Uploaded by User76776

ARTIKEL-Firda Fauziah,140412605025, S1 PADP

advertisement
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK
MUHAMMADIYAH 2 MALANG
Firda Fauziah, Imam Bukhori
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur
E-mail: [email protected]
Abstract: The aim of this research are, (1) description of principal’s leadership
style, organizational culture, and teacher’s performance, (2) to determine the
influence of principal’s leadership style on teacher’s performance, (3) to determine
the influence of organizational culture on teacher’s performance, (4) to determine
the influence of principal’s leadership style and organizational culture on teacher’s
performance. This research is a quantitative research using descriptive analysis and
multiple linear regression analysis. The population of this research are all teachers
of SMK Muhammadiyah 2 Malang 33 people and sample as many as 33 people
using saturated sample method and techniques of collecting data using
quetionnaires. The result showed that partially the leadership style of principals did
not have a positive and significant effect on teacher’s performance in SMK
Muhammadiyah 2 Malang and organizational culture has a positive and significant
effect on teacher’s performance in SMK Muhammadiyah 2 Malang and
simultaneously the principal’s leadership style and organizational culture have a
positive and significant effect on teacher’s performance.
Keywords: Principal’s Leadership Style, Organizational Culture, Teacher’s
Performance
Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan gaya kepemimpinan kepala
sekolah, budaya organisasi, dan kinerja guru, (2) mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, (3) mengetahui pengaruh
budaya organisasi terhadap kinerja guru, (4) mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi terhadap kinerja guru.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis
deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh guru SMK Muhammadiyah 2 Malang sejumlah 33 orang dan sampel
sebanyak 33 orang menggunakan metode sampel jenuh dan pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara parsial gaya kepemimpinan kepala sekolah tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang dan budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK
Muhammadiyah 2 Malang dan secara simultan gaya kepemimpinan kepala sekolah
dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di
SMK Muhammadiyah 2 Malang.
Kata kunci: Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Kinerja
Guru
Kinerja guru adalah prestasi
yang
diperoleh
melaksanakan
2001:56).
guru
tugas
peraturan yang ada di sekolah.
(Irianto,
dibutuhkan
oleh manusia karena adanya suatu
Nurhayati (2010:9) “ada dua faktor
keterbatasan dan kelebihan tertentu
penting yang mempengaruhi kinerja
pada manusia. Di satu pihak manusia
guru
faktor
memiliki kemampuan terbatas untuk
kualifikasi standar guru dan relevansi
memimpin, di pihak lain ada orang
antara bidang keahlian guru dengan
yang
tugas
kemampuan
sekolah
Hadis
Kepemimpinan
dan
di
Menurut
dalam
pelaksanaan segala jenis dan bentuk
yaitu
mengajar”.
Untuk
mempunyai
untuk
kelebihan
memimpin.
meningkatkan kualitas dan efektifitas
Disinilah timbulnya kebutuhan akan
mengajar guru, banyak faktor yang
pemimpin dan kepemimpinan. Suatu
mempengaruhinya,
seperti
organisasi akan berhasil atau bahkan
sekolah,
gagal sebagian besar ditentukan oleh
karena kepala sekolah merupakan
kepemimpinanya. Menurut Sunyoto
orang yang berperan penting dalam
(2015:165) pemimpin adalah orang
mengatur aktivitas proses belajar
yang bekerja melalui orang lain
mengajar dan kepala sekolah juga
dengan mengoordinasikan kegiatan-
bertanggung jawab langsung terhadap
kegiatan mereka guna mencapai
kepemimpinan
kepala
sasaran organisasi.
Gaya kepemimpinan kepala
sekolah
dalam
memimpin
mewujudkan kinerja organisasi, maka
suatu
yang sangat besar perannya selain
organisasi akan sangat mempengaruhi
gaya kepemimpinan adalah budaya
kinerja
organisasi.
para
anggotanya.
