MAKALAH PRAKTIK ANTROPOLOGI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Antropologi OLEH : 1. 2. 3. 4. Dian Ardiansyah Kelvin Imannuel Sembiring Muhammad Musawwir Ginting Yandri Alhafizh Kata Pengantar Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang tak mungkin kita bisa menghitungnya. Tentunya kami bersyukur juga kepada-Nya karena Alhamdulillah makalah Praktik Antropologi ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan alam nabi besar kita Muhammad SAW, selaku guru dan tauladan kita yang patut kita contohi. Makalah yang anda baca ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar kami dalam memenuhi tugas mata kuliah Antropologi dan membantu para mahasiswa/i didalam memahaminya khususnya dalam materi Praktik Antropologi. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan rekan-rekan saya dalam kelompok 6 ( enam ). Terima kasih saya ucapkan atas kerja sama yang baik dalam mengumpulkan materi sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tentunya makalah yang anda baca ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya (Allah SWT). Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan demi kebaikan untuk penyususunan kedepannya. Akhirnya sekecil apapun yang bisa kami sajikan, tentunya berharap semoga makalah ini bisa membantu para pembaca khususnya teman-teman mahasiwa/i dalam proses pembelajaran. Aceh Besar, 20 Desember 2020 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………….………………… i DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN ………………………………….……………… 1 A. Latar Belakang ……………………………………….……… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………..……..…....… 2 C. Tujuan Penulisan …………………………………….……..... 2 BAB II PEMBAHASAN ………………………………………...…..……. 3 A. Pengertian Antropologi…………………………….………… 3 B. Metode-metode Antropologi……………………...............….. 4 BAB III PENUTUP ……………………………………………..………… 7 A. Simpulan ……………………………………….….………… 7 B. Saran …………………………………………..……...……… 7 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 8 CATATAN KAKI ………………………………………………..………... 8 ii BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia beserta kebudayaannya, menurut Koentjaraningrat kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (1980:193). Dari definisi tersebut maka ilmu antropologi adalah suatu ilmu yang mempelajari manusia beserta segala aspek kehidupan manusia. Banyak orang sering membuat generalisasi bahwa seluruh manusia di dunia memiliki cara berpikir yang sama, perasaan yang sama, sehingga bisa dengan mudah menerima ide-ide global. Antropologi membuka wacana orang dengan lebih luas. Seorang antropolog sering di identikkan dengan kegiatan menggali tanah. Padahal sebenarnya banyak sekali kajian dan aspek yang dipelajari dalam antropologi, tidak hanya sekedar soal peninggalan budaya namun jauh lebih meluas pembelajarannya. Di dalam makalah ini tentunya yang kami buat lebih memfokuskan pada metode metode dalam antropologi. 1 B. Rumusan Masalah Di dalam makalah dari kelompok kami ini yang akan kami bahas adalah: 1.Apa itu antropologi ? 2.Apa – apa saja praktik antropologi ? C. Tujuan Penulisan Makalah kami memiliki tujuan untuk : 1. Mengetahui pola perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara universal maupun pola perilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku bangsa). 2. Mengetahui kedudukan dan peran yang harus dilakukan sesuai dengan harapan warga masyarakat dari kedudukan yang sedang disandang. 3. Memperluas wawasan tentang pergaulan umat manusia di seluruh dunia yang mempunyai kekhususan-kekhususan sesuai dengan karakteristik daerahnya sehingga menimbulkan toleransi yang tinggi. Mengetahui berbagai macam problem dalam masyarakat, memiliki kepekaan terhadap kondisi-kondisi dalam masyarakat, serta mampu mengambil inisiatif pemecahan masalah. 