Uploaded by common.user78007

StudiImplementasiMetodeQueueingMelaluiPACS (1)

advertisement
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/335676705
Studi Implementasi Metode Queueing Melalui Teknologi Medical Imaging
Pada PACS (Picture Archiving and Communication System)
Article · September 2019
CITATIONS
READS
0
291
1 author:
Ade Firdaus
Universitas Mercu Buana
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Biomedical Imaging View project
All content following this page was uploaded by Ade Firdaus on 07 September 2019.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
Studi Implementasi Metode Queueing Melalui
Teknologi Medical Imaging Pada PACS
(Picture Archiving and Communication System)
Ade Firdaus1
Fakultas Teknik, Magister Teknik Elektro,
Universitas Mercu Buana
Jakarta, Indonesia
[email protected]
Abstract—Penelitian ini berisi tentang studi literatur
terkait penggunaan Metode Queueing pada modalitiy
medical imaging di rumah sakit yaitu PACS (Picture
Archiving and Communication System) dimana studi
literatur tersebut di maksudkan untuk menemukan suatu
pemahaman apakah Metode Queueing memiliki suatu
implikasi dalam penerapannya pada modalitity PACS dan
hal lainnya juga apakah metode queueing juga dapat di
implikasikan dalam hal antrian bila di lihat dari proses
pelayanan antrian di suatu rumah sakit dalam
menggunakan PACS, tidak hanya sampai di situ Metode
Queueing juga dapat di implementasikan dalam
manajemen kualitas jaringan dimana hal tersebut juga
dapat di telaah dalam penggunaan modalitas PACS di
suatu rumah sakit. Setelah di lakukan studi literatur
dapat di temukan suatu kesimpulan bahwa metode
Queuing dapat di implementasikan pada mode pelayanan
berbasis kesehatan di antaranya sebagai suatu model
perhitungan antrian pasien dan juga mengatur
penggunaan bandwith dalam melihat kualitas jaringan.
Keywords—Queueing, PACS, DICOM, HL 7, Bandwith
1. PENDAHULUAN
ICT pada healthcare sejauh ini merupakan topik
pembahasan yang paling menarik untuk terus di ikuti
perkembangannya. Hal itu karena sejauh ini ICT pada bidang
healthcare adalah sesuatu yang begitu banyak di perlukan oleh
para praktisi kesehatan juga pasien untuk memudahkan segala
bentuk penanganan yang berkaitan pelayanan dalam
kesehatan. Pengarsipan gambar dan sistem komunikasi,
Picture Archiving and Communication System (PACS)
mengalami perkembangan pesat selama beberapa tahun
terakhir, dipengaruhi oleh teknologi baru, koneksi jaringan
yang lebih cepat, dan peningkatan teknis lainnya. PACS
menangani suatu tugas yang bertujuan untuk menggantikan
gambar medis lama berbasis film analog dan alur kerja yang
biasanya ada di rumah sakit dan praktiksi medis agar dapat
terhubung satu dan lainnya. Dalam PACS, gambar diperoleh
dari modalitas pencitraan medis seperti Computer
Tomography (CT), X-ray atau pencitraan kedokteran nuklir
dan disimpan secara digital, lalu memproses gambar-gambar
ini dan membuatnya mudah diakses dari stasiun kerja yang
berbeda dalam lingkungan medis di rumah sakit. Oleh karena
itu, PACS modern terdiri dari komponen akuisisi gambar,
pengontrol, server basis data, sistem pengarsipan, dan jaringan
yang mendasarinya untuk menghubungkannya. Masingmasing komponen ini perlu memenuhi persyaratan perangkat
keras dan perangkat lunak tertentu agar dapat saling
terhubung. Oleh karena itu PACS juga dapat berinteraksi
dengan sistem rumah sakit lainnya, misalnya saja Sistem
Informasi Radiologi, Radiology Information System (RIS) dan
Sistem Informasi Rumah Sakit, Hospital Information System
(HIS), untuk menambahkan data pasien atau untuk
mendukung alur kerja dalam pemeriksaan radiologi. Gambar
disimpan dalam arsip dan dapat diminta dari beberapa stasiun
kerja PACS, di mana dokter dan ahli radiologi dapat
memeriksa gambar untuk diagnosis pasien, menulis laporan,
mempersiapkan prosedur medis atau membandingkannya
dengan studi pemeriksaan sebelumnya. Workstation pada alat
PACS juga menyediakan perangkat lunak yang kompleks
untuk menganalisis gambar, misalnya Animasi 3D dan
diagnosis dengan bantuan komputer. Selain itu, PACS
menggunakan standar industri seperti DICOM dan HL7 untuk
meningkatkan kompatibilitas dengan modalitas pencitraan.[1]
Oleh karena perkembangan PACS yang cukup signifikan
itu menarik untuk di teliti bagaimana kemungkinan
implikasinya terhadap berbagai macam model statistika dan
metode matematika dalam mengamati setiap penggunaan
modality tersebut pada teknologi medical imaging. Pada
penelitian ini semua pokok bahasan terpusat pada studi
literatur yang berkaitan dengan PACS dan segala hal tentang
Metode Queueing dengan kemungkinan implementasinya
dalam fungsi kerja PACS di suatu rumah sakit.
2. STUDI LITERATUR
2.1. PACS
Perkembangan pertama radiologi digital dan dasar-dasar
Sistem Gambar dan Komunikasi (PACS) terjadi pada 1970an. Namun, implementasi praktis dari sistem kerja dimulai
pada awal 1980-an dan konsep seperti itu menjadi populer
(Lemke, 2003). Istilah "PACS" diciptakan oleh Duerinckx
(Duerinkx 2003) pada tahun 1982 tak lama sebelum
Konferensi Internasional pertama dan Lokakarya tentang
Pengarsipan Gambar dan Sistem Komunikasi di California.
Sejak itu, ada banyak konferensi mengenai teknologi PACS,
misalnya pertemuan Asosiasi Teknologi Pencitraan Medis
Ade Firdaus – UAS Proses Random - Universitas Mercu Buana | pg. 1
Jepang (JAMIT) sejak tahun 1982 dan EuroPACS sejak tahun
1984.
Dengan semakin populernya sensor digital dalam ilmu
kedokteran, jumlah data digital yang dihasilkan di rumah sakit
dan praktik medis meningkat secara eksponensial. Selain
teknologi digital, seperti Computer Tomography Scann (CT),
pencitraan kedokteran nuklir, Medical Resonance Imaging
(MRI), teknologi analog seperti X-ray juga mampu
menghasilkan gambar digital selain film analog saat ini.
