KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga laporan elektronika diskrit ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata sempurna. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlihat dalam proses pembuatan laporan elektronika diskrit ini, terkhusus kepada: 1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik secara moral mapun material. 2. Bapak Ners Husin, S.Kep, MPH selaku direktur Politeknik Unggulan Kalimantan. 3. Bapak Japeri, S.Si., M.Kes selaku Ketua Prodi Teknik Elektromedik. 4. Bapak Rais Mu’ammar, S.T., M.Eng selaku Dosen mata kuliah Praktikum Alat Ukur dan Pengukuran Listrik. 5. Bapak/Ibu guru dan staf tata usaha Politeknik Unggulan Kalimantan yang telah membimbing Saya selama menuntun ilmu di Politeknik Unggulan Kalimantan. 6. Asisten Dosen yang telah membimbing Saya selama praktikum berlangsung sekaligus saat proses pembuatan laporan praktikum ini. Demikianlah laporan elektronika diskrit saya buat dengan sepenuh hati. Tidak lupa kritik dan saran saya harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku penulis. Terima Kasih. Banjarmasin, 7 Desember 2019 Penyusun 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................ ii UNIT 1 PENGUKURAN RESISTOR ................................................... 1 1.1 Tujuan Praktikum .............................................................................. 1 1.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 1 1.3 Teori Dasar ........................................................................................ 1 1.4 Langkah Praktikum ........................................................................... 3 1.5 Hasil Praktikum ................................................................................. 4 1.6 Analisa ............................................................................................... 5 1.7 Kesimpulan........................................................................................ 5 UNIT 2 MENGENAL KOMPONEN DIODA DAN TRANSISTOR.. 6 2.1 Tujuan Praktikum .............................................................................. 6 2.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 6 2.3 Teori Dasar ........................................................................................ 6 2.4 Langkah Praktikum ........................................................................... 9 2.5 Hasil Praktikum ............................................................................... 10 2.6 Analisa ............................................................................................. 11 2.7 Kesimpulan...................................................................................... 11 UNIT 3 RANGKAIAN SENSOR CAHAYA ...................................... 12 3.1 Tujuan Praktikum ............................................................................. 12 3.2 Alat dan Bahan ................................................................................. 12 3.3 Teori Dasar ....................................................................................... 12 3.4 Langkah Praktikum .......................................................................... 19 3.5 Hasil Praktikum ................................................................................ 20 3.6 Analisa .............................................................................................. 20 3.7 Kesimpulan....................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 22 LAMPIRAN ........................................................................................... 