2 BAB II Pembahasan A.Definisi Antropologi Antropologi berasal dari bahasa Yunani anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti wacana (bernalar, berakal) atau disebut ilmu. Secara etimologis, antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia. Menurut Kamus Oxford, antropologi adalah studi tentang masyarakat dan budaya manusia dan perkembangannya. Dapat diartikan studi tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia dan evolusinya. Berikut ini pengertian antropologi menurut para ahli: David E. Hunter dalam The Study of Anthropology (1976) menjelaskan, antropologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang lahir dari adanya keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia. William A. Haviland dalam Cultural Anthropology (1975), antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang umat manusia secara umum dengan mempelajari warna fisik, bentuk fisik dan kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat. Menurut Haviland, antropologi merupakan ilmu yang mencoba merumuskan hukum yang bersifat general (umum) tentang manusia dan perilakunya. Conrad Philip Kottak dalam Anthropology, the Exploration of Human Diversity (1974), menerangkan antropologi merupakan ilmu yang mempelajari keragaman umat manusia secara holistik. Ini meliputi aspek sosial budaya, biologis, bahasa dan lingkungannya dalam dimensi waktu masa lalu, saat ini dan masa depan. Menurut Kottak, antropologi merupakan studi terhadap semua masyarakat, dari masyarakat yang primitif atau kuno hingga masyarakat modern, dari masyarakat sederhana hingga masyaraat yang kompleks. Frank Robert Vivelo dalam Cultural Anthropology Handbook: a Basic Introduction (1978) menjelaskan antropologi adalah ilmu mengenai manusia, menelaah manusia secara budaya, biologi. 3 B .Praktik Antropologi Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik social, bentukbentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa, dimana makna diciptakan dan diujui sebelum digunakan oleh masyaraka manusia (Burke, 2000: 193).Biasanya, istilah antropologi budaya dikaitkan dengan tradisi riset dan penulisanantropologi di Amerika. Pada awal abad ke-20, Franz Boas (1940) mengajukan tinjauan kirtisnya terhadap asumsi-asumsi antropologi evolusioner sertaimplikasinya yang cenderung bersifat rasial. Dalam hal itu, boas menyoroti keberpihakan pada komparasi dan generalisasi amtropollogi tradisional yang dinilainya kurang tepat, selanjutnya ia mengembangkan alitan baru yang sering disebut antropologi boas. Dalam hal ini, boas meru,uskan konsep kebudayaan yang bersifat relative. Plural. Dan holistic. Saat ini, kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat sapek yang tersusun. a. Pertimbangan politik, di mana para antropolog budaya sering terjebak oleh kepentinga-kepentinga politik dan membiarkan dalam penulisannya masih terpaku oleh metode - metode lama yang sudah terbukti kurang layak untuk menyusun sebuah karya ilmiah, seperti yang dikeluhkan said dalam orientalism (1970). b. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan. Jika pada awalnmya bertumpu pada asumsasumsi kepatuhan dan penguasaan masing - masing anggota masyarakat terhadap kebudayaannya, sedangkan pada masa kini dengan munculnya karya Bourdieu (1977) dan Foucault (1977, 1978) kian menekankan pengguanaan taktis diskursus budaya yang melayani kalangan tertentu di masyarakat. c. Menyangkut bahasa dalam antropologi budaya, di man aterjadi pergeseran makna kebudayaan dari homogenitas ke heterogenitas yang menekankan peran bahasa sebagai system formal abstraksi-abstraksi kategori budaya. d. Preferensi dan pemikiran individual di mana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi, sebab antara kepribadian dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang erat. 4 Cabang antropologi budaya ini dibagi-bagi menjadi tiga bagian, yakni arkeologi, antropologi linguistic, dan etnologi. a. Arkeologi Arkeologi adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan maksud untuk menggambarkan erta menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan-peninggalana lama itulah terpantul ekspresi kebudayaannya b. Antropologi linguistic Ernest Cassirer (1951 : 32)mengatakan bahwa manuisa adalah makhluk yang paling Mahir dalam menggunakan symbol – symbol sehingga manusia disebut homo Symbolicum. Karena itulah manusia dapat berbahasa, berbicara dan melakukan gerakan-gerakan lainnya yang yang juga banyak dilakukan oleh makhlik - makhluk lain yang serupa dengan manusia. Akan tetapi, hanya manusia yang yang dapat mengembangkan system komunikasi lambing atau symbol yang begitukompleks karena manusia memang memiliki kemampuan bernalar. Disinilah antropologi linguistic berperan. Ia merupakan