Uploaded by User69688

Makalah 2020DA026 Rihananto Yusuf D3Akuntansi malam kelas C

advertisement
Perubahan Akuntansi dan Analisis
Kesalahan
Oleh:
Rihananto Yusuf
(2020DA026)
(DA-1C1)
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
ITB AAS SURAKARTA
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul “Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan”.
Makalah ini berisikan tentang informasi-informasi yang berisikan tentang Perubahan
Akuntansi dan Analisis Kesalahan
Saya berharap mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan
memberikan informasi pengetahuan kepada teman-teman semua dan masyarakat lainnya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak akan Saya terima dengan tangan terbuka selalu demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Amin.
Surakarta, 20 Oktober 2020
Rihananto Yusuf
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.1.
Latar Belakang........................................................................................................................ 4
1.2.
Tujuan ..................................................................................................................................... 5
1.3.
Rumusan Masalah ................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1.
Perubahan Akuntansi .............................................................................................................. 6
2.2.
Perubahan Kebijakan Akuntansi .......................................................................................... 10
2.3.
Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif .................................................................... 12
2.4.
Perubahan Estimasi Akuntansi ............................................................................................ 13
2.5.
Analisis Kesalahan................................................................................................................ 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 18
3.1.
Kesimpulan ........................................................................................................................... 18
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Begitu
banyak
perubahan
pada
kerangka
kerja
konseptual
FASB
mendeskripsikan komparabilitas juga mencakup konsistensi sebagai salah satu
karakteristik kualitatif yang berkontribusi terhadap manfaaat informasi akuntansi.
Sayangnya, perusahaan-perusahaan mengalami kesulitan menjaga komparabilitas dan
konsistensi akibat berbagai perubahan prinsip-prinsip akuntansi yang diserahkan oleh
FASB. Lebih lanjut, sejumlah perusahaan menghadapi pelaporan ulang akibat
kesalahan laporan keuangan mereka.
Meskipun perusahaan yang melaporkan perubahan material persentasenya
kecil, Anda masih harus berhati-hati. Penyebabnya adalah Jumlah laporan keuangan
dapat berubah akibat perusahaan prinsip-prinsip akuntansi dan pelaporan ulang.
FASB telah menetapkan kerangka kerja pelaporan, yang mencakup tiga jenis
perubahan akuntansi. Tiga jenis perubahan akuntansi adalah:
1. Perubahan Prinsip Akuntansi
Perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang
berlaku umum lainnya. Sebagai contoh, perubahan metode penilaian persediaannya
dari metode LIFO menjadi metode rata-rata.
2. Perubahan Estimasi Akuntansi
Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari informasi baru atau diperolehnya
pengalaman tambahan. Contohnya adalah perubahan estimasi umur aktiva yang
dapat disusutkan.
3. Perubahan Entitas Pelaporan
Perubahan dari pelaporan sebagai satu jenis entitas ke jenis entitas lainnya. Sebagai
contoh, perubahan anak perusahaan spesifik dalam satu kelompok perusahaan
dimana laporan keuangan konsolidasi disusun.
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
4
Kategori keempat membutuhkan perubahan akuntansi, walaupun hal ini tidak
diklasifikasikan sebagai perubahan akuntansi.
4. Kesalahan-kesalahan Dalam Laporan Keuangan
Kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan matematis, kesalahan
penerapan prinsip akuntansi, atau kelalaian atau penyalahgunaan fakta yang ada
pada saat laporan keuangan disusun. Contohnya adalah penerapa metode persediaan
eceran yang tidak tepat dalam menentukan nilai persediaan akhir.
Perubahan-perubahan itu diklasifikasikan oleh FASB dalam empat kategori ini
karena karakteristik individual dari setiap kategori membutuhkan metode yang berbeda
