Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi dalam Pembelajaran IPA Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. dalam kegiatan belajar IPA akan dikemukakan lima jenis teori belajar, yaitu: teori behaviorisme, teori belajar kognitif menurut Piaget, teori pemrosesan informasi dari Gagne, teori belajar gestalt, dan teori belajar alternative Konstruktivis Pembelajaran terpadu merupakan suatu aplikasi salah satu strategi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak. Robin Fogarty (1991) mencetuskan sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu, yakni: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu, Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru. Pada pembelajaran IPA menggunakan Pendekatan ilmiah dengan ciri-ciri aktivitas 5 M, yang terdiri dari: Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, dan Mengomunikasikan Model Pembelajaran Langsung merupakan model pembelajaran yang mengupayakan penjelasan lebih mendalam suatu konsep tertentu berdasarkan bukti-bukti nyata yang dapat disajikan. Model ini terdiri dari lima langkah, yakni: (1) Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, (2) Mempresentasikan dan mendemontrasikan pengetahuan atau keterampilan, (3) Membimbing pelatihan, (4) Mencek pemahaman dan umpan balik, (5) Memberi kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan. Model Pembelajaran Inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Terdapat 6 langkah umum dari pembelajaran Inkuiri ini, yaitu: (1) Orientasi, (2) Merumuskan Masalah, (3), Merumuskan Hipotesis, (4) Mengumpulkan Data, (5) Menguji Hipotesis, dan (6) Merumuskan Kesimpulan. Pembelajaran Kooperatif merupakan sistem belajar dan bekerja pada kelompok kelompok kecil secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam bekerja. Dalam tahapannya, pembelajaran ini terdiri dari 6 sintaks model, yaitu: (1) Menyampaikan Tujuan dan Motivasi, (2) 90 Menyajikan Informasi, (3) Mengorganisasikan Siswa, (4) Membimbing Kelompok, (5) Evaluasi, dan (6) Memberikan Penghargaan. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan pengajaran yang komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan penyelidikan yang kooperatif dan berkelanjutan. Adapun lagkah-langkah pembelajarannya ialah: (1) Penentuan Pertanyaan Mendasar, (2) Menyusun Perencanaan Proyek, (3) Menyusun Jadwal, (4) Monitoring, (5) Menguji Hasil, (6) Evaluasi Pengalaman. Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajamen Lab. IPA, dan PTK Hakikat IPA pada prinsipnya meliputi empat unsur utama yaitu: Produk, Proses, Sikap, dan Aplikasinya melalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan peserta didik dapat membangun pengetahuannya melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama dalam kelompok, belajar berinteraksi dan berkomunikasi, serta bersikap ilmiah salah satu kunci pembelajaran terpadu yang terdiri atas beberapa bidang kajian adalah menyediakan lingkungan belajar yang menempatkan peserta didik mendapat pengalaman belajar yang dapat menghubungkaitkan konsep-konsep dari berbagai bidang kajian proses merencanakan pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan menjabarkan silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu yang dikemas dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup/tindak lanjut. Pada laboratorium sains yang terdapat di sekolah guru sebagai pengelola maupun sebagai guru mata pelajaran sains bertanggung jawab atas keselamatan kerja siswa di laboratorium siswa sudah seharusnya dilatih untuk bertanggung jawab atas semua alat dan bahan yang digunakan dan dibiasakan untuk selalu menjaga kebersihan laboratorium secara umum, Kecelakaan kerja dalam laboratorium dapat berupa: Terluka, Terbakar, Terkena Racun, Terkena Zat Korosif, Terkena Radiasi, Terkena Kejutan Listrik Penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan kualitas situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya dan secara khusus penelitian tindakan ini disebut ’penelitian tindakan kelas’(PTK), PTK terdiri dari empat tahap besar yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Selain menunjukkan empat tahap besar tersebut, PTK juga menunjukkan adanya siklus atau pengulangan dari tahapan-tahapan tersebut. Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana Kebumian Bumi terdiri atas lapisan-lapisan penyusun, baik yang tersusun atas padat, cair, maupun gas. secara umum bumi terdiri atas 3 komponen, yakni Atmosfer, Litosfer, dan Hidrosfer. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti Bumi, atmosfer tersusun atas lapisan-lapisan, antara lain Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer di atmosfer terdapat lapisan ozon yang melindungi Bumi dari radiasi sinar ultraviolet. Litosfer adalah lapisan bebatuan yang menyelimuti Bumi salah satu bagian dari litosfer adalah lempeng yang selalu aktif bergerak pergerakan lempeng tersebut diakibatkan oleh adanya aliran konveksi dari inti Bumi. lempeng dapat bergerak saling menjauhi maupun saling mendekati. ketika lempeng bergerak saling menjauhi, maka akan timbul patahan/ sesar jika lempeng bergerak saling mendekati dan bertumbukan, maka akan terjadi subduksi salah satu efek dari pergerakan lempeng adalah adanya gempa dan terbentuknya pegunungan berapi. Hidrosfer merupakan lapisan air yang menyelimuti Bumi hampir 70% bagian Bumi terdiri atas air Tata Surya dan Pemanasan Global Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata surya, planet-planet, komet, meteoroid, dan asteroid yang mengelilingi Matahari. Matahari adalah bintang yang terdapat di dalam tata surya yang memiliki empat lapisan, yaitu inti Matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona. Bumi berputar mengelilingi porosnya sendiri disebut dengan rotasi bumi Kala Rotasi Bumi adalah waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali berputar, yaitu 23 jam 56 menit dampak dari rotasi Bumi di antaranya adalah gerak semu harian Matahari, perbedaan waktu, pembelokan arah angin, dan pembelokan arah arus laut. Revolusi Bumi adalah pergerakan Bumi untuk mengelilingi Matahari kala revolusi Bumi adalah waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali mengelilingi Matahari, yaitu 365,25 hari dampak dari revolusi Bumi di antaranya adalah terjadinya gerak semu tahunan Matahari, perbedaan lamanya siang dan malam, dan pergantian musim. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak bersamasama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari dampak dari pergerakan Bulan diantaranya terjadinya pasang surut air laut, pembagian Bulan, fase-fase Bulan, gerhana Matahari, dan gerhana Bulan. Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas. Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi faktor yang menyebabkan pemanasan global di antaranya emisi CO2, emisi metana, dan pembakaran lahan hutan, penggunaan (CFCs), dan meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian dampak pemanasan global yang telah nampak, di antaranya temperatur Bumi menjadi semakin tinggi, penguapan dan curah hujan yang tidak menentu, mencairnya glasier yang menyebabkan volume air laut meningkat, hilangnya terumbu karang, kepunahan spesies yang semakin meluas, kegagalan panen besar-besaran, dan penipisan lapisan ozon usahausaha untuk menanggulangi pemanasan global, di antaranya menggunakan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan, mengurangi, mengurangi penggunaan (CFCs), mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan