PROFIL DAN PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM A. PROFIL FAKULTAS HUKUM 1. Sejarah Fakultas hukum Universitas Katolik Widya Karya Malang pada awalnya mendapat status terdaftar pada tanggal 15 Februari 1986 berdasarkan SK Mendiknas No.075/0/1986. Kemudian pada tahun 1993, program studi ilmu hukum mendapat ijin penyelenggaraan berdasarkan SK No.646/Dikti/Kep/1993. Berbagai upaya untuk berbenah diri telah diupayakan untuk mengoptimalkan kontribusi Fakultas Hukum program studi hukum bagi pengembangan daya saing bangsa dalam menghadapi persaingan globalisasi melalui: pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi peningkatan kualitas layanan kepada stakeholders dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma pengelolaan Perguruan Tinggi dari model sentralisasi menuju model desentralisasi seperti yang menjadi konsep dasar Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010 dan menanggapi RAISE (Relevance, Academic Atmosphere, Internal Management and Organization, Sustainability, Efficiency) sebagai isu strategis yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan dan pengembangan institusi pendidikan tinggi yang diwujudkan dalam peningkatan kinerja Perguruan Tinggi. Untuk itu dibutuhkan perjuangan dan kerja keras serta komitmen nyata, serta dukungan dari Fakultas Hukum dan Universitas Katolik Widya Karya untuk mewujudkan Program Studi Hukum sebagai program studi yang berkarya nyata di tengah masyarakat dan perubahan dunia yang sangat dinamis, sesuai dengan semboyan UKWK yaitu scientia ad laborem, yang berarti ilmu pengetahuan yang diabdikan kepada masyarakat. Penerapan slogan ‘Inspiring your future’ sejak lustrum ke-5 menjadi simbol pembaharu jiwa dan semangat Lembaga untuk peduli terhadap keberadaannya sebagai Perguruan Tinggi yang berkualitas dan profesional, dan memberikan inspirasi masa depan generasi penerus bangsa, terutama melalui proses pembelajaran dan pembekalan lulusan dengan materi-materi yang terkait dengan kemampuan intelektual dan nilai-nilai softskills yang dibutuhkan dunia kerja. Program Studi mencitrakan pelayanan dengan menerapkan nilai ajaran Kristiani yaitu cinta kasih yang terdiri dari keadilan, kebenaran dan kejujuran, yang mendasari 1 penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Penerapan ajaran kristiani tersebut tercermin dalam motto pelayanan: 'I-CARE' sebagai pengejawantahan dari: Ikhlas, Cekatan, Aktif, Ramah dan Empati, dengan konsep ‘melayani dalam kasih’ dan bukan ‘untuk dilayani’. 2. Visi, Misi, Tujuan Prodi Hukum 2.1. Visi Visi Program Studi Hukum menjadi program studi yang unggul dalam penerapan ilmu hukum dalam karya yang dijiwai nilai-nilai Katolik dan Pancasila. 2.2. Misi jurusan/Program Studi Hukum 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang hukum secara profesional. 2. Menyelenggarakan penelitian di Bidang Hukum untuk menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan dan pengembangan bidang hukum. 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang hukum berbasis riset dan kebutuhan masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan umum (bonum commune). 2.3. Tujuan dan sasaran Program Studi Hukum 2.3.1. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi di program studi hukum. 2. Menghasilkan Lulusan yang Berkualitas dan Memiliki Kompetensi yang sesuai dengan Kebutuhan Dan Tuntutan Pemangku Kepentingan di Program Studi Hukum. 3. Meningkatkan Kualitais Dosen yang Selaras Dengan Kebutuhan Masyarakat di Program Studi Hukum. 4. Mengembangkan Ipteks yang selalu baru melalui kegiatan penelitian dan menyebarluaskan IPTEKS melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai Program Studi hukum 5. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sarana Dan Prasarana yang Diperlukan Untuk Penyelenggaraan Program Studi hukum 6. Meningkatkan jaringan kerjasama untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan civitas akademika sesuai dengan Program Studi Hukum. 2 2.3.2. Sasaran 1. Tercapainya kualitas sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi di program studi hukum. 2. Dihasilkannya lulusan yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pemangku kepentingan di program studi hukum. 3. Tercapainya kualitas dosen yang selaras dengan kebutuhan masyarakat di program studi hukum. 4. Tercapainya pengembangan IPTEKS yang selalu baru melalui kegiatan penelitian dan menyebarluaskan IPTEKS melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai program studi hukum. 5. Tercapainya kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan program studi hukum. 6. Terjalinnya jaringan kerjasama untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan civitas akademika sesuai dengan Program Studi hukum. 2.4. Dasar Hukum Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Fakultas Hukum Universitas Katolik Widya Karya Malang mendasarkan diri pada: 1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 2. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 4. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi; 6. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Akreditasi dan Surat Keputusannya Pada tahun 2000, Fakultas Hukum program studi ilmu hukum mendapat status terakreditasi berdasarkan SK.No.021/BAN/PT/AK-IV/VIII/2000 tanggal 31 Agustus 2000. Ijin penyelenggaraan diperpanjang melalui SK No.2731/D/T/2003 tentang Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Program Studi pada Unika Widya Karya Malang. Pada tahun 2004 Fakultas Hukum Program Studi Ilmu Hukum mendapat status Terakreditasi dengan nilai 346 atau peringkat B berdasarkan SK Badan Akreditasi 3 Nasional RI No. 022/BAN/PT/Ak-VIII/S1/VI/2004 tertanggal 17 Juni 2004. Pada tahun 2009 mendapat status terakreditasi C berdasarkan SK BAN PT No.008/BAN-PT/AkXII/S1/V2009 . Terakhir status terakreditasi C sesuai SK BAN PT No. 039/BANPT/Akred/S/II/2015. 4. Profil Lulusan dan Kompetensi Profil Lulusan wajib memuat aspek sikap, keterampilan umum dan keterampilan khusus. Profil Lulusan Program Studi Hukum sebagai berikut : No 1. Profil Lulusan Penegak Hukum (hakim, jaksa, polisi, advokat) Deskripsi Hakim, jaksa, polisi, advokat yang bertanggung jawab atas profesinya untuk menegakkan hukum yang berkeadilan. 2. Legal Consultant Seseorang yang mampu memberikan saran/pandangan hukum berdasarkan aturan, prinsip-prinsip hukum dan kebijakan yang ditunjang dengan kemampuan argumentasi dan negosiasi yang baik dengan menjunjung tinggi etika profesi dan nilai kemanusiaan. 3. Akademisi Seseorang yang mampu berpikir objektif, logis, kritis, sistematis, dan inovatif, dalam konteks pengembangan IPTEKS dalam Bidang Hukum berdasarkan Pancasila & spirit Ex Corde Ecclessiae. 4. Legal Officer Seseorang yang mampu menerapkan keahlian dan kemahiran di bidang hukum sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu hukum dan etika profesi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komputer. Dalam pengembangan kurikulum, maka kurikulum jurusan disusun dengan berpedoman pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan disesuaikan dengan kebutuhan nyata di bidang hukum dan profesional mengacu pada Kualifikasi Kerangka Nasional Indonesia (KKNI) standar 6. 5. Tata Kelola Tata kelola adalah suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan secara efektif di dalam universitas/institusi 4 yang mengelola program studi. Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata kelola termasuk bagaimana kebijakan dan strategi disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terpilihnya pemimpin dan pengelola yang kredibel dan sistem penyelenggaraan program studi secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan. Organisasi dan sistem tata kelola yang baik (good governance) mencerminkan kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan keadilan Fakultas/Perguruan Tinggi dalam mengelola program studi. Dalam melaksanakan tugasnya, Dekan, Ketua Bidang, Kepala Laboratorium dan Ketua BKBH mengacu pada tata kerja fakultas yang termuat dalam SOP (standard operating procedures). Tata kerja organisasi dipimpin, diatur dan dikoordinasi dengan pedoman kerja sebagai berikut: 1. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi; 2. Mematuhi pimpinan Fakultas; 3. Mematuhi petunjuk atasan dan menyampaikannya kepada bawahan; 4. Memimpin dan mengawasi bawahan; 5. Mengadakan evaluasi serta koreksi setiap semester dan tahunan; 6. Memberikan laporan periodik kepada atasan. Secara umum dapat digambarkan bahwa mekanisme tata kelola di Fakultas Hukum dilaksanakan sebagai berikut: 1. Hal yang bersifat strategis dan sentralistik di tingkat universitas diputuskan oleh Rektorat setelah mendapat pertimbangan dari Senat Universitas dan didelegasikan ke bawah, antara lain: aturan jam kerja, beban tugas mengajar dosen, pedoman akademik dosen, dan lain-lain. 2. Hal yang bersifat koordinatif diputuskan dalam rapat-rapat rutin, yaitu Rapim (Rapat Pimpinan: rapat koordinasi antara Rektor dan Para Wakil Rektor), Rakorpim (Rapat Koordinasi Pimpinan: rapat antara Rektor, Wakil Rektor, dan Dekan), Rakorpim Plus (Rapat Koordinasi Pimpinan: rapat antara Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Kepala Pusat Teknologi Informatika dan Komunikasi, Kepala Perpustakaan, Dekan, Sekretaris Fakultas, dan Ketua Program) yang diadakan secara periodik. 5 3. Hal yang bersifat otonomi fakultas diserahkan sepenuhnya kepada fakultas yang bersangkutan melalui koordinasi dengan pejabat struktural di lingkungan fakultas. 4. Hal yang bersifat konsultatif, keputusan diambil berdasarkan kesepakatan dan persetujuan dengan pihak-pihak terkait sesuai dengan kepentingannya 5.1. Struktur Organisasi, Koordinasi dan Cara Kerja Fakultas DEKAN KEPALA BIDANG HUKUM BKBH DOSEN LABORATORIUM 5.2. Kepemimpinan Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar 6 unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik. Fakultas Hukum dipimpin oleh seorang Dekan yang bertanggungjawab langsung kepada Rektor. Dekan adalah penanggung jawab utama tingkat fakultas, di samping memberikan arahan serta kebijakan umum, menetapkan peraturan, norma dan tolok ukur penyelenggaraan Fakultas. Dalam melaksanakan tugasnya, Dekan dibantu oleh Kepala Bidang Hukum, Kepala Laboratorium, Ketua BKBH, dan tenaga administrasi. Ketua Program mempunyai tanggung jawab untuk merancang, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut semua aktivitas akademik di tingkat program/program. Ketua Progam dan pelaksana akademik dibantu oleh unsur pelaksana administratif yaitu staf administrasi yang menangani urusan administrasi akademik, urusan administrasi kemahasiswaan dan hubungan alumni. Struktur tersebut merupakan sistem penyelenggaraan Fakultas hukum yang juga dilengkapi dengan tugas dan fungsi dari masing-masing unsur sehingga terbentuk pembagian kerja dan hubungan kerja yang efektif. Tugas dan fungsi dari setiap unit sudah dirumuskan cukup jelas pada statuta universitas yang kemudian dijabarkan lagi dalam deskripsi kerja. Interaksi antar unsur terjaga dalam suasana kebersamaan tim di mana seluruh anggotanya bersinergi dan tetap kondusif dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan. Komunikasi antar unsur terjalin baik dengan memprioritaskan komunikasi yang efektif, sehingga keserasian dengan motivasi kerja dapat berjalan dengan baik. Keseluruhan bagian tersebut membentuk suatu sistem yang dipahami oleh seluruh unsur. Visi, misi, tujuan, dan sasaran Fakultas Hukum dijadikan dasar bagi penyelenggaraan aktifitas akademis, yang disertai dengan aturan-aturan dan pedoman-pedoman pelaksanaannya sehingga diharapkan kesepahaman yang ada akan menciptakan suasana akademis yang kondusif. 5.3. Deskripsi kerja tiap tiap unit kerja adalah sebagai berikut : A. Dekan : 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di tingkat fakultas; 2. Merencanakan dan mengkoordinasikan peningkatan jumlah mahasiswa di tingkat fakultas; 7 3. Merencanakan dan mengkoordinasikan peningkatan kualitas lulusan; 4. Merencanakan dan mengkoordinasikan peningkatan SDM di tingkat Fakultas; 5. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan akademik dan penunjang akademik di tingkat fakultas; 6. Merencanakan pengembangan program studi; 7. Menciptakan iklim kerja yang sehat di tingkat Fakultas; 8. Melaksanakan fungsi organisasi dan kepemimpinan secara efektif dan efisien; 9. Mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat fakultas; 10. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah atasan langsung demi kepentingan lembaga. B. Kepala Bidang Hukum : 1. Membuat perencanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) di tingkat program studi; 2. Melaksanakan dan memonitor pelaksanaan Proses Belajar Mengajar; 3. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan akademik dan penunjang akademik di tingkat program/program; 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat di tingkat program studi; 5. Mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat program studi; 6. Melaksanakan tugas – tugas lain atas perintah atasan demi kepentingan lembaga. C. Kepala Laboratorium Hukum : 1. Melayani kegiatan praktik bagi mahasiswa, baik untuk pendidikan dan pengajaran maupun penelitian dan pengabdian pada masyarakat; 2. Mempersiapkan sarana penunjang Laboratorium untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat; 3. Menyusun buku penunjang praktik hukum untuk mahasiswa; 4. Menyusun program pengembangan sarana laboratorium sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu teknologi atau seni tertentu; 5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengembangan sarana Laboratorium; 6. Membuat dan memonitor tata tertib dalam pelaksanaan praktikum; 7. Merencanakan dan membuat laporan anggaran praktikum; 8. Melaksanakan tugas–tugas lain atas perintah atasan demi kepentingan lembaga. 8 D. Tenaga Kependidikan (Tendik) Fakultas : 1. Melaksanakan registrasi mahasiswa baru dan mahasiswa lama: a. Mengumpulkan blangko biodata; b. Meng-entry data mahasiswa di Sistem Informasi Manajemen (SIM). 2. Melaksanakan administrasi perkuliahan di tingkat fakultas: a. Mencetak Kartu Rencana Studi; b. Mencetak presensi kuliah; c. Meng-entry data perkuliahan di Sistem Informasi Manajemen (SIM) (kehadiran dosen dan mahasiswa, materi, dll.); d. Merekapitulasi, mencetak rekapitulasi presensi, dan menyerahkannya kepada Biro Administrasi Akademik (BAA) setelah ditandatangani oleh Dekan. 3. Menerima, mengecek, dan mengarsip kesediaan mengajar dosen serta memberikan tembusan/copy kesediaan mengajar ke BAA. 4. Melaksanakan administrasi Ujian Tengah Semester (UTS): a. Menerima berkas ujian ujian BAA dan memasukkan berkas ujian (kecuali soal ujian) ke sampul; b. Menyerahkan berkas ujian dosen tidak tetap ke bagian Ekspedisi Universitas (BAU); c. Menyerahkan berkas ujian dosen tetap kepada dosen yang bersangkutan; d. Menerima nilai UTS dari dosen dan memberikan tanda terima nilai dan mengarsipkannya. 5. Melaksanakan administrasi Ujian Akhir Semester (UAS): a. Mencetak dan membagi Kartu Peserta Ujian (KPU) setelah mahasiswa menyerahkan tanda bukti penyelesaian administrasi keuangan yang telah disahkan; b. Menerima berkas ujian dari BAA dan memasukkan berkas ujian (kecuali soal ujian) ke sampul; c. Menyerahkan berkas ujian dosen tidak tetap ke Bagian Administrasi Umum (BAU); d. Menyerahkan berkas ujian dosen tetap kepada dosen yang bersangkutan; e. Merekapitulasi jumlah questionnaire mahasiswa dan menyerahkan pada Dekan; f. Menerima nilai UAS dari dosen dan memberikan tanda terima nilai dan mengarsipkannya; 9 g. mencetak KHS dan menyerahkannya kepada BAA setelah ditandatangani oleh Dekan. 6. Menyiapkan data pendukung laporan FEEDER dan meng-entry data bersama-sama dengan BAA dan didampingi Ketua Bidang Ilmu; 7. Menyiapkan data-data yang diminta sesuai kebutuhan; 8. Melaksanakan administrasi surat menyurat di fakultas; 9. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah atasan langsung demi kepentingan lembaga. 5.4. Kepemimpinan Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik. 6. Kerjasama Dalam rangka pengembangan jurusan untuk meningkatkan mutu, maka prodi bersama dengan fakultas mengupayakan untuk menjalin kerjasama dan kemitraan dengan perguruan tinggi atau instansi lain. Untuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, maka suatu Perguruan Tinggi tidak dapat berdiri sendiri tetapi terkait dengan instansi lain termasuk dengan pemerintah atau swasta sebagai mitra. Oleh karena itu, kerjasama antar perguruan tinggi baik fakultas hukum dari perguruan tinggi nasional maupun internasional, sangat penting untuk terus diupayakan terutama dalam 10 mencari bentuk link and match yang dinamis dalam menjamin mutu pendidikan dan pengajaran. Kerjasama yang dapat dilakukan dengan perguruan tinggi lain adalah dalam bidang pendidikan atau pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat oleh dosen atau mahasiswa atau bersama-sama. Secara lebih rinci kerjasama ini dapat dilangsungkan antara lain dengan rencana program penyelenggaraan bersama prodi, tukar menukar dosen untuk pengajaran, studi lanjut, penelitian dosen, pengabdian pada masyarakat, tukar menukar mahasiswa untuk menempuh matakuliah, pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat secara bersama-sama. Selain pihak perguruan tinggi pihak lain yang menjalin kerjasama antara lain pihak instansi pemerintah, BUMN, praktisi (hakim, advokat, notaris, dll), perusahaan swasta maupun LSM. Harapan dari kerjasama ini adalah munculnya peluang untuk program magang, penelitian dan informasi lowongan pekerjaan. Dengan mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak luar diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik dari hard skills maupun soft skills. 7. Dosen Tetap Seluruh dosen tetap di Fakultas Hukum memiliki standar pendidikan minimum adalah S2, sesuai dengan bidang kompetensinya serta praktisi hukum yang pakar dalam bidang litigasi maupun non litigasi. Dosen tetap memiliki kepangkatan mulai dari Asisten Ahli sampai Lektor Kepala, serta terdapat keterlibatan profesor dalam proses belajar mengajar. B. PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS 1. Standar Akademik (level 5 & 6 mengacu KKNI) dan Capaian Pembelajaran Prodi a. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan dan pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sektor pekerjaan. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional serta sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (learning 11 outcomes)nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang bermutu dan produktif. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan sistem yang berdiri sendiri dan merupakan jembatan antara sektor pendidikan dan pelatihan untuk membentuk SDM nasional berkualitas dan bersertifikat melalui skema pendidikan formal, non formal, informal,pelatihan kerja atau pengalaman kerja. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/ataupelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja. KKNI terdiri dari 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari kualifikasi 1 sebagai tingkat terendah hingga kualifikasi 9 sebagai tingkat tertinggi. b. Capaian Pembelajaran Lulusan 1. Aspek Sikap No Kode Capaian Pembelajaran 1. ST – 1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius 2. ST – 2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika 3. ST – 3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila 4. ST – 4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa 5. ST – 5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain 6. ST – 6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan 7. ST – 7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara 8. ST – 8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik 9. ST – 9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri 12 10. ST – Menginternalisasi 10 2. semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan Keterampilan Kerja Umum No Kode Capaian Pembelajaran 1. KU - 1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan Bidang Hukum 2. KU - 2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur yang sesuai dengan Bidang Hukum 3. KU - 3 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan Bidang Hukum berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni 4. KU - 4 Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian yang sesuai dengan Bidang Hukum dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi 5. KU - 5 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah yang sesuai dengan Bidang Hukum , berdasarkan hasil analisis informasi dan data 6. KU - 6 Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya yang sesuai dengan Bidang Hukum 7. KU - 7 Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya yang sesuai dengan Bidang Hukum 8. KU - 8 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri yang sesuai dengan Bidang Hukum 13 9. KU - 9 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi yang sesuai dengan Bidang Hukum 3. Keterampilan Kerja Khusus No 1 Kode Capaian Pembelajaran KK – 1 Mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasis ilmiah dalam Sistem Hukum secara adil dan disiplin dalam berpikir, berkata, dan berperilaku KK – 2 2 Mampu mengambil prakarsa untuk menemukan solusi berbasis ilmiah dalam Sistem Hukum yang berkelanjutan KK – 3 3 Mampu mengkomunikasikan hasil-hasil IPTEKS sesuai etika profesi hukum melalui argumentasi, komunikasi, dan negosiasi yang efektif; 4 KK - 4 Mampu memanfaatkan dan mengoperasikan keunggulan Teknologi Informasi dan Komputer untuk menunjang usaha Pengembangan Hukum 4. Penguasaan Pengetahuan No Kode Capaian Pembelajaran 1 PP - 1 Menguasai prinsip-prinsip hukum; 2 PP - 2 Menguasai berbagai metode penyelesaian sengketa hukum; Mampu mengembangkan dan menyebarluaskan informasi yang terkait dengan perkembangan hukum demi peningkatan kesejahteraan masyarakat; 3 PP - 3 Mampu mengikuti dan mengkritisi perkembangan hukum melalui teknologi informasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan spiritualitas Ex Corde Ecclessiae. 14 C. Kurikulum 1. Sebaran Mata Kuliah & Prasyarat MATA KULIAH SEM No. Kode 1 4110172 Agama I 2 Waji b (W) 2 2 4110572 Bahasa Indonesia 2 2 3 4120974 Pengantar Ilmu Hukum 4 3 4120874 Pengantar 4 4 4 1 NAMA sks Hukum Pilihan (P) Prasyarat Indonesia 5 4121072 Ilmu Negara 2 4 6 4124072 Bahasa Inggris Hukum 2 2 7 4110672 TIK 2 2 18 18 Total SKS (W) Total SKS (P) 1 4110372 Pancasila 2 2 2 4110772 Logika 2 2 4121174 Hukum Perdata 4 4 3 4120974 4121274 Hukum Pidana 4 4 4 4120874, 4120974 4121374 2 4120874, Hukum Tata Negara 4 4 4120874, 4120974, 5 4121072 4122272 Hukum Adat 2 2 6 4120874, 4120974 4122372 7 Hukum Islam Waris Islam dan Total SKS (W) 2 2 4120874, 4120974 20 20 4 4 4121374 4 4 4121174 Total SKS (P) 3 1 2 4121874 Hukum Administrasi Negara 4121574 Hukum Acara Perdata 15 3 4121674 Hukum Acara Pidana 4 4 4121274 4 4121774 Hukum Dagang 4 4 4121174 4110472 Pendidikan 2 2 2 2 20 20 5 6 Kewarganegaraan 4122172 Ilmu Perundang- 4121374 undangan Total SKS (W) Total SKS (P) 1 2 3 4 5 4 6 7 4122672 Hukum Internasional 4 4 4121374 4121972 Hukum Acara PTUN 2 2 4121374, 4121874 4123572 Hukum Lingkungan 2 2 4121374, 4121874 4122872 Hukum Konstitusi 2 2 4121374 4122472 Hukum Perikatan 2 2 4121174, 4121774 4122572 HKI 4122672 Hukum Perdata 2 2 4121174 2 2 4121174 Internasional 8 4122772 Hukum Ketenagakerjaan 2 2 9 4122072 Hukum Agraria 2 2 10 4123972 Hukum Pemda 2 2 22 22 Total SKS (W) Total SKS (P) 5 1 4123872 Hukum dan HAM 2 2 2 4122972 Kriminologi 2 2 4121274 4123072 Hukum Perlindungan 2 2 4121174, 3 Konsumen 4121774, 4122472 4 4123172 Hukum Surat Berharga 2 2 5 4123272 Hukum Pajak 2 2 4122472 16 6 4123372 Hukum Perlind Peremp 2 2 & Anak 7 4124772 PLKH Per-UU.an 2 2 4122172 8 4124872 PLKH PTUN 2 2 4121972 9 4123672 Sosiologi Hukum 2 2 10 4123772 Tindak Pidana Khusus 2 2 20 20 2 2 Total SKS (W) 4121274 Total SKS (P) 1 2 4123472 4124674 3 4124972 4 4124472 5 4110272 6 4124272 Hukum Jaminan PLKH Varia Peradilan (perdata, pidana) PLKH Kontrak 4121574, 4 4 2 2 2 Agama II 2 2 Filsafat Hukum 2 2 dan Penulisan Hk 4121674, 4122372 2 Metodologi & Penelitian 4122472 4122472 4110172 Mata Kuliah Pilihan (Max 8 SKS) 6 7 4146372 8 4146472 9 4146572 10 4146672 11 4146772 12 4146872 13 2 2 2 2 Hermeneutika Hukum 2 2 Antropologi Hukum 2 2 2 2 Hukum Kanonik 2 2 4146972 Hukum Maritim 2 2 14 4147072 Psikologi Hukum 2 2 15 4147172 Sejarah Hukum 2 2 Total SKS (W) Total SKS (P) Hukum Dan Teknologi Hukum Kekerabatan dan waris adat Hukum Organisasi Internasional 14 8 17 1 2 3 4 4125072 4124372 4124172 4137272 PLKH Konstitusi Etika dan Tanggung jawab profesi Penalaran Hukum KKN 2 2 2 2 2 2 2 2 4122172, 4122872 Syarat 110 sks MK Konsentrasi (syarat 6 sks) A.Penyelesaian Sengketa 1 7 2 3 4 4135172 4135272 4135372 4135472 Peny. Sengketa Bisnis Peny. Sengketa Hubungan Industrial Peny. Sengketa Pajak Alternatif Penyelesaian Sengketa (Non Litigasi) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 B. Hukum Bisnis 1 2 3 4 4135572 4135672 4135772 4135872 Hukum Properti Hukum Lembaga Jasa Keuangan Hukum Penanaman Modal Hukum Kepailitan 4121174 4121174 4121174 4121174 C. Hukum Pemerintahan Hukum dan Kebijakan 1 4135972 Publik Hukum 2 4136072 2 Sumber Daya Alam Hukum 2 Pemerintahan 3 4136172 Desa 4 4136272 Perbandingan 2 Hukum 2 2 2 2 2 18 Tata Negara Total SKS (W) 8 Total SKS (P) 8 1 4124576 Penulisan Hukum/skripsi Total SKS (W) 8 6 6 6 6 Total SKS (P) TOTAL SKS YANG DITAWARKAN TOTAL sks WAJIB 161 133 TOTAL sks PILIHAN 28 JUMLAH SKS MINIMUM LULUS S1 (WAJIB + PILIHAN) 2. 