PENGARUH BEBAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA PERANGKAT NAGARI BUAYAN LUBUK ALUNG KECAMATAN BATANG ANAI JURNAL PENELITIAN ILMIAH OLEH NANA MASRIATI NIM.1610612013234 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SUMATERA BARAT (STIESUMBAR) PARIAMAN 2020 EFFECT OF WORK LOAD AND LOCUS OF CONTROL ON THE PERFORMANCE OF THE ALUNG BUAYAN NAGARI DEVICE KECAMATAN BATANG ANAI By Nana Masriati1 Misharni2 Fauzi Al Azhari3 Management Study Program West Sumatra College of Economics Pariaman ABSTRACT Public service problems that are symptomatic and occur have become the biggest phenomenon in our country, marked by the lowering of public trust in the public bureaucracy. People often think that the government is there to be served, not to serve the community. Services at the Nagari Wali Office have not been maximized, such as in matters of writing correspondence which require a long time, the community thinks that dealing with government organizations is something that requires a very long and convoluted process. This study aims to determine the effect of workload and locus of control on the performance of Nagari Buayan Lubuk Alung, Batang Anai District. This research is a quantitative research. Research conducted using primary data. Data were analyzed with the SPSS program. 18. The data analysis used is the classic assumption test, multiple linear regression test, t test, F test and determination test. The results showed that the workload had a significant effect on performance. Locus of control has a significant effect on performance. Workload and Locus of control simultaneously and significantly influence the performance of Nagari Buayan Lubuk Alung Devices. Workload and Locus of control can explain the dependent variable performance by 38.4% and the rest is explained by other variables Keywords: Workload, Locus of control, performance PENGARUH BEBAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA PERANGKAT NAGARI BUAYAN LUBUK ALUNG KECAMATAN BATANG ANAI Oleh Nana Masriati1 Misharni2 Fauzi Al Azhari3 Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sumatera Barat Pariaman ABSTRAK Masalah pelayanan publik yang menggejala dan terjadi sudah menjadi fenomena terbesar dinegara kita, ditandai dengan semakin rendahnya kepercayaan masyarakat kepada birokrasi publik. Masyarakat sering berpandangan bahwa pemerintah ada untuk dilayani bukan untuk melayani masyarakat. Pelayanan di Kantor Wali Nagari belum berjalan maksimal, seperti dalam urusan pembuatan surat-menyurat yang membutuhkan waktu yang cukup lama, masyarakat beranggapan bahwa berhubungan dengan organisasi pemerintah merupakan hal yang membutuhkan proses yang sangat lama dan berbelit-belit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Beban Kerja dan Locus of control Terhadap Kinerja Perangkat Nagari Buayan Lubuk Alung Kecamatan Batang Anai. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data primer. Data dianalisis dengan program SPSS. 18. Analisa data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji t, uji F dan uji determinasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Locus of control berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Beban kerja dan Locus of control berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja Perangkat Nagari Buayan Lubuk Alung. Beban kerja, dan Locus of control dapat menjelaskan variabel dependen kinerja sebesar 38,4% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain Kata kunci : Beban kerja, Locus of control, kinerja menjalankan usaha atau kegiatan di PENDAHULUAN Sumber daya manusia (man) merupakan salah satu komponen yang ada dalam organisasi selain machine, money, materials, methods, and market.Menurut Notoatmodjo (2012), “Sebuah instansi harus didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumber daya manusia sangat berperan dalam dalam instansi tersebut. Oleh karena itu organisasi membutuhkan sumber daya manusia dalam hal ini yaitu pegawai yang mempunyai kinerja (jobperformance) yang tinggi.Dimana kinerja pegawai yang tinggi atau baik dapat dijadikan salah satu faktor dasar tolak ukur keberhasilan suatu organisasi organisasi, terutama para manajer, dalam mencapai tujuannya. sangatlah penting mengetahui perilaku Saat ini, kualitas kinerja aparat individu atau karyawan sebagai anggota sipil di Indonesia masih belum dapat