24 2 UNIT 1 PENGUKURAN RESISTOR 1.1 Tujuan Praktikum a. Mahasiswa dapat mengetahui warna gelang dalam resistor b. Mahasiswa dapat menghitung nilai resistor berdasarkan warna gelang resistor c. Mahasiswa mampu mengukur sebuah resistor menggunakan multimeter analog 1.2 Alat dan Bahan Alat : a. Multimeter analog Bahan : a. 5 buah resistor b. Project board 1.3 Teori Dasar 1.3.1 Project board BreadBoard atau disebut juga dengan Project board adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronika dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik, atau bisa juga dikatakan sebagai tempat merangkai komponen yang terbuat dari papan dimana papan ini tidak memerlukan proses solder menyolder (langsung tancap) sehingga dapat digunakan kembali. Sirkuit Project board : a) 2 lubang diatas dan bawah jalurnya terhubung secara horizontal, biasanya digunakan sebagai jalur sinyal yang umumnya seperti jalur komunikasi. 3 4 b) 5 lubang ditengah jalurnya terhubung secara vertikal, biasanya merupakan tempat merangkai komponen. c) Pembatas tengah biasanya digunakan sebagai tempat menancap komponen IC.[1] Gambar 1.1 Project board 1.3.2 Multimeter Analog Multimeter analog atau yang biasanya disebut multimeter jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range yang kita ukur dengan probe. Multimeter ini bisa mengukur hambatan Ohm (Ω), tegangan V (Volt) dan arus Ampere (A). Multimeter analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk mengetahui rusak atau tidaknya suatu komponen atau bisa juga untuk memeriksa apakah rangkaian yang ada sudah tersambung atau tidak. [2] Gambar 1.2 Multimeter Analog 1.3.3 Resistor Resistor yaitu suatu komponen pasif yang mempunyai nilai resistansi atau suatu hambatan tertentu yang fungsinya untuk membatasi dan mengatur suatu arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor biasanya dilambangkan dengan huruf R dan satuannya adalah Ohm (Ω). [3] 5 Nilai resistor dapat dilihat dari warna gelang resistor atau dengan mengukurnya menggunakan multimeter analog maupun digital, tetapi biasanya hasil nilai resistor yang dihitung berdasarkan warna gelang dan menggunakan multimeter berbeda. Gambar 1.3 Resistor 1.4 Langkah Pratikum a. Siapkan alat dan bahan b. Ambil 5 buah resistor yang ada, tancapkan pada project board c. Tulis warna gelang masing-masing resistor dengan urutan yang benar d. Hitung nilai resistor berdasarkan warna gelang pada masing-masing resistor e. Tulis hasil nilai resistor berdasarkan warna gelang pada masing-masing resistor tersebut f. Ambil multimeter analog g. Pilihlah atau aturlah selektor yang tepat untuk mengukur masing-masing resistor h. Sebelum pengukuran dimulai, lakukan kalibrasi atau atur jarum penunjuk tepat pada titik nol dengan cara menyentuhkan kedua ujung logam kabel penyidik dan memutar sekrup pengatur jarum ke titik nol i. Lalu ukurlah setiap resistor dengan cara menghubungkan masing-masing ujung logam probe dengan kaki resistor. Jangan menyentuh ujung logam probe pada waktu pengukuran j. Tulis hasil pengukuran resistor menggunakan multimeter analog 6 1.5 Hasil Praktikum Dari praktikum kali ini didapatkan hasil Tabel 1.1 Hasil Pengukuran dan Perhitungan No. Warna Nilai Pengukuran Perhitungan 1. Coklat (1) 10 . 10 10 . 10 (+) 105 Hitam (0) =100Ω =100Ω+5% (-) 95 Jingga (3) 10 . 34 33. 101 (+) 346,5 Jingga(3) =340Ω =330Ω+5% (-) 313,5 Coklat (1) 1000 . 10 10 . 103 (+) 10500 Hitam (0) =10000Ω =10000Ω+5% (-) 9500 Coklat (10 100 . 10 100 . 101 (+) 1010 Hitam (0) = 1000Ω =1000Ω+1% (-) 990 Kuning (4) 10 . 4,8 47 . 