Uploaded by User81465

jurnal nana

advertisement
PENGARUH BEBAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL
TERHADAP KINERJA PERANGKAT NAGARI BUAYAN
LUBUK ALUNG KECAMATAN BATANG ANAI
JURNAL PENELITIAN ILMIAH
OLEH
NANA MASRIATI
NIM.1610612013234
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SUMATERA BARAT
(STIESUMBAR) PARIAMAN
2020
EFFECT OF WORK LOAD AND LOCUS OF CONTROL ON THE
PERFORMANCE OF THE ALUNG BUAYAN NAGARI DEVICE
KECAMATAN BATANG ANAI
By
Nana Masriati1 Misharni2 Fauzi Al Azhari3
Management Study Program
West Sumatra College of Economics
Pariaman
ABSTRACT
Public service problems that are symptomatic and occur have become the biggest
phenomenon in our country, marked by the lowering of public trust in the public
bureaucracy. People often think that the government is there to be served, not to serve
the community. Services at the Nagari Wali Office have not been maximized, such as in
matters of writing correspondence which require a long time, the community thinks that
dealing with government organizations is something that requires a very long and
convoluted process. This study aims to determine the effect of workload and locus of
control on the performance of Nagari Buayan Lubuk Alung, Batang Anai District. This
research is a quantitative research. Research conducted using primary data. Data were
analyzed with the SPSS program. 18. The data analysis used is the classic assumption
test, multiple linear regression test, t test, F test and determination test. The results
showed that the workload had a significant effect on performance. Locus of control has
a significant effect on performance. Workload and Locus of control simultaneously and
significantly influence the performance of Nagari Buayan Lubuk Alung Devices.
Workload and Locus of control can explain the dependent variable performance by
38.4% and the rest is explained by other variables
Keywords: Workload, Locus of control, performance
PENGARUH BEBAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA
PERANGKAT NAGARI BUAYAN LUBUK ALUNG
KECAMATAN BATANG ANAI
Oleh
Nana Masriati1 Misharni2 Fauzi Al Azhari3
Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sumatera Barat
Pariaman
ABSTRAK
Masalah pelayanan publik yang menggejala dan terjadi sudah menjadi fenomena
terbesar dinegara kita, ditandai dengan semakin rendahnya kepercayaan masyarakat
kepada birokrasi publik. Masyarakat sering berpandangan bahwa pemerintah ada untuk
dilayani bukan untuk melayani masyarakat. Pelayanan di Kantor Wali Nagari belum
berjalan maksimal, seperti dalam urusan pembuatan surat-menyurat yang membutuhkan
waktu yang cukup lama, masyarakat beranggapan bahwa berhubungan dengan
organisasi pemerintah merupakan hal yang membutuhkan proses yang sangat lama dan
berbelit-belit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Beban Kerja dan
Locus of control Terhadap Kinerja Perangkat Nagari Buayan Lubuk Alung Kecamatan
Batang Anai. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan data primer. Data dianalisis dengan program SPSS. 18. Analisa
data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji t, uji F dan
uji determinasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja. Locus of control berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Beban kerja
dan Locus of control berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja
Perangkat Nagari Buayan Lubuk Alung. Beban kerja, dan Locus of control dapat
menjelaskan variabel dependen kinerja sebesar 38,4% dan sisanya dijelaskan oleh
variabel lain
Kata kunci :
Beban kerja, Locus of control, kinerja
menjalankan usaha atau kegiatan di
PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
(man)
merupakan salah satu komponen yang
ada dalam organisasi selain machine,
money,
materials,
methods,
and
market.Menurut Notoatmodjo (2012),
“Sebuah instansi harus didukung sumber
daya manusia yang cakap karena sumber
daya manusia sangat berperan dalam
dalam instansi tersebut. Oleh karena itu
organisasi membutuhkan sumber daya
manusia dalam hal ini yaitu pegawai
yang
mempunyai
kinerja
(jobperformance) yang tinggi.Dimana
kinerja pegawai yang tinggi atau baik
dapat dijadikan salah satu faktor dasar
tolak ukur keberhasilan suatu organisasi
organisasi,
terutama
para
manajer,
dalam mencapai tujuannya.
