Uploaded by damarjt7

artikel agama

advertisement
ARTIKEL SEDERHANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MENEGASKAN IDENTITAS SEBAGAI MUSLIM DI ERA GLOBAL
KELOMPOK 6 :
1.
Noviyanti Indah M.
18030654015
2.
Damarjati Sufajar
18030654050
3.
Saiful Fajar Dwi A.
18030654078
4.
Wiwin Fira Nurul B.
18030654084
Kelas PSB 2018
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S1 PENDIDIKAN SAINS
2019
A. PENDAHULUAN
Manusia dalam kehidupannya selalu belajar melalui akal pikiran
untuk mencapai kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti :
pangan, sandang, papan, komunikasi, transportasi, serta kebutuhan yang
bersifat kejiwaan.
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban
manusia saat ini telah mencapai era digital dan dengan adanya kemajuan
teknologi seseorang dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain
secara cepat. Hal ini memicu adanya berbagai macam kompetensi di
segala aspek kehidupan.
Identitas seorang muslim saat ini mudah tergoyah dengan budaya
budaya yang masuk tanpa adanya filter dan bataan dalam aspek kehdupan.
Sebagai seorang muslim kita harus dapat meneguhkan identitas
kita sebagai seorang muslim di era ini agar kita tidak mudah terbawa oleh
identitas atau budaya budaya yang bertentangan dengan syariat islam
seperti kita tidak bisa meniru gaya hidup yang berbasis peradaba barat
yang saat ini telah membuat masyarakat mengagumi dan meniru gaya
hidup tersebut tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif
dan krisis multidimensial yang diakibatkannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara menegaskan identitas sebagai muslim di era global ?
C. KAJIAN TEORI
1. Islam di Tengah Arus Liberalisasi
Pada awal abad XX, dunia terpilah menjadi dua kekuatan yaitu
sosialisme dikomandoi oleh Uni Soviet dan kapitalisme oleh Amerika.
Kapitalisme menancapkan hegemoninya keseluruh dunia dan dianggap
sebagai jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Kapitalisme menawarkan konsep sekularisme yaitu pemisahan
agama dari kehidupan dunia. Agama hanya di wilayah ibadah (seperti,
sholat, puasa, haji dll). Sedangkan urusan dunia menjadi urusan manusia
atas dasar kebebasan. Melahirkan pola hidup materialis dan hedonis
(kesenangan duniawi).
Peradaban ini memperlihatkan kemajuan dan
kenikmatan material yang menjanjikan kebahagiaan hidup bagi umat
manusia. Liberalitas dikemas atas nama Hak Asasi Manusia, sehingga
kehidupan pribadi terkoyak – koyak dan tatanan social hancur berkeping –
keping.
Berikut beberapa issue yang berkembang dan disyahkan atas nama
kesamaan dan Hak Asasi Manusia :
1. Lesbi, gay, bisexual dan transgender yang dulu dianggap kelainan
psikologis saat ini dianggap hal yang wajar dan patut diapresiasi.
2. Perkawinan sesama jenis telah di syahkan oleh 21 negara di dunia.
Belanda merupakan negara pertama yang mengesahkan pernikahan
sesama jenis. Amerika Serikat menjadi negara ke 21 yang
mengesahkan UU pernikahan sejenis.
3. Freesex dengan dasar suka sama suka di Negara Barat dilegalkan.
Hidup bersama tanpa ikatan perkawinan menjadi fenomena sangat
mengkhawatirkan di beberapa kota besar di Indonesia.
Dalam beberapa kasus diatas, islam telah memberi penegasan
bahwa manusia sejak lahir di dunia memiliki naluri untuk melanjutkan
keturunan. Untuk memenuhi naluri tersebut, menikah merupakan jalan
untuk menyalurkan kebutuhan biologis.
