Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan Oleh: Rihananto Yusuf (2020DA026) (DA-1C1) PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI ITB AAS SURAKARTA Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan”. Makalah ini berisikan tentang informasi-informasi yang berisikan tentang Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan Saya berharap mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan memberikan informasi pengetahuan kepada teman-teman semua dan masyarakat lainnya. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak akan Saya terima dengan tangan terbuka selalu demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin. Surakarta, 20 Oktober 2020 Rihananto Yusuf Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4 1.1. Latar Belakang........................................................................................................................ 4 1.2. Tujuan ..................................................................................................................................... 5 1.3. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6 2.1. Perubahan Akuntansi .............................................................................................................. 6 2.2. Perubahan Kebijakan Akuntansi .......................................................................................... 10 2.3. Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif .................................................................... 12 2.4. Perubahan Estimasi Akuntansi ............................................................................................ 13 2.5. Analisis Kesalahan................................................................................................................ 14 BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 18 3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 18 Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Begitu banyak perubahan pada kerangka kerja konseptual FASB mendeskripsikan komparabilitas juga mencakup konsistensi sebagai salah satu karakteristik kualitatif yang berkontribusi terhadap manfaaat informasi akuntansi. Sayangnya, perusahaan-perusahaan mengalami kesulitan menjaga komparabilitas dan konsistensi akibat berbagai perubahan prinsip-prinsip akuntansi yang diserahkan oleh FASB. Lebih lanjut, sejumlah perusahaan menghadapi pelaporan ulang akibat kesalahan laporan keuangan mereka. Meskipun perusahaan yang melaporkan perubahan material persentasenya kecil, Anda masih harus berhati-hati. Penyebabnya adalah Jumlah laporan keuangan dapat berubah akibat perusahaan prinsip-prinsip akuntansi dan pelaporan ulang. FASB telah menetapkan kerangka kerja pelaporan, yang mencakup tiga jenis perubahan akuntansi. Tiga jenis perubahan akuntansi adalah: 1. Perubahan Prinsip Akuntansi Perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya. Sebagai contoh, perubahan metode penilaian persediaannya dari metode LIFO menjadi metode rata-rata. 2. Perubahan Estimasi Akuntansi Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari informasi baru atau diperolehnya pengalaman tambahan. Contohnya adalah perubahan estimasi umur aktiva yang dapat disusutkan. 3. Perubahan Entitas Pelaporan Perubahan dari pelaporan sebagai satu jenis entitas ke jenis entitas lainnya. Sebagai contoh, perubahan anak perusahaan spesifik dalam satu kelompok perusahaan dimana laporan keuangan konsolidasi disusun. Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 4 Kategori keempat membutuhkan perubahan akuntansi, walaupun hal ini tidak diklasifikasikan sebagai perubahan akuntansi. 4. Kesalahan-kesalahan Dalam Laporan Keuangan Kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan matematis, kesalahan penerapan prinsip akuntansi, atau kelalaian atau penyalahgunaan fakta yang ada pada saat laporan keuangan disusun. Contohnya adalah penerapa metode persediaan eceran yang tidak tepat dalam menentukan nilai persediaan akhir. Perubahan-perubahan itu diklasifikasikan oleh FASB dalam empat kategori ini karena karakteristik individual dari setiap kategori membutuhkan metode yang berbeda untuk mengakui perubahan ini dalam laporan keuangan. Masing-masing kategori tersebut akan dibahas untuk menentukan bagaimana masing-masing kategori harus dilaporkan dalam akun serta bagaimana informasi harus diungkapkan dalam laporan komparatif. 