sangatlah penting mengetahui perilaku
Saat ini, kualitas kinerja aparat
individu atau karyawan sebagai anggota
sipil di Indonesia masih belum dapat
di dalam organisasinya, agar ia lebih
dikatakan baik secara keseluruhan. Hal
mudah menggerakkan atau memotivasi
ini terjadi dikarenakan kurangnya kinerja
mereka untuk bekerja mencapai kinerja
para
tinggi. (Gibson, 2014).
pegawai/aparatur
dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya
Kantor Wali Nagari adalah salah
sebagai pejabat pemerintahan. Menteri
satu pelayanan yang dikenal dekat
Negara Pemberdayaan Aparatur Negara
dengan masyarakat. Kantor Wali Nagari
mengatakan bahwa 55% dari total
merupakan ujung tombak pelayanan
pegawai negeri sipil yaitu sekitar 3,7 juta
yang dibangun untuk menyelenggarakan
orang memiliki kinerja yang sangat
pelayanan menyeluruh dan terpadu bagi
buruk.
hanya
seluruh masyarakat yang tinggal di
memiliki
wilayah kerjanya.Pelayanan di Kantor
berarti
terhadap
Wali Nagari sangat perlu diperhatikan
pekerjaannya.Pernyataan
tersebut
serta
Para
mengambil
pegawai
gajinya
kontribusi
menjadikan
ini
tanpa
vonis
tersendiri
upaya
meningkatkan
sebuah
bagi
pelayanan masyarakat sangatlah penting
pegawai negeri sipil sebagai sebuah
agar masyarakat dapat dilayani dengan
organisasi birokrasi yang paling tidak
baik, tepat, benar, efesien dan efektif
produktif, lamban, korup, dan inefisien
(Azwar, 2012).
sehingga menjadikan citra pelayanan
Kantor
wali
nagari
Buayan
salah
satu
instansi
publik digambarkan dengan prosedur
merupakan
yang memakan waktu lama dan berbiaya
pemerintah yang terletak di kecamatan
mahal (Menpan RB, 2018).
Batang Anai Kecamatan Batang Anai
Keefektifan
suatu
organisasi,
yang mana tugas dan fungsi kantor wali
dalam rangka mencapai tujuan, akan
Nagari
sangat dipengaruhi oleh kualitas anggota
masyarakat dalam mengurus urusan
organisasi,
penerintah
khususnya
perilaku para
yaitu
untuk
Nagari,
membantu
melaksanakan
anggota organisasi tersebut, dengan kata
urusan
pembangunan
Nagari,
lain kinerja organisasi tergantung oleh
melaksanakan urusan kemasyarakatan
kinerja individu. Para pengelola suatu
seperti Pelayanan Nagari, dan juga
urusan keuangan Nagari sesuai dengan
masyarakat
undang-undang nomor 6 tahun 2009.
kehidupan yang lebih baik dan layak
Tuntutan
pelayanan
masyarakat
sebuah
instansi
untuk
mencapai
taraf
akan
sehingga menjadi desa yang maju dan
yang
mandiri.”
