Uploaded by rizazulfamulyawan07

01 riza eldis REALL

advertisement
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya
sehingga laporan elektronika diskrit ini dapat terselesaikan dengan baik, meski
jauh dari kata sempurna.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan terlihat dalam proses pembuatan laporan elektronika diskrit ini,
terkhusus kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan bantuan
baik secara moral mapun material.
2. Bapak Ners Husin, S.Kep, MPH selaku direktur Politeknik Unggulan
Kalimantan.
3. Bapak Japeri, S.Si., M.Kes selaku Ketua Prodi Teknik Elektromedik.
4. Bapak Rais Mu’ammar, S.T., M.Eng selaku Dosen mata kuliah Praktikum Alat
Ukur dan Pengukuran Listrik.
5. Bapak/Ibu guru dan staf tata usaha Politeknik Unggulan Kalimantan yang telah
membimbing Saya selama menuntun ilmu di Politeknik Unggulan Kalimantan.
6. Asisten Dosen yang telah membimbing Saya selama praktikum berlangsung
sekaligus saat proses pembuatan laporan praktikum ini.
Demikianlah laporan elektronika diskrit saya buat dengan sepenuh hati.
Tidak lupa kritik dan saran saya harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih
baik lagi.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku
penulis. Terima Kasih.
Banjarmasin, 7 Desember 2019
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
UNIT 1 PENGUKURAN RESISTOR ................................................... 1
1.1 Tujuan Praktikum .............................................................................. 1
1.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 1
1.3 Teori Dasar ........................................................................................ 1
1.4 Langkah Praktikum ........................................................................... 3
1.5 Hasil Praktikum ................................................................................. 4
1.6 Analisa ............................................................................................... 5
1.7 Kesimpulan........................................................................................ 5
UNIT 2 MENGENAL KOMPONEN DIODA DAN TRANSISTOR.. 6
2.1 Tujuan Praktikum .............................................................................. 6
2.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 6
2.3 Teori Dasar ........................................................................................ 6
2.4 Langkah Praktikum ........................................................................... 9
2.5 Hasil Praktikum ............................................................................... 10
2.6 Analisa ............................................................................................. 11
2.7 Kesimpulan...................................................................................... 11
UNIT 3 RANGKAIAN SENSOR CAHAYA ...................................... 12
3.1 Tujuan Praktikum ............................................................................. 12
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................. 12
3.3 Teori Dasar ....................................................................................... 12
3.4 Langkah Praktikum .......................................................................... 19
3.5 Hasil Praktikum ................................................................................ 20
3.6 Analisa .............................................................................................. 20
3.7 Kesimpulan....................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 22
LAMPIRAN ........................................................................................... 24
2
UNIT 1
PENGUKURAN RESISTOR
1.1 Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat mengetahui warna gelang dalam resistor
b. Mahasiswa dapat menghitung nilai resistor berdasarkan warna gelang
resistor
c. Mahasiswa mampu mengukur sebuah resistor menggunakan multimeter
analog
1.2 Alat dan Bahan
Alat :
a. Multimeter analog
Bahan :
a. 5 buah resistor
b. Project board
1.3 Teori Dasar
1.3.1 Project board
BreadBoard atau disebut juga dengan Project board adalah dasar
konstruksi sebuah sirkuit elektronika dan merupakan prototipe dari
suatu rangkaian elektronik, atau bisa juga dikatakan sebagai tempat
merangkai komponen yang terbuat dari papan dimana papan ini tidak
memerlukan proses solder menyolder (langsung tancap) sehingga dapat
digunakan kembali. Sirkuit Project board :
a) 2 lubang diatas dan bawah jalurnya terhubung secara horizontal,
biasanya digunakan sebagai jalur sinyal yang umumnya seperti jalur
komunikasi.
3
4
b) 5 lubang ditengah jalurnya terhubung secara vertikal, biasanya
merupakan tempat merangkai komponen.
c) Pembatas tengah biasanya digunakan sebagai tempat menancap
komponen IC.[1]
Gambar 1.1 Project board
1.3.2 Multimeter Analog
Multimeter analog atau yang biasanya disebut multimeter jarum
adalah
alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan
dengan jarum yang bergerak ke range yang kita ukur dengan probe.