di dalam organisasinya, agar ia lebih dikatakan baik secara keseluruhan. Hal mudah menggerakkan atau memotivasi ini terjadi dikarenakan kurangnya kinerja mereka untuk bekerja mencapai kinerja para tinggi. (Gibson, 2014). pegawai/aparatur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Kantor Wali Nagari adalah salah sebagai pejabat pemerintahan. Menteri satu pelayanan yang dikenal dekat Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dengan masyarakat. Kantor Wali Nagari mengatakan bahwa 55% dari total merupakan ujung tombak pelayanan pegawai negeri sipil yaitu sekitar 3,7 juta yang dibangun untuk menyelenggarakan orang memiliki kinerja yang sangat pelayanan menyeluruh dan terpadu bagi buruk. hanya seluruh masyarakat yang tinggal di memiliki wilayah kerjanya.Pelayanan di Kantor berarti terhadap Wali Nagari sangat perlu diperhatikan pekerjaannya.Pernyataan tersebut serta Para mengambil pegawai gajinya kontribusi menjadikan ini tanpa vonis tersendiri upaya meningkatkan sebuah bagi pelayanan masyarakat sangatlah penting pegawai negeri sipil sebagai sebuah agar masyarakat dapat dilayani dengan organisasi birokrasi yang paling tidak baik, tepat, benar, efesien dan efektif produktif, lamban, korup, dan inefisien (Azwar, 2012). sehingga menjadikan citra pelayanan Kantor wali nagari Buayan salah satu instansi publik digambarkan dengan prosedur merupakan yang memakan waktu lama dan berbiaya pemerintah yang terletak di kecamatan mahal (Menpan RB, 2018). Batang Anai Kecamatan Batang Anai Keefektifan suatu organisasi, yang mana tugas dan fungsi kantor wali dalam rangka mencapai tujuan, akan Nagari sangat dipengaruhi oleh kualitas anggota masyarakat dalam mengurus urusan organisasi, penerintah khususnya perilaku para yaitu untuk Nagari, membantu melaksanakan anggota organisasi tersebut, dengan kata urusan pembangunan Nagari, lain kinerja organisasi tergantung oleh melaksanakan urusan kemasyarakatan kinerja individu. Para pengelola suatu seperti Pelayanan Nagari, dan juga urusan keuangan Nagari sesuai dengan masyarakat undang-undang nomor 6 tahun 2009. kehidupan yang lebih baik dan layak Tuntutan pelayanan masyarakat sebuah instansi untuk mencapai taraf akan sehingga menjadi desa yang maju dan yang mandiri.” berkualitas turut memberikan warna di Kualitas pelayanan merupakan era globalisasi dan memacu Kantor salah satu motor dalam meningkatkan Wali Nagari Buayan untuk memberikan kualitas pelayanan tidak maupun swasta, disamping kelengkapan dikesampingkan dan disalah artikan peralatan.Pelayanan di Kantor Wali oleh masyarakat Nagari Buayan. Sesuai Nagari pempunyai peran penting dalam dengan visi dan misi kantor Wali Nagari menentukan keberhasilan pelayanan dan Buayan, yaitu; “Terbangunnya Tata citra Kelola Pemerintahaan Nagari yang baik masyarakat. Tenaga kerja yang ada di dan bersih guna mewujudkan kehidupan Kantor Wali Nagari adalah ujung masyarakat nagari yang adil, makmur tombak pelayanan, karena merupakan serta sejahtera.” Serta “1) Melakukan sumber daya manusia yang berjumlah reformasi terbesar dan paling banyak berinteraksi terbaiknya sistem pemerintahan agar kinerja aparatur nagari meningkatkan guna pelayanan suatu instansi Kantor dengan Wali masyarakat pemerintah Nagari secara bagi terus kepada menerus dan berkesinambungan untuk Menyelenggarakan memberikan kinerja pelayanan yang pemerintahaan yang bersi, terbebas dari komprehensif dan profesional (Azwar, korupsi 2012). masyarakat. 2) serta penyelewengan bentuk-bentuk lainnya. Menyelenggarakan 3) Sebagian besar keluhan urusan masyarakat pemerintahaan nagari secara terbuka keberadaan petugas dan bertanggung jawab sesuai dengan profesional dalam peraturan 4) pelayanan diantaranya masih terdengar perekonomian keluhan akan petugas yang tidak ramah pendampingan dan acuh terhadap masyarakat yang perundang-undangan. Meningkatkan masyarakat melalui berupa penyuluhan UKM, wiraswasta Meningkatkan khusus dan mutu kepada petani. 