Kelompok 43 LAPORAN KEGIATAN INDUVIDU KULIAH KERJA NYATA (KKN) ANGKATAN KE-71 BERBASIS RISET DAN PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL BERKARAKTER “MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK X SMA MUHAMMADIYAH ULAK PACEH JAYA DALAM BELAJAR KIMIA DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN KIMIA BERBASIS LINGKUNGAN ” Oleh : ILHAM YULI PRATIWI (1622230024) Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Musnur Hery, M.Ag Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 1 ii iii KATA PENGANTAR Assalammu’alaikum Warah Matullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin, puji dan syukur senantiasa tercurah kepada Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas laporan individu KKN Reguler. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurah kepada suri tauladan, Rasulullah SAW. Sehubungan dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler UIN Raden Fatah Palembang tahun 2019 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2019 sampai dengan 04 September 2019 Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan maka penulis membuat laporan individu hasil kegiatan pelaksanaan KKN Reguler tersebut dari pengkajian sampai evaluasi. Dalam penyusunan laporan akhir ini, penulis tidak terlepas dari segala bentuk hambatan, kendala serta kekurangan. Namun berkat pertolongan-Nya serta bantuan dari berbagai pihak, segala kendala dan hambatan itu dapat diatasi. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan cinta, kekuatan, kesabaran dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. 2. Orang Tua saya yang tidak berhenti memberi dukungan baik secara materi maupun Do’a. 3. Bapak Prof. Drs. H. Sirozi, MA.Ph.D, selaku Rektor UIN Raden Fatah Palembang. 4. Bapak Prof. Dr. Kasinyo Harto, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 5. Ibu Dr. Syefriyeni, M.Ag selaku ketua LP2M UIN Raden Fatah Palembang. iv 6. Dr. Musnur Hery, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing Lapangan KKN Reguler Kelompok 43. 7. Keluarga tercinta terutama orang tua yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan kepada saya. 8. Bapak Ruslan Alias Selaku Kepala Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan. 9. Tokoh agama dan tokoh masyarakat yang telah membantu dalam pelaksanaan program kerja kami. 10. Karang Taruna Desa Ulak Paceh Jaya yang sudah membantu mensukseskan program kerja yang kami buat dan membantu menyelenggarakan program kerja kami. 11. Semua lapisan masyarakat baik yang muda maupun yang tua yang telah membantu kami dalam menyelenggarakan program kerja kami. 12. Kepada teman-teman seperjuangan KKN kelompok Reguler Kelompok 43 yang turut serta membantu dalam melaksanakan program KKN Reguler ini serta semua pihak yang tidak dapat sebutkan satu persatu di dalam lembaran ini. Dalam Penyusunan laporan ini pasti ada kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya, penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga usaha yang kita lakukan bernilai ibadah dimata Allah SWT. Aamiin. Palembang,.......... September 2019 Penulis Ilham Yuli Pratiwi Nim. 1622230024 v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.. ................................................................. . ........... ii KATA PENGANTAR ............................................................................. .......... iv DAFTAR ISI ............................................................................................ .......... vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.. ................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian. ................................................................................... 7 E. Metode Penelitian...................................................................................... 7 F. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Percaya Diri. .............................................................................. 9 B. Penyebab Rasa Kurang Percaya Diri ......................................................... 11 C. Karakteristik Percaya Diri ......................................................................... 11 D. Akibat Kurang Percaya Diri ...................................................................... 13 E. Hakikat Lingkungan Sebagai Sumber Belajar ........................................... 13 F. Manfaat Lingkungan Sebagai Sumber Belajar .......................................... 14 G. Meningkatkan Rasa Percaya Diri dalam Pembelajaran Kimia .................. 15 BAB III KONDISI OBJEK LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Ulak paceh jaya ................................................................. 16 B. Kondisi Umum Wilayah Desa Ulak paceh jaya ..................................... 19 C. Iklim Desa Ulak paceh jaya .................................................................... 20 D. Keadaan Sosial Ekonomi ........................................................................ 22 E. Keadaan Budaya dan Agama Penduduk ................................................. 23 vi BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... ........................................................................ 24 B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 26 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan. ............................................................................................ 30 B. Saran. ....................................................................................................... 30 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang merupakan satu-satunya lembaga pendidikan Tinggi Islam Negeri yang ada di wilayah Sumatera Selatan yang mengemban amanat mendidik mahasiswa menjadi mahasiswa yang mampu mengemban nilai-nilai keilmuan serta mengamalkannya atas landasan akhlakul karimah, objektif, terbuka dan jujur dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan masyarakat. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka tanggung jawab mahasiswa setelah mendapatkan ilmu dari kampus adalah mentransfer, menginformasikan, dan mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat pada umumnya dan lingkungan kependidikan khususnya. Dari hasil pengaplikasian itu seorang mahasiswa dapat diukur mengenai kesiapan dan kemampuannya sebelum akhirnya menjadi bagian dari masyarakat luas. Beranjak dari hal itu maka diadakanlah program KKN sebagai implementasi dari pengabdian kepada masyarakat dan pengaplikasian keterampilan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup dan bersosialisasi ditengah-tengah masyarakat diluar kegiatan kampus. Serta sebagai proses pembelajaran sekaligus mengabdi kepada masyarakat yang sedang membangun dan secara langsung mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah pembangunan yang sedang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot pendidikan pada Mahasiswa untuk mendapat nilai tambah pada Pendidikan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat ini adalah salah satu komponen kegiatan akademik yang merupakan bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi. Salah satu perguruan tinggi yang masih mewajibkan mahasiswa-mahasiswi untuk mengikuti 1 kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Didalam pengabdian tersebut didasari oleh dua kepentingan,yaitu kepentingan akademis dan kepentingan masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan sebagai langkah pendidikan keterampilan keberagaman yang dilaksanakan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat. Sasaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah mahasiswa, masyarakat, pemerintah daerah dan lembaga-lembaga pendidikan. Adapun tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata sendiri merupakan untuk menghasilkan sarjanasarjana keIslaman yang memfokuskan pada permasalahan dalam masyarakat dalam konteks pembangunan dan memiliki kepribadian sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang luas. Untuk memenuhi sekaligus merealisasikan hal tersebut, UIN Raden Fatah Palembang menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Maka di tahun 2019-2020 UIN Raden Fatah Palembang Menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler angkatan ke-71 KKN Berbasis Berbasis Riset Dan Pengembangan Potensi Lokal Berkarakter yang bertempat di Kabupaten Musi Banyuasin yang tepatnya di Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin mulai dari tanggal 20 Juli 2019 sampai dengan 04 September 2019. Sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa melakukan observasi di lokasi KKN yaitu di Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupatan Musi Banyuasin. Kegiatan observasi diharapkan dapat mengetahui dan memperoleh gambaran tentang aktivitas bersosial terutama situasi dan kondisinya. Observasi juga dilengkapi dengan diskusi bersama tokoh masyarakat dan dosen pembimbing. Alhamdulillah selama empat puluh lima hari menjalankan KKN angkatan ke71 KKN Berbasis Riset Dan Pengembangan Potensi Lokal Berkarakter yang bertempat di Desa Ulak Paceh Jaya , Kecamatan Lawang Wetan , Kabupatan Musi Banyuasin, tidak ada masalah dalam bersosialisasi, justru sambutan hangat dari masyarakat yang kami dapatkan. Dimulai dari hari kedatangan kami, kami dapat merasakan bahwa masyarakat begitu antusias dengan kehadiran kami. 2 Selama kegiatan KKN berlangsung, kami secara langsung telah mempelajari berbagai macam bidang, baik bidang kemasyarakatan, keagamaan, pemerintahan dan pendidikan. Pendidikan pada umumnya telah dilaksanakan sejak manusia berada di muka bumi ini. Adanya pendidikan adalah setua dengan adanya kehidupan manusia itu sendiri. Dengan berkembangnya peradaban manusia, berkembang pula isi dan bentuk penyelenggaraan pendidikan. Perkembangan ini sejalan dengan kemajuan manusia dalam pemikiran ide-ide tentang pendidikan. Menurut Dwi Siswoyo dalam Sari (2012), pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu, yang mempengaruhi perkembangan fisiknya, daya jiwanya (akal, rasa dan kehendak), sosial dan moralitasnya. Selian itu juga pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dan mempengaruhi kemampuan, kepribadian dan kehidupan individu dalam pertemuan dan pergaulannya dengan sesama dunia kerjanya. Dalam pendidikan terkandung pembinaan (pembinaan kepribadian), pengembangan (pengembangan kemampuan-kemampuan atau potensi yang perlu dikembangkan), peningkatan serta tujuan (ke arah mana peserta didik akan diharapkan dapat mengaktualisasikan dirinya seoptimal mungkin). Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Masa usia sekolah sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa ini anak dididik untuk mengembangkan setiap potensi yang ada didalam dirinya. Kurikulum 2013 mengharuskan peserta didik terlibat sepenuhnya dalam kegiatan pembelajaran sementara guru hanya sebagai fasilitator. Melibatkan peserta didik sepenuhnya bukanlah perkara yang mudah, dikarenakan setiap peserta didik memiliki karakter yang berbeda. Karakter peserta 3 didik yang beragam ini mengharuskan guru untuk membuat kegiatan pembelajaran yang nyaman untuk mereka. Kenyamanan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan rasa percaya diri peserta didik. Pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang sama, misalnya ketika guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik hanya sedikit peserta didik yang mau mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan guru, padahal peserta didik yang tidak mengangkat tangan mengetahui jawaban dari pertanyaan guru tersebut. Hal ini terjadi karena kurangnya rasa percaya diri yang ada pada peserta didik. Peserta didik mempunyai peran dalam sekolah maupun di luar sekolah. Semua peserta didik kelak akan memasuki dunia kerja dan akan bersosialisasi dengan orang lain. Kurangnya sikap percaya diri menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Peserta didik harus mempunyai ketangkasan, kepercayaan diri dan mampu bekerjasama dengan orang lain untuk menghadapi dunia kerja nantinya. Oleh sebab itu, penerapan sikapsikap tersebut sebaiknya diterapkan mulai sejak kecil. Karena pembelajaran yang dimulai dari kecil akan berdampak baik kedepannya. Dengan disertai rasa percaya diri yang tinggi dalam proses pembelajaran di sekolah diharapkan peserta didik mampu bersaing dalam dunia kerja dan mampu meraih kesuksesan. Selain itu, kurangnya rasa percaya diri pada peserta didik juga akan menyebabkan kemunduran sikap dan kinerja peserta didik dalam dunia kerja nantinya. Walaupun rasa percaya diri sangat berperan penting dalam memperoleh keberhasilan, namun tidak semua siswa memiliki kemampuan tersebut. Kepercayaan diri adalah rasa yakin pada kemampuan diri sendiri untuk melakukan sesuatu. Menurut Sari (2012), ada 3 teori tentang pendekatan perkembangan kepercayaan diri yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan pendekatan kognitif yaitu bahwa kepercayaan diri pada anak karena mempunyai pendapat yang absolute dan penilaian yang absolute. Anak biasanya tidak bersedia untuk mengalah dalam menilai sesuatu. Pada aspek afektif dijelaskan bahwa kurangnya kepercayaan dir pada anak disebabkan karena kurangnya pengalaman untuk memecahkan masalah. Bila kepercayaan diri 4 tumbuh makin kuat, anak akan semakin dirangsang untuk mencoba dan mencari masalah baru untuk dipecahkan. Sedangkan pada aspek psikomotorik kurangnya kepercayaan pada anak disebabkan karena kurangnya pengembangan keterampilan dan kreativitas sehingga perlu diciptakan suasana yang menjamin terpeliharanya kebebasan psikologis. Kurangnya kreativitas