100 (+) 49,35 Ungu (7) =48Ω =47Ω+5% (-) 44,65 Coklat (1) Emas (5%) 2. Coklat (1) Emas (5%) 3. Jingga (3) Emas (5%) 4. Hitam (0) Coklat (1) Coklat (1%) 5. Hitam (0) Emas (5%) 7 1.6 Analisa Dari praktikum kali ini dapat kita analisa bahwa dalam meggunakan multimeter analog perlu mengatur selektor yang akan di gunakan. Karena selektor adalah pengali nilai yang akan ditujukan kepada jarum tersebut. Dari 5 buah komponen resistor. Ada 2 buah resistor yang mempunyai nilai berbeda di warna nilai perhitungan gelang resistor dan pengukuran di multimeter analog. Sedangkan 3 buah resistor lainnya memiliki nilai yang sama berdasarkan nilai dari perhitungan gelang warna resistor dan pengukuran di multimeter analaog. Apabila ada resistor yang melewati batas minimum dan maksimum dari batas toleransi maka resistor tersebut tidak layak untuk di gunakan tetapi jika 2 buah resistor yang berbeda tersebut tidak melewati batas minimum dan maksimum maka resistor itu di katakana masih layak untuk digunakan. Tetapi saat praktikum kami menemukan 1 buah resistor yang melewati batas toleransi. Perbedaan dari nilai pengukuran dapat terjadi di karenakan komponen resistor yang rusak atau resistor tersebut sangat sering digunakan. Tetapi jika resistor tersebut masih dalam batas toleransi maka resistor tersebut masih layak untuk digunakan 1.7 Kesimpulan Dari praktikum kali ini dapat kita simpulkan bahwa nilai pengukuran dan perhitungan pada resistor tidak selalu sama di karenakan ada komponen resistor yang rusak, dan bisa juga disebabkan karena baterai multimeter analog yang sudah tidak layak untuk di gunakan. Dan ada faktor lain juga yaitu nilai yang diukur lebih atau kurang dari nilai yang di hitung melalui gelang warna resistor tetapi masih di dalam batas toleransi. Jadi kita harus mengetahui nilai toleransi dari setiap resistor melalui warna pada body gelang resistor. UNIT 2 MENGENAL KOMPONEN DIODA DAN TRANSISTOR 2.1 Tujuan Praktikum a. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi komponen dioda dan transistor b. Mahasiswa dapat mengetahui simbol dan lambang komponen dioda dan transistor c. Mahasiswa dapat mengetahui kaki pada komponen dioda dan transistor d. Mahasiswa mampu mengukur komponen dioda dan transistor menggunakan multimeter digital 2.2 Alat dan Bahan Alat : a. Multimeter digital Bahan : a. 2 buah dioda b. 4 buah transistor 2.3 Dasar Teori 2.3.1 Pengertian Komponen Komponen Elektronika adalah elemen dasar yang digunakan untuk membentuk suatu rangkaian elektronika dan biasanya dikemas dalam bentuk diskrit dengan dua atau lebih terminal penghubung. Setiap komponen elektronika memiliki fungsinya masing-masing dalam suatu rangkaian elektronika, ada yang berfungsi sebagai penghambat, ada yang berfungsi sebagai penguat, ada yang berfungsi sebagai penghantar, ada juga yang berfungsi sebagai penyaring dan ada yang berfungsi sebagai pengendali. Komponen-komponen Elektronika tersebut juga memiliki nilai dan tipenya masing-masing sehingga dapat menjalankan 8 9 fungsinya sesuai dengan keinginan para perancang rangkaian elektronika.[2] 2.3.2 Multimeter Digital Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.[1] Gambar 2.1 Multimeter digital 2.3.3 Dioda Dioda (Diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam rangkaian elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 elektroda (terminal) yaitu anoda (+) dan katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (anoda) menuju ke sisi tipe-n (katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.