PEMANFAATAN ANGGARAN KESEHATAN DAN TANTANGAN PEMBIAYAAN KESEHATAN Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Rapat Kerja Kesehatan Nasional Jakarta 19 Februari 2020 R A K E R K E S N A S 2 0 2 0 Pendahuluan “Kesehatan merupakan hak azasi mendasar” (Universal Declaration of Human Rights - 1948) Pasal 28H, UUD 1945 ≥2/3 “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan” 95 % Belanja APBN Lainnya APBN Lainnya Pasal 170 UU 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan ”Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil & termanfaatkan secara berhasil guna & berdaya guna untuk menjamin terselenggarannya pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya”. Pelay Publik = (3,3% APBN ) 5% ≤ 1/3 Utk Kegiatan Lainnya (1,7% APBN) Pelayanan Publik Kegiatan lainnya Besaran alokasi anggaran Kesehatan Pemerintah minimal 5% APBN & 10% APBD diluar Gaji (Pasal 171). Minimal 2/3-nya untuk pelayanan publik terutama utk (Penduduk Miskin, Usila & Anak Terlantar) (Pasal 172) R A K E R K E S N A S 2 0 2 0 IDR Trillions Gambaran Skema Pembiayaan Belanja Kesehatan Indonesia, 2010-2018** 253,4 289,6 34,8% 32,7% 15,9% 15,8% 17,9% 22,0% 23,8% 23,3% 24,3% 38,0% 42,3% 48,1% 52,5% 14,1% 6,9% 20,0% 17,4% 19,7% 16,5% 8,3% 20,4% 13,8% 18,4% 14,0% 23,1% 17,3% 19,9% 2,0% 1,9% 1,7% 5,0% 1,3% 4,6% 5,3% 2,1% 5,5% 4,5% 1,7% 4,6% 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2018* Kemenkes K/L Lain Pemda BPJS Kesehatan Askes Swasta, LSM, Korporasi Pembiayaan Kantong RT Porsi Pembiayaan Kesehatan Masih Rendah (< 5% per PDB) Total Belanja Kesehatan Tahun 2018 32,2% 1,6% 4,9% Total Belanja Kesehatan Tantangan Pembiayaan 413,3 373,0 331,2 455,5 423,9 Skema Publik 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 - • • Belanja Publik Belanja Non Publik 455,5 T 245,11 T (53,8 %) 210,44 T (46,2 %) Proporsi Belanja Kesehatan terhadap PDB 3,1 % Belanja Kesehatan per Kapita / Tahun Rp 1,7 Juta * Estimasi NHA 2018 Publik 53,8% Non Publik (Swasta) 46,2% R A K E R K E S N A S Sumber Pembiayaan sektor Non Publik: a) Swasta, b) KPBU atau PPP infrastruktur, INOVASI SKEMA c) Filantropi, CSR dan CSO PEMBIAYAAN d) Blended Finance 2 0 2 0 Komponen Anggaran Kesehatan Tahun 2019 Pemerintah Pusat (Rp 101,5T) Kemenkes (Rp 67,8 T) Kementerian/Lembaga (Rp 81,4T) BPOM (Rp 2,0T) Anggaran PBI Triliun 35,8 T Anggaran Non Iuran PBI 32 T BKKBN (Rp1,6T) Anggaran Kesehatan (Rp 135,2T) DAK semakin meningkat (>50% dari anggaran K/L) Transfer ke daerah (Rp 33,7T) Sumber: Bappenas, Studi Postur Anggaran Kesehatan 2019 Non-K/L (BA BUN) (Rp 20,1T) Kemenhan (Rp 5,8T) Polri (Rp 3,3T) DAK Kesehatan dan KB (Rp 32,5T) Perkiraan anggaran kesehatan dari dana otsus Papua (Rp 1,2T) R A K E R K E S N A S 25 K/L Lain (Rp 0,9T) Terdapat peran K/L lain dalam pelaksanaan program terkait kesehatan (di luar fungsi 07 Kesehatan) yang perlu di-kolaborasikan 2 0 2 0 PERAN PENTING