dalam mengajar dapat membuat rasa percaya diri peserta didik rendah, hal ini terjadi karena peserta didik sudah tidak merasakan kenyamanan lagi di dalam kelas. Guru sebagai pengajar harus mengembangkan kreativitasnya. Ketika mengajar guru jangan hanya menyampaikan apa yang ada dibuku paket akan tetapi guru harus menyampaikan implementasi dari pembelajaran tersebut di lingkungan kehidupan sehari-hari. Dengan mengimplementasikan pembelajaran dalam lingkungan sehari-hari dapat membuat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan meningkatkan rasa percaya diri peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya. Mengimplementasikan pembelajaran ke lingkungan sehari-hari sangat tepat jika digunakan pada mata pelajaran kimia pada materi Konsep Redoks. Materi kimia umumnya bersifat abstrak, sehingga peserta didik sulit untuk memahami tentang materi kimia tersebut. Untuk itu materi yang bersifat abstrak tersebut perlu diberikan contoh kejadian-kejadian yang ada di lingkungan sehari-hari. Sebuah kajian kebijakan kurikulum Depdiknas (2007) mengindikasikan bahwa pembelajaran IPA masa depan akan mengarah pada pengembangan karakter percaya diri. Pengimplementasian pembelajaran kimia ke lingkungan sehari-hari biasanya jarang dilakukan oleh guru, sehingga ketika peserta didik mendapat pertanyaan dari guru hanya sedikit yang mau menjawab. Kepercayaan diri peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah Ulak Paceh masih kurang. Banyak peserta didik cenderung lebih banyak diam dan tidak berani tampil dihadapan teman-temannya. Ada juga siswa yang ragu-ragu, takut menyampaikan pendapat, malu dan tidak mau mengerjakan tugas di papan tulis. Hal ini sering mengahambat proses belajar mengajar di kelas karena untuk meminta siswa maju ke depan kelas membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, ketika ditanya guru semua 5 peserta didik cenderung diam padahal mereka mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru tersebut. Hal ini juga menyebabkan pembelajaran menjadi berpusat pada guru padahal kurikulum 2013 mengharuskan pembelajaran berpusat pada siswa. Sehubung dengan itu, penulis meyusun program kerja sekaligus membuat laporan program kerja dengan judul : “MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK X SMA MUHAMMADIYAH ULAK PACEH DALAM BELAJAR KIMIA DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN KIMIA BERBASIS LINGKUNGAN ” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dalam upaya untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik X SMA Muhammadiyah Ulak Paceh Dalam Belajar Kimia dengan Mengimplementasikan Kimia Berbasis Lingkungan? 2. Bagaimana tingkat rasa percaya diri peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah Ulak Paceh? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Dalam penelitian melalui program KKN Berbasis Riset dan Pengembangan Potensi Lokal Berkarakter ini penulis mengemukakan permasalahan yang tentunya tidak terlepas dari tujuan dan kegunaan. Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah: 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah Ulak Paceh. b. Untuk mengetahui tingkat percaya diri peserta didik kelas X SMA Muhammadiyah Ulak Paceh. 2. Kegunaan Penelitian 6 Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UIN Raden Fatah diharapkan bermanfaat bagi, yaitu: a. Sekolah 1) Memberikan sumbagan pemikiran bagi guru dan kepala sekolah SMA Muhammadiyah Ulak Paceh untuk selalu menginovasi kegiatan belajar mengajar agar peserta didik terlibat aktif dalam setiap pembelajaran. 2) Memotivasi peserta didik SMA Muhammadiyah Ulak Paceh untuk selalu percaya diri ketika mengerjakan tugas. b. Pemerintah dan masyarakat 1) Memberikan sumbangan pemikiran yang konseptual, kongkrit dan analitis dalam peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakat. 2) Memberikan tambahan masukan dalam mengembangkan pendidikan guna meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. c. Mahasiswa 1) Mengetahui upaya peningkatan rasa percaya diri peserta didik melalui pengimplementasian pembelajaran kimia berbasis lingkungan. D. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang sedang diselidiki atau diteliti. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Peneliti berusaha menjelaskan, menerangkan dan menguraikan pokok permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian ini kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif (Annur, 2015). 2. Jenis Penelitian 7 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif, yakni peneliti menggambarkan, mengintepretasikan, mendeskripsikan, atau menjelaskan objek, peristiwa maupun kejadian yang berlangsung pada saat penelitian sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2007). Penelitian deskriptif diharapkan dapat mengetahui gambaran secara sistematis mengenai perubahan sikap percaya diri peserta didik dalam belajar kimia dengan mengimplementasikan kimia berbasis lingkungan sehari-hari. 3. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, sebagai berikut: a. Teknik observasi Observasi adalah suatu teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan memusatkan segenap perhatian terhadap suatu objek penelitian dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto,2004). Penelitian ini menggunakan pastisipasi aktif, karena penelitian terlibat langsung dalam aktivitas tersebut (Sugiyono, 2006). Hal yang diamati dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar, kepercayaan diri peserta didik ketika guru menyuruh peserta didik untuk tampil di depan kelas serta mengemukakan pendapatnya ketika ditanya guru setelah mengimplementasikan kimia berbasis lingkungan sehari-hari. b. Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi ini merupakan teknik dalam pengumpulkan data melalui dokumen. Menurut Sugiyono dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya momental dari seseorang (Sugiyono, 2006). Dokumen yang dibutuhkan adalah siswa tampil ke depan kelas dan mengemukakn pendapatnya ketika ditanya guru. 8 E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah mengetahui dan mengikuti pembahasan serta format penulisan laporan ini, maka dibagi menjadi beberapa tahapan atau sistematika yang merupakan kerangka dan pedoman dalam melakukan penulisan dan tahaptahap kegiatan sesuai dengan ruang lingkup yang dijelalaskan sebelumnya secara garis besar,yang dibagi menjadi lima bab yaitu sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, metodologi penelitian serta sistematika penulisan. 2. BAB II LANDASAN TEORI, pada bab ini menguraikan pengertian dengan memberikan landasan pemikiran yang berisi teori-teori mengenai hasil analisa berdasarkan kondisi real yang terjadi pada tempat yang diteliti. 