[2] Gambar 2.2 Dioda 10 2.3.4 Transistor Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya. Transistor pertama kali ditemukan oleh tiga orang fisikawan yang berasal Amerika Serikat pada akhir tahun 1947 adalah Transistor jenis Bipolar. Mereka adalah John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley. Dengan penemuan tersebut, perangkat-perangkat elektronik yang pada saat itu berukuran besar dapat dirancang dalam kemasan yang lebih kecil dan portabel (dapat dibawa kemana-mana). Ketiga fisikawan tersebut mendapatkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1956 atas penemuan Transistor ini. Namun sebelum ketiga fisikawan Amerika Serikat tersebut menemukan Transistor Bipolar, seorang fisikawan Jerman yang bernama Julius Edgar Lilienfeld sudah mempatenkan Transistor jenis Field Effect Transistor di Kanada pada tahun 1925 tetapi Julius Edgar Lilienfeld tidak pernah mempublikasikan hasil penelitiannya baik dalam bentuk tulisan maupun perangkat prototypenya. Pada tahun 1932, seorang inventor Jerman yang bernama Oskar Heil juga mendaftarkan paten yang hampir sama di Eropa.[2] Gambar 2.3 Transistor 11 2.4 Langkah Praktikum a. Siapkan alat dan bahan b. Nyalakan multimeter digital c. Atur selektor ke Ohm (Ω) bisa ke X1 atau X10 d. Ambil dioda, arahkan masing-masing probe ke masing-masing kaki dioda, jika display menampilkan hasil, itu berarti menunjukkan katoda (negatif) atau anoda (positif) suatu dioda tersebut (probe merah = positif, probe hitam = negatif) e. Tulis datasheet dioda f. Tentukan jenis dioda (postif-negatif atau negatif-positif) g. Ambil transistor, arahkan probe merah ke kaki tengah dan probe hitam ke kaki kanan, jika display menampilkan hasil, itu berarti menunjukkan basis berada di kaki tengah. Untuk mengetahui collector dan emitter, pindahkan probe hitam ke kaki kiri, bandingkan nilai yang ditampilkan di display, jika lebih besar maka itu merupakan collector. Tapi, basis tidak selalu berada di kaki tengah, begitupun collector dan emitor tidak selalu berada disisi kanan dan kiri h. Tulis datasheet transistor i. Tentukan jenis transistor (NPN atau PNP) 12 2.5 Hasil Praktikum Dari praktikum kali ini didapatkan hasil Tabel 2.1 Datasheet dan jenis komponen Komponen Datasheet Jenis Dioda 1N4002 Negatif Positif Dioda ZEner Ph C15 Negatif Positif Transistor 2N3904 NPN Transistor LM350Z NPN (Arduino Temperature Sensor) Transistor C945 NPN Tip 3055 pinout NPN 13 2.6 Analisa Dari praktikum kali ini dapat kita analisa bahwa untuk menentukan kaki transistor bisa diketahui dengan menggunakan multimeter dan mencari data sheet nya secara manual dan melihat kode pada body. Menggunakan multimeter analog yaitu probe merah di arahkkan ke kaki tengah dan probe hitam di arahkan ke kaki kiri atau sebaliknya, jika jarum multimeter analog bergerak maka itu menandakan kaki basis dan untuk mengetahui kaki kolektor dan emitor bisa di lihat melalui nilai angka yang ditunjukan oleh jarum multimeter analog. Untuk mengetahui jenis dan kaki pada diode bisa diketahui dengan mengunakan multimeter analog dan mencari datasheet nya. Secara manual dapat dilihat pada body diode, jika berwarna abu-abu itu menandakan katoda(-) dan kaki satunya adalah anoda(+). Menggunakan multimeter dengan cara menyentuhkan probe merah dan hitam pada kaki diode, jika jarum multimeter bergerak maka itu menunnjukkan anoda dan katoda. Cara mengetahui datasheet nya hanya perlu mengetikan atau mencari nama komponen tersebut di browser. 2.7 Kesimpulan Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa cara untuk menentukan jenis dan kaki transistor maupun diode mempunyai cara yang sama yaitu menggunakan multimeter dan mencari datasheet nya. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP dann memiliki tiga kaki yaitu basis, kolektor, emitor. UNIT 3 RANGKAIAN SENSOR CAHAYA 3.1 Tujuan Praktikum a. Mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan multimeter analog b. Mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan power supply c. Mahasiswa mampu membuat rangkaian sensor cahaya d. Mahasiswa mampu mengukur tegangan pada rangkaian sensor cahaya 3.2 Alat dan Bahan Alat : a. Multimeter analog b. Power supply Bahan : a. Kabel jumper secukupnya b. Project board c. LED : 1 buah d. LDR : 1 buah e. Potensiometer : 1 buah f. Resistor : 1 buah g. Transistor : 1 buah 3.3 Teori Dasar 3.3.1 Rangkaian Sensor Cahaya Aplikasi rangkaian sensor cahaya ini bisa kita lihat pada Lampu taman, ketika mulai malam maka lampu akan di hidupkan otomatis, namun ketika hari terang, lampu padam. Rangkaian ini akan mempermudah kita dalam mengelola taman. Jika kita lihat lampu jalan raya, dia juga menggunakan system rangkaian ini. Dia menggunakan LDR kemudian trigger ke transistor, 14 15 transistor yang akan mengaktifkan relay untuk drive lampu AC nya, sehingga ketika malam tiba, lampu jalan akan menyala otomatis dan ketika hari sudah mulai terang, lampu akan padam secara otomatis. Bayangkan jika jumlah lampu jalan yang ribuan itu di hidupkan atau di matikan secara manual, maka dapat dibayangkan betapa sulit nya mengontrol itu semua. Rangkaian sensor ini juga bisa di gunakan untuk mendeteksi kerusakan pada lampu pada kendali otomatis, dia sebagai feed back nanti nya. Contoh nya adalah ketika kita menghidupkan lampu jarak jauh, kemudian lampu di aktifkan, maka sensor cahaya akan mendeteksi, apakah ada cahaya, jika tidak ada cahaya maka berarti ada kerusakan pada sistem, apakah lampu nya yang rusak, atau driver lampu AC nya yang rusak, ini yang pernah ditemui ketika membuat menghidupkan lampu dengan SMS.[1] Gambar 3.1 Rangkaian Sensor Cahaya 3.3.2 Kabel Jumper Kabel jumper merupakan kabel elektrik yang berfungsi untuk menghubungkan antar komponen yang ada di breadboard tanpa harus memerlukan solder. Umumnya memang kabel jumpe sudah dilengkapi dengan pin yang terdapat pada setiap ujungnya. Pin atau konektor yang digunakan untuk menusuk disebut dengan Male Connector, sementara konektor yang ditusuk disebut dengan Female Connector.[2] Gambar 3.2 Kabel Jumper 16 3.3.3 LED (Light Emitting Diode) Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.[3] Gambar 3.3 LED (Light Emitting Diode) 3.3.4 LDR (Light Dependent Resistor) Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (kondisi terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.[4] Gambar 3.4 LDR (Light Dependent Resistor) 17 3.3.5 Multimeter Analog Multimeter analog atau yang biasanya disebut multimeter jarum adalah alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range yang kita ukur dengan probe. Multimeter ini bisa mengukur hambatan Ohm (Ω), tegangan V (V) dan arus Ampere (A). Multimeter analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk mengetahui rusak atau tidaknya suatu komponen atau bisa juga untuk memeriksa apakah rangkaian yang ada sudah tersambung atau tidak.[5] Gambar 3.5 Multimeter Analog 3.3.6 Power Supply Power supply adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai alat yang mampu memberikan sebuah suplai arus listrik kepada semua komponen komputer yang sudah terpasang dengan baik, dimana arus listrik yang dihasilkan merupakan arus AC dan selanjutnya akan dirubah menjadi arus DC. Yang perlu digaris bawahi adalah jika semua komponen hardware yang sudah terpasang pada komputer ini tidak bisa menerima rus listrik AC namun hanya bisa menerima aliran listrik dengan tipe DC.[6] Gambar 3.6 Power supply 18 3.3.7 Potensiometer Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.[7] Gambar 3.7 Potensiometer 3.3.8 Project Board BreadBoard atau disebut juga dengan Project board adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronika dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik, atau bisa juga dikatakan sebagai tempat merangkai komponen yang terbuat dari papan dimana papan ini tidak memerlukan proses solder menyolder (langsung tancap) sehingga dapat digunakan kembali.Sirkuit Project board : a) 2 lubang diatas dan bawah jalurnya terhubung secara horizontal, biasanya digunakan sebagai jalur sinyal yang umumnya seperti jalur komunikasi. b) 5 lubang ditengah jalurnya terhubung secara vertikal, biasanya merupakan tempat merangkai komponen. c) Pembatas tengah biasanya digunakan sebagai tempat menancap komponen IC.