berkualitas turut memberikan warna di
Kualitas
pelayanan
merupakan
era globalisasi dan memacu Kantor
salah satu motor dalam meningkatkan
Wali Nagari Buayan untuk memberikan
kualitas
pelayanan
tidak
maupun swasta, disamping kelengkapan
dikesampingkan dan disalah artikan
peralatan.Pelayanan di Kantor Wali
oleh masyarakat Nagari Buayan. Sesuai
Nagari pempunyai peran penting dalam
dengan visi dan misi kantor Wali Nagari
menentukan keberhasilan pelayanan dan
Buayan, yaitu; “Terbangunnya Tata
citra
Kelola Pemerintahaan Nagari yang baik
masyarakat. Tenaga kerja yang ada di
dan bersih guna mewujudkan kehidupan
Kantor Wali Nagari adalah ujung
masyarakat nagari yang adil, makmur
tombak pelayanan, karena merupakan
serta sejahtera.” Serta “1) Melakukan
sumber daya manusia yang berjumlah
reformasi
terbesar dan paling banyak berinteraksi
terbaiknya
sistem
pemerintahan
agar
kinerja
aparatur
nagari
meningkatkan
guna
pelayanan
suatu
instansi
Kantor
dengan
Wali
masyarakat
pemerintah
Nagari
secara
bagi
terus
kepada
menerus dan berkesinambungan untuk
Menyelenggarakan
memberikan kinerja pelayanan yang
pemerintahaan yang bersi, terbebas dari
komprehensif dan profesional (Azwar,
korupsi
2012).
masyarakat.
2)
serta
penyelewengan
bentuk-bentuk
lainnya.
Menyelenggarakan
3)
Sebagian
besar
keluhan
urusan
masyarakat
pemerintahaan nagari secara terbuka
keberadaan
petugas
dan bertanggung jawab sesuai dengan
profesional
dalam
peraturan
4)
pelayanan diantaranya masih terdengar
perekonomian
keluhan akan petugas yang tidak ramah
pendampingan
dan acuh terhadap masyarakat yang
perundang-undangan.
Meningkatkan
masyarakat
melalui
berupa
penyuluhan
UKM,
wiraswasta
Meningkatkan
khusus
dan
mutu
kepada
petani.
5)
keejahteraan
menyangkut
yang
tentang
tidak
memberikan
datang berkunjung. Masalah pelayanan
publik yang menggejala dan terjadi
sudah
menjadi
fenomena
terbesar
dinegara kita, ditandai dengan semakin
seperti dalam urusan pembuatan surat-
rendahnya
menyurat yang membutuhkan waktu
kepercayaan
masyarakat
kepada birokrasi publik. Masyarakat
yang
sering berpandangan bahwa pemerintah
beranggapan
ada
dengan
untuk
dilayani
bukan
untuk
melayani masyarakat.
Nagari
lama,
Buayan
masyarakat
bahwa
berhubungan
organisasi
pemerintah
merupakan hal
Masalah ini juga ditemukan di
lingkungan
cukup
yang membutuhkan
proses yang sangat lama dan berbelit-
Lubuk
belit, yang mana tidak diketahui alasan
Alung, dimana pelayanan di Kantor
mengapa proses itu sangat lama dan
Wali Nagari belum berjalan maksimal,
berbelit-belit. Sementara
Tabel 1.1 Capaian Kinerja Pegawai Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk Alung
Periode 2015-2019
Tahun
Target
2015
2016
2017
2018
2019
90%
90%
90%
95%
95%
Pencapaian
Kinerja(%)
80%
85%
85%
90%
85%
Sumber: Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk Alung, 2019
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat
diketahui
bahwa
persentase
pembuatan KTP bagi pemula, surat
pencapaian tertinggi dari tahun 2018
keterangan datang, surat keterangan
antara target dan hasil realisasi yaitu
pindah, surat keterangan lahir, surat
sebesar
pencapaian
keterangan kematian, data KK, surat
presentase terendah adalah ditemukan
domisili tempat tinggal, surat keterangan
pada tahun 2015 yaitu 80%. Analisa
riwayat tanah, surat keterangan usaha,
lebih
atas
surat pengantar IMB, surat keterangan
menunjukkan bahwa dalam setahun
domisili haji, surat pengantar balik nama
terakhir
SPPT-PBB, surat pengantar SKCK, surat
90%
lanjut
adanya
perpanjangan KTP, surat keterangan
sementara
dari
terlihat
tabel
adanya
di
penurunan
kinerja pegawai.
pengantar
Adapun jenis pelayanan yang ada
di Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk
Alung
adalah;
surat
keterangan
izin
keramaian,
surat
pengantar nikah.