APBD DAERAH DALAM SKEMA PEMBIAYAAN KESEHATAN PEMBIAYAAN Kesehatan OOP 32,2% PUBLIK NON PUBLIK (SWASTA) OTSUS PAPUA KEMKEU (BA BUN) UPT KD (KEMKES (+PBI) ,BPOM, BKKBN, K/L Dekon Lain) BANPER DANA DESA 14% DAK PROV KAB/KOTA DAK KAPITASI DAK ADD DD KEC PKM BANPER BOK DESA UKBM 29,5% dari Total Pembiayan Kesehatan R A K E R K E S N A S 2 0 2 0 Porsi Anggaran Kesehatan di APBD 24,3% dari Total Pembiayan Kesehatan TREN REALISASI ANGGARAN DEKONSENTRASI PER PROVINSI TA 2016-2019 Alokasi Anggaran Dekon 2020 : Rp. 853,3 M (Dalam Rupiah) (Persentase) 100,0% Nasional 140.000.000.000 V V 120.000.000.000 90,0% Nasional 80,0% 100.000.000.000 70,0% Nasional 60,0% 80.000.000.000 50,0% 60.000.000.000 Nasional 40,0% 30,0% 40.000.000.000 20,0% 20.000.000.000 0 2016 PAGU 2017 PAGU 10,0% 2018 PAGU 0,0% 2019 PAGU 2016 % 2017 % 2018 % 2019 % • Secara umum serapan dekon kurang maksimal. Terjadi perbaikan serapan sejak alokasi dekon diturunkan separuhnya pada 2017. • Terdapat pola konsisten rendah dibawah rata-rata nasional (Jabar, DIY, Jatim, Maluku, Papua & Kaltara) • Anggaran tidak terserap terkait dengan pola kegiatan yang replikatif & fragmented serta keterbatasan jumlah Orang Hari (OH) perlu diarahkan untuk ekstensifikasi a.l melalui Contracting Out dengan CSO/Swasta untuk memperluas cakupan. Sumber : SMART DJA diolah, per 10 Feb 2020 R A K E R K E S N A S 2 0 2 0 6 TREN ALOKASI & REALIASI ANGGARAN DAK BIDANG KESEHATAN TA 2016-2020 100.000.000 80% 74% 90.000.000 64% 70% 61% 80.000.000 60% 70.000.000 50% 42% 60.000.000 41% 34% 50.000.000 40.000.000 43% 50% 40% 30% 20% 30.000.000 20% 20.000.000 10% 10.000.000 - 2016 2017 2018 2019 2020 DAK Fisik Kesehatan 14.823.023 17.104.878 17.454.114 19.243.411 20.161.000 DAK Non Fisik Kesehatan 3.344.147 6.617.200 8.551.232 10.258.632 9.650.420 DAK Kesehatan 18.167.170 23.722.078 26.005.346 29.502.043 29.811.420 DAK Nasional 89.397.993 69.531.500 62.436.263 69.326.700 72.249.800 % Proporsi DAK Kesehatan 20% 34% 42% 43% 41% % Realisasi DAK Fisik Kesehatan 64% 46% 35% 70% % Realisasi DAK Non Fisik Kesehatan 50% 64% 61% 74% % Realisasi DAK Kesehatan 62% 51% 44% 72% DAK Fisik Kesehatan DAK Nasional % Realisasi DAK Non Fisik Kesehatan Sumber : e-renggar, Kemenkes dan Data Kemenkeu per 11 Feb 2020 DAK Non Fisik Kesehatan % Proporsi DAK Kesehatan % Realisasi DAK Kesehatan R A K E R K E S N A S DAK Kesehatan % Realisasi DAK Fisik Kesehatan 2 0 2 0 0% • Proporsi Anggaran DAK Kesehatan dibanding DAK Nasional meningkat • Realisasi Anggaran DAK Kesehatan belum optimal memiliki pola cekung Note : Pelaporan melalui erenggar belum lengkap 7 Alur proses Perencanaan dan Penganggaran DAK Fisik Stakeholder Pengusulan Verifikasi Telaaah/ Penilaian Usulan Sinkronisasi dan Alokasi Penyusunan RK DPR Bappenas (Otda/ APP / Dit. Sektor) Kementerian/ Lembaga (Roren/Sektor) Provinsi (Lv.1 Verifikator, Lv.2 Pengusul) Kab/Kota (Lv.1 