[8] Gambar 3.8 Project board 19 d) Resistor Resistor yaitu suatu komponen pasif yang mempunyai nilai resistansi atau suatu hambatan tertentu yang fungsinya untuk membatasi dan mengatur suatu arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor biasanya dilambangkan dengan huruf R dan satuannya adalah Ohm (Ω).[9] Nilai resistor dapat dilihat dari warna gelang resistor atau dengan mengukurnya menggunakan multimeter analog maupun digital, tetapi biasanya hasil nilai resistor yang dihitung berdasarkan warna gelang dan menggunakan multimeter berbeda. Gambar 3.9 Resistor e) Transistor Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. 20 Transistor pertama kali ditemukan oleh tiga orang fisikawan yang berasal Amerika Serikat pada akhir tahun 1947 adalah Transistor jenis Bipolar. Mereka adalah John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley. Dengan penemuan tersebut, perangkat-perangkat elektronik yang pada saat itu berukuran besar dapat dirancang dalam kemasan yang lebih kecil dan portabel (dapat dibawa kemana-mana). Ketiga fisikawan tersebut mendapatkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1956 atas penemuan Transistor ini. Namun sebelum ketiga fisikawan Amerika Serikat tersebut menemukan Transistor Bipolar, seorang fisikawan Jerman yang bernama Julius Edgar Lilienfeld sudah mempatenkan Transistor jenis Field Effect Transistor di Kanada pada tahun 1925 tetapi Julius Edgar Lilienfeld tidak pernah mempublikasikan hasil penelitiannya baik dalam bentuk tulisan maupun perangkat prototype-nya. Pada tahun 1932, seorang inventor Jerman yang bernama Oskar Heil juga mendaftarkan paten yang hampir sama di Eropa.[10] Gambar 3.10 Transistor 21 3.4 Langkah Praktikum a. Siapkan alat dan bahan b. Buatlah Rangkaian sebagai berikut : Sebagai komponen utama adalah transistor BC 557 dan LDR sebagai sensor cahaya. Kemudian dengan tambahan 1 resistor sebagai penahan arus dan sebuah LED sebagai indikator, maka kepekaan sensor cahaya ini dapat diatur dengan menambahkan sebuah potensiometer atau trimpot untuk mengimbangi tahanan dari LDR. c. Setelah selesai, coba halangi sensor menggunakan tangan. d. Ukur tegangan setiap komponen e. Kemudian catat hasil pengukuran pada tabel 22 2.5 Hasil Praktikum Dari praktikum kali ini didapatkan hasil Tabel 3.1 Pengukuran tegangan pada setiap komponen No. Pengukuran Tanpa Lampu Terang LDR ditutup 1. VCC 4,6V 4,5V 4,7V 2. V1 3,2V 1,1V 4V 3. V2 2,4V 1,8V 2,4V 4. V3 0,1V 0,8V 0,1V 5. V4 1,6V 2,7V 0,1V 2.6 Analisa Dari praktikum kali ini dapat di analisa bahwa dalam rangkaian LDR ( light dependent resistor), transistor, potensiometer. LDR berfungsi sebagai penghantar sebuah arus listrik jika menerima intensitas cahaya yaitu dalam kondisi terang dan menghambat arus listrik apabila dalam kondisi gelap. Transistor memiliki kaki basis yaitu sebagai trigger atau pemicu yang akan mengakibatkan aktif nya relay untuk LED tersebut menyala secara otomatis dan kaki kolektor dan emitor adalah sebagai saklar. Potensiometer sebagai pengatur untuk kepekaan sensor cahaya sebagai pengimbang tahanan dari LDR. Dengan penyetelan yang tepat maka menghasilkan seberapa bagus sensor tersebut bekerja ketika tidak adanya cahaya yang mengenai LDR. Di dalam rangkaian sensor cahaya ini yang di manfaatkan adalah kepekaan dari LDR yang dimana saat LDR