Uploaded by olyvia

pedoman akademik FH 201920sip

advertisement
PROFIL DAN PEDOMAN AKADEMIK
FAKULTAS HUKUM
A.
PROFIL FAKULTAS HUKUM
1.
Sejarah
Fakultas hukum Universitas Katolik Widya Karya Malang pada awalnya
mendapat status terdaftar pada tanggal 15 Februari 1986 berdasarkan SK Mendiknas
No.075/0/1986. Kemudian pada tahun 1993, program studi ilmu hukum mendapat ijin
penyelenggaraan berdasarkan SK No.646/Dikti/Kep/1993.
Berbagai upaya untuk berbenah diri telah diupayakan untuk mengoptimalkan
kontribusi Fakultas Hukum program studi hukum bagi pengembangan daya saing
bangsa dalam menghadapi persaingan globalisasi melalui: pengembangan dan
penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi peningkatan kualitas layanan
kepada stakeholders dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma
pengelolaan Perguruan Tinggi dari model sentralisasi menuju model desentralisasi
seperti yang menjadi konsep dasar Higher Education Long Term Strategy (HELTS)
2003-2010 dan menanggapi RAISE (Relevance, Academic Atmosphere, Internal
Management and Organization, Sustainability, Efficiency) sebagai isu strategis yang
bertujuan untuk menjaga keberlangsungan dan pengembangan institusi pendidikan
tinggi yang diwujudkan dalam peningkatan kinerja Perguruan Tinggi. Untuk itu
dibutuhkan perjuangan dan kerja keras serta komitmen nyata, serta dukungan dari
Fakultas Hukum dan Universitas Katolik Widya Karya untuk mewujudkan Program
Studi Hukum sebagai program studi yang berkarya nyata di tengah masyarakat dan
perubahan dunia yang sangat dinamis, sesuai dengan semboyan UKWK yaitu scientia
ad laborem, yang berarti ilmu pengetahuan yang diabdikan kepada masyarakat.
Penerapan slogan ‘Inspiring your future’ sejak lustrum ke-5 menjadi simbol
pembaharu jiwa dan semangat Lembaga untuk peduli terhadap keberadaannya sebagai
Perguruan Tinggi yang berkualitas dan profesional, dan memberikan inspirasi masa
depan generasi penerus bangsa, terutama melalui proses pembelajaran dan pembekalan
lulusan dengan materi-materi yang terkait dengan kemampuan intelektual dan nilai-nilai
softskills yang dibutuhkan dunia kerja.
Program Studi mencitrakan pelayanan dengan menerapkan nilai ajaran Kristiani
yaitu cinta kasih yang terdiri dari keadilan, kebenaran dan kejujuran, yang mendasari
1
penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Penerapan ajaran kristiani tersebut tercermin
dalam motto pelayanan: 'I-CARE' sebagai pengejawantahan dari: Ikhlas, Cekatan, Aktif,
Ramah dan Empati, dengan konsep ‘melayani dalam kasih’ dan bukan ‘untuk dilayani’.
2.
Visi, Misi, Tujuan Prodi Hukum
2.1. Visi
Visi Program Studi Hukum menjadi program studi yang unggul dalam penerapan
ilmu hukum dalam karya yang dijiwai nilai-nilai Katolik dan Pancasila.
2.2. Misi jurusan/Program Studi Hukum
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran
di bidang hukum secara
profesional.
2. Menyelenggarakan penelitian di Bidang Hukum untuk menyelesaikan masalah
sosial kemasyarakatan dan pengembangan bidang hukum.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang hukum berbasis
riset dan kebutuhan masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan umum (bonum
commune).
2.3. Tujuan dan sasaran Program Studi Hukum
2.3.1. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi di program
studi hukum.
2. Menghasilkan Lulusan yang Berkualitas dan Memiliki Kompetensi yang sesuai
dengan Kebutuhan Dan Tuntutan Pemangku Kepentingan di Program Studi
Hukum.
3. Meningkatkan Kualitais Dosen yang Selaras Dengan Kebutuhan Masyarakat di
Program Studi Hukum.
4. Mengembangkan Ipteks yang selalu baru melalui kegiatan penelitian dan
menyebarluaskan IPTEKS melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
sesuai Program Studi hukum
5. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Sarana Dan Prasarana yang Diperlukan
Untuk Penyelenggaraan Program Studi hukum
6. Meningkatkan jaringan kerjasama untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan civitas akademika sesuai dengan Program Studi Hukum.
2
2.3.2. Sasaran
1. Tercapainya kualitas sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi di program studi
hukum.
2. Dihasilkannya lulusan yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan pemangku kepentingan di program studi hukum.
3. Tercapainya kualitas dosen yang selaras dengan kebutuhan masyarakat di
program studi hukum.
4. Tercapainya pengembangan IPTEKS yang selalu baru melalui kegiatan
penelitian dan menyebarluaskan IPTEKS melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat sesuai program studi hukum.
5. Tercapainya kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
penyelenggaraan program studi hukum.
6. Terjalinnya
jaringan
kerjasama
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
ketrampilan civitas akademika sesuai dengan Program Studi hukum.
2.4. Dasar Hukum
Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Fakultas Hukum
Universitas Katolik Widya Karya Malang mendasarkan diri pada:
1.
Undang Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
2.
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3.
Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4.
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi;
5.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002
Tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;
6.
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
Akreditasi dan Surat Keputusannya
Pada tahun 2000, Fakultas Hukum program studi ilmu hukum mendapat status
terakreditasi berdasarkan SK.No.021/BAN/PT/AK-IV/VIII/2000 tanggal 31 Agustus
2000. Ijin penyelenggaraan diperpanjang melalui SK No.2731/D/T/2003 tentang
Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Program Studi pada Unika Widya Karya Malang.
Pada tahun 2004 Fakultas Hukum Program Studi Ilmu Hukum mendapat status
Terakreditasi dengan nilai 346 atau peringkat B berdasarkan SK Badan Akreditasi
3
Nasional RI No. 022/BAN/PT/Ak-VIII/S1/VI/2004 tertanggal 17 Juni 2004. Pada tahun
2009 mendapat status terakreditasi C berdasarkan SK BAN PT No.008/BAN-PT/AkXII/S1/V2009 . Terakhir status terakreditasi C sesuai SK BAN PT No. 039/BANPT/Akred/S/II/2015.
4.
Profil Lulusan dan Kompetensi
Profil Lulusan wajib memuat aspek sikap, keterampilan umum dan keterampilan
khusus. Profil Lulusan Program Studi Hukum sebagai berikut :
No
1.
Profil Lulusan
Penegak Hukum
(hakim, jaksa, polisi, advokat)
Deskripsi
Hakim, jaksa, polisi, advokat yang
bertanggung jawab atas profesinya untuk
menegakkan hukum yang berkeadilan.
2.
Legal Consultant
Seseorang yang mampu memberikan
saran/pandangan hukum berdasarkan aturan,
prinsip-prinsip hukum dan kebijakan yang
ditunjang dengan kemampuan argumentasi
dan negosiasi yang baik dengan menjunjung
tinggi etika profesi dan nilai kemanusiaan.
3.
Akademisi
Seseorang yang mampu berpikir objektif,
logis, kritis, sistematis, dan inovatif, dalam
konteks pengembangan IPTEKS dalam
Bidang Hukum berdasarkan Pancasila &
spirit Ex Corde Ecclessiae.
4.
Legal Officer
Seseorang yang mampu menerapkan
keahlian dan kemahiran di bidang hukum
sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu hukum
dan etika profesi dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komputer.
Dalam pengembangan kurikulum, maka kurikulum jurusan disusun dengan berpedoman
pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan disesuaikan dengan kebutuhan nyata
di bidang hukum dan profesional mengacu pada Kualifikasi Kerangka Nasional
Indonesia (KKNI) standar 6.
5.
Tata Kelola
Tata kelola adalah suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpinan, sistem
pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan secara efektif di dalam universitas/institusi
4
yang mengelola program studi.
Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata kelola
termasuk bagaimana kebijakan dan strategi disusun sedemikian rupa sehingga
memungkinkan terpilihnya pemimpin dan pengelola yang kredibel dan sistem
penyelenggaraan program studi secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan.
Organisasi dan sistem tata kelola yang baik (good governance) mencerminkan
kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan keadilan Fakultas/Perguruan
Tinggi dalam mengelola program studi. Dalam melaksanakan tugasnya, Dekan, Ketua
Bidang, Kepala Laboratorium dan Ketua BKBH mengacu pada tata kerja fakultas yang
termuat dalam SOP (standard operating procedures).
Tata kerja organisasi dipimpin, diatur dan dikoordinasi dengan pedoman kerja sebagai
berikut:
1. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi;
2. Mematuhi pimpinan Fakultas;
3. Mematuhi petunjuk atasan dan menyampaikannya kepada bawahan;
4. Memimpin dan mengawasi bawahan;
5. Mengadakan evaluasi serta koreksi setiap semester dan tahunan;
6. Memberikan laporan periodik kepada atasan.
Secara umum dapat digambarkan bahwa mekanisme tata kelola di Fakultas
Hukum dilaksanakan sebagai berikut:
1. Hal yang bersifat strategis dan sentralistik di tingkat universitas diputuskan oleh
Rektorat
setelah
mendapat
pertimbangan
dari
Senat
Universitas
dan
didelegasikan ke bawah, antara lain: aturan jam kerja, beban tugas mengajar
dosen, pedoman akademik dosen, dan lain-lain.
2. Hal yang bersifat koordinatif diputuskan dalam rapat-rapat rutin, yaitu Rapim
(Rapat Pimpinan: rapat koordinasi antara Rektor dan Para Wakil Rektor),
Rakorpim (Rapat Koordinasi Pimpinan: rapat antara Rektor, Wakil Rektor, dan
Dekan), Rakorpim Plus (Rapat Koordinasi Pimpinan: rapat antara Rektor, Wakil
Rektor, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kepala Pusat
Penjaminan Mutu, Kepala Pusat Teknologi Informatika dan Komunikasi, Kepala
Perpustakaan, Dekan, Sekretaris Fakultas, dan Ketua Program) yang diadakan
secara periodik.
5
3. Hal yang bersifat otonomi fakultas diserahkan sepenuhnya kepada fakultas yang
bersangkutan melalui koordinasi dengan pejabat struktural di lingkungan
fakultas.
4. Hal yang bersifat konsultatif, keputusan diambil berdasarkan kesepakatan dan
persetujuan dengan pihak-pihak terkait sesuai dengan kepentingannya
5.1. Struktur Organisasi, Koordinasi dan Cara Kerja Fakultas
DEKAN
KEPALA
BIDANG HUKUM
BKBH
DOSEN
LABORATORIUM
5.2. Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur
dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang
disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi
yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan
pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan
arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan,
tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan operasional
berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional
program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar
6
unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan
kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
Fakultas Hukum dipimpin oleh seorang Dekan yang bertanggungjawab langsung
kepada Rektor. Dekan adalah penanggung jawab utama tingkat fakultas, di samping
memberikan arahan serta kebijakan umum, menetapkan peraturan, norma dan tolok ukur
penyelenggaraan Fakultas. Dalam melaksanakan tugasnya, Dekan dibantu oleh Kepala
Bidang Hukum, Kepala Laboratorium, Ketua BKBH, dan tenaga administrasi.
Ketua Program mempunyai tanggung jawab untuk merancang, melaksanakan,
mengendalikan, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut semua aktivitas akademik di
tingkat program/program. Ketua Progam dan pelaksana akademik dibantu oleh unsur
pelaksana administratif yaitu staf administrasi yang menangani urusan administrasi
akademik, urusan administrasi kemahasiswaan dan hubungan alumni.
Struktur tersebut merupakan sistem penyelenggaraan Fakultas hukum yang juga
dilengkapi dengan tugas dan fungsi dari masing-masing unsur sehingga terbentuk
pembagian kerja dan hubungan kerja yang efektif. Tugas dan fungsi dari setiap unit sudah
dirumuskan cukup jelas pada statuta universitas yang kemudian dijabarkan lagi dalam
deskripsi kerja.
Interaksi antar unsur terjaga dalam suasana kebersamaan tim di mana seluruh
anggotanya bersinergi dan tetap kondusif dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan.
Komunikasi antar unsur terjalin baik dengan memprioritaskan komunikasi yang efektif,
sehingga keserasian dengan motivasi kerja dapat berjalan dengan baik. Keseluruhan
bagian tersebut membentuk suatu sistem yang dipahami oleh seluruh unsur. Visi, misi,
tujuan, dan sasaran Fakultas Hukum dijadikan dasar bagi penyelenggaraan aktifitas
akademis, yang disertai dengan aturan-aturan dan pedoman-pedoman pelaksanaannya
sehingga diharapkan kesepahaman yang ada akan menciptakan suasana akademis yang
kondusif.
5.3. Deskripsi kerja tiap tiap unit kerja adalah sebagai berikut :
A. Dekan :
1.
Mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan pengajaran, penelitian
dan pengabdian masyarakat di tingkat fakultas;
2.
Merencanakan dan mengkoordinasikan peningkatan jumlah mahasiswa di tingkat
fakultas;
7
3.
Merencanakan dan mengkoordinasikan peningkatan kualitas lulusan;
4.
Merencanakan dan mengkoordinasikan peningkatan SDM di tingkat Fakultas;
5.
Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan akademik dan penunjang akademik
di tingkat fakultas;
6.
Merencanakan pengembangan program studi;
7.
Menciptakan iklim kerja yang sehat di tingkat Fakultas;
8.
Melaksanakan fungsi organisasi dan kepemimpinan secara efektif dan efisien;
9.
Mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat fakultas;
10. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah atasan langsung demi kepentingan
lembaga.
B. Kepala Bidang Hukum :
1. Membuat perencanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) di tingkat program studi;
2. Melaksanakan dan memonitor pelaksanaan Proses Belajar Mengajar;
3. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan akademik dan penunjang akademik
di tingkat program/program;
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat di tingkat
program studi;
5. Mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat program studi;
6. Melaksanakan tugas – tugas lain atas perintah atasan demi kepentingan lembaga.
C. Kepala Laboratorium Hukum :
1. Melayani kegiatan praktik bagi mahasiswa, baik untuk pendidikan dan pengajaran
maupun penelitian dan pengabdian pada masyarakat;
2. Mempersiapkan sarana penunjang Laboratorium untuk kegiatan pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat;
3. Menyusun buku penunjang praktik hukum untuk mahasiswa;
4. Menyusun program pengembangan sarana laboratorium sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan ilmu teknologi atau seni tertentu;
5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengembangan sarana Laboratorium;
6. Membuat dan memonitor tata tertib dalam pelaksanaan praktikum;
7. Merencanakan dan membuat laporan anggaran praktikum;
8. Melaksanakan tugas–tugas lain atas perintah atasan demi kepentingan lembaga.
8
D. Tenaga Kependidikan (Tendik) Fakultas :
1. Melaksanakan registrasi mahasiswa baru dan mahasiswa lama:
a. Mengumpulkan blangko biodata;
b. Meng-entry data mahasiswa di Sistem Informasi Manajemen (SIM).