Gaya
kepemimpinan
merupakan
norma
Budaya organisasi menurut
perilaku yang digunakan seseorang
Robbins
pada saat orang tersebut mencoba
prinsip, tradisi, dan sikap yang
mempengaruhi perilaku orang lain
mempengaruhi
seperti yang ia lihat. Dalam hal ini
anggota
usaha menyelaraskan persepsi di
organisasi berkepentingan dengan
antara
bagaimana
orang
yang
akan
(2012:51)
adalah
nilai,
cara
bertindak
organisasi.
Budaya
pekerja
merasakan
mempengaruhi perilaku dengan orang
karakteristik suatu budaya organisasi.
yang perilakunya akan dipengaruhi
Budaya organisasi yang mempunyai
akan
budaya positif akan menunjukkan
menjadi
amat
penting
kedudukannya.
Suatu
citra positif pula, demikian juga
organisasi
dibentuk
sebaliknya apabila budaya organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh
tidak berjalan dengan baik akan
karena
suatu
memberikan citra negatif bagi suatu
organisasi ditentukan oleh sejauh
organisasi. Budaya organisasi yang
mana tujuan organisasi tersebut telah
dikelola
dicapai.
berpengaruh menjadi pendorong bagi
itu,
keberhasilan
Keberhasilan
dalam
mencapai
organisasi
baik
akan
sangat
karyawan untuk berperilaku positif,
ditentukan oleh kinerja organisasi
dedikatif, dan produktif. Budaya
yang sangat dipengaruhi oleh faktor
organisasi tidak dapat dipisahkan
eksternal
dengan
dan
tujuan
dengan
faktor
internal
kepemimpinan
dalam
orgnanisasi. Faktor eskternal adalah
organisasi karena budaya organisasi
segala sesuatu yang berada di luar
tumbuh dan berkembang bersama
organisasi, namun memiliki pengaruh
pemimpin organisasi.
besar
terhadap
organisasi
dan
Berdasarkan latar belakang
budayanya. Sebagai faktor internal
yang telah dijelaskan di atas maka
organisasi, disamping didukung oleh
penulis
sumber daya yang diperlukan untuk
Pengaruh
tertarik
Gaya
untuk
menguji
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
dan
Budaya
tidak berpengaruh terhadap
Organisasi terhadap Kinerja Guru di
kinerja
guru
di
SMK
SMK Muhammadiyah 2 Malang.
Muhammadiyah 2 Malang
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
hipotesis pada penelitian ini adalah
METODE
sebagai berikut:
Penelitian
Ha1 : Gaya kepemimpinan kepala
termasuk
kuantitatif,
dengan
sekolah berpengaruh secara
populasi seluruh guru di SMK
positif dan signifikan terhadap
Muhammadiyah 2 Malang yaitu
kinerja
berjumlah
guru
di
SMK
Muhammadiyah 2 Malang
Ho1 : Gaya kepemimpinan kepala
sekolah
Ha2 :
penelitian
ini
tidak
33
pengumpulan
menggunakan
orang.
Teknik
data
dengan
kuesioner.
Item
berpengaruh
pernyataan dalam kuesioner terdiri
terhadap kinerja guru di SMK
dari 16 item Gaya Kepemimpinan
Muhammadiyah 2 Malang
Kepala Sekolah, 14 item Budaya
Budaya
organisasi
Organisasi, dan 8 item Kinerja Guru.
berpengaruh secara positif dan
Proses analisis pada penelitian ini
signifikan terhadap kinerja
dimulai
guru di SMK Muhammadiyah
reliabilitas untuk menjamin kualitas
2 Malang
dari instrumen yang digunakan untuk
Ho2 : Budaya
Organisasi
tidak
dari
mendapatkan
uji
validitas
data.
