Uploaded by alfarizijohan22

PPT SKN BPJS 38 NITA APRILIA 3B P27820418083

advertisement
Sistem Kesehatan Nasional dan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial
Disusun Oleh :
Nita Aprilia
3B/ 38
P27820418083
•
Sistem Kesehatan Nasional
(SKN)
Definisi
• adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan
kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa
Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam
kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan
usaha, dan lembaga swasta secara sinergis, berhasil guna
dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Menyesuaikan SKN 2004 dengan berbagai perubahan dan
tantangan eksternal dan internal, agar dapat dipergunakan
sebagai pedoman dalam pengelolaan kesehatan
Mempertegas makna pembangunan kesehatan dalam rangka
pemenuhan hak asasi manusia
Memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan
sesuai dengan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 (RPJP-K)
Memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang
transformative
Melaksanakan pemerataan upaya kesehatan yang terjangkau
dan bermutu
Meningkatkan investasi kesehatan untuk keberhasilan
pembangunan nasional.
Maksud, dan
Kegunaan
SKN
Landasan SKN:
Landasan idiil (Pancasila)
Landasan konstitusional
(UUD RI 1945)
Landasan Operasional Undang(Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan)
SKN Tahun 1982
(KEPMENKES Nomor
99a/MENKES/SK/III/1982
tentang Berlakunya SKN)
SKN Tahun 2012
(PERPRES Nomor 72 Tahun
2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional)
SKN Tahun 2004
(KEPMENKES Nomor
131/MENKES/SK/II/2004
tentang Sistem Kesehatan
Nasional)
SKN Tahun 2009
(KEPMENKES RI Nomor
374/MENKES/SK/V/2009, serta
UU 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan)
Subsistem SKN:
Subsistem Upaya Kesehatan
Subsistem sediaan
farmasi alat kesehatan,
dan makanan
Subsistem Pembiayaan Kesehatan
Subsistem sumber daya
manusia kesehatan
Subsistem manajemen dan
informasi kesehatan
Subsistem
pemberdayaan
masyarakat
Kedudukan SKN
A. Supra sistem SKN : Suprasistem SKN adalah ketahanan nasional. Bersama dengan berbagai sistem nasional
lainnya diarahkan untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945.
B. Kedudukan SKN dalam sistem nasional lainnya : Dalam penyelenggaraan pembangunan nasional SKN dapat
bersinergi secara dinamis dengan berbagai sistem nasional lainnya seperti sistem pendidikan nasional, sistem
perekonomian nasional, sistem ketahanan pangan nasional, dan lain-lain.
C. Kedudukan skn terhadap penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah : Dalam pembangunan
kesehatan skn merupakan acuan bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah
D. Kedudukan SKN terhadap berbagai sistem kemasyarakatan termasuk swasta
Asas SKN
Dasar SKN
Dasar Pembangunan Kesehatan
• perikemanusiaan
• pemberdayaan dan
kemandirian
• adil dan merata
• pengutamaan dan manfaat
•
•
•
•
•
•
•
hak asasi manusia
sinergisme dan kemitraan yang dinamis
komitmen dan tata cara pemerintahan
yang baik atau good governance
dukungan regulasi
antisipatif dan proaktif
responsif gender
kearifan lokal
Prinsip SKN :
- berkesinambungan dan Paripurna
- bermutu aman dan sesuai kebutuhan
- bermutu dan merata
- nondiskriminatif
- terjangkau
- teknologi tepat guna
- bekerja dalam tim secara cepat dan tepat
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Definisi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia. BPJS akan
menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga
asuransi jaminan kesehatan PT. Askes Indonesia menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga
jaminan sosial ketenaga kerjaan PT. Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
Dasar Hukum
•
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Sosial Kesehatan;
•
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial;
•
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012 Tentang Penerima
Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan;
•
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan
Kesehatan;
•
UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
•
UU No. 44 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit
Visi
“Cakupan Semesta 2019”
Paling lambat 1 Januari 2019,
seluruh penduduk Indonesia
memiliki jaminan kesehatan
nasional untuk memperoleh
manfaat
pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatannya yang
diselenggarakan oleh BPJS
Kesehatan yang handal,
unggul, dan transparan.
