DIMENSI PARTISI PADA ULAT BULU MONELY HOMOGEN DAN BULU PISANG HOMOGEN PROPOSAL PENELITIAN OLEH RINI ANGGRIANI NIM 200313859002 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S2 MATEMATIKA DESEMBER 2020 DIMENSI PARTISI PADA BEBERAPA KELUARGA POHON PADA ULAT BULU MONELY HOMOGEN DAN BULU PISANG HOMOGEN PROPOSAL PENELITIAN diajukan kepada Universitas Negeri Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program magister matematika OLEH RINI ANGGRIANI NIM 200313859002 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S2 MATEMATIKA DESEMBER 2020 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika berkembang sangat pesat sehingga Matematika sering dipakai untuk menyelesaikan berbagai permasalahan diberbagai bidang. Matematika terdiri dari berbagai cabang ilmu, diantaranya Aljabar, Geometri, Statistika, Probabilitas (peluang), Matematika Tehnik, Matematika Komputasi, Matematika Ekonomi, Matematika Diskrit, Sains Komputer dan lain ssebagainya. Salah satu cabang matematika yang menarik untuk diteliti lebih lanjut adalah matematika diskrit dengan fokus kajian pada teori graf. Garf didefenisikan sebagai himpunan (π, πΈ) yang ditulis dengan notasi πΊ = (π, πΈ) dengan π adalah himpunan tidak kosong simpul (vertex), selanjutnya πΈ adalah himpunan sisi, boleh kosong yang menghubungkan sepaang simpul. Untuk selanjutnya , suatu graf dapat ditulis dengan notasi πΊ, tampa menyebutkan himpunan simpul dan sisinya. Teori graf pada mulanya dikembangan oleh Leonhard Euler pada tahun 1736 di Jerman. Pada saat itu terdapat empat daerah yang terhubung oleh tujuh jembatan diatas sungai Pregel di Konigsberg Jerman. Leonhard Euler mencoba membuktikan kemungkinaan mengunjungi empat daerah yang terhubung oleh tujuh jembatan, melewati setiap jembatan tepat satu kali dan kembali ketempat asal. Permasalahan jembatan Konigsberg dapat direspresentasikan dengan graf, dengan mempresentasikan keempat daerah itu sebagai simpul (vertex) dan ketujuh jembatan sebagai sisi (edge) yang menghubungkan pasangan simpul yang sesuai. Salah satu topic yang menjadi kajian dalam teori graf adalah dimensi partisi dan dimensi metrik. Dalam artikelnya, Slater dalam Imran dkk (2012) menyebutkan suatu himpunan dengan sebutan locating set yang sering dikenal dengan himpunan pembeda (resolfing set), selanjutnya Chartrand dkk (2000) mengenalkan konsep partisi pembeda dengan himpunan pembeda suatu graf. Chartrand dkk(2000) melakukan pengelompokan simpul di graf πΊ ke dalam sejumlah kelas partisi dan mengitung jarak setiap simpul di πΊ terhadap semua kelas partisi untuk mempresentasikan setiap simpul dpada grag πΊ. Terdapat beberapa hasil tentang dimensi partisi suatu graf yang telah diperoleh diantaranya bahwa ππ (πΊ) = 2 jika dan hanya jika πΊ adalah graf lintas ππ dan menunjukan bahwwa graaf πΊ mmempunyai ππ (πΊ) = π jika dan hanya jika (πΊ) adalah graf lengkap πΎπ . Disajikan batas atas batas baawwah dimensi partisi graf pohon. Ketika berdiskusi tentang suatu konsep atau dugaan dalam teori graf, biasanya orang mengkaji konsep tersebut atau memeriksa dugaan tersebut pada kelas pohon terlebih dahulu (Bin dan Zhongyi, 2010). Dalam hal dimensi matrik, Chartrand dkk (2000) telah berhasil memberikan dimensi metric untuk sembarang pohon π secara lengkap. Namun, tidak demikian untuk dimensi partisi graf pohon. Hanya beberapa garf dalam kelas pohon yang