Febrianti
bahwa
(2013)
banyak
mengatakan
faktor
yang
mempengaruhi
kinerja
karyawan
organisasi. Sedangkan kondisi yang
diantaranya latar belakang pendidikan
berasal dari dalam yang disebut dengan
yang tidak sesuai dengan pekerjaan,
faktor individual meliputi jenis kelamin,
komitmen
karyawan
motivasi
karyawan
kurangnya
disiplin
yang
rendah,
kesehatan, pengalaman, dan karakteristik
yang
rendah,
psikologis yang terdiri dari motivasi,
karyawan,
dan
kepribadian, dan Locus of Control
tingginya beban kerja yang diberikan
perusahaan.
Individu dengan internal Locus of
Control memiliki cara pandang bahwa
Beban kerja adalah salah satu
segala hasil yang didapat baik atau buruk
faktor yang mempengaruhi kinerja kar-
karena faktor-faktor dari dalam diri
yawan.Beban kerja merupakan sekum-
mereka
pulan atau sejumlah kegiatan yang harus
keterampilan,
diselesaikan oleh suatu unit organisasi
dengan
dalam
yang
memiliki cara pandang dimana segala
dan
hasil yang didapat baik atau buruk
tanggung jawab yang diberikan kepada
berada diluar kontrol diri mereka yang
seorang karyawan menyebabkan hasil
disebabkan oleh faktor luar seperti
yang dicapai menjadi kurang maksimal
keberuntungan, kesempatan, dan takdir.
waktu
ditentukan.Banyaknya
tugas
sendiri
seperti
dan
external
kemampuan,
usaha.
Locus
Individu
of
Control
karena karyawan hanya mempunyai
Berdasarkan uraian diatas maka
waktu yang sedikit untuk menyelesaikan
penulis tertarik untuk mengetahui lebih
banyak tugas. Apabila hal ini sering
lanjut tentangBeban Kerja dan Locus of
terjadi, maka akan berdampak pada
controlterhadap
kinerja karyawan itu sendiri
selanjutnya akan dibahas dalam skripsi
Sementara
mengemukakan
Faisal
bahwa
(2015)
peningkatan
kinerja
pegawai
dengan judul“Pengaruh Beban Kerja
dan
Locus
of
control
Terhadap
kinerja pegawai dalam pekerjaan pada
Kinerja Perangkat Nagari Buayan
dasarnya akan dipengaruhi oleh kondisi -
Lubuk
kondisi tertentu, yaitu kondisi yang
Anai”
berasal dari luar individu yang disebut
dengan
faktor
situasional
meliputi
Alung
Kecamatan
Batang
Adapun tujuan dari penelitian
yang peneliti lakukan ini adalah :
kepemimpinan, prestasi kerja, hubungan
1. Untuk mengetahui pengaruh beban
sosial, lingkungan kerja, serta budaya
kerja terhadap kinerja Perangkat
Nagari
Buayan
Lubuk
Alung
Kecamatan Batang Anai.
dalam pelayanan pada masyarakat, akan
2. Untuk mengetahui pengaruh locus of
control terhadap kinerja Perangkat
Nagari
Buayan
publik yang memiliki peran penting
Lubuk
tetapi kinerja yang ditunjukkan masih
kurang maksimal.
Alung
Kecamatan Batang Anai
Pengambilan sampel ini tidak
memberikan peluang atau kesempatan
3. Untuk mengetahui pengaruh beban
yang sama bagi setiap unsur atau
kerja dan locus of control terhadap
anggota populasi untuk dipilih menjadi
kinerja Perangkat Nagari Buayan
sampel. Teknik pengambilan sampel
Lubuk Alung Kecamatan Batang
dalam penelitian ini adalah secara total
Anai.
sampling, sehingga didapatkan jumlah
sampel sebanyak 36 orang.