2. Melaksanakan administrasi perkuliahan di tingkat fakultas:
a. Mencetak Kartu Rencana Studi;
b. Mencetak presensi kuliah;
c. Meng-entry data perkuliahan di Sistem Informasi Manajemen (SIM) (kehadiran
dosen dan mahasiswa, materi, dll.);
d. Merekapitulasi, mencetak rekapitulasi presensi, dan menyerahkannya kepada
Biro Administrasi Akademik (BAA) setelah ditandatangani oleh Dekan.
3. Menerima, mengecek, dan mengarsip kesediaan mengajar dosen serta memberikan
tembusan/copy kesediaan mengajar ke BAA.
4. Melaksanakan administrasi Ujian Tengah Semester (UTS):
a. Menerima berkas ujian ujian BAA dan memasukkan berkas ujian (kecuali soal
ujian) ke sampul;
b. Menyerahkan berkas ujian dosen tidak tetap ke bagian Ekspedisi Universitas
(BAU);
c. Menyerahkan berkas ujian dosen tetap kepada dosen yang bersangkutan;
d. Menerima nilai UTS dari dosen dan memberikan tanda terima nilai dan
mengarsipkannya.
5. Melaksanakan administrasi Ujian Akhir Semester (UAS):
a. Mencetak dan membagi Kartu Peserta Ujian (KPU) setelah mahasiswa
menyerahkan tanda bukti penyelesaian administrasi keuangan yang telah
disahkan;
b. Menerima berkas ujian dari BAA dan memasukkan berkas ujian (kecuali soal
ujian) ke sampul;
c. Menyerahkan berkas ujian dosen tidak tetap ke Bagian Administrasi Umum
(BAU);
d. Menyerahkan berkas ujian dosen tetap kepada dosen yang bersangkutan;
e. Merekapitulasi jumlah questionnaire mahasiswa dan menyerahkan pada Dekan;
f. Menerima nilai UAS dari dosen dan memberikan tanda terima nilai dan
mengarsipkannya;
9
g. mencetak KHS dan menyerahkannya kepada BAA setelah ditandatangani oleh
Dekan.
6. Menyiapkan data pendukung laporan FEEDER dan meng-entry data bersama-sama
dengan BAA dan didampingi Ketua Bidang Ilmu;
7. Menyiapkan data-data yang diminta sesuai kebutuhan;
8. Melaksanakan administrasi surat menyurat di fakultas;
9. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah atasan langsung demi kepentingan
lembaga.
5.4. Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur
dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang
disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi
yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan
pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan
arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan,
tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi. Dalam
menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan
organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan
kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi.
Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam
organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan
menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
6.
Kerjasama
Dalam rangka pengembangan jurusan untuk meningkatkan mutu, maka prodi
bersama dengan fakultas mengupayakan untuk menjalin kerjasama dan kemitraan
dengan perguruan tinggi atau instansi lain. Untuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, maka suatu Perguruan Tinggi tidak dapat berdiri sendiri tetapi terkait
dengan instansi lain termasuk dengan pemerintah atau swasta sebagai mitra. Oleh
karena itu, kerjasama antar perguruan tinggi baik fakultas hukum dari perguruan tinggi
nasional maupun internasional, sangat penting untuk terus diupayakan terutama dalam
10
mencari bentuk link and match yang dinamis dalam menjamin mutu pendidikan dan
pengajaran.
Kerjasama yang dapat dilakukan dengan perguruan tinggi lain adalah dalam
bidang pendidikan atau pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat oleh
dosen atau mahasiswa atau bersama-sama. Secara lebih rinci kerjasama ini dapat
dilangsungkan antara lain dengan rencana program penyelenggaraan bersama prodi,
tukar menukar dosen untuk pengajaran, studi lanjut, penelitian dosen, pengabdian pada
masyarakat, tukar menukar mahasiswa untuk menempuh matakuliah, pelatihan,
penelitian dan pengabdian masyarakat secara bersama-sama.
Selain pihak perguruan tinggi pihak lain yang menjalin kerjasama antara lain
pihak instansi pemerintah, BUMN, praktisi (hakim, advokat, notaris, dll), perusahaan
swasta maupun LSM. Harapan dari kerjasama ini adalah munculnya peluang untuk
program
magang,
penelitian
dan
informasi
lowongan
pekerjaan.
Dengan
mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak luar diharapkan dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia baik dari hard skills maupun soft skills.
7.
Dosen Tetap
Seluruh dosen tetap di Fakultas Hukum memiliki standar pendidikan minimum
adalah S2, sesuai dengan bidang kompetensinya serta praktisi hukum yang pakar dalam
bidang litigasi maupun non litigasi. Dosen tetap memiliki kepangkatan mulai dari
Asisten Ahli sampai Lektor Kepala, serta terdapat keterlibatan profesor dalam proses
belajar mengajar.
B. PEDOMAN AKADEMIK FAKULTAS
1.
Standar Akademik (level 5 & 6 mengacu KKNI) dan Capaian Pembelajaran
Prodi
a.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi
dan kompetensi
tenaga
kerja
Indonesia
yang menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan dan
pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan
dengan struktur di berbagai sektor pekerjaan. KKNI merupakan perwujudan mutu dan
jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan
kerja nasional serta sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (learning
11
outcomes)nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumberdaya manusia
yang bermutu dan produktif.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan sistem yang
berdiri sendiri dan merupakan jembatan antara sektor pendidikan dan pelatihan untuk
membentuk SDM nasional berkualitas dan bersertifikat melalui skema pendidikan
formal, non formal, informal,pelatihan kerja atau pengalaman kerja. Jenjang kualifikasi
adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun
berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/ataupelatihan yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja. KKNI terdiri dari 9
(sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari kualifikasi 1 sebagai tingkat
terendah
hingga kualifikasi 9 sebagai tingkat tertinggi.
b.
Capaian Pembelajaran Lulusan
1. Aspek Sikap
No
Kode
Capaian Pembelajaran
1.
ST – 1
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius
2.
ST – 2
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral dan etika
3.
ST – 3
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila
4.
ST – 4
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan
bangsa
5.
ST – 5
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
6.
ST – 6
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan
7.
ST – 7
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara
8.
ST – 8
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
9.
ST – 9
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri
12
10. ST
– Menginternalisasi
10
2.
semangat
kemandirian,
kejuangan,
dan
kewirausahaan
Keterampilan Kerja Umum
No
Kode
Capaian Pembelajaran
1.
KU - 1
Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
yang sesuai dengan Bidang Hukum
2.
KU - 2
Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur yang
sesuai dengan Bidang Hukum
3.
KU - 3
Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan
nilai humaniora yang sesuai dengan Bidang Hukum berdasarkan
kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi,
gagasan, desain atau kritik seni
4.
KU - 4
Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian yang sesuai dengan
Bidang Hukum dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi
5.
KU - 5
Mampu
mengambil
keputusan
secara
tepat
dalam
konteks
penyelesaian masalah yang sesuai dengan Bidang Hukum ,
berdasarkan hasil analisis informasi dan data
6.
KU - 6
Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar
lembaganya yang sesuai dengan Bidang Hukum
7.
KU - 7
Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
dan melakukan supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian
pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah
tanggung jawabnya yang sesuai dengan Bidang Hukum
8.
KU - 8
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja
yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola
pembelajaran secara mandiri yang sesuai dengan Bidang Hukum
13
9.
KU - 9
Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi yang sesuai dengan Bidang Hukum
3.
Keterampilan Kerja Khusus
No
1
Kode
Capaian Pembelajaran
KK – 1
Mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah
serta mencari solusi berbasis ilmiah dalam Sistem Hukum secara
adil dan disiplin dalam berpikir, berkata, dan berperilaku
KK – 2
2
Mampu mengambil prakarsa untuk menemukan solusi berbasis
ilmiah dalam Sistem Hukum yang berkelanjutan
KK – 3
3
Mampu mengkomunikasikan
hasil-hasil IPTEKS sesuai etika
profesi hukum melalui argumentasi, komunikasi, dan negosiasi yang
efektif;
4
KK - 4
Mampu memanfaatkan dan mengoperasikan keunggulan Teknologi
Informasi dan Komputer untuk menunjang usaha Pengembangan
Hukum
4.
Penguasaan Pengetahuan
No
Kode
Capaian Pembelajaran
1
PP - 1
Menguasai prinsip-prinsip hukum;
2
PP - 2
Menguasai berbagai metode penyelesaian sengketa hukum;
Mampu mengembangkan dan menyebarluaskan informasi yang
terkait
dengan
perkembangan
hukum
demi
peningkatan
kesejahteraan masyarakat;
3
PP - 3
Mampu mengikuti dan mengkritisi perkembangan hukum melalui
teknologi informasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat
berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan spiritualitas Ex Corde
Ecclessiae.
14
C. Kurikulum
1.
Sebaran Mata Kuliah & Prasyarat
MATA KULIAH
SEM
No.
Kode
1
4110172
Agama I
2
Waji
b (W)
2
2
4110572
Bahasa Indonesia
2
2
3
4120974
Pengantar Ilmu Hukum
4
3
4120874
Pengantar
4
4
4
1
NAMA
sks
Hukum
Pilihan
(P)
Prasyarat
Indonesia
5
4121072
Ilmu Negara
2
4
6
4124072
Bahasa Inggris Hukum
2
2
7
4110672
TIK
2
2
18
18
Total SKS (W)
Total SKS (P)
1
4110372
Pancasila
2
2
2
4110772
Logika
2
2
4121174
Hukum Perdata
4
4
3
4120974
4121274
Hukum Pidana
4
4
4
4120874,
4120974
4121374
2
4120874,
Hukum Tata Negara
4
4
4120874,
4120974,
5
4121072
4122272
Hukum Adat
2
2
6
4120874,
4120974
4122372
7
Hukum
Islam
Waris Islam
dan
Total SKS (W)
2
2
4120874,
4120974
20
20
4
4
4121374
4
4
4121174
Total SKS (P)
3
1
2
4121874
Hukum Administrasi
Negara
4121574
Hukum Acara Perdata
15
3
4121674
Hukum Acara Pidana
4
4
4121274
4
4121774
Hukum Dagang
4
4
4121174
4110472
Pendidikan
2
2
2
2
20
20
5
6
Kewarganegaraan
4122172
Ilmu Perundang-
4121374
undangan
Total SKS (W)
Total SKS (P)
1
2
3
4
5
4
6
7
4122672
Hukum Internasional
4
4
4121374
4121972
Hukum Acara PTUN
2
2
4121374,
4121874
4123572
Hukum Lingkungan
2
2
4121374,
4121874
4122872
Hukum Konstitusi
2
2
4121374
4122472
Hukum Perikatan
2
2
4121174,
4121774
4122572
HKI
4122672
Hukum
Perdata
2
2
4121174
2
2
4121174
Internasional
8
4122772
Hukum Ketenagakerjaan
2
2
9
4122072
Hukum Agraria
2
2
10
4123972
Hukum Pemda
2
2
22
22
Total SKS (W)
Total SKS (P)
5
1
4123872
Hukum dan HAM
2
2
2
4122972
Kriminologi
2
2
4121274
4123072
Hukum Perlindungan
2
2
4121174,
3
Konsumen
4121774,
4122472
4
4123172
Hukum Surat Berharga
2
2
5
4123272
Hukum Pajak
2
2
4122472
16
6
4123372
Hukum Perlind Peremp
2
2
& Anak
7
4124772
PLKH Per-UU.an
2
2
4122172
8
4124872
PLKH PTUN
2
2
4121972
9
4123672
Sosiologi Hukum
2
2
10
4123772
Tindak Pidana Khusus
2
2
20
20
2
2
Total SKS (W)
4121274
Total SKS (P)
1
2
4123472
4124674
3
4124972
4
4124472
5
4110272
6
4124272
Hukum Jaminan
PLKH Varia Peradilan
(perdata, pidana)
PLKH Kontrak
4121574,
4
4
2
2
2
Agama II
2
2
Filsafat Hukum
2
2
dan Penulisan Hk
4121674,
4122372
2
Metodologi & Penelitian
4122472
4122472
4110172
Mata Kuliah Pilihan (Max 8 SKS)
6
7
4146372
8
4146472
9
4146572
10
4146672
11
4146772
12
4146872
13
2
2
2
2
Hermeneutika Hukum
2
2
Antropologi Hukum
2
2
2
2
Hukum Kanonik
2
2
4146972
Hukum Maritim
2
2
14
4147072
Psikologi Hukum
2
2
15
4147172
Sejarah Hukum
2
2
Total SKS (W)
Total SKS (P)
Hukum Dan Teknologi
Hukum Kekerabatan dan
waris adat
Hukum
Organisasi
Internasional
14
8
17
1
2
3
4
4125072
4124372
4124172
4137272
PLKH Konstitusi
Etika
dan
Tanggung
jawab profesi
Penalaran Hukum
KKN
2
2
2
2
2
2
2
2
4122172,
4122872
Syarat 110
sks
MK Konsentrasi (syarat 6 sks)
A.Penyelesaian Sengketa
1
7
2
3
4
4135172
4135272
4135372
4135472
Peny. Sengketa Bisnis
Peny.
Sengketa
Hubungan Industrial
Peny. Sengketa Pajak
Alternatif
Penyelesaian
Sengketa (Non Litigasi)
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
B. Hukum Bisnis
1
2
3
4
4135572
4135672
4135772
4135872
Hukum Properti
Hukum
Lembaga Jasa
Keuangan
Hukum
Penanaman
Modal
Hukum Kepailitan
4121174
4121174
4121174
4121174
C. Hukum Pemerintahan
Hukum dan Kebijakan
1
4135972
Publik
Hukum
2
4136072
2
Sumber
Daya
Alam
Hukum
2
Pemerintahan
3
4136172
Desa
4
4136272
Perbandingan
2
Hukum
2
2
2
2
2
18
Tata Negara
Total SKS (W)
8
Total SKS (P)
8
1
4124576
Penulisan Hukum/skripsi
Total SKS (W)
8
6
6
6
6
Total SKS (P)
TOTAL SKS YANG DITAWARKAN
TOTAL sks WAJIB
161
133
TOTAL sks PILIHAN
28
JUMLAH SKS MINIMUM LULUS S1 (WAJIB + PILIHAN)
2.
144
Deskripsi Singkat & Referensi
2.1. Kode 4110172: Agama I (2 SKS)
Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang agama, iman dan spiritualitas
serta kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mereka dapat
menghayati profesinya di bidang IPTEKS berpedoman pada agama, iman dan
spiritualitas secara benar.