1.2. Tujuan Tujuan dari pembahasan Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan antara lain adalah: mengidentifikasikan jenis-jenis perubahan akuntansi, menguraikan akuntansi untuk perubahan prinsip-prinsip akuntansi, memahami bagaimana memperhitungkan perubahan akuntansi retrospektif, memahami bagaimana memperhitungkan perubahan tidak praktis, menguraikan akuntansi untuk perubahan estimasi, mengidentifikasikan perubahan dalam entitas pelaporan, meguraikan akuntansi untuk koreksi kesalahan, mengidentifikasikan motif-motif ekonomi untuk mengubah metode akuntansi, dan menganalisis pengaruh kesalahan. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah apakah perubahan yang terjadi dapat menyediakan laporan keuangan yang lebih rinci dan tepat. Perubahan prinsip taksiran dan perubahan dalam kesatuan usaha Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Perubahan Akuntansi Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk membuat perbandingan, meramalkan dan menilai kemampuan suatu perusahaan. Untuk dapat memenuhi tujuan di atas, laporan-laporan keuangan harus dapat diperbandingkan. Perbandingan-perbandingan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu horizontal dan vertikal. Perbandingan horizontal adalah perbandingan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk periode yang sama. Sedangkan perbandingan vertikal adalah perbandingan laporan keuangan dari suatu perusahaan dengan laporan yang sama untuk periode-periode sebelumnya. Perbandingan antar perusahaan harus memenuhi prinsip comparability, sedangkan perbandingan antar periode harus memenuhi prinsip konsistensi. Untuk menjaga agar prinsip comparability dan konsistensi ini dapat terlaksana, perubahan-perubahan yang terjadi dipisahkan menjadi dua, yaitu perubahan metodemetode akuntansi dan perubahan-perubahan yang terjadi karena koreksi kesalahankesalahan dalam periode-periode yang lalu. Perubahan dalam metode akuntansi dipisahkan menjadi tiga: 1. Perubahan dalam prinsip akuntansi. 2. Perubahan dalam taksiran-taksiran akuntansi. 3. Perubahan dalam kesatuan usaha. Koreksi kesalahan tahun-tahun lalu dapat terjadi karena berbagai macam sebab, seperti kesalahan-kesalahan perhitungan, kesalahan-kesalahan penggunaan rekening, kesalahan-kesalahan dalam penerapan prinsip akuntansi dan Iain-lain.Tidak ada pedoman khusus untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan ini, karena koreksinya sangat tergantung pada jenis kesalahannya. Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 6 I. Perubahan Dalam Prinsip Akuntansi Perubahan prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi yang lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan dalam periode sebelumnya.Istilah prinsip akuntansi di sini mencakup juga metode-metode yang digunakan.Perubahan dalam prinsip akuntansi ini dapat terjadi karena perusahaan mempunyai beberapa alternatif metode untuk penerapan suatu prinsip. Istilah perubahan dalam prinsip akuntansi ini tidak termasuk: a. Pemakaian pertama suatu prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi yang baru pertama kali terjadi dalam perusahaan. b. Penggunaan atau perubahan suatu prinsip akuntansi yang perlu dilakukan karena adanya perubahan sifat transaksi. c. Perubahan dari prinsip akumulasi yang tidak lazim ke prinsip yang lazim. Beberapa contoh dari perubahan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut : a. Perubahan dalam metode pembebanan harga pokok persediaan, seperti dari LIFO ke FIFO atau ke rata-rata tertimbang. b. Perubahan dalam metode depresiasi aktiva tetap, seperti dari double declining balance method ke straight line method. c. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, seperti dari metode kontrak selesai ke metode persentase penyelesaian. d. Perubahan dalam perhitungan biaya produksi, seperti dari full costing ke direct costing. Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif.Akibat kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi diperlakukan sebagai berikut: a. Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip dilaporkan dalam laporan laba rugi di antara elemen-elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporan- nya dengan jumlah sesudah dikurangi pajak penghasilan. b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi. c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode sebelumnya ditunjukkan dalam laporan laba rugi tahun sekarang (di bagian bawah halaman pertama) dengan jumlah yang sudah dikoreksi. Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 7 Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif, dimana laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang dilaporkan disusun kembali sesuai dengan prinsip yang baru.Kalau masih terdapat sisa akibat kumulatif sesudah laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang dilaporkan, direvisi maka sisa tersebut dikoreksikan ke saldo awal rekening laba tidak dibagi dari periode terawal yang dikoreksi. Perubahan prinsip akuntansi yang memerlukan retroaktif adjustment adalah: a. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke metode yang lain. b. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, dan c. Perubahan dari atau ke full cost method yang digunakan dalam industri extractive. II. Perubahan Taksiran-Taksiran Akuntansi Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksirantaksiran di mana taksiran ini dibuat dengan suatu kebijaksanaan, misalnya pembebanan kerugian piutang, taksiran umur dalam perhitungan depresiasi, taksiran jumlah garansi yang akan dibayar dan Iain-lain. Pada periode-periode berikutnya mungkin dapat diketahui bahwa taksiran-taksiran yang sudah dibuat adalah tidak benar sehingga perlu direvisi. Dalam hal taksiran sudah dibuat dengan sebaik-baiknya tetapi ternyata tidak tepat, maka perubahan-perubahan yang dibuat sebaiknya dibebankan pada periode berjalan dan periode-periode yang akan datang. Periode-periode yang lalu sudah tidak perlu diubah karena perubahan taksiran ini baru diketahui pada periode berjalan. Seperti pada contoh mesin harga perolehannya Rpl.000.000,- umurnya ditaksir 8 tahun. Sesudah dipakai selama 5 tahun diketahui bahwa seharusnya mesin tadi umurnya 10 tahun. Depresiasi yang sudah dibebankan selama 5 tahun berjumlah 5 x Rpl25.000,- = Rp625.000,-. Nilai buku mesin pada awal tahun keenam sebesar Rp375.000,-. Karena taksiran umurnya berubah menjadi 10 tahun maka nilai buku sebesar Rp375.000,- akan dibebankan dalam waktu lima tahun, yaitu tahun keenam sampai dengan tahun kesepuluh. Beban depresiasi tiap tahun selama sisa umur mesin sebesar Rp375.000,- : 5 = Rp75.000,-. Perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul sebagian atau seluruhnya dari perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 8 perubahan taksiran akuntansi.Dalam perubahan metode depresiasi, akibatnya dapat dipisahkan dari perubahan taksir-an-taksiran akuntansi seperti umur, residu dan Iain-lain.Oleh karena itu perubahan metode depresiasi harus diperlakukan sebagai perubahan prinsip akuntansi dan perubahan taksiran umur, nilai residu dan Iain-lain diperlakukan sebagai perubahan taksiran akuntansi. Laporan keuangan bisa berubah karena adanya perubahan kesatuan usaha.Perubahan kesatuan usaha ini terjadi dalam hal disusunnya laporan keuangan konsolidasi sebagai ganti laporan keuangan masing-masing perusahaan, perubahan-perubahan dalam anak perusahaan yang laporanlaporannya dikonsolidasikan, atau terjadinya penggabungan-penggabungan baru.Apabila terjadi perubahan kesatuan usaha maka laporan keuangan tahun berjalan harus menjelaskan sifat-sifat dan sebab-sebab perubahan itu.Di samping itu akibat-akibat perubahan