144 Deskripsi Singkat & Referensi 2.1. Kode 4110172: Agama I (2 SKS) Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang agama, iman dan spiritualitas serta kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mereka dapat menghayati profesinya di bidang IPTEKS berpedoman pada agama, iman dan spiritualitas secara benar. Referensi : 1. Handbook Perkuliahan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum (http://academia.edu/9796272/HANDBOOK_PERKULIAHAN_AGAMA_KATO LIK DI_PERGURUAN_Tinggi_UMUM) 2. Pendidikan Agama untuk Perguruan Tinggi, Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaaan Kementrian Riset , Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2016. 3. Smith, H., Agama-Agama Manusia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2001. 4. Syukur Dister, N., Pengalaman dan Motivasi Beragama, Kanisius, Yogyakarta, 1988. 5. Syukur Dister, N., Psikologi Agama, Kanisius, Ygyakarta, 1992. 6. Jongeneel, J.A.B., Misteri Kepercayaan dan Ilmu Pengetahuan, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2000. 7. Heschel, A.J, God in Search of Man: A Philosophy of Judasim, Farrar, Straus and Giraux, New York, 1983. 19 8. Stanley Kripper, The Future of Relegion, (http://www.stanleykrippner.com/papers/basel-the-future-of-religion) 2.2. Kode 4110772 : Logika (2 SKS) Walaupun secara substansial mata kuliah ini merupakan bagian dari Ilmu Filsafat, namun di Fakultas Hukum materi perkuliahan Logika lebih banyak dimaksudkan untuk memberi dasar-dasar keterampilan berpikir ilmiah secara tepat dan benar kepada para mahasiswa, di samping dasar-dasar teoritis dari langkah-langkah dalam proses berpikir, baik secara deduktif maupun induktif dengan segala bentukbentuk variasinya (silogisme, analogi, generalisasi, dan sebagainya). Referensi : 1. Arief Sidharta. 2006. Hukum dan Logika, Alumni, Bandung. 2. B. Arief Sidharta. 2010. Pengantar Logika: Sebuah Langkah Pertama Pengenalan Medan Telaah, Refika Aditama, Bandung. 3. Karomani. 2013. Logika, Graha Ilmu, Jakarta. 4. Poedjawijatna. 1984. Logika Filsafat Berpikir. Jakarta: Bina Akasara. 5. Surajiyo, Sugeng Astanto, dkk. 2005. Dasar-Dasar Logika. Jakarta: Bumi Aksara. 2.3. Kode 4120974 : Pengantar Ilmu Hukum (4 sks) Diharapkan peserta anak didik dapat memahami dasar-dasar pengetahuan hukum secara umum sebagai landasan untuk mempelajari bidang-bidang hukum di tingkat selanjutnya. Untuk itu dalam mata kuliah ini dibahas dasar-dasar hukum seperti hubungan hukum dengan masyarakat, arti tujuan dan fungsi hukum dalam masyarakat. Sumber-sumber hukum, konsep hukum penggolongan hukum, tetang hak dan kewajiban, penemuan hukum mazhab-mazhab dalam ilmu hukum dan ilmu pembantu dalam ilmu hukum. Arti, tujuan dan fungsi hukum, sumber-sumber hukum. Beberapa konsep dasar (inti) dalam hukum, tentang hak dan kewajiban, penggolongan hukum, penemuan hukum, mazhab-mazhab dalam ilmu hukum beberapa ilmu pembantu bagiilmu hukum, hukum dan masyarakat. Referensi : 1. C.S.T. Kansil. 2013. Pengantar lmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, PT. Balai Pustaka, Jakarta Timur. 2. Mochtar Kusumaatmadja. 2000. Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Pertama Ruang Lingkup Berlakuknya Ilmu Hukum (Buku 1), Alumni, Bandung. 20 3. Ni Ketut Sari Adnyani. 2016. Pengantar Ilmu Hukum: Dalam Telaah Teori dan Praktik, Graha Ilmu, Jakarta. 4. Rahardjo, Satjipto. 2006. Ilmu Hukum, Citra Aditya, Bandung. 5. Sudikno Mertokusumo. 2007. Mengenal hukum suatu pengantar, ed.ke-3 cet.ke-1. Yogyakarta: Liberty. 2.4. Kode 4120874 : Pengantar Hukum Indonesia (4 SKS) Pada mata kuliah ini akan disampaikan materi yang berguna sebagai landasan yang kuat bagi mahasiswa untuk belajar hukum Indonesia. Materi-materi tersebut menyangkut: Pengertian hukum positif dalam hubungannya dengan tata hukum (Indonesia), sejarah tata hukum di Indonesia, sistem hukum yang berlaku dalam kehidupan masyarakat dunia, asas-asas hukum di Indonesia (Hukum Perdata, Hukum Tata. Negara dan Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana, Hukum Internasional, Hukum Acara). Referensi : 1. A. Siti Soetami. 2005. Pengantar Tata Hukum Indonesia. Refika Aditama. Bandung. 2. H. Ishaq. 2014. Pengantar Hukum Indonesia. Rajawali Press. Jakarta. 3. Yulies Tiena Masriani. 2015. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 2.5. Kode 4121072 : Ilmu Negara (2 SKS) Setelah mempelajari Mata Kuliah ini mahasiawa akan dapat memahami Status Ilmu Negara dalam kurikulum Fakultas Hukum dan Objek Ilmu Negara serta hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Kemudian mahasiswa akan dapat memahami bagaimana suatu negara tenggelam. Seterusnya mahasiswa mampu memahami tujuan dan fungsi negara, dan memahami bentuk-bentuk dan tipe-tipe serta susunan negara dan terakhir mahasiswa akan dapat memahami tentang legitimasi kekuasaan. Mempelajari Status dan Fungsi Ilmu Negara dalam kurikulum Fakultas Hukum, objek Ilmu Negara dan hubungannya dengan HTN, HAN, Ilmu Politik, Unsur-unsur Negara, Pengertian Negara, Timbulnya Negara, Sifat Hakekat Negara, Teori-teori tentang tenggelamnya Negara, Tujuan dan Fungsi Negara Indonesia, Tipe Negara, Bentuk Negara, Susunan Negara, Teori tentang Pembenaran Negara Teori Kedaulatan, Pengesahan Kekuasaan Negara. 21 Referensi : 1. Hans Kelsen. 2006. Teori Umum tentang Hukum dan Negara, Terjemahan Raisul. Muttaqien, Nusamedia & Nuansa, Bandung. 2. I Gede Pantja Astawa. 2010. Memahami Ilmu Negara dan Teori Negara, Refika Aditama, Bandung 3. Ni’matul Huda. 2010. Ilmu Negara, Rajawali Press, Jakarta. 4. RM Suryo Sakti Hadiwijoyo. 2012. Graha Ilmu, Jakarta. 5. Solly Lubis. 2015. Ilmu Negara, CV. Mandar Maju, Bandung 2.6. Kode 4110372: Pancasila (2 SKS) Menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri mahasiswa dan membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila dan kesadaran berbangsa, bernegara, dalam menerapkan Ipteks secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan. Materi meliputi : Visi, Misi dan landasan pendidikan Pancasila, Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Pancasila sebagai sistem filsafat dan etika, Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu, Analisis kasus dan tantangan kedepan tentang Korupsi, Politik Uang, Radikalisme, Diskriminasi Hukum dan Gender. Referensi : 1. Yudi Latif, Negara Paripurna 2. Dardji Darmodiharjo, dkk. Santiaji Pancasila 3. Pusat Studi Pancasila Univ. Katolik Parahyangan, Pancasila Kekuatan Pembebas. 4. Armada riyanto, dkk., Kearifan Lokal – Pancasila Butir-butir Filsafat KeIndonesiaan. 5. Sastrapratedja, Lima Gagasan yang Dapat Mengubah Indonesia. 6. Notonagoro. Pancasila Dasar Falsafah 7. Ahmad Fauzi, dkk. Pancasila Ditinjau dari Segi Historis, Yuridis Konstitusional dan Segi Filosofis. 8. Gunawan Setiardja. Sejarah Nasional IndonesiGunawan Setiardja. Sejarah Nasional Indonesia 2.7. Kode 4110272: Agama II (2 SKS) Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang agama pada umumnya dan agama Katolik pada khususnya yang penerapannya dikaitkan dengan nilai-nilai kewidyakaryaan seperti tercantum dalam motto Universitas Katolik Widya Karya, yakni 22 Scientia ad Laborem (Ilmu Pengetahuan untuk bekerja) dan hubungan antara iman, spiritualitas dan ilmu pengetahuan. Referensi: 1. Pendidikan Agama untuk Perguruan Tinggi. 2016. Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. 2. Yohanes Paulus II, Fides et Ratio. 3. Yohanes Paulus II, Laborem Exercens. 4. Thomas Aquinas, Faith and Reason. ( http://www.sophia-project.org/uploads/1/3/9/5/13955288/aquinas_faith.pdf) 5. Avery Cardinal Dulles, Faith and reason: From Vatican I to Johan Paul II, https://www13.shu.edu/catholic-mission/upload/Faith-and-Reason.pdf 2.8. Kode 4110472: Pendidikan Kewarganegaraan (2 SKS) Menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; demokratis yang berkeadaban; menjadi warga negara yang memiliki daya saing: berdisiplin; dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Materi meliputi : Karakteristik identitas nasional, Proses berbangsa dan bernegara, Sistem Konstitusi, Sistem politik dan ketatanegaraan Indonesia, Konsep dan prinsip demokrasi, Demokrasi dan pendidikan demokrasi, Hak asasi manusia (HAM), Rule of Lcrw, Hak dan kesajiban warga negara indonesia, Wilayah sebagai ruang hidup, Otonomi daerah, Konsep Asta Grata, Indonesia dan perdamaian dunia. Referensi : 1. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan tinggi. 2014. Dr. H. Syahrial Syarbani, M.A., Ghalia Indonesia. 2. Pendidikan Kewarganegaraan. 2015. Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani; Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A., Penerbit: Kencana. 3. Kaelar. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Reformasi, Yogyakarta: Paradigma. 4. Sekretariat Jendral MPR RI. 2015. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Jakarta. 23 2.9. Kode 4110572 : Bahasa Indonesia (2 SKS) Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian menekankan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar untuk menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai perwujudan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia. Mahasiswa diajak berlatih menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang diwujudkan dalam aktivitas menulis makalah, meresensi buku, meringkas buku/bab, dan menulis karya ilmiah akademik maupun ilmiah populer. Mahasiswa juga akan berlatih membaca teks ilmiah akademis, teks ilmiah populer, artikel-artkel dari sumber-sumber otentik yang terdapat pada jurnal, majalah, surat kabar, dan internet. Melalui mata kuliah ini mahasiswa ditanamkan rasa kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Referensi : 1. Indradi, Agustinus. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia, Dioma, Malang. 2. Wijono, HS. 2012. Bahasa Indonesia: MPK di Perguruan Tinggi, Gramedia, Jakarta. 3. Sri Hapsari, dkk. 2013. Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah, RajaGrafindo Persada, Jakarta. 4. Sugiharti. 2000. Bahasa Laporan Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 2.10. Kode 4110672 : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) – (2 SKS) Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran melalui media televisi/video, blended learning, pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis multiomedia presentasi, teknologi jaringan komputer, manajemen laboratorium teknologi informasi dan komunikasi, teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana dalam proses belajar mengajar (PBM), dan teknologi informasi dan komunikasi untuk penilaian pembelajaran Referensi : 1. Arsyad. 2009. Media Pembelajaran, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2. Hergenhahn.B.R & Olson. M.H. 2008. Theories of Learning, Jakarta: Prenada Media Group. 2.11. Kode 4121174 : Hukum Perdata (4 SKS) Matakuliah ini dirancang untuk memberikan dasar yang kuat bagi mahasiswa untuk mempelajari dan memahami tentang hubungan perdata yang terjadi dalam 24 masyarakat, hal apa saja yang diatur oleh hukum mulai dari hukum perorangan, hukum keluarga, hukum kekayaan dan hukum waris yang semua ini merupakan dasar teoritis untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam praktek. Referensi : 1. Abdulkadir Muhammad. 2000. Hukum Perdata Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. 2. Munir Fuady. 2014. Konsep Hukum Perdata. Rajawali Press, Jakarta. 3. P. N. H. Simanjuntak. 2015. Hukum Perdata Indonesia, Prenada Media Group, Jakarta. 2.12. Kode 4121274 : Hukum Pidana (4 SKS) Merupakan dasar dalam mempelajari hukum pidana Indonesia. Materi yang dipelajari adalah pengertian hukum pidana, cara-cara menafsirkan Undang-undang Hukum Pidana, locus delicti, asas legalitas, strafbaarfeit, dolus-culpa, perbuatan melawan hukum, dasar-dasar yang meniadakan hukuman dan penuntutan, poging, deelneming, samenloop. Referensi 1. Moeljatno. 2002. Asas-Asas Hukum Pidana, cet ke-VII, PT. Rineka Cipta, Jakarta. 2. Utrecht E. 2000. Hukum Pidana I, Pustaka Tinta Mas, Surabaya. 3. Widnyana Made I. 2010. Asas-Asas Hukum Pidana, Fikahati Aneska, Jakarta. 2.13. Kode 4121374 : Hukum Tata Negara (4 SKS) Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pengetahuan, pengertian, dan pemahaman yang komprehensif tentang sistem ketatanegaraan Indonesia melalui pendekatan yuridis, sosiologis, politis, dan dogmatis, sehingga peserta dididik akan mudah mengenali dan dalam batas-batas tertentu mampu menganalisis berbagai fenomena dan peristiwa ketatanegaraan yang terjadi di Tanah Air, misalnya pemilu, kepartaian, lembaga-lembaga negara, perundang-undangan, sistem pemerintahan, dan sebagainya. Referensi : 1. H. Soehino. 2010. Hukum Tata Negara, Jogjakarta: UGM Press. 2. Jimly Asshidiqie. 2010. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, RajaGrafindo Persada, Jakarta. 25 3. Titik Triwulan. 2012. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945. Bandung: Niaga Swadaya. 