Referensi :
1.
Handbook Perkuliahan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum
(http://academia.edu/9796272/HANDBOOK_PERKULIAHAN_AGAMA_KATO
LIK DI_PERGURUAN_Tinggi_UMUM)
2.
Pendidikan Agama untuk Perguruan Tinggi, Direktorat Jendral Pembelajaran dan
Kemahasiswaaan Kementrian Riset , Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia 2016.
3.
Smith, H., Agama-Agama Manusia, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2001.
4.
Syukur Dister, N., Pengalaman dan Motivasi Beragama, Kanisius, Yogyakarta,
1988.
5.
Syukur Dister, N., Psikologi Agama, Kanisius, Ygyakarta, 1992.
6.
Jongeneel, J.A.B., Misteri Kepercayaan dan Ilmu Pengetahuan, BPK Gunung
Mulia, Jakarta, 2000.
7.
Heschel, A.J, God in Search of Man: A Philosophy of Judasim, Farrar, Straus and
Giraux, New York, 1983.
19
8.
Stanley Kripper, The Future of Relegion,
(http://www.stanleykrippner.com/papers/basel-the-future-of-religion)
2.2.
Kode 4110772 : Logika (2 SKS)
Walaupun secara substansial mata kuliah ini merupakan bagian dari Ilmu
Filsafat, namun di Fakultas Hukum materi perkuliahan Logika lebih banyak
dimaksudkan untuk memberi dasar-dasar keterampilan berpikir ilmiah secara tepat dan
benar kepada para mahasiswa, di samping dasar-dasar teoritis dari langkah-langkah
dalam proses berpikir, baik secara deduktif maupun induktif dengan segala bentukbentuk variasinya (silogisme, analogi, generalisasi, dan sebagainya).
Referensi :
1. Arief Sidharta. 2006. Hukum dan Logika, Alumni, Bandung.
2. B. Arief Sidharta. 2010. Pengantar Logika: Sebuah Langkah Pertama Pengenalan
Medan Telaah, Refika Aditama, Bandung.
3. Karomani. 2013. Logika, Graha Ilmu, Jakarta.
4. Poedjawijatna. 1984. Logika Filsafat Berpikir. Jakarta: Bina Akasara.
5. Surajiyo, Sugeng Astanto, dkk. 2005. Dasar-Dasar Logika. Jakarta: Bumi Aksara.
2.3.
Kode 4120974 : Pengantar Ilmu Hukum (4 sks)
Diharapkan peserta anak didik dapat memahami dasar-dasar pengetahuan hukum
secara umum sebagai landasan untuk mempelajari bidang-bidang hukum di tingkat
selanjutnya. Untuk itu dalam mata kuliah ini dibahas dasar-dasar hukum seperti
hubungan hukum dengan masyarakat, arti tujuan dan fungsi hukum dalam masyarakat.
Sumber-sumber hukum, konsep hukum penggolongan hukum, tetang hak dan
kewajiban, penemuan hukum mazhab-mazhab dalam ilmu hukum dan ilmu pembantu
dalam ilmu hukum. Arti, tujuan dan fungsi hukum, sumber-sumber hukum. Beberapa
konsep dasar (inti) dalam hukum, tentang hak dan kewajiban, penggolongan hukum,
penemuan hukum, mazhab-mazhab dalam ilmu hukum beberapa ilmu pembantu
bagiilmu hukum, hukum dan masyarakat.
Referensi :
1. C.S.T. Kansil. 2013. Pengantar lmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, PT. Balai
Pustaka, Jakarta Timur.
2. Mochtar Kusumaatmadja. 2000. Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Pertama
Ruang Lingkup Berlakuknya Ilmu Hukum (Buku 1), Alumni, Bandung.
20
3. Ni Ketut Sari Adnyani. 2016. Pengantar Ilmu Hukum: Dalam Telaah Teori dan
Praktik, Graha Ilmu, Jakarta.
4. Rahardjo, Satjipto. 2006. Ilmu Hukum, Citra Aditya, Bandung.
5. Sudikno Mertokusumo. 2007. Mengenal hukum suatu pengantar, ed.ke-3 cet.ke-1.
Yogyakarta: Liberty.
2.4.
Kode 4120874 : Pengantar Hukum Indonesia (4 SKS)
Pada mata kuliah ini akan disampaikan materi yang berguna sebagai landasan
yang kuat bagi mahasiswa untuk belajar hukum Indonesia. Materi-materi tersebut
menyangkut: Pengertian hukum positif dalam hubungannya dengan tata hukum
(Indonesia), sejarah tata hukum di Indonesia, sistem hukum yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat dunia, asas-asas hukum di Indonesia (Hukum Perdata, Hukum
Tata. Negara dan Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana, Hukum Internasional,
Hukum Acara).
Referensi :
1. A. Siti Soetami. 2005. Pengantar Tata Hukum Indonesia. Refika Aditama. Bandung.
2. H. Ishaq. 2014. Pengantar Hukum Indonesia. Rajawali Press. Jakarta.
3. Yulies Tiena Masriani. 2015. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
2.5.
Kode 4121072 : Ilmu Negara (2 SKS)
Setelah mempelajari Mata Kuliah ini mahasiawa akan dapat memahami Status
Ilmu Negara dalam kurikulum Fakultas Hukum dan Objek Ilmu Negara serta
hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Kemudian mahasiswa akan dapat memahami
bagaimana suatu negara tenggelam. Seterusnya mahasiswa mampu memahami tujuan
dan fungsi negara, dan memahami bentuk-bentuk dan tipe-tipe serta susunan negara dan
terakhir mahasiswa akan dapat memahami tentang legitimasi kekuasaan.
Mempelajari Status dan Fungsi Ilmu Negara dalam kurikulum Fakultas Hukum,
objek Ilmu Negara dan hubungannya dengan HTN, HAN, Ilmu Politik, Unsur-unsur
Negara, Pengertian Negara, Timbulnya Negara, Sifat Hakekat Negara, Teori-teori
tentang tenggelamnya Negara, Tujuan dan Fungsi Negara Indonesia, Tipe Negara,
Bentuk Negara, Susunan Negara, Teori tentang Pembenaran Negara Teori Kedaulatan,
Pengesahan Kekuasaan Negara.
21
Referensi :
1. Hans Kelsen. 2006. Teori Umum tentang Hukum dan Negara, Terjemahan Raisul.
Muttaqien, Nusamedia & Nuansa, Bandung.
2. I Gede Pantja Astawa. 2010. Memahami Ilmu Negara dan Teori Negara, Refika
Aditama, Bandung
3. Ni’matul Huda. 2010. Ilmu Negara, Rajawali Press, Jakarta.
4. RM Suryo Sakti Hadiwijoyo. 2012. Graha Ilmu, Jakarta.
5. Solly Lubis. 2015. Ilmu Negara, CV. Mandar Maju, Bandung
2.6.
Kode 4110372: Pancasila (2 SKS)
Menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri mahasiswa dan membantu mahasiswa
agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila dan kesadaran berbangsa,
bernegara, dalam menerapkan Ipteks secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan.
Materi meliputi : Visi, Misi dan landasan pendidikan Pancasila, Pancasila dalam
konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Pancasila sebagai sistem filsafat dan
etika, Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu, Analisis kasus dan tantangan
kedepan tentang Korupsi, Politik Uang, Radikalisme, Diskriminasi Hukum dan Gender.
Referensi :
1.
Yudi Latif, Negara Paripurna
2.
Dardji Darmodiharjo, dkk. Santiaji Pancasila
3.
Pusat Studi Pancasila Univ. Katolik Parahyangan, Pancasila Kekuatan Pembebas.
4.
Armada
riyanto, dkk., Kearifan
Lokal
–
Pancasila Butir-butir
Filsafat
KeIndonesiaan.
5.
Sastrapratedja, Lima Gagasan yang Dapat Mengubah Indonesia.
6.
Notonagoro. Pancasila Dasar Falsafah
7.
Ahmad Fauzi, dkk. Pancasila Ditinjau dari Segi Historis, Yuridis Konstitusional
dan Segi Filosofis.
8.
Gunawan Setiardja. Sejarah Nasional IndonesiGunawan Setiardja. Sejarah Nasional
Indonesia
2.7.
Kode 4110272: Agama II (2 SKS)
Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang agama pada umumnya dan
agama Katolik pada khususnya yang penerapannya dikaitkan dengan nilai-nilai
kewidyakaryaan seperti tercantum dalam motto Universitas Katolik Widya Karya, yakni
22
Scientia ad Laborem (Ilmu Pengetahuan untuk bekerja) dan hubungan antara iman,
spiritualitas dan ilmu pengetahuan.
Referensi:
1. Pendidikan Agama untuk Perguruan Tinggi. 2016. Direktorat Jendral Pembelajaran
dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia.
2. Yohanes Paulus II, Fides et Ratio.
3. Yohanes Paulus II, Laborem Exercens.
4. Thomas Aquinas, Faith and Reason.
( http://www.sophia-project.org/uploads/1/3/9/5/13955288/aquinas_faith.pdf)
5. Avery Cardinal Dulles, Faith and reason: From Vatican I to Johan Paul II,
https://www13.shu.edu/catholic-mission/upload/Faith-and-Reason.pdf
2.8.
Kode 4110472: Pendidikan Kewarganegaraan (2 SKS)
Menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air; demokratis yang berkeadaban; menjadi warga negara yang memiliki daya
saing: berdisiplin; dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai
berdasarkan sistem nilai Pancasila. Materi meliputi : Karakteristik identitas nasional,
Proses berbangsa dan bernegara, Sistem Konstitusi, Sistem politik dan ketatanegaraan
Indonesia, Konsep dan prinsip demokrasi, Demokrasi dan pendidikan demokrasi, Hak
asasi manusia (HAM), Rule of Lcrw, Hak dan kesajiban warga negara indonesia,
Wilayah sebagai ruang hidup, Otonomi daerah, Konsep Asta Grata, Indonesia dan
perdamaian dunia.
Referensi :
1.
Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan tinggi. 2014. Dr. H. Syahrial
Syarbani, M.A., Ghalia Indonesia.
2.
Pendidikan Kewarganegaraan. 2015. Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani;
Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A., Penerbit: Kencana.
3.
Kaelar. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Reformasi,
Yogyakarta: Paradigma.
4.
Sekretariat Jendral MPR RI. 2015. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara, Jakarta.
23
2.9.
Kode 4110572 : Bahasa Indonesia (2 SKS)
Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian menekankan
keterampilan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar untuk menguasai,
menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai
perwujudan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia. Mahasiswa diajak
berlatih menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang diwujudkan dalam
aktivitas menulis makalah, meresensi buku, meringkas buku/bab, dan menulis karya
ilmiah akademik maupun ilmiah populer. Mahasiswa juga akan berlatih membaca teks
ilmiah akademis, teks ilmiah populer, artikel-artkel dari sumber-sumber otentik yang
terdapat pada jurnal, majalah, surat kabar, dan internet. Melalui mata kuliah ini
mahasiswa ditanamkan rasa kecintaan terhadap bahasa Indonesia.
Referensi :
1. Indradi, Agustinus. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia, Dioma, Malang.
2. Wijono, HS. 2012. Bahasa Indonesia: MPK di Perguruan Tinggi, Gramedia, Jakarta.
3. Sri Hapsari, dkk. 2013. Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah,
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
4. Sugiharti. 2000. Bahasa Laporan Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
2.10.
Kode 4110672 : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) – (2 SKS)
Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar teknologi informasi dan
komunikasi,
pembelajaran
berbasis
komputer,
pembelajaran
melalui
media
televisi/video, blended learning, pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis
multiomedia presentasi, teknologi jaringan komputer, manajemen laboratorium
teknologi informasi dan komunikasi, teknologi informasi dan komunikasi sebagai
sarana dalam proses belajar mengajar (PBM), dan teknologi informasi dan komunikasi
untuk penilaian pembelajaran
Referensi :
1. Arsyad. 2009. Media Pembelajaran, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
2. Hergenhahn.B.R & Olson. M.H. 2008. Theories of Learning, Jakarta: Prenada Media
Group.
2.11. Kode 4121174 : Hukum Perdata (4 SKS)
Matakuliah ini dirancang untuk memberikan dasar yang kuat bagi mahasiswa
untuk mempelajari dan memahami tentang hubungan perdata yang terjadi dalam
24
masyarakat, hal apa saja yang diatur oleh hukum mulai dari hukum perorangan, hukum
keluarga, hukum kekayaan dan hukum waris yang semua ini merupakan dasar teoritis
untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam praktek.
Referensi :
1. Abdulkadir Muhammad. 2000. Hukum Perdata Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
2. Munir Fuady. 2014. Konsep Hukum Perdata. Rajawali Press, Jakarta.
3. P. N. H. Simanjuntak. 2015. Hukum Perdata Indonesia, Prenada Media Group,
Jakarta.
2.12.
Kode 4121274 : Hukum Pidana (4 SKS)
Merupakan dasar dalam mempelajari hukum pidana Indonesia. Materi yang
dipelajari adalah pengertian hukum pidana, cara-cara menafsirkan Undang-undang
Hukum Pidana, locus delicti, asas legalitas, strafbaarfeit, dolus-culpa, perbuatan
melawan hukum, dasar-dasar yang meniadakan hukuman dan penuntutan, poging,
deelneming, samenloop.
Referensi
1. Moeljatno. 2002. Asas-Asas Hukum Pidana, cet ke-VII, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
2. Utrecht E. 2000. Hukum Pidana I, Pustaka Tinta Mas, Surabaya.
3. Widnyana Made I. 2010. Asas-Asas Hukum Pidana, Fikahati Aneska, Jakarta.
2.13.
Kode 4121374 : Hukum Tata Negara (4 SKS)
Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pengetahuan, pengertian, dan
pemahaman yang komprehensif tentang sistem ketatanegaraan Indonesia melalui
pendekatan yuridis, sosiologis, politis, dan dogmatis, sehingga peserta dididik akan
mudah mengenali dan dalam batas-batas tertentu mampu menganalisis berbagai
fenomena dan peristiwa ketatanegaraan yang terjadi di Tanah Air, misalnya pemilu,
kepartaian, lembaga-lembaga negara, perundang-undangan, sistem pemerintahan, dan
sebagainya.
Referensi :
1. H. Soehino. 2010. Hukum Tata Negara, Jogjakarta: UGM Press.
2. Jimly Asshidiqie. 2010. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
25
3. Titik Triwulan. 2012. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca
Amandemen UUD 1945. Bandung: Niaga Swadaya.
2.14.