Multimeter ini bisa mengukur hambatan Ohm (Ω), tegangan V (Volt)
dan arus Ampere (A).
Multimeter analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail
suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan
untuk mengetahui rusak atau tidaknya suatu komponen atau bisa juga
untuk memeriksa apakah rangkaian yang ada sudah tersambung atau
tidak. [2]
Gambar 1.2 Multimeter Analog
1.3.3 Resistor
Resistor yaitu suatu komponen pasif yang mempunyai nilai
resistansi atau suatu hambatan tertentu yang fungsinya untuk membatasi
dan mengatur suatu arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika.
Resistor biasanya dilambangkan dengan huruf R dan satuannya adalah
Ohm (Ω). [3]
5
Nilai resistor dapat dilihat dari warna gelang resistor atau dengan
mengukurnya menggunakan multimeter analog maupun digital, tetapi
biasanya hasil nilai resistor yang dihitung berdasarkan warna gelang
dan menggunakan multimeter berbeda.
Gambar 1.3 Resistor
1.4 Langkah Pratikum
a. Siapkan alat dan bahan
b. Ambil 5 buah resistor yang ada, tancapkan pada project board
c. Tulis warna gelang masing-masing resistor dengan urutan yang benar
d. Hitung nilai resistor berdasarkan warna gelang pada masing-masing
resistor
e. Tulis hasil nilai resistor berdasarkan warna gelang pada masing-masing
resistor tersebut
f. Ambil multimeter analog
g. Pilihlah atau aturlah selektor yang tepat untuk mengukur masing-masing
resistor
h. Sebelum pengukuran dimulai, lakukan kalibrasi atau atur jarum penunjuk
tepat pada titik nol dengan cara menyentuhkan kedua ujung logam kabel
penyidik dan memutar sekrup pengatur jarum ke titik nol
i. Lalu ukurlah setiap resistor dengan cara menghubungkan masing-masing
ujung logam probe dengan kaki resistor. Jangan menyentuh ujung logam
probe pada waktu pengukuran
j. Tulis hasil pengukuran resistor menggunakan multimeter analog
6
1.5 Hasil Praktikum
Dari praktikum kali ini didapatkan hasil
Tabel 1.1 Hasil Pengukuran dan Perhitungan
No. Warna
Nilai
Pengukuran
Perhitungan
1.
Coklat (1)
10 . 10
10 . 10
(+) 105
Hitam (0)
=100Ω
=100Ω+5%
(-) 95
Jingga (3)
10 . 34
33. 101
(+) 346,5
Jingga(3)
=340Ω
=330Ω+5%
(-) 313,5
Coklat (1)
1000 . 10
10 . 103
(+) 10500
Hitam (0)
=10000Ω
=10000Ω+5%
(-) 9500
Coklat (10
100 . 10
100 . 101
(+) 1010
Hitam (0)
= 1000Ω
=1000Ω+1%
(-) 990
Kuning (4)
10 . 4,8
47 . 100
(+) 49,35
Ungu (7)
=48Ω
=47Ω+5%
(-) 44,65
Coklat (1)
Emas (5%)
2.
Coklat (1)
Emas (5%)
3.
Jingga (3)
Emas (5%)
4.
Hitam (0)
Coklat (1)
Coklat (1%)
5.
Hitam (0)
Emas (5%)
7
1.6 Analisa
Dari praktikum kali ini dapat kita analisa bahwa dalam meggunakan
multimeter analog perlu mengatur selektor yang akan di gunakan. Karena
selektor adalah pengali nilai yang akan ditujukan kepada jarum tersebut. Dari
5 buah komponen resistor. Ada 2 buah resistor yang mempunyai nilai berbeda
di warna nilai perhitungan gelang resistor dan pengukuran di multimeter
analog. Sedangkan 3 buah resistor lainnya memiliki nilai yang sama
berdasarkan nilai dari perhitungan gelang warna resistor dan pengukuran di
multimeter analaog. Apabila ada resistor yang melewati batas minimum dan
maksimum dari batas toleransi maka resistor tersebut tidak layak untuk di
gunakan tetapi jika 2 buah resistor yang berbeda tersebut tidak melewati batas
minimum dan maksimum maka resistor itu di katakana masih layak untuk
digunakan. Tetapi saat praktikum kami menemukan 1 buah resistor yang
melewati batas toleransi. Perbedaan dari nilai pengukuran dapat terjadi di
karenakan komponen resistor yang rusak atau resistor tersebut sangat sering
digunakan. Tetapi jika resistor tersebut masih dalam batas toleransi maka
resistor tersebut masih layak untuk digunakan
1.7 Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat kita simpulkan bahwa nilai pengukuran dan
perhitungan pada resistor tidak selalu sama di karenakan ada komponen
resistor yang rusak, dan bisa juga disebabkan karena baterai multimeter
analog yang sudah tidak layak untuk di gunakan. Dan ada faktor lain juga
yaitu nilai yang diukur lebih atau kurang dari nilai yang di hitung melalui
gelang warna resistor tetapi masih di dalam batas toleransi. Jadi kita harus
mengetahui nilai toleransi dari setiap resistor melalui warna pada body gelang
resistor.
