Uploaded by terrymaradesh26

MAKALAH INSTRUMENTASI

advertisement
MAKALAH INSTRUMENTASI
“ORIFICE”
Disusun Oleh :
Terry Maradesh (18.251070)
Nuraini Igrisa
Extri Thoulasik (18.251024)
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
KELAS ALIH JALUR
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat pada
segala bidang, berdampak pula pada bidang pengukuran, termasuk pada
pengukuran laju aliran fluida dalam pipa. Salah satu dari berbagai macam
metode pengukuran aliran fluida dalam pipa adalah dengan menggunakan
Orifice. Laju aliran fluida dalam sebuah pipa penting untuk diketahui,
khusunya pada industri – industri yang memanfaatkan pipa sebagai media
penyalur fluida, yang dapat mempengaruhi biaya dan proses produksi dari
industri – industri tersebut.
Penggunaan orifice pada bidang industri, sebagai contoh yaitu pada
plan pembangkit tenaga uap. Aliran fluida dalam hal ini uap (steam), laju
aliran massa atau volume steam sangat penting untuk diketahui agar jumlah
uap yang menumbuk turbin dapat diketahui, sehingga dapat diperkirakan
jumlah energi yang seharusnya dihasilkan oleh plan tersebut. Selain itu dapat
berguna untuk menghitung kerugian pada aliran dalam pipa, sehingga dapat
dirangcang susunan pipa yang menghasilkan kerugian yang paling sedikit.
1.2
Permasalahan
a. Apakah yang dimaksud dengan Orifice?
b. Bagaiman prinsip kerja Orifice?
c. Apa kelebihan dan kekurangan dari Orifice?
1.3
Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari Orifice
b. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Orifice
c. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari Orifice
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Orifice
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju
aliran volume atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa)
berdasarkan dari prinsip beda tekanan. Orifice berupa plat tipis dengan
gagang yang diapit diantara flens pipa. Fungsi dari gagang yaitu untuk
memudahkan dalam proses pemasangan dan penggantian.
Orifice termasuk alat ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran
(Obstructuin Device), Karena geometrinya yang sederhana, biaya rendah dan
mudah dipasang maupun diganti.
Gambar 2.1 Orifice Plate Secara Umum
2.2
Prinsip Kerja
a. Prinsip Dasar dan Persamaan
Orifice menggunakan prinsip Bernoulli yang merupakan alat untuk
mengukur laju aliran dengan prinsip beda tekanan. Prinsip BernouIli yang
menyatakan bahwa aliran aliran dalam pipa memiliki tiga macam energi
yang bekerja di dalamnya yaitu energi ketinggian, energi tekanan dan
energi kecepatan.
Pada umumnya Orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian
tertentu (biasanya pada bagian tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa
ketika sampai pada Orifice akan dipaksa untuk melewati lubang pada
Orifice, sehingga terjadi perubahan kecepatan dan tekanan. Titik dimana
terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum disebut Vena
Contracta. Setelah melewati Vena Contracta kecepatan dan tekanan akan
mengalami perubahan kembali. Dengan mengetahui perbedaan tekanan
pada pipa normal dan tekanan pada Vena Contracta, laju aliran volume
dan laju aliran massa dapat diketahui, dengan persamaan Bernoulli.
Berikut prinsip kerja Orifice yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Pipa
P1
D
P3
P2
Orifice
d
1
Vena contracta
3
2
Gambar 2.2 Prinsip Kerja Orifice
Dimana,
P1= Tekanan Upstream
P2=Tekanan Downsteam (pada vena contracta)
P3=Tekanan setelah melewati Vena Contracta
D = Diameter Dalam Pipa
D = Diameter Orifice
1. Persamaan Bernoulli
ρv1 2
ρv2 2
P1 +
+ ρgh1 = P2 +
+ ρgh2
2
2
Karena aliran steam pada pipa horisontal maka h1=h2 sehingga...