3. BAB III KONDISI OBJEKTIF LOKASI PENELITIAN, pada bab ini menjelaskan mengenai tentang Kondisi objektif wilayah penelitian yang mencakup Sejarah Desa Ulak Paceh Jaya, Kondisi Umum Wilayah Desa Ulak Paceh Jaya, Iklim Desa Ulak Paceh Jaya, Keadaan Sosial Ekonomi, Keadaan Budaya dan Agama Penduduk. 4. BAB IV PEMBAHASAN, pada bab ini berisi tentang persoalan yang dibahas oleh penulis, yaitu pembahasan mengenai meningkatkan rasa percaya diri peserta didik X SMA Muhammadiyah Ulak Paceh dalam belajar kimia dengan mengimplementasikan kimia berbasis lingkungan serta membahas mengenai faktor-faktor yang menjadi penghambat. 5. BAB V KESIMPULAN, pada bab ini menguraikan beberapa kesimpulan dari pembahasan masalah pada bab-bab sebelumnya serta memberikan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya. 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Percaya Diri Rasa percaya diri merupakan keberanian menghadapi tantangan karena memberi suatu kesadaran bahwa belajar dari pengalaman jauh lebih penting daripada keberhasilan atau kegagalan. Rasa percaya diri penting untuk berpatisipasi dalam kehidupan publikm seperti halnya ketika bergabung dengan masyarakat yang didalamnya terlibat di dalam suatu aktivitas atau kegiatan, rasa percaya diri meningkatkan kefektifan dalam aktivitas atau kegiatan (Maranati, 2015). Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Anak yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Selain itu percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri (Sari, 2012). Keberanian dan percaya diri dalam diri anak sedikit banyak dipengaruhi oleh pola pengasuhan orang tua. Kepercayaan diri yang dilatih sejak masa tumbuh kembang anak diharapkan akan melahirkan pribadi yang yakin atas dirinya, kompeten, dan menghargai dirinya secara sehat dan positif. Untuk menumbuhkan keberanian anak harus distimulasi sesering mungkin, salah satunya yaitu dengan memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya. Untuk beberapa masalah anak dapat dilibatkan untuk diminta pendapatnya. Hal ini untuk melatih kepekaan dan memiliki jiwa kepemimpinan. Rasa tidak percaya diri yang berlebihan dapat menhambat perkembangan seseorang (Sari, 2012). 10 Dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, biasanya orang yang percaya diri akan lebih mudah berbaur dan beradaptasi dibandingkan yang tidak. Karena mereka memiliki pegangan yang kuat, mampu mengembangkan motivasi, serta penuh keyakinan terhadap peran yang dijalaninya. Untuk itu alangkah lebih baiknya agar yakin menerima dan menghargai diri sendiri secara positif, yakin akan kemampuan diri sendiri, optimis, tenang, aman, dan tidak perlu ragu lagi menghadapi masalah (Sari, 2012). B. Penyebab Rasa Kurang Percaya Diri Menurut Sari (2012), adapun yang menjadi sebab tidak percaya diri pada anak biasanya adalah sebagai berikut: 1. Cara mendidik yang salah dan berdasar pada ancaman, kekerasan, dan pemukulan setiap kali anak berbuat kesalahan atau main-main. 2. Sering disalahkan, dipukul, diancam, dicela, dan direndahkan. 3. Orang tua terlalu membatasi setiap perilaku anak dan cara berpikirnya. 4. Selalu dibandingkan dengan anak yang lain untuk memberinya motivasi, terkadang justru memberikan pengaruh yang sebaliknya. 5. Meremehkan kemampuan dan harga dirinya serta melemahkan minatnya. C. Karakteristik Percaya Diri Karakteristik dari rasa percaya diri tinggi yaitu: menerima dan menghargai dirinya sendiri maupun orang lain, optimis dan memiliki keyakinan akan dirinya dan kemampuan yang dia miliki, tidak takut dan berani mencoba melakukan hal-hal dalam situasi apapun, sportif dimana berani bertanggung jawab dan menerima kekurangan maupun kegagalan yang dimilikinya, serta tidak bergantung dengan orang lain. Menurut Sari (2012), karakteristik yang menggambarkan anak yang memiliki rasa percaya diri yaitu: 1. Yakin dengan kemampuan yang dimiliki. 2. Melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dipikirkan. 11 3. Berpikir positif dalam kehidupan. 4. Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan. 5. Memiliki potensi dan kemampuan. Tabel 1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kepercayaan Diri (Rahayu, 2013). NoAspek 1 2 3 4 5 Yakin pada diri sendiri serta 7 butir didik tidak meminta bantuan guru saat melakukan 1 tugas Tidak tergantung serta didik tidak ditemani guru 2 dengan orang lain ketika maju mengerjakan tugas Memiliki keberanian serta didik berani menjawab 3 untuk bertindak soal yang diberikan guru Mampu bersosialisasi Bersikap tenang serta didik bertanya dengan 4 teman sekelas dan guru serta didik tidak gelisah saat 5 maju mengerjakan soal serta didik tidak ragu dalam 6 mengerjakan soal serta 6 No Indikator Mampu menunjukkan 7 menetralisir ekspresi yang ceria ketegangan Mampu berkomunikasi didik serta didik berani mengoreksi 8 jawaban temannya yang salah serta didik berani berbicara 9 dengan teman sekelas serta didik berani menjawab 10 pertanyaan dari guru Keterangan: Baik (3), cukup (2), kurang (1) 12 D. Akibat Kurang Percaya Diri Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari seperti contoh yang telah disebutkan pada penjelasan macam-macam percaya diri, maka anak yang memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa/bersikap sebagai berikut: 1. Susah berbicara, gagap, dan gagu. 2. Menutup diri, adanya rasa malu, dan tidak berani. 3. Ketidakmampuan berfikir secara mandiri. 4. Merasakan ada kejahatan dan berbahaya serta bertambahnya rasa ketakutan dan kekhawatiran. Untuk menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri anak harus distimulasi sesering mungkin, salah satunya yaitu dengan memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya. Untuk beberapa masalah anak dapat dilibatkan untuk dimintai pendapatnya. Hal ini untuk melatih kepekaan dan memiliki jiwa kepemimpian. Namun tidak semua pendapatnya harus dituruti. Apalagi jika berhubungan dengan kebutuhan orang lain. Biasanya anak berani untuk mencoba, betanggung jawab dan berani mengambil resiko. Ajaklah anak untuk bersikap optimis. Apabila anak tidak bisa mengerjakan sesuatu, kondisikan anak untuk tetap berusaha dan katakan pada anak bahwa ia pasti bisa. Semua itu akan membuat ia tahu bahwa kita percaya ia bisa dan mampu. Berilah penghargaan kepada anak, sekecil apapun keberhasilan yang dibuatnya. Hal ini akan menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar. Apabila ia gagal dalam melakukan sesuatu, besarkanlah hatinya, yakinlah bahwa dengan usaha dan tentu saja pertolongan dari Allah, suatu saat ia pasti bisa untuk mencapai apa yang diharapkan (Sari, 2012). E. Hakikat Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Menurut Sudjana dalam Nooryono (2009), ada tiga macam lingkungan yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran yaitu lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan buatan. Lingkungan 13 sosial sebagai sumber belajar berkaitan dengan interaksi manusia dengan kehidupan masyarakat. Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografi, iklim maupun sumber daya alam. Lingkungan buatan yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Menurut Nasution dalam Nooryono (2009), pemfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: dengan cara membawa sumber-sumber dari masyarakat ke atau lingkungan ke dalam kelas dengan cara membawa siswa ke lingkungan. Tentunya masing-masing cara tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan, metoda, teknik dan bahan tertentu yang sesuai dengan tujuan pengajaran. F. Manfaat Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Menurut Nooryono (2009), lingkungan yang ada disekitar kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk mencapai proses dan hasil pendidikan, antara lain: 1. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siswa. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidak terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan siswa karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab siswa dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk bekomunikasi dengan lingkungan tersebut. 2. Penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang lebih bermakna (meaningfull learning) sebab siswa dihadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan memenuhi prinsip kekonritan dalam belajar sebagai salah satu prinsip pendidikan siswa. 14 3. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar akan mendorong pada penghayatan nilai-nilai aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan bisa mulai ditanamkan pada siswa, sehingga setelah mereka dewasa kesadaran tersebut bisa tetap terplihara. 4. Penggunaan lingkungan dapat menarik bagi siswa. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi siswa sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. 5. Penggunaan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar siswa yang lebih meningkat. G. Meningkatkan Rasa Percaya Diri dalam Pembelajaran Kimia Sebuah kajian kebijakan kurikulum Depdiknas (2007) mengindikasikan bahwa pembelajaran IPA masa depan akan mengarah pada pengembangan karakter percaya diri. Berikut beberapa hal yang direkomendasikan dalam naskah akademik, pertama adalah pembelajaran IPA harus mampu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, yaitu membuat siswa percaya diri bahwa mereka mampu belajar IPA dan mereka menganggap bahwa pembelajaran IPA bukanlah pelajaran yang harus ditakuti. Kedua adalah pembelajaran IPA tidak hanya mempelajari konsep, tetapi harus disertai denssgan pengembangan sikap dan keterampilan ilmiah. Ketiga, pembelajaran IPA hendaknya membuat siswa mampu mengembangkan kemampuan bernalarnya serta dapat merencanakan melakukan penyelidikan ilmiah, serta dapat menggunakan pengetahuan itu untuk memahami fenomena-fenomena alam yang terjadi di sekitarnya. Keempat pembelajaran IPA harus dapat mengembangkan “keterampilan proses sains” bagi siswa, guru, dan calon guru sebagai misi utama PBM IPA di sekolah dalam mengembangkan kemampuan mengobservasi, merencanakan penyelidikan, menafsirkan (intepretasi) data dan informasi (narasi, gambar, bagan, tabel) serta menarik kesimpulan (Zaky dkk, 2015). 15 BAB III KONDISI OBJEKTIF LOKASI PENELITIAN PROFIL DESA ULAK PACEH JAYA A. Sejarah Desa Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1. Sejarah Desa Desa Ulak Paceh Jaya dahulunya merupakan bagian dari Desa Ulak Paceh, kemudian pada tahun 2003 dilakukan pemekaran desa menjadi Desa Ulak Paceh dan Desa Ulak Paceh Jaya. Desa Ulak Paceh yang yang terkenal dengan Toko Adat nya yang bernama Puyang Ramedan yang bermarga Lawang Wetan. Marga Lawang Wetan dahulunya dipimpin oleh seorang Pesirah ditingkat marga, sedangkan di tingkat Desa dipimpin oleh seorang Karya atau dengan sebutan lain Kepala Desa dan ditingkat Dusun dipimpin oleh seorang Pengawah atau dengan sebutan lain Kepala Dusun. Pada tahun 1980 marga Lawang Wetan berubah status menjadi desa. Struktur Kepemimpinan Pemerintaan Desa Ulak Paceh Jaya mulai dari awal pemekaran sampai sekarang yaitu sebagai berikut : a. Tahun 2003 – 2004 Plt. Kepala Desa As’at Aman. b. Tahun 2005 – 2010 Kepala Desa Zulwandi Duli. c. Tahun 2010 – 2015 Kepala Desa Zulwandi Duli. d. Agustus 2015 – 2016 Plt Kepala Desa Muzalani, SH. e. Tahun 2016 sampai sekarang Kepala Desa Ruslan Alias. Dan sampai dengan sekarang Desa Ulak Paceh Jaya terus berkembang. 2. Letak Geografis Secara geografis Desa Ulak Paceh Jaya berbatasan wilayah dengan : Batas Desa Kecamatan Sebelah Utara Desa Simpang Sari Lawang Wetan Sebelah Selatan Desa Bumiayu Lawang Wetan Sebelah Timur Desa Karang waru Lawang Wetan Sebelah Barat Desa Ulak Paceh Lawang Wetan 16 Luas wilayah Desa Ulak Paceh Jaya menurut penggunannya adalah ± 4.328 Ha yang terdiri dari : Luas tanah pemukiman perkarangan rakyat 500 Ha Luas tanah persawahan rakyat 1000 Ha Luas tanah Perkebunan rakyat 2000 Ha Luas tanah Kuburan 1 Ha Luas tanah Perkantoran 5 Ha Luas tanah Desa 0,5 Ha Luas tanah Lainnya 80,5 Ha Dari luas wilayah Desa Ulak Paceh Jaya diatas untuk luas tanah lahan hanya perkiraan oleh karena belum di ukur secara akurat. Dilihat secara umum keadaannya merupakan daerah dataran rendah dan tidak berbukit bukit yang dialiri oleh sungai dan rawa-rawa, beriklim tropis hal tersebut mempengaruhi pola perekonomian penduduk setempat. Orbitasi Desa Ulak Paceh Jaya yaitu : Uraian Keterangan Jarak ke ibukota Kecamatan Lawang Wetan 1 Km Jarak ke ibukota Kabupaten Musi Banyuasin 20 Km Jarak ke ibukota Provinsi Sumatera Selatan 150 Km 3. Aset atau Kekayaan Desa Kekayaan Desa Ulak Paceh Jaya yaitu barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau diperoleh hak lainnya yang syah. beberapa Aset Desa Ulak Paceh Jaya yaitu : No Jenis Aset Volume Lokasi 1 Bangunan Desa 200 M² Dusun 1 – 4 3 Lainnya Dusun 1 – 4 17 4. Sumber Daya Alam Desa Ulak Paceh Jaya memiliki beberapa potensi Sumber Daya Alam, Sampai saat ini potensi sumber daya belum benar-benar optimal diberdayakan.hal ini terjadi dikarenakan belum teratasinya hambatanhambatan yang ada. Berikut beberapa potensi Sumber Daya Alam Desa Ulak Paceh Jaya: Daftar Sumber Daya Alam Desa : Ulak Paceh Jaya Kecamatan : Lawang Wetan Kabupaten : Musi Banyuasin Provinsi : Sumatera Selatan No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan 1 Lahan Perkebunan 2000 Ha 2 Lahan Persawahan 1000 Ha 3 Lahan Hutan 741 Ha 4 Sungai 15 Km 5. Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus disertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan,khususnya pembangunan Desa Ulak Paceh Jaya berkaitan dengan kependudukan, aspek yang penting antara lain perkembangan jumlah penduduk, kepadatan dan persebaran serta strukturnya. Pertumbuhan sumber penghasilan Ekonomi Masyarakat Desa Ulak Paceh Jaya secara umum juga mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang memiliki usaha atau pekerjaan walaupun jenis pekerjaan tersebut pada umumnya belum dapat dipastikan 18 bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah.Yang menarik perhatian penduduk Desa Ulak Paceh Jaya masih banyak yang memiliki usaha atau mata pencaharian tetap dibidang pertanian dan perkebunan, hal ini dapat di indikasikan bahwa masyarakat Desa Ulak Paceh Jaya terbebasnya dalam ilmu pengetahuan dibidang pertanian dan perkebunan karet dan kelapa sawit oleh karena tidak adanya tenaga ahli yang mendampingi mareka dalam hal ini, bagaimana masyarakat berbuat untuk menjadi petani yang baik dan hasil yang maksimal untuk didapatkan, masyarakat untuk mendapakan ilmu pengetahuan dibidang pertanian dan perkebunan hanyalah dari mulut petani kemulut petani serta penyaluran pupuk bersubsidi tidak tepat waktu sehingga berpengaruh pada hasil produksi pertanian dan perkebunan, meskipun ada tenanga yang dinanamakan PPL didesa, Ini yang menyebabkanbelum terlepas dari kemiskinan, sementara potensi cukup tersedia. Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Dibawah ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata Sumber Daya Manusia Desa Ulak Paceh Jaya yaitu : Daftar Sumber Daya Manusia Desa : Ulak Paceh Jaya Kecamatan : Lawang Wetan Kabupaten : Musi Banyuasin Provinsi : Sumatera Selatan 19 No 1 2 Uraian Sumber Daya Manusia Jumlah Satuan a. Jumlah penduduk laki-laki 2.433 Jiwa b. Jumlah penduduk perempuan 1.482 Jiwa c. Jumlah Kepala keluarga 935 KK 2301 Jiwa 1200 Jiwa c. PNS/TNI/POLRI 50 Jiwa d. Tenaga Honor 100 Jiwa e. Sopir 20 Jiwa f. Bengkel 3 Jiwa g. Ibu Rumah Tangga 1340 Jiwa h. Belum Bekerja 1250 Jiwa a. Lulusan Sarjana S-1 keatas 3 Jiwa b. Lulusan Sarjana S-1 50 Jiwa c. Lulusan Sarjana D3 – D1 20 Jiwa d. Lulusan SMU 2750 Jiwa e. Lulusan SMP 530 Jiwa f. Lulusan SD 300 Jiwa g. Tidak Sekolah 140 Jiwa (SDM) Penduduk dan keluarga : Sumber penghasilan utama penduduk : a. Pertanian, perikanan, perkebunan dan Perternakan b. Buru Tani, Buru Bangunan 3 Tenaga kerja berdasarkan latar belakang pendidikan : 20 6. Sumber Daya Pembangunan Sumber Daya Pembangunan Desa Ulak Paceh Jaya memiliki beberapa potensi, Sampai saat ini potensi sumber daya Pembangunan masih sedikit, Dan masih banyak belum terrealisasi sesuai usulan yang disampaikan masyarakat.Berikut beberapa potensi Sumber Daya Pembangunan Desa Ulak Paceh Jaya : Daftar Sumber Daya Pembangunan Desa : Ulak Paceh Jaya Kecamatan : Ulak Paceh Jaya Kabupaten : Musi Banyuasin Provinsi : Sumatera Selatan No Uraian Sumber Daya Pembangunan 1 2 3 Jumlah Satuan a. Jalan Nasional / Provinsi 1 KM a. Jalan Kabupaten 20 KM b. Jalan Desa / Produksi 5 KM d. Jalan Setapak 3 KM c. Jembatan 7 Unit a. Gedung SD 4 Unit b. Gesung SMP 1 Unit c. Gedung PAUD / TK 3 Unit b. Taman Pendidikan Alqur'an 3 Unit a. Posyandu 1 Unit b. Polindes 1 Unit c. Sarana Air Bersih 12 Unit Aset prasarana umum : Aset Prasarana pendidikan : Aset prasarana kesehatan : 21 7. Sumber Daya Sosial Budaya a. Pada bidang budaya ini masyarakat Desa Ulak Paceh Jaya menjaga dan menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini terbukti masi berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setiap prosesi pernikahan, panen raya. b. Kehidupan beragama, penduduk Desa Ulak Paceh Jaya 99,9% memeluk agama Islam. Dalam kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama islam sangat berkembang dengan baik. c. Politik, proses reformasi yang bergulir sejak tahun 1997 telah memberikan peluang untuk membangun demokrasi secara lebih nyata menuju arah proses konsolidasi demokrasi. Kemajuan demokrasi telah dimamfaatkan oleh masyarakat untuk menggunakan hak demokrasinya antara lain dibuktikan dengan adanya peningkatan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam proses pemilihan umum. Berikut tabel data sumber Daya Sosial Budaya Desa Ulak Paceh Jaya adalah : Daftar Sumber Daya Sosial Budaya Desa : Ulak Paceh Jaya Kecamatan : Lwang Wetan Kabupaten : Musi Banyuasin Provinsi : Sumatera Selatan No Uraian Sumber Daya Sosial Budaya Jumlah Satuan 1 Gotong Royong 1 Kali 1 Bulan 2 Panen raya 1 Kali 1 Tahun e. Kondisi Pemerintahan Desa 1) Pembagian Wilayah Desa, Desa Ulak Paceh Jaya terdiri dari 4 (Empat) Dusun. 2) Susunan organisasipemerintah desa Ulak Paceh Jaya 22 Gambar 1. Struktur Pemerintah Desa 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Reguler Selama mengikuti Kuliah Kerja Nyata reguler UIN Raden Fatah Palembang baik secara individu maupun kelompok selama 45 hari keikutsertaan dalam melakukakan kegiatan-kegiatan yang ada di Desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai wujud nyata dari pemahaman teori yang telah diajarkan dalam mata kuliah di kampus menjadi pengalaman dan bekal kedepannya untuk pengabdian kepada masyarakat. Adapun kegiatan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Berbasis Riset dan Pengembangan Potensi Lokal, Berkarakter di Desa Ulak Paceh Jaya berupa program kelompok maupun individu dan kegiatan diluar program kerja tersebut, secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Program Kerja Kelompok Adapun program kerja yang dilaksanakan secara kelompok yang diikuti penulis adalah sebagai berikut : a. Shalat berjama’ah dan shalat sunnah lainnya b. Bimbingan membaca Al-Qur’an dan les di rumah belajar (posko KKN) c. Kajian Islam intensif/ pengajian setiap hari Jumat d. Mengadakan bimbingan belajar e. Membuat tempat poto untuk warga Desa Ulak Paceh Jaya f. Ikut serta dalam gotong royong. g. Mengadakan perlombaan bidang keagamaan bagi anak-anak, remaja dan ibu-ibu dalam rangka memeriahkan 17 Agustus 1945. h. Mengadakan perlombaan bidang olahraga bagi remaja dan dewasa seperti volly. 24 i. Mengadakan lomba hiburan balap kelereng, makan kerupuk, lompat karung, joget balon, mak-up mata tertutup,mengambil permen di baskom berisi tepung dan mancing botol dalam memeriahkan 17 Agustus 1945. j. Mengadakan lomba 1 Muharam ,lomba adzan, busana muslim, balap karung dan mancing dalam botol. k. Membuat pelang kantor desa. l. Membantu kegiatan di Kantor Kades. m. Menghadiri posyandu lansia dan balita di Pustu. n. Mengikuti kegiatan penyuluhan narkoba dan kebakaran sekecamatan Ulak Paceh Jaya. 2. Program Kerja Individu Program kerja individu selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata ke-71 Berbasis Riset dan Pengembangan Potensi Lokal Berkaraker di desa Ulak Paceh Jaya Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin yaitu: a. Melakukan penelitan tentang meningkatkan rasa percaya diri peserta didik kelas 4 dan 5 di SD Negeri 3 Ulak Paceh dengan aktivitas menyampaikan cita-cita. b. Meningkatkan motivasi belajar dan membaca siswa kelas X di SMA Muhammadiyah Ulak Paceh Jaya. c. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam belajar kimia kelas X SMA Muhammadiyah Ulak Paceh Jaya dengan mengimplementasikan kimia berbasis lingkungan. d. Meningkatkan motivasi belajar membaca Al-Quran dan mengimplementasikan nilai-nilai keIslaman dalam kehidupan seharihari pada anak-anak Desa Ulak Paceh Jaya. e. Mensosialisasikan bahaya penggunaan kantong plastik hitam sebagai pembukus makanan pada ibu-ibu Desa Ulak Paceh Jaya. 25 3. Kegiatan di Luar Program Kerja Adapun kegiatan di luar program yaitu: a. Menghadiri pernikahan, acara syukuran , yasinan bersama dirumah warga dan kegiatan keagamaan lainnya. b. Berinteraksi bersama masyarakat Ulak Paceh Jaya di sore hari. B. Hasil Penelitian Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik X SMA Muhammadiyah Ulak Paceh Jaya dalam Belajar Kimia dengan Mengimplementasikan Kimia Berbasis Lingkungan Tabel 10. Hasil Observasi Kelas Kontrol Kelas kontrol (X SMA Muhammadiyah Ulak Paceh Jaya) Skor Indikator perkembangan kepercayaan Tingkat diri Jumlah anak anak keberhasilan (%) Menunjukkan Baik (3) 3 9,7 rasa percaya diri Cukup (2) 5 16,1 Kurang (1) 23 74,2 31 100 Jumlah Tabel 11. Hasil Observasi Kelas Eksperimen Kelas eksperimen (X TGB SMA Muhammadiyah Ulak Paceh Jaya) Skor Indikator perkembangan kepercayaan Tingkat diri Jumlah anak anak keberhasilan (%) Menunjukkan Baik (3) 19 59,4 rasa percaya diri Cukup (2) 9 28,1 Kurang (1) 4 12,5 32 100 Jumlah 26 Grafik Perbedaan Rasa Tingkat Percaya Diri Jumlah siswa 25 20 15 Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 10 5 0 Baik Cukup Kurang Tingkat Percaya Diri Grafik 1. Perbedaan tingkat kepe rcayaan diri kelas kontrol dan eksperimen Hasil observasi kelas kontrol menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki rasa percaya diri yang baik sedikit yaitu 3 peserta didik dengan persentase 9,7%, sedangkan yang mempunyai kepercayaan diri cukup yaitu 5 peserta didik dengan persentase 16,1%, sedangkan peserta didik yang memiliki rasa percaya diri kurang ada banyak yaitu 23 peserta didik dengan persentase 74,2%. Hasil observasi kelas eksperimen menunjukkan bahwa setelah diimplemetasikan pembelajaran kimia berbasis lingkungan pada materi konsep redoks 19 orang peserta didik memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik dengan persentase 59,4%, sedangkan yang memiliki tingkat percaya diri cukup ada 9 orang dengan persentase 28,1 %, peserta didik yang memiliki tingkat percaya diri kurang ada 4 peserta didik dengan persentase 12,5 %. Dari kedua tabel observasi diatas terlihat bahwa kelas yang mengimplementasikan pembelajaran kimia berbasis lingkungan memiliki peserta didiknya cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik sedangkan yang tidak menimplementasikan pembelajaran kimia berbasis lingkungan peserta didiknya banyak yang memiliki tingkat kepercayaan dirinya kurang. Pada kelas eksperimen materi konsep redoks, guru menggunakan contoh reaksi oksidasi reduksi dengan menyuruh peserta didik mengamati paku di dinding yang sudah 27 berkarat serta apel yang sudah di kupas berubah warna menjadi coklat ketika dibiarkan di udara terbuka. Guru bertanya kepada peserta didik mengapa paku bisa berkarat. Peserta didik sangat antusias untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Banyak peserta didik yang mengemukakan pendapatnya berdasarkan pengalaman mereka. Sedangkan pada kelas kontrol ketika guru bertanya tentang unsur atom Hidrogen, peserta didik tidak ada yang menjawab. Peserta didik hanya mau menjawab ketika guru yang menunjuk mereka. Mengimplementasikan pembelajaran kimia berbasis lingkungan sangat perlu ditanamkan karena dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik, minat belajar dan pemahaman peserta didik. Materi kimia bukan hanya pembelajaran sebatas konsep akan tetapi materi yang fenomenanya banyak terjadi di lingkungan hidup sehari-hari. Sebuah kajian kebijakan kurikulum Depdiknas (2007) mengindikasikan bahwa pembelajaran IPA masa depan akan mengarah pada pengembangan karakter percaya diri. Berikut beberapa hal yang direkomendasikan dalam naskah akademik, pertama adalah pembelajaran IPA harus mampu untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa, yaitu membuat siswa percaya diri bahwa mereka mampu belajar IPA dan mereka menganggap bahwa pembelajaran IPA bukanlah pelajaran yang harus ditakuti. Kedua adalah pembelajaran IPA tidak hanya mempelajari konsep, tetapi harus disertai dengan pengembangan sikap dan keterampilan ilmiah. Ketiga, pembelajaran IPA hendaknya membuat siswa mampu mengembangkan kemampuan bernalarnya serta dapat merencanakan melakukan penyelidikan ilmiah, serta dapat menggunakan pengetahuan itu untuk memahami fenomenafenomena alam yang terjadi di sekitarnya. Keempat pembelajaran IPA harus dapat mengembangkan “keterampilan proses sains” bagi siswa, guru, dan calon guru sebagai misi utama PBM IPA di sekolah dalam mengembangkan kemampuan mengobservasi, merencanakan penyelidikan, menafsirkan (intepretasi) data dan informasi (narasi, gambar, bagan, tabel) serta menarik kesimpulan. 28 C. Faktor Penghambat Faktor penghambat dalam penelitian ini yaitu kurangnya pengetahuan peserta didik kelas X terhadap kimia yang telah dipelajari di SMP, sehingga peneliti harus menjelaskan ulang materi tersebut dan memerlukan waktu yang lebih lama lagi. Selain itu jam kimia yang hanya sedikit yaitu satu minggu hanya dua kali membuat peneliti belum banyak mengimplementasikan kimia berbasis lingkungannya. D. Faktor Pendukung Faktor pendukung dalam penelitian ini yaitu guru SMA Muhammadiyah Ulak Paceh Jaya sangat mendukung setiap kegiatan yang akan dilakukan di sekolah tersebut serta antusias siswa terhadap mahasiswa KKN ketika mengajar. 29 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari hal-hal yang semua dipaparkan diatas bahwasanya bahwasanya KKN Reguler Berbasis Riset Dan Pengembangan Potensi Lokal Berkarakter di Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan memiliki potensi yang cukup baik karena banyak sekali faktorfaktor positif untuk mendukung kegiatan didaerah tersebut dengan apa yang ada dilapangan. Faktor-faktor tersebut pertama baik dari lingkungan daerah desa Ulak Paceh Jaya, memiliki warga yang ramah-ramah dan sangat mendukung kegiatan demi kegiatan yang sudah terlaksana, lokasi yang strategis untuk membangun kegiatan kami selama kami disana, dan juga anak-anak disana mempunyai potensi-potensi untuk mengembangkan soft skill dan hardskill untuk kemajuan kreativitas yang di miliki oleh anak-anak kedepanya. B. Saran Tak lupa juga saran sangat diperlukan terutama untuk kemajuan pelaksaan KKN selanjutnya dan juga untuk penulis supaya bisa terus belajar menjadi lebih baik dan sebagai contoh pelaksaan KKN selanjutnya agar pelaksanaan kedepan bisa lebih baik dan lebih baik kedepanya. Penulis juga menyarankan kepada warga Ulak Paceh Jaya,baik orang tua, remaja dan anak-anak teruslah menjaga tali silaturahmi sesama, menjalin keharmonisan antarsesama dengan menjaga silaturahmi menjadikan Desa Ulak Paceh Jaya, menjadi desa yang berkembang dan dikenal orang luar dikarenakan memiliki warga-warga yang selalu menjaga tali silaturahmi, menjaga kekompakan dan lain-lain. Dan untuk anak-anak Desa Ulak Paceh Jaya, penulis berharap selalu rajin sekolah,selalu utamakan pendidikan karena merekalah yang diharapkan bisa membanggakan kedua orang tua nya dan membanggakan negara karena 30 merekalah generasi penerus bangsa ini, jika mereka jatuh ditempat yang salah maka negara ini juga akan jatuh, begitupun sebaliknya. 