Slide 1 - Blog UNPAD

advertisement
Sambiloto
Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga
dapat dijumpai di berbagai negara lainnya seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam serta beberapa tempat di benua Amerika. Sambiloto
merupakan tanaman semak yang mempunyai banyak cabang berdaun dan tingginya bisa mencapai kurang lebih 90 cm. Daun sambiloto kecil-kecil
berwarna hijau tua dan bunganya berwarna putih. Tanaman ini dapat hidup subur di daerah tropis dengan ketinggian antara 1- 700 meter di atas
permukaan laut.
Terdapat dua bahan kimia utama dalam sambiloto. Kedua bahan itu adalah lakton dan flavonoid. Bahan lainnya dalam sambiloto adalah alkane, keton,
aldehid, minyak atsiri dan unsur-unsur mineral, seperti kalium, kalsium, natrium, dan asam kersik. Selain itu daun sambiloto banyak mengandung
senyawa Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Andrographolide terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif
galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktivitas enzim-enzim metabolik tertentu. Andrographolide juga memiliki khasiat
meningkatkan kekebalan tubuh, dengan cara meningkatkan pembelahan limfosit dan produksi interleukin-2.
Di Indonesia banyak orang mengenal sambiloto dari penjual jamu gendong yang biasa disebut dengan nama jamu paitan. Jamu paitan ini warnanya
kehitaman dan seringkali setelah selesai mengonsumsi jamu paitan, pembeli jamu meminum jamu beras kencur untuk menghilangkan rasa pahit.
Selain membeli di penjual jamu gendong, sambiloto dapat dikonsumsi dengan cara merebus daunnya.
Beberapa resep alami dari sambiloto:
1. Tipus
Petik 10-15 lembar daun sambiloto segar. Tambahkan air secukupnya dan rebus hingga mendidih. Untuk mengatasi rasa pahit, sewaktu meminum
dapat dicampur dengan madu.
2. TBC paru-paru
Daun sambiloto segar dikeringkan, lalu digiling halus hingga menjadi bubuk. Setelah itu, ditambah sedikit madu dan dibuat bulatan-bulatan pil
berdiameter sekitar 0,5 cm. Sebaiknya pil ini diminum dengan air matang 2-3 kali sehari. Sekali minum disarankan 15-30 pil.
3. Batuk rejan atau pertusis
Tiga lembar daun sambiloto diseduh dengan air panas kemudian tambahkan sedikit madu. Minumlah larutan ini 3 kali sehari.
4. Demam
Daun sambiloto segar ditempelkan ke badan atau dahi penderita.
5. Penambah nafsu makan
Siapkan daun sambiloto 10 helai. Selain itu, siapkan pula kulit dan batang tanamannya sebanyak 50 g. Bahan-bahan ini dicuci hingga bersih, kemudian
direbus dengan 3000 cc air. Diminum satu gelas setiap hari. Untuk menghilangkan rasa pahit dapat ditambahkan sedikit madu.
6. Obat tetes telinga
Daun sambiloto dilumatkan dan diperas airnya. Teteskan air tersebut ke telinga.
Melihat berbagai macam khasiat yang terdapat dalam sambiloto, tentunya lebih baik jika kita mengonsumsi obat herbal yang dihasilkan oleh alam,
dibandingkan dengan mengonsumsi antibiotik yang memiliki efek samping yang kurang baik bagi tubuh kita. Nah, jangan ragu lagi untuk mengonsumsi
obat-obatan alami, seperti sambiloto.
Download