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
Teknik Analisa Data
ini
adalah
1. Statistik Deskriptif
kuantitatif dengan studi cross sectional
yaitu strategi yang digunakan untuk
mendapatkan
informasi
lebih
jelas
tentang fakta serta mengidentifikasi
secara keseluruhan suatu peristiwa yang
sedang
diteliti,
independen
dan
dimana
variabel
variabel
dependen
dikumpulkan sebagai alat ukur dan
Statistika
dan locus of control. Sedangkan variabel
dependen adalah kinerja.
pengumpulan dan penyajian suatu gugus
data sehingga memberikan informasi
yang berguna. Pengklasifikasian menjadi
statistika
Buayan Lubuk Alung Kecamatan Batang
Anai.
Alasan
pemilihan
tempat
penelitian ini adalah, karena Perangkat
Kantor Wali Nagari Buayan Lubuk
Alung
Kecamatan
Batang
Anai
merupakan salah satu instansi pelayanan
deskriptif
inferensia
dan
dilakukan
statistika
berdasarkan
aktivitas yang dilakukan.
Statistik
deskriptif
hanya
memberikan informasi mengenai data
yang dipunyai dan sama sekali tidak
menarik
Penelitian ini dilakukan di Nagari
adalah
metode-metode yang berkaitan dengan
dalam waktu yang bersamaan. Adapun
variabel independen adalah beban kerja
deskriptif
inferensia
atau
kesimpulan
apapun tentang gugus induknya yang
lebih besar. Contoh statistika deskriptif
yang
sering
diagram,
muncul
grafik.
adalah,
Dengan
tabel,
statistika
deskriptif, kumpulan data yang diperoleh
akan tersaji dengan ringkas dan rapi
serta dapat memberikan informasi inti
Berikut ini akan dilakukan uji
dari kumpulan data yang ada. Informasi
asumsi klasik terhadap model regresi
yang dapat diperoleh dari statistika
sebagai berikut :
deskriptif
a.
ini
antara
lain
ukuran
Uji Normalitas
pemusatan data, ukuran penyebaran data,
serta kecenderungan suatu gugus data.
Mencari
tingkat
pencapaian
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel
pengganggu
atau
residual
jawaban responden digunakan rumus
memiliki distribusi normal. Menurut
berikut :
Ghazali, 2005 untuk mendeteksi uji
TCR =
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟
normalitas
5
dilakukan
melalui
analisa grafik. Analisa grafik ini dapat
Dimana : TCR = Tingkat
pencapaian jawaban responden
(2002)
kriteria
digunakan untuk menentukan normalitas
dengan melihat grafik histogram yang
Arikunto
mengemukakan
dapat
jawaban
responden sebagai berikut :
1. Jika TCR berkisar antara 90 - 100 %
= Sangat baik
2. Jika TCR berkisar antara 80 - 89 %
= Baik
3. Jika TCR berkisar antara 65 - 79 %
= Cukup baik
4. Jika TCR berkisar antara 56 - 64 %
= Kurang baik
5. Jika TCR berkisar antara 0 - 54 %
= Tidak baik
2. Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi dikatakan
linier harus melalui uji asumsi klasik
yang terdiri dari uji normalitas, uji
linieritas, uji multikolonieritas, dan uji
heteroskedasitas (Ghozali, 2005).
membandingkan antara data observasi
dengan
distribusi
yang
mendeteksi
normal.
Data
dinyatakan
distribusi
berdistribusi normal apabila penyebaran
plot pada grafik berpola acak.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independent variabel). Model
regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variable bebas.
Jika variabel bebas saling berkorelasi,
maka variabel-variabel tersebut tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas sama dengan nol
(Ghozali, 2005). Adapun cara untuk
mendeteksi
ada
atau
tidaknya
multikolonieritas didalam model regresi
3. Analisis Regresi Linier Berganda
melalui nilai tolerence dan variance
Analisis regresi berganda adalah
inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
suatu statistik yang digunakan untuk
menunjukkan
mengetahui seberapa besar pengaruh
setiap
variabel
bebas
manakah yang dijelaskan oleh variabel
beberapa
bebas
variabel
lainnya.