Uji
dan
validitas
berpengaruh terhadap kinerja
digunakan untuk mengukur ketepatan
guru di SMK Muhammadiyah
suatu
2 Malang
reliabilitas adalah alat ukur untuk
Ha3 : Gaya kepemimpinan kepala
kuesioner.
mengukur
suatu
Sedangkan
kuesioner
uji
yang
sekolah dan budaya organisasi
merupakan indikator dari variabel.
berpengaruh secara positif dan
Suatu kuesioner dikatakan reliabel
signifikan
simultan
atau handal jika jawaban seseorang
terhadap kinerja guru di SMK
terhadap pertanyaan adalah konsisten
Muhammadiyah 2 Malang
atau stabil dari waktu ke waktu.
secara
Ho3 : Gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan budaya organisasi
Setelah
semua
item
pernyataan dalam kuesioner valid dan
reliabel, maka selanjutnya dilakukan
uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji
guru di SMK Muhammadiyah 2
Malang. Analisis yang digunakan
normalitas, uji multikolinearitas, dan
untuk mengetahui hubungan antara
uji heterokedastisitas.
Uji
normalitas
berfungsi
dua atau lebih variabel independen
untuk menguji apakah dalam model
dengan satu variabel dependen adalah
regresi, gaya kepemimpinan kepala
regresi linear berganda. Analisis
sekolah,
dan
regresi linier berganda dilakukan
kinerja guru berdistribusi normal atau
dengan menggunakan rumus sebagai
tidak. Model regresi yang baik adalah
berikut:
memiliki distribusi data normal. Uji
Y = ɑ + b1X1 + b2X2
multikolinearitas
Dimana: Y
= Kinerja guru
ɑ
= Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
X1
=
Gaya
kepemimpinan
Kepala
Sekolah
X2
=
Budaya
budaya
organisasi
bertujuan
untuk
menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas, (Ghozali, 2016:105).
Sedangkan
uji
menurut
Ghozali
organisasi
heteroskedastisitas
Selanjutnya dilakukan uji t dan uji F
(2011,139)
bertujuan untuk menguji apakah
dalam
model
regresi
terjadi
dengan menggunakan SPSS 21. Uji t
digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya
perngaruh
independen
ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Selanjutnya yang dilakukan
gaya
variabel
kepemimpinan
kepala sekolah (X1), dan budaya
organisasi
(X2)
secara
parsial
terhadap variabel dependen kinerja
guru (Y). Sedangkan uji F dilakukan
adalah mencari pengaruh dari gaya
kepemimpinan kepala sekolah dan
budaya organisasi terhadap kinerja
untuk mengetahui pengaruh kedua
variabel
bebas
secara
simultan
berpengaruh atau tidak terhadap
variabel terikat.
Gambar 1 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan
Hasil dan Pembahasan
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji
hasil
uji
normalitas dapat diketahui bahwa
normalitas
digunakan
variabel-variabel dalam penelitian ini
untuk mengetahui apakah residual
berdistribusi normal. Hal ini dapat
yang diteliti berdistribusi normal atau
dilihat dari masing-masing data yang
tidak. Uji normalitas data dalam
dicerminkan oleh titik-titik atau plot
penelitian ini menggunakan Normal
menyebar di sekitar sumbu diagonal
P-P Plot. Hasil uji normalitas dapat
yang tidak menyimpang jauh dari
dilihat pada gambar 1.
garis diagonal.
Uji
multikolinieritas
digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat korelasi sempurna antara
variabel bebas satu dnegan variabel
bebas
yang
lain.
Hasil
uji
multikolinieritas dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1 Hasil Uji Multikolinieritas
Model
(Constant)
Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Budaya Organisasi
1
Jumlah
Persentase (%)
Tolerance
VIF
0,619
1,616
0,619
1,616
(Sumber: Hasil Uji Multikolinieritas Diolah Peneliti, 2018)
Berdasarkan
uji
ketidaksamaan varian dari residual
diketahui
satu pengamatan ke pengamatan lain.
bahwa model regresi dalam penelitian
Deteksi adanya heteroskedastisitas
ini tidak terjadi multikolinieritas
dapat dilihat dari ada tidaknya pola
karena nilai Tolerance > 0,10 dan
tertentu pada grafik Scatter Plot.
nilai VIF <10.
Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat
multikolinieritas
Uji
hasil
dapat
Heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui apakah
dalam
model
regresi
terjadi
dilihat pada gambar 2.
membentuk suatu pola tertentu dan
menyebar di sekitar angka 0 pada
sumbu Y secara acak.
Uji Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini analisis
regresi linier berganda digunakan
Gambar
2
Hasil
untuk mengukur besarnya pengaruh
Uji
gaya kepemimpinan kepala sekolah
Heteroskedastisitas
uji
terhadap kinerja guru, dan budaya
heteroskedastisitas dapat diketahui
organisasi terhadap kinerja guru.
bahwa
Analisis
Berdasarkan
tidak
hasil
terjadi
gangguan
regresi
linier
berganda
dideskripsikan sebagai berikut:
heteroskedastisitas, hal ini dapat
dibuktikan bahwa titik-titik yang
terdapat pada grafik Scatter Plot tidak
Tabel 2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
(Constant)
Gaya Kepemimpinan Kepala
1
Standardized
Coefficients
Std. Error
8.000
7.793
.025
.136
.416
.160
t
Sig.
Beta
1.026
.313
.037
.188
.852
.511
2.607
.014
Sekolah
Budaya Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
(Sumber: Hasil Uji Regresi Linier Berganda Diolah Peneliti, 2018)
Berdasarkan
hasil
analisis
Persamaan regresi tersebut dapat
regresi di atas, apabila dimasukkan
dijelaskan sebagai berikut:
dalam fungsi asli regresi berganda
1.
a merupakan bilangan konstanta.
secara keseluruhan, maka diperoleh
Nilai a sebesar 8,000 yang
persamaan regresi sebagai berikut:
artinya jika gaya kepemimpinan
Y = ɑ + b1X1 + b2X2
(X1) dan budaya organisasi (X2)
Y = 8,000 + 0,025 + 0,416
nilainya adalah 0, a=maka kinerja
Uji t
guru (Y) nilainya adalah 8,000
2.
3.
Nilai
koefisien
Uji
Gaya
t
dilakukan
untuk
mengetahui pengaruh secara parsial
Kepemimpinan Kepala Sekolah
variabel
(X1) sebesar 0,025 dengan nilai
kepemimpinan kepala sekolah (X1)
signifikansi 0,852 > 0,05 maka
dan budaya organisasi (X2) terhadap
artinya gaya kepemimpinan tidak
variabel dependen kinerja guru(Y).
berpengaruh signifikan terhadap
Uji
kinerja guru.
membandingkan
Nilai koefisien budaya organisasi
dengan taraf signifikansi 0,05 (5%).
sebesar
0,416
signifikansi
t
independen
dilakukan
gaya
dengan
cara
signifikansi
t
dan
nilai
Jika signifikansi t ≤ 0,05, maka Ho
<
taraf
ditolak
0,014
dan
sebaliknya
jika
signifikansi 0,05 maka artinya
signifikansi t > 0,05, maka Ho
Budaya
diterima. Berikut adalah hasil uji t:
Organisasi
berpengaruh
dan
(X2)
signifikan
terhadap kinerja guru.
Tabel 3 Hasil Uji t
Variabel
Bebas
Gaya
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
Budaya
Organisasi
Thitung
ttabel
Sig
Keterangan
0,188
2,042
0,852
Ha ditolak,
Ho diterima
2,607
2,042
0,014
Ha diterima,
Ho ditolak
(Sumber: Hasil Uji t Diolah Peneliti, 2018)
Pengaruh
terhadap
variabel
variabel
bebas
menyatakan
bahwa
terikat
secara
kepemimpinan berpegaruh positif dan
parsial adalah sebagai berikut:
signifikan ditolak.
a.
