DETEKTOR KEBOCORAN AIR RADIATOR RAHEL KRISTINA PRADNYAWATI 1905541053 RIONATA SALOMO HARAHAP 1905541058 ROSSARIO CATHERINE ELFRIDA 1905541059 TUJUAN PERCOBAAN • Mengetahui mekanisme kerja dari Detektor Air Radiator. • Mengetahui efektifitas kerja dari Detektor Air Radiator. TINJAUAN PUSTAKA Ketika air radiator telah berkurang, bahkan sampai kering, mesin akan mengalami panas berlebihan (over heating) sehingga berbahaya untuk komponen lainnya. Salah satu penyebab keringnya air radiator adalah tumpahnya air radiator. Maka untuk mengantisipasi akibat air radiator yang tumpah, detektor air radiator akan sangat dibutuhkan untuk mendeteksi tumpahnya air radiator agar berkurangnya atau bahkan keringnya air radiator dapat langsung diketahui sehingga bisa segera diatasi untuk meminimalisir resiko. DAFTAR KOMPONEN DAN ALAT • Sensor air • Induktor Polar • Resistor R1 : 10 kΩ • IC timer : NE555 • Resistor R2 : 56 kΩ • Speaker : 8 Ω 0,5 W • Variabel resistor VR1 : 4K7 • Catu daya 5-15 V • Variabel resistor VR2 : 100 kΩ • Switch ON/OFF • Kapasitor C1-C2 : 0,01 µF • Kapasitor polar C3 :1 µF/15 V • Aluminium FoilTriplek CARA KERJA Disaat air tumpah mengenai sensor maka sensor akan mengirim signal sehingga speaker akan berbunyi. Rangkaian ini akan menghasilkan bunyi apabila sensor terkena air. Rangkaian sensor yang digunakan adalah alumunium foil yang dilekatkan pada alas berupa papan kayu atau triplek. Air yang tumpah mengalir pada rangkaian sensor akan membuat arus pada sumbu X mengalir menuju sumbu Y, dan akan mengaktifkan timer untuk menghasilkan bunyi alarm. Rangkaian sensor diletakkan didekat radiator agar sensor dapat terkena air radiator yang tumpah secara langsung. RANGKAIAN DETEKTOR AIR RADIATOR KESIMPULAN DAN SARAN 1. Saat air keluar dari radiator, air akan mengenai sensor dan sensor akan mengirim signal sehingga speaker berbunyi. 2. Air pada radiator adalah hal penting yang berfungsi agar mesin tidak mengalami panas berlebihan. Sirkulasi air dipakai sebagai media pendingin. 3. Terjadinya kebocoran pada sistem pendingin disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pemakaian air pendingin yang tidak baik, pemakaian komponen yang tidak sesuai aturan dan standar, tidak memperhatikan periodic service.