Verifikator, Lv.2 Pengusul Pengusulan Kegiatan DAK Kewenangan Provinsi oleh OPD Pengusulan Kegiatan DAK Kewenangan Kab/Kota oleh OPD Verifikasi Kegiatan DAK di Tingkat Provinsi oleh Bappeda Verifikasi Kegiatan DAK di Tingkat Provinsi oleh Bappeda Cetak Upload Surat Pengantar dan Rekapitulasi Usulan Konfirmasi Hasil Penilaian Usulan Kegiatan DAK oleh Daerah Pengusul Pembahasan Alokasi Penatapan AlokasiPer Bidang DAK Per Daerah Penyusunan Rencana Kegiatan DAK R A K E R K E S N A S Verifikasi dan Penilaian Kegiatan oleh Dit. Sektor, Kemenkeu dan K/L Exercise Pagu Indikatif Perbidang DAK FORUM PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DAK Kemenkeu (DJPK) FINALISASI PENILAIAN HASIL SINKRONISASI Proses Verifikasi Kemendagri/Bap penas, Kemenkeu dan KL Paralel FORUM SINKRONISASI DAN KONFIRMASI PUSAT DAERAH Verifikasi/Flagging Kegiatan DAK oleh Bangda Kemendagri Kemendagri (Bina Bangda/ Bina Keuda) 2 0 2 0 Alokasi PENETAPAN KEGIATAN OLEH MENTERI K/L KESELARASAN PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH DALAM PRIORITAS PEMBANGUNAN Pedoman RPJP Nasional Diacu RAPBN RAPBN RAPBD APBD RKA SKPD Rincian APBD Bahan Pedoman RPJMN Nasional RKP Diserasikan melalui Musrenbang Diperhatikan Pedoman Rincian APBN Diacu Bahan Dijabarkan Pedoman RKA KL RPJMN Daerah Pedoman RENSTRA SKPD Dijabarkan RKP Daerah Diacu Pedoman Renja SKPD Pedoman Pedoman UU SPPN UU KN R A K E R K E S N A S 2 0 2 0 PEMERINTAH DAERAH RPJP Daerah Renja KL Pedoman PEMERINTAH PUSAT RENSTRA KL Pedoman SINERGI PERAN PUSAT & DAERAH DALAM PERCEPATAN PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATAN “Promotif Preventif Kesehatan untuk Membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul menuju Indonesia Maju 2045” 1. 2. 3. KEMENTERIAN KESEHATAN • Penyiapan Kebijakan dan Pedoman/Media KIE • Sosialisasi, Advokasi, Orientasi • Pembinaan, pendampingan, Monev/Pengawasan ke Provinsi • Layanan Rujukan Nasional Percepatan Penurunan AKI/AKN Percepatan Penurunan Stunting Pencegahan & Pengendalian Penyakit PROVINSI RSUD • Sosialisasi, Advokasi, Kampanye • Pelatihan/Orientasi • Pembinaan, pendampingan, Monev/Pengawasan ke Kab/kota • Layanan Rujukan Prov (RSUD Prov) 4. Pembudayaan Germas 5. Penguatan Tatakelola Sistem Kesehatan KAB/KOTA RSUD PUSKESMAS • Refreshing Kader • Upaya promotif preventif • Pendataan Keluarga & Intervensi sesuai indikasi • Pemberdayaan masyarakat • Layanan kesehatan esensial & rujukan primer • Sosialisasi, Advokasi, Kampanye • Pelatihan/Orientasi • pendampingan, Monev/Pengawasan ke Puskesmas • Layanan kesehatan rujukan (RSUD) Pendekatan Promotif Preventif R A K E R K E S N A S 2 0 2 0 MASYARAKAT • Operasionalisasi UKBM • Deteksi dini faktor resiko Penyakit • Pemberdayaan masyarakat • Rujukan Komunitas SKEMA PENGANGGARAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAN AKI AKB TA 2020 3. DAK FISIK & NON FISIK KAB/KOTA 1. APBN PUSAT