PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG Firda Fauziah, Imam Bukhori Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur E-mail: [email protected] Abstract: The aim of this research are, (1) description of principal’s leadership style, organizational culture, and teacher’s performance, (2) to determine the influence of principal’s leadership style on teacher’s performance, (3) to determine the influence of organizational culture on teacher’s performance, (4) to determine the influence of principal’s leadership style and organizational culture on teacher’s performance. This research is a quantitative research using descriptive analysis and multiple linear regression analysis. The population of this research are all teachers of SMK Muhammadiyah 2 Malang 33 people and sample as many as 33 people using saturated sample method and techniques of collecting data using quetionnaires. The result showed that partially the leadership style of principals did not have a positive and significant effect on teacher’s performance in SMK Muhammadiyah 2 Malang and organizational culture has a positive and significant effect on teacher’s performance in SMK Muhammadiyah 2 Malang and simultaneously the principal’s leadership style and organizational culture have a positive and significant effect on teacher’s performance. Keywords: Principal’s Leadership Style, Organizational Culture, Teacher’s Performance Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan gaya kepemimpinan kepala sekolah, budaya organisasi, dan kinerja guru, (2) mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, (3) mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja guru, (4) mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi terhadap kinerja guru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMK Muhammadiyah 2 Malang sejumlah 33 orang dan sampel sebanyak 33 orang menggunakan metode sampel jenuh dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial gaya kepemimpinan kepala sekolah tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang dan secara simultan gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Kata kunci: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Kinerja Guru Kinerja guru adalah prestasi yang diperoleh melaksanakan 2001:56). guru tugas peraturan yang ada di sekolah. (Irianto, dibutuhkan oleh manusia karena adanya suatu Nurhayati (2010:9) “ada dua faktor keterbatasan dan kelebihan tertentu penting yang mempengaruhi kinerja pada manusia. Di satu pihak manusia guru faktor memiliki kemampuan terbatas untuk kualifikasi standar guru dan relevansi memimpin, di pihak lain ada orang antara bidang keahlian guru dengan yang tugas kemampuan sekolah Hadis Kepemimpinan dan di Menurut dalam pelaksanaan segala jenis dan bentuk yaitu mengajar”. Untuk mempunyai untuk kelebihan memimpin. meningkatkan kualitas dan efektifitas Disinilah timbulnya kebutuhan akan mengajar guru, banyak faktor yang pemimpin dan kepemimpinan. Suatu mempengaruhinya, seperti organisasi akan berhasil atau bahkan sekolah, gagal sebagian besar ditentukan oleh karena kepala sekolah merupakan kepemimpinanya. Menurut Sunyoto orang yang berperan penting dalam (2015:165) pemimpin adalah orang mengatur aktivitas proses belajar yang bekerja melalui orang lain mengajar dan kepala sekolah juga dengan mengoordinasikan kegiatan- bertanggung jawab langsung terhadap kegiatan mereka guna mencapai kepemimpinan kepala sasaran organisasi. Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam memimpin mewujudkan kinerja organisasi, maka suatu yang sangat besar perannya selain organisasi akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan adalah budaya kinerja organisasi. para anggotanya. Gaya kepemimpinan merupakan norma Budaya organisasi menurut perilaku yang digunakan seseorang Robbins pada saat orang tersebut mencoba prinsip, tradisi, dan sikap yang mempengaruhi perilaku orang lain mempengaruhi seperti yang ia lihat. Dalam hal ini anggota usaha menyelaraskan persepsi di organisasi berkepentingan dengan antara bagaimana orang yang akan (2012:51) adalah nilai, cara bertindak organisasi. Budaya pekerja merasakan mempengaruhi perilaku dengan orang karakteristik suatu budaya organisasi. yang perilakunya akan dipengaruhi Budaya organisasi yang mempunyai akan budaya positif akan menunjukkan menjadi amat penting kedudukannya. Suatu citra positif pula, demikian juga organisasi dibentuk sebaliknya apabila budaya organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh tidak berjalan dengan baik akan karena suatu memberikan citra negatif bagi suatu organisasi ditentukan oleh sejauh organisasi. Budaya organisasi yang mana tujuan organisasi tersebut telah dikelola dicapai. berpengaruh menjadi pendorong bagi itu, keberhasilan Keberhasilan dalam mencapai organisasi baik akan sangat karyawan untuk berperilaku positif, ditentukan oleh kinerja organisasi dedikatif, dan produktif. Budaya yang sangat dipengaruhi oleh faktor organisasi tidak dapat dipisahkan eksternal dengan dan tujuan dengan faktor internal kepemimpinan dalam orgnanisasi. Faktor eskternal adalah organisasi karena budaya organisasi segala sesuatu yang berada di luar tumbuh dan berkembang bersama organisasi, namun memiliki pengaruh pemimpin organisasi. besar terhadap organisasi dan Berdasarkan latar belakang budayanya. Sebagai faktor internal yang telah dijelaskan di atas maka organisasi, disamping didukung oleh penulis sumber daya yang diperlukan untuk Pengaruh tertarik Gaya untuk menguji Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya tidak berpengaruh terhadap Organisasi terhadap Kinerja Guru di kinerja guru di SMK SMK Muhammadiyah 2 Malang. Muhammadiyah 2 Malang Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah METODE sebagai berikut: Penelitian Ha1 : Gaya kepemimpinan kepala termasuk kuantitatif, dengan sekolah berpengaruh secara populasi seluruh guru di SMK positif dan signifikan terhadap Muhammadiyah 2 Malang yaitu kinerja berjumlah guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang Ho1 : Gaya kepemimpinan kepala sekolah Ha2 : penelitian ini tidak 33 pengumpulan menggunakan orang. Teknik data dengan kuesioner. Item berpengaruh pernyataan dalam kuesioner terdiri terhadap kinerja guru di SMK dari 16 item Gaya Kepemimpinan Muhammadiyah 2 Malang Kepala Sekolah, 14 item Budaya Budaya organisasi Organisasi, dan 8 item Kinerja Guru. berpengaruh secara positif dan Proses analisis pada penelitian ini signifikan terhadap kinerja dimulai guru di SMK Muhammadiyah reliabilitas untuk menjamin kualitas 2 Malang dari instrumen yang digunakan untuk Ho2 : Budaya Organisasi tidak dari mendapatkan uji validitas data. Uji dan validitas berpengaruh terhadap kinerja digunakan untuk mengukur ketepatan guru di SMK Muhammadiyah suatu 2 Malang reliabilitas adalah alat ukur untuk Ha3 : Gaya kepemimpinan kepala kuesioner. mengukur suatu Sedangkan kuesioner uji yang sekolah dan budaya organisasi merupakan indikator dari variabel. berpengaruh secara positif dan Suatu kuesioner dikatakan reliabel signifikan simultan atau handal jika jawaban seseorang terhadap kinerja guru di SMK terhadap pertanyaan adalah konsisten Muhammadiyah 2 Malang atau stabil dari waktu ke waktu. secara Ho3 : Gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi Setelah semua item pernyataan dalam kuesioner valid dan reliabel, maka selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Analisis yang digunakan normalitas, uji multikolinearitas, dan untuk mengetahui hubungan antara uji heterokedastisitas. Uji normalitas berfungsi dua atau lebih variabel independen untuk menguji apakah dalam model dengan satu variabel dependen adalah regresi, gaya kepemimpinan kepala regresi linear berganda. Analisis sekolah, dan regresi linier berganda dilakukan kinerja guru berdistribusi normal atau dengan menggunakan rumus sebagai tidak. Model regresi yang baik adalah berikut: memiliki distribusi data normal. Uji Y = ɑ + b1X1 + b2X2 multikolinearitas Dimana: Y = Kinerja guru ɑ = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi X1 = Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah X2 = Budaya budaya organisasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, (Ghozali, 2016:105). Sedangkan uji menurut Ghozali organisasi heteroskedastisitas Selanjutnya dilakukan uji t dan uji F (2011,139) bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi dengan menggunakan SPSS 21. Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perngaruh independen ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Selanjutnya yang dilakukan gaya variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1), dan budaya organisasi (X2) secara parsial terhadap variabel dependen kinerja guru (Y). Sedangkan uji F dilakukan adalah mencari pengaruh dari gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi terhadap kinerja untuk mengetahui pengaruh kedua variabel bebas secara simultan berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat. Gambar 1 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Hasil dan Pembahasan Hasil Uji Asumsi Klasik Uji hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa normalitas digunakan variabel-variabel dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah residual berdistribusi normal. Hal ini dapat yang diteliti berdistribusi normal atau dilihat dari masing-masing data yang tidak. Uji normalitas data dalam dicerminkan oleh titik-titik atau plot penelitian ini menggunakan Normal menyebar di sekitar sumbu diagonal P-P Plot. Hasil uji normalitas dapat yang tidak menyimpang jauh dari dilihat pada gambar 1. garis diagonal. Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi sempurna antara variabel bebas satu dnegan variabel bebas yang lain. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Hasil Uji Multikolinieritas Model (Constant) Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Budaya Organisasi 1 Jumlah Persentase (%) Tolerance VIF 0,619 1,616 0,619 1,616 (Sumber: Hasil Uji Multikolinieritas Diolah Peneliti, 2018) Berdasarkan uji ketidaksamaan varian dari residual diketahui satu pengamatan ke pengamatan lain. bahwa model regresi dalam penelitian Deteksi adanya heteroskedastisitas ini tidak terjadi multikolinieritas dapat dilihat dari ada tidaknya pola karena nilai Tolerance > 0,10 dan tertentu pada grafik Scatter Plot. nilai VIF <10. Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat multikolinieritas Uji hasil dapat Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi dilihat pada gambar 2. membentuk suatu pola tertentu dan menyebar di sekitar angka 0 pada sumbu Y secara acak. Uji Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda digunakan Gambar 2 Hasil untuk mengukur besarnya pengaruh Uji gaya kepemimpinan kepala sekolah Heteroskedastisitas uji terhadap kinerja guru, dan budaya heteroskedastisitas dapat diketahui organisasi terhadap kinerja guru. bahwa Analisis Berdasarkan tidak hasil terjadi gangguan regresi linier berganda dideskripsikan sebagai berikut: heteroskedastisitas, hal ini dapat dibuktikan bahwa titik-titik yang terdapat pada grafik Scatter Plot tidak Tabel 2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B (Constant) Gaya Kepemimpinan Kepala 1 Standardized Coefficients Std. Error 8.000 7.793 .025 .136 .416 .160 t Sig. Beta 1.026 .313 .037 .188 .852 .511 2.607 .014 Sekolah Budaya Organisasi a. Dependent Variable: Kinerja Guru (Sumber: Hasil Uji Regresi Linier Berganda Diolah Peneliti, 2018) Berdasarkan hasil analisis Persamaan regresi tersebut dapat regresi di atas, apabila dimasukkan dijelaskan sebagai berikut: dalam fungsi asli regresi berganda 1. a merupakan bilangan konstanta. secara keseluruhan, maka diperoleh Nilai a sebesar 8,000 yang persamaan regresi sebagai berikut: artinya jika gaya kepemimpinan Y = ɑ + b1X1 + b2X2 (X1) dan budaya organisasi (X2) Y = 8,000 + 0,025 + 0,416 nilainya adalah 0, a=maka kinerja Uji t guru (Y) nilainya adalah 8,000 2. 3. Nilai koefisien Uji Gaya t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial Kepemimpinan Kepala Sekolah variabel (X1) sebesar 0,025 dengan nilai kepemimpinan kepala sekolah (X1) signifikansi 0,852 > 0,05 maka dan budaya organisasi (X2) terhadap artinya gaya kepemimpinan tidak variabel dependen kinerja guru(Y). berpengaruh signifikan terhadap Uji kinerja guru. membandingkan Nilai koefisien budaya organisasi dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). sebesar 0,416 signifikansi t independen dilakukan gaya dengan cara signifikansi t dan nilai Jika signifikansi t ≤ 0,05, maka Ho < taraf ditolak 0,014 dan sebaliknya jika signifikansi 0,05 maka artinya signifikansi t > 0,05, maka Ho Budaya diterima. Berikut adalah hasil uji t: Organisasi berpengaruh dan (X2) signifikan terhadap kinerja guru. Tabel 3 Hasil Uji t Variabel Bebas Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Budaya Organisasi Thitung ttabel Sig Keterangan 0,188 2,042 0,852 Ha ditolak, Ho diterima 2,607 2,042 0,014 Ha diterima, Ho ditolak (Sumber: Hasil Uji t Diolah Peneliti, 2018) Pengaruh terhadap variabel variabel bebas menyatakan bahwa terikat secara kepemimpinan berpegaruh positif dan parsial adalah sebagai berikut: signifikan ditolak. a. b. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Pengaruh Budaya hasil Uji t diketahui bahwa nilai signifikansi 0,852 > 0,05 yang berarti tidak signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang Organisasi terhadap Kinerja Guru Berdasarkan Berdasarkan gaya hasil Uji t diketahui bahwa nilai signifikansi 0,014 < 0,05 yang berarti signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan budaya organisasi berpengaruh berpengaruh terhadap kinerja guru diterima. terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai Fhitung dengan Ftabel atau tingkat Uji F Uji F dilakukan signifikansi 5%. Jika signifikansi F ≤ untuk mengetahui apakah variabel 0,05 maka Ho ditolak, dan independen secara simultan sebaliknya. Berikut adalah hasil uji F: Tabel 4 Hasil Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig Regression 51.741 2 25.871 6.006 .006b Residual 129.228 30 4.308 180.970 32 Total (Sumber: Hasil Uji F Diolah Peneliti, 2018) Berdasarkan hasil Uji F Tabel dalam kriteria baik yang berarti secara 4 diketahui nilai signifikansi F 0,006 umum < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa memberikan penilaian yang cukup hipotesis yang menyatakan bahwa tinggi terhadap gaya kepemimpinan. gaya kepemimpinan kepala sekolah Hasil penelitian gaya kepemimpinan dan secara kepala sekolah menunjukkan bahwa positif dan kepala sekolah memiliki rasa percaya budaya organisasi simultan berpengaruh signifikan diterima. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Data dari kuesioner yang penilaian responden diri yang tinggi, memiliki prinsip yang disebarkan rata-rata gaya kepemimpinan kepala sekolah berisi 16 pernyataan, menunjukkan bahwa mayoritas guru berpendapat bahwa pada rata-rata jawaban responden yaitu 4,04, yang mana termasuk dan juga selalu bersemangat dalam bekerja. Dan juga hasil deskripsi data menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh kepala SMK Muhammadiyah 2 Malang dalam pencapaian tujuan sekolah sudah baik. Berdasarkan penelitian yang kepala sekolah memiliki karakter yang baik. Hal tersebut didasarkan kuat telah dilakukan pada responden terhadap variabel budaya organisasi pada guru SMK Muhammadiyah 2 Malang, dapat diperoleh hasil yang masuk pada kategori baik. Hal perkembangan tersebut didasarkan pada rata-rata faktor usia. teknologi karena jawaban responden yaitu 4,01. Yang mana hal tersebut membuktikan bahwa budaya organisasi pada SMK Muhammadiyah 2 Malang telah diterapkan dan dijalankan dengan menunjukkan baik. Hasil tentang analisis kinerja Muhammadiyah penelitian guru di 2 SMK Malang menunjukkan opsi jawaban setuju menjadi opsi yang paling banyak dipilih. Skor jawaban dari 8 pernyataan adalah 4,06. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja guru sudah baik. Item pernyataan bahan belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran memiliki nilai mean tertinggi. Guru dirasa mampu memberikan bahan ajar kepada peserta didik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada item pernyataan media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan KD memiliki nilai terendah hal ini berarti masih ada beberapa guru yang merasa kesulitan menggunakan berbagai media dalam pembelajaran, yang mungkin dikarenakan mereka kurang dapat Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang Hasil analisis data menyesuaikan dengan bahwa signifikansi gaya kepemimpinan kepala sekolah sebesar 0,852 yakni lebih dari 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan terhadap tidak kinerja berpengaruh guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Hal ini mungkin dikarenakan masih banyak faktor lain kinerja yang guru mempengaruhi selain gaya kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Arifin (2012:4344) yang menyatakan bahwa faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah misalnya gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja, dan motivasi. Faktor-faktor tersebut sangat penting untuk diperhatikan, karena pengaruhnya cukup kuat terhadap kinerja guru. Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian Saputra Pengaruh yang (2012) Gaya dilakukan yang oleh berjudul Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi, dan Motivasi menyatakan bahwa budaya organisasi terhadap Kinerja Tenaga Akademik berpengaruh positif dan signifikan pada Akademi Keperawatan Rumah terhadap Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot membuktikan Soebroto organisasi dapat mendukung guru Jakarta. menyimpulkan Penelitian bahwa tidak ini ada kinerja guru. Hal bahwa ini budaya dalam melaksanakan pekerjaannya. pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja tenaga akademik. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang Hasil analisis data menunjukkan bahwa signifikansi budaya organisasi sebesar 0,014 yakni kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan organisasi bahwa budaya berpengaruh terhadap kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Budaya organisasi yang ada di SMK Muhammadiyah 2 Malang menunjukkan bahwa sistem komunikasi dan keakraban antar guru sangat penting, baik terhadap kepala sekolah maupun sesama guru. Kepala sekolah selalu memberikan kebebasan terhadap guru mengembangkan potensinya untuk dan berusaha berperilaku adil terhadap semua guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Permana (2012) yang Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang Berdasarkan hasil analisis menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi secara simultan terhadap kinerja guru SMK Muhammadiyah 2 Malang. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi < taraf signifikansi (0,006 < 0,05), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Kinerja guru merupakan salah satu faktor yang mendukung tercapainya tujuan sekolah dan keberhasilan pendidikan. Untuk mencapai kinerja guru yang baik maka diperlukan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang baik dan tepat dalam penerapannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bernadine (2014) yang menyatakan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap secara kinerja simultan guru. 3. Hasil Ada pengaruh signifikan positif antara dan budaya penelitian yang dilakukan terhadap organisasi terhadap kinerja guru guru di SMK Muhammadiyah 2 di Malang menunjukkan bahwa gaya Malang. kepemimpinan kepala sekolah dan 4. SMK Muhammadiyah 2 Secara simultan ada pengaruh budaya organisasi secara simultan positif dan signifikan antara gaya dapat mempengaruhi kinerja guru. kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi terhadap PENUTUP kinerja Kesimpulan Muhammadiyah 2 Malang. 1. di SMK Berdasarkan analisis dekskriptif menunjukkan bahwa, (a) gaya Saran kepemimpinan kepala sekolah 1. yang meliputi motivasi kharismatik, inspirasi, Bagi Kepala Sekolah Muhammadiyah 2 SMK Malang, stimulasi dalam upaya peningkatan kinerja konsiderasi guru faktor budaya organisasi individu adalah baik, (b) budaya menjadi salah satu penentu baik organisasi yang meliputi inisiatif atau individu, pengarahan, integrasi, dihasilkan oleh guru. Maka, jika kontrol, dan pola komunikasi sekolah adalah baik, (c) kinerja guru yang kinerja guru, kepala sekolah meliputi kerja, harus kerja, organisasi intelektual, dan kualitas kecepatan/ketepatan 2. guru tidaknya kinerja ingin yang meningkatkan meningkatkan yang ada budaya dalam inisiatif dalam kerja, kemampuan sekolah itu sendiri. Selain dari kerja, dan komunikasi adalah faktor budaya organisasi masih baik. banyak faktor lain yang dapat Tidak ada pengaruh positif dan mendukung peningkatan kinerja signifikan guru, seperti faktor motivasi, antara gaya kepemimpinan kepala sekolah lingkungan, terhadap kinerja guru di SMK prasarana, maupun gaji. Muhammadiyah 2 Malang. sarana dan 2. Bagi Guru SMK Muhammadiyah 2 Malang, untuk dapat selalu meningkatkan kinerjanya karena dengan adanya kinerja yang baik, pendidikan akan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang telah Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Prgoram IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadis, A. dan Nurhayati, B. 2010. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. ditetapkan bersama. 3. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti selanjutnya diharapkan dapat Irianto, J. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Insan Cendekia. mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel lain dan juga menggunakan Robbins, S.P. 2012. Management Eleventh Edition. Jakarta: England. bahan referensi terbaru sehingga teori yang digunakan lebih akurat dengan penelitian yang akan dilakukan. Daftar Rujukan Arifin, S. 2012. Leadership Ilmu dan Seni Kepemimpinan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Bernadine, V. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru dan Karyawan pada Yayasan Tri Asih Jakarta. Jurnal Ekonomi Manajemen. (Online), 3 (4), (https:ejornal.uajy.ac.id/7003/), diakses 13 Februari 2018. Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Sunyoto, D. 2015. Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS. Saputra, A.D. 2012. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Tenaga Akademik Pada Akademi Keperawatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, (Online), 13 (1), (https://ejournal3.undip.ac.id/ index.php/djom/article/viewF ile/13180/12738), diakses 14 Februari 2018