Nama : Musthafa Hadji NIM : 19201241034 Prodi / Kelas : PBSI / A 2019 Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam Resume : BAB 15 – Islam dan Wawasan Keindonesiaan A. Islam Nusantara Islam Nusantara sebenarnya merupakan sebuah identitas Islam dengan berbagai nilainya yang diimplementasikan di bumi Nusantara yang telah lama mengakar dan dipraktikkan oleh rakyat Indonesa dalam kurun waktu yang sangat lama. Salah satu ciri Islam Nusantara yaitu kesantunan dan kesopanan dalam beragama dan penyebaran agama di tengah-tengah masyarakat. Agama Islam disebarkan oleh para ulama yang memiliki wawasan keislaman yang mendalam sekaligus wawasan kebangsaan yang benar, sehingga Islam yang diajarkan adalah Islam yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan. Islam Nusantara mengedepankan ajaran-ajaran Islam yang moderat yang penuh dengan nilai-nilai toleransi. Islam Nusantara adalah Islam yang hidup dalam keragaman, Islam yang menjunjung tinggi hak-hak perempuan, hak asasi manusia, dan hak bagi pemeluk agama selain Islam. Islam Nusantara dapat menjadi model bagi bangsa lain untuk mengambil nilai-nilai positif di wilayahnya masingmasing (Salim, 2018: iii). Cukup banyak sejarawan dan para ahli yang menulis sejarah dan historiografi Islam di Nusantara dengan berbagai variasinya. Di antara mereka yaitu Tun Seri Lanang, Raja Ali Haji, Rosenthal, Hamka, Tengku Said, dan Hoesein Djajadiningrat (Multazam, 2018:121-125). Dari catatan mereka tentang sejarah Islam di Indonesia dapat dipahami bahwa Islam di Indonesia memiliki kekhasan dibandingkan dengan Islam di negara-negara lain, terutama negara-negara di semenanjung Arabia. Tidak bisa dipungkiri bahwa Islam yang berasal dari Arab tampil agak berbeda di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dalam berinteraksi sosial, bahkan dalam hal-hal yang bernuansa ritual keislaman. Dengan demikian, tampilnya Islam di Indonesia seperti sekarang yang “berbeda” dengan Islam di negeri asalnya (Arab) mengindikasikan begitu eratnya hubungan Islam dengan Indonesia yang diwarnai oleh nilainilai keindonesiaan yang sopan, toleran, dan harmonis. B. Pancasila dan Nilai Islam Nilai-nilai Pancasila meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Nilai ketuhanan dapat dimaknai ketaatan pada ajaran agama masing-masing yang ada dan dianut bangsa Indonesia. Seorang muslim mengamalkan nilai ketuhanan dengan cara mengamalkan ajaran keislamannya dalam kehidupan sehari-hari, demikian juga dengan warga negara Indoneisa yang beragama Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Berdasarkan indikator keislaman dari hadis Nabi di atas, juga seorang muslim pasti prokemanusiaan, mengutamakan perdamaian, mendahulukan musyawarah dalam menyelesaikan perselisihan, dan berlaku adil terhadap siapa pun. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari ajaran Islam merupakan bentuk ketaatan kepada Tuhan. Nilainilai Pancasila yang bersumber dari ajaran Islam di antaranya kejujuran dalam berkata dan bertindak, disiplin dalam mencapai tujuan, bertanggung jawab atas kontrak pekerjaan yang diberikan pihak lain, santun terhadap sesama, peduli pada penderitaan orang lain, dan percaya diri dalam memilih jalan menuju tujuan yang dicita-citakan. Pancasila mengakomodasi untuk tumbuh suburnya kebebasan beragama sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Menjadi seorang muslim tidak harus menjadi anti Pancasila, karena Pancasila merupakan rumah bagi dinamika perbedaan. Kejujuran, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri merupakan asas untuk hidup rukun dan damai di atas sekam perbedaan. Ada lebih kurang sebelas versi rumusan Pancasila sejak pertama dicetuskan sampai bentuk final yang disepakati bersama. Rumusan keenam merupakan hasil musyawarah PPKI yang bersidang pada tanggal 18 Agustus 1945. Kesepakatan yang pokok yaitu penggantian kata “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dengan kata “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai win-win solution atas keberatan dari perwakilan Indonesia bagian timur untuk mencantumkan kata tersebut dalam dasar negara. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari ajaran Islam merupakan bentuk ketaatan kepada Tuhan. Nilai-nilai Pancasila yang bersumber dari ajaran Islam di antaranya kejujuran dalam berkata dan bertindak, disiplin dalam mencapai tujuan, bertanggung jawab atas kontrak pekerjaan yang diberikan pihak lain, santun terhadapsesama, peduli pada penderitaan orang lain, dan percaya diri dalam memilih jalan menuju tujuan yang dicita-citakan. Manusia Indonesia yang mengamalkan agamanya dengan tulus, mesti akan memiliki sikap dan perbuatan produktif seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam kehidupan sehari-hari.