Dalam
pengertian
variabel
terikat
bebas
terhadap
(Sugiyono,
2014).
sederhana setiap variabel bebas menjadi
Analisis regresi merupakan alat untuk
variabel terikat dan diregres tergadap
eksplanasi, yaitu prediksi nilai variabel
variabel bebas lainnya. Nilai cutt-off
dependen,
apabila
yang umum dipakai untuk menunjukkan
independen
diketahui
adanya multikolonierias adalah nilai
Analisis regresi juga dapat digunakan
tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai
sebagai faktor determinan, yaitu variabel
VIF >10.
independen
c.
berganda
Uji heteroskedastisitas
dimana
multiple
nilai
variabel
atau
berubah.
dalam
regresi
regression
yang
Uji heteroskedastisitas bertujuan
berpengaruh dominan terhadap variabel
menguji apakah dalam model regresi
dependen.Bentuk hubungan dinyatakan
terjadi
dari
dalam model persamaan regresi yang
residual satu pengamatan ke pengamatan
signifikan, yang mana variabel dependen
yang lain. Jika varian dari residual satu
(Y) merupakan fungsi dari variabel
pengamatan ke pengamatan lain tetap,
independen (X).
maka disebut homoskodesitas dan jika
4. Analisis Koefisien Determinasi
berbeda
Model
ketidaksamaan
disebut
regresi
homoskedastisitas
varian
heteroskedastisitas.
Koefisien
yang
baik
adalah
menurut
atau
tidak
terjadi
untuk
Nugroho
mengetahui
determinasi
(2015)
bertujuan
seberapa
besar
heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi
kemampuan
ada atau tidaknya heteroskedastisitas
menjelaskan variabel dependen. Dalam
dapat dilakukan dengan menggunakan
output SPSS 16, koefisien determinasi
grafik Plott (Scatter Plot). Jika tidak
terletak pada tabel Model Summary dan
terdapat plot yang jelas seperti titik
tertulis R Square.
menyebar diatas dan dibawah angka 0
5. Uji Kelayakan Model (Uji T)
(nol) pada sumbu Y maka tidak terdapat
heteroskedastisitas.
variabel
(R2)
independen
Pengujian ini dilakukan dengan
cara membandingkan nilai t hitung
dengan t tabel. Apabila t hitung> t tabel
Berdasarkan hasil penelitian,
dengan signifikan dibawah 0,05 (5%),
beban kerja Perangkat Nagari Buayan
maka secara parsial atau individual
Lubuk Alung adalah baik dilihat dari
variabel bebas berpengaruh signifikan
persepsi responden sebesar 36 responden
terhadap variabel terikat, begitu juga
(81%) yang menyatakan bahwa beban
sebaliknya.
kerja perangkat nagari adalah sangat
6. Uji F (simultan)
baik. Hal ini berarti bahwa Perangkat
Uji F dikenal dengan Uji serentak
Nagari
Buayan
Lubuk
Alung
atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji
menganggap bahwa beban kerja yang
untuk melihat bagaimanakah pengaruh
diberikan selama ini tidak membuat
semua
secara
mereka merasa keberatan dan mereka
variabel
bisa menyelesaikan beban kerja dengan
variabel
bersama-sama
bebasnya
terhadap
terikatnya. Atau untuk menguji apakah
model
regresi
baik/signifikan
yang
atau
kita
tidak
baik.
buat
baik/non
signifikan.
