BAB V Standar Kompetensi 1. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobateria dan Eubacteria dan peranannya bagikehidupan. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat: 1. menyebutkan ciri-ciri kingdom Monera; 2. menyebutkan ciri-ciri Archaebacteria; 3. menjelaskan karakteristik sel Eubacteria (bentuk, ukuran, habitat, struktur sel dan fungsinya); 4. menjelaskan cara reproduksi Eubacteria; 5. menjelaskan peranan Eubacteria bagi kehidupan. Definisi Peranan Ciri-Ciri Pembagian Kelas Struktur Anatomi Klasifikasi utra X-1® 2012© DEFINISI BAKTERI Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler prokariotik yang mempunyai dinding sel serta berukuran mikroskopik. B. Eubacteria (Bakteri) Prokariotik, uniseluler, mikroskopis. Lipida pada membran sel tidak bercabang. Reproduksi vegetatif dengan membelah diri dan generatif dengan praseksual. Endospora Dinding sel mengandung peptidoglikan. Ribosom mengandung 1 jenis RNApolimerase Struktur Sel Bakteri STRUKTUR SELBAKTERI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kapsul Flagela Dinding Sel : Sebagai pertahan diri. : Sebagai alat gerak . : Untuk perlindungan serta tersusun dari peptidoglikan. Membran Sel : Untuk mengatur keluarnya zat. : Sebagai pabrik energi. Mesosom : Mengontrol sintesis protein DNA dan pembawa sifat. : Pembawa gen tertentu yang Plasmid dapat di transformasikan ke sel lain. : Sebagai tempat sintesisprotein. Ribosom : Untuk melekatkan diri ke Pili permukaan benda dansebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi (tahap proses seksual). Bagian sel sebagai penutup sel Kapsula Dinding sel Membran plasma Bagian sitoplasma Berbentuk koloid. Mengandung ribosom yang tersebar dalam sitoplasma. Tidak mengandung organel retikulum endoplasmik, badan golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol. Bahan genetik berupa ADN atau kromosom di daerah sitoplasma tidak memiliki membran inti. PENGELOMPOKKAN BAKTERI 1. Berdasarkan Cara Mendapatkan Makanan Heterotrof Autotrof Aerob 2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen Anaerob 3. Berdasarkan Jumlah dan Kedudukan Flagella 4. Berdasarkan Bentuknya Atrik Monotrik Lofotrik Amfritik Peritrik Kokus (Coccus) Basil (Bacillus) Spiral (Spirillum) Cara Mendapatkan Makanan Klasifikasi Eubacteria Kebutuhan Oksigen utra X-1® 2012© Jumlah dan Kedudukan Flagella Berdasarkan Bentuknya A Berdasarkan Jumlah dan kedudukan Flagela Struktur Sel Bakteri Flagela Memiliki satu flagela pada salah satu ujung. Memiliki beberapa flagela pada salah satu ujung. Memiliki sejumlah flagela pada kedua ujungnya Flagela terdapat pada seluruh permukaan sel Saprofit Fakultatif Parasit Obligate Fotoautotrof Patogen Heterotrof Autotrof Kemoautotrof Bakteri berdasarkan Cara Hidup a. Bakteri Heterotrof Bakteri heterotrof tidak memiliki klorofil sehingga sangat tergantung dengan bahan organik di sekitarnya. Bakteri parasit obligat: mutlak sebagai parasit Borrelia burgdorferi Bakteri patogen: penyebab penyakit pada hewan dan manusia Mycobacterium leprae Bakteri saprofit (parasit fakultatif): Dapat hidup sebagai saprofit Desulfovibrio desulfuricans b. Bakteri Autotrof Bakteri autotroph mampu membuat makanan sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Bakteri kemoautotrof: energi untuk sintesis makanan berasal dari reaksi2 kimia Nitrosococcus Cyanobacteria Bakteri fotoautotrof: energi untuk sintesis makanan berasal dari cahaya Aerob • Memerlukan Oksigen Bebas • Nitrosococcus dan Nitrosomonas Anaerob • Tidak Memerlukan Oksigen Bebas • Clostridium tetani (o), Eschericia coli (f), Salmonella (f), dan Shigella (f) 3. Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, bakteri dikelompokkan menjadi: a. Bakteri Aerob adalah bakteri yang hanya tumbuh apabila ada oksigen. Jika tidak, bakteri ini akan mati. b. Bakteri Anaerob adalah bakteri yang tumbuh tanpa adanya oksigen bebas. Jika ada oksigen bebas, bakteri ini akan mati. Thiobacillus thiooxidans Bakteri Aerob Pembagian Bakteri berdasarkan Bentuk Ukuran dan Bentuk Bakteri a. Batang (Basil) Escherichia coli Monobacill : sel bakteri basil tunggal, contoh: Escherichia coli 2. Diplobacill : dua sel bakteri basil berdempetan 3. Streptobacill : sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai, contoh: Streptobacillus moniliformis, Azetobacter 1. Azetobacter sp. b. Bulat (Kokus) Streptococcus pneumoniae Sarcina sp KOKUS (bulat) c. Spiral (Spirilium) 1. Spirilum :bentuk sel bergelombang, contoh: Spirillium minor 2. Vibrio :bentuk sel seperti tanda baca koma contoh: Vibrio comma 2. Spiroseta:bentuk sel seperti sekrup contoh: Treponema palidum Treponema pallidum Vibrio cholerae Spiral Vibrio cholerae 5. Berdasarkan perbedaan dinding selnya bakteri dibedakan menjadi : a. Bakteri gram-positif adalah bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. b. Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang dinding selnya menyerap warna merah, dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Dinding sel bakteri gram positif dan bakteri gram negatif C Print Master Reproduksi Pada Bakteri Reproduksi Aseksual pada Bakteri Pembelahan biner Reproduksi seksual pada Bakteri Transformasi Transduksi Konjugasi = Rekombinasi DNA 1. SecaraAseksual Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. DNA 1. Replikasi menjadi dua salinan DNA identik 2. Pembagian sitoplasma 3. Terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak 4. Terbentuk dua sel anakan bakteri. Pembelahan biner Sel induk Aseksual (vegetatif) pembelahan biner setiap sel membelah menjadi dua Sel bakteri untuk memperbanyak diri memiliki kemampuan melakukan pembelahan biner. Apabila sel bakteri membelah setiap 10 menit sekali, pembiakan satu sel bakteri setelah 3 jam akan menghasilkan sel sejumlah…. Penggandaan materi genetik dan pelekukan dinding sel Pembentukan sekat dinding sel Terbentuk sekat dinding (pemisahan menjadi dua sel baru) Reproduksi Bakteri 2. Secara Seksual Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik antara bakteri satu dengan bakteri lainnya. materi genetik disebut Pertukaran rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dilakukan dengan 3 cara yaitu transformasi, transduksi dan konjugasi. a. Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung. TRANSFORMAS I Pemindahan potongan materi genetik (DNA telanjang) dari satu bakteri ke bakteri lain dan mengubah sifat bakteri. Konjuga si Proses pemindahan bahan genetik secara langsung antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma (pilus) yang terbentuk secara khusus b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. c. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan yang disebut pilus. TRANSDUKSI pemindahan materi genetik dengan perantara virus bakteri (bakteriofage) Perbedaan Archaebacteria dengan Eubacteria Karakteristik Archaebacteria Eubacteria Nukleus Prokariota Prokariota Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan mengandung peptidoglikan Lipid membran beberapa hidrokarbon hidrokarbon tidak bercabang bercabang RNA polimerase beberapa jenis satu jenis Intron (bagian gen yang bukan untuk pengkodean) ada pada beberapa gen tidak ada Respon terhadap antibiotik pertumbuhan tidak streptomisin dan terhambat kloramfenikol) pertumbuhan terhambat A. Archaebacteria (Archae) Archaebacteria bereproduksi dengan cara: 1. pembelahan biner 2. pembelahan berganda 3. pembentukan tunas 4. fragmentasi Archaebacteria hidup pada habitat ekstrim, seperti sumber air panas dan telaga garam H 1. Metanogen Ciri-ciri Metanogen: 1. Metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4) dengan cara mereduksi karbon dioksida (CO2) 2. Bersifat anaerobik dan kemosintetik 3. Memperoleh makanan dengan membusukkan sisa tumbuhan mati 4. Tumbuh baik pada suhu 98°C dan mati pada suhu 84°C Contoh: - Lachnospira multipara - Rumino coccus albus - Succimonas amylolitica Hidup di lumpur atau rawa 2. Halofil Ekstrim (Halofilik) Halobacterium Hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi, misalnya Laut Mati Ciri-ciri halofil ekstrem: 1. Bersifat heterotrof 2. Energi didapat dengan melakukan respirasi aerobik dan berfotosintesis 3. Koloni halofil ekstrem terlihat seperti buih berwarna merah-ungu 3. Termofil Ekstrim (Termoasidofilik) Ciri-ciri termofil ekstrem: 1. Hidup di tempat bersuhu tinggi dan bersifat asam 2. Hidup dengan mengoksidasi sulfur 3. Hidup pada suhu 45-110°C dan pH 1-2 Sulfolubus Bakteri Sulfolubus hidup hidup di mata air sulfur di Yellowstone National Park Peran Archaebacteria bagi kehidupan manusia Reproduksi Bakteri Bakteri bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Jenis-jenis Bakteri Bakteri Gram Negatif Chlamydia trachomatis Salmonella Bakteri Gram Positif Mycobacterium tuberculosis Clostridium botulinum Bakteri yang Bermanfaat Acetobacter Clostridium acetobutylicum Nitrosomonas Lactobacillus casei Bacillus brevis Bakteri Penyebab Penyakit TBC disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis Penyakit patek (frambusia) disebabkan oleh Treponema pertenue Pes disebabkan oleh Yersinia pestis C. Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria) Cyanobacteria: 1. Termasuk ke dalam kelompok Eubacteria 2. Hidup di perairan dengan pH netral (pH 4-5) 3. Mengandung klorofil sehingga berwarna hijau kebiru-biruan 4. Cyanobacteria yang berwarna merah menyebabkan blooming di laut 5. Berperan sebagai tumbuhan perintis Ciri dan Struktur Cyanobacteria Ciri-ciri Cyanobacteria: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Inti tidak diselubungi oleh membran Inti sel terletak di antara plasmalema dan selubung lendir Berkoloni dengan bentuk filamen Bentuknya bisa uniseluler, koloni, atau filamen Dapat bergerak dengan gerakan meluncur Tidak berflagel Contoh Cyanobacteria Reproduksi Cyanobacteria Pembelahan sel (Gloeocapsa) Spora Fragmentasi (Plectonema boryanum) Peranan Cyanobacteria Nata de coco (bahan makanan) Spirulina (suplemen makanan) Fiksasi nitrogen untuk menambah kesuburan tanah o Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke sabun cuci untuk meningkatkan kemampuan sabun cuci dan detergen pada suhu dan pH tinggi o Digunakan dalam industri makanan untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat) o Untuk mengatasi pencemaran laut karena tumpahan minyak. H Kelompok Putra Kelas X 1 2012© • Manfaat/Kegunaan Bakteri Yang Menguntungkan Bagi Kehidupan: 1. Membantu menyuburkan tanah dengan menghasilkan nitrat 2. Pengurai sisa makhluk hidup dengan pembusukan 3. Fermentasi dalam pembuatan makanan dan minuman 4. Penghasil obat-obatan seperti antibiotik 5. Mengurai sampah untuk menghasilkan energi 6. Membantu dalam pembuatan zat-zat kimia, dll • Dampak Buruk Bakteri Yang Merugikan Bagi Kehidupan: 1.Menyebabkan penyakit bagi makhluk hidup termasuk manusia (bakteri parasit/patogen) 2. Membusukkan makanan yang kita miliki 3.Merusak tanaman dengan serangan penyakit yang merugikan (bakteri parasit/patogen) 4. Menimbulkan bau yang tidak sedap hasik aktivitas pembusukan 5.Membuat tubuh manusia kotor dipenuhi bakteri yang mengakibatkan bau badan Jenis-Jenis Bakteri Menguntungkan a. Bakteri Pengurai Berperan dalam mineralisasi di alam. b. Bakteri Nitrifikasi Dapat menghasilkan senyawa nitrat yang dibutuhkan tanaman. c. Bakteri Nitrogen Berperan dalam Kesuburan tanah d. Bakteri Usus Berperan dalam pencernaan hewan e. Bakteri Fermentasi Berperan dalam proses fermentasi f.Bakteri Penghasil antibiotik Berperan dalam penghasil antibiotik Jenis-jenis Bakteri yang Merugikan Bakteri Perusak Makanan: berperan menghasilkan toksin dalam makanan. Bakteri Dinitrifikasi: menghasilkan amoniak yang merusak tanaman. Bakteri Patogen Menyebabkan beberapa penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.