PACS menyediakan metode penanganan yang efisien untuk
pencitraan medis dan implementasi PACS selanjutnya
termasuk bentuk media lain, misalnya bahan audio atau film
juga dapat di realisasikan untuk keperluan pemeriksaan
radiologi. Gambar dapat dilihat dan dibandingkan di
workstation, memberikan banyak keuntungan seperti
tampilan simultan di lokasi yang berbeda dan perangkat lunak
grafis yang kuat dan Ini juga dapat mengarah pada percepatan
proses medis terkait dan menghemat biaya. Gambar 1.1
menunjukkan contoh workstation pada PACS. Sedangkan di
masa lalu, PACS hanya ada di rumah sakit besar, namun hari
ini juga sudah terjadi pengembangan lain yaitu koneksi area
luas yang lebih cepat (WAN) dan komunikasi nirkabel yang
dapat menyalurkan penelitian PACS ke arah teleradiologi,
yaitu kerja sama lembaga medis dengan ahli radiologi jarak
jauh, misalnya melalui perangkat seluler dan transfer data
yang cepat.[4]
MRI dan pencitraan kedokteran nuklir (PET / SPECT)
ditangkap secara digital, gambar-gambar dari pemindai sinarX harus didigitalkan terlebih dahulu. Gambar dapat
ditransmisikan dari modalitas menggunakan antarmuka yang
ditentukan. Antarmuka DI-COM adalah standar yang paling
sering digunakan pada saat ini. (Heitmann 2006) [7]
Karena kenyataan bahwa banyak peralatan pencitraan
tidak mendukung standar industri, seperti standar DICOM,
komputer akuisisi juga disebut gateway akuisisi sangat
diperlukan untuk memungkinkan pertukaran digital gambar.
Oleh karena itu komputer ditempatkan di antara modalitas dan
jaringan PACS. Komputer menerima gambar dari modalitas
pencitraan
melalui
antarmuka
yang
ditentukan,
memprosesnya dan mengonversinya menjadi standar, yang
didukung oleh PACS yaitu standar DICOM. Untuk pertukaran
gambar antara modalitas dan gerbang akuisisi Huang [2]
(Huang 1996) membedakan antara dua jenis antarmuka,
antarmuka jaringan peer-to-peer menggunakan TCP / IP atau
koneksi master-slave menggunakan akses memori langsung.
Gambar 1.2 menunjukkan model sederhana dari proses
akuisisi gambar.
Gambar 1.2. Proses Akuisisi Gambar
Dalam banyak sistem modalitas pencitraan atau gerbang
akuisisi juga terhubung ke sistem informasi rumah sakit
(HIS), Melalui antarmuka HIS, informasi pasien tambahan
dapat ditambahkan ke gambar, menggunakan antarmuka HIS
dan protokol HL7 (Huang 1996).
2.2.2. PACS Controller
Gambar 1.1. Modalities PACS
2.2. Komponen dan Arsitektur PACS
Meskipun ada banyak solusi PACS dari vendor yang
berbeda, komponen dasarnya, standar dan sistem yang sesuai
dari PACS sangatlah mirip pada umumnya. Hurlen et al.
(Hurlen et al. 2008) [5] mendefinisikan sifat-sifat PACS,
sebagai sistem yang biasanya memperoleh, menyimpan,
mengirim, menampilkan, dan memproses gambar digital. Atas
dasar definisi ini komponen lainnya juga dapat dipisahkan.
Untuk mendapatkan dan memproses gambar, diperlukan
komponen akuisisi gambar. Untuk menyimpan gambar,
komponen database, dikendalikan oleh pengontrol PACS,
yang merupakan komponen pengontrol pusat dalam PACS.
2.2.1. Komponen akuisisi gambar
Gambar-gambar dari PACS diproduksi oleh beberapa
modalitas pencitraan radiologis. Sementara gambar CT, USG,
Pengontrol PACS adalah mesin utama PACS. Ini
mengontrol semua transaksi dalam sistem antara komponen
dan server databasenya dan sistem arsip. Gambar dan
informasi pasien ditransmisikan dari modalitas pencitraan
atau komputer akuisisi, sistem informasi radiologi (RIS) dan
sistem informasi rumah sakit (HIS) ke pengontrol PACS.
Setelah menerima data, pengontrol melanjutkan pemrosesan
data, terdiri dari tugas-tugas berikut (Huang 1996) yaitu di
antaranya adalah mengekstraksi informasi teks yang
menggambarkan hasil pemeriksaan yang diterima,
memperbarui sistem manajemen basis data yang dapat diakses
jaringan, menentukan workstation tempat scanning yang baru
dihasilkan lalu harus diteruskan Secara otomatis untuk
mengambil gambar perbandingan yang diperlukan dari arsip
data, optimalisasi gambar secara otomatis (kontras optimal,
kecerahan dan orientasi yang benar), Melakukan kompresi
data gambar, Mengarsipkan gambar dan menghapus gambar
yang diarsipkan dari komputer akuisisi, dan Melayani
permintaan arsip dari workstation atau pengontrol lainnya
Properti paling penting dari pengontrol PACS bekerja
sama dengan sistem pengarsipannya adalah untuk memenuhi
integritas data dan efisiensi sistem. Oleh karena itu, sistem ini
harus memastikan bahwa tidak ada data yang hilang setelah
menerimanya dari modalitas pencitraan. Selama gambar tidak
Ade Firdaus – UAS Proses Random - Universitas Mercu Buana | pg. 2
diarsipkan dalam arsip jangka panjang, PACS selalu
menyimpan dua salinannya dalam penyimpanan yang
berbeda. Selain itu, akses dari workstation ke arsip harus
secepat mungkin dapat di lakukan.(Heitmann 2006) [7]
2.2.3. Database Server dan sistem pengarsipan
Seperti yang sudah di bahas sebelumnya tentang server
database dan sistem pengarsipan adalah bagian dari
pengontrol PACS. Ada berbagai cara untuk membangun
komponen pengarsipan pusat dari PACS, tetapi secara umum
tugas-tugas utama itu dapat diuraikan dengan pernyataan
Strickland [3] (Strickland 2000) berikut yaitu "Basis data
PACS memastikan bahwa semua gambar secara otomatis
dikelompokkan ke dalam pemeriksaan yang benar,
diperintahkan secara kronologis, berorientasi dengan benar
dan diberi label, dan dapat dengan mudah diambil dengan
menggunakan berbagai kriteria (misalnya, nama, nomor
rumah sakit, tanggal, merujuk dokter, dll). Semua studi
pencitraan seorang pasien segera tersedia di PACS yang
mendorong peninjauan pemeriksaan dengan studi sebelumnya
dan perbandingan antar moda ”.
