TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI, PENERAPAN ILMU MIKRO DALAM KOPERASI DAN PENGALAMAN KOPERASI RETAIL NEGARA LUAR NEGERI Pengertian Koperasi “ “ Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keput usan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut sisa hasil usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil. Koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad 19 yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah mulai ada sejak abad 18 setelah terjadinya revolusi industri dan penerapan sistem ekonomi kapitalis. DASAR HUKUM Dalam pelaksanaan koperasi, perlu adanya dasar hukum untuk mengaturnya. Dasar hukum ini mengatur tentang fungsi, peran, dan prinsip koperasi. Berikut adalah dasar hokum koperasi Indonesia : 1. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. 2. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran D asar Koperasi. 3. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Ko perasi oleh Pemerintah 4. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegi atan Simpan Pinjam oleh Koperasi 5. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaa n pada Koperasi. Tata Cara Pendirian Koperasi Sebelum mengetahui syarat pendirian koperasi, akan diulas beberapa hal mengenai pondasi utama yaitu perundang-undangan yang membahas koperasi, Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi terbagi atas dua yakni: 1. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggot akan orang seorang. 2. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan berang gotakan badan-badan A. Langkah-langkah mendirikan Koperasi 01 Calon-calon pendiri harus mempunyai kepentingan ekonomi yang sama Koperasi sebaiknya dibentuk oleh sekelompok orang atau anggota masyarakat yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. Sebaiknya sebelum melanjutkan proses mendirikan koperasi, dahulukanlah tindakan penyuluhan tentang perkoperasian agar kelompok masyarakat yang ingin mendirikan koperasi tersebut memahami mengenai perkoperasian, sehingga anggota koperasi nantinya benar-benar memahami nilai dan prinsip koperasi dan paham akan hak dan kewajibannya sebagai anggota koperasi (Pasal 3 dan Pasal 4 UU No.25 Tahun 1992) 02 Dilaksanakannya Rapat Pembentukan Proses kedua dalam pendirian koperasi adalah dijalankannya rapat pembentukan dimana untuk Koperasi Primer sekurang-kurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota pendiri, sedangkan untuk Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dihadiri oleh 3 (tiga) koperasi melalui wakil-wakilnya (Pasal 5 Ayat 1). Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh pejabat dinas/instansi/badan yang membidangi koperasi setempat sesuai domisili anggota (Pasal 5 Ayat 3). Langkah-langkah mendirikan Koperasi 03 Penyusunan Akta Pendirian Koperasi Proses ketiga yang harus dilakukan untuk mengesahkan Badan Hukum Koperasi adalah Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi, yang dapat disusun oleh para pendiri (apabila di wilayah setempat tidak terdapat NPAK) atau dibuat oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi (Pasal 6 Ayat 1).Selanjutnya notaris atau kuasa pendiri mengajukan permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan dilampirkan Pasal 7 ayat (1). 04 Penelitian oleh Pejabat yang memiliki Kewenangan Langkah akhir yang harus dilalui untuk mengesahkan koperasi tersebut sebagai Badan Hukum adalah Penelitian oleh pejabat yang berwenang.Pejabat yang berwenang akan melakukan : 1. Penelitian terhadap materi Anggaran Dasar yang diajukan (Pasal 8 Ayat 2), 2. Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut (Pasal 8 Ayat 2). B. Penerapan Ilmu Mikro dalam Koperasi Teori ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari variabel-variabel ekonomi beserta hubungannya secara individual seperti konsumsi rumah tangga,investasi perusahaan,dan hubungan antara sektor rumah tangga dengan perusahaan. Secara keseluruhan teori ekonomi mikro membahas arus barang dan jasa dari sektor perusahan ke sektor rumah tangga, arus sektor faktor produksi dari sektor rumah tangga ke sektor perusahaan. Susunan arus tersebut dan terciptanya harga dari arus tersebut.Dengan demikian teori ekonomi mikro mempelajari 3 kegiatan pokok dalam masyarakat yaitu : kegiatan produksi,konsumsi,dan pertukaranDari kegiatan pokok dalam masyarakat tersebut, menimbulkan konsep baru dalam teori ekonomi yaitu konsep pasar. B. Penerapan Ilmu Mikro dalam Koperasi Pada pasar internal anggota akan berpartisipasi dalam pembelian barang/jasa kepada koperasi.Sebagai imbal baliknya, koperasi akan mendapat pendapatan dari hasil penjualan tsb.Disisi lain,jika anggota sebagai pemilik input yang hendak menjual kepada koperasi maka ada aliran input/pendapatan dari koperasi kepada anggota. Di pasar eksternal koperasi dapat berprilaku seperti perusahaan individual, yaitu memaksimumkan keuntungan dari produk yang dijualnya.Jadi koperasi mempunyai kebijakan harga sebagai dampak dari adanya 2 pasar potensial,dengan begitu akan timbul perbedaan harga anggota dengan non anggota.Sasaran perusahaan koperas iMengingat teori ekonomi mikro disebut juga teori harga,maka ada aturan harga yang harus diikuti oleh koperasi. B. Penerapan Ilmu Mikro dalam Koperasi Pada koperasi dikenal 5 peraturan harga yaitu: a) Memaksimumkan profitprofit maksimumkan diartikan sebagai selisih antara total revenue dengan total cost terbesar pada tingkat penjualan tertentu. b) Memaksimumkan outputprilaku lain dalam penetapan harga adalah ditetapkan harga pada kondisi dimana koperasi tidak mendapatkan untung, tetapi juga tidak menderita kerugian. c) meminimumkan biaya rata-rata prilaku lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan/ koperasi adalah menetapkan harga pada saat biaya rata-rata mencapai minimum,artinya harga ditetapkan pada saat AC=MC. d) Keseimbangan kompetitifPada persaingan sempurna,koperasi dapat beradaptasi mengikuti struktur pasar dengan cara menjaga keseimbangan agar MC=AR=P (marginal cost=penerimaan ratarata=harga). e) Memaksimumkan dividen (SHU) peranggotaBila koperasi bertujuan memaksimumkan dividen yang dapat didistribusikan kepada anggota,koperasi hendaknya memproduksi output pada saat perbedaan harga dan biaya rata-rata adlah yang paling besar. B. Penerapan Ilmu Mikro dalam Koperasi Dari kelima alternatif penetapan harga, alternatif-alternatif prilaku memaksimumkanoutput,meminimumkan biaya rata-rata dan pemecahan kompetitif (keseimbangan kompetitif) merupakan aturan yang paling sering digunakan sebagai pengambil keputusan –keputusan mengenai harga koperasi. Tetapi harus diingat,dari sudut pandang ekonomitidak dapat dideduksi bagi semua koperasi.Masing-masing aturan memberikan corak tertentu pada setiap kelompok dalam koperasi.”Maka kebijakan harus disesuaikan bagi agar optimal bagi suatu koperasi”. Dalam koperasi harga produk sangat berpengaruh terhadap keanggotaan dan memiliki beberapa aturan sebagai berikut: 1. Menetapkan harga sama dengan harga pasar, baik untuk anggota maaupun nonanggota. 2. Harga kepada nonanggota sama dengan harga pasar,sedangkan harga kepada anggota dibawah harga pasar. C. Pengalaman Koperasi Retail Negara lain Salah satu negara dengan koperasi ritel terbanyak adalah singapura, koperasi di singapura sangat banyak, sehingga pengalaman mereka di bidang ritel telah memiliki banyak pengetahuan sehingga banyak koperasi ritel yang sukses salah satunya adalah FAIRPRICE berikut pengalaman pendirian koperasi tersebut. Fairprice merupakan koperasi konsumen yang pendirinya diprakasai oleh NTUC (National Trade Union Congress atau federasi Serikat Buruh Singapura) pada 1973. Melalui 180 tosebanya