Uploaded by User80736

ARTIKEL WAHYUDI JUMAILI IKHSAN

advertisement
Pendekatan Pengambilan Keputusan, Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis, Pendekatan
Filososfi, Analisis Biaya Manfaat
Wahyudi Jumaili Ikhsan
Universitas Negeri Padang
Indonesia
E-mail : [email protected]
Abstrak
dan data, penentuan yang matang dari alternatif
Decisions are choices of two or more
alternatives. This decision making is a systematic
approach to the nature of a problem, gathering facts
and data, determining the mature of the alternatives
faced, and taking actions that according to
yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang
calculations are the most appropriate actions.
Decision making that is done usually has several
objectives. Decision making has several decisions,
namely Decision Making Approach, Ethical
Decision
Making
Approach,
Philosophical
Approach, Benefit Cost Analysis.
Keputusan adalah pilihan-pilihan dari dua
alternative atau lebih. Keputusan biasa nya diambil
ketika terjadi masalah, untuk mengatasi masalah
yang terjadi dalam suatu organisasi atau dalam
perusahaan diperlukan suatu kebijakan dalam
menentukan
pemikiran
strategi,
tentang
melanjutkannya.
yang
sehingga
cara-cara
Pengambilan
tepat.
Pengambilan
keputusan
yang
dilakukan biasanya memiliki beberapa tujuan,
seperti tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu
masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)
dan tujuan yang bersifat ganda (masalah saling
berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak
kontradiktif). Proses pengambilan keputusan adalah
bagaimana perilaku dan pola komunikasi manusia
dalam struktur organisasi.
I. PENDAHULUAN
keputusan
paling
sebagai individu dan sebagai anggota kelompok
Keywords: Aproach,Decision Making
pengambilan
menurut perhitungan merupakan tindakan yang
baik
dalam
menimbulkan
baru
untuk
keputusan ini
adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap
II. METODE PENELITIAN
Makalah ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif, yaitu mendeskripsikan, menguraikan, dan
memberikan
gambaran
tentang
pendekatan
pendekatan dalam pengambilan keputusan yang
etis. Dari gambaran tersebut ditarik kesimpulan
bagaimana agar seorang individu dapat mengambil
keputusan yang etis dengan menggunakan beberapa
analisis, yaitu analisis biaya manfaat dan analisis
etis untuk pemecahan masalah.
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta
1
Pengambilan Keptusan,Padang 2019
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
Keputusan yang diambil pemimpin tentunya akan
menghasilkan dampak bagi orang lain. Istilah etika
A. Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah pilihan-pilihan dari dua
alternative atau lebih. Keputusan biasa nya diambil
ketika terjadi masalah, untuk mengatasi masalah
yang terjadi dalam suatu organisasi atau dalam
perusahaan diperlukan suatu kebijakan dalam
pengambilan
keputusan
menentukan
pemikiran
strategi,
tentang
melanjutkannya.
yang
sehingga
cara-cara
pengambilan
baik
dalam
menimbulkan
baru
untuk
keputusan ini
adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta
dan data, penentuan yang matang dari alternatif
yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling
tepat.
Pengambilan
keputusan
yang
dilakukan biasanya memiliki beberapa tujuan,
seperti tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu
masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)
berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang
berarti watak atau kebiasaan. Dalam bahasa seharihari kita sering menyebutnya etiket yang berarti
cara bergaul atau berperilaku yang baik yang sering
juga disebut sebagai sopan-santun. Istilah etika
banyak dikembangkan dalam organisasi sebagai
norma-norma
yang
mengatur
dan
mengukur
perilaku professional seseorang. Secara lengkap
etika diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola
perilaku seseorang atau badan/lembaga/organisasi
sebagai suatu bentuk yang dapat diterima umum
dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan
dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa
etika adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat
moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Etika
dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis
dalam pendapat-pendapat spontan kita.
2. Pengambilan Keputusan
dan tujuan yang bersifat ganda (masalah saling
Para indivindu dalam organisasi membuat
berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak
keputusan (decision) artinya mereka membuat
kontradiktif). Proses pengambilan keputusan adalah
pilihan-pilihan dari dua alternative atau lebih.
bagaimana perilaku dan pola komunikasi manusia
Teori-teori pengambilan keputusan bersangkut paut
sebagai individu dan sebagai anggota kelompok
dengan masalah bagaimana pilhan-pilhan semacam
dalam struktur organisasi.
itu dibuat. Beberapa pengertian keputusan menurut
B.