Beban kerja berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap
Kinerja
Karyawan. Hubungan antara beban kerja
terhadap kinerja perangkat nagari kuat
HASIL
PENELITIAN
DAN
tersebut
telah
sesuai
dengan
hasil
PEMBAHASAN
penelitian yang diungkapkan oleh Ratih
4.3.1 Pengaruh Beban kerja terhadap
(2016) menyatakan bahwa ada pengaruh
yang positif dan signifikan antar beban
Kinerja
Kinerja karyawan dengan beban
kerja dengan kinerja.
kerja yang saling berkaitan satu sama
Artinya apabila beban kerja
lain, karena dalam sebuah organisasi
rendah maka kinerja perangkat nagari
untuk melakukan pemberian posisi yang
kuat juga akan meningkat, begitu pula
tepat pada karyawannya bisa melihat
sebaliknya.
beban kerja terlebih dahulu. Hal tersebut
dinyatakan oleh Fajar (2013) bahwa
dilakukan agar kinerja karyawan dapat
banyaknya tugas dan tanggung jawab
meningkat
yang
pekerjaan
dan
yang
nyaman
dia
dengan
Sebagaimana
diberikan
kepada
seorang
miliki
serta
karyawan
tercapainya tujuan perusahaan
yang
dicapai menjadi kurang maksimal karena
efektif dan efisien (Nursalam, 2014)
menyebabkan
yang
hasil
yang
karyawan hanya mempunyai waktu yang
sedikit untuk menyelesaikan banyak
persepsi responden sebesar 36 responden
tugas. Nilai signifikansi sebesar 0,024 <
(84,2%) yang menyatakan bahwa Locus
0,05, hasil ini menunjukkan kekuatan
of control perangkat nagari adalah sangat
hubungan antara beban kerja dan kinerja
baik. Hal ini berarti bahwa Perangkat
perangkat nagari kuat, artinya setiap
Nagari Buayan Lubuk Alung memiliki
perubahan yang baik meningkat atau
kontrol yang baik dalam bekerja, di sini
menurun pada beban kerja, akan banyak
menggambarkan bahwa cara pandang
mempengaruhi
atau
perangkat nagari terhadap suasana kerja
penurunan kinerja perangkat nagari kuat.
maupun kontrol diri mereka sudah
4.4.2
sangat baik.
peningkatan
Pengaruh
Locus
of
control
Locus of control berpengaruh
terhadap Kinerja
Locus
fungsi
kendali
of
control
positif dan signifikan terhadap Kinerja
setiap
peran
Perangkat Nagari. Artinya apabila Locus
peran
kerja
of control tinggi maka kinerja Perangkat
karyawan dalam sebuah perusahaan akan
Nagari juga akan meningkat, begitu pula
sangat dipengaruhi oleh Locus of control
sebaliknya. Nilai signifikansi sebesar
itu
menentukan
0,015 < 0,05, hasil ini menunjukkan
bagaimana sebaiknya leader memberi
kekuatan hubungan antara Locus of
arahan kepada karyawan sesuai dengan
control dan kinerja karyawan kuat,
kencederungan
masing-masing.
artinya setiap perubahan yang baik
Karyawan yang cenderung memiliki
meningkat atau menurun pada Locus of
potensi internal hendaknya didorong
control, akan banyak mempengaruhi
dengan motivasi gaya internal begitu
peningkatan atau penurunan kinerja
pula
Perangkat Nagari.
individu
dalam
memiliki
keterlibatan
sendiri.
Hal
dengan
ini
karyawan
dengan
kecenderungan eksternal juga diberi
Hubungan
antara
kinerja
motivasi dengan gaya eksternal. Hal ini
control
terhadap
akan
tersebut
telah
berdampak
pada
optimalisasi
yang
sesuai
Locus
of
karyawan
dengan
hasil
diungkapkan
oleh
kinerja karyawan sebagai tujuan target
penelitian
perusahaan (Hasibuan, 2015).