untuk mengakui perubahan ini dalam laporan keuangan. Masing-masing kategori
tersebut akan dibahas untuk menentukan bagaimana masing-masing kategori harus
dilaporkan dalam akun serta bagaimana informasi harus diungkapkan dalam laporan
komparatif.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari pembahasan Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan antara
lain adalah: mengidentifikasikan jenis-jenis perubahan akuntansi, menguraikan
akuntansi untuk perubahan prinsip-prinsip akuntansi, memahami bagaimana
memperhitungkan
perubahan
akuntansi
retrospektif,
memahami
bagaimana
memperhitungkan perubahan tidak praktis, menguraikan akuntansi untuk perubahan
estimasi, mengidentifikasikan perubahan dalam entitas pelaporan, meguraikan
akuntansi untuk koreksi kesalahan, mengidentifikasikan motif-motif ekonomi untuk
mengubah metode akuntansi, dan menganalisis pengaruh kesalahan.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya
adalah apakah perubahan yang terjadi dapat menyediakan laporan keuangan yang lebih
rinci dan tepat. Perubahan prinsip taksiran dan perubahan dalam kesatuan usaha
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perubahan Akuntansi
Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan informasi
kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk membuat perbandingan, meramalkan dan menilai kemampuan suatu perusahaan. Untuk dapat
memenuhi tujuan di atas, laporan-laporan keuangan harus dapat diperbandingkan.
Perbandingan-perbandingan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu horizontal dan
vertikal. Perbandingan horizontal adalah perbandingan laporan keuangan suatu
perusahaan dengan perusahaan lain untuk periode yang sama. Sedangkan perbandingan
vertikal adalah perbandingan laporan keuangan dari suatu perusahaan dengan laporan
yang sama untuk periode-periode sebelumnya. Perbandingan antar perusahaan harus
memenuhi prinsip comparability, sedangkan perbandingan antar periode harus
memenuhi prinsip konsistensi.
Untuk menjaga agar prinsip comparability dan konsistensi ini dapat terlaksana,
perubahan-perubahan yang terjadi dipisahkan menjadi dua, yaitu perubahan metodemetode akuntansi dan perubahan-perubahan yang terjadi karena koreksi kesalahankesalahan dalam periode-periode yang lalu. Perubahan dalam metode akuntansi
dipisahkan menjadi tiga:
1. Perubahan dalam prinsip akuntansi.
2. Perubahan dalam taksiran-taksiran akuntansi.
3. Perubahan dalam kesatuan usaha.
Koreksi kesalahan tahun-tahun lalu dapat terjadi karena berbagai macam sebab,
seperti kesalahan-kesalahan perhitungan, kesalahan-kesalahan penggunaan rekening,
kesalahan-kesalahan dalam penerapan prinsip akuntansi dan Iain-lain.Tidak ada
pedoman khusus untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan ini, karena koreksinya sangat
tergantung pada jenis kesalahannya.
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
6
I.
Perubahan Dalam Prinsip Akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi
yang lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan
dalam periode sebelumnya.Istilah prinsip akuntansi di sini mencakup juga
metode-metode yang digunakan.Perubahan dalam prinsip akuntansi ini dapat
terjadi karena perusahaan mempunyai beberapa alternatif metode untuk
penerapan suatu prinsip.
Istilah perubahan dalam prinsip akuntansi ini tidak termasuk:
a. Pemakaian pertama suatu prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi yang
baru pertama kali terjadi dalam perusahaan.
b. Penggunaan atau perubahan suatu prinsip akuntansi yang perlu dilakukan
karena adanya perubahan sifat transaksi.
c. Perubahan dari prinsip akumulasi yang tidak lazim ke prinsip yang lazim.
Beberapa contoh dari perubahan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :
a.
Perubahan dalam metode pembebanan harga pokok persediaan, seperti dari
LIFO ke FIFO atau ke rata-rata tertimbang.
b.
Perubahan dalam metode depresiasi aktiva tetap, seperti dari double
declining balance method ke straight line method.
c.
Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, seperti
dari metode kontrak selesai ke metode persentase penyelesaian.
d.
Perubahan dalam perhitungan biaya produksi, seperti dari full costing ke
direct costing.
Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif.Akibat
kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi diperlakukan sebagai berikut:
a. Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip dilaporkan dalam laporan
laba rugi di antara elemen-elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporan- nya
dengan jumlah sesudah dikurangi pajak penghasilan.
b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi.
c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode sebelumnya
ditunjukkan dalam laporan laba rugi tahun sekarang (di bagian bawah
halaman pertama) dengan jumlah yang sudah dikoreksi.
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
7
Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif, dimana
laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang dilaporkan disusun
kembali sesuai dengan prinsip yang baru.Kalau masih terdapat sisa akibat
kumulatif sesudah laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang
dilaporkan, direvisi maka sisa tersebut dikoreksikan ke saldo awal rekening laba
tidak dibagi dari periode terawal yang dikoreksi. Perubahan prinsip akuntansi
yang memerlukan retroaktif adjustment adalah:
a. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke metode
yang lain.
b. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, dan
c. Perubahan dari atau ke full cost method yang digunakan dalam industri
extractive.
II.
Perubahan Taksiran-Taksiran Akuntansi
Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksirantaksiran di mana taksiran ini dibuat dengan suatu kebijaksanaan, misalnya
pembebanan kerugian piutang, taksiran umur dalam perhitungan depresiasi,
taksiran jumlah garansi yang akan dibayar dan Iain-lain. Pada periode-periode
berikutnya mungkin dapat diketahui bahwa taksiran-taksiran yang sudah dibuat
adalah tidak benar sehingga perlu direvisi. Dalam hal taksiran sudah dibuat
dengan sebaik-baiknya tetapi ternyata tidak tepat, maka perubahan-perubahan
yang dibuat sebaiknya dibebankan pada periode berjalan dan periode-periode
yang akan datang. Periode-periode yang lalu sudah tidak perlu diubah karena
perubahan taksiran ini baru diketahui pada periode berjalan. Seperti pada contoh
mesin harga perolehannya Rpl.000.000,- umurnya ditaksir 8 tahun. Sesudah
dipakai selama 5 tahun diketahui bahwa seharusnya mesin tadi umurnya 10
tahun. Depresiasi yang sudah dibebankan selama 5 tahun berjumlah 5 x
Rpl25.000,- = Rp625.000,-. Nilai buku mesin pada awal tahun keenam sebesar
Rp375.000,-. Karena taksiran umurnya berubah menjadi 10 tahun maka nilai
buku sebesar Rp375.000,- akan dibebankan dalam waktu lima tahun, yaitu
tahun keenam sampai dengan tahun kesepuluh. Beban depresiasi tiap tahun
selama sisa umur mesin sebesar Rp375.000,- : 5 = Rp75.000,-.
Perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul sebagian atau
seluruhnya dari perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
8
perubahan taksiran akuntansi.Dalam perubahan metode depresiasi, akibatnya
dapat dipisahkan dari perubahan taksir-an-taksiran akuntansi seperti umur,
residu dan Iain-lain.Oleh karena itu perubahan metode depresiasi harus
diperlakukan sebagai perubahan prinsip akuntansi dan perubahan taksiran
umur, nilai residu dan Iain-lain diperlakukan sebagai perubahan taksiran
akuntansi.
Laporan keuangan bisa berubah karena adanya perubahan kesatuan
usaha.Perubahan kesatuan usaha ini terjadi dalam hal disusunnya laporan
keuangan konsolidasi sebagai ganti laporan keuangan masing-masing
perusahaan, perubahan-perubahan dalam anak perusahaan yang laporanlaporannya dikonsolidasikan, atau terjadinya penggabungan-penggabungan
baru.Apabila terjadi perubahan kesatuan usaha maka laporan keuangan tahun
berjalan harus menjelaskan sifat-sifat dan sebab-sebab perubahan itu.Di
samping itu akibat-akibat perubahan terhadap laba rugi juga harus dicantumkan
dalam laporan laba rugi sebelum elemen-elemen luar biasa, begitu pula laba
bersih dan jumlah pendapatan per lembar saham.Laporan keuangan tahun
berikutnya tidak perlu lagi mencantumkan penjelasan seperti laporan tahun
berjalan.Agar laporan keuangan tahun berjalan dapat dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, laporan keuangan tahun sebelumnya harus disusun
dengan anggapan jika seandainya sudah terjadi perubahan kesatuan usaha.
III.
Perubahan Dalam Kesatuan Usaha
Yang dimaksud dengan konsep kesatuan usaha ialah bahwa sebuah
perusahaan yang harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang terpisah
