Uploaded by User67557

R1i BAB 5 USAHA

advertisement
FISIKA DASAR
BAB 5 USAHA
KELAS : R1i
MATERI : USAHA
DOSEN PENGAMPU : IBU NINTA SRI ULINA , M.Pd
Universitas Indraprasta PGRI
2020
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Beberapa masalah terkadang lebih sulit dari apa yang terlihat” (Young, 2002:164).
Seperti Anda mencoba mencari laju anak panah yang baru dilepaskan dari busurnya.
Anda menggunakan hukum Newton dan semua teknik penyelesaian soal yang pernah
kita pelajari, akan tetapi Anda menemui kesulitan. Setelah pemanah melepaskan anak
panah, tali busur memberi gaya yang berubah-ubah yang bergantung pada posisi
busur. Akibatnya, metode sederhana yang pernah kita pelajari tidak cukup untuk
manghitung lajunya. Jangan takut, masih ada metode-metode lainnya untuk
menyelesaikan soal-soal tersebut.
Metode baru yang sebentar lagi akan kita lihat menggunakan ide kerja dan energi.
Kita akan menggunakan konsep energi untuk mempelajari rentang fenomena fisik
yang sangat luas. Kita akan mengembangkan konsep kerja dan energi kinetik untuk
memahami konsep umum mengenai energi dan kita akan melihat bagaimana
kekekalan energi muncul.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan usaha?
2. Apa yang dimaksud dengan energi?
3. Apa saja aplikasi usaha dan energi dalam ke hidupan sehari hari ?
C. Tujuan
Makalah ini dimaksudkan untuk dapat membantu meningkatkan pemahaman
mengenai aplikasi usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan
memungkinkan kita dapat lebih mengerti bahwa pelajaran fisika itu bisa di
aplikasikan dalam kehidupan sehari- hari.
BAB II
PEMBAHASAN
USAHA DAN ENERGI
A.USAHA
Dalam kehidupan sehari-hari kata usaha mempunyai arti sangat luas, misalnya:
usaha seorang anak untuk menjadi pandai, usaha seorang pedagang untuk
memperoleh laba yang banyak, usaha seorang montir untuk memperbaiki mesin dan
sebagainya. Jadi dapat disimpulkan usaha adalah segala kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan.
Maka usaha yang dilakukan sama dengan hasil kali antara gaya dan
perpindahannya, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
W = F.d
Jika gaya yang bekerja membuat sudut terhadap perpindahannya usaha yang
dilakukan adalah hasil kali komponen gaya yang searah dengan perpindahan (Fcos
alfa)
(Gambar 1.1)
dikalikan dengan perpindahannya (d). Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut:
W = F cos α.d
dengan:W = usaha (joule)F = gaya (N)d = perpindahan (m)
= sudut antara gaya dan perpindahan
Aplikasi Usaha Dalam Kehidupan Kita
1.Mendorong rumah usaha yang sia-sia. Nilai W = 0 N
2.Mendorong mobil mogok, menarik gerobak, memukul orang
W ada nilainya.
3.Katrol menggunakan keuntungan mekanis (KM)
4.Bidang miring bergantung pada kemiringan (s)
Dalam kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan dengan
mengerahkan tenaga atau pikiran untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha dapat juga
dipakai sebagai pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap (besar maupun arahnya) didefinisikan sebagai
hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya pada arah
perpindahan tersebut.
Contohnya: ibaratkan seseorang menarik kotak pada bidang datar dengan tali
membentuk sudut α terhadap horizontal
,sedangkan gaya F membentuk sudut α terhadap perpindahan..... dari soal tersebut
menunjukkan gaya tarik pada sebuah benda
yang terletak pada bidang horizontal hingga benda berpindah sejauh s sepanjang
bidang. Jika gaya tarik tersebut dinyatakan dengan F maka gaya F membentuk sudut α
terhadap arah perpindahan benda.
Dalam konsep Fisika disebut ada usaha apabila ada resultan gaya tetap dan ada
perpindahan pada arah garis kerja gaya.Sepeda motor pada gambar tidak melakukan
usaha karena masih statis di tempat, sungguhpun mesinnya telah dihidupkan. Jika
sepeda motor
telah dikendarai menempuh perpindahan dan selama itu ada resultan gaya tetap
dikatakansepeda motor melakukan usaha. Namun bila dikendarai dengan kelajuan
tetap, sungguhpun ada perpindahan dikatakan sepeda motor tidak melakukan usaha,
karena resultan
gaya bernilai nol atau tidak ada perubahan energi kinetik. Dalam bab ini akan
dipahami tentangusahadanenergi.