Pendekatan
Pengambilan
Keputusan,
Pendekatan
Pengambilan
Keputusan
Etis,
Pendekatan Filososfi, Analisis Biaya Manfaat
beberapa tokoh (dhino ambargo:2) adalah sebagai
1. Etika
dari pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
berikut:
a) Menurut Davis (1988) keputusan adalah hasil
mengambil
tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas
keputusan dihadapkan pada dilema etika dan moral.
pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus
Seorang
pemimpin
dalam
2
Pengambilan Keptusan,Padang 2019
dilakukan dan seterusnya mengenai unsur-unsur
proses pengambilan keputusan Anda. Misalnya
perencanaan. Keputuan dibuat untuk menghadapi
keputusan untuk merekrut pekerja dengan biaya
masalah-masalah
murah.
atau
kesalahan
yang
terjadi
Seringkali
perusahaan
mengeksploitasi
terhadap rencana yang telah digariskan atau
buruh dengan biaya semurah mungkin padahal
penyimpangan serius terhadap rencana yang telah
sesungguhnya upah tersebut tidak layak untuk
ditetapkan
hidup.
sebelumnya.
keputusan
tingkatnya
Tugas
sederajat
pengambilan
dengan
tugas
pengambilan rencana dalam organisasi.
b) Siagian (1996) menyatakan, pada hakikatnya
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
sistematis
terhadap
hakikat
suatu
masalah,
pengumpulan fakta-fakta dan data. Penentuan yang
matang
dari
altenatif
yang
dihadapi
dan
pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat diambil
2) Non-malfeasance
Apakah keputusan Anda akan mencederai pihak
lain? Di kepemerintahan, nyaris setiap peraturan
tentunya akan menguntungkan bagi satu pihak
sementara itu mencederai bagi pihak lain. Begitu
pula
halnya
dengan
keputusan
bisnis
pada
umumnya, dimana tentunya menguntungkan bagi
beberapa pihak namun tidak bagi pihak lain.
3) Beneficence
keputusan ini
Merupakan keputusan harus dapat menjadi
adalah sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap
solusi bagi masalah dan merupakan solusi terbaik
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta
yang bisa diambil.
kesimpulan
bahwa
pengambilan
dan data, penentuan yang matang dari alternatif
yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling tepat. ada baiknya sebelum kita mengambil
keputusan, kita harus mengacu pada prinsip-prinsip
berikut ini:
Proses
pengambilan
keputusan
mempertimbangkan faktor keadilan, dan termasuk
implementasinya. Di dunia ini memang sulit untuk
menciptakan keadilan yang sempurna namun
tentunya kita selalu berusaha untuk menciptakan
1) Autonom
keadilan yang ideal dimana memperlakukan tiap
Isu ini berkaitan dengan apakah keputusan anda
menimbulkan kerugian terhadap orang lain? Setiap
keputusan
4) Justice
yang
Anda
ambil
tentunya
akan
mempengaruhi banyak orang. Oleh karena itu, Anda
perlu mempertimbangkan faktor ini ke dalam setiap
orang dengan sejajar.
3. Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis
Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis
Sebagai respons terhadap keputusan yang dapat
dipertahankan secara etis, kerangka ini menyertakan
3
Pengambilan Keptusan,Padang 2019
persyaratan tradisional untuk profitabilitas dan
dan juga keputusan disebut etis jika konsekuensi
legalitas. Serta persyaratan yang dapat ditampilkan
yang
filosofis secara penting dan baru-baru ini dituntut
konsekuensi yang merugikan. Utilitarianisme klasik
oleh pemangku kepentingan. Hal ini dirancang
berkaitan dengan utilitas keseluruhan, mencakup
untuk meningkatkan pertimbangan etis dengan
keseluruhan varian, oleh karena itu hanya dari
menyediakan:
manfaat parsial dalam pengambilan keputusan etis
a)
Pengetahuan
besar
daripada
dalam konteks bisnis, profesional dan organisasi.
harus
Konsekuensialisme dan utilitarianisme berfokus
dipertimbangkan dan pertanyaan atau tantangan
pada hasil atau akhir dari tindakan, maka disebut
yang harus diungkap;
juga teleological.
b)
Pendekatan
isu-isu
untuk
identifikasi
lebih
dan
menganalisis
dalam
menguntungkan
penting
yang
menggabungkan
dan
menerapkan keputusan faktor yang relevan ke
dalam tindakan praktis.
Kerangka kerja pengambilan keputusan etis (EDM)
menilai etiskalitas keputusan atau tindakan yang
dibuat dengan melihat:
a. konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam
hal manfaat atau biaya,
Menurut AACSB Pendekatan konsekuensialisme
mengharuskan
untuk
menganalisis
keputusan
dalam hal kerugian dan manfaatnya bagi pemangku
kepentingan dan untuk mencapai sebuah keputusan
yang menghasilkan kebaikan dalam jumlah besar.
