Uploaded by User71218

covid19

advertisement
BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 3
Nama Mahasiswa
: ATIKA RAHMANIA
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030622791
Kode/Nama Mata Kuliah
: ISIP4216/ Metodelogi Penelitian Sosial
Kode/Nama UPBJJ
: 47 / UPBJJ UT-Pontianak
Masa Ujian
: 2019/20.2 (2020.1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
MAKALAH
PENGARUH COVID 19 TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT
KECIL
Dibuat Oleh :
Nama Mahasiswa
: ATIKA RAHMANIA
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030622791
Email : [email protected]
Kode/Nama Mata Kuliah
: ISIP4216/ Metodelogi Penelitian Sosial
Kode/Nama UPBJJ : 47 / UPBJJ UT-Pontianak
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19
Achmad Yurianto menyatakan bahwa hingga saat masih terjadi penularan virus corona di
masyarakat. Hal ini menyebabkan penambahan kasus Covid-19 masih terjadi. Berdasarkan
data hingga Senin (15/6/2020) pukul 12.00 WIB, ada 1.017 kasus baru dalam 24 jam.
Penambahan itu menyebabkan kini ada 39.294 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak
kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Informasi ini disampaikan Yurianto dalam
konferensi pers dari Graha BNPB pada Senin sore. "Kami dapatkan kasus Covid-19
terkonfirmasi positif adalah 1.017 orang, sehingga totalnya menjadi 39.294 orang" ujar
Achmad Yurianto Adapun, 1.017 kasus baru itu tersebar dari 23 provinsi di seluruh Indonesia.
"Ada lima provinsi yang angka laporannya cukup tinggi," ujar Yurianto. Dia memaparkan,
penambahan tertinggi ada di Jawa Timur dengan 270 kasus baru Covid-19. Kemudian diikuti
DKI Jakarta dengan 142 kasus baru, Jawa Tengah dengan 116 kasus baru, Sulawesi Selatan
dengan 101 kasus baru, dan Kalimantan Selatan dengan 66 kasus baru.
Data yang sama juga memperlihatkan ada penambahan 592 pasien Covid-19 yang
dianggap sembuh. Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan dengan metode
polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona. Dengan demikian,
ada 15.123 pasien yang sembuh setelah sebelumnya dinyatakan mengidap Covid-19. Namun,
masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Dalam periode 14 - 15 Juni 2020, ada penambahan 64 pasien Covid-19 yang tutup usia.
"Sehingga totalnya menjadi 2.198 orang," ucap Yurianto.
Hingga saat ini kasus Covid-19 tercatat sudah ada di 34 provinsi atau semua provinsi
yang ada di Indonesia. Secara khusus, ada 432 kabupaten/kota yang terdampak. Jumlah ini
bertambah satu wilayah dibandingkan data kemarin. Pemerintah juga mencatat ada 36.744
orang yang saat ini berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
Selain itu, ada 13.649 orang yang saat ini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Adapun, pemerintah mengakui hanya melakukan pemeriksaan sebanyak 8.776
Yurianto
mengakui bahwa penurunan ini disebabkan adanya hari libur yang diterapkan sejumlah
laboratorium pemeriksaan. Total saat ini sudah dilakukan pemeriksaan spesimen 523.063
spesimen dari 329,190 orang yang diambil sampelnya. Ini berarti satu orang menjalani
pengambilan spesimen lebih dari dua kali.
B. Permasalahan
Berdasarkan dari latar belakang yang telah di uraikan di atas, di dalam penelitian yang berjudul
“ Pengaruh Covid 19 Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecil “ ini terdapat rumusan masalah :
Apa pengertian Covid 19?
Apa saja dampak yang di timbulkan Covid 19 pada pendapatan masyarakat kecil?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Pengertian Coronavirus
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang
terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Namun, beberapa jenis virus corona
juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti: Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-CoV). Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pneumonia.
SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa negara
lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia,
Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003
itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa
akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut. Sampai saat ini terdapat tujuh
coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu: HCoV-229E. HCoV-OC43. HCoVNL63. HCoV-HKU1. SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut). MERS
COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan wabah
pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke negara lainnya
mulai Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020.
Faktor Risiko Infeksi Coronavirus
Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang
dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi
musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih
umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin.
Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang
rawan virus corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung ke Tiongkok,
khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang bermulai pada Desember
2019.
Penyebab Infeksi Coronavirus
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: Percikan air liur pengidap (bantuk dan
bersin), Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi, Menyentuh mata, hidung, atau
mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona. Tinja
atau feses (jarang terjadi).
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, ratarata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di
samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus
corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan
virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar
Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar
ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa
menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.