Pernikahan menjadi institusi untuk mempertemukan lelaki dan
wanita untuk hidup bersama membentuk keluarga. Ketika pernikahan
terjadi antara sesame jenis, maka hal ini telah keluar dari fitrah dan
bertentangan dengan naluri. Perilaku homoseks dikecam oleh Al-Qur’an
dalam ayat berikut :
“Sungguh kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama
lelaki, bukan kepada perempuan. Kamu merupakan kaum myang
melampaui batas”. (QS. Al-A’raf: 81)
2. Islam di Tengah Arus IT
Di era modern ini, media sosial telah menjadi kebutuhan pokok
bagi sebagian orang. Media sosial bagai candu yang menghipnotis netizen.
Seseorang akan risau jika sehari tidak menggunakan media sosial seperti:
Instagram, Line, Whatsapp dll. Masyarakat Indonesia menjadi demam
sosial media. Sebagai contoh, Indonesia menduduki urutan ke – 4 dengan
jumlah pengguna aktif sebanyak 60,3 pengguna.
Saat ini, sedang mencuat game “Pokemon Go”. Game mobile ini
sudah menjadi sensasi global dengan jutaan pengunanya hanya dalam
waktu beberapa minggu. Namun, seiring dengan kesuksesan game ini
mengundang perhatian orang – orang untuk melakukan kejahatan dan
mengambil keuntungan pribadi. Anak – anak tidak lagi mengenal
permainan tradisional yang melatih kreativitas mereka, namun lebih
familiar dengan game yang didalamnya terdapat unsur pornogrfi dan
kekerasan.
Komunikasi di dunia maya terkadang mengalahkan komunikasi
dalam dunia nyata. Seorang anak akan bertahan di dalam kamarnya
dengan handphone yang ia gunakan daripada bermain dengan teman –
temannya. Fenomena ini dinamakan “Together Alone” (Bersama dalam
kesendirian) yang menjadi isu diseluruh dunia. Fakta ini dapat diamati
dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Dalam penelitian yang dilakukan BMI Research di Jakarta,
Bandung dan Surabaya diperoleh data bahwa dalam 12 jam sehari 9 dari
10 ayah sibuk bekerja dan 9 dari 10 anak mengahabiskan waktunya
dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Sedangkan 2 dari 10 ibu
mengahabiskan waktu diluar rumah. Hasil survey ini menunjukkan
semakin sedikitnya waktu yang diluarkan bersama keluarga.
3. Gaya hidup (lifestyle) muslim di tengah arus hedonisme
Globalisasi telah merubah gaya hidup masyarakat yang menjadikan
jarak antarnegara sangat dekat, saling bergantung dan tidak ada satupun
Negara yang dapat hidup tanpa bantuan negara lain. Westernisasi
merupakan proses peniruan budaya barat ke seluruh dunia.
Gaya hidup hedonis berbasis peradaban Barat menjadi kiblat
seluruh mancanegara. Produk yang di hasilkan oleh peradaban modern
membuat masyarakat mengagumi dan meniru gaya hidup barat tanpa di
barengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis
multidimensional yang diakibatkannya.
Berikut fakta gaya hidup yang terjadi di tengah masyarakat :
1. Makanan
Makanan merupakan gejala yang sangat nyata pada era ini. Adanya
makanan cepat saji membuat anak anak tidak lagi makan makanan di
daerahnya seperti, singkong, jagung atau ubi. Pada faktanya, anak –
anak lebih suka makanan cepat saji daripada makanan dari daerahnya.
Dalam konsep Islam, tujuan hidup adalah untuk beribadah kepada
Allah. Dalam pemenuhan hidup, seperti sandang, pangan dan papan.
Pemenuhan kebutuhan pangan, Allah memerintahkan untuk memakan
makanan halal lagi baik. Maka, Allah berfirman yang artinya : “Wahai
sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah syetan! Sesungguhnya
syetan itu musuh yang nyata bagimu” (QS. Al Baqararh : 168).
Kehalalan makanan dapat ditinjau dari empat aspek : (1) halal cara
memperolehnya. (2) halal zatnya (seluruh yang disediakan Allah halal
dimakan kecuali yang dilarang); (3) halal prosesnya (dalam proses
pengolahan); (4) halal penyajiannya (harus dikemas dengan higienis
dan mengikuti standard syar’i).
2. Performa
Wanita Indonesia yang ingin tampil cantik berusaha melakukan
beragam perawatan dan menggunakan berbagai kosmetik yang
dulunya hanya berhias secara sederhana yang disediakan oleh Alam.