Oleh karena itu server basis data PACS harus terdiri dari
basis data berlebih dengan perangkat lunak basis data
komersial identik yang andal (misalnya Oracle, MySQL),
yang mendukung Structured Query Language (SQL). Sistem
harus mencerminkan data dalam dua server basis data, untuk
memastikan penanganan data yang stabil bahkan dalam kasus
kegagalan sistem atau kerusakan disk. Sistem basis data
PACS harus dihubungkan dengan sistem informasi radiologi,
RIS, dan HIS, untuk memungkinkan pengumpulan informasi
pasien tambahan.(Huang 1996)
Perangkat keras sistem basis data harus menggunakan unit
pemrosesan pusat multipel cepat dan antarmuka berkinerja,
seperti SCSI (Small Computer System Interface), S-ATA
(Serial-Advanced Technology Attachments) dan antarmuka
jaringan yang cepat. Dengan konfigurasi ini, sistem dapat
mendukung pemrosesan paralel dan transfer gambar secara
simultan ke jaringan atau perangkat jaringan yang berbeda
(Huang 1996). Komponen penyimpanan biasanya dipisahkan
dalam arsip jangka pendek yang cepat dan arsip jangka
panjang yang lebih lambat, lebih murah, dan lebih besar.
RAID 5 menggunakan konsep stripping dan parity, untuk
meningkatkan
kecepatan
transfer.
dan
untuk
menyeimbangkan beban kerja antar disk. RAID level 1 dan 5
dapat dikombinasikan. Kapasitas arsip jangka pendek
setidaknya harus cukup besar untuk membuat semua gambar
dihasilkan dalam waktu dua minggu. Namun, dengan alasan
mengurangi biaya untuk hard disk sekarang ini dimungkinkan
untuk mengimplementasikan arsip jangka pendek dengan
kapasitas yang lebih baik, cukup besar untuk menyimpan data
gambar dua tahun.(Heitmann 2006). Sebagai contoh: 880
gigabyte cache pool dari institusi radiologi Munich dapat
menyimpan gambar dari semua pemeriksaan dalam 4-5 bulan
terakhir (Wirth et al. 2005).
Salah satu tugas terpenting PACS adalah memastikan
arsip data gambar jangka panjang yang tepat. Ini dipenuhi
dalam arsip jangka panjang, arsip khusus dengan tingkat
keamanan tinggi dan toleransi kesalahan tinggi. Arsip jangka
panjang perlu menjamin penyimpanan gambar antara 10-30
tahun, sebagaimana diatur oleh undang-undang. Oleh PACS,
arsip ini direalisasikan secara digital dan menggantikan ruang
pengarsipan besar sebelumnya dan pekerja manusia untuk
memilahnya. Teknologi penyimpanan yang paling banyak
digunakan saat ini adalah pita magnetik, seperti teknologi
Digital Linear Tape (DLT) dengan harga rata-rata 4 Euro per
gigabyte. Teknologi lain adalah penggunaan MOD (drive
magneto-optik) yang dipesan dalam MOD Jukeboxes. Wirth
et al. (Wirth et al. 2005) mengatakan bahwa penerapan MOD
adalah dengan 12 Euro per gigabyte tidak hemat biaya dan
karenanya tidak lagi direkomendasikan. Mengikuti penurunan
biaya untuk cakram optik dengan sekitar 1 Euro per gigabyte
(Wirth et al. 2005), Compact Disc dan DVD telah menjadi
lebih populer sebagai solusi murah untuk arsip jangka
panjang. Beberapa cakram optik atau MOD dipesan dalam
jukebox optik, yang memungkinkan pemuatan dan
pembongkaran cakram yang cepat dan dapat dikontrol melalui
antarmuka SCSI. Meskipun akses dan waktu transfer lebih
lambat daripada teknologi lainnya, jukebox optik memenuhi
persyaratan untuk arsip jangka panjang(Heitman 2006).
Gambar 3 menunjukkan jukebox DVD optik yang berbeda
dari seri Kintronics NSM dengan kapasitas hingga 5,2
terabyte (lihat(Kintronics 2008)).
2.2.4. Arsip jangka pendek (Short-term archive)
Arsip jangka pendek digunakan sebagai cache system. Ini
adalah penyimpanan paling mahal di PACS. Gambar dari
penelitian dan pemeriksaan terakhir pertama kali disimpan di
sana untuk memberikan akses cepat dari komponen tampilan.
Seperti yang dikatakan sebelumnya kapasitas cache ini telah
meningkat dalam 20 tahun terakhir. Sebagai perbandingan:
Walaupun Huang merekomendasikan setidaknya 13,6
gigabyte RAID sebagai cache pada 1996 (Huang 1996),
PACS dari Institut Radiologi Muich memiliki 880 gigabyte
cache pool [6] (Wirth et al. 2005). Ini berkorelasi dengan
memperluas ukuran data gambar medis melalui resolusi yang
lebih tinggi.
Arsip jangka pendek diwujudkan dengan hard disk S-ATA
atau SCSI dalam array redundant disk, redundant array of
inexpensive disks (RAID). Melalui penggunaan kecepatan
transfer RAID antara 150 MB / s hingga 320 MB / s adalah
memungkinkan untuk melakukan transfer data. Level RAID
yang paling sering digunakan dalam PACS adalah level 1 dan
level 5. Level RAID 1 mencerminkan data pada lebih dari satu
disk, meningkatkan toleransi kesalahan, sedangkan level
Gambar 1.3. Kintronics NSM DVD Jukeboxes
Tren yang sebenarnya mulai mungkin adalah penggunaan
sistem hard disk khusus. Sistem-sistem ini adalah solusi
penyimpanan yang dapat diatasi dengan konten yang
Ade Firdaus – UAS Proses Random - Universitas Mercu Buana | pg. 3
mengikuti prinsip RAIN (redundant-array-of-independentnode). Teknologi yang lebih baru ini memungkinkan
penyimpanan konten tetap secara permanen (WORM, Write
Once Read Many), dapat diskalakan hingga petabyte (10245
bytes) dan menyediakan waktu akses disk yang cepat (Wirth
et al. 2005). [6]
2.2.5. Workstation
Workstation adalah antarmuka manusia PACS. Kim et
al.(kim 1991) [8] menulis bahwa workstation adalah titik
kontak ahli radiologi dan dokter yang menangani pasien. Oleh
karena itu, implementasi workstation sangat penting untuk
keberhasilan PACS. Stasiun kerja atau Workstation adalah
komputer dengan monitor yang terhubung untuk
menampilkan informasi PACS. Gambar 1.4 menunjukkan
solusi workstation dengan beberapa monitor. Ini setidaknya
menyediakan mouse dan keyboard sebagai periferal untuk
bekerja dengan data. Dokter dan ahli radiologi menggunakan
workstation alih-alih kotak iluminasi sebelumnya dalam
perawatan medis. Komputer workstation menjalankan
perangkat lunak untuk komunikasi, akses basis data,
menampilkan gambar, manajemen sumber daya dan untuk
diproses.