Kode 4122672 : Hukum Internasional (4 SKS)
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengantar untuk mengenali, mengetahui,
dan memahami pengertian, isi, dan ruang lingkup dari hukum internasional; sejarah dan
perkembangan hukum internasional; subyek-subyek dan sumber-sumber hukum
internasional; hubungan antara hukum nasional dan hukum internasional; pengakuan
dan yurisdiksi serta tanggung jawab negara dalam hukum internasional.
Referensi :
1. Parthiana, I Wayan. 2003. Pengantar Hukum Internasional, Bandung, Mandar Maju.
2. Mauna, Boer. 2005. Hukum Internasional :Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era
Dinamika Global, Bandung, PT.Alumni.
3. Starke,J.G. 1984. Introduction to International Law, 9th edition, London,
Butterworth.
2.15.
Kode 4121574 : Hukum Acara Perdata (4 SKS)
Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan dan
sekaligus melatih mahasiswa agar mampu memahami dan mewakili klien untuk
menyelesaikan perkara di pengadilan, misalnya: Bagaimana mengajukan perkara di
pengadilan, langkah-langkah apa yang harus ditempuh dalam proses persidangan, apa
dan bagaimana mengajukan upaya hukum terhadap putusan hakim, bagaimana
melaksanakan putusan hakim.
Referensi :
1. A. Ridwan Halim. 2011. Hukum Acara Perdata dalam Tanya Jawab. Bogor: PT.
Ghalia Indonesia.
2. Zainal Asikin. 2015. Hukum Acara Perdata di Indonesia. Jakarta: PT. Prenada Media
Group.
2.16.
Kode 4121674 :
Hukum Acara Pidana (4 SKS)
Mata kuliah ini mempelajari tentang tahapan-tahapan proses pemeriksaan dan
penyelesaian pemeriksaan perkara pidana.
26
Referensi :
1. Moh. Taufik Makarao dan Suharsil. Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktik.
Bogor: PT. Ghalia Indonesia.
2. Rusli Muhammad. 2007. Hukum Acara Pidana Kontemporer. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti
2.17.
Kode 4121774 : Hukum Dagang (4 SKS)
Pokok bahasan Utama mata kuliah Hukum Dagang adalah segala aspek hukum
yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Dalam mata kuliah ini dibahas beberapa
bentuk badan usaha yang dikenal di Indonesia seperti Firma, CV, PT, dan Koperasi.
Secara detail dibahas mengenai cara-cara pendirian badan-badan usaha tersebut, dan
bagaimana pertanggungjawaban (liabilities) dari pengurus-pengurusnya.
Selain itu, mata kuliah ini juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan caracara mengajukan kepailitan (bankruptcy) dan pihak mana saja yang berhak untuk
mengajukannya, serta akibat-akibat hukum yang timbul dengan dikabulkannya suatu
permohonan kepailitan.
Referensi :
1. Farida Hasyim. 2014. Hukum Dagang. Jakarta: PT. Sinar Grafika.
2. Khairandy, Ridwan. 2006. Penghantar Hukum Dagang, Fakultas Hukum Universitas
Islam Indonesia Press, Yogyakarta.
2.18.
Kode 4122272 : Hukum adat (2 SKS)
Hukum adat atau hukum tidak tertulis didasarkan pada proses interaksi dalam
masyarakat, berfungsi sebagai pola untuk mengorganisasikan serta memperlancar
proses interaksi tersebut. Sebagai a system of stabilized interactional expectancies,
hukum adat tetap berfungsi secara efektif dalam mengatur kehidupan masyarakat
walaupun hukum tertulis dalam perkembangannya telah mengatur bagian terbesar
dalam aspek kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, hukum adat mempunyai fungsi
manfaat dalam pembangunan (hukum) karena: 1. hukum adat merumuskan keteraturan
perilaku mengenai peranan. 2. perilaku-perilaku dengan segala a-kibat-akibatnya
dirumuskan secara menyeluruh. 3. pola penyelesaian sengketa yang kadang bersifat
simbolis. Sebagai suatu hasil penelitian hukum adat, masalah-masalah hukum adat
dalam buku Hukum Adat Indonesia ini, dianalisa dengan mempergunakan pendekatan
interdisipliner: yuridis, sosiologis dan antropologis.
27
Referensi :
1. Soerjono Soekanto. 2013. Hukum Adat Indonesia. Rajawali Press
2. Suriyaman Mustari Pide. 2015. Hukum Adat: Dahulu, Kini dan Masa Datang.
Prenada Media Grup
3. Dominikus Rato. 2015. Pengantar Hukum Adat. Yogyakarta: LaksBang.
2.20.
Kode 4124072 : Bahasa Inggris Hukum (2 SKS)
Mata Kuliah ini bertujuan untuk membina mahasiswa untuk mampu mengetahui
dan memahami bacaan-bacaan hukum dalam Bahasa Inggris, baik berupa desciptive text
maupun prescriptive text.
Referensi :
1. Alfred Phillips. 2003. Lawyers and Language: How and Why Legal Language is
Different, London and New York; Routledge.
2. Andrew Frost. 2013. English for Legal Professionals, Oxford: Oxford University
Press.
3. Debra S. Lee, J.D, Charless Hall, Marsha Hurley, J.D.
2006. American Legal
English: Using English in Legal Context, Michigan: University of Michigan.
4. Michael Freeman and Fiona Smith. 2011. Law and Language, Oxford University
Press.
5. Peter Butt and Richard Castle. 2006. Modern Legal Drafting, A Guide to Using
Clearer Language, Cambridge: Cambrige University Press.
6. Rawdon Wyett. 2006. Check Your English Vocabulary for Law, A & C Black
Publishers Ltd.
7. Rupert Haigh. 2004. Legal English. USA and Canada: Routledge- Cavendish
8. William R. McKay and Helen E Charlton, 2005. Legal English: How to Understand
and Master the Language of Law, London: Pearson Education Limited.
2.21.
Kode 4121874 : Hukum Administrasi Negara (2 SKS)
Dalam mata kuliah ini akan dijelaskan pengertian dasar Hukum Administrasi,
fungsi Hukum Administrasi pada pemerintahan pusat, pemerintahan di daerah dan
pemerintahan desa/kelurahan serta pelbagai instrumen yang digunakan untuk
menyelenggarakan pemerintahan, serta prosedur tindakan pemerintahan, cara-cara
penegakan hukum
dalam
Hukum
Administrasi, perlindungan hukum
dalam
hubungannya dengan tugas pemerintah.
28
Referensi :
1. Prajudi Atmosudirdjo. 1984. Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta.
2. Ridwan. 2003. Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta.
3. W. Riawan Tjandra. 2008. Hukum Administrasi Negara, Universitas Atma Jaya,
Yogyakarta.
2.22.
Kode 4121972 : Hukum Acara PTUN (2 SKS)
Mata kuliah ini dirancang agar mahasiswa mengetahui dan memahami
bagaimana menyelesaikan sengketa administratif/sengketa tata usaha negara, yang
materinya antara lain meliputi karakteristik hukum acara administrasi, tenggang waktu
menggugat, upaya administratif, pemeriksaan pendahuluan, skorsing, pemeriksaan di
muka pengadilan, putusan, upaya hukum, dan eksekusi.
Referensi :
1. A Siti Soetami. 2005. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Aditama,
Bandung.
2. R. Wiyono. 2007. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Sinar Grafika,
Jakarta.
2.23.
Kode 4122372 : Hukum Islam dan waris Islam (2 SKS)
Mata kuliah ini mempelajari hukum Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan
hadist,serta penerapan hukum islam di Indonesia. Materi kuliah meliputi alasan hukum
Islam diajarkan sebagai mata kuliah wajib di Fakultas Hukum di Indonesia, pengertian
hukum Islam, ruang lingkup, istilah kunci, ciri/karakter, sumber hukum, azas dan
perkembangan hukum Islam mulai dari masa awal turunnya Al Qur’an sampai
sekarangnya. Dilanjutkan dengan penerapan di Indonesia, dimulai dari kedudukan
hukum Islam dalam sistem hukum di Indonesia, teori berlakunya hukum Islam di
Indonesia, dan diakhiri dengan selayang pandang berbagai peraturan perundangan di
Indonesia yang bersumber dari hukum Islam.
Hukum Waris Islam untuk dapal menyelesaikan masalah dalam bidang Warisan
Islam Ketentuan Umum Tentang Hukum Kewarisan Islam, AN Waris dan
kewajibannya terhadap harts peninggalan, penyebab dan penghalang sating mewarisi,
bagian masing-masing ahli waris dan pembagian warisan secara adat dar 'aul serta
perbedaan cara pembagian warisan menurut Hukum Waris Islam dan menurut
Komplikasi Hukum Islam.
29
Referensi :
1. Suhrawardi K. Lubis. 2013. Hukum Waris Islam Lengkap dan Praktis. Jakarta: PT.
Sinar Grafika.
2. Habiburrahman. 2011. Rekonstruksi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia. Jakarta:
PT. Prenada Media Group.
2.24.
Kode 4122072 : Hukum Agraria (2 SKS)
Mata kuliah ini dirancang agar mahasiswa mengetahui, memahami dan mampu
menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan penguasaan dan pemanfaatan
tanah. Untuk itu materi yang disampaikan dalam kuliah ini berkenaan dengan
perkembangan hukum tanah di Indonesia, prinsip-prinsip hukum tanah, hak-hak
penguasaan atas tanah, landreform, hak milik atas satuan rumah susun, hak jaminan atas
tanah serta pendaftaran tanah.
Referensi :
1. H. M. Arba. 2015. Hukum Agraria Indonesia. Jakarta: PT. Sinar Grafika.
2. Muhammad Ilham Arisaputra. 2015. Reforma Agraria di Indonesia. Jakarta: PT.
Sinar Grafika.
3. Samun Ismaya. 2013. Pengantar Hukum Agraria. Jakarta: PT. Graha Ilmu.
2.25.
Kode 4122472 : Hukum Perikatan (2 SKS)
Mata kuliah hukum perjanjian dirancang agar mahasiswa memahami hukum
yang mengatur hukum antarpihak dimana pihak yang satu berjanji memberi sesuatu dan
yang lain menerima, dimana pihak-pihak tersebut mengikat diri dalam suatu perjanjian.
Hukum perjanjian ini biasanya berlaku ketika terkait dengan harta kekayaan. Dalam
mata kuliah ini disampaikan pengertian hukum perjanjian, asas-asas hukum perjanjian,
para pihak dalam perjanjian, hak dan kewajiban para pihak, syarat sahnya perjanjian,
batalnya perjanjian.
Referensi :
1. Fuady, Munir. 2001. Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), PT Citra
Aditya Bakti, Bandung.
2. Muljadi, Kartini dan Gunawan Widjaja. 2003. Seri Hukum Perikatan : Perikatan
yang Lahir dari Perjanjian, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
30
2.26.
Kode 4122572 : Hak Kekayaan Intelektual (HKI) – 2 SKS
Peserta didik akan mengetahui dan memahami tentang hak kekayaan intelektual.
berdasarkan pada konvensi-konvensi internasional dan undang-undang terkait, yang
pada akhirnya mampu menerapkannya dalam kegiatan ilmu pengetahuan dan tehnologi
guna menunjang industri, perdagangan dan ekonomi. Materi dalam mata kuliah ini
meliputi bidang-bidang hukum hak kekayaan intelektual, yakni Hak Cipta, Hak Paten,
Hak Merek, Rahasia Dagang, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,
Indikasi Geografis, dan Varitas Tanaman Baru.
Referensi
1. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. 2016.
Kompilasi Perundang-Undangan Kekayaan Intelektual, Jakarta.
2. R. Diah Imaningrum Susanti. 2017. Hak Cipta: Kajian Filosofis dan Historis, Setara
Press.
3. Marret Leiboff. 2007. Creative Practice and the Law, Australia: Thompson Law
Book n Co.
4. Lanning G. Bryer et al. 2011. Intellectual Property Strategies for the 21st Century
Corporation, New Jersey: John Willey and Sons.
5. Afrilliayana Purba dkk. 2005. TRIPs-WTO & Hukum HKI Indonesia, Rineca Cipta,
Jakarta.
2.27.
Kode 4122672 : Hukum Perdata Internasional (2 SKS)
Mahasiswa mempelajari sekaligus mendalami tentang Hukum Perdata
Internasional (HPI) dan.pemanfaatan, HPI dalamhukum kongkrit dalam masyarakat
modern dewasa ini dilakukan, secara. optimal Dengan penguasaan terhadap asas-asasi
pendekatan serta dasa metodologis HPI.: Batas.,: Penegrtian dan: Ruang Lingkup HPI
serta - Sejarah . Perkembangan , HPI, Teori-teori HPI: Modern Beberapa Pranata Pokok
HPI, Asas-asas Umum HPI di bidang Keperdataan, Perbuatan Melawan Hukum Dalam
HPI, Badan Hukum Dalam HPI, Titik Pertalian dalarn HPI Status Personal Kaitannya
Dengan Kewarganegaraan dan Domisili, Kualifikasi Dalam -HPI, Renvoi (Penunjukan
Kembali), Persoalan Pendahuluan, Ketertiban, Umum dan Hak-hak yang telah
diperoleh, Timbal Balik dan Pembalasan (Resiprositas), Penyeludupan Hukum, Pilihan
Hukum dan Pemakaian Hukum Asing, Hukum Yang Berlaku Dalam Kontrak Bisnis
Internasional, Yuridiksi Pengadilan dan Arbitrase.
31
Referensi :
1. Bayu Seto Hardjowahono. 2013. Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional.
Bandung: PT. Citra Aditya.
2. Mutara Hikmah. 2006. Aspek-Aspek Hukum Perdata Internasional. Jakarta: PT.
Refika Aditama.
2.28.
Kode 4122772 : Hukum Ketenagakerjaan (2 SKS)
Membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang
berkenan dengan hukum ketenagakerjaan, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan
untuk memahami bidang hukum ketenagakerjaan, balk sebelum, pada saat, dan sesudah
hubungan kerja. Pengantar. Para pihak dalam hukum ketenagakerjaan, sejarah singkat
hubungan perburuhan, gerakan pekerja, aturan clan peraturan upah, hubungan
industrial, perselisihan industrial, PHK, Penyelesaian perselisihan industrial, kesehatan
dan keselamatan kerja, Jamsostek, Organisasi Perburuhan Internasional.
Referensi :
1. Agusmidah. 2010. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT. Ghalia
Indonesia.
2. Husni, Lalu. 2001. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia , Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
2.29.
Kode 4122172 : Ilmu Penget. Per-UU.an (2 SKS)
Mata kuliah ini dirancang secara khusus agar setiap peserta didik selain mengerti
dan memahami teori-teori dasar tentang ilmu perundang-undangan, juga mampu dan
terampil dalam merancang perundang-undangan. Dengan berbekal penguasaan materi
kuliah ini, maka bagi mereka yang berminat dalam profesi sebagai perancang
perundang-undangan dapat memudahkan dalam menekuni profesi tersebut, yang dari
tahun ke tahun terus meningkat kebutuhan akan tenaga profesional di bidang ini.
