Uploaded by bennyangga68

Pengantar filsafat pendidikan

advertisement
FILSAFAT PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT KH. ABDUL CAHALIM
Perkenalan:
 Dosen & Mahasiswa
 Materi Pembelajaran
 Metode Pembelajaran
 Penilaian.
BENNY ANGGA PERMADI, M.Pd
Tempat/tgl lahir : Mojokerto, 17 September
Alamat
: Pungging - Mojokerto
CP
: 085 730 161 114
E-mail
: [email protected]
Pendidikan
:
S1 prodi PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya 2014
S2 Prodi PGMI UIN Maliki Malang 2017
Pengalaman Mengajar:
Guru MI Nurul Amal
Guru SDN Balongmasin 1
Guru SD Al-Islam Plus (YAPALIS)
Dosen IKHAC
A. FAKTOR PENDORONG
TIMBULNYA FILSAFAT
1. Keheranan
Banyak filsuf yg menyatakan bahwa
rasa heran manusia (bhs Yunani
thaumasia sebagai pendorong
timbulnya filsafat.
Keheranan menyebabkan manusia
berpikir untuk mendapatkan jawaban
mengapa demikian.
4
2. Kesangsian
Augustinus dan Rene Descartes menyatakan bahwa kesangsian merupakan sumber utama pemikiran.
Manusia merasa heran, kemudian raguragu dengan kemampuan inderanya. Di
mana kepastian dapat ditemukan. Untuk
itulah manusia kemudian berpikir secara
mendalam dan komprehensif.
5
3. Kesadaran akan keterbatasan
 Manusia menyadari bahwa dirinya sangat
kecil dan lemah terutama jika dibandingkan
dengan alam sekelilingnya.
Manusia merasa dirinya memiliki kemampuan
yang sangat terutama pada saat menghadapi
penderitaan.
Dengan kesadaran akan keterbatasannya,
manusia mulai memikirkan bahwa di luar
manusia yang terbatas pasti ada sesuatu yang
tidak terbatas.
6
4.Manusia memiliki rasa kagum (thauma)
pada alam semesta dan isinya
Manusia merupakan makhluk yang memiliki
rasa kagum pada apa yang diciptakan oleh
Sang Pencipta.
Kekaguman tsb. kemudian mendorong
manusia untuk berusaha mengetahui alam
semesta itu sebenarnya apa, bagaimana asal
usulnya (masalah kosmologis). Ia juga
berusaha mengetahui dirinya sendiri,
mengenai eksistensi, hakikat, dan tujuan
hidupnya.