Menurut kemungkinan baru dalam grafik komputer, solusi
PACS saat ini menawarkan alat perangkat lunak canggih,
misalnya mendukung animasi 3D, penyorotan warna dan
diagnosis dengan bantuan komputer (CAD). Heitmann
(Heitmann 2006) membedakan antara empat jenis
workstation: workstation untuk diagnosis primer dengan
monitor resolusi tinggi (setidaknya 2500x2000 piksel),
workstation untuk menulis laporan dengan resolusi lebih
rendah (setidaknya 1000x1000 pixel), workstation untuk
evaluasi terperinci dengan resolusi tinggi dan akselerasi grafik
yang lebih cepat dan workstation untuk digitalisasi dan
pencetakan, termasuk printer laser dan pemindai film laser.
Selain itu, semua monitor memerlukan nilai kontras dan
pencahayaan tertentu.
Gambar 1.4. Komputer Workstation dengan dual layer
monitor
Untuk melihat dan menganalisis gambar yang disandikan
warna, monitor warna adalah unsur. Jenis keempat adalah
workstation untuk meninjau gambar, yang digunakan untuk
komunikasi, untuk meninjau studi tertentu, untuk
mempersiapkan prosedur medis dan untuk memutuskan di
mana gambar harus dikirim atau disimpan. Tipe berikutnya
dan kelima adalah workstation untuk teleradiologi,
mendukung diagnosis biplane dan pencitraan sectional.
Diagnosis Biplane dan sectional imaging adalah metode
khusus dalam teleradiologi. Persyaratan perangkat keras
untuk peninjauan gambar dan stasiun kerja teleradiologis
sama dengan persyaratan workstation untuk demonstrasi.
Akhirnya, jenis workstation keenam adalah workstation untuk
penelitian, yang persyaratannya tergantung pada bidang studi.
2.2.6. Jaringan
Karena pada satu sisi transfer gambar bersifat data intensif
dan menyebabkan beban jaringan yang tinggi, di sisi lain
akses cepat data gambar dari lokasi yang berbeda adalah salah
satu atribut utama dari sistem PACS. Oleh karena itu
diperlukan jaringan dasar tertentu. Direkomendasikan bahwa
kelompok modalitas pencitraan yang lebih kecil dan gateway
akuisisi mereka dikelompokkan dalam jaringan area lokal
(LAN), banyak dari jaringan tersebut dihubungkan oleh
jaringan area luas (WAN), yang disediakan oleh penyedia
layanan Internet regional. Di masa depan, peningkatan
kecepatan WAN akan memungkinkan rumah sakit bekerja
bersama dalam jarak yang lebih besar dengan berbagi satu
sistem PACS.(Knig dan Klose 1999)
Untuk menjaga agar jaringan tetap sederhana dan dapat
diskalakan untuk komputer berbasis standar UNIX dan
Microsoft Windows, protokol TCP / IP direkomendasikan.
Sebagai teknologi untuk jaringan area lokal, protokol Ethernet
yang mengikuti standar IEEE 802.x atau mode transfer
asinkron (ATM) dapat digunakan. ATM memungkinkan
penentuan prioritas data tertentu, tetapi lebih sulit untuk
diterapkan karena teknologi berbeda dari vendor ke vendor.
Ethernet memberikan kecepatan jaringan yang lebih tinggi
hingga 10 Gigabit / dtk, sementara ATM berjalan hingga 2,2
Gigabit / dtk. Dalam proses implementasi PACS, penting
untuk menentukan koneksi jaringan yang paling banyak
digunakan untuk mencegah neck-bottle (lihat(Heitman
2006)).
Untuk menggambarkan aspek penting dalam jaringan
PACS, Gambar 1.5 menunjukkan contoh jaringan PACS yang
mungkin di rumah sakit kecil. Tiga modalitas pencitraan
terhubung melalui gateway akuisisi, yang menggunakan
jaringan area lokal, direalisasikan dengan sakelar Ethernet dan
kabel Ethernet 100 Megabit / s. Sebagai contoh, tiga modalitas
pencitraan ini ditempatkan di departemen radiologis. Selain
itu, dalam LAN ini juga terdapat satu workstation
(workstation 4) untuk memeriksa gambar yang baru saja
diambil. LAN ini terhubung melalui kabel 1000 Megabit / s
yang cepat melalui LAN lain, mungkin di gedung lain rumah
sakit. Di LAN itu ada workstation untuk mencetak dan
memindai film (workstation 3) dan dua workstation
(workstation 1 dan 2) dengan beberapa monitor yang
terhubung dengan 100 Megabit / s. Dua workstation ini bisa
menjadi workstation untuk diagnosis primer, yaitu di ruang
pemeriksaan. Pengontrol PACS dengan database dan sistem
pengarsipannya terhubung dengan koneksi Ethernet 1000
Gigabit / s yang lebih cepat. Ini diperlukan untuk mencegah
botol-leher pada koneksi controller, karena hampir setiap
permintaan dalam PACS melewati controller (misalnya
Menyimpan gambar, memuat gambar, meminta gambar
perbandingan). Jaringan yang disajikan akan menjadi jaringan
PACS kecil tapi dapat diandalkan. Kemungkinan perluasan
jaringan ini adalah menghubungkan radiologi eksternal atau
Ade Firdaus – UAS Proses Random - Universitas Mercu Buana | pg. 4
membagikan pengontrol PACS ini dan mengarsipkannya
dengan rumah sakit lain melalui koneksi WAN yang cepat.
Sejak rilis DICOM (Versi 3), lebih banyak layanan dan kelas
ditambahkan ke standard, menawarkan banyak operasi dan
kemungkinan yang meningkatkan alur kerja gambar medis
digital. DICOM mendefinisikan struktur data, layanan yang
berorientasi jaringan, format media untuk pertukaran data,
manajemen alur kerja, presentasi tertentu dan persyaratan
kesesuaian perangkat dan program.(Milden- berger et al.