Fenomena akhir – akhir ini adalah untuk mempermak wajah yang
dianggap tidak proporsional. Seperti sulam bibir, tanam benang, dll.
Sebagian orang melakukan operasi kecantikan. Fenomena yang
awalnya hanya berkembang di Korea, Hongkong, kini telah mewabah
di Indonesia.
3. Fashion
Saat ini, Indonesia telah menjadi kiblat fashion muslim dunia.
Seiring dengan munculnya kreatifitas dari desainer muda Indonesia
yang menampilkan rancangan busana dengan berbagai inspirasi
menjadikan busana muslim tidak lagi di asumsikan
Ditengah arus kesadaran berbusana muslim, muncul fenomena
jilboobs (berkerudung namun menonjolkan lekuk tubuh) dan kini
menjadi trend dikalangan anak muda.
Para ulama memberi definisi aurat sebagai hal yang wajib untuk
ditutupi. Allah berfirman yang artinya : “Hai Nabi, katakanlah kepada
istrimu, anak perempuanmu; Hendaklah mereka menjulurkan jilbab
ektubuhnya. Supaya, mereka lebih mudah untuk dikenal, akrena merak
tidak diganggu” (QS. Al-Ahzab: 59).
4. Fun
Masyarakat Indonesia dimanjakan dengan bergam hiburan yang
mudah dinikmati berbagai lapisan usia mulai dari yang berbasis
internet ,seperti game online hingga karaoke dan diskotik. Adanya
tempat hiburan seperti itu dapat meningkatkan kejahatan narkoba.
4. Strategi Meneguhkan Identitas Muslim di Tengah Arus Global
Beberapa strategi untuk meneguhkan identitas muslim di era globalisasi :
1. Penguatan ketahanan keluarga. Keluarga yang kokoh akan mendidik anak
dalam menghadapi modernitas.
2. Sekolah berbasis Imtaq (Iman dan Taqwa) dan IPTEK. Iptek memberikan
manfaat yang besar, tetapi harus didasari dengan Imtaq.
3. Penguatan kontrol sosial masyarakat. Kontrol sosial menjadi kekuatan
penyeimbang terhadap realitas yang menyimpang.
4. Clean government. Pemerintah yang bersih, jujur, tegas dan adil.
Pemerintah yang berdiri setara dihadapan Negara-negara yang tidak
bersedia di dikte, oleh kekuatan asing
D. PEMBAHASAN
Cara yang dapat di terapkan untuk untuk meneguhkan identitas muslim di
era globalisasi adalah sebagai berikut :
a. Penguatan ketahanan keluarga. Keluarga yang kokoh akan mendidik
anak dalam menghadapi modernitas.
b. Sekolah berbasis Imtaq (Iman dan Taqwa) dan IPTEK. Iptek
memberikan manfaat yang besar, tetapi harus didasari dengan Imtaq.
c. Penguatan kontrol sosial masyarakat. Kontrol sosial menjadi kekuatan
penyeimbang terhadap realitas yang menyimpang.
d. Clean government. Pemerintah yang bersih, jujur, tegas dan adil.
Pemerintah yang berdiri setara dihadapan Negara-negara yang tidak
bersedia di dikte, oleh kekuatan asing.
Dari beberapa penjelasan yang terdapat pada kajian teori,
kelompok kami mengangkat kasus : bagaimana perspektif islam mengenai
LGBT ataupun perkawinan sesama jenis ?
Solusi : solusi yang dapat kami berikan mengenai kasus tersebut
yaitu Pada awal abad XX, dunia terpilah menjadi dua kekuatan yaitu
sosialisme dikomandoi oleh Uni Soviet dan kapitalisme oleh Amerika.
Kapitalisme menancapkan hegemoninya keseluruh dunia dan
dianggap sebagai jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Kapitalisme menawarkan konsep sekularisme yaitu pemisahan agama dari
kehidupan dunia. Agama hanya di wilayah ibadah (seperti, sholat, puasa,
haji dll). Sedangkan urusan dunia menjadi urusan manusia atas dasar
kebebasan. Melahirkan pola hidup materialis dan hedonis (kesenangan
duniawi).