Gejala Infeksi Coronavirus
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang
muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi
yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan: Hidung beringus.
Sakit kepala. Batuk. Sakit tenggorokan. Demam. Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang
parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID19), yang mengakibatkan gejala seperti: Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien
mengidap pneumonia, Batuk dengan lendir, Sesak napas, Nyeri dada atau sesak saat bernapas
dan batuk, Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya,
orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah,
bayi, dan lansia.
Pencegahan Infeksi Coronavirus
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun,
setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini.
Berikut upaya yang bisa dilakukan:
1. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
2. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau
belum dicuci.
3. Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
4. Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
5. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.
6. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu
dan cuci tangan hingga bersih.
7. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
8. Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala
penyakit saluran napas.
Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan konsumsi vitamin dan
suplemen sebagai bentuk pencegahan dari virus ini.
B. Analisa Permasalahan
Covid-19 memberikan dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat di Indonesia.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Untuk meminimalisir penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah menerapkan
kebijakan Social Distancing. Social distance atau social distancing adalah kondisi dimana
masyarakat diminta untuk menghindari hadir di pertemuan besar atau kerumunan orang. Hal
itu berakibat kepada sistem perekonomian masyarakat Indonesia, dan mempengaruhi
pendapatan yang diperoleh masyarakat Indonesia itu sendiri.
Adanya kebijakan Social Distancing ini, masyarakat diharapkan untuk tetap berada
dirumah dan melakukan semua kegiatan dari rumah. Hal tersebut membuat sistem
perekonomian masyarakat menjadi terhambat.
Salah satu contohnya adalah seorang pedagang yang biasa berjualan di tempat
keramaian seperti pasar menjadi tidak bisa berjualan, karena saat ini pasar sedang ditutup untuk
mengurangi penyebaran virus corona ini semakin meningkat. Akibatnya pedagang itu tidak
mempunyai penghasilan tetap.
Pemerintah tengah menyiapkan bantuan sosial sektor informal dan stimulus ekonomi
bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, UMKM untuk menjaga daya beli di tengah tekanan
ekonomi akibat wabah Covid-19.
Status tanggap darurat yang diterapkan di beberapa wilayah akibat wabah virus corona,
membuat pekerja di sektor informal dan UMKM tak bekerja dan terpaksa pulang kampung.
Ketua Asoasasi UMKM Indonesia, Ikhsan Ingratubun, mengungkapkan pendapatan usaha
UMKM "pupus" gara-gara wabah Covid-19, sehingga mereka kesulitan untuk membayar
biaya-biaya dan gaji atau honor pekerja.
Dampaknya adalah banyak dari pekerja UMKM terpaksa pulang kampung.
"Akibat dari Covid-19, mengakibatkan pupus habis pendapatan per hari," ujar Ikshan kepada
BBC News Indonesia, Senin (30/03).
Di tengah ini, pemerintah mengatakan tengah menyiapkan kebijakan bantuan sosial
untuk menyokong sektor informal dan pekerja harian, serta memberi stimulus bagi usaha kecil,
mikro dan menengah.
Akan tetapi, pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Lina Miftahul
Jannah, mengingatkan pemerintah perlu berhati-hati agar kebijakan itu tepat sasaran dan tak
mengulangi penyelewengan seperti dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT).
Selama delapan hari terakhir, tercatat 876 armada bus antar provinsi yang membawa kurang
lebih 14.000 penumpang dari Jabodetabek, menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Yogyakarta. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja informal yang mencari nafkah di ibu
kota.
Mereka adalah pekerja warung, toko kecil, pedagang asongan, pedagang di pasar,
hingga pekerja lain yang menggantungkan hidup dari pendapatan harian termasuk di pusatpusat perbelanjaan dan pengendara ojek online.
Perlindungan sosial di sektor informal
Dalam rapat terbatas yang digelar Senin (30/03), Presiden Joko Widodo mengakui
bahwa banyak pekerja informal di Jabodetabek yang terpaksa pulang kampung karena
penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang sebagai imbas dari penerapan status
tanggap darurat yang membatasi aktivitas warga.
Dia mengatakan program perlindungan sosial dan stimulus ekonomi bagi pelaku usaha
informal dan UMKM harus segera diterapkan.
"Saya minta percepatan program social safety net atau jaring pengaman sosial, yang
memberikan perlindungan sosial di sektor informal dan pekerja harian maupun program
insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil, betul-betul segera dilaksanakan di lapangan,"
ujar Jokowi.
"Sehingga para pekerja informal, buruh harian, semuanya bisa memenuhi kebutuhan dasarnya
sehari-hari," ujarnya lagi.
