Oleh : Dr. dr. Rudy Hidayat, Sp.PD, K-R, FINASIM “Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM” METABOLIK INFEKSI Penyakit TRAUMA RA JIA Reumatik SjS MAS PsA DEGENERATIF AS APS AoSD ReA AUTOIMUN SpA SLE Vasculitis SSc TRAUMA DEGENERATIF Rheumatic Disease METABOLIK INFEKSI RA SjS SLE AS JIA SSc RheumaticAOSD SpA Autoimmune Vasculitis Disease PsA ReA APS MAS Autoimmune Disease TERAPI FARMAKOLOGIS REUMATIK-AUTOIMUN Antiinflamasi nonsteroid Imunosupresan : Anti-malaria : CQ dan HCQ Kortikosteroid MMF, MPA Suplementasi kalsium Siklosporin Vitamin D Takrolimus Obat osteoporosis Azatioprin Anti agregasi trombosit : Metotreksat/MTX ASA, clopidogrel Sulfasalazin Leflunomid Anti koagulan : heparin, Siklofosfamid warfarin Anti TNF- Anti Il-6 Anti IL-17 Anti CD-20/sel B ANTIINFLAMASI NONSTEROID (OAINS) Menghambat enzim siklooksigenase Non-selective dan selective cox-2 Efek samping : Alergi Gastropati dan enteropati Hipertensi Penurunan fungsi ginjal Risiko kardivaskular Digunakan juga pada reumatikautoimun yang lain : SLE ringan, SpA, AS, PsA, RA KORTIKOSTEROID Anti-inflamasi, pada dosis tinggi menjadi imunosupresan Prednison, prednisolon, metilprednisolon Kerja cepat Terapi Covid?? Dipakai jangka panjang dosis sekecil mungkin STOP Digunakan pada Reumatik Efek samping banyak….. autoimun : SLE, RA, vasculitis, JIA, AOSD Side effect of systemic steroids? https://www.slideshare.net/daulatramdhaked/prevention-management-of-side-effects-of-systemic-steroids KALSIUM Mengurangi efek steroid metabolisme kalsium Pencegahan osteoporosis 1000-1500 mg per hari VITAMIN D Karena harus menghindari sinar UV Pencegahan osteoporosis efek steroid Memperbaiki kontrol penyakit lupus 800-1200 IU kolekalsiferol per hari (vitamin D tidak aktif) Peran vitamin D pada Penyakit Reumatik autoimun lain……..?? OBAT OSTEOPOROSIS Mencegah patah tulang akibat osteoporosis (karena steroid) Alendronat tablet tiap hari/tiap minggu Risendronat tablet tiap minggu/tiap bulan Zolendronic acid infus setahun sekali Diperlukan pada Penyakit Reumatik yang menggunakan Steroid jangka panjang …. ANTI AGREGASI TROMBOSIT ASA Klopidogrel Tidak rutin diberikan Pada pasien reumatik-autoimun dengan risiko thrombosis, seperti sindrom anti-fosfolipid (APS) ANTI KOAGULAN Heparin Warfarin Tidak rutin diberikan Pada pasien reumatik-autoimun dengan risiko thrombosis, seperti sindrom anti-fosfolipid (APS) ANTI-MALARIA Kerja lambat Semua kasus SLE, untuk pencegahan kekambuhan Aman untuk ibu hamil Perannya pada Klorokuin 250-500 mg Penyakit Reumatik Hidroksiklorokuin 200-400 mg autoimun : SLE, Terapi Covid?? RA, sindrom Periksa mata terlebih dahulu sjogren Efek samping : alergi, gejala pencernaan, gangguan irama jantung, gangguan mata MIKOFENOLAT MOFETIL/MMF ASAM MIKOFENOLAT/MPA Indikasi awal : post transplan ginjal Imunosupresan untuk reumatik-autoimun sedang- berat Dosis : MMF 1000-3000 mg/hari, MPA 7201440 mg/hari Tidak aman untuk ibu hamil dan menyusui Efek samping : Mual, diare, sakit kepala, batuk, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik autoimun : SLE, vasculitis, skleroderma SIKLOSPORIN-TACROLIMUS Inhibitor kalsineurin Awalnya untuk post-transplant Bisa digunakan ibu hamil dan menyusui Dosis : 50-150 