5) keejahteraan menyangkut yang tentang tidak memberikan datang berkunjung. Masalah pelayanan publik yang menggejala dan terjadi sudah menjadi fenomena terbesar dinegara kita, ditandai dengan semakin seperti dalam urusan pembuatan surat- rendahnya menyurat yang membutuhkan waktu kepercayaan masyarakat kepada birokrasi publik. Masyarakat yang sering berpandangan bahwa pemerintah beranggapan ada dengan untuk dilayani bukan untuk melayani masyarakat. Nagari lama, Buayan masyarakat bahwa berhubungan organisasi pemerintah merupakan hal Masalah ini juga ditemukan di lingkungan cukup yang membutuhkan proses yang sangat lama dan berbelit- Lubuk belit, yang mana tidak diketahui alasan Alung, dimana pelayanan di Kantor mengapa proses itu sangat lama dan Wali Nagari belum berjalan maksimal, berbelit-belit. Sementara Tabel 1.1 Capaian Kinerja Pegawai Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk Alung Periode 2015-2019 Tahun Target 2015 2016 2017 2018 2019 90% 90% 90% 95% 95% Pencapaian Kinerja(%) 80% 85% 85% 90% 85% Sumber: Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk Alung, 2019 Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa persentase pembuatan KTP bagi pemula, surat pencapaian tertinggi dari tahun 2018 keterangan datang, surat keterangan antara target dan hasil realisasi yaitu pindah, surat keterangan lahir, surat sebesar pencapaian keterangan kematian, data KK, surat presentase terendah adalah ditemukan domisili tempat tinggal, surat keterangan pada tahun 2015 yaitu 80%. Analisa riwayat tanah, surat keterangan usaha, lebih atas surat pengantar IMB, surat keterangan menunjukkan bahwa dalam setahun domisili haji, surat pengantar balik nama terakhir SPPT-PBB, surat pengantar SKCK, surat 90% lanjut adanya perpanjangan KTP, surat keterangan sementara dari terlihat tabel adanya di penurunan kinerja pegawai. pengantar Adapun jenis pelayanan yang ada di Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk Alung adalah; surat keterangan izin keramaian, surat pengantar nikah. Febrianti bahwa (2013) banyak mengatakan faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan organisasi. Sedangkan kondisi yang diantaranya latar belakang pendidikan berasal dari dalam yang disebut dengan yang tidak sesuai dengan pekerjaan, faktor individual meliputi jenis kelamin, komitmen karyawan motivasi karyawan kurangnya disiplin yang rendah, kesehatan, pengalaman, dan karakteristik yang rendah, psikologis yang terdiri dari motivasi, karyawan, dan kepribadian, dan Locus of Control tingginya beban kerja yang diberikan perusahaan. Individu dengan internal Locus of Control memiliki cara pandang bahwa Beban kerja adalah salah satu segala hasil yang didapat baik atau buruk faktor yang mempengaruhi kinerja kar- karena faktor-faktor dari dalam diri yawan.Beban kerja merupakan sekum- mereka pulan atau sejumlah kegiatan yang harus keterampilan, diselesaikan oleh suatu unit organisasi dengan dalam yang memiliki cara pandang dimana segala dan hasil yang didapat baik atau buruk tanggung jawab yang diberikan kepada berada diluar kontrol diri mereka yang seorang karyawan menyebabkan hasil disebabkan oleh faktor luar seperti yang dicapai menjadi kurang maksimal keberuntungan, kesempatan, dan takdir. waktu ditentukan.Banyaknya tugas sendiri seperti dan external kemampuan, usaha. Locus Individu of Control karena karyawan hanya mempunyai Berdasarkan uraian diatas maka waktu yang sedikit untuk menyelesaikan penulis tertarik untuk mengetahui lebih banyak tugas. Apabila hal ini sering lanjut tentangBeban Kerja dan Locus of terjadi, maka akan berdampak pada controlterhadap kinerja karyawan itu sendiri selanjutnya akan dibahas dalam skripsi Sementara mengemukakan Faisal bahwa (2015) peningkatan kinerja pegawai dengan judul“Pengaruh Beban Kerja dan Locus of control Terhadap kinerja pegawai dalam pekerjaan pada Kinerja Perangkat Nagari Buayan dasarnya akan dipengaruhi oleh kondisi - Lubuk kondisi tertentu, yaitu kondisi yang Anai” berasal dari luar individu yang disebut dengan faktor situasional meliputi Alung Kecamatan Batang Adapun tujuan dari penelitian yang peneliti lakukan ini adalah : kepemimpinan, prestasi kerja, hubungan 1. Untuk mengetahui pengaruh beban sosial, lingkungan kerja, serta budaya kerja terhadap kinerja Perangkat Nagari Buayan Lubuk Alung Kecamatan Batang Anai. dalam pelayanan pada masyarakat, akan 2. Untuk mengetahui pengaruh locus of control terhadap kinerja Perangkat Nagari Buayan publik yang memiliki peran penting Lubuk tetapi kinerja yang ditunjukkan masih kurang maksimal. Alung Kecamatan Batang Anai Pengambilan sampel ini tidak memberikan peluang atau kesempatan 3. Untuk mengetahui pengaruh beban yang sama bagi setiap unsur atau kerja dan locus of control terhadap anggota populasi untuk