P1 − P2 v2 2 v1 2
=
−
ρg
2g
2g
Misalkan, h =
P1 −P2
ρg
Maka, h =
v2 2
2g
−
v1 2
2g
(1)
2. Persamaan Kontinuitas
a1 v1 = a2 v2
a2
v1 =
v
a1 2
v1 2 =
a2 2
a1 2
v2 2
Subtitusi persamaan (2) ke persamaan (1),
v2 2 a2 2 v2 2
h=
−
x
2g a1 2 2g
(2)
v2 2
a2 2
=
(1 − 2 )
2g
a1
2
2
v2 a1 a2 2
=
(
)
2g
a1 2
a1 2
v2 2 = 2gh ( 2 2 )
a1 a 2
a1
v2 = √2gh (
√a1 2 a2 2
)
(3)
3. Menghitung Laju Aliran Volume
V̇ = a2 v2
(4)
Subtitusi persamaan (3) ke persamaan (4),
V̇ =
a 2 a1
√a1 2 a2 2
√2gh
Untuk menyederhanakan maka dibagi dengan
a1
a1
, sehingga laju aliran
volume menjadi,
V̇ =
a2
√2gh
a 2
√1− 22
(5)
a1
Substitusikan h =
V=
a2
√1 −
√
a2 2
a1 2
P1 −P2
ρg
ke persamaan (5) sehingga menjadi,
2g( P1 − P2 )
ρg
V̇ =
a2
a 2
√1− 22
a1
2(∆P)
√
ρ
(6)
b. Aliran Inkompresibel Melewati Orifice
Persamaan (6) merupakan persamaan untuk menghitung laju aliran
volume secara teoritik dimana aliran dianggap laminer sempurna dan
invisit (viskositas=0). Akan tetapi dalam kondisi nyata akan muncul
pengaruh viskositas dan turbulensi. Untuk menghitung pengaruh dari
kedua faktor tersebut maka terdapat Coefficient Of Discharge (Cd)
Untuk aliran yang melewati orifice, Nilai dari Cd tergantung pada
bilangan Reynolds (Re) dan rasio diameter Orifice dan diameter dalam
pipa (β).
Rumus Bilangan Reynolds (Re) sebagai berikut :
ρvD 4ṁ
Re =
=
μ
πμD
Sementara Nilai Cd dapat diperolah dari persamaan,
Cd = 0.5959 + 0.0312β2.1 − 0.184β8 +
91.71β2.5
Re0.75
Persamaan diatas dapat digambarkan pada grafik dibawah ini
Gambar 2.3 Diagram Coefficient of Discharge (Cd)
Untuk bilangan reynold yang besar nilai Cd standar yang sering
digunakan adalah 0.6. Tetapi untuk bilangan Reynold kecil perubahan nilai
Cd cukup signifikan Dengan meperhitungkan Cd maka persamaan (6) akan
menjadi:
Cd a0
V̇actual =
Dengan
√1 −
a0 2
a1 2
a0 2
d4
a1
2
√
2(∆P)
ρ
= D4 maka persamaan menjadi,
V̇actual =
Cd a0
4
√1 − d 4
D
√
2(∆P)
ρ
d
Diketahui rasio diameter β = D persamaan menjadi,
2(∆P)
V̇ = Cd a0 √ρ(1−β4 )
1
√(1−β4 )
(7)
merupakan velocity of approach factor. Cd dan velocity of approach
factor sering dikombinasikan ke dalam satu koefisien yang disebut flow
coefficient (K).
K=
Cd
√(1−β4 )
(8)
Nilai K juga dapat diperoleh dari grafik dibawah ini.
Gambar 2.4 Diagram Koefisien Orifice (K)
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk bilangan Reynold Re > 10 5
nilai K tidak mengalami perubahan yang signifikan (dianggap konstan).
Akan tetapi, untuk bilangan Reynold kecil terjadi perubahan nilai K yang
besar. Dengan memasukkan persamaan (8) ke (7), maka persamaan
untuk laju aliran volume dapat disederhanak menjadi,
2(∆P)
V̇ = Ka0 √ ρ
(9)
sedangkan untuk menghitung laju aliran massa yaitu sebagai berikut:
ṁ = ρ V̇
(10)
Dengan subtitusi persamaan (7) ke (10) maka laju aliran massa menjadi,
2ρ(∆P)
ṁ = Cd a0 √(1−β4 )
(11)
Atau dengan subtitusi persamaan (9) ke (10) amaka laju aliran massa
menjadi,
ṁ = Ka0 √2ρ(∆P)
(12)
C. Aliran Kompresibel Melewati Orifice
Persamaan (7), (9), (11), dan (12) merupakan persamaan untuk
menghitung laju aliran inkompresibel yang melewati orifice.Sedangkan
untuk aliran kompresibel ada faktor lain yang berpengaruh yaitu faktor
kompresibel yang dilambangkan dengan Y. Faktor tersebut muncul
karena adanya perubahan densitas fluida.
