RESUME SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL Nama : Indifa Wahyuna Putri Kelas : A Jurusan : Ilmu Administrasi Bisnis A. PADA MASA KERAJAAN 1. Kerajaan Kutai Kutai merupakan kerjaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini muncul pada abad ke-5 Masehi atau ± 400 M. Kerajaan ini berada di Muara Kaman, Kalimantan Timur di hulu sungai Mahakam. Kerajaan ini bercorak hindu. Menurut prasasti Yupa, penguasa pertama kerajaan kutai adalah Kudungga. Namun kerajaan ini menginjak masa kejayaannya Ketika di kuasai oleh Cucu dari Kudungga, yaitu Mulawarman. Peninggalan kerajaan ini antara lain : prasasti yupa, ketopong sultan, dan arca bulus. 2. Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya ini berada di Pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Selatan tepatnya di Sungai Musi, Palembang. Karena memiliki letak yang stretegis kerjaan inilah yang berhasil menguasai jalur perdagangan di Asia Tenggara. Dan juga mendorong interaksi antara Sriwijaya dengan kerajaan di luar Nusantara, seperti kerajaan Nalanda dan kerajaan Chola dari India. Selain dengan India, Sriwijaya juga melakukan hubungan baik dengan pedagangpedagang dari Tiongkok yang sering singgah. Perluasan daerah kekuasaan ini, mendorong perekonomian kerajaan menjadi maju. Dibawah kekuasaan Raja Balaputradewa kerajaan sriwijaya menjadi kerajaan yang berjaya. Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran mulai pada abad ke-13 M, ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan besar seperti kerajaan Siam yang sama-sama menguasai jalur perdagangan. Selain itu, munculnya kerajaan Singasari yang ingin menyatukan wilayah Nusantara. Dan kerajaan Sriwijaya mulai berakhrir karena meunculnya kerajaan Majapahit dan dihancurkan pada 1377 M. 3. Kerajaan Kalingga Kalingga merupakan sebuah kerajaan yang terletak Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Masa pemerintahannya dimulai sekitar tahun 674 M dan dipimpin oleh seorang Ratu yang bernama Ratu Sima. Kerajaan Kalingga ditaklukan oleh Kerajaan Sriwijaya, Karena dikuasainya perdagangan oleh sriwijaya. 4. Kerajaan Singasari Sejarah Kerajaan Singasari berawal dari Kerajaan Tumapel, yang dikuasai oleh seorang akuwu (bupati). Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M letaknya di daerah pegunungan yang subur di wilayah Malang dengan pelabuhannya bernama Pasuruan. Dari daerah inilah Kerajaan Singosari berkembang dan bahkan menjadi sebuah kerajaan besar di Jawa Timur, terutama setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri dalam pertempuran di dekat Ganter tahun 1222 M. Ken Arok pada mulanya adalah anak buah Tunggul Ametung, namun ia membunuh Tunggul Ametung karena jatuh cinta pada istrinya, Ken Dedes. Ken Arok kemudian mengawini Ken Dedes. Pada saat dikawini Ken Arok, Ken Dedes telah mempunyai anak bernama Anusapati yang kemudian menjadi raja Singosari (1227-1248). Raja terakhir Kerajaan Singosari adalah Kertanegara.Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292) 5. Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu di Jawa Timur yang didirikan oleh Raden Wijaya (1293 M). Kerajaan kuno di Indonesia ini berdiri pada tahun 1293-1500 Masehi. Kerajaan Hindu terakhir di Semenanjung Malaya ini dianggap sebagai salah satu negara tersbesar sepanjang sejarah Indonesia. Kerajaan Majapahit mencapai puncak keemasannya berada dibawah kekuasaan Hayam Wuruk (13501389 M). Berdasarkan isi Kitab Negerakertagama, wilayah kekuasaan Majapahit pada masa itu hampir sama luasnya dengan wilayah Indonesia yang sekarang, bahkan pengaruh kerajaan Majapahit sampai ke negaranegara tetangga. Namun, terdapat satu daerah yang tidak tunduk pada kekuasaan Majapahit, yakni Kerajaan Sunda dengan penguasa Sri baduga Maharaja. Runtuhnya Kerajaan Majapahit akibat terjadi perang saudara antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana pada tahun tahun 14051406 M. Selain itu, adanya pergantian raja yang menjadi perdebatan pada tahun 1450-an dan terjadi pemberontakan besar-besaran pada tahun1468 M oleh seorang bangsawan. Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15. B. MASA PENJAJAHAN 1. Masa Penjajahan Bangsa Eropa Setelah kerajaan Majapahit runtuh datanglah bangsa Eropa ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Salah satunya adalah Belanda. Belanda mendirikan serikat dagang yang bernama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) yang dikenal masyarakat saat itu dengan sebutan “Kompeni”. Tujuan VOC antara lain: 1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. 2. Memperkuat kedudukannya. 3. Memonopoli perdagangan diwilayah Nusantara. Pemimpin pertama VOC adalah Pieter Booth yang kemudian diteruskan oleh Jan Pieterszoom yang berhasil memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Jakarta). Pada XVII, VOC mulai campur tangan dengan politik pribumi untuk meningkatkan kekuaasaannya dalam ekonomi lokal. Yang lama kelamaan menjadi badan pemerintah resmi yaitu Pemerintahaan Hindia-Belanda karena hal inilah terjadi perlawanan ditiap daerah diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mataram, 1645 (Sultan Agung) Banten, 1650 (Sultan Ageng Tirtayasa) Makassar, 1660 (Sultan Hasanuddin) Aceh, 1635 (Iskandar Muda) Jawa Timur, 1670 (Untung Surapati) Maluku, 1817 (Pattimura) Minangkabau, 1822-1837 (Imam Bonjol) 2. Masa Penjajahan Jepang Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan terhadap pangkalan militer AS di Pearl Harbour. Setelah memborbardir Pearl Harbour, Jepang masuk ke negara-negara Asia dari berbagai pintu. Pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang mendaratkan pasukannya di Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang menduduki kota minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari. Selanjutnya, Jepang menduduki kota-kota lainya di Kalimantan. Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari 1942. Setelah menguasai Palembang, Jepang menyerang Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan Belanda. Batavia (Jakarta) sebagai pusat perkembangan Pulau Jawa berhasil dikuasai Jepang pada tanggal 1 Maret 1942. Setelah melakukan berbagai pertempuran, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang-Jawa Barat. Surat perjanjian serah terima kedua belah pihak ditandatangani oleh Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima Angkatan Perang Belanda) dan diserahkan kepada Letnan Jenderal Imamura (pimpinan pasukan Jepang). Sejak saat itu seluruh Indonesia berada di bawah kekuasan Jepang. Tujuan Jepang menduduki Indonesia adalah untuk menguasai SDA terutama minyak bumi untuk dijadikan sebegai pendukung dala perang dan industri Jepang. Jawa dijadikan sebagai pusat penyediaan seluruh operasi militer di Asia Tenggara dan Sumatra menjadi sumber minyak utama. 3. Masa Kebangkitan Nasional a. Organisasi Budi Utomo Organisasi ini berawal dari gerakan dr. Wahidin Soedirohoesodo yang berkeliling Jawa untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan. Selain mensosialisasikan pendidikan, terdapat pula dana pendidikan untuk mereka yang kurang mampu. Dana pendidikan tersebut disebut dengan Studie Fond. Kemudian pada tahun 1907, terjadi pertemuan antara dr. Wahidin Soedirohoesodo dengan Soetomo, seorang mahasiswa STOVIA. Soetomo tertarik dengan gagasan dr. Wahidin Soedirohoesodo, lalu mendirikan organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini merupakan organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dan beranggotakan mahasiswa STOVIA. Berdirinya organisasi ini merupakan tonggak awal kebangkitan nasional, sehingga hari lahirnya Budi Utomo ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. b. Serekat Islam Organisasi ini berawal dari organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo tahun 1911. Organisasi ini awalnya dibentuk untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan penguasaha non lokal yang memonopoli perdagangan batik. SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 yang diketuai oleh H.O.S. Tjokroaminoto. c. Indische Partij Indische Partij didirikan di Bandung tanggal 25 Desember 1912. Pendiri organisasi ini antara lain Dr. E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo. Mereka kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”. Indische Partij bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera, serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.