Konsekuensialisme berpendapat bahawa sebuah
perbuatan benar secara moral jika dan hanya jika
tindakan tersebut mampu memaksimalkan kebaikan
bersih. Dengan kata lain, tindakan dan sebuah
b. hak dan kewajiban yang terkena dampak,
keputusan akan menjadi etis jika konsekuensi
c. keadilan yang terlibat,
positif lebih besar daripada konsekunsi negatifnya.
2)
d. motivasi atau kebajikan yang diharapkan.
Deontologi
Berbeda
4. Pendekatan filosofi
dengan
konsekuensialisme,
deontologi berfokus pada kewajiban dan
1) Konsekuensialisme, Utilitarianisme,
atau
tanggung jawab yang memotivasi suatu
keputusan atau tindakan dan bukan pada
Teleologi
Pelaku Konsekuensialisme sungguh-sungguh dalam
memaksimalkan manfaat yang dihasilkan oleh
keputusan. Paham ini berpegang pada prinsip
bahwa suatu tindakan itu benar secara moral jika
dan hanya jika tindakan itu memaksimalkan
manfaat bersih. Dengan kata lain, suatu tindakan
konsekuensi dari tindakan. Tindakan yang
didasarkan pada pertimbangan kewajiban,
hak, dan keadilan sangat penting bagi
professional, direktur, dan eksekutif yang
diharapkan
memenuhi
kewajibannya.
Menambah
konsekuensialisme
dengan
4
Pengambilan Keptusan,Padang 2019
analisis deontologi secara khusus termasuk
Penggunaan analis biaya manfaat, dibagi menjadi 2
perlakuan yang adil akan menjaga terhadap
yakni:
situasi dimana untuk kepentingan apa
1) Organisasi sektor swasta
pertimbangan
konsekuensi
yang
a) Dukungan untuk subsidi pemerintah, hibah
menguntungkan akan diperbolehkan untuk
atau tarif.
membenarkan tindakan ilegal atau tidak etis
b) Perkiraan dampak pencemaran terhadap
dalam mencapai tujuan.
3)
masyarakat
Virtue Ethics (Etika Kebajikan)
c) Penilaian waktu karyawan yang dihabiskan
Kalau kedua pendekatan tadi menekankan
pada
konsekuensi
dari
tindakan
untuk
atau
panduan
untuk
publikEvaluasi
alokasi
sumber daya untuk proyek-proyek atau
tanggung jawab, hak dan prinsip-prinsip
sebagai
kegiatan
kampanye kepentingan umum
membenarkan
d) Dukungan untuk klaim kerusakan yang
kebiasaan moral, etika kebajikan berkaitan
timbul dari hilangnya nyawa, mata, tungkai
dengan aspek motivasi dari karakter moral
dan lain-lain.
yang ditunjukkan oleh pengambil keputusan.
e) Perhitungan waktu luang.
Kebajikan adalah karakter yang membuat
orang bertindak etis dan membuat orang
2) Organisasi sektor publik
tersebut menjadi manusia yang bermoral.
Evaluasi alternative program social mengarah pada
Menurut AACSB etika kebajikan berfokus
alokasi sumber daya untuk:
pada karakter atau integrasi moral para
a) Program kesehatan
pelaku dan melihat pada moral masyarakat,
b) Program pendidikan
seperti
c) Fasilitas rekreasi
masyarakat
profesional,
untuk
membantu mengidentifikas isu-isu etis dan
d) Proyek konservasi
panduan tindakan etis.
e) Proyek-proyek perbaikan transportasi
5. Analisis Biaya Manfaat
f) Perumusan peraturan untuk pengendalian
polusi
Analisis biaya-manfaat (ABM) dapat digunakan
untuk:
Daftar Pustaka
1. Menentukan
proyek
apa
yang
harus
dilakukan
Br
Brooks, Leonard J. & Paul Dunn. 2011.Etika
Bisnis dan Profesi: Untuk Direktur, Eksekutif,
2. Untuk memantau kinerja sebuah perusahaan
dan Akuntan. Edisi Kelima. Buku Satu.
atau proyek
5
Pengambilan Keptusan,Padang 2019
Terjemahan oleh Kanti Pertiwi Jakarta:
Salemba Empat.
http://briyanworld.blogspot.com/2017/04/
pendekatan-pengambilan-keputusan.html
Siagian, S. . (1987). Teori dan Praktek
Pengambilan
Keputusan. Jakarta: CV Haji Masagung.
.
6
Pengambilan Keptusan,Padang 2019
Download