Referensi :
1. HAS Natabaya. 2008. Sistem Peraturan Perundang-undangan Indonesia, Tatanusa,
Jakarta.
2. Yuliandri. 2009. Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang
Baik. Jakarta: PT. Rajawali Press.
32
2.31.
Kode 4122972 : Kriminologi (2 SKS)
Yang dipelajari dalam mata kuliah ini dimulai dengan pengertian kriminologi
dan hubungannya dengan hukum pidana. Kemudian sebagai bahan kajian selanjutnya
adalah membahas tentang kausa kejahatan, korban kejahatan, serta upaya pencegahan
kejahatan berdasarkan teori-teori yang telah dan sedang berkembang saat ini.
Kriminologi merupakan mata kuliah bagian dari ilmu pengetahuan hukum
pidana yang bersifat empirik yang mengkaji mengenai kejahatan yang secara factual
terjadi dalam masyarakat dengan melihat pada kausa kejahatan, tipe dan karakteristik
kejahatan, upaya penanggulangan serta reaksi masyarakat terhadap kejahatan yang
terjadi.
Referensi :
1. J. Robert Lily. 2015. Teori Kriminologi Konteks dan Konsekuensinya. Jakarta: PT.
Prenada Media Group.
2. Yesmil Anwar dan Adang. 2010. Kriminologi. Jakarta: PT. Refika Aditama.
2.32.
Kode 4123072 : Hukum Perlindungan Konsumen (2 SKS)
Hukum Perlindungan Konsumen mengajarkan kepada mahasiswa berbagai hal
yang menyangkut aspek hukum dari suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi
oleh masyarakat. Misalnya, tanggung jawab produsen, penyalur, pengecer dan juga
instansi pemerintah terhadap produk barang atau jasa yang pemakaiannya ternyata
merugikan konsumen, hak-hak konsumen untuk menuntut ganti rugi, prosedur
pembuktiannya dan lain-lain.
Referensi :
1. A.Z. Nasution. 2002. Hukum Perlindungan Konsumen (Suatu Penghantar), PT
Diadit Media, Jakarta.
2. Celina Kristiyanti. 2014. Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta.
3. Yusuf Sodie. 2010. Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya.
Bandung: PT. Citra Aditya.
2.33.
Kode 4123172 : Hukum Surat Berharga (2 SKS)
Untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang
berkenaan dengan hukum surat berharga, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan
dalam memahami surat-surat berharga sebagai syarat bayar. Pendahuluan, hal-hal
33
umum tentang surat berharga syarat-syarat surat-surat berharga, klausa-klausa dalam
surat berharga, surat wesel, surat cek, bilyet, giro, surat sanggup, surat berharga yang
diterbitkan lembaga perbankan, kartu kredit, letter of credit (L/C), ATM (Anjungan
Tunai Mandiri).
Referensi :
1. Abdulkadir Muhammad. 2013. Hukum Dagang tentang Surat-Surat Berharga.
Bandung. PT. Citra Aditya.
2. Sudirman Rahman. 2013. Hukum Surat Berharga Pasar Uang. Jakarta: PT. Sinar
Grafika.
2.34.
Kode 4123272 : Hukum Pajak (2 SKS)
Dalam mata kuliah ini diajarkan tentang pajak yang ditinjau dari segi hukum
untuk dapat memberi pemahaman kepada mahasiswa mengenai antara lain : alasan
pembenaran dan landasan filosofis pemungutan pajak di Indonesia, memahami aspekaspek hukum dalam perpajakan untuk memecahkan kasus pajak dari segi hukum.
Referensi :
1. Mardiasmo. 2006. Perpajakan. Yogyakarta : ANDI.
2. Suandy, Erly. 2008. Hukum Pajak . Yogyakarta : Salemba Empat.
3. Rusjdi, Muhammad. 2007. PPh Pajak Penghasilan. Yogyakarta : PT. INDEX.
4. Gustian Djuanda, & Irwansyah Lubis. 2006. Pelaporan Pajak Penghasilan.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
2.35.
Kode 4123372 : Hukum Perlindungan Perempuan dan Anak (2 SKS)
Mata kuliah ini memberikan pemahaman hakekat hukum perlindungan
perempuan dan anak, perkembangan hukum perlindungan perempuan dan anak,
memberikan pemahaman mengenai lanclasan (filosofis, etika clan yuridis), wawasan.
Tujuan mata kuliah hukum perlindungan perempuan dan anak untuk memberikan
pemahaman mengenai berbagai bidang hukum yang mengatur kepentingan (hak clan
kewajiban) dalam berbagai bidang kehidupan clan penghidupan, memberikan
pemahaman mengenai objek clan subjek pelaksanaan hukum perlindungan perempuan
dan anak dalam usaha-usaha perlindungan baik secara perorangan clan kelompok
(swasta di pemerintahan), persyaratan pelaksanaan perlindungan perempuan dan anak
yang baik, persyaratan hukum perlindungan perempuan dan anak yang baik,
memberikan pemahaman tentang hak clan kewajiban objek clan subjek pada
34
pelaksanaan sistem peradilan pidana untuk perempuan dan anak dalam rangka
perlindungan demi kesejahteraan dan keadilan.
Referensi :
1. Gultom, Maidin. 2008. Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan
Pidana Anak di Indonesia, Refika Aditama, Bandung.
2. Hurairah, Abu. 2006. Kekerasan terhadap Anak: Fenomena Masalah Sosial Krisis di
Indonesia, Nuansa (Anggota IKAPI).
3. Mufidah, dkk.. 2006. Haruskah Perempuan dan Anak Dikorbankan, Pilar Media
(Anggota IKAPI), Papringan.
2.36.
Kode 4124772 : PLKH Per-UU.an (2 SKS)
Mata Kuliah Praktik Latihan dan Kemahiran Hukum per-Undang-Undangan
(PLKH Per-UU-an) ini bertujuan membekali mahasiswa untuk mampu menyusun
undang-undang. Untuk itu, mahasiswa diberi pengetahuan dan pemahaman tentang
hiraki peraturan perundang-undangan, sifat norma hukum dalam peraturan perundangundangan, proses pembentukan peraturan perundang-undangan, dan teknik/cara
membuat peraturan perundang-undangan.
Referensi :
1. Soeprato, Maria Farida Indrati. 2007. Ilmu Perundang-undangan , Jenis, Fungsi, dan
Materi Muatan. Jogjakarta: Kanisius.
2. Soeprato, Maria Farida Indrati. 2007. Ilmu Perundang-undangan, Proses dan Teknik
Pembentukkannya.Jogjakarta: Kanisius.
2.37.
Kode 4124872 : PLKH PTUN (2 SKS)
Mata kuliah Praktik dan Latihan Kemahiran Hukum Peradilan Tata Usaha
Negara
(PLKH
PTUN),
adalah
merupakan mata kuliah wajib
dengan
bobot
2 SKS yang harus diikuti oleh mahasiswa setelah lulus menempuh mata kuliah
wajib prasyarat Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara. Kuliah Praktik Peradilan
Tata Usaha Negara, merupakan bidang keterampilan praktek hukum yang sistem
pengajarannya
merupakan
ketentuan-ketentuan
dalam
kelanjutan
dan
pendalaman praktik
sengketa Tata Usaha Negara .
Dalam
penerapan
tiap pertemuan
merupakan pemahaman terhadap ketentuan TUN dikaitkan dengan kasus-kasus, dan
diharapkan
demikian
bahan
kuliah
selesai,
maka
mahasiswa
sudah dapat
secara lengkap memahami praktik pengadilan TUN.
35
Referensi :
1. Indroharto. 2000. Peradilan Tata Usaha Negara (Buku II), Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
2. Soemaryono. 1999. Tuntunan Praktik Beracara di Peradilan Tata Usaha Negara,
Jakarta: Prima Media Pustaka.
2.38.
Kode 4123472 : Hukum Jaminan (2 SKS)
Hukum Jaminan merupakan mata kuliah yang membahas tentang Jaminan
secara keseluruhan yang terbagi menjadi Jaminan Umum dan Jaminan Khusus.
Pembahasan akan dimulai dengan Pendahuluan, Penggolongan Jaminan, Hak-hak yang
memberi Jaminan dan macam lembaga Jaminan Khusus seperti Borgtoch, Gadai,
Fidusia, Resi Gudang, Hipotek, Mortgage dan Hak Tanggungan Hingga pada
perkembangan masing-masing lembaga.
Referensi :
1. Sofwan, Sri Soe Masjchoen. 2003. Hukum Jaminan di Indonesia Pokok-pokok
Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan, Liberty Offset, Yogyakarta.
2. Mariam Darus. 2004. Kompilasi Hukum Jaminan, Mandar Maju.
2.39.
Kode 4124674 : PLKH Varia Peradilan (perdata, pidana) – 4 SKS
Mata Kuliah Praktek Latihan Kemahiran Hukum (PLKH) Varia Peradilan terdiri
dari PLKH Peradilan Perdata, PLKH Peradilan Pidana, PLKH Peradilan Agama.
a. PLKH Peradilan Perdata dimulai dari praktek membuat hal-hal yang perlu
dipersiapkansebelum paraktek persidangan yaitu: Praktek membuat Surat Kuasa
Khusus, SuratPermohonan/Surat Gugatan, Surat Jawaban Gugatan (termasuk
Eksepsi danGugatan Balik), Replik dan Duplik serta praktek membuat Putusan
Pengadilan.Sebelum latihan membuat surat-surat yang berkaian dengan persiapan
persidangandiawali dengan memberikan Kasus Fiksi. Setelah bisa membuat suratsurat yang berhubungan dengan persiapan persidamngan, dilanjutkan dengan
klompok mahasiswa melakukan simulasi persidangan perkara perdata di Ruang
PeradilanSemu, dengan komposisi ada yang bertindak sebagai Majelis Hakim,
PanitraPengganti, sebagai Penggugat dan Tergugat Formil dan Materiil serta ada
yang bertindak sebagai saksi-saksi.
36
b.
PLKH Peradilan Agama bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis tentang
praktek peradilan agama kepada para mahasiswa agar dapat menerapkan dan
sekaligus dapat menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi di persidangan agama.
Adapun pokok bahasan dalam materi Praktek Peradilan Agama tersebut adalah (1)
Kompetensi Pengadilan Agama, yang meliputi Perkawinan (pencegahan,
pembatalan dan poligami), Perceraian dan perkara Kewarisan; (2) Cara
Mengajukan Gugatan, meliputi syarat syahnya sebuah gugatan dan prosedur
pendaftaran gugatan; (3) Tahapan Persidangan, meliputi upaya perdamaian dan
akibat hukumnya, jawab-jinawab, pembuktian dan putusan; (4) Upaya Hukum
Pelaksanaan Putusan
c. PLKH Peradilan Pidana merupakan kelanjutan dari mata kuliah Hukum
Acara Pidana. Dengan demikian,
badan-badan
bahasan
peradilan (kompetensi
dalam
pengadilan),
mata kuliah ini mengenai
fungsionaris
pengadilan
dan tata ruang siding pengadilan dalam peradilan umum khususnya peradilan
pidana, proses pemeriksaan di pengadilan dalam peradilan umum khususnya
perkara
pidana, menganalisa sendiri setiap permasalahan
yang sedang
dibahas dalam praktik, berpraktik
masing-masing
didalam
hukum khususnya
sendiri terhadap
pemeriksaan perkara didepan
sidang
perannya
pengadilan
khususnya dalam perkara pidana.
Referensi :
1. H. M. Fauzan. 2011. Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama. Jakarta:
Prenada Media Group.
2. Moh. Taufik Makarao dan Suharsil. 2010. Hukum Acara Pidana Dalam Teori dan
Praktik. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
3. Shopar Maru Hutagalung. 2011. Praktik Peradilan Perdata: Teknis Menangani
Perkara di Pengadilan. Jakarta: PT. Sinar Grafika.
2.40.
Kode 4124972 : PLKH Kontrak (2 SKS)
Matakuliah ini akan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis namun
mendasar kepada mahasiswa untuk memahami berbagai komponen utama dari kegiatan
perancangan kontrak. Kepada para mahasiswa akan dilatihkan bagaimana mereka dapat
mengidentifikasi komponen-komponen utama sebuah kontrak serta bagaimana mereka
37
merumuskan substansi dari setiap komponen kontrak ke dalam bagian-bagian dari
dokumen kontrak secara tepat dan benar.
Matakuliah ini juga memperkenalkan mahasiswa pada jenis-jenis klausul umum
yang umumnya digunakan di dalam kontrak-kontrak bisnis (boilerplates clauses) dan
melaksanakan latihan-latihan untuk merancang dan merumuskan pasal-pasal semacam
itu sesuai dengan kebutuhan kontrak bisnis yang hendak dirancangnya. Di samping itu,
menyadari semakin meluasnya penggunaan kontrak-kontrak standard (standard form
contracts) dalam kehidupan sehari-hari, matakuliah ini juga melatih mahasiswa untuk
mengenali jenis-jenis kontrak/persyaratan kontrak yang distandarisir serta merumuskan
pasal-pasal standar yang valid dan memiliki kekuatan hukum.
Referensi :
1. Miru, Ahmadi. 2007. Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
2. Salim HS. 2003. Hukum Kontrak, Teori dan Tehnik Penyusunan Kontrak, PT Sinar
Grafika, Jakarta.
3. Kusumphamidjojo, Budiono. 2001. Panduan Untuk Merancang Kontrak ,Jakarta:
Gramedia Widiasarana.
2.41.
Kode 4124472 : Metodologi & Penelitian dan Penulisan Hukum (2 SKS)
Sesuai dengan namanya, materi mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberikan
landasan teori dan sekaligus melatih keterampilan mahasiswa untuk melakukan
penelitian di bidang hukum baik secara normatif maupun sosiologis. Bagaimana
menentukan metode penelitian yang cocok dengan masalah yang akan diteliti, apa saja
yang harus dilakukan oleh peneliti dan bagaimana membuat laporan penelitian serta apa
kegunaan kegiatan penelitian bagi bidang-bidang ilmu tertentu. Melalui mata kuliah ini
mahasiswa juga akan mempelajari teknik dasar penulisan hukum.
Referensi :
1. Peter Mahmud Marzuki. 2006. Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta.
2. Ali, Zainuddin. 2010. Metode Penelitian Hukum,Jakarta, Sinar Grafika.
3. Nurdewata, Mukti Fajar, et al. 2010. Dualisme Penelitian Hukum Normatif Dan
Empiris Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
38
4. Nasution, Bahder Johan. 2008. Metode Penelitian Hukum,Bandung, CV.Mandar
Maju.
2.42.