dari pemiliknya dan juga dari perusahaan-perusahaan lainnya.
Konsep kesatuan usaha menyatakan bahwa setiap kesatuan usaha harus
membuat akuntansi perusahaan yang terpisah. Hanya aktiva, hutang, dan
ekuitas pemilik yang secara khusus berhubungan dengan suatu usaha tertentu
yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan tersebut. Walaupun
demikian, haruslah dicatat bahwa dalam beberapa keadaan investor atau pemilik
perusahaan
secara
hukum
bertanggungjawab
atas
hutang
atau
kerugian. Kewajiban ini tergantung dari bentuk hukum perusahaannya. Pada
saat ketika seorang individu mempunyai lebih dari satu jenis bisnis yang tidak
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
9
berhubungan, setiap bisnis harus diperlakukan sebagai suatu kesatuan yang
terpisah.
Konsep kesatuan usaha telah menetapkan harus dipandang terpisah dari
perusahaan-perusahaan lain. Seseorang yang memiliki dua buah perusahaan
misalnya sebuah apotik dan sebuah bengkel mobil hendaknya mengadakan
catatan-catatan akuntansi tersendiri untuk Perusahaan itu.
2.2. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Menurut definisi, perubahan kebijakan akuntansi melibatkan perubahan dari
satu kebijakan akuntansi yang berlaku untuk yang lain. Musuh contoh sebuah
perusahaan mungkin mengubah dasar harga persediaan dari biaya rata-rata untuk FIFO.
atau, mungkin merubah metode pengakuan pendapatan untuk kontrak konstruksi
jangka panjang dari biaya-recovery dengan metode persentase-of-selesai.
Perusahaan harus hati-hati memeriksa setiap keadaan untuk memastikan bahwa
perubahan kebijakan telah benar-benar terjadi. Adopsi kebijakan baru sebagai
pengakuan atas peristiwa yang telah terjadi untuk pertama kalinya pada itu atau yang
sebelumnya imaterial bukan perubahan kebijakan akuntansi. Sebagai contoh,
perubahan kebijakan akuntansi belum terjadi ketika sebuah perusahaan mengadopsi
metode persediaan (misalnya, FIFO) untuk barang-barang yang baru diperoleh dari
persediaan, bahkan jika FIFO berbeda dari yang digunakan untuk persediaan direkam
sebelumnya. contoh lain adalah pengeluaran pemasaran tertentu yang mana
sebelumnya tidak material dan dibebankan pada periode terjadinya. Ini tidak akan
dianggap sebagai perubahan kebijakan akuntansi jika mereka menjadi material dan
sebagainya saya bisa diterima ditangguhkan dan diamortisasi
Akhirnya, bagaimana jika sebuah perusahaan sebelumnya mengikuti kebijakan
akuntansi yang tidak dapat diterima? Atau, bagaimana jika perusahaan menerapkan
kebijakan salah? Dalam kasus seperti ini jenis perubahan merupakan koreksi dari
kesalahan. Misalnya, beralih dari uang tunai (pajak penghasilan) dasar akuntansi ke
basis akrual merupakan koreksi dari kesalahan. Atau, jika sebuah perusahaan dikurangi
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
10
nilai sisa ketika menghitung ganda menurun penyusutan aktiva tetap dan penyusutan
kemudian menghitung ulang tanpa dikurangi estimasi nilai sisa telah dikoreksi
kesalahan.
Ada tiga pendekatan yang mungkin untuk melaporkan perubahan kebijakan
akuntansi:
I.
Laporan perubahan saat ini. Dalam pendekatan ini, perusahaan melaporkan efek
kumulatif dari perubahan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. efek kumulatif
adalah perbedaan pendapatan tahun sebelumnya antara kebijakan akuntansi baru
diadopsi dan sebelumnya. Dalam pendekatan ini, efek dari perubahan pada tahun
sebelumnya pendapatan hanya muncul dalam laporan laba rugi-tahun. Perusahaan
tidak mengubah laporan keuangan tahun sebelumnya. Para pendukung posisi ini
berpendapat bahwa perubahan tahun sebelumnya hasil laporan keuangan pada
hilangnya kepercayaan dalam laporan keuangan. Bagaimana investor bereaksi
ketika diberitahu bahwa laba yang dihitung tiga tahun lalu, sekarang sama sekali
berbeda? Mengubah periode sebelumnya, jika diizinkan, mungkin juga marah
perjanjian kontraktual berdasarkan tokoh-tokoh lama. Untuk contoh, pengaturan
pembagian keuntungan dihitung berdasarkan lama mungkin harus menghitung
ulang dan benar-benar distribusi baru dibuat, menciptakan masalah hukum banyak.
Banyak kesulitan praktis juga ada: biaya perubahan laporan keuangan periode
sebelumnya mungkin berlebihan, atau menentukan jumlah efek periode
sebelumnya mungkin mustahil berdasarkan data yang tersedia.
II. Laporan perubahan secara retrospektif. Penerapan secara retrospektif dari
kebijakan akuntansi yang berbeda untuk menyusun kembali laporan keuangan
yang telah diterbitkan sebelumnya seolah-olah kebijakan baru selalu digunakan.
dengan kata lain, perusahaan "kembali" dan menyesuaikan tahun sebelum
pernyataan secara konsisten dengan kebijakan baru diadopsi. perusahaan
menunjukkan efek kumulatif perubahan sebagai penyesuaian saldo awal laba
ditahan tahun penyajian. Para pendukung posisi ini berpendapat bahwa aplikasi
retrospektif memastikan komparabilitas. Pikirkan sejenak apa yang terjadi jika
pendekatan ini tidak digunakan: tahun-tahun sebelumnya dengan perubahan akan
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
11
di metode lama: tahun-tahun perubahan akan melaporkan seluruh penyesuaian
kumulatif: dan tahun-tahun berikutnya akan menyajikan laporan keuangan atas
dasar baru tanpa efek kumulatif perubahan. seperti kurangnya konsistensi gagal
untuk menyediakan data yang bermakna produktif-tren dan hubungan keuangan
lainnya yang diperlukan untuk mengevaluasi bisnis.
III. Perubahan Laporan prospektif (di masa depan). Dalam pendekatan ini, sebelumnya
melaporkan hasil tetap. Akibatnya, perusahaan tidak menyesuaikan membuka
saldo untuk mencerminkan perubahan dalam kebijakan. Para pendukung posisi ini
berpendapat bahwa manajemen sekali menyajikan laporan keuangan berdasarkan
kebijakan akuntansi diterima, mereka adalah final: manajemen tidak dapat
mengubah periode sebelumnya dengan mengadopsi kebijakan baru. Menurut alur
penalaran ini, penyesuaian kumulatif saat periode tidak tepat karena pendekatan
yang mencakup jumlah yang memiliki sedikit atau tidak ada hubungan pada tahun
pendapatan saat atau peristiwa ekonomi
2.3. Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif
Ada anggapan bahwa sekali perusahaan mengadopsi kebijakan akuntansi,
seharusnya tidak berubah. bahwa anggapan dimengerti, mengingat gagasan bahwa
penggunaan konsisten dari kebijakan akuntansi yang meningkatkan kegunaan laporan
keuangan. Namun, lingkungan terus-menerus berubah, dan perusahaan berubah sebagai
respons. standar terakhir, seperti biaya pinjaman dan segmen operasi, dan standar yang
diusulkan pada pengakuan dan keuangan instrumen pendapatan menunjukkan bahwa
perubahan kebijakan akuntansi akan terus ada. sebagai akibatnya, IASB
memungkinkan perusahaan untuk mengubah kebijakan akuntansi jika:
a. Diperlukan oleh IFRS (misalnya, IFRS baru pada instrumen keuangan akan tunduk
pada perubahan Akuntansi tepat dalam kebijakan akuntansi) atau
b. Itu menghasilkan laporan keuangan yang menyediakan informasi yang dapat
diandalkan dan relevan mengenai posisi keuangan perusahaan, performence
keuangan, dan arus kas. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menentukan bahwa
perubahan dari metode biaya rata-rata penilaian persediaan dengan metode FIFO
memberikan informasi yang dapat diandalkan dan relevan pada saat ini nilai
persediaan.
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
12
Ketika sebuah perusahaan mengubah kebijakan akuntansi, harus melaporkan
perubahan menggunakan aplikasi Dari kasus ini. Secara umum, di sini adalah apa yang
harus dilakukan:
a. Itu menyesuaikan laporan keuangan untuk setiap periode lalu yang disajikan.
Dengan demikian, informasi laporan keuangan tentang periode sebelumnya adalah
atas dasar yang sama sebagai kebijakan akuntansi baru.
b. Ini menyesuaikan nilai tercatat aset dan kewajiban pada awal tahun pertama
disajikan. Dengan demikian, account tersebut mencerminkan efek kumulatif pada
periode sebelum yang disajikan dari perubahan kebijakan akuntansi baru.
Perusahaan ini juga membuat penyesuaian offsetting pada saldo awal saldo laba
atau komponen lain yang tepat ekuitas atau aktiva bersih pada awal tahun pertama
disajikan.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa Carrefour (FRA) memutuskan untuk
mengubah metode penilaian persediaan tahun 2011 dari metode persediaan eceran
(FIFO) untuk persediaan eceran (biaya rata). Ini menyediakan informasi komparatif
untuk tahun 2009 dan 2010 berdasarkan metode baru. Carrefour akan menyesuaikan
aset, kewajiban, dan laba ditahan untuk periode sebelum 2009 dan melaporkan jumlah
tersebut dalam laporan keuangan tahun 2009, ketika menyusun laporan keuangan
komparatif.
2.4. Perubahan Estimasi Akuntansi
Untuk menyusun laporan keuangan, perusahaan harus memperkirakan efek dari
kondisi masa depan dan peristiwa. Misalnya, item berikut memerlukan estimasi.

