Uploaded by kpl99210

1.ab asas tujuan, persyaratan penetapan dan pencabutan blu

advertisement
ASAS DAN TUJUAN,
PERSYARATAN, PENETAPAN,
DAN PENCABUTAN BLU
E-Learning Dewan Pengawas
Badan Layanan Umum
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
APA ITU BLU?
BLU adalah instansi di lingkungan
Pemerintah
yang
dibentuk
untuk
memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan
keuntungan
dan
didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Kesehatan
Rumah Sakit Umum
Rumah sakit Khusus
Balai Kesehatan
Pendidikan
Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi Agama
Perguruan Tinggi Kedinasan
Sekolah Tinggi Vokasi
Efektivitas Pelaksanaan
Kegiatan
Lainnya
Pengelola Dana
Pengelola Aset
Pengelola Kawasan
Pengedia Barang dan Jasa Lainnya
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
2
LANDASAN HUKUM PEMBENTUKAN BLU DAN BLUD
Pasal 6
Pasal 68 & 69
Pasal 293 & 330
Kekuasaan
pengelolaan
daerah
diserahkan
gubernur/bupati/walikota
PP 23/2005
PP 74/2012
❑
Pemerintahan Daerah
Keuangan Negara
Perbendaharaan Negara
❑
❑
UU 23/2014
UU 17/2003
UU 1/2004
keuangan
kepada
Pengelolaan Keuangan
Daerah
BLU &
BLUD
Pengelolaan Keuangan
BLU
TUJUAN DAN ASAS
❑
PERSYARATAN, PENETAPAN, & PENCABUTAN ❑
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
▪ Perencanaan dan Penganggaran ▪ Pengelolaan Piutang dan Utang
▪
▪ Dokumen Pelaksanaan Anggaran
▪ Pendapatan dan Belanja
▪ Investasi
▪ Pengelolaan Kas
▪ Pengelolaan Barang
▪
TATA KELOLA
▪ Kepegawaian
Penyelesaian Kerugian
▪
▪ Kelembagaan, Pejabat Pengelola, dan
▪
PP 12/2019
STANDAR DAN TARIF LAYANAN
Akuntansi, Pelaporan, dan
Pertanggungjawaban
Akuntabilitas Kinerja
Surplus dan Defisit
Pembinaan dan
▪ Remunerasi
Pengawasan
Pasal 211
Ketentuan lebih lanjut mengenai BLUD
diatur dalam Peraturan Menteri setelah
memperoleh
pertimbangan
menteri
yang
menyelenggarakan
urusan
pemerintahan di bidang keuangan.
Permendagri 79/2018
PMK-PMK
Pengelolaan Keuangan
BLU
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
• PMK 08/PMK.02/2006
Pengadaan Barang/Jasa pada
BLU
• PMK 77/PMK.05/2009 –
PMK 42/PMK.05/2018
Pengelolaan Pinjaman pada BLU
• PMK 217/PMK.05/2009
Pemberian Bonus BLU RS Eks
• PMK 230/PMK.05/2009
Penghapusan Piutang BLU
• PMK 92/PMK.05/2011
RBA & Pelaksanaan Anggaran
BLU
• PMK 217/PMK.05/2015
PSAP 13 Tentang Penyajian
LKBLU
• PMK 95/PMK.05/2016
Dewan Pengawas BLU
• PMK100/PMK.05/2016
Penyusunan Tarif Layanan BLU
• PMK 136/PMK.05/2016
Pengelolaan Aset pada BLU
• PMK 180/PMK.05/2016
Penetapan dan Pencabutan
Penerapan PPK BLU
• PMK 220/PMK.05/2016 –
PMK 42/PMK.05/2017
Sistem Aklap BLU
• PMK 98/PMK.05/2017
Penarikan & Pengembalian Dana
BLU
• PMK 176/PMK.05/2017
Pedoman Remunerasi BLU
• PMK 200/PMK.05/2017
Sistem Pengendalian Intern BLU
• PMK 82/PMK.05/2018
Pengelolaan Kas dan Investasi BLU
BLUD
Simplifikasi Peraturan :
15 PMK dicabut menjadi 1
PMK Baru yaitu PMK BLU
Simpel
PMK No. 129/PMK.05/2020
3
ASAS DAN KARAKTERISTIK BLU
ASAS BLU :
1.