Peradaban ini memperlihatkan kemajuan dan kenikmatan material
yang menjanjikan kebahagiaan hidup bagi umat manusia. Liberalitas
dikemas atas nama Hak Asasi Manusia,
sehingga kehidupan pribadi
terkoyak – koyak dan tatanan social hancur berkeping – keping.
Berikut beberapa issue yang berkembang dan disyahkan atas nama
kesamaan dan Hak Asasi Manusia :
Lesbi, gay, bisexual dan transgender yang dulu dianggap kelainan
psikologis saat ini dianggap hal yang wajar dan patut diapresiasi.
Perkawinan sesama jenis telah di syahkan oleh 21 negara di dunia.
Belanda merupakan negara pertama yang mengesahkan pernikahan sesama
jenis. Amerika Serikat menjadi negara ke 21 yang mengesahkan UU
pernikahan sejenis.
Freesex dengan dasar suka sama suka di Negara Barat dilegalkan.
Hidup bersama tanpa ikatan perkawinan menjadi fenomena sangat
mengkhawatirkan di beberapa kota besar di Indonesia.
Dalam beberapa kasus diatas, islam telah memberi penegasan
bahwa manusia sejak lahir di dunia memiliki naluri untuk melanjutkan
keturunan. Untuk memenuhi naluri tersebut, menikah merupakan jalan
untuk menyalurkan kebutuhan biologis. Pernikahan menjadi institusi untuk
mempertemukan lelaki dan wanita untuk hidup bersama membentuk
keluarga. Ketika pernikahan terjadi antara sesame jenis, maka hal ini telah
keluar dari fitrah dan bertentangan dengan naluri.
Perilaku homoseks dikecam oleh Al-Qur’an dalam ayat berikut :
“Sungguh kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama
lelaki, bukan kepada perempuan. Kamu merupakan kaum yang melampaui
batas”. (QS. Al-A’raf: 81).
E. SIMPULAN
Terdapat banyak cara untuk meneguhkan identitas muslim di
tengah arus global seperti penguatan ketahanana keluarga, sekolah
berbasis imtaq dan iptek, penguatan kontrol sosialmasyarakat serta clean
goverment. Kehidupan di era kecanggihan teknologi ini telah menawarkan
kemudahan dan percepatan. Wajah dunia menjadi glamour, pola hidup
yang lamban menjadi cepat. Dunia luas menjadi sempit dan sangat
terjangkau. Kemajuan IPTEK memberi manfaat yang besar bagi
kesejahteraan manusia, tetapi harus didasari oleh Iman dan taqwa kepada
Allah Swt.
Kehidupan yang kompetitif mendorong umat untuk sistematik
memproses pembangunan manusia menjadi sumber daya muslim yang
berkualitas, baik fisik, intelektual, maupun moral. Peneguhan identitas
keislaman ditengah arus hedonism dan liberalisme menjadi tugas utama
umat Islam agar tidak menjadi pengikut produk budaya Barat. Penguatan
generasi muda dengan keimanan dan ketaqwaan yang menghasilkan
karakter pribadi yang tangguh di tengah arus global menjadis suatu
keniscayaan.
Dalam kasus LGBT islam telah memberikan penegasan bahwa
manusia sejak lahir memiliki naluri untuk melanjutankan keturunan akan
tetapi
kasus
LGBT melanggar hak reproduksi
dan tercabutnya
perlindungan terhadap keturunan. Dan jika seluruh bumi menikah dengan
sesaa jenis maka punahlah generasi manusia , LGBT bertetangan dengan
Maqosid al syari’ah yaitu melindungi keturunan manusia (Hifd al Nasl).
F. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Irwan. 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayan. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Armas, Adnin, MA. 2005 Westernisasi dan Islamisasi Ilmu, dalam Majalah
ISLAMIA, Thn. I, No.6,
Juli-September 2005.
Fakih, Mansour. 2002. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rakhmat,
Jalaluddin.
2003.
Islam
Aktual
Cendekiawan Muslim. Bandung : Mizan.
Refleksi
Sosial
Seorang
Download