deskripsi sesuatu bahasa ( cara membentuk kalimat atau mengubah kata kerja) maupun sejarah bahasa yang digunakan “(perkembngan bahasa yang saling mempengaruhi spanjang waktu). Dari kedua pendekatan tersebut menghasilkan informasi yang berharga, tidak hanya mengenai car orang berkomunikasi, tetapi juga tentang bagaimana memahami dunia luar. c. Etnologi Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiaanya pada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang, telaahnyapun terpusat pada perilaku manusianya, sebagaimana yang dapat disaksikan langsung, dialami, sreta didiskusiakan dengan pendukung kebudsayaannya. Dengan demikian, etnologi ini mirip dengan arkeologi, bedanya dalam etnologi tentyang kekinian yang dialami dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan yang sangat klasik. Oleh karena itu, benar ungkapan Kluckhohn (1965) yang mengatakan bahwa ahli etnografi adalah ahli arkeologi yang m,engamati arkeologinya hiduphidup.Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia pada masa lampau dan masa kini.Perhatian utamanya adalah pada masyarakatmasyarakat eksotis, masa prasejarah, bahasa tak tertulis, dan adat kebiasaan yang aneh. 5 Akan tetapi, itu semata-mataa dalah cara natropolog mengungkapkan perhatian terhadap tempat-tempat dan saat ini. Cara yang ditempuh antropolog ini memberikan sumbnagan unik kepada pengetahuan kita tentang apa yan sedang terjadi di dunia. Kita tidak dapat memahami diri sendiri laepas dari pemahaman kita tentang budaya. Tak peduli betapa primitive, betapa kuno, atau betapapun remeh kelihatannya. Semenjak tersingkap oleh suatu peradaban eropa yang sedang berekspansi, bangsa-bangsa primitive terus menerus melayang mangambang adi benak orangorang pemikir bak arwah nenek moyang, senatiasa memancing–mancing kuriositas antropologis ini. “kembali ke yang primitive” hanya demi (kembali ke)yang primitive itu sendiri, akam merupakan kedunguan, mereka yang masih berperadaban rendah (savage) bukanlah para bangsawan alam dan keberadaan hidup mereka tidak juga Firdausi (Kapplan dan Manners, 1999: xiii). 6 BAB III Penutup A. Kesimpulan Praktik antropologi bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang aneka ragam kebudayaan dan suku bangsa yang ada di Indonesia. Materi kajian pada mata kuliah ini meliputi konsep-konsep antropologi budaya dan aneka ragam kebudayaan dalam kehidupan masyarakat. Dalam mata kuliah ini akan dibicarakan diantaranya aspek-aspek kebudayaan manusia yang meliputi pre-histori, etnologi, dan etnolinguistik, serta unsur-unsur dan wujud-wujud kebudayaan yang dapat membentuk kesepakatan-kesepakatan Bersama antara suku-suku bangsa yang ada di Indonesia. Di samping itu diharapkan dapat membantu meningkatnya pengetahuan mahasiswa tentang suku-suku bangsa yang masih tertinggal dalam berbagai hal. B. Saran Seharusnya banyak orang mempelajari / mengetahui tentang Antropologi karena antropologi berperan dalam memajukan pembangunan social. 7 DAFTAR PUSTAKA Coleman, Simon & Watson, Helen “Pengantar Antropologi”. Diterjemahkan dari Simon Colemenand Helen Watson, An Introduction to Antropology. Penerbit Nuansa, Bandung: 2005. Sutardi, Tedi “Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya, untuk Kelas XI SMA/Madrasah Aliyah”. Pt Setia Purna Inves, Bandung: 2007. Harsojo “Pengantar Antropologi” Penerbit Binacipta, Bandung, Cetakan ke-7: 1998. Catatan Kaki [1] Coleman, Simon & Watson, Helen “Pengantar Antropologi”. Diterjemahkan dari Simon Colemenand Helen Watson, An Introduction to Antropology. Penerbit Nuansa, Bandung: 2005. Hal: 8 [2] Coleman, Simon & Watson, Helen “Pengantar Antropologi…Hal: 24-26 [3] Coleman, Simon & Watson, Helen “Pengantar Antropologi…Hal: 26 [4] Coleman, Simon & Watson, Helen “Pengantar Antropologi…Hal: 32-33 [5] Ibid. Hal: 6-7 [6] Harsojo “Pengantar Antropologi…Hal: 3-4 [7] Coleman, Simon & Watson, Helen “Pengantar Antropologi…Hal: 9 [8] Harsojo “Pengantar Antropologi…Hal: 4 [9] Ibid. Hal: 8 [10] Coleman, Simon & Watson, Helen “Pengantar Antropologi…Hal: 10 [11] Ibid. Hal: 10 [12] Harsojo “Pengantar Antropologi…Hal: 6 [13] Coleman, Simon & Watson, Helen “Pengantar Antropologi…Hal: 10 [14] Sutardi, Tedi “Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya, untuk Kelas XI SMA/Madrasah Aliyah…Hal: 35 8