2.14. Kode 4122672 : Hukum Internasional (4 SKS) Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengantar untuk mengenali, mengetahui, dan memahami pengertian, isi, dan ruang lingkup dari hukum internasional; sejarah dan perkembangan hukum internasional; subyek-subyek dan sumber-sumber hukum internasional; hubungan antara hukum nasional dan hukum internasional; pengakuan dan yurisdiksi serta tanggung jawab negara dalam hukum internasional. Referensi : 1. Parthiana, I Wayan. 2003. Pengantar Hukum Internasional, Bandung, Mandar Maju. 2. Mauna, Boer. 2005. Hukum Internasional :Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Global, Bandung, PT.Alumni. 3. Starke,J.G. 1984. Introduction to International Law, 9th edition, London, Butterworth. 2.15. Kode 4121574 : Hukum Acara Perdata (4 SKS) Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan dan sekaligus melatih mahasiswa agar mampu memahami dan mewakili klien untuk menyelesaikan perkara di pengadilan, misalnya: Bagaimana mengajukan perkara di pengadilan, langkah-langkah apa yang harus ditempuh dalam proses persidangan, apa dan bagaimana mengajukan upaya hukum terhadap putusan hakim, bagaimana melaksanakan putusan hakim. Referensi : 1. A. Ridwan Halim. 2011. Hukum Acara Perdata dalam Tanya Jawab. Bogor: PT. Ghalia Indonesia. 2. Zainal Asikin. 2015. Hukum Acara Perdata di Indonesia. Jakarta: PT. Prenada Media Group. 2.16. Kode 4121674 : Hukum Acara Pidana (4 SKS) Mata kuliah ini mempelajari tentang tahapan-tahapan proses pemeriksaan dan penyelesaian pemeriksaan perkara pidana. 26 Referensi : 1. Moh. Taufik Makarao dan Suharsil. Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktik. Bogor: PT. Ghalia Indonesia. 2. Rusli Muhammad. 2007. Hukum Acara Pidana Kontemporer. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti 2.17. Kode 4121774 : Hukum Dagang (4 SKS) Pokok bahasan Utama mata kuliah Hukum Dagang adalah segala aspek hukum yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Dalam mata kuliah ini dibahas beberapa bentuk badan usaha yang dikenal di Indonesia seperti Firma, CV, PT, dan Koperasi. Secara detail dibahas mengenai cara-cara pendirian badan-badan usaha tersebut, dan bagaimana pertanggungjawaban (liabilities) dari pengurus-pengurusnya. Selain itu, mata kuliah ini juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan caracara mengajukan kepailitan (bankruptcy) dan pihak mana saja yang berhak untuk mengajukannya, serta akibat-akibat hukum yang timbul dengan dikabulkannya suatu permohonan kepailitan. Referensi : 1. Farida Hasyim. 2014. Hukum Dagang. Jakarta: PT. Sinar Grafika. 2. Khairandy, Ridwan. 2006. Penghantar Hukum Dagang, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Press, Yogyakarta. 2.18. Kode 4122272 : Hukum adat (2 SKS) Hukum adat atau hukum tidak tertulis didasarkan pada proses interaksi dalam masyarakat, berfungsi sebagai pola untuk mengorganisasikan serta memperlancar proses interaksi tersebut. Sebagai a system of stabilized interactional expectancies, hukum adat tetap berfungsi secara efektif dalam mengatur kehidupan masyarakat walaupun hukum tertulis dalam perkembangannya telah mengatur bagian terbesar dalam aspek kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, hukum adat mempunyai fungsi manfaat dalam pembangunan (hukum) karena: 1. hukum adat merumuskan keteraturan perilaku mengenai peranan. 2. perilaku-perilaku dengan segala a-kibat-akibatnya dirumuskan secara menyeluruh. 3. pola penyelesaian sengketa yang kadang bersifat simbolis. Sebagai suatu hasil penelitian hukum adat, masalah-masalah hukum adat dalam buku Hukum Adat Indonesia ini, dianalisa dengan mempergunakan pendekatan interdisipliner: yuridis, sosiologis dan antropologis. 27 Referensi : 1. Soerjono Soekanto. 2013. Hukum Adat Indonesia. Rajawali Press 2. Suriyaman Mustari Pide. 2015. Hukum Adat: Dahulu, Kini dan Masa Datang. Prenada Media Grup 3. Dominikus Rato. 2015. Pengantar Hukum Adat. Yogyakarta: LaksBang. 2.20. Kode 4124072 : Bahasa Inggris Hukum (2 SKS) Mata Kuliah ini bertujuan untuk membina mahasiswa untuk mampu mengetahui dan memahami bacaan-bacaan hukum dalam Bahasa Inggris, baik berupa desciptive text maupun prescriptive text. Referensi : 1. Alfred Phillips. 2003. Lawyers and Language: How and Why Legal Language is Different, London and New York; Routledge. 2. Andrew Frost. 2013. English for Legal Professionals, Oxford: Oxford University Press. 3. Debra S. Lee, J.D, Charless Hall, Marsha Hurley, J.D. 2006. American Legal English: Using English in Legal Context, Michigan: University of Michigan. 4. Michael Freeman and Fiona Smith. 2011. Law and Language, Oxford University Press. 5. Peter Butt and Richard Castle. 2006. Modern Legal Drafting, A Guide to Using Clearer Language, Cambridge: Cambrige University Press. 6. Rawdon Wyett. 2006. Check Your English Vocabulary for Law, A & C Black Publishers Ltd. 7. Rupert Haigh. 2004. Legal English. USA and Canada: Routledge- Cavendish 8. William R. McKay and Helen E Charlton, 2005. Legal English: How to Understand and Master the Language of Law, London: Pearson Education Limited. 2.21. Kode 4121874 : Hukum Administrasi Negara (2 SKS) Dalam mata kuliah ini akan dijelaskan pengertian dasar Hukum Administrasi, fungsi Hukum Administrasi pada pemerintahan pusat, pemerintahan di daerah dan pemerintahan desa/kelurahan serta pelbagai instrumen yang digunakan untuk menyelenggarakan pemerintahan, serta prosedur tindakan pemerintahan, cara-cara penegakan hukum dalam Hukum Administrasi, perlindungan hukum dalam hubungannya dengan tugas pemerintah. 28 Referensi : 1. Prajudi Atmosudirdjo. 1984. Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta. 2. Ridwan. 2003. Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta. 3. W. Riawan Tjandra. 2008. Hukum Administrasi Negara, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. 2.22. Kode 4121972 : Hukum Acara PTUN (2 SKS) Mata kuliah ini dirancang agar mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana menyelesaikan sengketa administratif/sengketa tata usaha negara, yang materinya antara lain meliputi karakteristik hukum acara administrasi, tenggang waktu menggugat, upaya administratif, pemeriksaan pendahuluan, skorsing, pemeriksaan di muka pengadilan, putusan, upaya hukum, dan eksekusi. Referensi : 1. A Siti Soetami. 2005. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Aditama, Bandung. 2. R. Wiyono. 2007. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Sinar Grafika, Jakarta. 2.23. Kode 4122372 : Hukum Islam dan waris Islam (2 SKS) Mata kuliah ini mempelajari hukum Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan hadist,serta penerapan hukum islam di Indonesia. Materi kuliah meliputi alasan hukum Islam diajarkan sebagai mata kuliah wajib di Fakultas Hukum di Indonesia, pengertian hukum Islam, ruang lingkup, istilah kunci, ciri/karakter, sumber hukum, azas dan perkembangan hukum Islam mulai dari masa awal turunnya Al Qur’an sampai sekarangnya. Dilanjutkan dengan penerapan di Indonesia, dimulai dari kedudukan hukum Islam dalam sistem hukum di Indonesia, teori berlakunya hukum Islam di Indonesia, dan diakhiri dengan selayang pandang berbagai peraturan perundangan di Indonesia yang bersumber dari hukum Islam. Hukum Waris Islam untuk dapal menyelesaikan masalah dalam bidang Warisan Islam Ketentuan Umum Tentang Hukum Kewarisan Islam, AN Waris dan kewajibannya terhadap harts peninggalan, penyebab dan penghalang sating mewarisi, bagian masing-masing ahli waris dan pembagian warisan secara adat dar 'aul serta perbedaan cara pembagian warisan menurut Hukum Waris Islam dan menurut Komplikasi Hukum Islam. 29 Referensi : 1. Suhrawardi K. Lubis. 2013. Hukum Waris Islam Lengkap dan Praktis. Jakarta: PT. Sinar Grafika. 2. Habiburrahman. 2011. Rekonstruksi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Prenada Media Group. 2.24. Kode 4122072 : Hukum Agraria (2 SKS) Mata kuliah ini dirancang agar mahasiswa mengetahui, memahami dan mampu menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan penguasaan dan pemanfaatan tanah. Untuk itu materi yang disampaikan dalam kuliah ini berkenaan dengan perkembangan hukum tanah di Indonesia, prinsip-prinsip hukum tanah, hak-hak penguasaan atas tanah, landreform, hak milik atas satuan rumah susun, hak jaminan atas tanah serta pendaftaran tanah. Referensi : 1. H. M. Arba. 2015. Hukum Agraria Indonesia. Jakarta: PT. Sinar Grafika. 2. Muhammad Ilham Arisaputra. 2015. Reforma Agraria di Indonesia. Jakarta: PT. Sinar Grafika. 3. Samun Ismaya. 2013. Pengantar Hukum Agraria. Jakarta: PT. Graha Ilmu. 2.25. Kode 4122472 : Hukum Perikatan (2 SKS) Mata kuliah hukum perjanjian dirancang agar mahasiswa memahami hukum yang mengatur hukum antarpihak dimana pihak yang satu berjanji memberi sesuatu dan yang lain menerima, dimana pihak-pihak tersebut mengikat diri dalam suatu perjanjian. Hukum perjanjian ini biasanya berlaku ketika terkait dengan harta kekayaan. Dalam mata kuliah ini disampaikan pengertian hukum perjanjian, asas-asas hukum perjanjian, para pihak dalam perjanjian, hak dan kewajiban para pihak, syarat sahnya perjanjian, batalnya perjanjian. Referensi : 1. Fuady, Munir. 2001. Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), PT Citra Aditya Bakti, Bandung. 2. Muljadi, Kartini dan Gunawan Widjaja. 2003. Seri Hukum Perikatan : Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 30 2.26. Kode 4122572 : Hak Kekayaan Intelektual (HKI) – 2 SKS Peserta didik akan mengetahui dan memahami tentang hak kekayaan intelektual. berdasarkan pada konvensi-konvensi internasional dan undang-undang terkait, yang pada akhirnya mampu menerapkannya dalam kegiatan ilmu pengetahuan dan tehnologi guna menunjang industri, perdagangan dan ekonomi. Materi dalam mata kuliah ini meliputi bidang-bidang hukum hak kekayaan intelektual, yakni Hak Cipta, Hak Paten, Hak Merek, Rahasia Dagang, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, Indikasi Geografis, dan Varitas Tanaman Baru. Referensi 1. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. 2016. Kompilasi Perundang-Undangan Kekayaan Intelektual, Jakarta. 2. R. Diah Imaningrum Susanti. 2017. Hak Cipta: Kajian Filosofis dan Historis, Setara Press. 3. Marret Leiboff. 2007. Creative Practice and the Law, Australia: Thompson Law Book n Co. 4. Lanning G. Bryer et al. 2011. Intellectual Property Strategies for the 21st Century Corporation, New Jersey: John Willey and Sons. 5. Afrilliayana Purba dkk. 2005. TRIPs-WTO & Hukum HKI Indonesia, Rineca Cipta, Jakarta. 2.27. Kode 4122672 : Hukum Perdata Internasional (2 SKS) Mahasiswa mempelajari sekaligus mendalami tentang Hukum Perdata Internasional (HPI) dan.pemanfaatan, HPI dalamhukum kongkrit dalam masyarakat modern dewasa ini dilakukan, secara. optimal Dengan penguasaan terhadap asas-asasi pendekatan serta dasa metodologis HPI.: Batas.,: Penegrtian dan: Ruang Lingkup HPI serta - Sejarah . Perkembangan , HPI, Teori-teori HPI: Modern Beberapa Pranata Pokok HPI, Asas-asas Umum HPI di bidang Keperdataan, Perbuatan Melawan Hukum Dalam HPI, Badan Hukum Dalam HPI, Titik Pertalian dalarn HPI Status Personal Kaitannya Dengan Kewarganegaraan dan Domisili, Kualifikasi Dalam -HPI, Renvoi (Penunjukan Kembali), Persoalan Pendahuluan, Ketertiban, Umum dan Hak-hak yang telah diperoleh, Timbal Balik dan Pembalasan (Resiprositas), Penyeludupan Hukum, Pilihan Hukum dan Pemakaian Hukum Asing, Hukum Yang Berlaku Dalam Kontrak Bisnis Internasional, Yuridiksi Pengadilan dan Arbitrase. 31 Referensi : 1. Bayu Seto Hardjowahono. 2013. Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional. Bandung: PT. Citra Aditya. 2. Mutara Hikmah. 2006. Aspek-Aspek Hukum Perdata Internasional. Jakarta: PT. Refika Aditama. 2.28. Kode 4122772 : Hukum Ketenagakerjaan (2 SKS) Membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenan dengan hukum ketenagakerjaan, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan untuk memahami bidang hukum ketenagakerjaan, balk sebelum, pada saat, dan sesudah hubungan kerja. Pengantar. Para pihak dalam hukum ketenagakerjaan, sejarah singkat hubungan perburuhan, gerakan pekerja, aturan clan peraturan upah, hubungan industrial, perselisihan industrial, PHK, Penyelesaian perselisihan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, Jamsostek, Organisasi Perburuhan Internasional. Referensi : 1. Agusmidah. 2010. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. 2. Husni, Lalu. 2001. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia , Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2.29. Kode 4122172 : Ilmu Penget. Per-UU.an (2 SKS) Mata kuliah ini dirancang secara khusus agar setiap peserta didik selain mengerti dan memahami teori-teori dasar tentang ilmu perundang-undangan, juga mampu dan terampil dalam merancang perundang-undangan. Dengan berbekal penguasaan materi kuliah ini, maka bagi mereka yang berminat dalam profesi sebagai perancang perundang-undangan dapat memudahkan dalam menekuni profesi tersebut, yang dari tahun ke tahun terus meningkat kebutuhan akan tenaga profesional di bidang ini. Referensi : 1. HAS Natabaya. 