b.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah terhadap Kinerja
Guru
Pengaruh
Budaya
hasil
Uji
t
diketahui bahwa nilai signifikansi
0,852 > 0,05 yang berarti tidak
signifikan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang
Organisasi
terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan
Berdasarkan
gaya
hasil
Uji
t
diketahui bahwa nilai signifikansi
0,014 < 0,05 yang berarti signifikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hipotesis yang menyatakan
budaya
organisasi
berpengaruh
berpengaruh
terhadap kinerja guru diterima.
terhadap
variabel
dependen. Uji F dilakukan dengan
cara membandingkan antara nilai
Fhitung dengan Ftabel atau tingkat
Uji F
Uji
F
dilakukan
signifikansi 5%. Jika signifikansi F ≤
untuk
mengetahui
apakah
variabel
0,05
maka
Ho
ditolak,
dan
independen
secara
simultan
sebaliknya. Berikut adalah hasil uji F:
Tabel 4 Hasil Uji F
Model
Sum of Squares
Df
Mean
Square
F
Sig
Regression
51.741
2
25.871
6.006
.006b
Residual
129.228
30
4.308
180.970
32
Total
(Sumber: Hasil Uji F Diolah Peneliti, 2018)
Berdasarkan hasil Uji F Tabel
dalam kriteria baik yang berarti secara
4 diketahui nilai signifikansi F 0,006
umum
< 0,05. Dapat disimpulkan bahwa
memberikan penilaian yang cukup
hipotesis yang menyatakan bahwa
tinggi terhadap gaya kepemimpinan.
gaya kepemimpinan kepala sekolah
Hasil penelitian gaya kepemimpinan
dan
secara
kepala sekolah menunjukkan bahwa
positif dan
kepala sekolah memiliki rasa percaya
budaya
organisasi
simultan berpengaruh
signifikan diterima.
Analisis
Deskriptif
Variabel
Penelitian
Data dari kuesioner yang
penilaian
responden
diri yang tinggi, memiliki prinsip
yang
disebarkan
rata-rata
gaya
kepemimpinan kepala sekolah berisi
16 pernyataan, menunjukkan bahwa
mayoritas guru berpendapat bahwa
pada rata-rata jawaban responden
yaitu 4,04, yang mana termasuk
dan
juga
selalu
bersemangat dalam bekerja. Dan juga
hasil deskripsi data menunjukkan
bahwa apa yang dilakukan oleh
kepala
SMK
Muhammadiyah
2
Malang dalam pencapaian tujuan
sekolah sudah baik.
Berdasarkan penelitian yang
kepala sekolah memiliki karakter
yang baik. Hal tersebut didasarkan
kuat
telah
dilakukan
pada
responden
terhadap variabel budaya organisasi
pada guru SMK Muhammadiyah 2
Malang, dapat diperoleh hasil yang
masuk pada kategori baik. Hal
perkembangan
tersebut didasarkan pada rata-rata
faktor usia.
teknologi karena
jawaban responden yaitu 4,01. Yang
mana hal
tersebut
membuktikan
bahwa budaya organisasi pada SMK
Muhammadiyah
2 Malang telah
diterapkan dan dijalankan dengan
menunjukkan
baik.
Hasil
tentang
analisis
kinerja
Muhammadiyah
penelitian
guru
di
2
SMK
Malang
menunjukkan opsi jawaban setuju
menjadi opsi yang paling banyak
dipilih.
Skor
jawaban
dari
8
pernyataan adalah 4,06. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kinerja
guru sudah baik. Item pernyataan
bahan belajar yang digunakan sesuai
dengan tujuan pembelajaran memiliki
nilai mean tertinggi. Guru dirasa
mampu
memberikan
bahan
ajar
kepada peserta didik yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Pada
item pernyataan media pembelajaran
yang digunakan sesuai dengan KD
memiliki nilai terendah hal ini berarti
masih ada beberapa guru yang merasa
kesulitan
menggunakan
berbagai
media dalam pembelajaran, yang
mungkin dikarenakan mereka kurang
dapat
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah terhadap Kinerja
Guru di SMK Muhammadiyah 2
Malang
Hasil
analisis
data
menyesuaikan
dengan
bahwa
signifikansi
gaya kepemimpinan kepala sekolah
sebesar 0,852 yakni lebih dari 0,05
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.