yang tersebar di berbagai pelosok negara pulau ini, Pada saat ini Fairprice menguasai 50% pasar ritel disana. Hasil penjualan dari sekian banyak toserba tersebut pada 2007 mencapai GSD 1.42 Milyar atau sama dengan Rp 9.230.000.000.000. (SGD = Rp 6.500). Selain kinerja dari segi ekonomi, dari segi tanggung jawab sosialnya Fairprice yang menempati peringkat 264 pada daftar Global 300 ini juga menunjukan komitmen yang tinggi, antara lain kepeduliannya kepada masyarakat miskin, pada pendidikan dan lingkungan. C. Pengalaman Koperasi Retail Negara lain NTUC Fairpricre adalah koperasi konumen di Singapura yang saat ini memiliki sekitar 500.000 orang anggota. Untuk melayani anggota sebanyak ini koperasi ini mengelola 180 supermaket/ tosebar yang tersebar di negara pulau ini. Dari kegiatan usaha toserba sebanyak itu pada tahun 2007, koperasai yang mempekerjakan 5000 orang karyawan ini dapat memperoleh hasil penjualan (turn over) sebanyak SGD 1.42 milyar (1 SGD=Rp 6.500). Keberadaan koperasi yang dalam global 300 ICA termasuk pada peringkat 264 ini dimulai pada tahun 70an. Pada saat itu Singapura sedang menghadapi krisis minyak, sehingg harga-harga kebutuhan hidup terus meningkat yang disebabkan oleh inflansi. Gerakan buruh bekerjasama dengan pemerintah menjari jalan keluar untuk mengatasi masalah ini. Pada tahun 1973, NTUC (National Trade Union Congress), Federensi Serikat Buruh Singapura yang beranggotakan 65 serikat buruh dan 6 perkumpulan karyawan, yang mewakili sekitar 500.000 orang buruh/ pekerja meluncurkan koperasi toserba dengan nama NTUC Welcome di Toa Payoh yang diresmikan oleh Lee Kuan Yew, Perdana Menteri pada saat itu. C. Pengalaman Koperasi Retail Negara lain Pada saat yang sama 2 buruh lainnnya yaitu, Singapore Industrial Labour Organisation(SILO) dan Pioneer Industries Employees Union (FIEU) juga mendirikan koperasi dengan membangun toserba. Kedua serikat buruh/ karyawan kemudian bergabung menjadi SEC (Singapore Employees Co-operatives) pada tahun 80an, dan pada tahun 1983 ditengah persaingan yang semakin meningkat, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi,SEC pun bergabung dengan NTUC Welcome, menjadi perkumpulan koperasi yang lebih besar dengan nama NTUC Firprice Co-operative Limited. Sejak itu NTUC Fairprice mengembangkan isi utamanya. Yaitu menstabilkan harga keutuhan pokok konsumen untuk menjadi toserba milik rakyat singapura. Selain usaha eceran (retail) melalui toserba-toserba di seantero Singapura, kelompok Fairprice juga memiliki beberapa jenis toko yang ditujukan pada segmen pasar yang berbeda-beda, misalnya ada Fairprice online, Fairprice Homemart, juga ada toko khusus (halal) untuk konsumen muslim, toko yang menyediakn produk makanan sehat dan sebagainya. C. Pengalaman Koperasi Retail Negara lain Untuk menydiakan komoditi/barang dagangan bagi toserba-toserba yang dikelolanya, Fairprice sejak tahun 1998 memiliki pergudangan dan system distribusi yang berdiri sendiri sebagai perusahaan yang disebut Grocery Logistic of Singapura Pte Ltd. Pada tahun 2003, Fairprice juga mendirikan pusat distribusi makanan segar diatas tanah seluas 13.000 meter pesegi. Agar dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pelanggan, Fairprice terus menngejar pengakuan internasional dalam bentuk sertifikat ISO 2001. Pada September 2001 seluruh toserba yang memiliki Fairprice telah memiliki sertifikat tersebut. Dengan berbagai kegiatannya pada sector ratail ini, Fairpprice menguasai 50% pasar di Singapura. Dalam melaksanaan tanggungjawab sosialnya, NTUC Fairprice menfokuskan pada 5 bidang: (1) Membantu masyarakat miskin atau siapun yang membutuhkan bantuan, (2) Membantu keluarga (anakanak, pemuda dan orang tua), (3) Membantu gerakan buruh dan pekerja.( 4) Ramah lingkungan(5) member sumbangan pada masyarakat lokal dan global. Terima Kasih