UNIT 2
MENGENAL KOMPONEN DIODA DAN TRANSISTOR
2.1 Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi komponen dioda dan transistor
b. Mahasiswa dapat mengetahui simbol dan lambang komponen dioda dan
transistor
c. Mahasiswa dapat mengetahui kaki pada komponen dioda dan transistor
d. Mahasiswa
mampu
mengukur
komponen
dioda
dan
transistor
menggunakan multimeter digital
2.2 Alat dan Bahan
Alat :
a. Multimeter digital
Bahan :
a. 2 buah dioda
b. 4 buah transistor
2.3 Dasar Teori
2.3.1 Pengertian Komponen
Komponen Elektronika adalah elemen dasar yang digunakan untuk
membentuk suatu rangkaian elektronika dan biasanya dikemas dalam
bentuk diskrit dengan dua atau lebih terminal penghubung. Setiap
komponen elektronika memiliki fungsinya masing-masing dalam suatu
rangkaian elektronika, ada yang berfungsi sebagai penghambat, ada
yang berfungsi sebagai penguat, ada yang berfungsi sebagai penghantar,
ada juga yang berfungsi sebagai penyaring dan ada yang berfungsi
sebagai pengendali. Komponen-komponen Elektronika tersebut juga
memiliki nilai dan tipenya masing-masing sehingga dapat menjalankan
8
9
fungsinya sesuai dengan keinginan para perancang rangkaian
elektronika.[2]
2.3.2 Multimeter Digital
Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter
analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital.
Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih
tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter
digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari
sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang
diinginkan.[1]
Gambar 2.1 Multimeter digital
2.3.3 Dioda
Dioda (Diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus
listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
Oleh karena itu, dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam
rangkaian elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 elektroda
(terminal) yaitu anoda (+) dan katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang
berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat
mengalirkan arus dari sisi tipe-p (anoda) menuju ke sisi tipe-n (katoda)
tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.[2]
Gambar 2.2 Dioda
10
2.3.4 Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki
berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah,
osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu
komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam
rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua
perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan
dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud
tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio
Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.
Transistor pertama kali ditemukan oleh tiga orang fisikawan yang
berasal Amerika Serikat pada akhir tahun 1947 adalah Transistor jenis
Bipolar. Mereka adalah John Bardeen, Walter Brattain, dan William
Shockley. Dengan penemuan tersebut, perangkat-perangkat elektronik
yang pada saat itu berukuran besar dapat dirancang dalam kemasan yang
lebih kecil dan portabel (dapat dibawa kemana-mana). Ketiga fisikawan
tersebut mendapatkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1956 atas
penemuan Transistor ini. Namun sebelum ketiga fisikawan Amerika
Serikat tersebut menemukan Transistor Bipolar, seorang fisikawan
Jerman yang bernama Julius Edgar Lilienfeld sudah mempatenkan
Transistor jenis Field Effect Transistor di Kanada pada tahun 1925
tetapi Julius Edgar Lilienfeld tidak pernah mempublikasikan hasil
penelitiannya baik dalam bentuk tulisan maupun perangkat prototypenya. Pada tahun 1932, seorang inventor Jerman yang bernama Oskar
Heil juga mendaftarkan paten yang hampir sama di Eropa.[2]
Gambar 2.3 Transistor
11