2008. Sistem Peraturan Perundang-undangan Indonesia, Tatanusa, Jakarta. 2. Yuliandri. 2009. Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang Baik. Jakarta: PT. Rajawali Press. 32 2.31. Kode 4122972 : Kriminologi (2 SKS) Yang dipelajari dalam mata kuliah ini dimulai dengan pengertian kriminologi dan hubungannya dengan hukum pidana. Kemudian sebagai bahan kajian selanjutnya adalah membahas tentang kausa kejahatan, korban kejahatan, serta upaya pencegahan kejahatan berdasarkan teori-teori yang telah dan sedang berkembang saat ini. Kriminologi merupakan mata kuliah bagian dari ilmu pengetahuan hukum pidana yang bersifat empirik yang mengkaji mengenai kejahatan yang secara factual terjadi dalam masyarakat dengan melihat pada kausa kejahatan, tipe dan karakteristik kejahatan, upaya penanggulangan serta reaksi masyarakat terhadap kejahatan yang terjadi. Referensi : 1. J. Robert Lily. 2015. Teori Kriminologi Konteks dan Konsekuensinya. Jakarta: PT. Prenada Media Group. 2. Yesmil Anwar dan Adang. 2010. Kriminologi. Jakarta: PT. Refika Aditama. 2.32. Kode 4123072 : Hukum Perlindungan Konsumen (2 SKS) Hukum Perlindungan Konsumen mengajarkan kepada mahasiswa berbagai hal yang menyangkut aspek hukum dari suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Misalnya, tanggung jawab produsen, penyalur, pengecer dan juga instansi pemerintah terhadap produk barang atau jasa yang pemakaiannya ternyata merugikan konsumen, hak-hak konsumen untuk menuntut ganti rugi, prosedur pembuktiannya dan lain-lain. Referensi : 1. A.Z. Nasution. 2002. Hukum Perlindungan Konsumen (Suatu Penghantar), PT Diadit Media, Jakarta. 2. Celina Kristiyanti. 2014. Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta. 3. Yusuf Sodie. 2010. Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya. Bandung: PT. Citra Aditya. 2.33. Kode 4123172 : Hukum Surat Berharga (2 SKS) Untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hukum surat berharga, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan dalam memahami surat-surat berharga sebagai syarat bayar. Pendahuluan, hal-hal 33 umum tentang surat berharga syarat-syarat surat-surat berharga, klausa-klausa dalam surat berharga, surat wesel, surat cek, bilyet, giro, surat sanggup, surat berharga yang diterbitkan lembaga perbankan, kartu kredit, letter of credit (L/C), ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Referensi : 1. Abdulkadir Muhammad. 2013. Hukum Dagang tentang Surat-Surat Berharga. Bandung. PT. Citra Aditya. 2. Sudirman Rahman. 2013. Hukum Surat Berharga Pasar Uang. Jakarta: PT. Sinar Grafika. 2.34. Kode 4123272 : Hukum Pajak (2 SKS) Dalam mata kuliah ini diajarkan tentang pajak yang ditinjau dari segi hukum untuk dapat memberi pemahaman kepada mahasiswa mengenai antara lain : alasan pembenaran dan landasan filosofis pemungutan pajak di Indonesia, memahami aspekaspek hukum dalam perpajakan untuk memecahkan kasus pajak dari segi hukum. Referensi : 1. Mardiasmo. 2006. Perpajakan. Yogyakarta : ANDI. 2. Suandy, Erly. 2008. Hukum Pajak . Yogyakarta : Salemba Empat. 3. Rusjdi, Muhammad. 2007. PPh Pajak Penghasilan. Yogyakarta : PT. INDEX. 4. Gustian Djuanda, & Irwansyah Lubis. 2006. Pelaporan Pajak Penghasilan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2.35. Kode 4123372 : Hukum Perlindungan Perempuan dan Anak (2 SKS) Mata kuliah ini memberikan pemahaman hakekat hukum perlindungan perempuan dan anak, perkembangan hukum perlindungan perempuan dan anak, memberikan pemahaman mengenai lanclasan (filosofis, etika clan yuridis), wawasan. Tujuan mata kuliah hukum perlindungan perempuan dan anak untuk memberikan pemahaman mengenai berbagai bidang hukum yang mengatur kepentingan (hak clan kewajiban) dalam berbagai bidang kehidupan clan penghidupan, memberikan pemahaman mengenai objek clan subjek pelaksanaan hukum perlindungan perempuan dan anak dalam usaha-usaha perlindungan baik secara perorangan clan kelompok (swasta di pemerintahan), persyaratan pelaksanaan perlindungan perempuan dan anak yang baik, persyaratan hukum perlindungan perempuan dan anak yang baik, memberikan pemahaman tentang hak clan kewajiban objek clan subjek pada 34 pelaksanaan sistem peradilan pidana untuk perempuan dan anak dalam rangka perlindungan demi kesejahteraan dan keadilan. Referensi : 1. Gultom, Maidin. 2008. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Refika Aditama, Bandung. 2. Hurairah, Abu. 2006. Kekerasan terhadap Anak: Fenomena Masalah Sosial Krisis di Indonesia, Nuansa (Anggota IKAPI). 3. Mufidah, dkk.. 2006. Haruskah Perempuan dan Anak Dikorbankan, Pilar Media (Anggota IKAPI), Papringan. 2.36. Kode 4124772 : PLKH Per-UU.an (2 SKS) Mata Kuliah Praktik Latihan dan Kemahiran Hukum per-Undang-Undangan (PLKH Per-UU-an) ini bertujuan membekali mahasiswa untuk mampu menyusun undang-undang. Untuk itu, mahasiswa diberi pengetahuan dan pemahaman tentang hiraki peraturan perundang-undangan, sifat norma hukum dalam peraturan perundangundangan, proses pembentukan peraturan perundang-undangan, dan teknik/cara membuat peraturan perundang-undangan. Referensi : 1. Soeprato, Maria Farida Indrati. 2007. Ilmu Perundang-undangan , Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan. Jogjakarta: Kanisius. 2. Soeprato, Maria Farida Indrati. 2007. Ilmu Perundang-undangan, Proses dan Teknik Pembentukkannya.Jogjakarta: Kanisius. 2.37. Kode 4124872 : PLKH PTUN (2 SKS) Mata kuliah Praktik dan Latihan Kemahiran Hukum Peradilan Tata Usaha Negara (PLKH PTUN), adalah merupakan mata kuliah wajib dengan bobot 2 SKS yang harus diikuti oleh mahasiswa setelah lulus menempuh mata kuliah wajib prasyarat Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara. Kuliah Praktik Peradilan Tata Usaha Negara, merupakan bidang keterampilan praktek hukum yang sistem pengajarannya merupakan ketentuan-ketentuan dalam kelanjutan dan pendalaman praktik sengketa Tata Usaha Negara . Dalam penerapan tiap pertemuan merupakan pemahaman terhadap ketentuan TUN dikaitkan dengan kasus-kasus, dan diharapkan demikian bahan kuliah selesai, maka mahasiswa sudah dapat secara lengkap memahami praktik pengadilan TUN. 35 Referensi : 1. Indroharto. 2000. Peradilan Tata Usaha Negara (Buku II), Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2. Soemaryono. 1999. Tuntunan Praktik Beracara di Peradilan Tata Usaha Negara, Jakarta: Prima Media Pustaka. 2.38. Kode 4123472 : Hukum Jaminan (2 SKS) Hukum Jaminan merupakan mata kuliah yang membahas tentang Jaminan secara keseluruhan yang terbagi menjadi Jaminan Umum dan Jaminan Khusus. Pembahasan akan dimulai dengan Pendahuluan, Penggolongan Jaminan, Hak-hak yang memberi Jaminan dan macam lembaga Jaminan Khusus seperti Borgtoch, Gadai, Fidusia, Resi Gudang, Hipotek, Mortgage dan Hak Tanggungan Hingga pada perkembangan masing-masing lembaga. Referensi : 1. Sofwan, Sri Soe Masjchoen. 2003. Hukum Jaminan di Indonesia Pokok-pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, Liberty Offset, Yogyakarta. 2. Mariam Darus. 2004. Kompilasi Hukum Jaminan, Mandar Maju. 2.39. Kode 4124674 : PLKH Varia Peradilan (perdata, pidana) – 4 SKS Mata Kuliah Praktek Latihan Kemahiran Hukum (PLKH) Varia Peradilan terdiri dari PLKH Peradilan Perdata, PLKH Peradilan Pidana, PLKH Peradilan Agama. a. PLKH Peradilan Perdata dimulai dari praktek membuat hal-hal yang perlu dipersiapkansebelum paraktek persidangan yaitu: Praktek membuat Surat Kuasa Khusus, SuratPermohonan/Surat Gugatan, Surat Jawaban Gugatan (termasuk Eksepsi danGugatan Balik), Replik dan Duplik serta praktek membuat Putusan Pengadilan.Sebelum latihan membuat surat-surat yang berkaian dengan persiapan persidangandiawali dengan memberikan Kasus Fiksi. Setelah bisa membuat suratsurat yang berhubungan dengan persiapan persidamngan, dilanjutkan dengan klompok mahasiswa melakukan simulasi persidangan perkara perdata di Ruang PeradilanSemu, dengan komposisi ada yang bertindak sebagai Majelis Hakim, PanitraPengganti, sebagai Penggugat dan Tergugat Formil dan Materiil serta ada yang bertindak sebagai saksi-saksi. 36 b. PLKH Peradilan Agama bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis tentang praktek peradilan agama kepada para mahasiswa agar dapat menerapkan dan sekaligus dapat menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi di persidangan agama. Adapun pokok bahasan dalam materi Praktek Peradilan Agama tersebut adalah (1) Kompetensi Pengadilan Agama, yang meliputi Perkawinan (pencegahan, pembatalan dan poligami), Perceraian dan perkara Kewarisan; (2) Cara Mengajukan Gugatan, meliputi syarat syahnya sebuah gugatan dan prosedur pendaftaran gugatan; (3) Tahapan Persidangan, meliputi upaya perdamaian dan akibat hukumnya, jawab-jinawab, pembuktian dan putusan; (4) Upaya Hukum Pelaksanaan Putusan c. PLKH Peradilan Pidana merupakan kelanjutan dari mata kuliah Hukum Acara Pidana. Dengan demikian, badan-badan bahasan peradilan (kompetensi dalam pengadilan), mata kuliah ini mengenai fungsionaris pengadilan dan tata ruang siding pengadilan dalam peradilan umum khususnya peradilan pidana, proses pemeriksaan di pengadilan dalam peradilan umum khususnya perkara pidana, menganalisa sendiri setiap permasalahan yang sedang dibahas dalam praktik, berpraktik masing-masing didalam hukum khususnya sendiri terhadap pemeriksaan perkara didepan sidang perannya pengadilan khususnya dalam perkara pidana. Referensi : 1. H. M. Fauzan. 2011. Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama. Jakarta: Prenada Media Group. 2. Moh. Taufik Makarao dan Suharsil. 2010. Hukum Acara Pidana Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. 3. Shopar Maru Hutagalung. 2011. Praktik Peradilan Perdata: Teknis Menangani Perkara di Pengadilan. Jakarta: PT. Sinar Grafika. 2.40. Kode 4124972 : PLKH Kontrak (2 SKS) Matakuliah ini akan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis namun mendasar kepada mahasiswa untuk memahami berbagai komponen utama dari kegiatan perancangan kontrak. Kepada para mahasiswa akan dilatihkan bagaimana mereka dapat mengidentifikasi komponen-komponen utama sebuah kontrak serta bagaimana mereka 37 merumuskan substansi dari setiap komponen kontrak ke dalam bagian-bagian dari dokumen kontrak secara tepat dan benar. Matakuliah ini juga memperkenalkan mahasiswa pada jenis-jenis klausul umum yang umumnya digunakan di dalam kontrak-kontrak bisnis (boilerplates clauses) dan melaksanakan latihan-latihan untuk merancang dan merumuskan pasal-pasal semacam itu sesuai dengan kebutuhan kontrak bisnis yang hendak dirancangnya. Di samping itu, menyadari semakin meluasnya penggunaan kontrak-kontrak standard (standard form contracts) dalam kehidupan sehari-hari, matakuliah ini juga melatih mahasiswa untuk mengenali jenis-jenis kontrak/persyaratan kontrak yang distandarisir serta merumuskan pasal-pasal standar yang valid dan memiliki kekuatan hukum. Referensi : 1. Miru, Ahmadi. 2007. Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2. Salim HS. 2003. Hukum Kontrak, Teori dan Tehnik Penyusunan Kontrak, PT Sinar Grafika, Jakarta. 3. Kusumphamidjojo, Budiono. 2001. Panduan Untuk Merancang Kontrak ,Jakarta: Gramedia Widiasarana. 2.41. Kode 4124472 : Metodologi & Penelitian dan Penulisan Hukum (2 SKS) Sesuai dengan namanya, materi mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberikan landasan teori dan sekaligus melatih keterampilan mahasiswa untuk melakukan penelitian di bidang hukum baik secara normatif maupun sosiologis. Bagaimana menentukan metode penelitian yang cocok dengan masalah yang akan diteliti, apa saja yang harus dilakukan oleh peneliti dan bagaimana membuat laporan penelitian serta apa kegunaan kegiatan penelitian bagi bidang-bidang ilmu tertentu. Melalui mata kuliah ini mahasiswa juga akan mempelajari teknik dasar penulisan hukum. Referensi : 1. Peter Mahmud Marzuki. 2006. Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta. 2. Ali, Zainuddin. 2010. Metode Penelitian Hukum,Jakarta, Sinar Grafika. 3. Nurdewata, Mukti Fajar, et al. 2010. Dualisme Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris Yogyakarta, Pustaka Pelajar. 38 4. Nasution, Bahder Johan. 2008. Metode Penelitian Hukum,Bandung, CV.Mandar Maju. 2.42. Kode 4123572 : Hukum Lingkungan (2 SKS) Mata kuliah Hukum Lingkungan diberikan dengan tujuan utama agar mahasiswa dapat memahami aspek-aspek hukum yang berkaitan dengan upaya perlindungan. Dalam mats kuliah ini, mahasiswa diajak untuk memahami konsep-konsep ekologi dan kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan, yang lazim dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Selain itu, agar tingkah lake manusia dalam melaksanakan pembangunan dapat dikendalikan, maka diajarkan pula instrumen-instrumen hukum seperti Hukum Administrasi, Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan Hukum Internasional yang dapat ditegakkan (enforceable) dalam upaya perlindungan lingkungan. Referensi : 1. Daud Silalahi. 