Unit kerja K/L untuk tujuan pemberian
layanan umum berdasarkan kewenangan
yang didelegasikannya.
2.
KL tetap bertanggung jawab atas
pelaksanaan
kewenangan
yang
didelegasikan
3.
Bagian perangkat pencapaian tujuan
K/L/Pemda sehingga status hukum BLU
tidak terpisah dari K/L/Pemda.
4.
Menteri/pimpinan bertanggung jawab
atas
pelaksanaan
kebijakan
penyelenggaraan pelayanan umum yang
didelegasikan kepada BLU dari segi
manfaat layanan.
5.
Layanan BLU dapat diarahkan untuk
menghasilkan manfaat yang mendukung
stabilitas ekonomi dan fiscal
6.
Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU
bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan pemberian layanan umum yang
didelegasikannya.
7.
tanpa
mengutamakan
mencari
keuntungan.
8.
RKA serta LK dan kinerja BLU disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari RKA serta LK K/L
9.
Sejalan dengan praktek bisnis yang sehat
10. Meningkatkan efisiensi & Produktivitastik
bisnis yang sehat.
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
BLU menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU yaitu pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini, sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya.
KARAKTERISTIK
Instansi Pemerintah
Berkedudukan sebagai instansi pemerintah
(asetnya merupakan kekayaan negara yang
tidak dipisahkan)
Menghasilkan Barang/Jasa
Menghasilkan
barang/jasa
yang
seluruh/sebagian dijual kepada masyarakat
Layanan Masyarakat
Memberikan
masyarakat
pelayanan
kepada
Pengelolaan Otonom
Tidak Mencari Keuntungan
Dikelola secara otonom dengan prinsip
efisiensi dan produktivitas ala korporasi
Tidak mengutamakan mencari keuntungan
dalam melakukan kegiatannya
4
TUJUAN BLU
Fleksibilitas belanja layanan publik dengan prinsip efisiensi dan produktivitas untuk peningkatan layanan masyarakat
Satker
Menteri Keuangan
-
-
Tarif
Remunerasi
Pembinaan Keuangan:
•
Indikator Kinerja
•
Monev
Regulasi Keuangan
Peningkatan Layanan:
Satker
APBN
BLU
Belanja
Layanan
Publik dan
Misi Khusus
Pemerintah
• Efisiensi Belanja
• Optimalisasi
Pendapatan
• Akses layanan
meningkat – tarif
terjaga
• Kepuasan
masyarakat
meningkat
Pemda
Masya
rakat
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
BUMN
Menteri Teknis
-
Standar Pelayanan
Mutu Layanan
Permbinaan Teknis
Regulasi Teknis
5
KELEMBAGAAN
SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA
(PERBANDINGAN SATKER BIASA, BLU DAN BUMN)
Sebagai agen yang
otonom, Satker BLU memiliki
karakteristik yang berbeda
dibandingkan dengan
instansi lainnya (Satker
murni ataupun BUMN).
BLU merupakan bagian dari
K/L, tidak mencari
keuntungan, mendapatkan
sumber dana dari Rupiah
Murni APBN dan
Pendapatan BLU, serta
memiliki SDM berupa PNS
dan Non PNS.
Kriteria
Satker
BLU
BUMN
Status Hukum
Bagian K/L
Bagian K/L
Badan Hukum /
Kekayaan
Negara
dipisahkan
Tujuan
Non Profit
Not for Profit
Profit
Asas Universalitas
Dikecualikan
asas
Universalitas
Bisnis
Sumber Dana
RM APBN
RM APBN
PNBP BLU
RM APBN (PMN)
Pendapatan
Usaha
SDM
PNS
PNS
Non PNS
Pegawai Persero
Manajemen
Ket; RM = Rupiah Murni
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
6
PERBANDINGAN BLU DAN BLUD
No.
Kriteria
1.
Subjek
2.
Pembina
3.
Penetapan oleh
4.
