KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA MATERI PERKULIAHAN POKOK BAHASAN KE-13 Kutipan/Sumber referensi Merupakan bagian pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis atau penulis sendiri yang telah direkomendasikan. Tujuan penggunaan kutipan/ sumber dalam penelitian yaitu: 1. Menegaskan isi uraian 2. Membuktikan kebenaran dari pernyataan yang dibuat penulis 3. Mengetahui materi dan teori yang digunakan penulis 4. Mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan 5. Menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas Mencegah plagiat JENIS-JENIS KUTIPAN 1. KUTIPAN LANGSUNG Apabila kutipan diambil secara langsung dari sumber aslinya tanpa modifikasi atau perubahan baik dari segi substansi maupun redaksi tata bahasanya. 2. KUTIPAN TIDAK LANGSUNG Apabila kutipan diambil secara tidak langsung dalam pengertian bahwa kutipan tersebut sudah mengalami modifikasi khususnya dari segi redaksi tata bahasanya. KUTIPAN LANGSUNG Kutipan langsung kurang dari empat baris Kutipan tersebut diketik di dalam paragraf di mana kutipan tersebut berada dengan menggunakan spasi yang sama dengan spasi paragraf. Di samping itu, kutipan ini diketik dalam tanda petik. Dalam kutipan ini nama penulis aslinya, tahun penerbitannya, dan halaman di mana kutipan tersebut berada harus dicantumkan secara jelas. Kutipan langsung lebih dari empat baris Kutipan tersebut diketik dalam bentuk indent (menjorok ke dalam sebanyak tujuh ketukan) dengan spasi tunggal (satu spasi) dan tidak perlu menggunakan tanda petik. Contoh Kutipan Langsung yang Lebih dari Empat Baris Nama diri yang diklasifikasikan dalam kelas nomina disebut juga dengan istilah “singular term”. Istilah ‘singular term’ tersebut dibedakan dengan istilah ‘general terms’ yang merujuk pada kata benda umum. Lycan (1999:13) membedakan kedua istilah tersebut dengan mengatakan, singular terms, expressions which purport to denote or designate particular individual people, places, or other objects (as opposed o general terms such as ‘dog’ or ‘brouwn’ that can apply more than onething. Singular term include proper names (‘jane’, Winston Churchill’, Djakarta), definite descriptions (‘the queen of E ngland”, ‘the cat on the ma’), singular personal pronouns (‘you’, ‘she’), demonstrative pronouns (‘this’, that). KUTIPAN TAK LANGSUNG Penyajian kutipan tak langsung pada umumnya hanya mencantumkan nama pengarang aslinya dan tahun penerbitannya, tetapi tidak mencantumkan halaman referensinya. Diketik di dalam paragraf di mana kutipan tersebut berada dengan menggunakan spasi yang sama dengan spasi paragrafnya. TAMPILAN KUTIPAN 1. Jika nama pengarang dituliskan sebelum bunyi kutipan Buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan, kemudian tulislah –nama akhir pengarang tahun terbit - nomor halaman di dalam kurung, kemudian kutipan ditampilkan, baik dengan kalimat langsung maupun dengan kalimat tidak langsung. Contoh: Dalam hal pengasapan ini, Suhadi (2003:34) mengatakan, pengasapan ikan dengan dengan menaikkan suhu maksimal mungkin akan mendapatkan ikan yang lebih baik dan lebih enak rasanya. Selain itu, waktu bisa lebih hemat. TAMPILAN KUTIPAN 2. Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan Buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai, tampilkan kutipan, kemudian sebutkan nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman di dalam kurung, dan akhirnya diberi titik. Contoh: Lebih tegas lagi, dikatakan bahwa “amoniak dikirimkan secara kontinyu untuk memenuhi keperluan PT Petro Kimia Gresik dan diekspor ke Filifina, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang” (Subandi, 2002:40). Pengintegrasian Kutipan ke dalam Teks Contoh: 1. 2. Amoniak selain digunakan sebagai bahan pembuat urea, juga merupakan komoditas dalam negeri dan komoditas ekspor seperti yang dikemukakan oleh Subandi (2002:40), “Amoniak dikirimkan secara kontinyu untuk memenuhi keperluan PT Petro Kimia Gresik dan diekspor ke Filipina, India, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang.” Ternyata, ular itu banyak sekali jenisnya serta memiliki ciri yang bermacam-macam, seperti yang dikatakan oleh Suhono (2003:43) sebagai berikut: Di pulau Jawa dikenal 110 jenis ular, baik yang berbisa maupun yang tidak berbisa dengan taring di muka berjumlah 30 jenis, 18 jenis di antaranya terdiri atas ular-ular laut. Hingga kini didapatkan 12 jenis ular berbisa yang hidup di darat pulau Jawaini jenis ular termasuk ke dalam keluarga viperidae dan …….