Kode 4123572 : Hukum Lingkungan (2 SKS)
Mata kuliah Hukum Lingkungan diberikan dengan tujuan utama agar mahasiswa
dapat memahami aspek-aspek hukum yang berkaitan dengan upaya perlindungan.
Dalam mats kuliah ini, mahasiswa diajak untuk memahami konsep-konsep ekologi dan
kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan, yang lazim dikenal dengan
konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Selain itu, agar tingkah
lake manusia dalam melaksanakan pembangunan dapat dikendalikan, maka diajarkan
pula instrumen-instrumen hukum seperti Hukum Administrasi, Hukum Perdata, Hukum
Pidana, dan Hukum Internasional yang dapat ditegakkan (enforceable) dalam upaya
perlindungan lingkungan.
Referensi :
1. Daud Silalahi. 2001. Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum
Lingkungan Indonesia, P.T. Alumni, Bandung.
2. Supriadi. 2010. Hukum Lingkungan Di Indonesia, Sebuah Pengantar, Sinar
Grafika, Jakarta.
2.43.
Kode 4146372 : Hukum Dan Teknologi (2 SKS)
Mata kuliah ini membahas mengenai aspek hukum publik dan perdata mengenai
pengalihan teknologi. Objek kajian yang diajarkan adalah: sejumlah peraturan nasional
dan internasional yang memperlihatkan peran negara bagi pengalihan teknologi, serta
problem negara berkembang dalampengalihan teknologi.
Dari segi perdata, diajarkan mengenai hubungan kontraktual di antara pemberi
dan penerima teknologi serta jenis-jenis kontrak yang berhubungan dengan pengalihan
teknologi. Kompetensi mahasiswa setelah lulus mata kuliah ini adalah: memahami dan
mampu menganalisis legislasi yang berkaitan dengan peran negara dalam mewujudkan
pengalihan teknologi berikut persoalan yang dihadapi negara-negara berkembang dalam
pengalihan teknologiserta memahami dan mampu menganalisis hubungan kontraktual
berikut berbagai perjanjian yang berkaitan dengan pengalihan teknologi.
Referensi :
1. Ahmad M. Ramli. 2004. Cyber Law dan Haki: Dalam Sistem Hukum Indonesia,
Bandung: Refika Aditama.
39
2. Budi Agus Riswandi. 2003. Hukum Dan Internet Di Indonesia, UII Press
Yogyakarta: UII Press.
3. Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom. 2005. Cyber Law Aspek Hukum
Teknologi Informasi, PT Refika Aditama, Bandung.
2.45.
Kode 4122872 : Hukum Konstitusi ( 2 SKS)
Mata kuliah hukum konstitusi menegakkan hukum dan keadilan sebagaimana
dalam UUD 1945, disebutkan adanya lembaga baru, yaitu Mahkamah Konstitusi.
Mahkamah Konstitusi melaksanakan kekuasaaan kehakiman sebagaimana dimaksud
dalam UUD 1945.
Referensi :
1. A.V. Dicey. 2007. Pengantar Studi Hukum Konstitusi, (terj.), Penerbit Nusamedia,
Bandung.
2. Zulkarnaen dan Beni Ahmad Saebani. 2012. Hukum Konstitusi. Surakarta: CV.
Pustaka Setia.
2.50.
Kode 4135972 : Hukum dan kebijakan publik (2 SKS)
Mata kuliah hukum dan kebijakan publik adalah memberikan pemahaman
kepada mahasiswa terkait keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada
tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas publik.
Sebagai keputusan yang mengikat publik maka kebijakan publik haruslah dibuat oleh
otoritas politik, yakni mereka yang menerima mandat dari publik atau orang banyak,
umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak.
Selanjutnya, kebijakan publik akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang di
jalankan oleh birokrasi pemerintah.
Tujuan utama mata kuliah kebijakan publik agar sebagai warga negara dapat
memahami keberadaan negara modern yang memiliki tujuan utama terhadap pelayanan
publik, yang merupakan segala sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara untuk
mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak.
Referensi :
1. Djokosantoso Moeljono. 2005. Good Corporate Culture sebagai inti dari Good
Corporate Governance, Elex Media Komputindo, Jakarta.
2. Eddi Wibowo, Mira Subandi, Hessel Nogi S Tangkilisan. 2004. Hukum dan
Kebijakan Publik., YPAPI, Yogyakarta.
40
2.51.
Kode 4123672 : Sosiologi Hukum (2 SKS)
Sosiologi Hukum adalah cabang dari Sosiologi yang mempelajari hukum
sebagai objeknya. Mata kuliah ini membahas hubungan antara aspek statis masyarakat
dengan hukum dan aspek dinamis masyarakat dengan hukum. Syarat-syarat
pelembagaan (institutionalization) norma hukum, agar nilai hukum tertanam di dalam
jiwa (internalized). Syarat-syarat agar hukum dapat digunakan sebagai alat untuk
merekayasa masyarakat. Kemudian dibahas pula aliran-aliran pemikiran dari para pakar
Sosiologi Hukum tentang hubungan antara masyarakat dan hukum.
Referensi :
1. Otje Salman. 2004. Beberapa Aspek Sosiologi Hukum, Alumni, Bandung.
2. Saifullah. 2007. Refleksi Sosiologi Hukum, Refika Aditama, Bandung.
3. Soerjono Soekanto. 2004. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
2.52.
Kode 4123772 : Tindak Pidana Khusus ( 2 SKS)
Tindak
Pidana Khusus merupakan mata kuliah yang perlu memberikan
penjelasan mengenai tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang.
Mengingat korupsi dan pencucian uang merupakan tindak pidana yang sering terjadi
dalam kehidupan masyarakat. Pembahasan tindak pidana korupsimeliputi : Pengertian,
Sejarah, dan sumber-sumber Hukum Tindak Pidana Korupsi, Hukum Pidana Korupsi
materil, Hukum Pidana Korupsi Formil, Sistem Pembuktian dalam Tindak Pidana
Korupsi, dan Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Tindak pidana Korupsi.
Pembahasan tindak pidana pencucian uang, meliputi : Urgensitas UU Tindak
Pidana Pencucian Uang dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, Pengertian,
Sejarah dan Sumber Hukum Tindak Pidana pencucian uang; Jenis-Jenis Tindak Pidana
Pencucian Uang; Pihak Pelapor dalam Tindak Pidana Pencucian Uang; Sistem
Pembuktian dalam Tindak Pidana Pencucian Uang; Hukum Acara Pidana Pencucian
Uang.
Referensi :
1. Andi Hamzah. 2006. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan
Internasional, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
2. Evi Hartanti. 2005. Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta, 2005
3. Edi Yunara. 2005. Korupsi dan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi berikut Studi
41
Kasus, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
4. Lilik Mulyadi. 2007. Tindak Pidana Korupsi di Indonesia Normatif, Teoretis, Praktik,
dan Masalahnya, Bandung.
2.53.
Kode 4135772 : Hukum Penanaman Modal (2 SKS)
Dalam mata kuliah ini dijabarkan mengenai tata cara untuk melakukan investasi
baik melalui lembaga Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Lembaga Penanaman
Modal Dalam Negeri ( PMDN) . Berkaitan dengan investasi (penanaman modal), akan
dijabarkan pula hukum yang berkaitan dengan investasi yakni hukum agraria, hukum
perijinan, hukum perbankan, hukum otonomi daerah, joint venture, perjanjian
internasional yang menyangkut penyelesaian sengketa di bidang investasi.
Referensi :
1. Bagus Rahmadi Supanca, Ida. 2006. Kerangka Hukum Kebijakan Investasi Langsung
di Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia.
2. Chalid,Pheni. 2005. Keuangan Daerah,Investasi, dan Desentralisasi Tantangan dan
Hambatan, Jakarta: Mitra.
3. Ginting, Budiman. 2007. Hukum Investasi-Perlindungan Hukum Pemegang Saham
Minoritas dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing , Medan: Pustaka Bangsa
Pers.
4. Ilmar, Amiruddin. 2007. Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Jakarta: Kecana.
5. K. Harjono, Dhaniswara. 2007. Hukum Penanaman Modal, Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada.
2.54.
Kode 4123872 : Hukum dan HAM (2 SKS)
Mata Kuliah ini membekali mahasiswa dengan pengetahuan akan sejarah hak
azasi manusia, teori-teori hak, jenis-jenis hak azasi manusia, dan praktik serta
problematika penerapan hak azasi manusia dalam hukum di Indonesia.
Referensi :
1. A. Mansyur Effendi. 2005. Perkembangan Dimensi Hak Asasi Manusia dan
Proses
Dinamika Penyusunan Hukum Hak Asasi Manusia. Ghalia Indonesia, Bogor.
2. El Muhtaj Majda. 2009. HAM Dalam Konstitusi Indonesia,Jakarta: Kencana.
42
2.55.
Kode 4124172 : Penalaran Hukum (2 SKS)
Mata Kuliah ini memberi pengetahuan tentang posisi metode penalaran hukum
dalam konteks
metode hukum, mengidentifikasi perbedaan pendapat, menentukan
premis-premis yang tidak diungkapkan, eksposisi skema argumen, analisis struktur
argumentasi, evaluasi kejelasan argumen, mendeteksi kesesatan –kesesatan yang
melanggar kaidah-kaidah berpikir, dan karakter “sui generis” dari ilmu hukum dalam
penalaran hukum.
Referensi :
1. Philipus M Hadjon & Tatiek Sri Djatmiati. 2005. Argumentasi Hukum, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
2. Jerzy Stelmach and Bartosz Brozek. 2006. Methods of Legal Reasoning, Springer,
Dodrecht, The Netherlands.
3. Frans H. van Eemeren, Rob Grootendorst, A. Francisca Snoeck Henkemans. 2002.
Argumentation, Analysis, Evaluation, Presentation, Lawrence Erbaum Associates,
New Jersey London.
4. Lloyd L. Weinreb.2005. Legal Reason, The Use of Analogy in Legal Arguments,
Cambridge University Press
5. Giorgio Bongiovanni, Giovanni Sartor, Chiara Valentini. 2009. Reasonableness and
Law, Springer.
2.56.
Kode 4137272 : KKN ( 2 SKS)
Mata Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah praktek penerapan ilmu pengetahuan
yang bersifat interdisipliner yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan dikembangkan oleh
Fakultas, Jurusan sebagai satu bagian dari program pendidikan Unika Widya Karya
secara keseluruhan. Program Kuliah Kerja Nyata merupakan kewajiban intrakurikuler,
dilaksanakan dengan cara menempatkan mahasiswa dari suatu tingkat studi tertentu
dalam kesatuan antar disiplin ilmu pengetahuan (interdisipliner) di daerah pedesaan
yang meliputi sejumlah desa dalam waktu tertentu. Para mahasiswa dipersiapkan
terlebih dahulu dalam memberi bekal berbagai bidang pengetahuan dan ketrampilan
sehingga disamping keahlian dalam jurusan masing-masing mereka mendapat
kemampuan untuk turut memecahkan problematika yang dihadapi
masyarakat desa secara menyeluruh dibawah koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL).
43
Referensi :
1. Rr. Suhartini, dkk. 2005. Model-Model Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:
Lkis.
2. Rahardho Adisasmita. 2013. Pembangunan Perdesaan: Pendekatan Partisipatif,
Tipologi, Strategi, Konsep Desa Pusat Pertumbuhan. Jakarta: Graha Ilmu.
2.57.
Kode 4135172 : Penyelesaian Sengketa Bisnis ( 2 SKS )
Penyelesaian Perkara Bisnis dirancang guna memberikan keterampilan praktis
kepada mahasiswa agar mampu menyelesaikan perkara perdata yang dihadapinya baik
melalui jalur litigasi (pengadilan) maupun non-ligitasi.
Referensi :
1. Abdurrasyid, H.Priyatna. 2002. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
Jakarta, Fikahati Aneka.
2. Bintang, Sanusi, Dahlan. 2000. Pokok-Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis, Bandung,
Citra Aditya Bakti, 2000.
3. Margono, Suyud. 2000. ADR dan Arbitrase Proses Pelembagaan dan Aspek
Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia.
2.58.
Kode 4135372 : Penyelesaian Sengketa Pajak (2 SKS)
Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan dasar-dasar kemampuan untuk
dapat menyelesaikan kasus-kasus perpajakan yang meliputi ; Menghitung, memotong
dan memperhitungkan PPh, PPN dan PPn.BM. ; menghitung besarnya PBB ;
menghitung besarnya bea materai yang terhutang atas berbagai dokumen ; hak,
kewajiban dan sanksi yang melekat pada wajib pajak dan fiskus ;pemanfaat
pengecualian yang ada dalam hukum pajak sehingga peraturan perpajakan dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa melanggar peraturan.
Referensi :
1. Ahmadi, Wiratni. 2006. Perlindungan Hukum Bagi Wajib Pajak Dalam Penyelesaian
Sengketa Pajak. Cet.1. Bandung : PT. Refika Aditama.
2. Asmara, Galang. 2006. Peradilan Pajak Dan Lembaga Penyanderaan (Gizeling)
Dalam Hukum Pajak Di Indonesia. Cet.1. Yogyakarta : LaksBang PRESSindo.
3. Barata, Atep Adya. 2003. Memahami Pengadilan Pajak “Meminimalisasi dan
Menghindari Sengketa Pajak dan Bea Cukai”. Jakarta : Elex Media Komputindo,
2003.
44
2.59.
Kode 4135272 : Penyelesaian Sengketa Hubungan Industrial (2 SKS)
Mata kuliah penyelesaian sengketa perburuhan menguraikan mengenai
pengertian, landasan hukum,
prosedur penyelesaian perselisihan perburuhan baik
secara litigasi maupun non litigasi, analisis kasus-kasus ketenagakerjaan.
Referensi :
1. Husni, Lalu. 2004. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui
Pengadilan dan di Luar Pengadilan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
2. Asyhadie, Zaeni. 2007. Hukum Kerja Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan
Kerja, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
3. Asyhadie, Zaeni. 2009. Peradilan Hubungan Industrial, Jakarta, PT RajaGrafindo.
2.61.
Kode 4135672 : Hukum Lembaga Jasa Keuangan (2 SKS)
Mahasiswa mengenal bank clan usaha bank serta lembaga lembaga lain yang
bergerak dalam bidang keuangan/pembiayaan dan mahasiswa mampu menganalisis
aspek hukum perdata. Pengertian lembaga jasa keuangan, tujuan dan tugas bank
Indonesia, masalah lembaga jasa keuangan antara lain likuidasi pailit. Serta kegiatan
lain dalam kegiatan jasa keuangan berupa anjak piutang, modal ventura, pasar modal.
Referensi :
1. Adrian Sutedi. 2007. Hukum Perbankan : Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger,
Likuidasi, dan Kepailitan, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.