Kredit macet

Persediaan using

Umur manfaat dan nilai sisa asset

Periode diuntungkan oleh biaya ditangguhkan

Kewajiban untuk biaya garansi dan pajak penghasilan

Cadangan mineral Dipulihkan

Perubahan metode penyusutan

Nilai wajar aset keuangan atau kewajiban keuangan
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
13
Sebuah perusahaan tidak dapat memahami kondisi masa depan dan peristiwa
dan efek mereka dengan pasti. Oleh karena itu, memperkirakan membutuhkan latihan
penghakiman. Estimasi akuntansi akan berubah karena peristiwa baru terjadi, sebagai
perusahaan memperoleh lebih banyak pengalaman, atau karena memperoleh informasi
tambahan.
2.5. Analisis Kesalahan
Kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, kesalahan
diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan dilaporkan dalam tahun
berjalan sebagai penyesuaian saldo awal Laba Ditahan. Jika laporan komparatif
disajikan, maka laporan periode sebelumnya yang terpengaruh haruslah dinyatakan
kembali untuk mengkoreksi kesalahan.
Ada tiga jenis kesalahan
I.
:
Kesalahan Dalam Neraca
Hanya akan mempengaruhi penyajian akun aktiva, kewajiba atau ekuitas
pemegang saham. Contoh :

klasifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian dari investasi

klasifikasi wesel bayar sebagai hutamg usaha

klasifikasi aktiva pabrik sebagai persediaan.
Jika ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan reklasifikasi atas pos-pos
tersebut ke posisi yang benar.
II.
Kesalahan Dalam Laporan Laba-Rugi
Hanya akan mempengaruhi penyajian akun-akun nominal dalam laporan labarugi. Contoh
:

mencatat pendapatan bunga sebagai bagian dari penjualan

mencatat pembelian sebagai beban piutang ragu-ragu

beban penyusutan sebagai beban bunga
Tidak berpengaruh terhadap neraca dan laba bersih. Ayat jurnal reklasifikasi
diperlukan jika kesalahan ditemukan pada tahun laporan itu dibuat.
III.
Pengaruh Neraca dan Laporan Laba-Rugi
Mempengaruhi penyajian neraca maupun laba-rugi. Diklasifikasikan menjadi 2,
yaitu
:
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
14
1. Kesalahan yang saling menyeimbangkan
Apakah dalam kondisi pembukuan sudah ditutup atau belum..?

Jika pembukuan sudah ditutup :
a. Jika kesalahan telah saling diseimbangkan, maka tidak ada ayat jurnal
yang diperlukan.
b. Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka diperlukan ayat
jurnal untuk menyesuaikan penyajian saldo laba ditahan.