Wuryaningsih (2013) menyatakan bahwa
Berdasarkan penelitian, Locus
locus of control berpengaruh signifikan
of control Perangkat Nagari Buayan
terhadap kinerja individu dan rata-rata
Lubuk Alung adalah baik dilihat dari
indeks persepsi karyawan untuk locus of
control dan kinerja adalah tinggi. Hal ini
1. Hendaknya pegawai yang bertugas
menunujukkan bahwa tingkat locus of
terus berupaya bekerja sesuai dengan
control dan kinerja karyawan rata-rata
target yang ditetapkan. Selain itu
adalah baik.
dalam
PENUTUP
hendaknya lebih memahami tugas
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
bekerja
fungsinya
para
pegawai
sehingga
dalam
dan pembahasan diperoleh simpulan dan
memberikan pelayanan bisa lebih
saran sebagai berikut:
optimal
2. Hendaknya capaian kinerja rekan
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil
yang
lebih
baik
bisa
menjadi
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
motivasi agar mampu bekerja sesuai
1. Beban kerja berpengaruh terhadap
dengan apa yang mampu ditunjukkan
kinerja Perangkat Nagari Buayan
oleh rekan dalam bekerja. Untuk
Lubuk Alung Kecamatan Batang
mewujudkan hal ini bisa saling
Anai.
bertugas
2. Locus
of
control
berpengaruh
informasi
pengetahuan
dan
atau
juga
ilmu
saling
terhadap kinerja Perangkat Nagari
memberikan kritik dan saran yang
Buayan Lubuk Alung Kecamatan
konstruktif pada rekan kerja
Batang Anai..
3. Hendaknya dalam mengerjakan tugas
3. Beban kerja dan Locus of control
berpengaruh
secara
simultan
disesuaikan dengan jadwal yang
telah
ditetapkan
oleh
kantor,
terhadap kinerja Perangkat Nagari
sehingga pekerjaan menjadi tidak
Buayan Lubuk Alung. beban kerja,
menumpuk dan dapat mengganggu
dan
capaian kerja lainnya
Locus
menjelaskan
of
control
variabel
dapat
dependen
kinerja sebesar 38,4% dan sisanya
61,6% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak masuk dalam penelitian
ini
5.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2012 Metedologi Penelitian.
Jakarta Rineka Cipta
Bond and Meyer 2012.Latihan dan
Pengembangan Pegawai.Bandung
: Alimni
Darwito 2014.Manajemen Sumber Daya
Manusia Jakarta. PT. Prenhalindo
Dharma 2015. Manajemen Sumber Daya
Manusia Jakarta. PT. Prenhalindo
Nursalam2014.
Konsep
Kinerja
Organisasi Publik, Jakarta, Jaya
Abad
Fajar 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya
Oxford 2010. Sistem Manajemen Kerja
Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama
Ghozali, 2015. Ilmu Metode Penelitian.
Jakarta Rineka Cipta
Panggabean 2014. Manajemen Sumber
Daya Manusiauntuk Perusahaan.
Jakarta: Rajawali Press
Gibson,
2014.Evaluasi
Kinerja
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,
Refika
Aditama,
Bandung
Hariandja 2012 Manajemen Sumber
Daya Manusia konsep, Teori dan
pengembangan dalam konteks
organisasi Publik, Yogyakarta:
Graha Ilmu
Hasibuan,
2015.
Pemimpin
dan
Kepemimpinan. Rajawali Jakarta
Husein Umar 2012. Riset Sumber Daya
Manusia. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Indrianto dan Supomo, 2011. Statistik
Penelitian. Jakrta ANDI
Kuncoro, 2013.Teknik Analisis Regresi
dan Korelasi (Bagi para peneliti).
Bandung:Tarsito
Mahmudi 2015. Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta:
Rajawali Pers
Robbins 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia dan Organisasi, Jakarta
Sekaran 2016. Metode Penelitian dan
Penyajian
data
Pendidikan,
Semarang: Medya Wiyata
Siagian 2015. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Penerbit PR.Refika
Aditama, Bandung.
Sirait
2016.Manajemen Personalia
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia, BPSE, Yogyakarta
Sofyandi 2013. Manajemen Sumber
Daya Manusia Berbasis Moderen.
Yogyakarta, Jaya Putra
Sugiyono 2014. Metode Penelitian.
Ghalia Indonesia. Jakarta
Suryawati 2011. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Binarupa Aksara,
Jakarta.
Tjiptono2011. Manajemen Persero.
BPFE-UGM, Jogyakarta.
Download