Pengelolaan keuangan
BLU
•
•
Satker
Instansi pemerintah
BLUD
•
•
SKPD
Unit kerja pada SKPD
Pembina Teknis:
Menteri/Pimpinan Lembaga
Pembina Teknis:
Kepala SKPD
Pembina Keuangan:
Menteri Keuangan
Pembina Keuangan:
PPKD
Menteri Keuangan
Gub/bup/walikota
a. Tarif
Menteri Keuangan
Gub/bupati/walikota
b. Remunerasi
Menteri Keuangan
Gub/bupati/walikota
Menteri/pimpinan lembaga
Kepala SKPD
Menteri Keuangan
PPKD
Kep. Menteri/Pimpinan Lembaga
Setelah mendapat
Persetujuan Menteri Keuangan
Kep. Gub/Bupati/Walikota atas
usulan SKPD
c. Pembina teknis
d. Pembina Keuangan
e. Dewan Pengawas
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
7
PERSYARATAN MENJADI SATKER BLU
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
8
PERSYARATAN
1.
SUBSTANTIF
penyediaan barang dan/atau jasa pelayanan umum
(a.l. di bidang kesehatan, bidang pendidikan, dan bidang lainnya)
2.
pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan
perekonomian masyarakat atau layanan umum
(a.l. badan pengusahaan kawasan, otorita, dan kawasan pengembangan
ekonomi terpadu)
3.
pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau
pelayanan kepada masyarakat
(a.l. lembaga/badan pengelolaan dana investasi, dana bergulir, dan dana
abadi pendidikan)
TEKNIS
ADMINISTRATIF
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
PMK BLU
SIMPEL
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
Menghapuskan batasan contoh-contoh satker yang tidak memenuhi syarat
substantif, yaitu layanan peradilan dan kejaksaan, layanan pertahanan, layanan
keamanan/kepolisian, dan layanan hubungan luar negeri (Pasal 4 PMK
180/PMK.05/2016). Sudah ada kriteria yang jelas suatu satker memenuhi syarat
substantif, yaitu layanan yang dihasilkan bersifat operasional, bukan sebagai
regulator/pengambil kebijakan serta menghasilkan pendapatan. Keberadaan ayat
ini tidak relevan dengan profil BLU yang ada. Contoh BLU layanan kepolisian (RSB),
BLU layanan pemberian hibah luar negeri (LDKPI), BLU layanan pertahanan (RS TNI).
9
PERSYARATAN
SUBSTANTIF
1. Kinerja pelayanan
umum layak
dikelola dan
ditingkatkan
pencapaiannya
melalui penetapan
sebagai BLU
Adanya
rekomendasi
dari
Menteri/Pimpinan
Lembaga, paling kurang mempertimbangankan:
▪ indeks kepuasan masyarakat;
▪ peluang peningkatan kinerja pelayanan;
▪ peraturan perundang-undangan dan kebijakan
yang ada kondusif atau mendukung bagi peluang
peningkatan kinerja layanan; dan
▪ profesionalitas sumber daya manusia.
2. kinerja keuangan
sehat.
Paling kurang mempertimbangkan:
▪ peningkatan realisasi Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) dalam 2 (dua) tahun terakhir
dan/atau proyeksi PNBP dalam 5 (lima) tahun ke
depan;
▪ rasio realisasi atau proyeksi belanja pegawai
dengan PNBP paling kurang tidak meningkat; dan
▪ data realisasi atau proyeksi rasio keuangan.
TEKNIS
ADMINISTRATIF
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
10
PERSYARATAN
Satker dapat menyajikan seluruh dokumen sebagai
berikut:
SUBSTANTIF
TEKNIS
ADMINISTRATIF
a.
pernyataan kesanggupan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi
masyarakat
b.
pola tata kelola
c.
rencana strategis bisnis
d.
e.
f.
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
laporan keuangan pokok
Mendapatkan
persetujuan
Menteri/
Pimpinan
Lembaga.
standar pelayanan minimum
laporan audit terakhir atau
pernyataan bersedia untuk diaudit
secara independen.
11
PERSYARATAN
Satker dapat menyajikan seluruh dokumen sebagai
berikut:
SUBSTANTIF
TEKNIS
ADMINISTRATIF
a.
pernyataan kesanggupan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi
masyarakat
b.
pola tata kelola
c.
rencana strategis bisnis
d.
e.
f.