2. Djoni S. Gazali dan Rachmadi Usman. 2010. Hukum Perbankan, Penerbit Sinar
Grafika, Jakarta.
2.62.
Kode 4135872 : Hukum Kepailitan ( 2 SKS)
Harapan seorang pebisnis adalah bisnis atau usahanya akan berjalan lancar
sebagaimana yang sudah direncanakan secara matang. Namun dalam perjalanannya
usaha yang sudah dirintis dengan perhitungan yang cermat, menghadapi berbagai
kendala yang sulit untuk dihindarkan. Akibatnya, pengusaha harus menentukan pilihan
apakah terus berjalan atau perusahaan harus berhenti sampai disini. Dalam hal inilah
fungsi Hakim dirasakan cukup penting dalam mencari solusi apa yang harus dilakukan.
Di Indonesia sendiri ketentuan tentang Hukum Kepailitan diatur dalam UU No. 37
Tahun 2004. Dalam UU ini diatur dua hal pokok yakni Permohonan pailit dan
penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
45
Referensi :
1. Asikin, Zainal. 2001. Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran di Indonesia,
Jakarta: RajaGrafindo Persada.
2. Muljadi, Kartini dan Gunawan Widjaja. 2003. Pedoman Menangani Perkara
Kepailitan, Jakarta: RajaGrafindo Persada.
3. Nating, Imran. 2004. Edisi Revisi : Peranan dan Tanggung Jawab Kurator dalam
Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
2.63.
Kode 4124372 : Etika dan Tanggung Jawab Profesi hukum (2 SKS)
Mahasiswa/I mempelaiari, memahami sekaligus mendalami tentang norma-
norma bagi penegak hukum serta memberikan suguhan proses pembelajaran,
pemahaman dan pemantapan penguasaan tentang kode etik profesi dan tanggungjawab
moral pelaku profesi hukum. Pokok persoalan etika, nilai, norma, moral dan etika,
fungsi teori dan sistematika etika, hubungan etika dengan profesi hukum, etika profesi
dan etika profesi hukum, etika normatif, dasar norma moral, etika hukum, hukum moral
dan moralitas. Ajaran moral, hukum dan etika profesi, makna moral dan hukum moral,
tatanan sosial moral hakekat norma dan nilai sebagai sumber norma, etika profesi bagi
penegak hukum, kode etik profesi wujud tanggungjawab profesi, kriteria kepribadian
moral yang kuat.
Referensi :
1. Supriadi. 2006. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia, Jakarta:
Sinar Grafika.
2. Abdulkadir, Muhammad, 2001, Etika Profesi Hukum, Cet. 2, Citra Aditya Bakti,
Bandung.
2.64.
Kode 4124272 : Filsafat Hukum (2 SKS)
Filsafat Hukum pada tataran Strata Satu (S1) lebih menitikberatkan pada sejarah
pemikiran hukum yang dikemukakan oleh para filsuf dan teoretisi hukum, yang
memengaruhi praktik hukum saat ini. Mempelajari filsafat hukum memampukan
mahasiswa memahami konsep-konsep, prinsip-prinsip, serta teori-teori yang menjadi
“bahasa tersembunyi” dalam suatu fenomena hukum, tertulis atau tidak tertulis, dalam
konteks historisitas pemikiran hukum. Pada gilirannya, mata kuliah ini memampukan
mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitis tentang hukum melalui teori dan filsafat
hukum.
46
Referensi :
1. Marret Leiboff and Mark Thomas. 2004. Legal Theories in Principle, Canada and
USA, Carswell and Toronto: Lawbook Co..
2. Raymond Wacks. 2006. Philosophy of Law, A Very Short Introduction. New York:
Oxford University Press.
3. Arief Sidharta. 2007. Meuwissen tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori
Hukum dan Filsafat Hukum, Refika Aditama, Bandung
4. Theo Huijbers. 1990. Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah, Yogyakarta: Kanisius.
5. Louis E Wolcher. 2008. Law’s Task (Applied Legal Philosophy), New Hampshire,
England: Ashgate Publishing Limited.
2.65.
Kode 4124576: Penulisan Hukum/skripsi (6 SKS)
Skripsi atau karya ilmiah hukum dibuat untuk menganalisis suatu masalah
hukum melalui pendekatan teoretis ilmiah.Penyusunan skripsi difokuskan pada
penggunaan teori-teori hukum, asas-asas hukum, hukum positif, dengan metode
penelitian hukum yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dengan sasaran
melatih mahasiswa dalam pengembangan konklusi-konklusi teoretis baru.
Referensi :
1. Diah Octorina Susanti. 2014. Penelitian Hukum (Legal Research). Jakarta: PT. Sinar
Grafika.
2. Peter Mahmud Marzuki. 2006. Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta.
2.66
Kode 4123972: Hukum Pemerintahan Daerah (2 SKS)
Sistem pemerintahan daerah di Indonesia menurut Konstitusi Undang-Undang
Dasar 1945 berdasarkan penjelasan dinyatakan bahwa daerah Indonesia akan dibagi
dalam daerah provinsi dan daerah provinsi akan di bagi pula dalam daerah yang lebih
kecil. Didaerah-daerah yang bersifat otonom (Streek and locale rechtsmeenchappen)
atau bersifat daerah administrasi belaka, Semuanya menurut aturan yang ditetapkan
Undang-Undang. Didaerah-daerah yang bersifat otonom akan diadakan badan
perwakilan daerah, oleh karena itu daerah pun pemerintahan akan bersendi atas dasar
pemusyawaratan. Dalam Pasal 18A UUD 1945, diamantkan tentang hubungan
wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan
kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhusussan daerah dan keragaman daerah. Disampiing itu, hubungan
47
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya
antara pemerintah pisat dan daerah diatur serta dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang.
Referensi:
1. Siswanto Sunarso. 2006. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta: PT.
Sinar Grafika
2. Sarman dan Moh. Taufik Makarao. 2011. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta
3. Sirojul Munir. 2014. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia: Konsep, Azas, dan
Aktualisasinya. Yogyakarta: Genta Publishing
2.67.
Kode 4146472: Hukum Kekerabatan dan Waris Adat (2 SKS)
Mata Kuliah hukum kekerabatan dan waris adat menguraikan mengenai
berbagai macam perkawinan adat yang ada di Indonesia. Mebahas mengenai tata cara
dan nnilai-nilai yang terkandung di dalam setiap hukum perkawinan adat yang ada di
Indonesia dan konsekuensi hukum hanya pada status anak dan pewarisan. Pembagian
waris dan harta warisan pusaka setiap masyarakat adat berbeda-beda. Berbagai
permasalahan hukum mengenai sengketa perkawinan dan pewarisan adat yang ada di
Indonesia.
Referensi :
1. Hilman Hadikusuma. 2015. Hukum Waris Adat. Bandung: Citra Aditya.
2. Dominikus Rato. Hukum Perkawinan dan Waris Adat (Sistem Kekerabatan,
Perkawinan, dan Pewarisan Menurut Hukum Adat). Yogyakarta: Laksbang
2.68.
Kode 4146572: Hermeneutika Hukum (2 SKS)
Mata kuliah Hermeneutika Hukum merupakan mata kuliah pilihan, membahas
asal mula atau sejarah hermeneutika, subjek dan objek hermeneutika, berbagai metode
penafsiran hukum, serta penggunaan dan manfaat hermeneutika dalam mengkaji
hukum. Mempelajari hermeneutika hukum memampukan mahasiswa untuk memahami
hukum dan menafsirkan hukum secara komprehensif, selain membekali mahasiswa
untuk memahami etika dalam menafsir teks. Pada gilirannya, matakuliah ini akan
menunjang profil lulusan karena bermanfaat bagi lulusan yang bekerja sebagai penegak
hukum, konsultan hukum, akademisi, maupun legal officer.
48
Referensi:
1. Anna Wagner. 2007. Interpretation, Law, and the Construction of Meaning,
Springer.
2. R. Diah Imaningrum Susanti. 2015. Penafsiran Hukum yang Komprehensif Berbasis
Lingkar Hermeneutika, Indonesian Philosophical Studies
3. Kevin J. Vanhoozer. 2006. Hermeneutics at the Crossroads, Indiana University
Press.
4. Jerzy Stelmach dan Bartosz Brozek. 2006. Methods of Legal Reasoning (Chapter 5),
Springer,
2.69
Kode 4146672: Antropologi Hukum (2 SKS)
Sasaran pokok dalam antropologi adalah manusia, baru kemudian perilaku
budayanya, bukan sebaliknya sebagaimana dalam ilmu yang lain. Dengan demikian,
dalam pandangan antropologi, dimana saja ada manusia hidup bermasyarakat harus ada
sistem kontrol sosialnya. Sistem kontrol sosial itu akan mempunyai kekuatan hukum,
apabila ia digunakan oleh kekuasaan masyarakat guna mengatur perilaku manusia dan
masyarakat bersangkutan, supaya kehidupan mereka teratur. Sepanjang masyarakat itu
teratur, karena ada yang mengatur dan mempunyai kekuasaan, maka pada masyarakat
itu terdapat hukum. Sebagai kelanjutan dari usaha manusia dalam masyarakat untuk
memelihara sistem kemasyarakatan, maka ia menghasilkan kesamaan dan keserasian
perilaku dari para anggota individu dalam masyarakat atau sebagian dari masyarakat itu.
Jadi, jelaslah bahwa lapangan penelitian antropologi hukum ditujukan pada suatu garis
perilaku yang menunjukkan kejadian secara tersu menerus.
Referensi:
1. Hilman Hadikusuma. 2010. Antropologi Hukum. Bandung: Alumni
2. -------------------------. 2010. Pengantar Antropologi Hukum. Bandung: Citra Aditya
3. Leopold Pospisil. 2016. Antropologi Hukum: Sebuah Teori Komparatif. Bandung:
Nusa Media.
2.70
Kode 4146772: Hukum Organisasi Internasional (2 SKS)
Mata kuliah ini membahas organisasi internasional sebagai salah satu subjek
hukum
internasional
untuk
perkembangan
hukum
internasional.
Pembahasan
dilanjutkan dengan landasan hukum dari pembentukan organisasi internasional, dan
hubungan
eksternal
organisasi
internasional.
Berikutnya
membahas
sejarah
49
perkembangan PBB dan Mahkamah Internasional, dan organisasi-organisasi regional
lain, seperti Organisasi Rakyat Afrika, masyarakat Uni Eropa, dan ASEAN. Termasuk
juga penyelesaian sengketa di organisasi internasional regional.
Referensi:
1. Wiwin Yulianingsih. 2014. Hukum Organisasi Internasional. Yogyakarta: Andi
Publisher.
2. Sri Setianingsih Suwardi. 2004. Pengantar Hukum Organisasi Internasional. Jakarta:
UI Press.
3. Sumaryo Suryokusumo. 2007. Pengantar Hukum Organisasi Internasional.
Tatanusa.
4. Lung Chu Cen, 2015. Introduction to Contemporary International Law,
Oxford:Oxford University Press.
2.71
Kode 4146872: Hukum Kanonik (2 SKS)
Mata kuliah Hukum Kanonik menyajikan aturan-aturan yang terdapat dalam
Kitab Hukum Kanonik. Mata kuliah ini memperkenalkan doktrin dan dogma gereja
katolik sebagaimana terdapat dalam Kitab Hukum Kanonik, dan kaitannya dengan
masalah-masalah sosial saat ini.
Referensi :
1. Kitab Hukum Kanonik
2. Robertus Rubyatmoko. 2011. Perkawinan Katolik Menurut Kitab Hukum Kanonik,
Yogyakarta: Kanisius.
3. Benny Phang, O.Carm. 2017. Rahim untuk Dipinjamkan: Moralitas Kristiani pada
Awal Hidup Manusia, Yogyakarta: Kanisius.
2.72.
Kode 4146972: Hukum Maritim (2 SKS)
Bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan secara
geografis Lerletak pada persimpangan lalu-lintas perdagangan dan pelayaran
internasional, pelayaran/angkutan laut termasuk perangkat hukumnya merupakan hal
yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian. Hukum Maritim yang merupakan
bidang khusus dalam sistem hukum kelautan mengandung aspek-aspek yang sangat
luas, yaitu menyangkut pelayaran, pengangkutan, perkapalan, kepelabuhanan, bongkar
muat, freight forwarding dan ekspedisi serta mempunyai aspek-aspek internasional yang
sangat Iuas.
50
Referensi:
1.
Joko Subagyo. 2010. Hukum Laut Indonesia. Bandung: Rineka Cipta.
2.
Win Pudji Pamularso. 2017. Implementasi Prinsip-Prinsip Hukum Maritim di
Terminal Khusus sebagai Pendukung Utama Bisnis Migas. Bandung: Alumni.
3.
Nuryanto. 2014. Memahami Hukum Laut Indonesia. Mitra Wacana Media.
2.73
Kode 4147072: Psikologi Hukum (2 SKS)
Hukum terbentuk dan disosialisasikan dalam pergaulan hidup manusia. ia tidak
langsung bekerja secara mekanis . Pada saat undang-undang itu diberlakukan tidak
otomatis ditaati, tetapi memalui proses sosialisasi yang wajar dalam proses sosial dan
budaya yang mapan serta evolusionis , meskipun terkadang adapula yang revolusioner .
Proses sosialisasi hukum harus berlangsung secara wajar, diawali dari penalaran dan
penularan dari lingkungan terkecil yang terdekat, kemudian berkembang hingga ke
masyarakat yang lebih luas. Psikologi hukum menjadi cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum sebagai perwujudan dan perkembangan jiwa manusia. Pada
mulanya, psikologi hukum hanya dipandang sebagai ilmu pengetahuan pendamping
atau pelengkap dari hukum positif.Akan tetapi, dalam perkembangannya dewasa ini,
psikologi semakin menempati posisi studi yang penting. Sebab, apabila hukum dikelola
sedemikian rupa dari berbagai aspek pendekatan, termasuk dari segi psikologi,
kesenjangan antara norma hukum dan kenyataan sosial dapat ditanggulangi dengan
jalan pembaharuan hukum secara lebih seksama dan sebagainya. Dengan demikian,
rumusan kaidah atau norma hukum, yang diangkat dari istilah sehari-hari atau dibuat
istilah khusus benar-benar mencerminkan citra kehidupan dalam masyarakat tentang
keadilan.