2.4 Langkah Praktikum
a. Siapkan alat dan bahan
b. Nyalakan multimeter digital
c. Atur selektor ke Ohm (Ω) bisa ke X1 atau X10
d. Ambil dioda, arahkan masing-masing probe ke masing-masing kaki dioda,
jika display menampilkan hasil, itu berarti menunjukkan katoda (negatif)
atau anoda (positif) suatu dioda tersebut (probe merah = positif, probe
hitam = negatif)
e. Tulis datasheet dioda
f. Tentukan jenis dioda (postif-negatif atau negatif-positif)
g. Ambil transistor, arahkan probe merah ke kaki tengah dan probe hitam ke
kaki kanan, jika display menampilkan hasil, itu berarti menunjukkan basis
berada di kaki tengah. Untuk mengetahui collector dan emitter, pindahkan
probe hitam ke kaki kiri, bandingkan nilai yang ditampilkan di display,
jika lebih besar maka itu merupakan collector. Tapi, basis tidak selalu
berada di kaki tengah, begitupun collector dan emitor tidak selalu berada
disisi kanan dan kiri
h. Tulis datasheet transistor
i. Tentukan jenis transistor (NPN atau PNP)
12
2.5 Hasil Praktikum
Dari praktikum kali ini didapatkan hasil
Tabel 2.1 Datasheet dan jenis komponen
Komponen
Datasheet
Jenis
Dioda 1N4002
Negatif Positif
Dioda ZEner Ph C15
Negatif Positif
Transistor 2N3904
NPN
Transistor LM350Z
NPN
(Arduino Temperature
Sensor)
Transistor C945
NPN
Tip 3055 pinout
NPN
13
2.6 Analisa
Dari praktikum kali ini dapat kita analisa bahwa untuk menentukan kaki
transistor bisa diketahui dengan menggunakan multimeter dan mencari data
sheet nya secara manual dan melihat kode pada body. Menggunakan
multimeter analog yaitu probe merah di arahkkan ke kaki tengah dan probe
hitam di arahkan ke kaki kiri atau sebaliknya, jika jarum multimeter analog
bergerak maka itu menandakan kaki basis dan untuk mengetahui kaki
kolektor dan emitor bisa di lihat melalui nilai angka yang ditunjukan oleh
jarum multimeter analog.
Untuk mengetahui jenis dan kaki pada diode bisa diketahui dengan
mengunakan multimeter analog dan mencari datasheet nya. Secara manual
dapat dilihat pada body diode, jika berwarna abu-abu itu menandakan
katoda(-) dan kaki satunya adalah anoda(+). Menggunakan multimeter
dengan cara menyentuhkan probe merah dan hitam pada kaki diode, jika
jarum multimeter bergerak maka itu menunnjukkan anoda dan katoda. Cara
mengetahui datasheet nya hanya perlu mengetikan atau mencari nama
komponen tersebut di browser.
2.7 Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa cara untuk menentukan
jenis dan kaki transistor maupun diode mempunyai cara yang sama yaitu
menggunakan multimeter dan mencari datasheet nya. Transistor ada dua jenis
yaitu NPN dan PNP dann memiliki tiga kaki yaitu basis, kolektor, emitor.
UNIT 3
RANGKAIAN SENSOR CAHAYA
3.1 Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan multimeter analog
b. Mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan power supply
c. Mahasiswa mampu membuat rangkaian sensor cahaya
d. Mahasiswa mampu mengukur tegangan pada rangkaian sensor cahaya
3.2 Alat dan Bahan
Alat :
a. Multimeter analog
b. Power supply
Bahan :
a. Kabel jumper secukupnya
b. Project board
c. LED
: 1 buah
d. LDR
: 1 buah
e. Potensiometer
: 1 buah
f. Resistor
: 1 buah
g. Transistor
: 1 buah
3.3 Teori Dasar
3.3.1 Rangkaian Sensor Cahaya
Aplikasi rangkaian sensor cahaya ini bisa kita lihat pada Lampu
taman, ketika mulai malam maka lampu akan di hidupkan otomatis,
namun ketika hari terang, lampu padam. Rangkaian ini akan
mempermudah kita dalam mengelola taman.
Jika kita lihat lampu jalan raya, dia juga menggunakan system
rangkaian ini. Dia menggunakan LDR kemudian trigger ke transistor,
14
15
transistor yang akan mengaktifkan relay untuk drive lampu AC nya,
sehingga ketika malam tiba, lampu jalan akan menyala otomatis dan
ketika hari sudah mulai terang, lampu akan padam secara otomatis.
Bayangkan jika jumlah lampu jalan yang ribuan itu di hidupkan atau di
matikan secara manual, maka dapat dibayangkan betapa sulit nya
mengontrol itu semua.
Rangkaian sensor ini juga bisa di gunakan untuk mendeteksi
kerusakan pada lampu pada kendali otomatis, dia sebagai feed back
nanti nya. Contoh nya adalah ketika kita menghidupkan lampu jarak
jauh, kemudian lampu di aktifkan, maka sensor cahaya akan
mendeteksi, apakah ada cahaya, jika tidak ada cahaya maka berarti ada
kerusakan pada sistem, apakah lampu nya yang rusak, atau driver lampu
AC nya yang rusak, ini yang pernah ditemui ketika membuat
menghidupkan lampu dengan SMS.[1]
Gambar 3.1 Rangkaian Sensor Cahaya
3.3.2 Kabel Jumper
Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang berfungsi untuk
menghubungkan antar komponen yang ada di breadboard tanpa harus
memerlukan solder. Umumnya memang kabel jumpe sudah dilengkapi
dengan pin yang terdapat pada setiap ujungnya. Pin atau konektor yang
digunakan untuk menusuk disebut dengan Male Connector, sementara
konektor yang ditusuk disebut dengan Female Connector.[2]
Gambar 3.2 Kabel Jumper
16
3.3.3 LED (Light Emitting Diode)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah
komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik
ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. LED juga dapat memancarkan sinar
inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik
lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil
dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat
elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan
pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting
Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.[3]
Gambar 3.3 LED (Light Emitting Diode)
3.3.4 LDR (Light Dependent Resistor)
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis
Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada
intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai hambatan LDR akan menurun
pada saat cahaya terang dan nilai hambatannya akan menjadi tinggi jika
dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent
Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima
sejumlah intensitas cahaya (kondisi terang) dan menghambat arus listrik
dalam kondisi gelap.[4]
Gambar 3.4 LDR (Light Dependent Resistor)
17
3.3.5 Multimeter Analog
Multimeter analog atau yang biasanya disebut multimeter jarum
adalah
alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan
dengan jarum yang bergerak ke range yang kita ukur dengan probe.
Multimeter ini bisa mengukur hambatan Ohm (Ω), tegangan V (V) dan
arus Ampere (A).
Multimeter analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail
suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan
untuk mengetahui rusak atau tidaknya suatu komponen atau bisa juga
untuk memeriksa apakah rangkaian yang ada sudah tersambung atau
tidak.[5]
Gambar 3.5 Multimeter Analog
3.3.6 Power Supply
Power supply adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai alat
yang mampu memberikan sebuah suplai arus listrik kepada semua
komponen komputer yang sudah terpasang dengan baik, dimana arus
listrik yang dihasilkan merupakan arus AC dan selanjutnya akan
dirubah menjadi arus DC. Yang perlu digaris bawahi adalah jika semua
komponen hardware yang sudah terpasang pada komputer ini tidak bisa
menerima rus listrik AC namun hanya bisa menerima aliran listrik
dengan tipe DC.[6]
Gambar 3.6 Power supply
18
3.3.7 Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai
Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian
Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan
Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor.
Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan
sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.[7]
Gambar 3.7 Potensiometer
3.3.8 Project Board
BreadBoard atau disebut juga dengan Project board adalah dasar
konstruksi sebuah sirkuit elektronika dan merupakan prototipe dari
suatu rangkaian elektronik, atau bisa juga dikatakan sebagai tempat
merangkai komponen yang terbuat dari papan dimana papan ini tidak
memerlukan proses solder menyolder (langsung tancap) sehingga dapat
digunakan kembali.Sirkuit Project board :
a) 2 lubang diatas dan bawah jalurnya terhubung secara horizontal,
biasanya digunakan sebagai jalur sinyal yang umumnya seperti jalur
komunikasi.
b) 5 lubang ditengah jalurnya terhubung secara vertikal, biasanya
merupakan tempat merangkai komponen.
c) Pembatas tengah biasanya digunakan sebagai tempat menancap
komponen IC.[8]
Gambar 3.8 Project board
19
d) Resistor
Resistor yaitu suatu komponen pasif yang mempunyai nilai
resistansi atau suatu hambatan tertentu yang fungsinya untuk membatasi
dan mengatur suatu arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika.
Resistor biasanya dilambangkan dengan huruf R dan satuannya adalah
Ohm (Ω).[9]
Nilai resistor dapat dilihat dari warna gelang resistor atau dengan
mengukurnya menggunakan multimeter analog maupun digital, tetapi
biasanya hasil nilai resistor yang dihitung berdasarkan warna gelang
dan menggunakan multimeter berbeda.
Gambar 3.9 Resistor
e) Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki
berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali,
penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor
merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak
ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan
bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor
untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya.
20
Transistor pertama kali ditemukan oleh tiga orang fisikawan yang
berasal Amerika Serikat pada akhir tahun 1947 adalah Transistor jenis
Bipolar. Mereka adalah John Bardeen, Walter Brattain, dan William
Shockley. Dengan penemuan tersebut, perangkat-perangkat elektronik
yang pada saat itu berukuran besar dapat dirancang dalam kemasan
yang lebih kecil dan portabel (dapat dibawa kemana-mana). Ketiga
fisikawan tersebut mendapatkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1956
atas penemuan Transistor ini. Namun sebelum ketiga fisikawan
Amerika Serikat tersebut menemukan Transistor Bipolar, seorang
fisikawan Jerman yang bernama Julius Edgar Lilienfeld sudah
mempatenkan Transistor jenis Field Effect Transistor di Kanada pada
tahun
1925
tetapi Julius
Edgar
Lilienfeld tidak
pernah
mempublikasikan hasil penelitiannya baik dalam bentuk tulisan
maupun perangkat prototype-nya. Pada tahun 1932, seorang inventor
Jerman yang bernama Oskar Heil juga mendaftarkan paten yang
hampir sama di Eropa.[10]
Gambar 3.10 Transistor
21
3.4 Langkah Praktikum
a. Siapkan alat dan bahan
b. Buatlah Rangkaian sebagai berikut :
Sebagai komponen utama adalah transistor BC 557 dan LDR sebagai
sensor cahaya. Kemudian dengan tambahan 1 resistor sebagai penahan
arus dan sebuah LED sebagai indikator, maka kepekaan sensor cahaya
ini dapat diatur dengan menambahkan sebuah potensiometer atau
trimpot untuk mengimbangi tahanan dari LDR.
c. Setelah selesai, coba halangi sensor menggunakan tangan.
d. Ukur tegangan setiap komponen
e. Kemudian catat hasil pengukuran pada tabel
22
2.5 Hasil Praktikum
Dari praktikum kali ini didapatkan hasil
Tabel 3.1 Pengukuran tegangan pada setiap komponen
No.
Pengukuran
Tanpa Lampu
Terang
LDR ditutup
1.
VCC
4,6V
4,5V
4,7V
2.
V1
3,2V
1,1V
4V
3.
V2
2,4V
1,8V
2,4V
4.
V3
0,1V
0,8V
0,1V
5.
V4
1,6V
2,7V
0,1V
2.6 Analisa
Dari praktikum kali ini dapat di analisa bahwa dalam rangkaian LDR (
light dependent resistor), transistor, potensiometer. LDR berfungsi sebagai
penghantar sebuah arus listrik jika menerima intensitas cahaya yaitu dalam
kondisi terang dan menghambat arus listrik apabila dalam kondisi gelap.
Transistor memiliki kaki basis yaitu sebagai trigger atau pemicu yang akan
mengakibatkan aktif nya relay untuk LED tersebut menyala secara otomatis
dan kaki kolektor dan emitor adalah sebagai saklar. Potensiometer sebagai
pengatur untuk kepekaan sensor cahaya sebagai pengimbang tahanan dari
LDR. Dengan penyetelan yang tepat maka menghasilkan seberapa bagus
sensor tersebut bekerja ketika tidak adanya cahaya yang mengenai LDR. Di
dalam rangkaian sensor cahaya ini yang di manfaatkan adalah kepekaan dari
LDR yang dimana saat LDR terkena cahaya terang maka nilai resistansinya
akan mengecil dan tegangannya juga ikut mengecil juga dan begitupun
sebailikya. Jika LDR tidak mendapatkan cahaya maka niai resistansinya akan
membesar dan begitu juga niai tegangannya ikut membesar. Pada saat
praktikum LDR di beri cahaya terang yang bertegangan 4,5V. Dan ketika
LDR tidak di beri cahaya maka tegangannya naik menjadi lebih besar yaitu
4,7V.
