komponen 1 pada pasien rawat inap periode Oktober 2020, dari 30 DRM yang dianalisis pada setiap item yaitu nama pasien, nomor rekam medis, tanggal lahir, jenis kelamin sebanyak 30 DRM terisi lengkap. Kelengkapan pengisian rata-rata Komponen 1 A. Identitas Pasien adalah 30 DRM. 26 Grafik 1. Prosentase Komponen 1 A.Identitas Pasien 100% 100% 100% 100% No.Rekam Medis Tanggal Lahir Jenis Kelamin 100% 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Nama Average A Berdasarkan hasil review identitas pasien, maka didapatkan tabulasi nilai yang digambarkan dalam bentuk grafik diatas. Hasil prosentase tabulasi kelengkapan komponen 1 pada setiap item nama, nomor rekam medis, tanggal lahir, jenis kelamin terisi lengkap tercapai 100%, sehingga didapatkan prosentase kelengkapan pengisian komponen 1 A.Identitas Pasien sebesar 100%. 27 Tabel 6.2. Lembaran Kerja Komponen 2 B. Kelengkapan Catatan Yang Penting KELENGKAPAN / BAIK NO. 1 2 3 KRITERIA NUMERATOR DENUMERATOR ANALISIS Pengkajian Awal Catatan Perkembangan Informed Consent HASIL PROSENTASE (JUMLAH) (M) 24 30 80% 24 30 80% 25 30 83% 26 30 87% 20 30 67% 24 30 79% (%) Bukti 4 Pengobatan & Perawatan 5 Catatan Saat Pulang Average B M = jumlah DRM yang dianalisis Berdasarkan hasil review tabel 6.2 diketahui bahwa jumlah tertinggi komponen 2, Catatan Yang Penting pada pasien rawat inap periode Oktober 2020 jumlah tertinggi yaitu terdapat pada item bukti pengobatan & perawatan sebanyak 26 DRM terisi lengkap. Pengkajian awal dan catatan perkembangan masingmasing 24 DRM yang terisi lengkap, informed consent sebanyak 25 DRM terisi lengkap. Jumlah terendah terdapat pada item catatan saat pulang, hanya 20 DRM yang terisi lengkap. Kelengkapan pengisian rata-rata komponen 2 B.Catatan Yang Penting sebesar 24 DRM. 28 Grafik 2 Prosentase Komponen 2 B.Catatan Yang Penting 100% 90% 80% 80% 87% 83% 79% 80% 67% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Berdasarkan hasil review catatan yang penting, maka didapatkan tabulasi nilai yang digambarkan dalam bentuk grafik diatas. Prosentase tertinggi tabulasi kelengkapan komponen 2 ada pada bukti pengobatan & perawatan sebesar 87%. Pengkajian awal dan catatan perkembangan masingmasing sebesar 80%. Untuk informed consent sebesar 83%. Prosentase terendah terletak pada catatan saat pulang yaitu sebesar 67%. Prosentase kelengkapan pengisian komponen 2 B.Catatan Yang Penting yaitu sebesar 79%. 29 Tabel 6.3. Lembaran Kerja Komponen 3 KELENGKAPAN / BAIK NO. 1 2 3 4 KRITERIA NUMERATOR DENUMERATOR ANALISIS Nama Dokter T. Tangan Dokter Nama Perawat T. Tangan Perawat Average C HASIL PROSENTASE (JUMLAH) (M) 20 30 67% 19 30 63% 21 30 70% 26 30 87% 22 30 72% (%) C. Autentikasi Penulis M = jumlah DRM yang dianalisis Berdasarkan tabel 6.3 diketahui bahwa jumlah tertinggi kelengkapan pengisian komponen autentifikasi penulis pada pasien rawat inap diagnosa periode Oktober 2020 yaitu terdapat pada item tanda tangan perawat sejumlah 26 DRM terisi lengkap, nama perawat sejumlah 21 DRM yang terisi lengkap, dan nama dokter sebesar 20 DRM yang terisi lengkap. Jumlah terendah terdapat pada item tanda tangan dokter yaitu hanya 19 DRM yang terisi lengkap. Kelengkapan pengisian rata-rata pada Komponen 3 C. Autentikasi Penulis sejumlah 22 DRM. 30 Grafik 3. Prosentase Komponen 3 C.Autentikasi Penulis 100% 87% 90% 80% 72% 70% 67% 63% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Nama Dokter T.tangan Dokter Nama Perawat T.tangan Perawat Average C Berdasarkan hasil review autentikasi penulis, maka didapatkan tabulasi nilai yang digambarkan dalam bentuk grafik diatas. Hasil prosentase tabulasi kelengkapan komponen 3, prosentase tertinggi terdapat pada tanda tangan perawat yaitu sebesar 87%. Sedangkan untuk nama perawat sebesar 70%. Prosentase item nama dokter sebesar 67%. Untuk tanda tangan dokter yaitu sebesar 63% sehingga menempati prosentase terendah. Prosentase kelengkapan pengisian Komponen 3 C.Autentikasi Penulis sebesar 72%. 