dipilih menjadi kinerja Perangkat Nagari Buayan sampel. Teknik pengambilan sampel Lubuk Alung Kecamatan Batang dalam penelitian ini adalah secara total Anai. sampling, sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 36 orang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian Teknik Analisa Data ini adalah 1. Statistik Deskriptif kuantitatif dengan studi cross sectional yaitu strategi yang digunakan untuk mendapatkan informasi lebih jelas tentang fakta serta mengidentifikasi secara keseluruhan suatu peristiwa yang sedang diteliti, independen dan dimana variabel variabel dependen dikumpulkan sebagai alat ukur dan Statistika dan locus of control. Sedangkan variabel dependen adalah kinerja. pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika Buayan Lubuk Alung Kecamatan Batang Anai. Alasan pemilihan tempat penelitian ini adalah, karena Perangkat Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk Alung Kecamatan Batang Anai merupakan salah satu instansi pelayanan deskriptif inferensia dan dilakukan statistika berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Statistik deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik Penelitian ini dilakukan di Nagari adalah metode-metode yang berkaitan dengan dalam waktu yang bersamaan. Adapun variabel independen adalah beban kerja deskriptif inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering diagram, muncul grafik. adalah, Dengan tabel, statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti Berikut ini akan dilakukan uji dari kumpulan data yang ada. Informasi asumsi klasik terhadap model regresi yang dapat diperoleh dari statistika sebagai berikut : deskriptif a. ini antara lain ukuran Uji Normalitas pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data. Mencari tingkat pencapaian Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual jawaban responden digunakan rumus memiliki distribusi normal. Menurut berikut : Ghazali, 2005 untuk mendeteksi uji TCR = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 normalitas 5 dilakukan melalui analisa grafik. Analisa grafik ini dapat Dimana : TCR = Tingkat pencapaian jawaban responden (2002) kriteria digunakan untuk menentukan normalitas dengan melihat grafik histogram yang Arikunto mengemukakan dapat jawaban responden sebagai berikut : 1. Jika TCR berkisar antara 90 - 100 % = Sangat baik 2. Jika TCR berkisar antara 80 - 89 % = Baik 3. Jika TCR berkisar antara 65 - 79 % = Cukup baik 4. Jika TCR berkisar antara 56 - 64 % = Kurang baik 5. Jika TCR berkisar antara 0 - 54 % = Tidak baik 2. Uji Asumsi Klasik Suatu model regresi dikatakan linier harus melalui uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedasitas (Ghozali, 2005). membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi normal. Data dinyatakan distribusi berdistribusi normal apabila penyebaran plot pada grafik berpola acak. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent variabel). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2005). Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi 3. Analisis Regresi Linier Berganda melalui nilai tolerence dan variance Analisis regresi berganda adalah inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini suatu statistik yang digunakan untuk menunjukkan mengetahui seberapa besar pengaruh setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel beberapa bebas variabel lainnya. Dalam pengertian variabel terikat bebas terhadap (Sugiyono, 2014). sederhana setiap variabel bebas menjadi Analisis regresi merupakan alat untuk variabel terikat dan diregres tergadap eksplanasi, yaitu prediksi nilai variabel variabel bebas lainnya. Nilai cutt-off dependen, apabila yang umum dipakai untuk menunjukkan independen diketahui adanya multikolonierias adalah nilai Analisis regresi juga dapat digunakan tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai sebagai faktor determinan, yaitu variabel VIF >10. independen c. berganda Uji heteroskedastisitas dimana multiple nilai variabel atau berubah. dalam regresi regression yang Uji heteroskedastisitas bertujuan berpengaruh dominan terhadap variabel menguji apakah dalam model regresi dependen.Bentuk hubungan dinyatakan terjadi dari dalam model persamaan regresi yang residual satu pengamatan ke pengamatan signifikan, yang mana variabel dependen yang lain. Jika varian dari residual satu (Y) merupakan