23
2.7 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa rangkaian sensor cahaya
ini bisa diterapkan pada lampu taman dan lampu jalan yang dimana pada saat
malam hari lampu tersebut akan menyala secara otomatis dan ketika sudah
ada cahaya terang lampu tersebut akan mati secara otomatis.
DAFTAR PUSTAKA
UNIT 1
[3]Bitar. 2018. “Resistor : Pengertian, Fungsi, Jenis, Rumus & Contoh Soalnya
Lengkap”. Melalui https://seputarilmu.com/2018/12/resistor.html
(Diakses pada tanggal 15 September 2019).
[2]Nurbaitirahmah. 2014. “Alat Ukur Multimeter”.
Melalui https://alatukurmultimeter.wordpress.com/tag/multimeter-analog/
(Diakses pada tanggal 15 September 2019).
[1]San, Imam. 2018. “Mengenal Project board atau BreadBoard”.
Melalui http://www.alfabet.web.id/2018/03/mengenal-breadboard.html
(Diakses pada tanggal 15 September 2019).
UNIT 2
[1]Anonim. 2019. “Mengenal Lebih Dalam Tentang Multimeter”. Melalui
https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/45/multimeter
(Diakses pada tanggal 29 September 2019)
[2]Kho, Dickson. 2019. “Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen
Elektronika Pasif”. Melalui https://teknikelektronika.com/pengertiankomponen-elektronika-aktif-komponen-elektronika-pasif/
(Diakses pada tanggal 29 September 2019)
UNIT 3
[6]Anonim. 2016. “Pengertian Power supply, Fungsi Power supply, dan Cara
Kerjanya”. Melalui
https://www.kaskus.co.id/thread/5858cde2dcd77056758b4568/
pengertian-power-supply-fungsi-power-supply-dan-cara-kerjanya/
(Diakses pada tanggal 22 September 2019)
[2]Anonim. 2018. ”Berbagai Macam Kabel Jumper yang Harus Anda Ketahui”.
Melalui https://belajariot.com/berbagai-macam-kabel-jumper/
(Diakses pada tanggal 22 September 2019)
24
25
[9]Bitar. 2018. “Resistor : Pengertian, Fungsi, Jenis, Rumus & Contoh Soalnya
Lengkap”. Melalui https://seputarilmu.com/2018/12/resistor.html
(Diakses pada tanggal 15 September 2019).
[10]Kho, Dickson. 2019. “Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan
Komponen Elektronika Pasif”.
Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-
komponen-
elektronika-aktif-komponen-elektronika-pasif/
(Diakses pada tanggal 29 September 2019)
[3]Kho, Dickson. 2019. “Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara
Kerjanya”. Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light
emitting-diode-cara-kerja/
(Diakses pada tanggal 22 September 2019)
[4] Kho, Dickson. 2019. “LDR (Light Dependent Resistor) dan Cara
Mengukurnya”. Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-ldrlight-dependent-resistor-cara-mengukur-ldr/
(Diakses pada tanggal 4 Oktober 2019)
[7] Kho, Dickson. 2019. “Pengertian dan Fungsi Potensiometer”.
Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/
(Diakses pada tanggal 4 Oktober 2019)
[5]Nurbaitirahmah. 2014. “Alat Ukur Multimeter”.
Melalui https://alatukurmultimeter.wordpress.com/tag/multimeter-analog/
(Diakses pada tanggal 15 September 2019).
[8]San, Imam. 2018. “Mengenal Project board atau BreadBoard”.
Melalui http://www.alfabet.web.id/2018/03/mengenal-breadboard.html
(Diakses pada tanggal 15 September 2019).
[1]Sitepu, Jimmi. 2018. “Rangkaian Sensor Cahaya LDR dan Manfaatnya”.
Melalui https://mikroavr.com/rangkaian-sensor-cahaya/
(Diakses pada tanggal 4 Oktober 2019)
LAMPIRAN
26
27
28
Download