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
laporan keuangan pokok
Mendapatkan
persetujuan
Menteri/
Pimpinan
Lembaga.
standar pelayanan minimum
laporan audit terakhir atau
pernyataan bersedia untuk diaudit
secara independen.
12
PERSYARATAN
SUBTANTIF
Rencana Strategis Bisnis merupakan dokumen perencanaan lima
tahunan yang disusun oleh Pemimpin BLU dengan mengacu kepada
Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga.
Laporan keuangan pokok disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan.
TEKNIS
Untuk Satker yang baru dibentuk, laporan keuangan pokok
sebagai syarat administratif dapat berupa prognosa laporan
keuangan tahun berjalan atau berikutnya.
ADMINISTRATIF
Standar pelayanan minimum ditetapkan oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga.
Laporan audit terakhir merupakan laporan auditor tahun
terakhir sebelum Satker yang bersangkutan diusulkan untuk
menerapkan PPK-BLU.
Pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen dibuat oleh
Satker yang telah maupun belum diaudit secara independen
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
13
PENGAJUAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
14
PENGAJUAN, PENILAIAN, DAN PENETAPAN
K/L
Mengusulkan Satker yang
memenuhi persyaratan substantif,
teknis dan administratiff. Dapat
berupa pengusulan kolektif
Surat
Penolakan
Usulan
Menkeu
• Hasil penilaian persy.
• Penetapan org dan tata kerja
Satker
• Dok. Persy. Administratif
Pengujian
Pemenuhan
Persy. Substantif
TIDAK
Menyampaikan disposisi ke
DJPBN untuk dilakukan
penilaian
YA
Pengujian Pemenuhan
Persy. Teknis
TIDAK
Melengkapi dan/atau
memperbaiki dokumen persy
administratif
Tim Penilai
DJPBN (DIT.PPK BLU)
TIDAK
YA
Pengujian
Pemenuhan
Persy. Administratif
Satker BLU
YA
Dokuen Pers. Administratif
Melakukan Penilaian
Dokumen Persy.
Administratif
Keputusan Menteri
Keuangan
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
15
PENCABUTAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
16
PENCABUTAN
Menteri Keuangan dapat mencabut penerapan PPK-BLU
berdasarkan:
PENCABUTAN
Hasil monitoring dan evaluasi
serta penilaian kinerja yang
dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Perbendaharaan
dan/atau hasil penerapan Tata
Kelola yang Baik dan/atau
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
Usulan dari Menteri/Pimpinan
Lembaga.
17
PENCABUTAN
a.
Pencabutan Berdasarkan Hasil Monitoring dan Evaluasi serta Penilaian Kinerja
BLU tidak lagi memenuhi persyaratan substantif,
persyaratan teknis, dan/atau persyaratan
administratif;
BLU tidak mengikuti ketentuan perundanganundangan di bidang pengelolaan keuangan
BLU; dan/atau
Dirjen
Perbendaharaan
memberikan surat
peringatan, dengan
masa tenggang 12
bulan bagi BLU
melakukan
perbaikan .
Hasil penilaian kinerja BLU yang dilakukan oleh
DJPb dan/atau hasil penerpan Tata Kelola
yang Baik, BLU dikelompokkan dalam kriteria
buruk dan/atau tidak mencapai ambang batas
nilai yang ditentukan
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
18
PENCABUTAN
Pencabutan Penerapan PPK-BLU Berdasarkan Usulan dari Menteri/Pimpinan
Lembaga
b.
.
.
.
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
•Menteri/Pimpinan Lembaga mengajukan usulan pencabutan
penerapan PPK-BLU kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perbendaharaan;
•Direktur Jenderal Perbendaharaan menyampaikan
pertimbangan atas usulan pencabutan penerapan PPK-BLU
kepada Menteri Keuangan untuk mendapat keputusan;
•Menteri Keuangan menetapkan keputusan pencabutan
penerapan PPK-BLU paling lama 3 (tiga) bulan sejak usulan
pencabutan diterima dari Menteri/Pimpinan Lembaga.
19
TERIMA KASIH
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
Jl. Raya Puncak KM. 72, Gadog, Megamendung, Kab. Bogor 16720
Telp. (0251) 8244771
Follow us on:
@pusdiklatap
Download