Persamaan untuk faktor kompresibel adalah
∆𝑃
𝑌 = 1 − (0.41 + 0.35𝛽 4 )
𝜒𝑃1
Untuk aliran kompresibel yang melewati orifice laju aliran volumenya
menjadi
2(∆𝑃)
𝑉̇ = 𝐶𝑑 𝑌𝑎0 √
𝜌(1 − 𝛽 4 )
Atau,
2(∆𝑃)
𝑉̇ = 𝐾𝑌𝑎0 √
𝜌
Sedangkan untuk persamaa laju aliran massanya menjadi,
2𝜌(∆𝑃)
𝑚̇ = 𝐶𝑑 𝑌𝑎0 √
(1 − 𝛽 4 )
Atau,
𝑚̇ = 𝐾𝑌𝑎0 √2𝜌(∆𝑃)
Keterangan :
V̇
ṁ
P1
P2
ΔP
d
D
= Laju aliran Volume ( m3/s)
= Laju aliran massa (Kg/s)
= Tekanan upstream (Bar,Pa)
= Tekanan Downstream
(pada vena contracta) (Bar,Pa)
= Beda Tekanan (N/ m2)
= Diameter Orifice (m)
= Diameter Dalam pipa (m)
a0
(m2)
a1
ρ
K
Cd
v
μ
Y
χ
= Luas penampang orifice
= Luas penampang pipa (m2)
= massa jenis (Kg/ m3)
= Flow Coefficient
= Coefficient of Discharge
= Kecepatan Fluida (m/s)
= Viskositat Fluida (kg/ms)
= Faktor Kompresibel
= isentropic coefficient
( untuk gas ideal=1.4)
D. Permanent Pressure Loss
Pemasangan orifice akan menimbulkan terjadinya tekanan yang hilang
secara permanen (permanent pressure loss). Besarnya permanent
pressure loss dipengaruhi oleh rasio diameter orifice terhadapa diameter
dalam pipa(β). Dari graik dibawah ini dapat diketahui permanent pressure
loss.
Gambar 2.5 Permanent Pressure Loss
Dari grafik diatas dapat dilihat besarnya permanent pressure loss
dalam % beda tekanan (∆P) untuk beberapa nilai β.
2.3
Perangkat Alat Ukur Orifice Flow Meter
Perangkat Alat Ukur Orifice Flow Meter terdiri dari :
1) Plat Orifice dengan diameter tertentu
Berfungsi mengalirakan fluida yang akan diukur massa flownya dalam
pipa tidak kurang satu inchi.
2) Sepasang lubang tekan, satu terletak di Upstream dan satu lagi di
Downstream
3) Manometer dan Thermometer
Manometer diperlukan untuk mengetahui tekananan fluida pada
upstream dalam menentukan densitas fluida tersebut. Manometer
dletakkan setelah separator (pada liquid dominated reservoir), sebelum
orifice meter. Disamping itu diperlukan pula sebuah manometer Hg (air
raksa) untuk mengetahui selisish tekanan fluida diantara dua sisi plat
orifice
Temperatur pada pressure tapping up stream perlu diketahui dalam
kaitannya untuk mengetahui densitas dan untuk koreksi plat orifice dan
diameter pipa karena adanya ekspansi panas. Prinsip pengukuran dari
thermometer ada dua, yaitu dengan metode pemuaian dan metode
elektris. Dalam metode pemuiaian yang diukur menghasilkan pemuaian.
Pemuaian diubah kedalam bentuk – bentuk gerak mekanik, kemudian
dikalibrasikan kedalam angka – angka skala yang menunjukkan nilai
panas yang diukur. Sedangkan metode elektris, panas yang diukur
menghasilkan
gaya
gerak
listrik.
Gaya
gerak
listrik
kemudian
dikalibrasikan kedalam skala angka – angka yang menunjukkan nilai
panas yang diukur. Dari kedua metode tersebut, yang umumnya
digunakan di lapangan geothermal adalah metode pemuaian, tetapi
thermometer tidak dipasang tepat pada up stream pressure tapping,
karena dapat mengganggu sifat aliran fluida yang masuk atau melalui
orifice, oleh karena itu thermometer harus ditempatan di up stream pada
jarak minimal 25 kali diameter pipa dari plat orifice.
2.4
Jenis Orifice Plate
Untuk mengukur berbagai jenis aliran dan fluida maka terdapat beberapa
jenis orifice plate sebagai berikut :
a. Concentric Orifice
Merupakan jenis orifice yang paling banyak digunakan. Profil lubang
orifice ini mempunyai takik (bevel) dengan kemiringan 45° pada tepi
bagian downstream (lihat gambar). Hal ini akan mengurangi jarak tempuh
dari aliran tersebut mengalami perbedaan tekanan melintang. Setelah
aliran melewati orifice akan terjadi penurunan tekanan dan kemudian
mencoba kembali ke tekanan semula tetapi terjadi sedikit tekanan yang
hilang permanen (permanent pressure loss) sehingga perbedaan tekanan
upstream dan downstream tidak terlalu besar. Perbandingan diameter
orifice dan diameter dalam pipa dilambangkan dengan “β”. Orifice jenis ini
memiliki ketentuan untuk nilai β yaitu antara 0.2-0.7 karena akurasinya
akan berkurang untuk nilai diluar batas tersebut. Letak lubang penghalang
konsentris dengan penampang pipa. Digunakan untuk mengukur volume
gas, liquid dan steam dalam jumlah yang besar.