2001. Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, P.T. Alumni, Bandung. 2. Supriadi. 2010. Hukum Lingkungan Di Indonesia, Sebuah Pengantar, Sinar Grafika, Jakarta. 2.43. Kode 4146372 : Hukum Dan Teknologi (2 SKS) Mata kuliah ini membahas mengenai aspek hukum publik dan perdata mengenai pengalihan teknologi. Objek kajian yang diajarkan adalah: sejumlah peraturan nasional dan internasional yang memperlihatkan peran negara bagi pengalihan teknologi, serta problem negara berkembang dalampengalihan teknologi. Dari segi perdata, diajarkan mengenai hubungan kontraktual di antara pemberi dan penerima teknologi serta jenis-jenis kontrak yang berhubungan dengan pengalihan teknologi. Kompetensi mahasiswa setelah lulus mata kuliah ini adalah: memahami dan mampu menganalisis legislasi yang berkaitan dengan peran negara dalam mewujudkan pengalihan teknologi berikut persoalan yang dihadapi negara-negara berkembang dalam pengalihan teknologiserta memahami dan mampu menganalisis hubungan kontraktual berikut berbagai perjanjian yang berkaitan dengan pengalihan teknologi. Referensi : 1. Ahmad M. Ramli. 2004. Cyber Law dan Haki: Dalam Sistem Hukum Indonesia, Bandung: Refika Aditama. 39 2. Budi Agus Riswandi. 2003. Hukum Dan Internet Di Indonesia, UII Press Yogyakarta: UII Press. 3. Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom. 2005. Cyber Law Aspek Hukum Teknologi Informasi, PT Refika Aditama, Bandung. 2.45. Kode 4122872 : Hukum Konstitusi ( 2 SKS) Mata kuliah hukum konstitusi menegakkan hukum dan keadilan sebagaimana dalam UUD 1945, disebutkan adanya lembaga baru, yaitu Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Konstitusi melaksanakan kekuasaaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Referensi : 1. A.V. Dicey. 2007. Pengantar Studi Hukum Konstitusi, (terj.), Penerbit Nusamedia, Bandung. 2. Zulkarnaen dan Beni Ahmad Saebani. 2012. Hukum Konstitusi. Surakarta: CV. Pustaka Setia. 2.50. Kode 4135972 : Hukum dan kebijakan publik (2 SKS) Mata kuliah hukum dan kebijakan publik adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang mengikat publik maka kebijakan publik haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang menerima mandat dari publik atau orang banyak, umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak. Selanjutnya, kebijakan publik akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang di jalankan oleh birokrasi pemerintah. Tujuan utama mata kuliah kebijakan publik agar sebagai warga negara dapat memahami keberadaan negara modern yang memiliki tujuan utama terhadap pelayanan publik, yang merupakan segala sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak. Referensi : 1. Djokosantoso Moeljono. 2005. Good Corporate Culture sebagai inti dari Good Corporate Governance, Elex Media Komputindo, Jakarta. 2. Eddi Wibowo, Mira Subandi, Hessel Nogi S Tangkilisan. 2004. Hukum dan Kebijakan Publik., YPAPI, Yogyakarta. 40 2.51. Kode 4123672 : Sosiologi Hukum (2 SKS) Sosiologi Hukum adalah cabang dari Sosiologi yang mempelajari hukum sebagai objeknya. Mata kuliah ini membahas hubungan antara aspek statis masyarakat dengan hukum dan aspek dinamis masyarakat dengan hukum. Syarat-syarat pelembagaan (institutionalization) norma hukum, agar nilai hukum tertanam di dalam jiwa (internalized). Syarat-syarat agar hukum dapat digunakan sebagai alat untuk merekayasa masyarakat. Kemudian dibahas pula aliran-aliran pemikiran dari para pakar Sosiologi Hukum tentang hubungan antara masyarakat dan hukum. Referensi : 1. Otje Salman. 2004. Beberapa Aspek Sosiologi Hukum, Alumni, Bandung. 2. Saifullah. 2007. Refleksi Sosiologi Hukum, Refika Aditama, Bandung. 3. Soerjono Soekanto. 2004. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2.52. Kode 4123772 : Tindak Pidana Khusus ( 2 SKS) Tindak Pidana Khusus merupakan mata kuliah yang perlu memberikan penjelasan mengenai tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang. Mengingat korupsi dan pencucian uang merupakan tindak pidana yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Pembahasan tindak pidana korupsimeliputi : Pengertian, Sejarah, dan sumber-sumber Hukum Tindak Pidana Korupsi, Hukum Pidana Korupsi materil, Hukum Pidana Korupsi Formil, Sistem Pembuktian dalam Tindak Pidana Korupsi, dan Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Tindak pidana Korupsi. Pembahasan tindak pidana pencucian uang, meliputi : Urgensitas UU Tindak Pidana Pencucian Uang dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, Pengertian, Sejarah dan Sumber Hukum Tindak Pidana pencucian uang; Jenis-Jenis Tindak Pidana Pencucian Uang; Pihak Pelapor dalam Tindak Pidana Pencucian Uang; Sistem Pembuktian dalam Tindak Pidana Pencucian Uang; Hukum Acara Pidana Pencucian Uang. Referensi : 1. Andi Hamzah. 2006. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2. Evi Hartanti. 2005. Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta, 2005 3. Edi Yunara. 2005. Korupsi dan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi berikut Studi 41 Kasus, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. 4. Lilik Mulyadi. 2007. Tindak Pidana Korupsi di Indonesia Normatif, Teoretis, Praktik, dan Masalahnya, Bandung. 2.53. Kode 4135772 : Hukum Penanaman Modal (2 SKS) Dalam mata kuliah ini dijabarkan mengenai tata cara untuk melakukan investasi baik melalui lembaga Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Lembaga Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN) . Berkaitan dengan investasi (penanaman modal), akan dijabarkan pula hukum yang berkaitan dengan investasi yakni hukum agraria, hukum perijinan, hukum perbankan, hukum otonomi daerah, joint venture, perjanjian internasional yang menyangkut penyelesaian sengketa di bidang investasi. Referensi : 1. Bagus Rahmadi Supanca, Ida. 2006. Kerangka Hukum Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia. 2. Chalid,Pheni. 2005. Keuangan Daerah,Investasi, dan Desentralisasi Tantangan dan Hambatan, Jakarta: Mitra. 3. Ginting, Budiman. 2007. Hukum Investasi-Perlindungan Hukum Pemegang Saham Minoritas dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing , Medan: Pustaka Bangsa Pers. 4. Ilmar, Amiruddin. 2007. Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Jakarta: Kecana. 5. K. Harjono, Dhaniswara. 2007. Hukum Penanaman Modal, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. 2.54. Kode 4123872 : Hukum dan HAM (2 SKS) Mata Kuliah ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan akan sejarah hak azasi manusia, teori-teori hak, jenis-jenis hak azasi manusia, dan praktik serta problematika penerapan hak azasi manusia dalam hukum di Indonesia. Referensi : 1. A. Mansyur Effendi. 2005. Perkembangan Dimensi Hak Asasi Manusia dan Proses Dinamika Penyusunan Hukum Hak Asasi Manusia. Ghalia Indonesia, Bogor. 2. El Muhtaj Majda. 2009. HAM Dalam Konstitusi Indonesia,Jakarta: Kencana. 42 2.55. Kode 4124172 : Penalaran Hukum (2 SKS) Mata Kuliah ini memberi pengetahuan tentang posisi metode penalaran hukum dalam konteks metode hukum, mengidentifikasi perbedaan pendapat, menentukan premis-premis yang tidak diungkapkan, eksposisi skema argumen, analisis struktur argumentasi, evaluasi kejelasan argumen, mendeteksi kesesatan –kesesatan yang melanggar kaidah-kaidah berpikir, dan karakter “sui generis” dari ilmu hukum dalam penalaran hukum. Referensi : 1. Philipus M Hadjon & Tatiek Sri Djatmiati. 2005. Argumentasi Hukum, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 2. Jerzy Stelmach and Bartosz Brozek. 2006. Methods of Legal Reasoning, Springer, Dodrecht, The Netherlands. 3. Frans H. van Eemeren, Rob Grootendorst, A. Francisca Snoeck Henkemans. 2002. Argumentation, Analysis, Evaluation, Presentation, Lawrence Erbaum Associates, New Jersey London. 4. Lloyd L. Weinreb.2005. Legal Reason, The Use of Analogy in Legal Arguments, Cambridge University Press 5. Giorgio Bongiovanni, Giovanni Sartor, Chiara Valentini. 2009. Reasonableness and Law, Springer. 2.56. Kode 4137272 : KKN ( 2 SKS) Mata Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah praktek penerapan ilmu pengetahuan yang bersifat interdisipliner yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan dikembangkan oleh Fakultas, Jurusan sebagai satu bagian dari program pendidikan Unika Widya Karya secara keseluruhan. Program Kuliah Kerja Nyata merupakan kewajiban intrakurikuler, dilaksanakan dengan cara menempatkan mahasiswa dari suatu tingkat studi tertentu dalam kesatuan antar disiplin ilmu pengetahuan (interdisipliner) di daerah pedesaan yang meliputi sejumlah desa dalam waktu tertentu. Para mahasiswa dipersiapkan terlebih dahulu dalam memberi bekal berbagai bidang pengetahuan dan ketrampilan sehingga disamping keahlian dalam jurusan masing-masing mereka mendapat kemampuan untuk turut memecahkan problematika yang dihadapi masyarakat desa secara menyeluruh dibawah koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). 43 Referensi : 1. Rr. Suhartini, dkk. 2005. Model-Model Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Lkis. 2. Rahardho Adisasmita. 2013. Pembangunan Perdesaan: Pendekatan Partisipatif, Tipologi, Strategi, Konsep Desa Pusat Pertumbuhan. Jakarta: Graha Ilmu. 2.57. Kode 4135172 : Penyelesaian Sengketa Bisnis ( 2 SKS ) Penyelesaian Perkara Bisnis dirancang guna memberikan keterampilan praktis kepada mahasiswa agar mampu menyelesaikan perkara perdata yang dihadapinya baik melalui jalur litigasi (pengadilan) maupun non-ligitasi. Referensi : 1. Abdurrasyid, H.Priyatna. 2002. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Jakarta, Fikahati Aneka. 2. Bintang, Sanusi, Dahlan. 2000. Pokok-Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2000. 3. Margono, Suyud. 2000. ADR dan Arbitrase Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia. 2.58. Kode 4135372 : Penyelesaian Sengketa Pajak (2 SKS) Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan dasar-dasar kemampuan untuk dapat menyelesaikan kasus-kasus perpajakan yang meliputi ; Menghitung, memotong dan memperhitungkan PPh, PPN dan PPn.BM. ; menghitung besarnya PBB ; menghitung besarnya bea materai yang terhutang atas berbagai dokumen ; hak, kewajiban dan sanksi yang melekat pada wajib pajak dan fiskus ;pemanfaat pengecualian yang ada dalam hukum pajak sehingga peraturan perpajakan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa melanggar peraturan. Referensi : 1. Ahmadi, Wiratni. 2006. Perlindungan Hukum Bagi Wajib Pajak Dalam Penyelesaian Sengketa Pajak. Cet.1. Bandung : PT. Refika Aditama. 2. Asmara, Galang. 2006. Peradilan Pajak Dan Lembaga Penyanderaan (Gizeling) Dalam Hukum Pajak Di Indonesia. Cet.1. Yogyakarta : LaksBang PRESSindo. 3. Barata, Atep Adya. 2003. Memahami Pengadilan Pajak “Meminimalisasi dan Menghindari Sengketa Pajak dan Bea Cukai”. Jakarta : Elex Media Komputindo, 2003. 44 2.59. Kode 4135272 : Penyelesaian Sengketa Hubungan Industrial (2 SKS) Mata kuliah penyelesaian sengketa perburuhan menguraikan mengenai pengertian, landasan hukum, prosedur penyelesaian perselisihan perburuhan baik secara litigasi maupun non litigasi, analisis kasus-kasus ketenagakerjaan. Referensi : 1. Husni, Lalu. 2004. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Pengadilan dan di Luar Pengadilan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2. Asyhadie, Zaeni. 2007. Hukum Kerja Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 3. Asyhadie, Zaeni. 2009. Peradilan Hubungan Industrial, Jakarta, PT RajaGrafindo. 2.61. Kode 4135672 : Hukum Lembaga Jasa Keuangan (2 SKS) Mahasiswa mengenal bank clan usaha bank serta lembaga lembaga lain yang bergerak dalam bidang keuangan/pembiayaan dan mahasiswa mampu menganalisis aspek hukum perdata. Pengertian lembaga jasa keuangan, tujuan dan tugas bank Indonesia, masalah lembaga jasa keuangan antara lain likuidasi pailit. Serta kegiatan lain dalam kegiatan jasa keuangan berupa anjak piutang, modal ventura, pasar modal. Referensi : 1. Adrian Sutedi. 2007. Hukum Perbankan : Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, dan Kepailitan, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta. 2. Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman. 2010. Hukum Perbankan, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta. 2.62. Kode 4135872 : Hukum Kepailitan ( 2 SKS) Harapan seorang pebisnis adalah bisnis atau usahanya akan berjalan lancar sebagaimana yang sudah direncanakan secara matang. Namun dalam perjalanannya usaha yang sudah dirintis dengan perhitungan yang cermat, menghadapi berbagai kendala yang sulit untuk dihindarkan. Akibatnya, pengusaha harus menentukan pilihan apakah terus berjalan atau perusahaan harus berhenti sampai disini. Dalam hal inilah fungsi Hakim dirasakan cukup penting dalam mencari solusi apa yang harus dilakukan. Di Indonesia sendiri ketentuan tentang Hukum Kepailitan diatur dalam UU No. 37 Tahun 2004. Dalam UU ini diatur dua hal pokok yakni Permohonan pailit dan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). 45 Referensi : 1. Asikin, Zainal. 2001. Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran di Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2. Muljadi, Kartini dan Gunawan Widjaja. 2003. Pedoman Menangani Perkara Kepailitan, Jakarta: RajaGrafindo Persada. 3. Nating, Imran. 2004. Edisi Revisi : Peranan dan Tanggung Jawab Kurator dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. 2.63. Kode 4124372 : Etika dan Tanggung Jawab Profesi hukum (2 SKS) Mahasiswa/I mempelaiari, memahami sekaligus mendalami tentang norma- norma bagi penegak hukum serta memberikan suguhan proses pembelajaran, pemahaman dan pemantapan penguasaan tentang kode etik profesi dan tanggungjawab moral pelaku profesi hukum. Pokok persoalan etika, nilai, norma, moral dan etika, fungsi teori dan sistematika etika, hubungan etika dengan profesi hukum, etika profesi dan etika profesi hukum, etika normatif, dasar norma moral, etika hukum, hukum moral dan moralitas. Ajaran moral, hukum dan etika profesi, makna moral dan hukum moral, tatanan sosial moral hakekat norma dan nilai sebagai sumber norma, etika profesi bagi penegak hukum, kode etik profesi wujud tanggungjawab profesi, kriteria kepribadian moral yang kuat. Referensi : 1. Supriadi. 2006. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika. 2. Abdulkadir, Muhammad, 2001, Etika Profesi Hukum, Cet. 2, Citra Aditya Bakti, Bandung. 2.64. Kode 4124272 : Filsafat Hukum (2 SKS) Filsafat Hukum pada tataran Strata Satu (S1) lebih menitikberatkan pada sejarah pemikiran hukum yang dikemukakan oleh para filsuf dan teoretisi hukum, yang memengaruhi praktik hukum saat ini. Mempelajari filsafat hukum memampukan mahasiswa memahami konsep-konsep, prinsip-prinsip, serta teori-teori yang menjadi “bahasa tersembunyi” dalam suatu fenomena hukum, tertulis atau tidak tertulis, dalam konteks historisitas pemikiran hukum. Pada gilirannya, mata kuliah ini memampukan mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitis tentang hukum melalui teori dan filsafat hukum. 46 Referensi : 1. Marret Leiboff and Mark Thomas. 2004. Legal Theories in Principle, Canada and USA, Carswell and Toronto: Lawbook Co.. 2. Raymond Wacks. 2006. Philosophy of Law, A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press. 3. Arief Sidharta. 2007. Meuwissen tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum dan Filsafat Hukum, Refika Aditama, Bandung 4. Theo Huijbers. 1990. Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, Yogyakarta: Kanisius. 5. Louis E Wolcher. 2008. Law’s Task (Applied Legal Philosophy), New Hampshire, England: Ashgate Publishing Limited. 2.65. Kode 4124576: Penulisan Hukum/skripsi (6 SKS) Skripsi atau karya ilmiah hukum dibuat untuk menganalisis suatu masalah hukum melalui pendekatan teoretis ilmiah.Penyusunan skripsi difokuskan pada penggunaan teori-teori hukum, asas-asas hukum, hukum positif, dengan metode penelitian hukum yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dengan sasaran melatih mahasiswa dalam pengembangan konklusi-konklusi teoretis baru. Referensi : 1. Diah Octorina Susanti. 2014. Penelitian Hukum (Legal Research). Jakarta: PT. Sinar Grafika. 2. Peter Mahmud Marzuki. 2006. Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta. 2.66 Kode 4123972: Hukum Pemerintahan Daerah (2 SKS) Sistem pemerintahan daerah di Indonesia menurut Konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan penjelasan dinyatakan bahwa daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah provinsi dan daerah provinsi akan di bagi pula dalam daerah yang lebih kecil. Didaerah-daerah yang bersifat otonom (Streek and locale rechtsmeenchappen) atau bersifat daerah administrasi belaka, Semuanya menurut aturan yang ditetapkan Undang-Undang. Didaerah-daerah yang bersifat otonom akan diadakan badan perwakilan daerah, oleh karena itu daerah pun pemerintahan akan bersendi atas dasar pemusyawaratan. Dalam Pasal 18A UUD 1945, diamantkan tentang hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhusussan daerah dan keragaman daerah. Disampiing itu, hubungan 47 keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya antara pemerintah pisat dan daerah diatur serta dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang. Referensi: 1. Siswanto Sunarso. 2006. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta: PT. Sinar Grafika 2. Sarman dan Moh. Taufik Makarao. 2011. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta 3. Sirojul Munir. 2014. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia: Konsep, Azas, dan Aktualisasinya. Yogyakarta: Genta Publishing 2.67. Kode 4146472: Hukum Kekerabatan dan Waris Adat (2 SKS) Mata Kuliah hukum kekerabatan dan waris adat menguraikan mengenai berbagai macam perkawinan adat yang ada di Indonesia. Mebahas mengenai tata cara dan nnilai-nilai yang terkandung di dalam setiap hukum perkawinan adat yang ada di Indonesia dan konsekuensi hukum hanya pada status anak dan pewarisan. Pembagian waris dan harta warisan pusaka setiap masyarakat adat berbeda-beda. Berbagai permasalahan hukum mengenai sengketa perkawinan dan pewarisan adat yang ada di Indonesia. Referensi : 1. Hilman Hadikusuma. 2015. Hukum Waris Adat. Bandung: Citra Aditya. 2. Dominikus Rato. Hukum Perkawinan dan Waris Adat (Sistem Kekerabatan, Perkawinan, dan Pewarisan Menurut Hukum Adat). Yogyakarta: Laksbang 2.68. Kode 4146572: Hermeneutika Hukum (2 SKS) Mata kuliah Hermeneutika Hukum merupakan mata kuliah pilihan, membahas asal mula atau sejarah hermeneutika, subjek dan objek hermeneutika, berbagai metode penafsiran hukum, serta penggunaan dan manfaat hermeneutika dalam mengkaji hukum. Mempelajari hermeneutika hukum memampukan mahasiswa untuk memahami hukum dan menafsirkan hukum secara komprehensif, selain membekali mahasiswa untuk memahami etika dalam menafsir teks. Pada gilirannya, matakuliah ini akan menunjang profil lulusan karena bermanfaat bagi lulusan yang bekerja sebagai penegak hukum, konsultan hukum, akademisi, maupun legal officer. 48 Referensi: 1. Anna Wagner. 2007. Interpretation, Law, and the Construction of Meaning, Springer. 2. R. Diah Imaningrum Susanti. 2015. Penafsiran Hukum yang Komprehensif Berbasis Lingkar Hermeneutika, Indonesian Philosophical Studies 3. Kevin J. Vanhoozer. 2006. Hermeneutics at the Crossroads, Indiana University Press. 4. Jerzy Stelmach dan Bartosz Brozek. 2006. Methods of Legal Reasoning (Chapter 5), Springer, 2.69 Kode 4146672: Antropologi Hukum (2 SKS) Sasaran pokok dalam antropologi adalah manusia, baru kemudian perilaku budayanya, bukan sebaliknya sebagaimana dalam ilmu yang lain. Dengan demikian, dalam pandangan antropologi, dimana saja ada manusia hidup bermasyarakat harus ada sistem kontrol sosialnya. Sistem kontrol sosial itu akan mempunyai kekuatan hukum, apabila ia digunakan oleh kekuasaan masyarakat guna mengatur perilaku manusia dan masyarakat bersangkutan, supaya kehidupan mereka teratur. Sepanjang masyarakat itu teratur, karena ada yang mengatur dan mempunyai kekuasaan, maka pada masyarakat itu terdapat hukum. Sebagai kelanjutan dari usaha manusia dalam masyarakat untuk memelihara sistem kemasyarakatan, maka ia menghasilkan kesamaan dan keserasian perilaku dari para anggota individu dalam masyarakat atau sebagian dari masyarakat itu. Jadi, jelaslah bahwa lapangan penelitian antropologi hukum ditujukan pada suatu garis perilaku yang menunjukkan kejadian secara tersu menerus. Referensi: 1. Hilman Hadikusuma. 2010. Antropologi Hukum. Bandung: Alumni 2. -------------------------. 2010. Pengantar Antropologi Hukum. Bandung: Citra Aditya 3. Leopold Pospisil. 2016. Antropologi Hukum: Sebuah Teori Komparatif. Bandung: Nusa Media. 2.70 Kode 4146772: Hukum Organisasi Internasional (2 SKS) Mata kuliah ini membahas organisasi internasional sebagai salah satu subjek hukum internasional untuk perkembangan hukum internasional. Pembahasan dilanjutkan dengan landasan hukum dari pembentukan organisasi internasional, dan hubungan eksternal organisasi internasional. Berikutnya membahas sejarah 49 perkembangan PBB dan Mahkamah Internasional, dan organisasi-organisasi regional lain, seperti Organisasi Rakyat Afrika, masyarakat Uni Eropa, dan ASEAN. Termasuk juga penyelesaian sengketa di organisasi internasional regional. Referensi: 1. Wiwin Yulianingsih. 2014. Hukum Organisasi Internasional. Yogyakarta: Andi Publisher. 2. Sri Setianingsih Suwardi. 2004. Pengantar Hukum Organisasi Internasional. Jakarta: UI Press. 3. Sumaryo Suryokusumo. 2007. Pengantar Hukum Organisasi Internasional. Tatanusa. 4. Lung Chu Cen, 2015. Introduction to Contemporary International Law, Oxford:Oxford University Press. 2.71 Kode 4146872: Hukum Kanonik (2 SKS) Mata kuliah Hukum Kanonik menyajikan aturan-aturan yang terdapat dalam Kitab Hukum Kanonik. Mata kuliah ini memperkenalkan doktrin dan dogma gereja katolik sebagaimana terdapat dalam Kitab Hukum Kanonik, dan kaitannya dengan masalah-masalah sosial saat ini. Referensi : 1. Kitab Hukum Kanonik 2. Robertus Rubyatmoko. 2011. Perkawinan Katolik Menurut Kitab Hukum Kanonik, Yogyakarta: Kanisius. 3. Benny Phang, O.Carm. 2017. Rahim untuk Dipinjamkan: Moralitas Kristiani pada Awal Hidup Manusia, Yogyakarta: Kanisius. 2.72. Kode 4146972: Hukum Maritim (2 SKS) Bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan secara geografis Lerletak pada persimpangan lalu-lintas perdagangan dan pelayaran internasional, pelayaran/angkutan laut termasuk perangkat hukumnya merupakan hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian. Hukum Maritim yang merupakan bidang khusus dalam sistem hukum kelautan mengandung aspek-aspek yang sangat luas, yaitu menyangkut pelayaran, pengangkutan, perkapalan, kepelabuhanan, bongkar muat, freight forwarding dan ekspedisi serta mempunyai aspek-aspek internasional yang sangat Iuas. 50 Referensi: 1. Joko Subagyo. 2010. Hukum Laut Indonesia. Bandung: Rineka Cipta. 2. Win Pudji Pamularso. 2017. Implementasi Prinsip-Prinsip Hukum Maritim di Terminal Khusus sebagai Pendukung Utama Bisnis Migas. Bandung: Alumni. 3. Nuryanto. 2014. Memahami Hukum Laut Indonesia. Mitra Wacana Media. 2.73 Kode 4147072: Psikologi Hukum (2 SKS) Hukum terbentuk dan disosialisasikan dalam pergaulan hidup manusia. ia tidak langsung bekerja secara mekanis . Pada saat undang-undang itu diberlakukan tidak otomatis ditaati, tetapi memalui proses sosialisasi yang wajar dalam proses sosial dan budaya yang mapan serta evolusionis , meskipun terkadang adapula yang revolusioner . Proses sosialisasi hukum harus berlangsung secara wajar, diawali dari penalaran dan penularan dari lingkungan terkecil yang terdekat, kemudian berkembang hingga ke masyarakat yang lebih luas. Psikologi hukum menjadi cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum sebagai perwujudan dan perkembangan jiwa manusia. Pada mulanya, psikologi hukum hanya dipandang sebagai ilmu pengetahuan pendamping atau pelengkap dari hukum positif.Akan tetapi, dalam perkembangannya dewasa ini, psikologi semakin menempati posisi studi yang penting. Sebab, apabila hukum dikelola sedemikian rupa dari berbagai aspek pendekatan, termasuk dari segi psikologi, kesenjangan antara norma hukum dan kenyataan sosial dapat ditanggulangi dengan jalan pembaharuan hukum secara lebih seksama dan sebagainya. Dengan demikian, rumusan kaidah atau norma hukum, yang diangkat dari istilah sehari-hari atau dibuat istilah khusus benar-benar mencerminkan citra kehidupan dalam masyarakat tentang keadilan. Referensi: 1. Hendra Akhdhiat. 2011. Psikologi Hukum. Bandung: Pustaka Setia. 2. Mark Constanzo. 2011. Aplikasi Psikologi dalam Sistem Hukum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2.74 Kode 4147172: Sejarah Hukum (2 SKS) Pemahaman mengenai sejarah hukum merupakan sumbangan penting terutama untuk pendidikan dan kajian di Bidang Hukum. Sejarah hukum ini dimaksudkan supaya terdapat pandangan yang lebih luas tentang hukum, khususnya hukum yang sedang berlaku berdasarkan pada sejarah hukum. Penyelidikan jejak sejarah membebaskan kita 51 dari prasangka dan memengaruhi kita untuk tidak begitu saja menerima apa adanya, melainkan harus menghadapinya secara kritis. Bidang kajian Ilmu Hukum ini, mempelajari sejarah hukum itu sebagai upaya memperluas wawasan berpikir; sehingga kita akan memiliki pengetahuan yang utuh misalnya mengapa suatu undang-undang mengatur sesuatu hal, mengapa isi pasal dari suatu undang-undang berbunyi seperti itu, apa latar belakang lahirnya undang-undang, dalam kondisi masyarakat yang bagaimanakah undang-undang itu lahir, dan apakah undang-undang yang ada masih relevan dengan kondisi masyarakat pada masa kini. Referensi: 1. Sunarmi. 