Uploaded by geraldsilitonga17

Isi

advertisement
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memiliki perairan lautan yang sangat luas yaitu
kurang lebih dari dua per tiga dari seluruh wilayah Indonesia adalah lautan. Kondisi dasar dan
ekologi perairan yang berbeda-beda, mengakibatkan lautan yang kita miliki kaya dengan akan
berbagai jenis biota. Hal ini merupakan salah satu ciri-ciri lautan tropis pada umumnya. Banyaknya
jenis ikan dengan segala sifatnya yang hidup di perairan yang lingkungannya berbeda-beda itu
menimbulkan metode dan teknik penangkapan, alat penangkapan yang berbeda serta bagaimana
cara perawatan dan pengoperasian mesin yang baik dan benar sehingga proses penangkapan dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Berhasil tidaknya usaha penagkapan ikan di laut pada dasarnya
adalah bagaimana cara kita merawat permesinan agar dapat berjalan dengan baik.
Perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan
perekomonian nasional, terutama dalam meningkatkan perluasan kesempatan kerja, pemerataan
pendapatan, dan peningkatan taraf hidup bangsa pada umumnya, nelayan kecil, pembudidaya
kecil, dan pihak-pihak pelaku usaha perikanan dengan tetap memelihara lingkungan, kelestarian
dan ketersediaan sumber daya ikan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari praktek lapangan ini adalah :
1. Mampu menganalisa serta memahami komponen permesinan yang ada di kapal
2. Memahami prinsip kerja, cara pengoperasian, perawatan serta perbaikan permesinan yang
ada di kapal.
3. Mampu mengatasi permasalahan yang ada di ruang mesin
4. Dapat membandingkan antara teori yang didapat dari perkuliahan. Dengan keadaan di
lapangan sehingga diharapkan dapat menarik suatu kesimpulan.
1.3 Batasan Masalah
1. Pengoperasian, perawatan, dan perbaikan yang dilakukan terhadap permesinan yang ada
di ruang mesin KM. Cinta Bahagia.
2. Fungsi beserta prinsip kerja komponen-komponen permesinan yang ada di ruang mesin
KM. Cinta Bahagia
2. METODE PRAKTEK
2.1 Waktu dan Tempat
Praktek Integrasi ini dilaksanakan selama 46 hari. Terhitung mulai tanggal 9 Oktober 2020
sampai dengan 26 November 2020. Tempat yang digunakan untuk praktek adalah di Pelabuhan
Perikanan Samudera Belawan Sumatra Utara adapun kapal yang dinaiki adalah KM. Cinta
Bahagia.
2.2 Alat dan Bahan
Dalam melaksanakan praktek integrasi bahan yang digunakan meliputi :
1.
2.
3.
4.
Satu unit kapal Purse seine
Motor induk penggerak kapal
Generator
Pesawat bantu
Alat-alat yang digunakan meliputi :
1. Peralatan tulis dan buku
2. Kamera
2.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengamatan langsung (observasi), yaitu dengan langsung mengamati melihat
prinsip kerja motor induk, generator, pesawat bantu, alat bantu penangkapan, perawatan
maupun perbaikan di kapal apabila terjadi kerusakan.
2. Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dalam hal ini yaitu KKM dan
wakil KKM maupun kepada ABK kapal.
3. Mengumpulkan literature sebagai perbandingan dan penunjang dalam kegiatan preaktek.
Data documenter, yaitu data yang bersumber dari komponen-komponen. Misalnya dokumen
kapal, arsip-arsip dan manual book.
2.4 Metode Analisa Data
Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis data dan mengolah data, yaitu :
1. Analisa deskripstif, yaiut dengan mengamati kemudian membuat penjelasan secara
sistematis, factual, dan akurat sesuai dengan kegiatan yang dilakukan selama praktek di
kapal, kemudian mengkaitkan data yang diperoleh dengan studi pustaka.
3. PELAKSANAAN PRAKTEK
3.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek
3.1.1 Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Sumatra Utara
Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan terletak pada koordinat geografis 03º 47’ 00” LU
dan 98” 42” BT, posisi yang cukup strategis bila ditinjau dari segi potensi sumberdaya ikan
maupun aspek pemasarannya, yakni terletak diantara Perairan Pantai Timur Sumatera (Selat
Malaka), Perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI). Pelabuhan Belawan berada di dalam
wilayah Kotamadya Medan yang memiliki jarak tempuh ± 27 km.
3.1.2 Sarana
Fasilitas-fasilitas yang berperan dalam mendukung kelancaran kegiatan pendistribusian
hasil tangkapan di PPS Belawan yaitu : TPI, pabrik es, cold storage dan area parkir. Kelengkapan
fasilitas yang ada di lokasi suatu pelabuhan sangat menentukan kelancaran pendistribusian hasil
tangkapan. Kondisi mutu yang tinggi juga dapat dijaga sehingga harga jual hasil tangkapan
tetap tinggi.