2002) [9]
Di bawah spesifikasi struktur data dan layanan jaringan,
DICOM menstandarisasi kesesuaian: Setiap vendor yang
ingin menggunakan DICOM pada modalitas pencitraan, harus
menerbitkan daftar layanan yang dapat disediakan dan dapat
digunakan oleh mesin. Ini memastikan integrasi yang mudah
dari perangkat konform DICOM (lihat(Heitman 2006)).
Meskipun DICOM menyediakan beberapa pedoman
keamanan, dukungan untuk alur kerja yang dapat
berkomunikasi dengan RIS, format media yang terdefinisi
dengan baik dan kemungkinan untuk menyimpan klip khusus
yang dibuat pada tinjauan gambar, tanpa menyimpan duplikat
lain dari gambar (lihat(Mildenberger et al. 2002)).
Kesimpulannya, DICOM memastikan kesesuaian tertentu
antara perangkat yang sesuai DICOM, tetapi penting untuk
diketahui, bahwa tidak setiap perangkat DICOM secara
otomatis kompatibel dengan setiap perangkat DICOM
lainnya. Kompatibilitas tergantung pada layanan yang diminta
dan disediakan. Namun demikian DICOM sangat penting
untuk pengembangan PACS karena ini adalah satu-satunya
standar yang sering digunakan dalam pencitraan medis.
Gambar 1.5 Jaringan PACS
2.2.9. HL7 Standard
2.2.7. Protokol komunikasi
Untuk memberikan skalabilitas PACS, diperlukan standar
industri yang ditentukan. Dalam dua puluh tahun terakhir
DICOM dan HL7 menjadi standar yang diberlakukan dalam
Instrumentasi Teknologi medis. Standar DICOM menentukan
penanganan data pencitraan, sementara HL7 menangani
pasien dan proses pemeriksaan. Dua standar akan
diperkenalkan secara singkat di bagian ini.
2.2.8. DICOM Standard
Seperti dalam modalitas pencitraan medis digital tahun
1970-an dan penggunaan komputer untuk menyimpan dan
memproses gambar digital menjadi populer, American
College of Radiology (ACR) dan National Electrical
Manufacturing Association mulai bekerja sama dalam
industri. Standar pada tahun 1983. Pada tahun 1985 pendirian
ini menerbitkan Publikasi Standar ACR-NEMA. Ini
mendefinisikan terminologi, struktur informasi dan
pengkodean gambar digital. Namun, komunikasi gambar
tidak ditentukan dalam tahun-tahun awal ini. Pada tahun 1993,
versi 3.0 dari standar ini dirilis, sekarang diubah namanya
menjadi Digital Imaging dan Communication in Medicine
(DICOM). Seperti namanya, komunikasi dan pertukaran
gambar sekarang dimasukkan. Sekarang menciptakan
protokol jaringan standar menggunakan TCP / IP,
memperkenalkan operasi Kelas Layanan dan penanganan
Objek Informasi pengidentifikasian unik, yang memastikan
bahwa DICOM independen dari jaringan fisik yang
mendasarinya. Karena ekstensi DICOM ini (versi 3) realisasi
PACS.(NEMA 2008)
Standar ini disusun dalam beberapa bagian, yang masih
dikembangkan oleh Kelompok Kerja ACR-NEMA untuk
mengikuti kemajuan pesat dalam teknologi informasi medis.
Standar Health Level 7 (HL7) adalah standar industri
untuk pertukaran data medis, yang dikembangkan dan
didistribusikan oleh Health Level 7 Inc.(HL7 2008), sebuah
perusahaan AS. Meskipun standarnya ada di tangan komersial
perusahaan, standar itu dapat digunakan secara gratis. Dalam
makalah ini HL7 selalu digunakan untuk standar bukan untuk
perusahaan. Versi terbaru yang disetujui sebagai standar
ANSI adalah HL7 versi 2.6, tetapi konsep versi 3 tersedia di
situs web mereka (lihat(HL7 2008)).
Standar HL7 dibangun di atas lapisan aplikasi, lapisan
ketujuh dari model referensi ISO / OSI. Ini mendefinisikan
struktur data pesan teks untuk berkomunikasi antara aplikasi
dalam lingkungan medis. Ini bisa berupa pertukaran data
antara beberapa departemen di rumah sakit atau antara rumah
sakit dan praktik medis yang berbeda. Dengan demikian ruang
lingkup standar adalah untuk memfasilitasi implementasi
antarmuka dalam aplikasi komputer dari beragam vendor.
Sebagian besar implementasi RIS dan HIS mendukung
pertukaran data melalui HL7. Oleh karena itu, PACS harus
menyediakan antarmuka HL7 untuk berkomunikasi dengan
sistem ini.(Huang 1996)
Berbeda dengan DICOM, HL7 berorientasi teks dan
mendefinisikan transfer data melalui pesan teks berbasis
peristiwa. Situasi tipikal untuk pesan HL7 adalah pasien baru
di rumah sakit, yang perlu diperiksa di departemen radiologi.
Peristiwa ini akan memicu pengiriman pesan HL7 ke
departemen radiologi, termasuk data pasien yang diperlukan.
Dalam hal ini, HL7 mendefinisikan struktur data pesan dan
arti dari bagian data yang berbeda. Setelah pengiriman pesan
HL7 ini berhasil, departemen radiologi memiliki semua data
yang diperlukan untuk menambahkan pemeriksaan yang akan
datang ke dalam alur kerja departemen radiologi.(Heitmann
2006)
Ade Firdaus – UAS Proses Random - Universitas Mercu Buana | pg. 5
Standar HL7 mendefinisikan beberapa peristiwa, tipe dan
segmen pesan. Kejadian-kejadian ini mengontrol kapan suatu
pesan harus disiarkan, misalnya ketika suatu peristiwa ADT
("Penerimaan, Pembuangan, Transfer") meningkat, pesan
HL7 yang terhubung dengan pasien yang diperbarui dan data
studi akan dikirim. Ada beberapa jenis pesan tergantung pada
peristiwa yang dipicu. Jenis pesan ditentukan melalui segmen
yang termasuk dalam pesan. Segmen adalah elemen data
terkecil dalam standar HL7. Misalnya, segmen PID berisi data
yang mengidentifikasi pasien. Setiap pesan harus
menyertakan segmen header pesan di mana konstanta tertentu
didefinisikan, seperti pengkodean pemisah dan jenis pesan
(lihat(HL7 1998)).
2.2.10. Sistem terkait
Bagian ini memperkenalkan dua sistem terkomputerisasi
lain yang muncul dalam konteks teknologi informasi medis,
Sistem Informasi Rumah Sakit dan Sistem Informasi
Radiologi.