terhadap laba rugi juga harus dicantumkan dalam laporan laba rugi sebelum elemen-elemen luar biasa, begitu pula laba bersih dan jumlah pendapatan per lembar saham.Laporan keuangan tahun berikutnya tidak perlu lagi mencantumkan penjelasan seperti laporan tahun berjalan.Agar laporan keuangan tahun berjalan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, laporan keuangan tahun sebelumnya harus disusun dengan anggapan jika seandainya sudah terjadi perubahan kesatuan usaha. III. Perubahan Dalam Kesatuan Usaha Yang dimaksud dengan konsep kesatuan usaha ialah bahwa sebuah perusahaan yang harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang terpisah dari pemiliknya dan juga dari perusahaan-perusahaan lainnya. Konsep kesatuan usaha menyatakan bahwa setiap kesatuan usaha harus membuat akuntansi perusahaan yang terpisah. Hanya aktiva, hutang, dan ekuitas pemilik yang secara khusus berhubungan dengan suatu usaha tertentu yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan tersebut. Walaupun demikian, haruslah dicatat bahwa dalam beberapa keadaan investor atau pemilik perusahaan secara hukum bertanggungjawab atas hutang atau kerugian. Kewajiban ini tergantung dari bentuk hukum perusahaannya. Pada saat ketika seorang individu mempunyai lebih dari satu jenis bisnis yang tidak Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 9 berhubungan, setiap bisnis harus diperlakukan sebagai suatu kesatuan yang terpisah. Konsep kesatuan usaha telah menetapkan harus dipandang terpisah dari perusahaan-perusahaan lain. Seseorang yang memiliki dua buah perusahaan misalnya sebuah apotik dan sebuah bengkel mobil hendaknya mengadakan catatan-catatan akuntansi tersendiri untuk Perusahaan itu. 2.2. Perubahan Kebijakan Akuntansi Menurut definisi, perubahan kebijakan akuntansi melibatkan perubahan dari satu kebijakan akuntansi yang berlaku untuk yang lain. Musuh contoh sebuah perusahaan mungkin mengubah dasar harga persediaan dari biaya rata-rata untuk FIFO. atau, mungkin merubah metode pengakuan pendapatan untuk kontrak konstruksi jangka panjang dari biaya-recovery dengan metode persentase-of-selesai. Perusahaan harus hati-hati memeriksa setiap keadaan untuk memastikan bahwa perubahan kebijakan telah benar-benar terjadi. Adopsi kebijakan baru sebagai pengakuan atas peristiwa yang telah terjadi untuk pertama kalinya pada itu atau yang sebelumnya imaterial bukan perubahan kebijakan akuntansi. Sebagai contoh, perubahan kebijakan akuntansi belum terjadi ketika sebuah perusahaan mengadopsi metode persediaan (misalnya, FIFO) untuk barang-barang yang baru diperoleh dari persediaan, bahkan jika FIFO berbeda dari yang digunakan untuk persediaan direkam sebelumnya. contoh lain adalah pengeluaran pemasaran tertentu yang mana sebelumnya tidak material dan dibebankan pada periode terjadinya. Ini tidak akan dianggap sebagai perubahan kebijakan akuntansi jika mereka menjadi material dan sebagainya saya bisa diterima ditangguhkan dan diamortisasi Akhirnya, bagaimana jika sebuah perusahaan sebelumnya mengikuti kebijakan akuntansi yang tidak dapat diterima? Atau, bagaimana jika perusahaan menerapkan kebijakan salah? Dalam kasus seperti ini jenis perubahan merupakan koreksi dari kesalahan. Misalnya, beralih dari uang tunai (pajak penghasilan) dasar akuntansi ke basis akrual merupakan koreksi dari kesalahan. Atau, jika sebuah perusahaan dikurangi Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 10 nilai sisa ketika menghitung ganda menurun penyusutan aktiva tetap dan penyusutan kemudian menghitung ulang tanpa dikurangi estimasi nilai sisa telah dikoreksi kesalahan. Ada tiga pendekatan yang mungkin untuk melaporkan perubahan kebijakan akuntansi: I. Laporan perubahan saat ini. Dalam pendekatan ini, perusahaan melaporkan efek kumulatif dari perubahan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. efek kumulatif adalah perbedaan pendapatan tahun sebelumnya antara kebijakan akuntansi baru diadopsi dan sebelumnya. Dalam pendekatan ini, efek dari perubahan pada