3.2 Spesifikasi KM. Cinta Bahagia
Kapal yang digunakan untuk melaksanakan praktek berdasarkan penempatan oleh
penanggung jawab di Belawan Sumatra Utara adalah KM. Cinta Bahagia, kapal yang dimiliki oleh
bapak Willyam Wijaya yang sandar di pelabuhan Belawan.
3.2.1 Data Kapal
Nama Kapal
: KM Cinta Bahagia
Tanda Pengenal Kapal
: A/571/KP-PS/009120
Tempat/ Tahun Pembuatan
: Tanjung Balai Asahan
Pemilik
: Willyam Wijaya
Bendera Kebangsaan
: Indonesia
Bahan dan Bentuk Kapal
: Kayu
Jenis Alat Tangkap
: Purse seine
Sistem Kemudi
: Manual
Motor Penggerak Kapal
: Nissan
Panjang Kapal
: 24,10 meter
Lebar Kapal
: 7,37 meter
Dalam Kapal
: 1,96 meter
Gross Tonage
: 78 GT
Netto Tonage
: 24 GT
Kecepatan Operasional
:
Kecepatan Maksimal
:
3.3 Main Engine (M/E)
Main engine (mesin induk) yang digunakan utuk menggerakkan suatu kapal agar dapat
berlayar ke fishing ground. Adapun syarat-syarat dari suatu Main Engine (mesin induk) kapal
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Dapat beroperasi dengan baik saat melakukan pelayaran
Mampu beroperasi dan bertahan dalam jangka waktu yang lama
Konsumsi bahan bakar yang tidak berlebihan atau boros
Mudah perbaikan apabila mengalami kerusakan
Sistem system yabg bekerja dapat berjalan dengan baik
Main engine (mesin induk) yang digunakan pada KM. Cinta Bahagia adalah mesin nissan,
adapun spesifikasi dari Main Engine (M/E) pada KM. Cinta Bahagia sebagai berikut :
Merek
: Nissan
No. Mesin
:
Daya
:
Putaran
:
Jumlah Silinder
: 10 buah
Langkah Torak
:
Sistem Start
:
Pelumas
:
Sistem Pelumasan
:
Bahan Bakar
: Solar
3.4 Pengoperasian dan Perawatan Motor Induk
Prosedur pengoperasian motor induk adalah langkah-langkah yang dilakukan sebelum
menjalankan motor induk, pada saat motor induk beroperasi, sebelum mematikan motor induk dan
setelah motor induk di matikan prosedur pengoperasian motor induk pada KM. Cinta Bahagia
dilakukan sesuai buku panduan.
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menjalankan motor induk adalah sebagai
berikut :
1. Memeriksa jumlah minyak pelumas pada karter dengan menggunakan stick oil
2. Memeriksa sistem air laut, baik pompa maupun alirannya
3. Memeriksa jumlah bahan bakar pada tangki harian dan sistem aliran dan pipa-pipa, bukan
kran bahan bakar
4. Memeriksa sumber arus (baterai)
5. Hubungan baterai ke motor terminal positif ke motor stater dan terminal negative ke body,
pastikan hubungan telah benar dan baik.
6. Saklar ke posisi terhubung
7. Motor induk siap di pakai
Langkah-langkah yang dilakukan pada saat main engine (mesin induk) beroperasi adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Star motor induk dengan switch kontak ke posisi on
Biarkan motor induk dalam keadaan stasioner selama kurang lebih 5 menit sampai 10 menit
Periksa kembali sistem pelumasan
Memeriksa sistem bahan bakar
Memeriksa sistem pendinginan
Setelah selesai pemeriksaan dan naikkan rpm
Motor siap diberi beban
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum mematikan motor induk adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Turunkan rpm secara perlahan-lahan
Tutup kran bahan bakar
Switch kontak ke posisi off
Saklar dalam kondisi tidak terhubung
Perawatan yang dilakukan pada motor induk KM. Cinta Bahagia adalah sebagai berikut
A. Perawatan harian
1. Pengecekan minyak pelumas menggunakan stick oil
2. Memeriksa pompa-pompa (air got dan air laut) yang dikopel ke motor induk
3. Mengecek kekencangan dari V belt
B. Perawatan mingguan
1.
2.
3.
4.
Mengganti minyak pelumas motor induk
Mengganti dan membersihkan saringan
Mengganti filter bahan bakar
Membersihkan pompa-pompa
C. Perawatan bulanan
1.
2.
3.
4.