HIS - sistem informasi rumah sakit
Sistem Informasi Rumah Sakit (HIS) adalah sistem
manajemen terkomputerisasi di rumah sakit untuk mengelola
tugas administrasi, keuangan, dan klinis di dalam rumah sakit.
Ini mendukung organisasi pasien, alur kerja dan karyawan.
Huang(Huang 1996) menulis, bahwa ada tiga kategori utama
yang harus ditangani oleh HIS: dukungan kegiatan perawatan
pasien klinis dan medis, administrasi rumah sakit (keuangan,
personel, penggajian, sensus tempat tidur, dll.) , dan
manajemen serta operasi operasi untuk menyediakan
perencanaan jangka panjang dan evaluasi kinerja rumah sakit.
Itu mengendalikan tugas-tugas keuangan, seperti pencetakan
tagihan secara otomatis dan perhitungan biaya. Sejak awal
tahun enam puluhan telah ada banyak sistem HIS yang
berbeda, berubah dengan pengembangan TI dan bahasa
pemrograman yang lebih baru. Sistem HIS tidak terlalu
portabel, karena mereka sangat terkait dengan aturan nasional
dan budaya perawatan medis.(rie 1993)
RIS - Sistem informasi radiologi
Sistem Informasi Radiologi (RIS) menjadi populer, ketika
pemindai radiologis seperti CT atau MRI mengubah
departemen radiologi menjadi departemen diagnostik utama
pada tahun tujuh puluhan. Dengan demikian, untuk mengelola
departemen pencitraan yang sangat besar dan mahal ini, RIS
diimplementasikan di seluruh dunia(rie, 1993). Tergantung
pada situasi rumah sakit, sistem RIS direalisasikan sebagai
sistem yang berdiri sendiri atau sebagai perpanjangan dari HIS
mereka. Bersamaan dengan HIS, RIS mengoordinasikan alur
kerja di departemen radiologis, seperti menetapkan tanggal
pemeriksaan dan struktur pemeriksaan, meneruskan hasil dan
penjadwalan ahli radiologi, asisten, ruang dan pemanfaatan
modalitas pencitraan.
Sementara PACS mengelola data pencitraan, RIS
mengelola tugas administratif. Untuk mendapatkan data
pasien yang andal dan mengintegrasikan departemen
radiologis ke dalam alur kerja rumah sakit, diperlukan
antarmuka untuk HIS dan saat ini diimplementasikan. Oleh
karena itu, PACS modern sedang mencoba untuk
menggabungkan gambar dan alur kerja dan dokumen terkait,
RIS dan PACS sangat terhubung. Itulah alasannya, mengapa
banyak vendor menjual PACS mereka sebagai produk RIS /
PACS terintegrasi, karena sebagian besar solusi PACS
modern mengandung solusi untuk tugas-tugas administrasi
dan manajemen departemen radiologi.
2.2.11. Produk dan perangkat lunak PACS saat ini
Setelah menggambarkan komponen abstrak, protokol dan
arsitektur PACS, bagian berikut ini berkonsentrasi pada
perangkat lunak PACS saat ini tersedia di pasar, untuk
menguraikan kemungkinan sistem PACS aktual. Oleh karena
itu, beberapa contoh PACS disajikan secara singkat. Secara
alami, ada banyak solusi PAC yang tersedia di pasar. Karena
itu, perlu membatasi diri pada beberapa contoh. PACS AGFA
IMPAX, Siemens syngo Suite, dan proyek open source
openPACS, lalu ada juga Synapse Fujifilm, itu semua tulis
tanpa niat untuk mengiklankannya.
2.2.12. Tren dan perkembangan PACS masa depan
Pencitraan digital dan grafik komputer masih merupakan
bidang dengan kemajuan cepat, mengembangkan gambar
resolusi tinggi, disimpan dalam format data yang lebih baik
dengan tingkat kompresi yang lebih tinggi juga masih
memungkinkan akan terus mengalami kemajuan. Selain itu,
PACS akan menyediakan teknologi lebih lanjut untuk
teleradiology [4], karena fakta bahwa sistem kesehatan dan
lembaga kesehatan menjadi lebih terhubung dan bekerja sama.
Selain teknologi yang sudah terealisasi, seperti akses web dan
pemirsa web, teknologi yang lebih baru untuk transfer data
bandwidth rendah saat ini memungkinkan untuk melihat
stream gambar pada perangkat seluler yang mendukung
rendering volume dan animasi 3D, mis. pada ponsel pintar
atau PDA. Akibatnya, ahli radiologi dapat bekerja dari seluruh
dunia pada studi tertentu. Akibatnya, para ahli tidak harus
melakukan perjalanan ke pasien, pasien juga tidak perlu
melakukan perjalanan ke ahli.
Setelah implementasi PACS yang sukses di beberapa
rumah sakit di dunia, koneksi antara PACS yang berbeda
harus dihadapi. Cara aman untuk komunikasi antara rumah
sakit dan praktik medis akan mendukung kerja radiologi tanpa
kertas. Akibatnya, seorang dokter akan dapat menerima
gambar digital bekas jarak jauh dari rumah sakit, di mana
pasiennya mendapat pemeriksaan beberapa tahun
sebelumnya. Ini akan mendukung gagasan Electronic Health
Record (EHR), yang saat ini dibahas di banyak negara. Salah
satu konsep mengenai EHR, adalah kartu pasien yang
dilengkapi dengan microchip, yang menyimpan data pasien
yang diperlukan untuk mengikuti pemeriksaan atau keadaan
darurat. Di masa depan, dimungkinkan untuk menyimpan
materi gambar pada microchip ini, bertindak seperti perangkat
seluler PACS. Konsep lain adalah menghubungkan setiap
institusi medis di suatu negara atau negara dengan server
terpusat. Solusi ini akan memungkinkan pertukaran gambar
melalui server pusat melalui antarmuka PACS-ke-PACS.
Untuk menyimpulkan, PACS telah menjadi bagian penting
dalam lingkungan medis modern dan menghadapi banyak tren
yang berbeda di masa depan.
2.3. Metode Queueing
Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, di
temukan suatu penelitian yang menggunakan simulasi
queueing untuk melakukan suatu mode antrian di suatu klinik
rumah sakit terhadap pasien, penelitian tersebut di lakukan
oleh Hendra Cipta dalam sebuah jurnal terbitan UINSU
(Hendra, 2017) [9]. Dimana penelitian tersebut menggunakan
Ade Firdaus – UAS Proses Random - Universitas Mercu Buana | pg. 6
metode queue sebagai pendekatan untuk menganalisa proses
antrian yang terjadi dalam suatu pemeriksaan medis.