Ketua Asiasasi UMKM Indonesia, Ikhsan Ingratubun berharap pekerja UMKM yang terpaksa
dirumahkan juga menjadi tanggungan bantuan ini.
"Karena kita nggak mampu membayar, karena berdasar pemasukkan daily . Sejak tutup awal
Maret, berarti kita tidak mampu membayar gaji karyawan yang kita rumahkan," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono
Moegiarso mengatakan, bantuan sosial akan disalurkan kepada 29,3 juta penerima bantuan
langsung tunai (BLT) yang tergolong dalam empat puluh persen warga miskin.
Sekitar 15,2 juta di antaranya adalah masyarakat yang sudah terdata sebagai penerima bantuan
pangan non tunai, sementara sisanya masih dalam pendataan.
Penyaluran BLT merupakan salah satu bagian dari paket stimulus lanjutan yang kini sedang
dipersiapkan oleh pemerintah.
Bantuan ini akan menyasar pekerja sektor informal, antara lain pekerja warung, toko
kecil, pedagang di pasar, hingga pekerja harian lainnya termasuk di pusat-pusat perbelanjaan.
Namun, belum ada keterangan seperti apa skema penyaluran bantuan tersebut dan berapa
besaran BLT yang akan diberikan pemerintah.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Lina Miftahul Jannah,
pemerintah perlu mempertimbangkan skema penyaluran bantuan untuk pekerja informal yang
kebanyakan dari mereka tidak memiliki rekening bank. Sehingga, penyaluran harus dilakukan
secara tunai.
"Kalau bicara sektor informal, misalnya pengendara ojek online, mereka dipastikan
punya rekening, karena memang dari perusahaan mereka mewajibkan [punya rekening]. Tapi
bagaimana dengan pekerja informal lain yang belum tentu punya rekening?," kata Lina.
Penyaluran secara tunai pun, lanjut Lina perlu hati-hati agar kebijakan itu tepat sasaran
dan tak mengulangi penyelewengan seperti dalam penyaluran bantuan langsung tunai (BLT).
"Pembelajaran dari BLT, itu kan ada potongan-potongan dari mulai entah RT, entah
RW-nya. Artinya apa, tidak sampai full kepada masyarakat," ujarnya.
Berkaca pada apa yang terjadi di India yang kini tengah menerapkan karantina wilayah
atau lockdown , pemerintah India pekan lalu telah mengumumkan bantuan senilai US$22
miliar bagi kaum miskin, yang dicairkan melalui transfer tunai secara langsung, ada juga bahan
pangan.
Namun, muncul kekhawatiran bantuan itu bakal tidak sampai ke pihak yang benarbenar membutuhkan.
Keringanan pembayaran listrik
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia, Ikhsan Ingratubun, berharap pemerintah memberi
keringanan pembayaran listrik dalam stimulus bagi UMKM yang akan segera diumumkan.
Dia mengungkapkan bahwa stimulus yang sudah ada saat ini bagi UMKM untuk menekan
dampak ekonomi dari Covid-19 adalah keringanan pembayaran utang dan pajak.
"Tetapi yang belum kita dengar adalah tentang pembayaran listrik, penundaan pembayaran
listrik," kata dia.
Padahal, biaya listrik merupakan salah satu komponen biaya yang harus dikeluarkan
oleh UMKM demi menjalankan operasional bisnisnya.
"Esensi dari jaminan sosial apabila menyentuh pengeluaran yang dikeluarkan oleh para
UMKM atau daily workers ini itu bisa menjadi pelipur lara atau duka dari usaha kecil dan
menengah akibat dari Covid-19," cetusnya.
Adapun PLN mengungkapkan akan memberikan keringanan tarif listrik di tengah
wabah virus corona, baik untuk sektor rumah tangga maupun industri.
BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai corona (covid-19) "Pengaruh Penyebaran
Covid-19 di Indonesia terhadap Perekonomian Masyarakat Kecil" dapat disimpulkan jika
penyebaran covid-19 di Indonesia selalu terjadi peningkatan setiap harinya. Kebijakan social
distancing mengakibatkan masyarakat tidak bisa menjalan sistem perekonomian dengan baik.
Sehingga perokoniman masyarakat di Indonesia menjadi menurun.
DAFTAR PUSTAKA
https://nasional.kompas.com › u...UPDATE: Bertambah 1.017, Kini Ada 39.294 Kasus Covid19 di Indonesia ...
https://www.halodoc.com › kesehatan Virus Corona - Penyebab, Gejala, dan Pencegahan –
Halodoc
https://www.bbc.com › indonesia Hasil web Virus corona: Pendapatan usaha kecil 'pupus'
akibat covid 19, pemerintah ...
Download