Vaksin, obat KIA & gizi, PMT, Buku KIA Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan Operasional koordinasi, supervisi, monitoring dan evaluasi Dukungan sarana prasarana KIA Penempatan/pendayagunaan SDM Kesehatan (dokter umum, dokter spesialis, bidan, perawat, dll) di Puskesmas dan RS DAK FISIK PENUGASAN STUNTING Obat gizi, sarpras tatalaksana gizi buruk Antropometri Kit, Kesling & sanitasi kit DAK FISIK PENUGASAN AKI AKB Penguatan UTD/BDRS, Puskesmas PONED, RS PONEK & obat gawat darurat ibu & bayi baru lahir 1. APBN PUSAT 2. DEKONSENTRASI DAN DAK NON FISIK KAB/KOTA Jaminan persalinan Operasional koordinasi, supervisi, Monev, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan DAK NON FISIK PROVINSI 2. DEKONSENTRASI & DAK PROVINSI DEKONSENTRASI operasional koordinasi, supervisi, monitoring dan evaluasi, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan DAK NON FISIK PROVINSI koordinasi, supervisi, Monev, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan DAK FISIK PROVINSI PMT bumil KEK dan balita kurus 3. DAK FISIK & NON FISIK KAB/KOTA 4. BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) PUSKESMAS 10.062 Puskesmas 4. BOK PUSKESMAS R A K E R K E S N A S 2 0 2 0 Operasional upaya promotif & preventif kegiatan UKM esensial & UKM pengembangan termasuk kegiatan-kegiatan yang terkait dengan KIA (diterima Dinkes) TANTANGAN PEMBIAYAAN KESEHATAN KE DEPAN GAP ESTIMASI KEBUTUHAN PEMBIAYAAN DENGAN SKENARIO CAPPING ANGGARAN KESEHATAN DALAM RPJMN 2020-2024 Target RPJMN yang akseleratif membutuhkan penambahan resources envelope yang tidak sedikit. Keterbatasan ruang fiskal, berpotensi menjadi hambatan apabila kurang didukung dengan inovasi pembiayaan & political will atas pemenuhan kebutuhan biaya & sustainabilitas program. R A K E R K E S N A S 2 0 2 0 HARAPAN KE DAERAH • Perda/Pergub/ Perbup/Perwali • Penguatan Komitmen & leadership Kepala Daerah • Advokasi DPRD • Pembentukan POKJA Percepatan Program Prioritas • Dukungan Politik TOGA/TOMA/Media • Kampanye Publik Massal • • • • • • Penyelarasan RPJMN ke dalam RPJMD, RENSTRA Kemenkes ke dalam Renstra OPD • Penyusunan Rencana Aksi Daerah • Penerapan Allocative & Technical Efficiency Prioritas Anggaran Kesehatan dalam APBD • Pembiayaan SPM • Mobilisasi Sumberdaya Nonpublik (Swasta, CSR, PPP, KPBU, Filantrofi,dll) AKI /AKB STUNTING GERMAS P2P (PTM) TATA KELOLA Pendamping, pembinaan & Monev Berkala ke bawah Peningkatan pengawasan & akuntabilitas Pelibatan Akademi/peneliti Pengembangan baseline data Knowledge Sharing (best practices & lesson learned) R A K E R K E S N A S • • • • • • Pendekatan Promotif Preventif (PIS PK) Konvergensi & Kolaborasi intersektoral Sinergi lintas OPD Pelibatkan Akademisi, CSO, Ormas Pemberdayaan Masyarakat melalui UKBM Penerapan kearifan lokal 2 0 2 0 Terima kasih R A K E R K E S N A S @KemenkesRI Kementerian Kesehatan RI kemenkes_ri 2 0 2 0