Uploaded by User25315

BAHAN AJAR 1 (LAMPIRAN 5)

advertisement
LARUTAN PENYANGGA [Year]
Lampiran 5. Bahan Ajar Pertemuan 1
KESETIMBANGAN ION & pH LARUTAN
PENYANGGA
“ Sifat Larutan Penyangga”
Bahan Ajar Pertemuan 1 Kelas XI IPA Semester
Genap 2019/2020
64
Indikator :
 Membandingkan pH larutan penyangga dan larutan bukan
penyangga setelah ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa
atau dilakukan pengenceran
 Menentukan komponen penyusun larutan penyangga
 Menjelaskan
prinsip
kerja
larutan
penyangga
dalam
mempertahankan pHnya setelah ditambahkan sedikit asam
atau sedikit basa
A. Definisi Larutan Penyangga
Larutan penyangga adalah larutan yang
dapat menahan atau mempertahankan
harga pH jika ditambahkan sedikit asam,
sedikit basa dan pengenceran
Larutan penyangga disebut juga larutan penahan, larutan buffer atau larutan
dapar. Larutan penyangga bekerja paling baik dalam mengendalikan pH pada harga
pH yang hampir sama dengan pKa komponen asam atau basa, yaitu ketika garam
sama dengan asam, bisa juga dipergunakan jika [asam]/[garam] atau [basa]/[garam]
antara 0,1-10. Angka 0,1-10 ini disebut daerah buffer yaitu daerah yang masih efektif
untuk menahan pH.
B Komponen Larutan Penyanga
Larutan penyangga dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan
penyangga basa.
1) larutan penyangga asam.
Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dengan basa
konjugasinya (A-). Basa konjugasi merupakan basa yang berasal dari asam setelah
kehilangan H+.
Contoh:
CH3COOH(aq) + H2O(l)
CH3COO-(aq) + H+ (aq) + H2O(aq)
65
CH3COONa(aq)
CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Dalam reaksi tersebut, CH3COOH merupakan asam lemah sedangkan
CH3COO- merupakan basa konjugasi. Campuran asam lemah CH3COOH dan
basa konjugasinya, yaitu ion CH3COO- membentuk larutan penyangga. Dalam
pembentukan larutan penyangga ini, ion CH3COO- dapat berasal dari garam
CH3COONa, CH3COOK, atau (CH3COO)2Ba, atau garam lain dari campuran basa
konjugasi dengan basa kuat.
2) larutan penyangga basa.
Larutan penyangga basa mengandung basa lemah (M) dengan asam konjugasinya
(MH+).
Contoh:
NH3(aq) + H2O(l)
NH4+ (aq) + OH-(aq)
NH4Cl(aq)
NH4+(aq) + Cl-(aq)
Campuran basa lemah NH4OH dan asam konjugasinya yaitu ion NH4+
membentuk larutan penyangga. Dalam pembentukan larutan penyangga, ion
NH4+ dapat berasal dari garam seperti NH4Cl, NH4Br, (NH4)2SO4 , atau garam
dari campuran asam konjugasi dengan asam kuat.
Jadi, Larutan Penyangga (Buffer) dapat dibuat dengan cara sebagai berikut:
1. Larutan Penyangga (Buffer) Asam
 Campuran Asam lemah + Garamnya (Contoh: CH3COOH +
CH3COONa)
 Campuran Asam lemah berlebih + Basa Kuat
(Contoh: 100 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaOH 0,1 M)
2. Larutan Penyangga (Buffer) Basa
 Campuran Basa lemah + Garamnya (Contoh : NH4OH + NH4Cl)
 Campuran Basa lemah berlebih + Asam Kuat
(Contoh: 100 mL NH4OH 0,1 M + 50 mL HCl 0,1 M)
66
C. Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Jika ke dalam larutan penyangga ditambahkan sedikit asam, asam tersebut akan
bereaksi dengan zat yang bersifat basa. Begitu juga sebaliknya, jika ditambahkan
sedikit basa, basa tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat asam.
1) Pengaruh penambahan sedikit asam atau sedikit basa terhadap larutan penyangga
Sebagai contoh, larutan penyangga yang terbentuk dari campuran asam lemah
CH3COOH dan basa konjugasinya (ion CH3COO-).
Jika ke dalam campuran tersebut ditambahkan sedikit asam, misalnya HCl,
akan terjadi reaksi berikut:
CH3COO-(aq) + HCl(aq)  CH3COOH(aq) + Cl-(aq)
Berdasarkan reaksi ini, berarti jumlah basa konjugasi (ion CH3COO-) akan
berkurang dan asam lemah CH3COOH akan bertambah. Mekanisme penambahan
asam ke dalam larutan penyangga akan menurunkan konsentrasi basa konjugasi
dan meningkatkan konsentrasi asam. Perubahan ini tidak menyebabkan
perubahan pH yang besar.
Jika ke dalam campuran tersebut ditambahkan sedikit basa NaOH akan
terjadi reaksi berikut,
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
 CH3COO-(aq) + Na+(aq) + H2O(l)
Berdasarkan reaksi tersebut, berarti jumlah asam lemah CH3COOH akan
berkurang dan basa konjugasi (ion CH3COO-) akan bertambah. Seperti pada
penambahan sedikit asam, perubahan inipun tidak menyebabkan perubahan pH
yang besar.
Contoh lain, larutan penyangga dari campuran basa lemah NH4OH dan
asam konjugasinya (ion NH4+). Setiap penambahan asam akan bereaksi dengan
zat yang bersifat basa dan setiap penambahan basa akan bereaksi dengan zat yang
bersifat asam.
Jika ke dalam campuran tersebut ditambahkan sedikit asam, misalnya HCl
akan terjadi reaksi sebagai berikut:
NH4OH(aq) + HCl(aq)
 NH4+(aq) + Cl-(aq) + H2O(l)
Jika kedalam campuran tersebut ditambahkan basa, misalnya NaOH akan
terjadi reaksi berikut:
NH4+(aq) + NaOH(aq)  NH4OH(aq) + Na+(aq)
Pengaruh penambahan sedikit asam atau sedikit basa terhadap campuran
basa lemah dan asam konjugasinya, praktis tidak mengubah pH larutan penyangga
tersebut selama penambahan asam atau basa tersebut tidak sampai menghabiskan
salah satu komponen buffer (Sutresna, 2006: 107-108).
67
2) Pengaruh pengenceran terhadap larutan penyangga
Derajat keasaman atau pH suatu larutan penyangga ditentukan oleh
komponen-komponennya. Dalam perhitungan pH larutan penyangga, komponenkomponen tersebut membentuk perbandingan tertentu. Jika campuran tersebut
diencerkan, harga perbandingan komponen-komponen tersebut tidak berubah
sehingga pH larutan penyangga juga praktis tidak berubah. Berapapun tingkat
pengenceran larutan penyangga, secara teoritis tidak akan mengubah harga pH.
68
Daftar Pustaka
Michael Purba. 1994. Kimia untuk SMA kelas XI: 2B. Erlangga. Jakarta.
Nana Sutresna. 2006. Kimia untuk SMA kelas II Semester 2. Grafindo Media Pratama.
Bandung.
Unggul Sudarmo. 2013. Kimia untuk SMA/MA kelas XI. PT. Gelora Aksara Pratama.
69
Download