Dalam model-model antrian (Queue), kedatangan
pelanggan dan waktu pelayanan dijelaskan dalam bentuk
distribusi probabilitas yang umumnya disebut sebagai
distribusi kedatangan (arrival distribution) dan distribusi
waktu pelayanan (service time distribution). Selain kedua
faktor tersebut ada faktor lain yang juga cukup penting dalam
pengembangan model-model antrian diantaranya rancangan
sarana pelayanan, peraturan pelayanan dan prioritas
pelayanan, ukuran antrian, dan perilaku manusia menjadi hal
yang tidak terlepas dari masalah antrian ini.
Gambar 2.1 Multy Channel dan Multy Server
Faktor ketidakpastian (randomize) juga sangat
berpengaruh dalam perilaku sistem pelayanan. Dimana dalam
sistem pelayanan tersebut baik tingkat kedatangan pelanggan
maupun tingkat pelayanan sama-sama mempunyai sifat tidak
pasti (random). Salah satu cara yang biasa digunakan untuk
mengamati perilaku sistem yang mengandung faktor
ketidakpastian (randomize) yaitu menggunakan model
simulasi. Sistem yang besar dan kompleks menyebabkan
simulasi sebagai alat analisis untuk pengambilan keputusan
menjadi semakin populer dan diperlukan (Pangestu: 1995).
[10]
Simulasi berusaha mempresentasikan sistem nyata yang
ada dengan presisi yang lebih mudah untuk diamati
dibandingkan jenis model lain. Dengan simulasi
memungkinkan untuk dapat mengamati bagaimana sistem
yang dipresentasikan dalam model ini berperilaku. Dengan
kata lain model simulasi yang baik adalah model simulasi
yang tidak hanya berorientasi pada output dari sebuah sistem,
melainkan bagaimana model tersebut dapat menjelaskan
karakteristik dan perubahan sistem dari waktu ke waktu.
Semakin mampu model simulasi menirukan sistem nyatanya
maka semakin baik model tersebut.
Suatu proses antrian (queueing process) adalah suatu
proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang
pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian
menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayannya
sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut
(Siswanto. 2007) [11]
2.3.1. Sistem Antrian
Sistem antrian dapat dijelaskan sebagai kedatangan
pelanggan atau unit-unit yang membutuhkan pelayanan pada
suatu fasilitas pelayanan. Pelanggan bergabung pada barisan
penungguan (antrian) untuk dilayani. Setelah mendapat
pelayanan, pelanggan dapat meninggalkan antrian tersebut.
Dengan demikian dapat dibayangkan bila pelanggan
membutuhkan waktu menunggu yang cukup lama maka akan
diperoleh persentase waktu menganggur yang kecil, yang
berarti sama sekali tidak ada waktu menganggur pada
pelayanan tersebut (Thomas J. Kakiay: 2004).[12]
Gambar 2.2. Single Channel dan Single Phase
2.3.4. Terminologi dan Notasi
Terminologi:
Dalam penelitian yang berkaitan dengan proses antrian yang
di lakukan oleh Hendra (Hendra, 2017) , di perlukan suatu
terminologi, yaitu di antaranya adalah
1.
Keadaan sistem merupakan banyaknya aktivitas
pelayanan yang melayani satuan pelanggan dalam
sistem.
2.
Panjang antrian merupakan banyaknya satuan yang
berada dalam sistem dikurangi dengan jumlah satuan
yang sedang dijalani (Thomas J. Kakiay: 2004).
Notasi:
Berisi tentang satuan yang akan di gunakan dalam upaya
mengetahui jumlah antrian yang akan di teliti
n = jumlah satuan pasien dalam sistem antrian pada waktu t
2.3.2. Model-model Antrian
c
Sri Mulyono (2004:287) menerangkan bahwa proses
antrian pada umumnya dikelompokkan kedalam empat model
yakni: [13]
Pn ( t ) = peluang bahwa ada n pasien yang masuk antrian
dalam waktu t
= jumlah satuan pelayanan
īŦ = tingkat kedatangan
1
∆
= rata-rata kedatangan pelanggan
īŦt = peluang ada satu satuan pasien yang masuk dalam
antrian selama
Ade Firdaus – UAS Proses Random - Universitas Mercu Buana | pg. 7
𝜇 = tingkat pelayanan
1
𝜇
= rata-rata waktu pelayanan
t = peluang ada satu satuan pasien yang selesai dilayani
selama waktu t
𝜌 = tingkat kesibukan sistem
c = faktor untuk fasilitas pelayanan c
parameter itu adalah sebagai patokan atau standar yang
dapat digunakan untuk dijadikan tolak ukur pengujian
metode antrian Per Connection Queue.
Setelah di lakukan sebuah manajemen jaringan
dengan Queue tersebut maka di lakukan sebuah analisa
terhadap Quality of Service dimana analisa tersebut di
maksudkan sebagau suatu metode pengukuran tentang
seberapa baik jaringan dan merupakan usaha untuk
mendefinisikan karateristik dan sifat suatu layanan. Quality
of Service digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut
kinerja yang telah dispesifikasikan dan biasanya
diasosiasikan dengan suatu layanan.
L = ekspektasi panjang garis
Lq = ekspektasi panjang antrian
W = ekspektasi waktu menunggu dalam sistem
Wq = ekspektasi menunggu dalam antrian
2.3.5. Metode Queue Tree dan PCQ (Per Connection
Queueing) dan melakukan analisa pada Quality of Service
Setelah memahami proses queueing untuk menganalisa
model antrian yang ternyata penelitian tersebut juga berkaitan
dengan rumah sakit, selanjutnya setalah di lakukan pencarian
literatur di temukan suatu konsep bagaimana mengatur
Bandwith dengan menggunakan Metode Queue dan PCQ (Per
Connection Queueing).
Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Ilham
Faisal (Ilham Faisal, 2019) [14] pada jurnal UNPRI
Medan, tersebut kemudian dapat di ambil suatu
pemahaman bagaimana cara mengatur kapasitas bandwith
yang dapat mempercepat akses jaringan internet dengan
menggunakan metode queue dimana manajemen
bandwith tersebut di maksudkan sebagai teknik
pengelolaan jaringan untuk memberikan performa
jaringan yang adil dan memuaskan. Manajemen bandwith
juga digunakan untuk memastikan bandwidth yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan trafik data dan
informasi serta mencegah persaingan antara aplikasi.