7
B. PENGERTIAN FILSAFAT
1. Tinjauan Secara Etimologis
PHILO
PHILOSOPHIA
SOPHIA
PHILOSOPHY
Lanjutan ….
 PHILO : love
 PHILEIN : to love
 SOPHIA : wisdom
 PHILOSOPHIA : love of wisdom
 PHILOSOPHY : cinta akan kebijaksaan
(love of wisdom) dalam arti yang
sedalam-dalamnya.
Lanjutan ….
 Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari
philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa
Yunani philo (love of ) dan sophia (wisdom). Jadi
secara etimologis filsafat artinya cinta atau gemar
akan kebajikan (love of wisdom).
 Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobarkobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan
artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang
sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan
yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Demikian arti filsafat pada mulanya.
10
2. Definisi Filsafat
 Menurut Immanuel Kant
Filsafat merupakan pengetahuan yang
menjadi pokok pangkal dari segala
pengetahuan, yang di dalamnya
tercakup masalah epistemologi (filsafat
pengetahuan) yang menjawab
persoalan apa yang dapat kita ketahui.
11
Lanjutan …..
 Menurut N. Driyarkara
Filsafat adalah permenungan yg
sedalam-dalamnya tentang sebabsebab “ada” dan “berbuat”
permenungan tentang kenyataan yg
sedalam-dalamnya, sampai “mengapa”
yang “penghabisan”.
12
3. Esensi Pengertian Filsafat
1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan
sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan
dasar secara nyata.
3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan
pengetahuan sumber daya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya.
4. Pemikiran kritis atas pengandaian-pengandaian dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai
bidang pengetahuan.
13
C. CIRI-CIRI FILSAFAT
1. Komprehensif/Menyeluruh : Pemikiran filsafat
merupakan pemikiran yg luas, tak membatasi
diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut
pandang saja.
2. Mendasar/radikal : Pemikiran filsafat
merupakan pemikiran yg dalam sampai pada
hasil yg fundamental atau esensial.
3. Konseptual: Berpikir filsafat adalah berpikir
melampau batas pengalaman hidup sehari-hari
Lanjutan …..
4. Koheren dan konsisten : Koheren artinya sesuai
dengan kaidah-kaidah berpikir logis dan
konsisten artinya tak mengandung kontradiksi.
5. Bebas : Berpikir filsafat adalah berpikir secara
bebas, bebas dari prasangka sosial,
kepentingan politik, dst.
D. OBJEK FILSAFAT
1. Objek material filsafat adalah segala
sesuatu yang ada, yang meliputi : ada
dalam kenyataan, ada dalam pikiran,
dan yang ada dalam kemungkinan
(Lasiyo dan Yuwono, 1994 : 6).
2. Objek formal filsafat adalah hakikat
dari segala sesuatu yang ada (Lasiyo
dan Yuwono, 1994 : 6).
16
E. PERANAN FILSAFAT
SEBAGAI
PENDOBRAK
FILSAFAT
SEBAGAI
PEMBEBAS
SEBAGAI
PEMBIMBING
17
1. FILSAFAT SBG. PENDOBRAK
 Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia
tertawan dalam penjera tradisi dan kebiasaan.
 Dalam penjara tersebut, manusia terlena dalam
alam mistik yang penuh sesak dgn hal-hal yang
serba rahasia yang terungkap lewat berbagai
mitos.
 Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan
tembok tradisi. Meski pendobrakan itu
membutuhkan waktu yang cukup panjang.
18
2. FILSAFAT SBG. PEMBEBAS
 Filsafat bukan sekedar mendobrak pintu penjara
tradisi yang penuh dgn mitos, tetapi juga
membawa manusia keluar dari kekangan tsb.
 Filsafat membebaskan manusia dari belenggu
cara berpikir mistis . Filsafat membebaskan
manusia dari ketidak tahuan dan kebodohannya.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
yang tidak kritis, yang membuat manusia mudah
menerima kebenaran semu yang menyesatkan.
19
3. FILSAFAT SBG. PEMBIMBING
 Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir mistis dengan membimbing manusia
untuk berpikir secara rasional.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang picik dan dangkal dan
membimbing manusia untuk berpikir secara
luas dan mendalam.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang tak teratur dan tak jernih dan
membimbing manusia untuk berpikir secara
sistematis dan logis.
20
F. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
1. IDEALISME
Idealisme adalah suatu ajaran/faham
atau aliran yang menganggap bahwa
realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma)
atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang
sejenis dengan itu.
21
Lanjutan …..
 Aliran ini merupakan aliran yang sangat
penting dalam perkembangan sejarah pikiran
manusia.
 Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui
dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato.
yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu
adalah yang merupakan kenyataan
sebenarnya.
 Adapun alam nyata yang menempati ruang
ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam
idea itu.
22
Lanjutan …..
2. MATERIALISME
Materialisme merupakan faham atau aliran yang
menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain
materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah
satu.
Pada abad pertama masehi faham Materialisme
tidak mendapat tanggapan yang serius, bahkan
pada abad pertengahan, orang menganggap
asing terhadap faham Materialisme ini. Baru pada
jaman Aufklarung (pencerahan), Materialisme
mendapat tanggapan dan penganut yang penting
di Eropah Barat.
23
Lanjutan ….
3. DUALISME
 Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang
memandang alam ini terdiri atas dua macam
hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani.
 Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas
berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
 Perhubungan antara keduanya itu mencipta-kan
kehidupan dalam alam. Contoh yang paling jelas
tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini
adalah terdapat dalam diri manusia.
24
Lanjutan ….
4. EMPIRISME
 Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu
"empiris" yang berarti pengalaman inderawi.
Oleh karena itu empirisme dipahami sbg
pandangan yg memandang pengalaman
sebagai sumber utama pengenalanan dan
yang dimaksudkan dengannya adalah baik
pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia
maupun pengalaman batiniah yang
menyangkut pribadi manusia.
25
Lanjutan …..
5. RASIONALISME
 Rasionalisme adalah merupakan faham atau
aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio,
ide-ide yang masuk akal.Selain rasio, tidak
ada sumber kebenaran yang hakiki.
 Zaman Rasionalisme berlangsung dari
pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad
ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi
ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang
eksklusif daya akal budi (ratio) untuk
menemukan kebenaran.
26
Lanjutan …..
6. FENOMENALISME
 Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau
faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme
(gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.
 Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti. Hal
yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa
meninggalkan bidang evidensi yang langsung.
 Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, "a
way of looking at things".
27
G. CABANG-CABANG FILSAFAT
1.
2.
3.
4.
5.
METAFISIKA (filsafat tentang hal ada)
LOGIKA (filsafat tentang berpikir)
ETIKA (filsafat tentang pertimbangan moral)
ESTETIKA (filsafat tentang keindahan)
EPISTEMOLOGI (filsafat tentang pengetahuan):
1) FILSAFAT ILMU
2) FILSAFAT PENDIDIKAN
3) FILSAFAT SEJARAH
4) FILSAFAT MATEMATIKA
5) FILSAFAT POLITIK
28
REFERENSI
 Lihat silabus & Modul
 Jurnal, makalah, yang
relevan dengan
pembahasan
STRATEGI PEMBELAJARAN
Kuliah dalam bentuk
ceramah (pengantar)
2. Penguatan dari dosen
3. Kesimpulan (dari mahasiswa)
1.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Diskusi kelompok (Presentasi
Makalah Kelompok)
Berdasarkan modul PGMI
STRATEGI PEMBELAJARAN
Paper Individual
persyaratan
UAS.
KONTRAK KULIAH
Mengikuti kuliah
dan ujian, serta
mengerjakan
tugas presentasi
kelompok dan
individual
KONTRAK KULIAH
Datang tepat waktu (
toleransi 15 menit)
KONTRAK KULIAH
Ketidak-hadiran maksimal 3 kali
(termasuk utk sakit dan keperluan lain)
KONTRAK KULIAH
Menjaga ketenangan kelas
(yang mengganggu harus keluar dari kelas)
PENILAIAN
 Keterlibatan dalam kuliah, tugas
individu, absensi = 50%
 Ujian Tengah Semester = 20%
 Ujian Akhir Semester = 30%
Thanks for your attention
Any Questions ?
38
Download