terkena cahaya terang maka nilai resistansinya akan mengecil dan tegangannya juga ikut mengecil juga dan begitupun sebailikya. Jika LDR tidak mendapatkan cahaya maka niai resistansinya akan membesar dan begitu juga niai tegangannya ikut membesar. Pada saat praktikum LDR di beri cahaya terang yang bertegangan 4,5V. Dan ketika LDR tidak di beri cahaya maka tegangannya naik menjadi lebih besar yaitu 4,7V. 23 2.7 Kesimpulan Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa rangkaian sensor cahaya ini bisa diterapkan pada lampu taman dan lampu jalan yang dimana pada saat malam hari lampu tersebut akan menyala secara otomatis dan ketika sudah ada cahaya terang lampu tersebut akan mati secara otomatis. DAFTAR PUSTAKA UNIT 1 [3]Bitar. 2018. “Resistor : Pengertian, Fungsi, Jenis, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap”. Melalui https://seputarilmu.com/2018/12/resistor.html (Diakses pada tanggal 15 September 2019). [2]Nurbaitirahmah. 2014. “Alat Ukur Multimeter”. Melalui https://alatukurmultimeter.wordpress.com/tag/multimeter-analog/ (Diakses pada tanggal 15 September 2019). [1]San, Imam. 2018. “Mengenal Project board atau BreadBoard”. Melalui http://www.alfabet.web.id/2018/03/mengenal-breadboard.html (Diakses pada tanggal 15 September 2019). UNIT 2 [1]Anonim. 2019. “Mengenal Lebih Dalam Tentang Multimeter”. Melalui https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/45/multimeter (Diakses pada tanggal 29 September 2019) [2]Kho, Dickson. 2019. “Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif”. Melalui https://teknikelektronika.com/pengertiankomponen-elektronika-aktif-komponen-elektronika-pasif/ (Diakses pada tanggal 29 September 2019) UNIT 3 [6]Anonim. 2016. “Pengertian Power supply, Fungsi Power supply, dan Cara Kerjanya”. Melalui https://www.kaskus.co.id/thread/5858cde2dcd77056758b4568/ pengertian-power-supply-fungsi-power-supply-dan-cara-kerjanya/ (Diakses pada tanggal 22 September 2019) [2]Anonim. 2018. ”Berbagai Macam Kabel Jumper yang Harus Anda Ketahui”. Melalui https://belajariot.com/berbagai-macam-kabel-jumper/ (Diakses pada tanggal 22 September 2019) 24 25 [9]Bitar. 2018. “Resistor : Pengertian, Fungsi, Jenis, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap”. Melalui https://seputarilmu.com/2018/12/resistor.html (Diakses pada tanggal 15 September 2019). [10]Kho, Dickson. 2019. “Pengertian Komponen Elektronika Aktif dan Komponen Elektronika Pasif”. Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian- komponen- elektronika-aktif-komponen-elektronika-pasif/ (Diakses pada tanggal 29 September 2019) [3]Kho, Dickson. 2019. “Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya”. Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light emitting-diode-cara-kerja/ (Diakses pada tanggal 22 September 2019) [4] Kho, Dickson. 2019. “LDR (Light Dependent Resistor) dan Cara Mengukurnya”. Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-ldrlight-dependent-resistor-cara-mengukur-ldr/ (Diakses pada tanggal 4 Oktober 2019) [7] Kho, Dickson. 2019. “Pengertian dan Fungsi Potensiometer”. Melalui https://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/ (Diakses pada tanggal 4 Oktober 2019) [5]Nurbaitirahmah. 2014. “Alat Ukur Multimeter”. Melalui https://alatukurmultimeter.wordpress.com/tag/multimeter-analog/ (Diakses pada tanggal 15 September 2019). [8]San, Imam. 2018. “Mengenal Project board atau BreadBoard”. Melalui http://www.alfabet.web.id/2018/03/mengenal-breadboard.html (Diakses pada tanggal 15 September 2019). [1]Sitepu, Jimmi. 2018. “Rangkaian Sensor Cahaya LDR dan Manfaatnya”. Melalui https://mikroavr.com/rangkaian-sensor-cahaya/ (Diakses pada tanggal 4 Oktober 2019) LAMPIRAN 26 27 28