Misi
•
•
•
•
•
•
Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong
partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan JKN.
Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang
efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal
dengan fasilitas kesehatan.
Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS
Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung
kesinambungan program.
Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip tata
kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai untuk
mencapai kinerja unggul.
Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan
evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh
operasionalisasi BPJS Kesehatan.
Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.
Kepesertaan Wajib
• Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang
sudah berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan
• Setiap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya
sebagai anggota BPJS.
• Orang atau keluarga yang tidak bekerja pada perusahaan
wajib mendaftarkan diri dan anggota keluarganya pada
BPJS.
• Setiap Pekerja (baik di sektor formal/ informal)
Kewajiban peserta
Hak Peserta
•
Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah
untuk memperoleh pelayanan kesehatan;
•
Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta
membayar iuran yang besarannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku ;
•
Memperoleh manfaat dan informasi tentang
hak dan kewajiban serta prosedur pelayanan
kesehatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
•
Melaporkan perubahan data peserta, baik karena
pernikahan, perceraian, kematian, kelahiran,
pindah alamat atau pindah fasilitas kesehatan
tingkat I;
Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan
•
Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang
atau dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak.
•
Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan
kesehatan.
•
•
Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik
dan saran secara lisan atau tertulis ke Kantor
BPJS Kesehatan.
Fungsi BPJS
UU BPJS menetukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program
jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas
Tugas BPJS
•
•
•
•
•
•
•
Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta;
Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja;
Menerima bantuan iuran dari Pemerintah;
Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta;
Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial;
Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan
program jaminan sosial; dan
Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada peserta dan
masyarakat.
Wewenang BPJS
•
•
•
•
•
•
•
•
Menagih pembayaran Iuran;
Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan
jangka panjang
Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan
pemberi kerja dalam memanuhi kewajibannya
Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar
pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang
ditetapkan oleh Pemerintah;
Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;
Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja
yang tidak memenuhi kewajibannya;
Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai
ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi
kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan
Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka
penyelenggaraan program jaminan sosial.
Pertanggungjawaban BPJS
• Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugasnya, BPJS Kesehatan wajib
menyampaikan pertanggungjawaban dalam bentuk
laporan pengelolaan program dan laporan keuangan
tahunan (periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember). Laporan yang telah diaudit oleh akuntan
publik dikirimkan kepada Presiden
Pelayanan kesehatan yang dijamin
Pelayanan kesehatan tingkat pertama
•
•
•
•
•
•
•
Administrasi pelayanan
Pelayanan promitif dan preventif
Pemeriksaan, pengobatan dan
konsultasi medis
Tindakan medis non-spesialistik
baik operatif manupun nonoperatif
Transfusi darah
Pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pertama
Rawat inap tingkat pertama sesuai
indikasi
Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjut
•
•
•
•
•
•
Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama
Pelayanan Rawat Jalan tingkat II (lanjutan)
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit
Pelayanan Persalinan adalah pertolongan
persalinan yang diberikan maksimum sampai
dengan persalinan ke 3
Pelayanan Khusus (pelayanan rehabilitasi)
Emergensi
Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin
•
•
•
•
•
•
•
Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa
melalui prosedur sebagaimana diatur dalam
peraturan yang berlaku.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas
kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan (kecuali untu kasus gawat darurat).
Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh
program jaminan kecelakaan kerja terhadap
penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja.
Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh
program jaminan kecelakaan lalu lintas.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar
negeri.
Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik
Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
•
•
•
•
•
•
•
•
Gangguan kesehatan akibat ketergantungan
obat terlarang dan/atau alkohol.
Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti
diri sendiri atau akibat melakukan hobi yang
berbahaya.
Pengobatan komplementer, alternatif dan
tradisional.
Pengobatan dan tindakan medis yang
dikategorikan sebagai eksperimentasi.
Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi dan
susu.
Perbekalan kesehatan rumah tangga.
Pelayanan kesehatan akibat bencana dan
wabah.
Pelayanan ortodonsi
Manfaat BPJS dari segi Promosi dan Preventif
•
•
•
•
Penyuluhan kesehatan perorangan
Imunisasi dasar
Keluarga Berencana (KB)
Skrining kesehatan
Pembayar Iuran
• Bagi Peserta PBI, iuran dibayar oleh Pemerintah.
• Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah, Iurannya dibayar oleh
Pemberi Kerja dan Pekerja.
• Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan
Pekerja iuran dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.
Pembayaran Iuran
•
•
•
•
Setiap Peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan
persentase dari upah (untuk pekerja penerima upah) atau suatu jumlah nominal
tertentu (bukan penerima upah dan PBI).
Setiap Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran
peserta yang menjadi tanggung jawabnya, dan membayarkan iuran tersebut setiap
bulan kepada BPJS Kesehatan secara berkala (paling lambat tanggal 10 setiap
bulan).
Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja wajib membayar
iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan palinglambat tanggal 10 (sepuluh)
setiap bulan kepada BPJS Kesehatan. Pembayaran iuran JKN dapat dilakukan
diawal.
Keterlambatan pembayaran iuran JKN dikenakan denda administratif sebesar 2%
(dua persen) perbulan dari total iuran yang tertunggak
Cara Pembayaran Fasilitas Kesehatan
BPJS Kesehatan akan membayar kepada Fasilitas Kesehatan dengan
cara:
• Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dengan Kapitasi.
• Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan dengan sistem paket
INA CBG’s.
•
Semua Fasilitas Kesehatan meskipun tidak menjalin kerja sama
dengan BPJS Kesehatan wajib melayani pasien dalam keadaan
gawat darurat. setelah keadaan gawat daruratnya teratasi,
pasien dapat dipindahkan ke fasilitas kesehatan yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan akan
membayar kepada fasilitas kesehatan yang tidak menjalin
kerjasama setelah memberikan pelayanan gawat darurat setara
dengan tarif yang berlaku di wilayah tersebut
Peran Perawat Profesional Dalam Sistem Kesehatan
Nasional
Secara singkat peran perawat profesional dalam sistem kesehatan dapat digambarkan dalam bagan
sebagai berikut:
No.
Elemen peran perawat
Sub-sitem
pelayanan Sub-sistem pembiayaan
kesehatan
Pemberi
asuhan
keperawatan Tersedia
kesehatan
Tersedia
menyeluruh
Advokat
Terpadu
Efektif
Konselor
Berkesinambungan
Efisien
Pendidik
Wajar
Koordinator
Dapat diterima
Kolaborator
Dapat dicapai
Konsultan
Bermutu
Pembawa perubahan
Peran Perawat Dalam BPJS
•
Pelaksana asuhan keperawatan dengan satuan pasien
•
Pelayanan promotif dan preventif dengan satuan kegiatan
•
Petugas administrative dengan satuan dokumen/ pertemuan
•
Entry data ke dalam software INA-CBGs dilakukan oleh perawat di ruangan dan poliklinik
•
Perawat ikut membantu dalam melakukan coding dalam penentuan diagnosa dan prosedur (ICD X dan ICD IX) dengan
melakukan diskusi dengan DPJP
•
Terlibat secara aktif dalam monitoring berkas
•
Terlibat secara aktif dalam verifikasi data sebelum proses assembling.
•
Melakukan monitoring coding setelah verifikasi sebagai bahan evaluasi dalam penentuan grouper yang lebih tepat.
•
Terlibat aktif dalam pelayanan One Day Service JKN
TERIMA KASIH
Download