telah diketaahui dimensi partisinnya, seperti graf bintang ganda dan graf bintan. Lebih jauh dimensi partisi pada ulat baru didapatkan batas atas batas bawahnya oleh Chartrand dkk (1998). Pada dimensi partisi beberapa graf dalam kelas pohon, yaitu graf ulat (caterpillar), graf kembang api (firecracker), dan graf pohon pisang (banana tree). Chartrand, Salehi dan Zhang (2000) mengawali penelitian dimensi partisi untuk kelas graf multipartit dengan menentukan dimensi partisi graf bipartit. Oleh karena baru dimensi partisi graf bipartit yang telah diketahui, dalam disertasi ini kami membahas pula dimensi partisi graf π − ππππ‘ππ‘, dan graf tripartit minus sebuah matching. Darmiji (2011), menentukan dimensi partisi dari grafik multipartit,ulat khusus, dan kincir angin, selain itu Darmiji (2017), Menentukan dimensi partisi ulat, kayu berapi, pohon pisang, dan berkas-berkas produk korona. Edy Tri Baskoro dkk (2015), menentukan dimensi partisi dari beberapa keluarga pohon ulat homogen dan pohon pisang homogen. Pada penelitian sebelunya mereka hanya menemukan beberapa graf dalama kelas pohon yang telah diketahui dimensi partisinya. Seperti, graf bintang ganda dan graf bintang, dan dimensi graf ulat baru baru didapatkan batas atas dan batas bawahnya. Sejauh ini juga didapatkan pembahasan mengenai dimensi partisi beberapa graf dalam kelas pohon, yaitu graf ulat (caterpillar), graf dimensi partisi graf hasil operasi korona antara dua graf terhubung, kembang api (ftrecracker). Dan pohon pisang (baanana tree). Untuk itu, pada penelitian ini saya ingin meneliti mengenai kelanjutan dimensi partisi pada beberapa keluarga pohon ulat bulu monely homogen dan bulu pisang homogen. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu, “bagaimanakah hasil dimensi partisi keluarga pohon khususnya pada ulat bulu monely homogen dan bulu pisang homogen”. 1.3 Tujun Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu mencari dan menunjukan hasil dimensi partisi terhadap keluarga pohon khususnya pada ulat bulu monely homogen dan bulu pisang homogen. 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi diri sendiri : yaitu untuk mengkaji kembali tentang penentuan dimensi partisi pada graf pohon. b. Untuk pembaca : yaitu sebagai bahan untuk mengaji lebih lanjut mengenai dimensi partisi graf pohon. c. Untuk fakultas : yaitu sebagai bahan kontribusi penelitian dalam bidang teori graf khususnya dimensi partisi graf pohon. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA A. Graf 1. Pengertian Graf Chartrand dan Lesniak, (1996:1) Sebuah graf adalah himpunan tidak kosong dari objek-objek yang dinamakan simpul dengan sebuah himpunan pasangan tidak berurutan dari simpul-simpul yang berbeda yang disebut rusuk. 2. Jenis –jenis Graf a. Graf Null (ππ ) Graf kosong (null) adalah graf yang tidak memiliki sisi. Conttoh : graf kosong π1 dan π2 π1 b. π2 Graf sederhana (simple graf) Merupakan graf tak berarah yang tidak mengandung gelang maupun sisiganda. Contoh : c. Graf ganda (muti grap) Merupakan graf tak berarah yang tidak mengandung gelang (loop). Contoh : d. Graf semu (pseudu grap) Merupakan merupakan graf yang boleh mengandung gelang (loop). Contoh: e. Graf berarah (digraph) Merupakan graf yang setiap sisinya mempunyai arah dan tidak mempunyai dua sisi yang berlawanan antara dua buah simpul (tidak mempunyai sisi ganda). Contohnya: f. Graf ganda berarah (directed multi grap) Merupakan graf berarah yang membolehkan adanya sisi ganda pada graf tersebut (boleh mempunyai dua sisi yang berlawanan antara dua buah simpul). Contohnya: g. Graf pohon (ππ ) Merupakan graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit (siklus). Suatu graf πΊ adalah pohon jika dan hanya jika terdapat satu jalur diantara setiap pasang simpul dari garf πΊ. Contohnya: h. Graf Pohon Pisang (π΅(π,π) ) Graf pohon pisang adalah suatu graf yang diperoleh dengan menghubungkan satu daun pada setiap π kopian dari suatu π − graf bintang dengan akar simpul tunggal yang dibedakan dari semua graf bintang yang ada. Contohnya: i. Graf ulat Merupakan graf yang jika semua titik ujungnya dihilangkan akan menghasilkan lintasan. Graf ulat didapatkan dengan menghubungkan titik pusat π dari subrag bintang secara berurut. Contohnya: B. Dimensi Partisi Dimensi partisi dari sebuah graf πΊ dikenakan oleh Chartrand dkk pada tahun 1998. Mereka menggelompokan semua simpul di πΊ ke dalam sejumlah kelas partisi dan menetukan jarak setiap simpul terhadap setiap kelas partisi tersebut. Secara tepat, misalkan ∏ = {π1 , π2 , π3 , , , ππ } merupakan partisi terurut dari π(πΊ) dan π£ ∈ π(πΊ). Representasi dari π£ ∈ π(πΊ) terhadap ∏ didefenisikan sebagai pasangan π terurut (π(π£, π1 ), π(π£, π2 ), π(π£, π3 ), , , π(π£, ππ )). Jika untuk setiap dua simpul berbeda π£ ∈ π(πΊ) berlaku π(π£|∏) ≠ π(π£, |∏) , maka ∏ disebut partisi pembeda dari π(πΊ) . Partisi pembeda ∏ dengan kardinalitas minimum disebut partisi pembeda minimum dari πΊ. Dimensi partisi ππ (πΊ) dari garf πΊ adalah kardinalitas dari partisi pembeda minimum dari πΊ. BAB 3 METEODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara memeriksa konsep dimensi partisi graf ulat bulu monely homogen dan bulu pisang homogen. 3.2 Tahapan-tahapan Penelitian a) Mengkaji literature terkait konsep dimensi partisi graf b) Observasi c) Investigasi Penelitian d) Tahapan akhir Tahapan awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengkaji literature terkait konsep dimensi partisi graf. Kajian literature ini diperlukan untuk membantu proses observasi dimensi partisi graf ulat bulu monely homongen dan bulu pisang homogen. Selanjutnya, tahapan investigasi penelitian terdiri dari diskusi kajian terhadap pencarian dimensi graf ulat bulu monely homongen dan graf bulu pisang homogen. Tahapan akhir adalah penulisan pembuktian teorema yang tersusun secara sistematis dan lengkap. DAFTAR RUJUKAN Chartrand, G., Zhang, P. dan Salehi, E. (1998), ‘On the partition dimension of a graph’, Congressus Numerantium 130, 157 – 160. Chartrand, G. dan Zhang, P. (2003), ‘The theory and appllications of resolvability in graphs: a survey’, Congressus Numerantium 160, 47 – 68. Bin Xiong and Zhongyi (2010, Trand Paperback). “Grap Theory”. Darmiji. (2011). The Partition Dimension of Multipartite Grapshs and a Corona Product of Two Connected, Disertasi Doktor pada Institut Teknologi Bandung. Ketut Queena Fredlina and Edy Tri Baskoro. (2015). The Partition Dimension of Some Families of Trees. Combinatorial Mathematics Research Group, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa 10, Bandung 40132, Indonesia Marsudi. (2016), “Teori Graf”. Darmiji (2017), The Partition Dimension and Star Partition Dimensi of Comb Product of Two Conneected, Institut Teknologi Bandung.