Gambar 2.6 Concentric Orifice
b. Counter Bore Orifice
Counter bore orifice pada prinsipnya sama dengan concentric Orifice.
Perbedaanya terdapat pada profil lubangnya, orifice ini tidak mempuyai
takik (bevel) tapi diameter lubangya lebih besar pada bagian downstream
daripada diameter lubang pada bagian upstream (lihat gambar di bawah ).
Gambar 2.7 Counter Bore Orifice
c. Eccentric Orifice
Eccentric orifice mempunyai profil lubang yang sama dengan concentric
orifice. Akan tetapi, pada eccentric orifice lubang tidak terletak tepat di
tengah. Diameter takik (bevel) bagian bawah hampir lurus (98%) dengan
diameter dalam dari pipa (lihat gambar di bawah). Titik pusat lubang
penghalang tidak satu garis pusat dengan pusat penampang pipa.
Pemasangan lubang yang tidak konsentris ini dimaksud untuk mengurangi
masalah jika fluida yang diukur membawa berbagai benda padat (solid).
Gambar 2.8 Eccentric Orifice
d. Quadrant Bore Orifice
Quadrant bore orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida dengan
viscositas tinggi dan direkomendasikan untuk bilangan Reynold di bawah
10000. Profil dari lubang Quadrant bore orifice dapat dilihat pada gambar
di bawah. Radius “R” merupakan fungsi dari β. Ketebalan orifice
sebanding dengan kuadran radius “R”.
Gambar 2.9 Quadrant Bore Orifice
e. Segmental Orifice
Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang
tinggi. Profil dari lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar di
bawah. Diameter “D” bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter
dalam dari pipa. “H” merupakan tinggi dari lingkaran lubang. Rasio β
merupakan diameter lubang “D” dibagi dengan diameter dalam dari pipa.
Segmental orifice merupakan jenis orifice yang paling sulit dalam proses
manufaktur,diperlukan proses finishing secara manual. Segmental orifice
plates digunakan terutama pada service yang sama dengan eccentric
orifices, sehingga kelebihan dan kekurangan adalah kurang lebih sama.
Gambar 2.10 Segmental Orifice
f. Restriction Orifice
Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan presure
drop yang besar. Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan “RO”
atau “FO”. Restriction orifice dapat menghasilkan pressure drop sampai 50
% untuk fluida gas. Profil lubang Restriction orifice berbeda dengan orifice
yang lain (lihat gambar di bawah). Profil lubangnya lurus sehingga tekanan
yang hilang secara pemanen cukup besar akibatnya perbedaan tekanan
upstream dan tekanan downstream cukup mencolok.
Gambar 2.11 Restriction Orifice
2.5
Kelebihan dan Kekurangan Orifice
a.
Kelebihan
 Konstruksi sederhana
 Ukuran
pipa dapat dibuat persis sama dengan ukuran pipa
sambungan.
 Harga pembuatan alat cukup murah
 Output cukup besar
 Mudah dalam pemasangan
 Mudah dalam penggantian
b. Kekurangan
 Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida, maka padat bagian
tersebut akan terkumpul pada bagian pelat disisi inlet
 Jangkauan pengukuran sangat rendah
 Dimungkinkan terjadinya aliran Turbulen sehingga menyebabkan
kesalahan pengukuran menjadi besar karena tidak mengikuti prinsip
aliran Laminer.
 Tidak memungkinkan bila digunakan untuk mengukur aliran fluida yang
bertekanan rendah
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah tentang Orifice sebagai berikut :
1)
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran
volume atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan
dari prinsip Bernoulli
2)
Perangkat Alat Ukur Orifice Flow Meter terdiri dari :
a. Plat Orifice dengan diameter tertentu
b. Sepasang lubang tekan, satu terletak di Upstream dan satu lagi di
Downstream
c. Manometer dan Thermometer
3)
Terdapat beberapa jenis orifice plate:Untuk mengukur berbagai jenis aliran dan
fluida yaitu sebagai berikut:
a. Concentric Orifice
b. Counter Bore Orifice
c.
Eccentric Orifice
d. Quadrant Bore Orifice
e. Segmental Orifice
f.
4)
Restriction Orifice
Selain
memiliki
kelebihan,
orifice
juga
memiliki
kekurangan
seperti
dimungkinkan terjadinya aliran Turbulen sehingga menyebabkan kesalahan
pengukuran menjadi besar karena tidak mengikuti prinsip aliran Laminer dan
tidak memungkinkan bila digunakan untuk mengukur aliran fluida yang
bertekanan rendah
REFERENSI

https://www.slideshare.net/albertagri/pengukuran-aliran-dengan-plateorifice

http://goelanzsaw.blogspot.com/2013/02/plate-orifice.html

https://www.scribd.com/document/360127313/Materi-Orifice

https://www.academia.edu
Download