Jika pembukuan belum ditutup :
a. Jika kesalahan sudah saling diseimbangkan dan perusahaan telah
memasuki tahun kedua, maka ayat jurnal akan diperlukan untuk
mengkoreksi periode berjalan dan menyesuaikan saldo awal Laba
Ditahan.
b. Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka ayat jurnal akan
diperlukan untuk menyesuaikan saldo awal Laba Ditahan dan
mengkoreksi saldo periode berjalan.
2. Berikut ini kesalahan-kesalahan dalam pelaporan keuangan :
a) Kelalaian untuk mencatat upah Akrual
Pada tanggal 31 Desember 2006, Hurley Enterprises tidak mengakrualkan
upah sebesar $ 1.500. Ayat jurnal pada tahun 2007 untuk mengkoreksi
kesalahan ini, dengan mengasumsikan bahwa pembukuan untuk tahun
2007 belum ditutup, adalah
Dr.
:
Laba Ditahan
Cr.
$ 1.500
Beban Upah
$ 1.500
Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2007, maka tidak ada ayat
jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan.
b) Kelalaian untuk Mencatat Beban Dibayar Dimuka
Pada Bulan Januari 2006 Hurley Enterprises membeli polis asuransi
berjangka waktu 2 tahun dengan biaya $ 1.000. Beban asuransi telah
didebet dan Kas telah dikredit. Tidak ada ayat jurnal penyesuaian yang
dibuat pada akhir tahun 2006.
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
15
Ayat jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 untuk mengkoreksi kesalahan
ini, dengan mengasumsikan bahwa pembukuan belum ditutup untuk tahun
2007, adalah
Dr.
:
Beban Asuransi
Cr.
$ 500
Laba Ditahan
$ 500
Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2007, maka tidak ada ayat
jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan.
c) Pembelian yang Dinyatakan Terlalu Tinggi
Hurley Enterprises mencatat pembelian barang dagangan sebesar $ 9.000
untuk tahun 2006 yang merupakan bagian dari tahun 2007. Persediaan
fisik tahun 2006 telah dinyatakan dengan benar. Perusahaan ini
menggunakan metode periodical. Ayat jurnal per 31 Desember 2007,
untuk mengkoreksi kesalahan ini dengan mengasumsikan bahwa
pembukuan belum ditutup untuk tahun 2007 adalah
Dr.
Pembelian
Cr.
:
$ 9.000
Laba Ditahan
$ 9.000
3. Kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan
Karena suatu kesalahan tidak saling menyeimbangkan setelah lebih dari
periode 2 tahun, maka ayat jurnal untuk kesalahan yang tidak saling
menyeimbangkan ini akan menjadi lebih kompleks dan ayat jurnal koreksi
akan diperlukan, meskipun pembukuan telah ditutup.
a) Kelalaian untuk mencatat Penyusutan
Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari 2001, Hurley Enterprises
membeli mesin seharga $10.000 yang memiliki estimasi umur manfaat
selama 5 tahun. Akuntan secara tidak benar membebankan mesin ini pada
tahun 2001. Kesalahan ini baru ditemukan pada tahun 2002. Jika kita
mengasumsikan bahwa perusahaan ini menggunakan penyusutan garis
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
16
lurus atas aktiva ini, maka ayat jurnal per 31 Desember 2002, untuk
mengoreksi kesalahan ini, apabila pembukuan belum ditutup, adalah :
Dr.
Mesin
$ 10.000
Dr.
Beban Penyusutan
$ 2.000
Cr.
Laba Ditahan
$ 8.000
Cr.
Akumulasi Penyusutan
$ 4.000
Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2002, maka ayat jurnalnya
adalah :
Dr.
Mesin
$ 10.000
Cr.
Laba Ditahan
$ 6.000
Cr.
Akumulasi Penyusutan
$ 4.000
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
17
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Perubahan akuntansi dibagi menjadi 3 jenis: (1) perubahan prinsip
akuntansi penggunaan suatu prinsip akuntansi yang lazim yang berbeda dengan
prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan dalam dalam periode, (2)
perubahan taksiran-taksiran akuntansi perubahan dalam taksiran akuntansi yang
timbul sebagian atau seluruhnya dari perubahan prinsip akuntansi harus
dilaporkan sebagai perubahan taksiran akuntan, (3) perubahan dalam kesatuan
usaha ialah bahwa sebuah perusahaan yang harus dipandang sebagai suatu
kesatuan usaha yang terpisah dari pemiliknya dan juga dari perusahaanperusahaan lainnya.
Kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya,
kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan
dilaporkan dalam tahun berjalan sebagai penyesuaian saldo awal Laba Ditahan.
Jika laporan komparatif disajikan, maka laporan periode sebelumnya yang
terpengaruh haruslah dinyatakan kembali untuk mengkoreksi kesalahan.
Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan
18
Download