Maka dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan
terhadap
tidak
kinerja
berpengaruh
guru
di
SMK
Muhammadiyah 2 Malang. Hal ini
mungkin dikarenakan masih banyak
faktor
lain
kinerja
yang
guru
mempengaruhi
selain
gaya
kepemimpinan kepala sekolah. Hal
ini
sejalan
dengan
teori
yang
dikemukakan oleh Arifin (2012:4344) yang menyatakan bahwa faktorfaktor yang dapat mempengaruhi
kinerja guru adalah misalnya gaji,
sarana dan prasarana, lingkungan
kerja, dan motivasi. Faktor-faktor
tersebut
sangat
penting
untuk
diperhatikan, karena pengaruhnya
cukup kuat terhadap kinerja guru.
Penelitian ini juga diperkuat oleh
penelitian
Saputra
Pengaruh
yang
(2012)
Gaya
dilakukan
yang
oleh
berjudul
Kepemimpinan,
Komunikasi Organisasi, dan Motivasi
menyatakan bahwa budaya organisasi
terhadap Kinerja Tenaga Akademik
berpengaruh positif dan signifikan
pada Akademi Keperawatan Rumah
terhadap
Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot
membuktikan
Soebroto
organisasi dapat mendukung guru
Jakarta.
menyimpulkan
Penelitian
bahwa
tidak
ini
ada
kinerja
guru.
Hal
bahwa
ini
budaya
dalam melaksanakan pekerjaannya.
pengaruh antara gaya kepemimpinan
terhadap kinerja tenaga akademik.
Pengaruh
Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Guru di SMK
Muhammadiyah 2 Malang
Hasil
analisis
data
menunjukkan
bahwa
signifikansi
budaya organisasi sebesar 0,014
yakni kurang dari 0,05 sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima, maka dapat
disimpulkan
organisasi
bahwa
budaya
berpengaruh
terhadap
kinerja guru di SMK Muhammadiyah
2 Malang. Budaya organisasi yang
ada di SMK Muhammadiyah 2
Malang menunjukkan bahwa sistem
komunikasi dan keakraban antar guru
sangat penting, baik terhadap kepala
sekolah maupun sesama guru. Kepala
sekolah
selalu
memberikan
kebebasan
terhadap
guru
mengembangkan
potensinya
untuk
dan
berusaha berperilaku adil terhadap
semua guru. Hasil penelitian ini
sesuai
dengan
penelitian
yang
dilakukan oleh Permana (2012) yang
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Guru
di SMK Muhammadiyah 2 Malang
Berdasarkan hasil analisis
menyebutkan
bahwa
terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan
antara gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan budaya organisasi secara
simultan terhadap kinerja guru SMK
Muhammadiyah 2 Malang. Hal ini
terlihat dari nilai signifikansi < taraf
signifikansi (0,006 < 0,05), sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima. Kinerja
guru merupakan salah satu faktor
yang mendukung tercapainya tujuan
sekolah dan keberhasilan pendidikan.
Untuk mencapai kinerja guru yang
baik
maka
diperlukan
gaya
kepemimpinan kepala sekolah yang
baik dan tepat dalam penerapannya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian
sebelumnya
yang
dilakukan oleh Bernadine (2014)
yang menyatakan bahwa variabel
gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi berpengaruh secara positif
dan
signifikan
terhadap
secara
kinerja
simultan
guru.
3.