31 Tabel 6.4. Lembaran Kerja Komponen 4 KELENGKAPAN / BAIK NO. 1 2 KRITERIA NUMERATOR DENUMERATOR ANALISIS Tidak Coretan Tidak ada Tipp-Ex Tidak 3 Ada HASIL PROSENTASE (JUMLAH) (M) 24 30 80% 30 30 100% 17 30 57% 24 30 79% (%) Ada Bagian Yang Kosong Average D D. Catatan Yang Baik M = jumlah DRM yang dianalisis Berdasarkan review tabel 6.4 diketahui bahwa jumlah tertinggi kelengkapan pengisian komponen catatan yang baik pendokumentasian yang benar pada dokumen rekam medis pasien rawat inap periode Oktober 2020 yaitu terdapat pada item tidak ada penggunaan tipp-ex sebanyak 30 DRM. Item tidak ada coretan sejumlah 24 DRM sedangkan jumlah terendah terdapat pada tidak ada bagian yang kosong sebanyak 17 DRM. Kelengkapan pengisian rata-rata komponen 4 D. Catatan Yang Baik sejumlah 24 DRM. 32 Grafik 4. Prosentase Komponen 4 D.Catatan Yang Baik 100% 100% 90% 79% 80% 80% 70% 57% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tidak ada Coretan Tidak ada Tipp-ex Tidak ada Bagian yang kosong Average D Berdasarkan hasil review autentikasi penulis, maka didapatkan tabulasi nilai yang digambarkan dalam bentuk grafik diatas. Hasil prosentase tabulasi kelengkapan komponen 4, prosentase tertinggi terdapat pada tidak ada penggunaan tipp-ex sebesar 100%. Prosentase tidak ada coretan sebesar 80%, sedangkan untuk prosentase terendah terdapat pada item tidak ada bagian yang kosong sebesar 57%. Prosentase rata-rata pada komponen 4 D. Catatan Yang Baik sebesar 79%. 33 Tabel 7. Lembaran Kerja Rekapitulasi Keempat Komponen Analisis Kuantitatif DRM Rawat Inap di RS Baptis Batu Periode 2020 KELENGKAPAN KOMPONEN NO. ANALISIS NUMERATOR DENUMERATOR PROSENTASE KUANTITATIF (JUMLAH) (M) A. Identitas 1 30 30 100% Pasien B. Kelengkapan Laporan / 2 24 30 79% Form Yang Penting C. Autentikasi Penulis/ 3 22 30 72% Keabsahan Rekaman D. Catatan Yang 4 24 30 79% Baik AVERAGE A,B,C,D 25 30 M = Jumlah DRM Rawat Inap yang di Analisis (30 DRM) 82% Berdasarkan review tabel 7 rekapitulasi keempat komponen analisis kuantitatif didapati jumlah tertinggi pada komponen 1 yaitu A.identitas pasien sejumlah 30 DRM. Hal ini dikarenakan dari hasil observasi komponen identitas pasien pada setiap formulir-formulir pendokumentasian rekam medis sudah menggunakan sticker/labeling. Pada komponen D catatan yang baik sejumlah 24 DRM terisi lengkap. Untuk komponen 2 kelengkapan laporan / form yang penting pada setiap formulir rekam medis dari 30 DRM yang dianalisis, sebanyak 24 DRM yang terisi lengkap. Sedangkan untuk jumlah terendah terdapat pada item autentikasi penulis / keabsahan rekaman, dari 30 DRM yang dianalisis, hanya 22 DRM terisi lengkap. Dari hasil observasi, hal tersebut dikarenakan berbagai kesibukan dokter maupun perawat yang disebabkan jumlah pasien yang rattingnya cenderung naik pada periode Oktober 2020 dibanding dengan bulan-bulan sebelumnya sejak masa pandemi covid-19. Secara keseluruhan dari hasil rekapitulasi 30 sampel DRM rawat inap yang dianalisis secara kuantitatif periode 34 Oktober 2020 didapati kelengkapan pengisian sebanyak 25 DRM yang terisi lengkap. Grafik 5 Prosentase Rekapitulasi Keempat Komponen 100% 100% 90% 79% 80% 79% 82% 72% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% A.Identitas Pasien B.Kelengkapan Laporan/ Form Yang Penting C.Autentikasi Penulis/ Keabsahan Rekaman D.Catatan Yang Baik AVERAGE A,B,C,D Berdasarkan hasil review rekapitulasi komponen A,B,C,D, prosentase tertinggi terdapat pada identitas pasien sebesar 100% terisi lengkap. Prosentase Kelengkapan pengisian laporan / form yang penting dan catatan yang baik masing-masing 79%, sedangkan prosentase terendah terdapat pada autentikasi penulis / keabsahan rekaman yaitu hanya tercapai 72%. Secara keseluruhan dari hasil rekapitulasi keempat komponen, prosentase kelengkapan pengisian rata-rata DRM rawat inap di RS Baptis Batu periode Oktober 2020 adalah sebesar 82%. 