Manajemen bandwidth menjadi hal mutlak bagi
jaringan multi layanan, semakin banyak dan bervariasinya
aplikasi yang dapat dilayani oleh suatu jaringan akan
berpengaruh pada penggunaan link dalam jaringan
tersebut. Link-link yang ada harus mampu menangani
kebutuhan user akan aplikasi tesebut bahkan dalam
keadaan kongesti sekalipun. Untuk proses manajemen
bandwidth dapat dilakukan dengan beberapa tipe queue,
yaitu simple queue dan queue tree.
Simple Queue merupakan menu pada Router OS
untuk melakukan manajemen bandwidth untuk skenario
jaringan yang sederhana dan Queue tree adalah
konfigurasi queue yang bersifat one way (satu arah), ini
berarti sebuah konfigurasi queue hanya akan mampu
melakukan queue terhadap satu arah jenis traffic. Per
Connection Queue merupakan penyempurnaan dari
metode Stochastic Fairness Queuing (SFQ). Cara kerja
kedua metode ini sama, yaitu berusaha dengan
menyeimbangkan traffic dengan membuat beberapa sub
stream (sub queue). Namun karena merupakan
penyempurnaan dari Stochastic Fairness Queuing,
metode Per Connection Queue memiliki beberapa fitur
tambahan. Pada Per Connection Queue, parameter yang
dapat dipilih untuk menjadi classifier adalah src-address,
dst-address, src-port maupun dst-port. Fungsi dari
Pada PACS, berdasarkan hasil diskusi dengan seorang
Engineer yang peneliti lakukan di temukan suatu informasi
bahwa jaringan yang terhubung satu dengan lainnya
memiliki rentang kapasitas bandwith yang berbeda-beda
dalam hal konteks jaringan itu tujuannya adalah untuk
mengirimkan transaksi data dari berbagai modalitas
medical imaging yang terhubung via PACS.
3. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi literatur yang telah di lakukan dapat
di temukan berbagai macam kesimpulan, di antaranya adalah
sebagai berikut :
1.
Penelitian ini dapat terus berlanjut mengingat
bahwa penggunaan PACS sebagai suatu peran ICT
pada Healthcare sangatlah di butuhkan oleh para
tenaga kesehatan dan rumah sakit, hal itu terkait
kebutuhan suatu diagnosa imaging yang di harapkan
dapat cepat dan efektif untuk kepentingan
meningkatkan jangka harapan hidup seorang pasien
setelah melakukan diagnosa dan scanning tubuh
dengan menggunakan setiap modalitas pada
teknologi medical imaging
2.
Metode Queueing merupakan suatu metode statiska
yang dapat menggambarkan suatu proses antrian
dimana dari hasil pencarian studi literatur di
temukan suatu gambaran perihal implementasi
Metode Queueing pada proses pelayanan kesehatan
di rumah sakit, mengingat PACS juga hari-hari ini
bila di amati di RS Cipto Mangukusumo Jakarta saja
misalnya, sebagaimana yang peneliti pernah lihat,
tingkat keramaian dan kebutuhan pelayanan
radiologi sangatlah banyak oleh karena itu Metode
Queueing juga sangat memungkinkan untuk dapat
dilakukan suatu analisa dan proses menejemen
pelayanan terkait dengan antrian terhadap
pelayanan PACS yang ada.
3.
Sebagai suatu modalitas yang menggunakan
jaringan sebagai Mind Mapping proses kerjanya,
PACS sangat memungkinkan untuk mendapatkan
suatu manajemen pelayanan jaringan dan hal itu
dapat di analisa dengan melihat Quality of Service
dan melakukan proses manajemen terhadap
bandwith dengan menggunakan metode Queue Tree
dan PCQ (Per Connection Queueing) dimana metode
itu dapat digunakan untuk meningkatkan qualitas
suatu jaringan Delay, Jitter dan Troughput
Ade Firdaus – UAS Proses Random - Universitas Mercu Buana | pg. 8
sebagaimana penelitian yang sebelumnya pernah di
lakukan dan hal itu akan dapat di jadikan sebagai
bahan referensi untuk melakukan penelitian di
tingkat lanjutan pada implementasinya dengan
menggunakan PACS yang ada di suatu rumah sakit
dan klinik.
4.
Untuk selanjutnya perlu ada penelitian lebih lanjut
terkait PACS sebagai suatu alat digital medical
imaging dengan mengamati hal tentang jaringan
baik dari struktur maupun kualitasnya.
4. REFERENCES
[1] M. Hecht, “PACS - Picture Archiving and Communication
System”. Vienna University of Technology University of
Paderborn. 2006.
[2] Huang, H.K. PACS. VCH Verlag. 1996.
[3] Strickland N. H. PACS (picture archiving and com- munication
systems): filmless radiology. Archives of Disease in Childhood
83, 2000 82–86.
[4] A. Savaris, A. Augusto, R. Pires de Mello, G. B. Colonetti,
“Integrating a PACS Network to a Statewide Telemedicine
System” IEEE 30th International Symposium on ComputerBased Medical Systems, pp. 356-357, 2017
[5] Hurlen, P., et all., Introducing PACS to the Late Majority. A
Longitudinal Study. Journal of Digital Imaging Online. 2008
[6] Wirth et all., PACS: speicherung und abruf digitaler
radiologischer bilddaten. Der Radiologe, 46. 2005
[7] Heitmann, R. Auswahl und Konfiguration von PACSystemen fr radiologische Arztpraxen unter Bercksichtigung
der Einfhrung der elektronischen Patientenkarte. Master’s
thesis, FH Gießen. 2006.
[8] Requirements for pacs workstations. In The Second International Conference on Image Management and Communication
(IMAC) in Patient Care: New Technologies for Better Patient
Care, 1991, IEEE, Y. Kim, H. Park, and D. Haynor, Eds., 36–41.
1991.
[9] Hendra Cipta, Simulation of Queue Patient Service, 2017
[10] Subagyo, Pangestu. 1995. Dasar-dasar Operasi Riset.
Yogyakarta: BPPT.
[11] Siswanto. 2007. “Operation Research”. Jilid II. Jakarta:
Erlangga.
[12] J. Kakiay, Thomas, Dasar Teori Antrian Untuk
Kehidupan Nyata. Yogyakarta: ANDI. 2004.
[13] Mulyono, Sri. Riset Operasi. Jakarta: FE-UI. 2004
[14] Ilham F, A. fauzi, Analisi QoS Pada Implementasi Manajemen
Bandwith Menggunakan Metode Queue Tree dan PCQ (Per
Connection Queuing), 2018
Ade Firdaus – UAS Proses Random - Universitas Mercu Buana | pg. 9
View publication stats
Download