Hasil
Ada
pengaruh
signifikan
positif
antara
dan
budaya
penelitian yang dilakukan terhadap
organisasi terhadap kinerja guru
guru di SMK Muhammadiyah 2
di
Malang menunjukkan bahwa gaya
Malang.
kepemimpinan kepala sekolah dan
4.
SMK
Muhammadiyah
2
Secara simultan ada pengaruh
budaya organisasi secara simultan
positif dan signifikan antara gaya
dapat mempengaruhi kinerja guru.
kepemimpinan kepala sekolah
dan budaya organisasi terhadap
PENUTUP
kinerja
Kesimpulan
Muhammadiyah 2 Malang.
1.
di
SMK
Berdasarkan analisis dekskriptif
menunjukkan bahwa, (a) gaya
Saran
kepemimpinan kepala sekolah
1.
yang
meliputi
motivasi
kharismatik,
inspirasi,
Bagi
Kepala
Sekolah
Muhammadiyah
2
SMK
Malang,
stimulasi
dalam upaya peningkatan kinerja
konsiderasi
guru faktor budaya organisasi
individu adalah baik, (b) budaya
menjadi salah satu penentu baik
organisasi yang meliputi inisiatif
atau
individu, pengarahan, integrasi,
dihasilkan oleh guru. Maka, jika
kontrol, dan pola komunikasi
sekolah
adalah baik, (c) kinerja guru yang
kinerja guru, kepala sekolah
meliputi
kerja,
harus
kerja,
organisasi
intelektual,
dan
kualitas
kecepatan/ketepatan
2.
guru
tidaknya
kinerja
ingin
yang
meningkatkan
meningkatkan
yang
ada
budaya
dalam
inisiatif dalam kerja, kemampuan
sekolah itu sendiri. Selain dari
kerja, dan komunikasi adalah
faktor budaya organisasi masih
baik.
banyak faktor lain yang dapat
Tidak ada pengaruh positif dan
mendukung peningkatan kinerja
signifikan
guru, seperti faktor motivasi,
antara
gaya
kepemimpinan kepala sekolah
lingkungan,
terhadap kinerja guru di SMK
prasarana, maupun gaji.
Muhammadiyah 2 Malang.
sarana
dan
2.
Bagi Guru SMK Muhammadiyah
2 Malang, untuk dapat selalu
meningkatkan kinerjanya karena
dengan adanya kinerja yang baik,
pendidikan akan dapat tercapai
sesuai dengan tujuan yang telah
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariete dengan Prgoram
IBM SPSS 21. Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hadis, A. dan Nurhayati, B. 2010.
Psikologi dalam Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
ditetapkan bersama.
3.
Bagi peneliti selanjutnya, peneliti
selanjutnya
diharapkan
dapat
Irianto, J. 2001. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Insan
Cendekia.
mengembangkan penelitian ini
dengan menggunakan variabel
lain dan juga menggunakan
Robbins, S.P. 2012. Management
Eleventh Edition. Jakarta:
England.
bahan referensi terbaru sehingga
teori yang digunakan lebih akurat
dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Daftar Rujukan
Arifin, S. 2012. Leadership Ilmu dan
Seni Kepemimpinan. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Bernadine, V. 2015. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan,
Budaya
Organisasi, dan Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja Guru
dan Karyawan pada Yayasan
Tri Asih Jakarta. Jurnal
Ekonomi
Manajemen.
(Online), 3 (4), (https:ejornal.uajy.ac.id/7003/),
diakses 13 Februari 2018.
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang: Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro.
Sunyoto, D. 2015. Manajemen dan
Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: CAPS.
Saputra, A.D. 2012. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Komunikasi
Organisasi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Tenaga
Akademik Pada Akademi
Keperawatan Rumah Sakit
Pusat Angkatan Darat Gatot
Soebroto Jakarta. Jurnal
Manajemen
dan
Kewirausahaan, (Online), 13
(1),
(https://ejournal3.undip.ac.id/
index.php/djom/article/viewF
ile/13180/12738), diakses 14
Februari 2018
Download