2016. Sejarah Hukum. Prenada Media Group. 2. Munir Fuady. 2009. Sejarah Hukum. Ghalia Indonesia 3. John Gilissen dan Frits Gorle. Sejarah Hukum: Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama. 2.75 Kode 4125072: PLKH Konstitusi (2 SKS) Mata kuliah hukum konstitusi menegakkan hukum dan keadilan sebagaimana dalam UUD 1945, disebutkan adanya lembaga baru, yaitu Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Konstitusi melaksanakan kekuasaaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Sebagai praktik latihan kemahiran Hukum untuk menguji peraturan perundang-undangan yang inkonstitusional. Referensi: 1. Jimly Asshiddiqie. 2012. Hukum Acara Pengujian Undang-Undang. Jakarta: Sinar Grafika. 2. Abdul Latif, Muh. Syarif, dkk. 2009. Buku Ajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Total Media. 3. Marwan Mas. 2017. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Ghalia Indonesia. 2.76 Kode 4135472: Penyelesaian Sengketa Alternatif (2 SKS) Alternatif penyelesaian sengketa (APS) dimana arbitrase merupakan salah satu mekanismenya dan yang dasarkan kepada kesepakatan bersama, dapat dijadikan alat perdamaian menyelesaikan suatau sengketa yang timbul pada masa kini dan masa mendatang. Penyelesaian secara damai tersebut dapat dilakukan oleh perorangan yang profesional dengan keahlian khusus (mediator) atau diselesaikan oleh seorang atau beberapa orang ahli yang bertindak sebagai arbiter yang dipilih secara kesepakatan oleh 52 para pihak yang bersengketa dan putusannya final dan mengikat. Arbitrase dalam hal ini dapat di jadikan metode yang dominan karena adanya kredibilitas, kemampuan, kejujuran, independensi dan keahlian pada mereka yang diangkat sebagai arbiter dalam rangka usaha menyelesaikan sengketa secara damai. Dalam hal ini latar belakang keahlian arbiter pun banyak ragam (tidak selalu ahli hukum ) ia dapat berlatar belakang teknik, asuransi, ekonomi, budaya, dllnya. Berikutnya ialah bahwa aps (termasuk arbitrase) dapat dilakukan dalam suasana dan lingkungan konfidensial. Di dalam buku ini juga terdapat berbagai ketentuan, baik nasional maupun internasional yang berkaitan dengan APS/Arbitrase. Usaha ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan kepada para peminat/praktisi tanpa harus bersusah payah mencari ketentuan-ketentuannya. Dilampirkan misalnya UU 30/1999, Peraturan UNCITRAL, Konvensi New York 1958, Konvensi Washington 1965 dan alamat berbagai pusat arbitrase yang ada. Referensi: 1. Abdurrassyid H. Priyatna. 2011. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS). Fikahati Aneska. 2. Nurnaningsih Amriani. 2011. Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan. Jakarta: Rajawali Press 3. Takdir Rahmadi. 2015. Mediasi Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan Mufakat. Jakarta: Rajawali Press. 2.77 Kode 4135572: Hukum Properti (2 SKS) Hukum properti berkenaan dengan sistem kepemilikan tanah dan atau rumah termasuk pembangunan perumahan dan pemukiman baik untuk warga negara maupun orang asing (bukan WNI) yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Kepastian hukum properti di Indonesia sangat dibutuhkan para pihak yang bergerak di dalamnya. Oleh karena itu menjadi penting dikuasai oleh mahasiswa agar dapat memahami dengan baik aturan terkait bidang properti, isu hukum yang terjadi, dapat menganalisis secara cermat dan tepat permasalahan serta dapat memberikan solusi penyelesaian terhadap kasus bidang properti. Referensi: 1. Yamin Lubis dan Abd. Rahim Lubis. 2013. Kepemilikan Properti di Indonesia: Termasuk Kepemilikan Rumah oleh Orang Asing. Bandung: Mandar Maju. 2. Urip Santoso. 2016. Hukum Perumahan. Jakarta: Prenada Media Group. 53 3. Eddy M. Leks. 2016. Panduan Praktis hukum Properti: Memahami Problematika Hukum Pertanahan, Perumahan, Serta Pengembangannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2.78. Kode 4136072: Hukum Sumber Daya Alam (2 SKS) Sumber daya alam merupakan karunia dan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia sebagai kekayaan yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu sumber daya alam wajib dikelola secara bijaksana agar dapat dimanfaatkan secara berdaya guna, berhasil guna dan berkelanjutan bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat, baik generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Ketersediaan sumberdaya alam baik hayati maupun non-hayati sangat terbatas, oleh karena itu pemanfaatannya baik sebagai modal alam maupun komoditas harus dilakukan secara bijaksana sesuai dengan karakteristiknya. Sejalan dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menentukan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, maka pengelolaan sumberdaya alam harus berorientasi kepada konservasi sumberdaya alam (natural resource oriented)untuk menjamin kelestarian dan keberlanjutan fungsi sumberdaya alam, dengan menggunakan pendekatan yang bercorak komprehensif dan terpadu. Namun kenyataannya apa yang diidealkan dan diharapkan sebagaimana uraian di atas adalah jauh dari harapan, telah terjadi banyak kerusakan atas SDA kita, yang ternyata persoalan pokok dari sumber daya alam (dan lingkungan hidup) yang terjadi selama ini justru dipicu oleh persoalan Hukum dan Kebijakan atas sumber Daya Alam tersebut. Referensi: 1. Abdullah Marlang dan Rina Maryana. 2015. Hukum Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Mitra Wacana Media. 2. Ahmad Redi. 2014. Hukum Sumber Daya Alam Dalam Sektor Kehutanan. Jakarta: Sinar Grafika 3. I Nyoman Nurjaya. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Dalam Perspektif Antropologi Hukum. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2.79. Kode 4136172: Hukum Pemerintahan Desa (2 SKS) Desa merupakan bagian terkecil dari wilayah pemerintahan di Indonesia. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka Desa 54 memiliki kewenangan untuk memiliki pemerintahan sendiri. Kewenangan dan tanggung jawab pemerintahan desa secara teoritis, normatif, dan praktik akan dibahas lebih mendalam pada mata kuliah ini. Sebagai pengembangan dari ilmu hukum pemerintahan daerah dan era otonomi daerah. Referensi : 1. Ni’matul Huda. 2015. Hukum Pemerintahan Desa: Dalam Konstitusi Indonesia Sejak Kemerdekaan Hingga Era Reformasi. Malang: Setara Press. 2. Nata Irawan. 2017. Tata Kelola Pemerintahan Desa Era UU Desa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 3. Moh. Solekhan. 2014. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berbasis Partisipasi Masyarakat (Edisi Revisi). Malang: Setara Press. 2.80. Kode 4136272: Perbandingan Hukum Tata Negara (2 SKS) Perbandingan merupakan salah satu sumber pengetahuan yang penting dalam kajian ilmu hukum. Perbandingan sebagai suatu teknik, disiplin, perlaksanaan, dan metode ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Hal ini membentuk cabang studi hukum baru yang disebut “Perbandingan Hukum”, yang menggunakan penelitian terhadap hukum dan berbagai negara dengan teknik perbandingan. Hal ini karena sistem hukum yang diberlakukan oleh suatu negera, baik hukum pidana maupun perdata memiliki persamaan dan perbedaan, dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya faktor sejarah, faktor geografis, dan faktor sosiologis. Perkembangan perbandingan hukum setelah berakhirnya Perang Dunia II mempunyai peranan yang sangat penting karena hubungan antarnegara di dunia semakin erat dan saling membutuhkan. Sikap ketergantungan tersebut mendorong negara-negara yang ada di dunia untuk mempelajari tata kehidupan negera lain, yang juga menyangkut sistem hukumnya melalui perbandingan hukum yang semakin luas ruang lingkupnya dan sangat berperan dalam hubungan antarbangsa di dunia. Referensi: 1. Sjahran Basah. 2012. Hukum Tata Negara Perbandingan. Bandung: Alumni. 2. Beni Ahmad Saebani dan Ai Wati. 2016. Perbandingan Hukum Tata Negara. Jakarta: Pustaka Setia. 3. Nomensen Sinamo. 2015. Perbandingan Hukum Tata Negara. Jala Permata. 55 3. Sistem dan Metode Pembelajaran Mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam proses belajar dengan cara mengubah pola pengajaran yang pasif, dari pengajaran yang berpusat pada dosen (teacher centered) menjadi berpusat pada mahasiswa (student center learning/SCL), meningkatkan minat baca mahasiswa, dengan pemberian tugas-tugas membaca atau meringkas, mengintensifkan kemampuan analitikal, mengintensifkan proses pembelajaran Bahasa Inggris secara aktif, membiasakan mahasiswa untuk membaca, meringkas atau menterjemahkan jurnal, dan membiasakan mahasiswa untuk mencari bahan/materi kuliah melalui surfing internet. Keterlibatan mahasiswa dalam proses perkuliahan dilakukan sesuai dengan Pedoman Akademik Universitas/Fakultas dengan tingkat presensi minimal 75% dan pemenuhan pengerjaan tugas-tugas, Ujian Tengah Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS). Keterlibatan mahasiswa secara aktif lainnya dalam proses belajar dapat berupa keikutsertaan dalam kegiatan pelatihan atau seminar internal maupun eksternal. Peluang pengembangan pribadi tersedia bagi mahasiswa/lulusan dengan diperolehnya pendidikan agama/etika dan pendidikan nilai. Secara kurikuler pendidikan agama dan pendidikan nilai dilaksanakan dalam kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPK) dan secara instruksional dalam mata kuliah lain yang relevan. Pengembangan keterampilan mahasiswa/lulusan (khususnya dalam praktek dan latihan kemahiran hukum/PLKH), menciptakan/memperoleh pekerjaan yang berhasil meningkatkan karir dan memungkinkan pengembangan aktualisasi diri dapat dilakukan berdasarkan pendidikan entrepreneurship yang bersifat non kurikuler. Hal ini mengingat bahwa kinerja seorang profesional akan menjadi optimal apabila kemampuan yang tinggi ditunjang oleh sikap, tanggung jawab, dan pembawaan diri seorang yang berhasil atau jiwa menegakkan keadilan. 4. 4.1. Laboratorium dan Aturan Penggunaannya Laboratorium Fakultas Hukum Dalam proses pembelajaran, di samping mendapatkan perkuliahan yang bersifat teoritis, mahasiswa juga diwajibkan untuk melakukan kegiatan lain sehubungan dengan mata-kuliah tertentu, yaitu kegiatan praktek dan latihan kemahiran hukum (PLKH), yang mencakup mata kuliah PLKH Acara Perdata, PLKH Acara Pidana, PLKH Peradilan Agaman (PLKH Varia Peradilan), PLKH Peradilan Tata Usaha Negara. 56 Kegiatan praktikum merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan di laboratorium, untuk melatih ketrampilan dan kemampuan mahasiswa memecahkan masalah melalui kegiatan peradilan semu sehingga dapat memahami tata cara/mekanisme beracara di pengadilan sebagai penyelesaian sengketa secara litigasi. 4.2. Fungsi Laboratorium a. menyiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang meliputi aplikasi metodologi dalam satu atau sebagian cabang ilmu sesuai dengan bidang studi hukum dalam rangka memperoleh wawasan eksperimental; b. menyiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam satu atau sebagian cabang ilmu sesuai dengan bidang hukum; 4.3. Penggunaan Laboratorium a. Laboratorium dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan mata kuliah praktek dan latihan kemahiran hukum (PLKH) yang diselenggarakan dan diatur oleh Fakultas/Jurusan. b. Penggunaan fasilitas laboratorium untuk kepentingan akademik ditentukan tersendiri oleh Fakultas/Jurusan dan Kepala Laboratorium. c. Penggunaan peralatan laboratorium oleh warga kampus yang tidak secara langsung berkaitan dengan kegiatan akademik dikonsultasikan dan dimintakan ijin kepada Kepala Laboratorium. 5. Seminar 5.1. Pengertian Seminar Proposal Skripsi Seminar yang ada pada Fakultas Hukum adalah seminar proposal skripsi adalah kegiatan akademis yang dilakukan mahasiswa dengan menyusun proposal berdasarkan format yang telah ditentukan fakultas sesuai dengan topik kajian yang dipilih. Seminar proposal merupakan bagian dari penyusunan skripsi (6 sks). 5.2. Tujuan seminar proposal skripsi a. Mahasiswa menguraikan dan mempresentasikan garis besar isi proposal skripsi yang diajukan antara lain latar belakang permasalahan, tujuan, manfaat, metode penelitian serta kedalaman referensi yang dipilih dalam menyusun proposal. Seminar proposal skripsi dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari dosen 57 pembimbing yang ditetapkan dalam SK Dekan atas usulan Kepala Bidang Hukum (Ka.Bid. Ilmu Hukum) dengan memperhatikan bidang ilmu yang relevan dan jabatan fungsional akademik. b. Memperoleh masukan dari mahasiswa semester lain guna perbaikan serta kelayakan sebagai karya ilmiah berupa skripsi. 58