tahun sebelumnya pendapatan hanya muncul dalam laporan laba rugi-tahun. Perusahaan tidak mengubah laporan keuangan tahun sebelumnya. Para pendukung posisi ini berpendapat bahwa perubahan tahun sebelumnya hasil laporan keuangan pada hilangnya kepercayaan dalam laporan keuangan. Bagaimana investor bereaksi ketika diberitahu bahwa laba yang dihitung tiga tahun lalu, sekarang sama sekali berbeda? Mengubah periode sebelumnya, jika diizinkan, mungkin juga marah perjanjian kontraktual berdasarkan tokoh-tokoh lama. Untuk contoh, pengaturan pembagian keuntungan dihitung berdasarkan lama mungkin harus menghitung ulang dan benar-benar distribusi baru dibuat, menciptakan masalah hukum banyak. Banyak kesulitan praktis juga ada: biaya perubahan laporan keuangan periode sebelumnya mungkin berlebihan, atau menentukan jumlah efek periode sebelumnya mungkin mustahil berdasarkan data yang tersedia. II. Laporan perubahan secara retrospektif. Penerapan secara retrospektif dari kebijakan akuntansi yang berbeda untuk menyusun kembali laporan keuangan yang telah diterbitkan sebelumnya seolah-olah kebijakan baru selalu digunakan. dengan kata lain, perusahaan "kembali" dan menyesuaikan tahun sebelum pernyataan secara konsisten dengan kebijakan baru diadopsi. perusahaan menunjukkan efek kumulatif perubahan sebagai penyesuaian saldo awal laba ditahan tahun penyajian. Para pendukung posisi ini berpendapat bahwa aplikasi retrospektif memastikan komparabilitas. Pikirkan sejenak apa yang terjadi jika pendekatan ini tidak digunakan: tahun-tahun sebelumnya dengan perubahan akan Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 11 di metode lama: tahun-tahun perubahan akan melaporkan seluruh penyesuaian kumulatif: dan tahun-tahun berikutnya akan menyajikan laporan keuangan atas dasar baru tanpa efek kumulatif perubahan. seperti kurangnya konsistensi gagal untuk menyediakan data yang bermakna produktif-tren dan hubungan keuangan lainnya yang diperlukan untuk mengevaluasi bisnis. III. Perubahan Laporan prospektif (di masa depan). Dalam pendekatan ini, sebelumnya melaporkan hasil tetap. Akibatnya, perusahaan tidak menyesuaikan membuka saldo untuk mencerminkan perubahan dalam kebijakan. Para pendukung posisi ini berpendapat bahwa manajemen sekali menyajikan laporan keuangan berdasarkan kebijakan akuntansi diterima, mereka adalah final: manajemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan mengadopsi kebijakan baru. Menurut alur penalaran ini, penyesuaian kumulatif saat periode tidak tepat karena pendekatan yang mencakup jumlah yang memiliki sedikit atau tidak ada hubungan pada tahun pendapatan saat atau peristiwa ekonomi 2.3. Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif Ada anggapan bahwa sekali perusahaan mengadopsi kebijakan akuntansi, seharusnya tidak berubah. bahwa anggapan dimengerti, mengingat gagasan bahwa penggunaan konsisten dari kebijakan akuntansi yang meningkatkan kegunaan laporan keuangan. Namun, lingkungan terus-menerus berubah, dan perusahaan berubah sebagai respons. standar terakhir, seperti biaya pinjaman dan segmen operasi, dan standar yang diusulkan pada pengakuan dan keuangan instrumen pendapatan menunjukkan bahwa perubahan kebijakan akuntansi akan terus ada. sebagai akibatnya, IASB memungkinkan perusahaan untuk mengubah kebijakan akuntansi jika: a. Diperlukan oleh IFRS (misalnya, IFRS baru pada instrumen keuangan akan tunduk pada perubahan Akuntansi tepat dalam kebijakan akuntansi) atau b. Itu menghasilkan laporan keuangan yang menyediakan informasi yang dapat diandalkan dan relevan mengenai posisi keuangan perusahaan, performence keuangan, dan arus kas. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menentukan bahwa perubahan dari metode biaya rata-rata penilaian persediaan dengan metode FIFO memberikan informasi yang dapat diandalkan dan relevan pada saat ini nilai persediaan. Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 12 Ketika sebuah perusahaan mengubah kebijakan akuntansi, harus melaporkan perubahan menggunakan aplikasi Dari kasus ini. Secara umum, di sini adalah apa yang harus dilakukan: a. Itu menyesuaikan laporan keuangan untuk setiap periode lalu yang disajikan. Dengan demikian, informasi laporan keuangan tentang periode sebelumnya adalah atas dasar yang sama sebagai kebijakan akuntansi baru. b. Ini menyesuaikan nilai tercatat aset dan kewajiban pada awal tahun pertama disajikan. Dengan demikian, account tersebut mencerminkan efek kumulatif pada periode sebelum yang disajikan dari perubahan kebijakan akuntansi baru. Perusahaan ini juga membuat penyesuaian offsetting pada saldo awal saldo laba atau komponen lain yang tepat ekuitas atau aktiva bersih pada awal tahun pertama disajikan. Sebagai contoh, asumsikan bahwa Carrefour (FRA) memutuskan untuk mengubah metode penilaian persediaan tahun 2011 dari metode persediaan eceran (FIFO) untuk persediaan eceran (biaya rata). Ini menyediakan informasi komparatif untuk tahun 2009 dan 2010 berdasarkan metode baru. Carrefour akan menyesuaikan aset, kewajiban, dan laba ditahan untuk periode sebelum 2009 dan melaporkan jumlah tersebut dalam laporan keuangan tahun 2009, ketika menyusun laporan keuangan komparatif. 2.4. Perubahan Estimasi Akuntansi Untuk menyusun laporan keuangan, perusahaan harus memperkirakan efek dari kondisi masa depan dan peristiwa. Misalnya, item berikut memerlukan estimasi. Kredit macet Persediaan using Umur manfaat dan nilai sisa asset Periode diuntungkan oleh biaya ditangguhkan Kewajiban untuk biaya garansi dan pajak penghasilan Cadangan mineral Dipulihkan Perubahan metode penyusutan Nilai wajar aset keuangan atau kewajiban keuangan Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 13 Sebuah perusahaan tidak dapat memahami kondisi masa depan dan peristiwa dan efek mereka dengan pasti. Oleh karena itu, memperkirakan membutuhkan latihan penghakiman. Estimasi akuntansi akan berubah karena peristiwa baru terjadi, sebagai perusahaan memperoleh lebih banyak pengalaman, atau karena memperoleh informasi tambahan. 2.5. Analisis Kesalahan Kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan dilaporkan dalam tahun berjalan sebagai penyesuaian saldo awal Laba Ditahan. Jika laporan komparatif disajikan, maka laporan periode sebelumnya yang terpengaruh haruslah dinyatakan kembali untuk mengkoreksi kesalahan. Ada tiga jenis kesalahan I. : Kesalahan Dalam Neraca Hanya akan mempengaruhi penyajian akun aktiva, kewajiba atau ekuitas pemegang saham. Contoh : klasifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian dari investasi klasifikasi wesel bayar sebagai hutamg usaha klasifikasi aktiva pabrik sebagai persediaan. Jika ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan reklasifikasi atas pos-pos tersebut ke posisi yang benar. II. Kesalahan Dalam Laporan Laba-Rugi Hanya akan mempengaruhi penyajian akun-akun nominal dalam laporan labarugi. Contoh : mencatat pendapatan bunga sebagai bagian dari penjualan mencatat pembelian sebagai beban piutang ragu-ragu beban penyusutan sebagai beban bunga Tidak berpengaruh terhadap neraca dan laba bersih. Ayat jurnal reklasifikasi diperlukan jika kesalahan ditemukan pada tahun laporan itu dibuat. III. Pengaruh Neraca dan Laporan Laba-Rugi Mempengaruhi penyajian neraca maupun laba-rugi. Diklasifikasikan menjadi 2, yaitu : Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 14 1. Kesalahan yang saling menyeimbangkan Apakah dalam kondisi pembukuan sudah ditutup atau belum..? Jika pembukuan sudah ditutup : a. Jika kesalahan telah saling diseimbangkan, maka tidak ada ayat jurnal yang diperlukan. b. Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka diperlukan ayat jurnal untuk menyesuaikan penyajian saldo laba ditahan. Jika pembukuan belum ditutup : a. Jika kesalahan sudah saling diseimbangkan dan perusahaan telah memasuki tahun kedua, maka ayat jurnal akan diperlukan untuk mengkoreksi periode berjalan dan menyesuaikan saldo awal Laba Ditahan. b. Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka ayat jurnal akan diperlukan untuk menyesuaikan saldo awal Laba Ditahan dan mengkoreksi saldo periode berjalan. 