fungsi dari variabel pengamatan ke pengamatan lain tetap, independen (X). maka disebut homoskodesitas dan jika 4. Analisis Koefisien Determinasi berbeda Model ketidaksamaan disebut regresi homoskedastisitas varian heteroskedastisitas. Koefisien yang baik adalah menurut atau tidak terjadi untuk Nugroho mengetahui determinasi (2015) bertujuan seberapa besar heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi kemampuan ada atau tidaknya heteroskedastisitas menjelaskan variabel dependen. Dalam dapat dilakukan dengan menggunakan output SPSS 16, koefisien determinasi grafik Plott (Scatter Plot). Jika tidak terletak pada tabel Model Summary dan terdapat plot yang jelas seperti titik tertulis R Square. menyebar diatas dan dibawah angka 0 5. Uji Kelayakan Model (Uji T) (nol) pada sumbu Y maka tidak terdapat heteroskedastisitas. variabel (R2) independen Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung> t tabel Berdasarkan hasil penelitian, dengan signifikan dibawah 0,05 (5%), beban kerja Perangkat Nagari Buayan maka secara parsial atau individual Lubuk Alung adalah baik dilihat dari variabel bebas berpengaruh signifikan persepsi responden sebesar 36 responden terhadap variabel terikat, begitu juga (81%) yang menyatakan bahwa beban sebaliknya. kerja perangkat nagari adalah sangat 6. Uji F (simultan) baik. Hal ini berarti bahwa Perangkat Uji F dikenal dengan Uji serentak Nagari Buayan Lubuk Alung atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji menganggap bahwa beban kerja yang untuk melihat bagaimanakah pengaruh diberikan selama ini tidak membuat semua secara mereka merasa keberatan dan mereka variabel bisa menyelesaikan beban kerja dengan variabel bersama-sama bebasnya terhadap terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi baik/signifikan yang atau kita tidak baik. buat baik/non signifikan. Beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hubungan antara beban kerja terhadap kinerja perangkat nagari kuat HASIL PENELITIAN DAN tersebut telah sesuai dengan hasil PEMBAHASAN penelitian yang diungkapkan oleh Ratih 4.3.1 Pengaruh Beban kerja terhadap (2016) menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antar beban Kinerja Kinerja karyawan dengan beban kerja dengan kinerja. kerja yang saling berkaitan satu sama Artinya apabila beban kerja lain, karena dalam sebuah organisasi rendah maka kinerja perangkat nagari untuk melakukan pemberian posisi yang kuat juga akan meningkat, begitu pula tepat pada karyawannya bisa melihat sebaliknya. beban kerja terlebih dahulu. Hal tersebut dinyatakan oleh Fajar (2013) bahwa dilakukan agar kinerja karyawan dapat banyaknya tugas dan tanggung jawab meningkat yang pekerjaan dan yang nyaman dia dengan Sebagaimana diberikan kepada seorang miliki serta karyawan tercapainya tujuan perusahaan yang dicapai menjadi kurang maksimal karena efektif dan efisien (Nursalam, 2014) menyebabkan yang hasil yang karyawan hanya mempunyai waktu yang sedikit untuk menyelesaikan banyak persepsi responden sebesar 36 responden tugas. Nilai signifikansi sebesar 0,024 < (84,2%) yang menyatakan bahwa Locus 0,05, hasil ini menunjukkan kekuatan of control perangkat nagari adalah sangat hubungan antara beban kerja dan kinerja baik. Hal ini berarti bahwa Perangkat perangkat nagari kuat, artinya setiap Nagari Buayan Lubuk Alung memiliki perubahan yang baik meningkat atau kontrol yang baik dalam bekerja, di sini menurun pada beban kerja, akan banyak menggambarkan bahwa cara pandang mempengaruhi atau perangkat nagari terhadap suasana kerja penurunan kinerja perangkat nagari kuat. maupun kontrol diri mereka sudah 4.4.2 sangat baik. peningkatan Pengaruh Locus of control Locus of control berpengaruh terhadap Kinerja Locus fungsi kendali of control positif dan signifikan terhadap Kinerja setiap peran Perangkat Nagari. Artinya apabila Locus peran kerja of control tinggi maka kinerja Perangkat karyawan dalam sebuah perusahaan akan Nagari juga akan meningkat, begitu pula sangat dipengaruhi oleh Locus of control sebaliknya. Nilai signifikansi sebesar itu menentukan 0,015 < 0,05, hasil ini menunjukkan bagaimana sebaiknya leader memberi kekuatan hubungan antara Locus of arahan kepada karyawan sesuai dengan control dan kinerja karyawan kuat, kencederungan masing-masing. artinya setiap perubahan yang baik Karyawan yang cenderung memiliki meningkat atau