35 BAB IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil laporan kegiatan yang berjudul “Audit Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Batu”, periode Oktober 2020 dari 30 sampel, kelengkapan pengisian dokumen rekam medis pasien rawat inap belum mencapai 100% dan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komponen kelengkapan identitas pada pasien menempati prosentase tertinggi dari keempat komponen analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap, dari 30 DRM terisi lengkap tercapai 100%. 2. Prosentase tertinggi kelengkapan pengisian komponen catatan yang penting terdapat pada item bukti pengobatan & perawatan sebanyak 26 dokumen rekam medis (87%) yang terisi lengkap. Prosentase terendah terdapat pada item catatan saat pulang sebanyak 20 dokumen rekam medis (67%) yang terisi lengkap. 3. Prosentase tertinggi kelengkapan pengisian komponen autentifikasi penulis terdapat pada item tanda tangan perawat sebanyak 26 DRM (87%), nama perawat sebanyak21 DRM (70%), nama doktersebanyak 20 DRM terisi lengkap (67%) dan tanda tangan dokter menempati prosentase terendah sebanyak 19 DRM terisi lengkap (63%). 4. Persentase tertinggi kelengkapan pengisian komponen catatan yang baik pendokumentasian yang benar terdapat pada item tidak ada penggunaan tipp-ex sebanyak 30 DRM (100%), tidak ada coretan sebanyak 24 DRM (80%). Prosentase terendah terdapat pada item tidak ada bagian yang kosong sebanyak 17 DRM (57%), hal ini menjadikannya menempati prosentasi terendah dari seluruh rekapitulasi hasil analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Baptis Batu periode Oktober 2020. Namun Secara keseluruhan dari hasil rekapitulasi total sampel 30 dokumen rekam medis rawat inap di RS Baptis Batu yang dianalisis secara kuantitatif periode 36 Oktober 2020 sebanyak 25 DRM terisi lengkap tercapai 82%. DAFTAR PUSTAKA American Hospital Association. 1974. Rumah Sakit. Dikutip oleh Ery Rustiyanto Ery. 2010. Yogyakarta: Graha Ilmu Huffman, Edna K. 1994. Health Information Mangement. Berwyn: Physicians Record Company Direktorat Jendral Pelayanan Medis. 2006. Keputusan Dirjen Yanmed No. 78/YanMed/RS UMDIK/YMU/1/91. Jakarta: Dirjen Pelayanan Medis Menteri Kesehatan. 2020. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.01.O7/MENKES/312/2020 Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hatta, Gemala. 2013. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI-Press. Edi, Susanto dan Sugiarto. 2017. Manajemen Informasi Kesehatan IV Etika Profesi dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI. Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara Widjaya, Lily. 2018. Model Kuantitatif Audit Pendokumentasian terhadap Kelengkapan Rekam Medis. Jakarta: Esa Unggul Departemen Kesehatan RI. 1995. Surat Edaran Dirjen Yanmed No. HK 00.06.1.5.0.1160 Tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis di Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI. Menteri Kesehatan RI. 2004. Undang - Undang No. 29 Tahun 2004. Tentang Praktik Kedokteran. Jakarta: Kemenkes RI. 37 Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Jakarta: Depkes RI. Menteri Kesehatan RI. 2008. Permenkes No.129/MENKES/SK7II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM). Jakarta: Kemenkes RI. Menteri Kesehatan RI. 2008. Permenkes RI No. 269/MENKES/PER7III/2008 Tentang Rekam Medis. Jakarta: Kemenkes RI. Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. 2009. Undang - Undang No.44 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit. Jakarta: Sekretariat Negara. Menteri Kesehatan RI. 2014. Undang - Undang RI No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI. Komisi Akreditasi Rumah Sakit RI. 2019. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit 1.1 Poin 13.4 Review Rekam Medis. Jakarta: Komite Akreditasi Rumah Sakit Menteri Kesehatan .2020. Permenkes No. 12 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI 38 39