mg per hari ; 1-5 mg/hari Efek samping : Sakit kepala atau pusing, Hipertensi, gangguan ginjal, mual atau muntah, diare, sakit perut, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik-autoimun : SLE, PsA, RA, AOSD AZATIOPRINE Imunosupresan untuk Reumatik-autoimun sedang – berat Aman untuk ibu hamil dan menyusui Dosis : 50-150 mg per hari Efek samping : ruam kulit, diare, nyeri otot, tensi rendah, anemi, leukopeni, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik-autoimun : SLE, vasculitis, RA, AOSD METOTREKASAT (MTX) Kemoterapi pada beberapa kanker Pada dosis kecil sebagai imunosupresan Tidak Aman untuk ibu hamil dan menyusui Dosis : 7,5-25 mg per minggu (+asam folat) Efek samping : gangguan di paru dan hati, mual muntah, nyeri perut, rambut rontok, sakit kepala, fotosensitifitas, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik-autoimun : SLE, RA (obat utama), Skleroderma SULFASALAZIN Kelompok imunosupresan lemah Terapi pada IBD Bisa digunakan untuk ibu hamil dan menyusui Dosis : 1-3 gram per hari Efek samping : alergi, gangguan saluran cerna, sakit kepala, pusing Pada Penyakit Reumatik-autoimun : SLE, RA, JIA, SpA, PsA LEFLUNOMID Kelompok imunosupresan Tidak Aman untuk ibu hamil dan menyusui Dosis : 20 miligram per hari Efek samping : alergi, demam/menggigil, flu like syndrome, batuk kering, nyeri dada, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik-autoimun : SLE, RA, JIA, PsA SIKLOFOSFAMID Kemoterapi pada beberapa kanker Imunosupresan kuat Oral dan intravena Tidak aman untuk ibu hamil dan menyusui Efek samping : fertilitas, siklus menstruasi, rambut rontok, gangguan di kandung kemih, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik-autoimun : SLE, vasculitis, skleroderma ANTI TNF- Menghambat sitokin TNF- Etanercept, infliximab, golimumab, adalimumab Intravena atau subkutan Efek samping : gatal-gatal, pusing, sesak napas, batuk, nyeri dada, lemas, nyeri pada saat buang air kecil, demam, menggigil, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik-autoimun : RA, AS, PsA, JIA ANTI IL-6 Menghambat sitokin IL-6 Tocilizumab Intravena Terapi Covid?? Efek samping : sakit tenggorokan dan hidung, sakit kepala, pusing, gatal, nyeri perut ringan, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik-autoimun : RA, JIA, AOSD ANTI IL-17 Secukinumab Subkutan Efek samping : sakit tenggorokan, gangguan saluran cerna, gangguan fungsi hati, netropeni, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik-autoimun : SpA, AS, PsA ANTI CD-20 (ANTI-SEL B) Imunosupresan kuat, pada reumatik-autoimun refrakter, gagal dengan terapi lain Juga sebagai anti-neoplastic Intravena Efek samping : gatal-gatal, pusing, sesak napas, batuk, nyeri dada, lemas, mulut kering, demam, menggigil, risiko infeksi Pada Penyakit Reumatik-autoimun : SLE refrakter, vasculitis, skleroderma TERAPI IMMUNOSUPRESAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 ?? REKOMENDASI IRA UNTUK PENATALAKSANAAN PENYAKIT REUMATIK AUTOIMUN PADA MASA PANDEMI COVID-19 1. Pasien dengan penyakit reumatik autoimun tanpa gejala infeksi dan tanpa risiko paparan COVID-19 Tidak menghentikan pengobatan sebelumnya karena dapat memicu kekambuhan penyakit (flare up) OAINS, ACE inhibitor/Angiotensin