31 DAFTAR PUSTAKA Annur, Saipul. 2015. Metodologi Penelitian pendidikan. Palembang: Noer Fikri Offset. Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur Pengantar Penelitian. Jakrta: Rineka Cipta. Marananti. 2015. Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri [pdf]. Nooryono, Edhy. 2009. Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Dalam Rangka Meningkatkan Minat Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA 2 Bae Kudus [Tesis]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret. Sari, Hesti P. 2012. Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik Melalui Aktivitas Outbound di Sekolah Dasar Islam Terpadu Internasional Luqman Hakim Yogyakarta [skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono. Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet. Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Zaky, R. Ahmad, dkk. 2015. Membangun Kepercayaan Diri Siswa Pada Konsep Asam Basa Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Volume VII Nomor 01 Tahun 2015. 1 LAMPIRAN-LAMPIRAN TABEL AKTIVITAS KEGIATAN PROGRAM KERJA INTERNAL KULIAH KERJA NYATA (KKN) ANGKATAN 71 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG DESA ULAK PACEH JAYA KECAMATAN LAWANG WETAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2019 KELOMPOK DESA KECAMATAN No. : 43 ( EMPAT PULUH TIGA) : ULAK PACEH JAYA : LAWANG WETAN KEGIATAN RUTIN PUKUL 1. Bangun tidur 04.30 WIB 2. Sholat Shubuh ( Berjama’ah) 04.50 s/d Selesai WIB 3. Masak sarapan pagi dan siang 06.00-08.00 WIB 4. Makan bersama 08.00-09.00 WIB 5. Bersih-bersih Posko 09.00-10.00 WIB 6. Menjalankan Program Kerja yang dibuat 10.00-12.30 WIB 7. Ishoma (istirahat, Sholat, Makan) 12.30-13.30 WIB 8. Melanjutkan program yang dibuat 14.00-15.30 WIB 9. Mengajar TPA 16.00-20.00 WIB 10. Rapat, sekaligus evaluasi hasil program yang telah dijalankan 21.00-22.00 WIB 11. Tidur 22.00- 04.30 WIB 2 TABEL AKTIVITAS HARIAN KELOMPOK 43 Berikut ini adalah Tabel Pelaksanaan Program Kerja Berdasarkan Waktu, Lokasi dan Peserta: No Jenis Kegiatan 1. 2. 3. Tempat Waktu Academic Center UIN Raden Pembekalan KKN 18-19 Juli 2019 Fatah Palembang Pemberangkatan mahasiswa Kantor Bupati 22 Juli 2019 KKN serta Serah Terima Di Sekayu Kantor Bupati Sekayu Observasi tempat lokasi serta silaturahmi ke seluruh Desa Ulak Paceh 23-24 Juli 2019 masyarakat Desa Ulak Paceh Jaya Jaya 4. Silaturahmi dengan Perangkat Desa Ulak Paceh 25-26 Desa Dan Karang Taruna Jaya 2019 5. Silaturahmi ke SD,SMP,SMA Desa Ulak Paceh 27 Juli 2019 Muhammadiyah Jaya 6. Silahturahmi Ke SD 3 Ulak Desa Ulak Paceh 29 Juli 2019 Paceh Jaya Jaya 7. Silahturahmi ke TK ABA 8. Ikut Kegiatan Ibu Pkk Juli Desa Ulak Paceh 30 Juli 2019 Jaya Kantor Desa Ulak 1 Agustus Paceh Jaya 9. TPA Ngajar Posko 10. Silahturahmi Ke Kantor Camat 3 Kantor Camat Setiap hari 5 Agustus 2019 Membantu LTBB Untuk 11. pengibaran bendera 17 Kantor Camat agustus 12. BIMBEL Pelajaran Umum Posko 9-14 Agustus Setiap hari Pustu Ulak 8 Agustus 2019 Paceh Jaya 13. Sosialisasi Ke Pustu Kegiatan Desa Ulak Paceh 14. Mengikuti Setiap Hari Keseharian Masyarakat Jaya 15. Ikut Pengajian Ibu-Ibu Desa Desa Bumiayu Mengadakan Rapat Masjid 16. Pembentukan Panitia Acara Muhammadiyah 17 Agustus Ulak Paceh Jaya Desa Ulak Paceh 17. Perayaan Idul Adha 1441 H Jaya 18. 10 Agustus 2019 9 Agustus 2019 11 Agusutus 2019 Penyebaran Proposal Kegiatan Desa Ulak Paceh 12-13 Agustus 17 Agustus Jaya 2019 19. Mengadakan 17 Agustus Lomba-Lomba Balai Desa Ulak Paceh Jaya 14-17 Agustus 2019 20. Mengikuti Karnaval Dan Pawai Desa Ulak Paceh Obor Jaya 17 Agustus 2019 21. Pembuatan Objek Poto Dari Posko Bambu Dan Rotan 29 Agustus 2019 Objek 22. Pemasangan Dipingir Sungai Poto Di Pingir Sungai 31 Agustus Ulak Paceh Jaya 2019 Di Dusun Empat Desaulak Paceh Jaya Pembuatan Dan Pemasangan Depan Jalan 24. Plang Kantor Desa Ulak Paceh Menuju Kantor Jaya Desa Ulak Paceh Lomba 23. Mengadakan Memperingati 1 Muharram 4 1 September 2019 27 Agustus 2019 Pemasangan Jaya 25. Membantu Petani Memanen Di Sawa Padi 2 Sepetember 2019 Perpisahan Mahasiswa KKN 26. Dengan Masyarakat Desa Ulak Balai Desa Ulak 3 September Paceh Jaya 2019 Paceh Jaya Kunjungan Ke 4 Masjid Dan 1 Desan Ulak 3 September 27. Panti Asuhan Sekaligus Paceh Jaya 2019 Pemberian Kenang-Kenagan Ulak 2-3 September 28. Pamitan Dengan Seluruh Desan Masyarakat Ulak Paceh Jaya Paceh Jaya 2019 Penjemputan Bis Ke Posko Kkn 4 September 29. Menuju Kampus UIN Raden Posko 2019 Fatah Palembang Pemulangan Mahasiswa KKN Kampus UIN 4 September 30. Menuju Kampus UIN Raden Raden Fatah 2019 Fatah Palembang Palembang 5 LAMPIRAN KEGIATAN SELAMA KKN KELOMPOK REGULER 43 DI DESA ULAK PACEH JAYA KECAMATAN LAWANG WETAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN Pembekalan KKN Dan Penyambutan Di Pemkab Sekayu Keberangkatan mahasiswa KKN menuju lokasi KKN Musi Bayuasin Kegiatan Lomba 17 Agustus 6 Silaturahmi Ke Rumah Kades Dan Warga Ulak Paceh Jaya Pada Hari Raya Idul Adha Pembagian Hadiah Lomba 17 Agustus Proses Pembuatan Spot Poto bongen Street 7 Panen Padi Bersama Salah Satu Tokoh Ulakpaceh Jaya Pengajian Rutin Bersama Ibu-Ibu Ulak Paceh Jaya Rapat pembentukan kegiatan lomba 17 agustus 8 Penyebaran Proposal Untuk Program Akhir Desa Ulak Paceh Jaya Kegiatan Rutin Mengajar Ngaji Pabrik Pengelolaan Minyak Bumi 9 Kegiatan Belajar Mengajaar Di Sekolah Pemberian kenang-kenangan Kepada Yayasan Muhammadiyah, TK ABA, SD Negeri 3 Ulak Paceh Jaya dan Panti Asuhan 10 Seminar KARHUTLA (Kebakaran Hutan Dan Lahan) Se Kecamatan Lawang Wetan) Pemasangan Plang Sebagai Program Kerja Akhir Di Desa Ulak Paceh Jaya Liwetan Dan Perpisahan Bersama Masyarakat Dan Muda Mudi Desa Ualk Paceh Jaya Kegiatan Rutin Mengajar Les Dan Sholat Berjama’ah 11 Senam Rutin Di Yayasan Muhammadiyah Pawai Obor SMA SMP dan SD Muhammadiyah Kunjungan bersama muda mudi ke dudun IV dan rapat untuk kegiatan 1 Muharram 12 Kegiatan Lomba Di Dusun IV Pada 1 Muharram Penyuluhan Kesehatan Lansia Dan Posyandu Pada Pustu/Puskesma Ulak Paceh Jaya Penutupan kegiatan KKN bersama DPL dan Perangkat Desa 13 14