Mengganti filter bahan bakar dan komponen yang rusak lainnya
Menyetel celah katup
Mengecek bagian motor induk
Membersihkan komponen motor induk
3.5 Sistem start
Sebelum melakukan sistem start motor perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu,
dimana pengecekan tersebut masuk dalam langkah persiapan, ada empat sistem penting yang harus
dilakukan sebelum men-start motor yaitu :
a). Sistem pelumasan
- Periksa jumlah minyak pelumas dalam karter dengan menggunakan stik oli, jika kurang
maka tambahkan minyak pelumas secukupnya
b). Sistem bahan bakar
- Periksa saluran bahan bakar apakah dalam keadaan normal atau tidak, apakah ada
kebocoran atau tidak
c). Sistem pendinginan
- Periksa saluran air laut dalam keadaan baik dan tidak ada kebocoran
d). Sistem start
- Periksa voltase baterai untuk melakukan start cukup atau tidak
- Peiksa aurs baterai masih baik atau tidak dan hubungan antara terminal dalam keadaan
baik positif ke motor starter dan terminal negative ke body motor
- Periksa kondisi air masih pada level up atau low
Setelah meemeriksa ke empat sistem tersebut dan dalam keadaan baik, maka siap di pakai.
3.6 Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan berfungsi untuk menghindari keausan akibat gesekan dari dua
komponen yang bergerak, korosi dan juga berfungsi untuk mengendalikan suhu dan juga meredam
kejutan.
3.7 Gear Box
Gear Box merupakan komponen instalasi tenaga kapal yang digunakan untuk
mereduksi/momen putaran dari motor penggerak utama untuk di teruskan ke poros dan propeller.
Adapun fungsi gear box adalah mereduksi putaran (menurunkan).
3.7.1 Sistem Pelumasan Pada Gear Box (G/B)
Sistem pelumasan pada gear box adalah sistem pelumasan sumb basah, sistem pelumasan
bertujuan untuk melapisi, melindungi, meredam getaran dan mengurangi panas pada bagianbagian yang bergerak di dalam gear box, bagian-bagian yang bergesekan antara lain poros bearing
dan roda rasio di dalamnya
Minyak pelumasan didalam karter dihisap oleh pompa oli dan kemudian di alirkan ke
strainer (saringan) untuk di saring kotorannya. Kemudian minyak pelumas di alirkan menuju oiler
cooler untuk di dinginkan sebelum masuk ke komponen-komponen bergerak
3.7.2 Perawatan Gear Box (G/B)
Perawatan yang di lakukan pada gear box (G/B) di KM. Cinta Bahagia adalah dengan cara
mengecek minyak pelumas, dan memastikan tidak ada bocoran pada gear box.
3.8 Generator
Generator digunakan sebagai sumber energi listrik untuk penerangan di kapal terutama
untuk menghidupkan galaxy dan mercury dalam usaha pengumpulan ikan, dan alat-alat lainnya
yang memerlukan listrik. Pada KM. Cinta Bahagia terdapat 2 generator yang digunakan.
3.8.1 Sistem Start Generator
Sistem start yang digunakan pada generator satu sama dengan sistem start motor induk
yaitu menggunakan engkol atau manual yang harus diperhatikan adalah sebelum menghidupkan
generator yaitu :
1. Periksa jumlah oli pelumas pada karter dengan menggunakan stick oil apabila jumlah oli
pada karter berkurang maka tambahkan secukupnya sampai level yang ditentukan
2. Periksan dan kencangkan baut-baut dudukan generator, apabila kendor maka kencangkan
3. Periksa bahan bakar pada tangki generator apabila berkurang maka isi tangki generator
tersebut.
3.9 Distribusi Arus Listrik
Distribusi arus listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari sumber arus sampai
kepada beban-beban listrik di atas kapal. Pada KM. Cinta Bahagia menggunakan sistem distribusi
kombinasi dimana dalam mendistribusikan arus listrik generator sebagai sumber arus, menyuplai
arus ke papan pembagian utama (main switch board) yang terhubung langsung dengan bebanbeban pemakai listrik di atas kapal.
Kebutuhan beban listrik pada KM. Cinta Bahagia dapat dipenuhi dengan 2 generator, alatalat ukur :
1. Ampere meter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (A)
2. Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik (V)
3.10 Pesawat Bantu
Pesawat bantu adalah pesawat yang berfungsi untuk membantu dan melancarkan kegiatan
baik di bidang permesinan maupun penangkapan. Pesawat bantu yang ada di KM. Cinta Bahagia
di bagi atas :
3.10.1 Pesawat Bantu Permesinan
1. Pompa
Pompa adalah pesawat bantu yang paling banyak digunakan di kapal KM. Cinta Bahagia
3.11 Penanganan Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan pada KM. Cinta Bahagia yaitu dengan cara
Download