Receptor Blocker (ARB), kortikosteroid, anti malaria, sulfasalazine, metotreksat, leflunomide, takrolimus, siklosporin, MMF, MPA, azatioprin, siklofosfamid, DMARD biologis dapat diberikan atau dilanjutkan Skrining untuk COVID-19 (RT-PCR) untuk memulai obat imunosupresan kuat seperti siklofosfamid atau DMARD biologis Penggunaan kortikosteroid sesuai indikasi dosis efektif obat seminimal mungkin 2. Pasien dengan penyakit reumatik-autoimun tanpa gejala infeksi COVID-19 DAN dengan kontak erat dengan pasien probable atau konfirmasi COVID-19 Pemeriksaan diagnostik COVID-19 merupakan prioritas utama Pasien yang baru terdiagnosis reumatik-autoimun : OAINS, hidroksiklorokuin/klorokuin, sulfasalazine dapat dimulai sesuai indikasi Obat-obatan imunosupresan (metotreksat, azatioprin, siklosporin, mofetil mikofenolat, asam mikofenolat, takrolimus, siklofosfamid) dan DMARD biologis tidak dimulai sampai terbukti tidak menderita COVID-19 Pemberian kortikosteroid dipertimbangkan secara individual Pasien reumatik-autoimun : OAINS, hidroksiklorokuin/klorokuin, sulfasalazine dapat dilanjutkan Obat-obatan imunosupresan (metotreksat, azatioprin, siklosporin, mofetil mikofenolat, asam mikofenolat, takrolimus, siklofosfamid) dan DMARD biologis dihentikan sampai COVID-19 negatif Pemberian kortikosteroid dipertimbangkan secara individual 3. Pasien dengan penyakit reumatik-autoimun dengan gejala infeksi COVID-19 namun status infeksi COVID-19 belum diketahui (kasus suspek dan probable) Pemeriksaan diagnostik COVID-19 merupakan prioritas utama Pasien yang baru maupun lama dengan reumatik-autoimun : OAINS dapat diberikan, kecuali terdapat gejala COVID-19 yang berat dengan manifestasi respiratori, kardiak, gastrointestinal, atau ginjal berat, maka OAINS dihentikan Kortikosteroid dapat diberikan dengan dosis efektif terkecil sesuai aktivitas penyakit reumatiknya. Dosis besar dipertimbangkan secara individual. DMARD konvensional yang dapat diberikan adalah HCQ. DMARD konvensional dan imunosupresan lain dapat diberikan setelah COVID-19 negatif Pemberian anti IL-6 dan DMARD biologis lain untuk penatalaksanaan penyakit reumatik-autoimun dapat diberikan setelah terbukti tidak terinfeksi COVID-19. Pemberian anti IL-6 pada pasien COVID-19 dan mengalami badai sitokin mengacu pada rekomendasi ACE inhibitor dan ARB boleh diberikan 4. Pasien dengan penyakit reumatik-autoimun dengan COVID-19 terkonfirmasi Pasien yang baru maupun lama dengan reumatik-autoimun : OAINS dapat diberikan, kecuali terdapat gejala COVID-19 yang berat dengan manifestasi respiratori, kardiak, gastrointestinal, atau ginjal berat, maka OAINS dihentikan Kortikosteroid dapat diberikan dengan dosis efektif terkecil sesuai aktivitas penyakit reumatiknya. Dosis besar dipertimbangkan secara individual. DMARD konvensional yang dapat diberikan adalah HCQ. DMARD konvensional dan imunosupresan lain dapat diberikan setelah COVID-19 negatif Pemberian anti IL-6 dan DMARD biologis lain untuk penatalaksanaan penyakit reumatik-autoimun dapat diberikan setelah terbukti tidak terinfeksi COVID-19. Pemberian anti IL-6 pada pasien COVID-19 dan mengalami badai sitokin mengacu pada rekomendasi ACE inhibitor dan ARB boleh diberikan Terima Kasih