menurun pada Locus of potensi internal hendaknya didorong control, akan banyak mempengaruhi dengan motivasi gaya internal begitu peningkatan atau penurunan kinerja pula Perangkat Nagari. individu dalam memiliki keterlibatan sendiri. Hal dengan ini karyawan dengan kecenderungan eksternal juga diberi Hubungan antara kinerja motivasi dengan gaya eksternal. Hal ini control terhadap akan tersebut telah berdampak pada optimalisasi yang sesuai Locus of karyawan dengan hasil diungkapkan oleh kinerja karyawan sebagai tujuan target penelitian perusahaan (Hasibuan, 2015). Wuryaningsih (2013) menyatakan bahwa Berdasarkan penelitian, Locus locus of control berpengaruh signifikan of control Perangkat Nagari Buayan terhadap kinerja individu dan rata-rata Lubuk Alung adalah baik dilihat dari indeks persepsi karyawan untuk locus of control dan kinerja adalah tinggi. Hal ini 1. Hendaknya pegawai yang bertugas menunujukkan bahwa tingkat locus of terus berupaya bekerja sesuai dengan control dan kinerja karyawan rata-rata target yang ditetapkan. Selain itu adalah baik. dalam PENUTUP hendaknya lebih memahami tugas Berdasarkan hasil penelitian dan bekerja fungsinya para pegawai sehingga dalam dan pembahasan diperoleh simpulan dan memberikan pelayanan bisa lebih saran sebagai berikut: optimal 2. Hendaknya capaian kinerja rekan 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil yang lebih baik bisa menjadi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: motivasi agar mampu bekerja sesuai 1. Beban kerja berpengaruh terhadap dengan apa yang mampu ditunjukkan kinerja Perangkat Nagari Buayan oleh rekan dalam bekerja. Untuk Lubuk Alung Kecamatan Batang mewujudkan hal ini bisa saling Anai. bertugas 2. Locus of control berpengaruh informasi pengetahuan dan atau juga ilmu saling terhadap kinerja Perangkat Nagari memberikan kritik dan saran yang Buayan Lubuk Alung Kecamatan konstruktif pada rekan kerja Batang Anai.. 3. Hendaknya dalam mengerjakan tugas 3. Beban kerja dan Locus of control berpengaruh secara simultan disesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kantor, terhadap kinerja Perangkat Nagari sehingga pekerjaan menjadi tidak Buayan Lubuk Alung. beban kerja, menumpuk dan dapat mengganggu dan capaian kerja lainnya Locus menjelaskan of control variabel dapat dependen kinerja sebesar 38,4% dan sisanya 61,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini 5.2 Saran Saran yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2012 Metedologi Penelitian. Jakarta Rineka Cipta Bond and Meyer 2012.Latihan dan Pengembangan Pegawai.Bandung : Alimni Darwito 2014.Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta. PT. Prenhalindo Dharma 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta. PT. Prenhalindo Nursalam2014. Konsep Kinerja Organisasi Publik, Jakarta, Jaya Abad Fajar 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Oxford 2010. Sistem Manajemen Kerja Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama Ghozali, 2015. Ilmu Metode Penelitian. Jakarta Rineka Cipta Panggabean 2014. Manajemen Sumber Daya Manusiauntuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Press Gibson, 2014.Evaluasi Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia, Refika Aditama, Bandung Hariandja 2012 Manajemen Sumber Daya Manusia konsep, Teori dan pengembangan dalam konteks organisasi Publik, Yogyakarta: Graha Ilmu Hasibuan, 2015. Pemimpin dan Kepemimpinan. Rajawali Jakarta Husein Umar 2012. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Indrianto dan Supomo, 2011. Statistik Penelitian. Jakrta ANDI Kuncoro, 2013.Teknik Analisis Regresi dan Korelasi (Bagi para peneliti). Bandung:Tarsito Mahmudi 2015. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers Robbins 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Jakarta Sekaran 2016. Metode Penelitian dan Penyajian data Pendidikan, Semarang: Medya Wiyata Siagian 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit PR.Refika Aditama, Bandung. Sirait 2016.Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia, BPSE, Yogyakarta Sofyandi 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Moderen. Yogyakarta, Jaya Putra Sugiyono 2014. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Suryawati 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Binarupa Aksara, Jakarta. Tjiptono2011. Manajemen Persero. BPFE-UGM, Jogyakarta.