Referensi:
1. Hendra Akhdhiat. 2011. Psikologi Hukum. Bandung: Pustaka Setia.
2. Mark Constanzo. 2011. Aplikasi Psikologi dalam Sistem Hukum. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
2.74
Kode 4147172: Sejarah Hukum (2 SKS)
Pemahaman mengenai sejarah hukum merupakan sumbangan penting terutama
untuk pendidikan dan kajian di Bidang Hukum. Sejarah hukum ini dimaksudkan supaya
terdapat pandangan yang lebih luas tentang hukum, khususnya hukum yang sedang
berlaku berdasarkan pada sejarah hukum. Penyelidikan jejak sejarah membebaskan kita
51
dari prasangka dan memengaruhi kita untuk tidak begitu saja menerima apa adanya,
melainkan harus menghadapinya secara kritis. Bidang kajian Ilmu Hukum ini,
mempelajari sejarah hukum itu sebagai upaya memperluas wawasan berpikir; sehingga
kita akan memiliki pengetahuan yang utuh misalnya mengapa suatu undang-undang
mengatur sesuatu hal, mengapa isi pasal dari suatu undang-undang berbunyi seperti itu,
apa latar belakang lahirnya undang-undang, dalam kondisi masyarakat yang
bagaimanakah undang-undang itu lahir, dan apakah undang-undang yang ada masih
relevan dengan kondisi masyarakat pada masa kini.
Referensi:
1. Sunarmi. 2016. Sejarah Hukum. Prenada Media Group.
2. Munir Fuady. 2009. Sejarah Hukum. Ghalia Indonesia
3. John Gilissen dan Frits Gorle. Sejarah Hukum: Suatu Pengantar. Bandung: Refika
Aditama.
2.75
Kode 4125072: PLKH Konstitusi (2 SKS)
Mata kuliah hukum konstitusi menegakkan hukum dan keadilan sebagaimana
dalam UUD 1945, disebutkan adanya lembaga baru, yaitu Mahkamah Konstitusi.
Mahkamah Konstitusi melaksanakan kekuasaaan kehakiman sebagaimana dimaksud
dalam UUD 1945. Sebagai praktik latihan kemahiran Hukum untuk menguji peraturan
perundang-undangan yang inkonstitusional.
Referensi:
1. Jimly Asshiddiqie. 2012. Hukum Acara Pengujian Undang-Undang. Jakarta: Sinar
Grafika.
2. Abdul Latif, Muh. Syarif, dkk. 2009. Buku Ajar Hukum Acara Mahkamah
Konstitusi. Total Media.
3. Marwan Mas. 2017. Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Ghalia Indonesia.
2.76
Kode 4135472: Penyelesaian Sengketa Alternatif (2 SKS)
Alternatif penyelesaian sengketa (APS) dimana arbitrase merupakan salah satu
mekanismenya dan yang dasarkan kepada kesepakatan bersama, dapat dijadikan alat
perdamaian menyelesaikan suatau sengketa yang timbul pada masa kini dan masa
mendatang. Penyelesaian secara damai tersebut dapat dilakukan oleh perorangan yang
profesional dengan keahlian khusus (mediator) atau diselesaikan oleh seorang atau
beberapa orang ahli yang bertindak sebagai arbiter yang dipilih secara kesepakatan oleh
52
para pihak yang bersengketa dan putusannya final dan mengikat. Arbitrase dalam hal ini
dapat di jadikan metode yang dominan karena adanya kredibilitas, kemampuan,
kejujuran, independensi dan keahlian pada mereka yang diangkat sebagai arbiter dalam
rangka usaha menyelesaikan sengketa secara damai. Dalam hal ini latar belakang
keahlian arbiter pun banyak ragam (tidak selalu ahli hukum ) ia dapat berlatar belakang
teknik, asuransi, ekonomi, budaya, dllnya. Berikutnya ialah bahwa aps (termasuk
arbitrase) dapat dilakukan dalam suasana dan lingkungan konfidensial. Di dalam buku
ini juga terdapat berbagai ketentuan, baik nasional maupun internasional yang berkaitan
dengan APS/Arbitrase. Usaha ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan kepada para
peminat/praktisi tanpa harus bersusah payah mencari ketentuan-ketentuannya.
Dilampirkan misalnya UU 30/1999, Peraturan UNCITRAL, Konvensi New York 1958,
Konvensi Washington 1965 dan alamat berbagai pusat arbitrase yang ada.
Referensi:
1. Abdurrassyid H. Priyatna. 2011. Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
(APS). Fikahati Aneska.
2. Nurnaningsih Amriani. 2011. Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di
Pengadilan. Jakarta: Rajawali Press
3. Takdir Rahmadi. 2015. Mediasi Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan Mufakat.
Jakarta: Rajawali Press.
2.77
Kode 4135572: Hukum Properti (2 SKS)
Hukum properti berkenaan dengan sistem kepemilikan tanah dan atau rumah
termasuk pembangunan perumahan dan pemukiman baik untuk warga negara maupun
orang asing (bukan WNI) yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Kepastian hukum properti di Indonesia sangat dibutuhkan para pihak yang bergerak di
dalamnya.
Oleh karena itu menjadi penting dikuasai oleh mahasiswa agar dapat
memahami dengan baik aturan terkait bidang properti, isu hukum yang terjadi, dapat
menganalisis secara cermat dan tepat permasalahan serta dapat memberikan solusi
penyelesaian terhadap kasus bidang properti.
Referensi:
1. Yamin Lubis dan Abd. Rahim Lubis. 2013. Kepemilikan Properti di Indonesia:
Termasuk Kepemilikan Rumah oleh Orang Asing. Bandung: Mandar Maju.
2. Urip Santoso. 2016. Hukum Perumahan. Jakarta: Prenada Media Group.
53
3. Eddy M. Leks. 2016. Panduan Praktis hukum Properti: Memahami Problematika
Hukum Pertanahan, Perumahan, Serta Pengembangannya. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
2.78.
Kode 4136072: Hukum Sumber Daya Alam (2 SKS)
Sumber daya alam merupakan karunia dan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa
yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia sebagai kekayaan yang tak ternilai
harganya. Oleh karena itu sumber daya alam wajib dikelola secara bijaksana agar dapat
dimanfaatkan secara berdaya guna, berhasil guna dan berkelanjutan bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat, baik generasi sekarang maupun generasi yang akan
datang. Ketersediaan sumberdaya alam baik hayati maupun non-hayati sangat terbatas,
oleh karena itu pemanfaatannya baik sebagai modal alam maupun komoditas harus
dilakukan secara bijaksana sesuai dengan karakteristiknya.
Sejalan dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menentukan
bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, maka pengelolaan
sumberdaya alam harus berorientasi kepada konservasi sumberdaya alam (natural
resource oriented)untuk menjamin kelestarian dan keberlanjutan fungsi sumberdaya
alam, dengan menggunakan pendekatan yang bercorak komprehensif dan terpadu.
Namun kenyataannya apa yang diidealkan dan diharapkan sebagaimana uraian di atas
adalah jauh dari harapan, telah terjadi banyak kerusakan atas SDA kita, yang ternyata
persoalan pokok dari sumber daya alam (dan lingkungan hidup) yang terjadi selama ini
justru dipicu oleh persoalan Hukum dan Kebijakan atas sumber Daya Alam tersebut.
Referensi:
1. Abdullah Marlang dan Rina Maryana. 2015. Hukum Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya. Mitra Wacana Media.
2. Ahmad Redi. 2014. Hukum Sumber Daya Alam Dalam Sektor Kehutanan. Jakarta:
Sinar Grafika
3. I Nyoman Nurjaya. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Dalam Perspektif Antropologi
Hukum. Jakarta: Prestasi Pustaka.
2.79.
Kode 4136172: Hukum Pemerintahan Desa (2 SKS)
Desa merupakan bagian terkecil dari wilayah pemerintahan di Indonesia. Sejak
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka Desa
54
memiliki kewenangan untuk memiliki pemerintahan sendiri. Kewenangan dan tanggung
jawab pemerintahan desa secara teoritis, normatif, dan praktik akan dibahas lebih
mendalam pada mata kuliah ini. Sebagai pengembangan dari ilmu hukum pemerintahan
daerah dan era otonomi daerah.
Referensi :
1. Ni’matul Huda. 2015. Hukum Pemerintahan Desa: Dalam Konstitusi Indonesia Sejak
Kemerdekaan Hingga Era Reformasi. Malang: Setara Press.
2. Nata Irawan. 2017. Tata Kelola Pemerintahan Desa Era UU Desa. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
3. Moh. Solekhan. 2014. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berbasis Partisipasi
Masyarakat (Edisi Revisi). Malang: Setara Press.
2.80.
Kode 4136272: Perbandingan Hukum Tata Negara (2 SKS)
Perbandingan merupakan salah satu sumber pengetahuan yang penting dalam
kajian ilmu hukum. Perbandingan sebagai suatu teknik, disiplin, perlaksanaan, dan
metode ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Hal ini membentuk cabang studi
hukum baru yang disebut “Perbandingan Hukum”, yang menggunakan penelitian
terhadap hukum dan berbagai negara dengan teknik perbandingan. Hal ini karena sistem
hukum yang diberlakukan oleh suatu negera, baik hukum pidana maupun perdata
memiliki persamaan dan perbedaan, dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya
faktor sejarah, faktor geografis, dan faktor sosiologis. Perkembangan perbandingan
hukum setelah berakhirnya Perang Dunia II mempunyai peranan yang sangat penting
karena hubungan antarnegara di dunia semakin erat dan saling membutuhkan. Sikap
ketergantungan tersebut mendorong negara-negara yang ada di dunia untuk mempelajari
tata kehidupan negera lain, yang juga menyangkut sistem hukumnya melalui
perbandingan hukum yang semakin luas ruang lingkupnya dan sangat berperan dalam
hubungan antarbangsa di dunia.
Referensi:
1.
Sjahran Basah. 2012. Hukum Tata Negara Perbandingan. Bandung: Alumni.
2.
Beni Ahmad Saebani dan Ai Wati. 2016. Perbandingan Hukum Tata Negara.
Jakarta: Pustaka Setia.
3.
Nomensen Sinamo. 2015. Perbandingan Hukum Tata Negara. Jala Permata.
55
3.
Sistem dan Metode Pembelajaran
Mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam proses belajar dengan cara mengubah
pola pengajaran yang pasif, dari pengajaran yang berpusat pada dosen (teacher
centered)
menjadi
berpusat
pada mahasiswa
(student
center learning/SCL),
meningkatkan minat baca mahasiswa, dengan pemberian tugas-tugas membaca atau
meringkas,
mengintensifkan
kemampuan
analitikal,
mengintensifkan
proses
pembelajaran Bahasa Inggris secara aktif, membiasakan mahasiswa untuk membaca,
meringkas atau menterjemahkan jurnal, dan membiasakan mahasiswa untuk mencari
bahan/materi kuliah melalui surfing internet. Keterlibatan mahasiswa dalam proses
perkuliahan dilakukan sesuai dengan Pedoman Akademik Universitas/Fakultas dengan
tingkat presensi minimal 75% dan pemenuhan pengerjaan tugas-tugas, Ujian Tengah
Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Keterlibatan mahasiswa secara aktif lainnya dalam proses belajar dapat berupa
keikutsertaan dalam kegiatan pelatihan atau seminar internal maupun eksternal. Peluang
pengembangan
pribadi
tersedia
bagi
mahasiswa/lulusan dengan
diperolehnya
pendidikan agama/etika dan pendidikan nilai. Secara kurikuler pendidikan agama dan
pendidikan nilai dilaksanakan dalam kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPK)
dan secara instruksional dalam mata kuliah lain yang relevan.
Pengembangan keterampilan mahasiswa/lulusan (khususnya dalam praktek dan
latihan kemahiran hukum/PLKH), menciptakan/memperoleh pekerjaan yang berhasil
meningkatkan karir dan memungkinkan pengembangan aktualisasi diri dapat dilakukan
berdasarkan pendidikan entrepreneurship yang bersifat non kurikuler. Hal ini
mengingat bahwa kinerja seorang profesional akan menjadi optimal apabila kemampuan
yang tinggi ditunjang oleh sikap, tanggung jawab, dan pembawaan diri seorang yang
berhasil atau jiwa menegakkan keadilan.
4.
4.1.
Laboratorium dan Aturan Penggunaannya
Laboratorium Fakultas Hukum
Dalam proses pembelajaran, di samping mendapatkan perkuliahan yang bersifat
teoritis, mahasiswa juga diwajibkan untuk melakukan kegiatan lain sehubungan dengan
mata-kuliah tertentu, yaitu kegiatan praktek dan latihan kemahiran hukum (PLKH),
yang mencakup mata kuliah PLKH Acara Perdata, PLKH Acara Pidana, PLKH
Peradilan Agaman (PLKH Varia Peradilan), PLKH Peradilan Tata Usaha Negara.
56
Kegiatan praktikum merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan di
laboratorium, untuk melatih ketrampilan dan kemampuan mahasiswa memecahkan
masalah
melalui
kegiatan
peradilan
semu
sehingga
dapat
memahami
tata
cara/mekanisme beracara di pengadilan sebagai penyelesaian sengketa secara litigasi.
4.2. Fungsi Laboratorium
a. menyiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran
yang meliputi aplikasi metodologi dalam satu atau sebagian cabang ilmu sesuai
dengan bidang studi hukum dalam rangka memperoleh wawasan eksperimental;
b. menyiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan
dalam satu atau sebagian cabang ilmu sesuai dengan bidang hukum;
4.3. Penggunaan Laboratorium
a. Laboratorium dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan mata kuliah praktek dan
latihan kemahiran hukum (PLKH) yang diselenggarakan dan diatur oleh
Fakultas/Jurusan.
b. Penggunaan fasilitas laboratorium untuk kepentingan akademik ditentukan
tersendiri oleh Fakultas/Jurusan dan Kepala Laboratorium.
c.
Penggunaan peralatan laboratorium oleh warga kampus yang tidak secara langsung
berkaitan dengan kegiatan akademik dikonsultasikan dan dimintakan ijin kepada
Kepala Laboratorium.
5.
Seminar
5.1.
Pengertian Seminar Proposal Skripsi
Seminar yang ada pada Fakultas Hukum adalah seminar proposal skripsi adalah
kegiatan akademis yang dilakukan mahasiswa dengan menyusun proposal berdasarkan
format yang telah ditentukan fakultas sesuai dengan topik kajian yang dipilih. Seminar
proposal merupakan bagian dari penyusunan skripsi (6 sks).
5.2.
Tujuan seminar proposal skripsi
a. Mahasiswa menguraikan dan mempresentasikan garis besar isi proposal skripsi
yang diajukan antara lain latar belakang permasalahan, tujuan, manfaat, metode
penelitian serta kedalaman referensi yang dipilih dalam menyusun proposal.
Seminar proposal skripsi dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari dosen
57
pembimbing yang ditetapkan dalam SK Dekan atas usulan Kepala Bidang
Hukum (Ka.Bid. Ilmu Hukum) dengan memperhatikan bidang ilmu yang
relevan dan jabatan fungsional akademik.
b. Memperoleh masukan dari mahasiswa semester lain guna perbaikan serta
kelayakan sebagai karya ilmiah berupa skripsi.
58
Download