2. Berikut ini kesalahan-kesalahan dalam pelaporan keuangan : a) Kelalaian untuk mencatat upah Akrual Pada tanggal 31 Desember 2006, Hurley Enterprises tidak mengakrualkan upah sebesar $ 1.500. Ayat jurnal pada tahun 2007 untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan mengasumsikan bahwa pembukuan untuk tahun 2007 belum ditutup, adalah Dr. : Laba Ditahan Cr. $ 1.500 Beban Upah $ 1.500 Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2007, maka tidak ada ayat jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan. b) Kelalaian untuk Mencatat Beban Dibayar Dimuka Pada Bulan Januari 2006 Hurley Enterprises membeli polis asuransi berjangka waktu 2 tahun dengan biaya $ 1.000. Beban asuransi telah didebet dan Kas telah dikredit. Tidak ada ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir tahun 2006. Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 15 Ayat jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 untuk mengkoreksi kesalahan ini, dengan mengasumsikan bahwa pembukuan belum ditutup untuk tahun 2007, adalah Dr. : Beban Asuransi Cr. $ 500 Laba Ditahan $ 500 Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2007, maka tidak ada ayat jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan. c) Pembelian yang Dinyatakan Terlalu Tinggi Hurley Enterprises mencatat pembelian barang dagangan sebesar $ 9.000 untuk tahun 2006 yang merupakan bagian dari tahun 2007. Persediaan fisik tahun 2006 telah dinyatakan dengan benar. Perusahaan ini menggunakan metode periodical. Ayat jurnal per 31 Desember 2007, untuk mengkoreksi kesalahan ini dengan mengasumsikan bahwa pembukuan belum ditutup untuk tahun 2007 adalah Dr. Pembelian Cr. : $ 9.000 Laba Ditahan $ 9.000 3. Kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan Karena suatu kesalahan tidak saling menyeimbangkan setelah lebih dari periode 2 tahun, maka ayat jurnal untuk kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan ini akan menjadi lebih kompleks dan ayat jurnal koreksi akan diperlukan, meskipun pembukuan telah ditutup. a) Kelalaian untuk mencatat Penyusutan Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari 2001, Hurley Enterprises membeli mesin seharga $10.000 yang memiliki estimasi umur manfaat selama 5 tahun. Akuntan secara tidak benar membebankan mesin ini pada tahun 2001. Kesalahan ini baru ditemukan pada tahun 2002. Jika kita mengasumsikan bahwa perusahaan ini menggunakan penyusutan garis Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 16 lurus atas aktiva ini, maka ayat jurnal per 31 Desember 2002, untuk mengoreksi kesalahan ini, apabila pembukuan belum ditutup, adalah : Dr. Mesin $ 10.000 Dr. Beban Penyusutan $ 2.000 Cr. Laba Ditahan $ 8.000 Cr. Akumulasi Penyusutan $ 4.000 Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2002, maka ayat jurnalnya adalah : Dr. Mesin $ 10.000 Cr. Laba Ditahan $ 6.000 Cr. Akumulasi Penyusutan $ 4.000 Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 17 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Perubahan akuntansi dibagi menjadi 3 jenis: (1) perubahan prinsip akuntansi penggunaan suatu prinsip akuntansi yang lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan dalam dalam periode, (2) perubahan taksiran-taksiran akuntansi perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul sebagian atau seluruhnya dari perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai perubahan taksiran akuntan, (3) perubahan dalam kesatuan usaha ialah bahwa sebuah perusahaan yang harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang terpisah dari pemiliknya dan juga dari perusahaanperusahaan lainnya. Kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan dilaporkan dalam tahun berjalan sebagai penyesuaian saldo awal Laba Ditahan. Jika laporan komparatif disajikan, maka laporan periode sebelumnya yang terpengaruh haruslah dinyatakan kembali untuk mengkoreksi kesalahan. Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan 18