Menunjukkan Hubungan Usaha, Gaya dan Perpindahan
1.Usaha Oleh Resultan Gaya Tetap
Ilmuwan menemukan bahwa energi berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya
melaluitiga cara, yaitu usaha (kerja), kalor (panas), dan radiasi.Usaha/kerja dalam
kehidupan sehari-hari adalah mengerjakan sesuatu. Usaha/kerja dalamfisika diartikan
sebagai mengubah energi. Perubahan energi yang di dalamnya terdapat penerapan
gaya itulah yang disebut usaha atau kerja. Usaha/kerja juga mempunyai satuan joule
dalam sistem SI dan merupakan besaran skalar seperti halnya energi.Dalam setiap
gejala fisis, kerja (work ) adalah hasil kali resultan gaya ( force) dan perpindahan (
separation), dapat dirumuskan sebagai :
W=∑F.s
Dalam hal ini resultan gaya dianggap selalu bernilai tetap, sehingga usaha yang
dihasilkan adalah usaha yang ditimbulkan oleh gaya tetap.Besar usaha dapat
ditentukan melalui grafik hubungan F – s. Perhatikan grafik berikut ini,sumbu y
menunjukkan besar gaya F dan sumbu x menunjukkan besar perpindahan s.
Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap F adalah W = F.s, hal itu setara dengan luas
bidangsegi empat yang dinaungi kurva/garis F. Pada grafik tersebut tampak bahwaW
= Luas bidang.
Usaha dapat bernilai nol bila salah satu atau kedua variabelnya yaitu resultan gaya
dan perpindahan bernilai nol.Sebagai contoh , orang yang mendorong almari yang
sangat berat, tidak melakukan usaha bila almari tidak bergeser, sekuat apapun Ia
mendorong.
Gambar 7.1. Orang yang mendorong benda yang terlaluberat hingga tidak ada
perpindahan benda yang didorong,dinyatakan bahwa usaha
W=0
Demikian pula pada orang yang mendorong tembok,karena tidak ada perpindahan
atau s = 0 maka dapat dikatakan bahwa usaha W = 0.Usaha juga dapat bernilai nol
pada kasus benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).Misalnya sebuah kereta
ekspres pada rentang waktu tertentu mempertahankankecepatannya dengan kelajuan
konstan (v = tetap). Walaupun kereta itu berpindahmenempuh jarak tertentu dikatakan
tidak melakukan usaha (W =0) karena resltan gayanol (∑ F = 0).
Usaha juga dapat bernilai nol apabila tidak ada gaya bekerja pada arah
perpindahan.Misalnya, seorang atlet angkat besi yang sedang mengangkat beban,
karena s
= 0 maka dikatakan usaha yang dilakukan nol (W = 0).Seorang pedagang asongan di
terminal bus yang berjalan sambil mengangkat barang dagangan dalam kotak,
dikatakan W = 0 karena walaupun perpindahan kotak ada
Gambar 7.2. Pedagang asongan menjinjing kotak berisi dagangannya, pada arah
perpindahan kotak dinyatakan bahwa usaha W = 0namun ∑ F yang searah
perpindahan kotak bernilai 0,
artinya hanya berlaku gaya berat ke bawah yang tidak memiliki proyeksi gaya searah
perpindahan kotak.
2.Usaha Oleh Resultan Gaya Tidak Tetap
Usaha yang ditimbulkan oleh gaya yang berubah-ubah dengan arah yang tetap dapat
ditemukan pada kejadian balok yang diikat pada pegas kemudian ditarik ke bawah
sejauhx dan dilepaskan.Pada saat tepat akan dilepaskan usaha pada kedudukan itu
adalahW = ½ k x2
Bola akan bergerak keatas sampai pegas memampat maksimum dan akan bergerak
kembali ke arah berlawanan sampai pegas meregang maksimum, begitu seterusnya
Gambar 7.3. Usaha oleh gaya yang berubah pada sistem balok terikat pada pegas
berikut.W = ½ k y2
Besar gaya pada pegas dapat dihitung dengan hukum Hooke yaitu F = k.yUsaha pada
posisi balok tertentu dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
Dimana k adalah konstanta pegas, sedangkan x adalah simpangan maksimum dan y
adalah pertambahan panjang pegas terhadap kedudukan seimbangnya (pada saat y =
0)
Daya (P) adalah usaha yang dilakukan tiap satuan waktu,secara matematis
didefinisikan sebagai berikut:
P = w/t dengan:
P = daya (watt)
W = usaha (joule) t = waktu (s)
Daya termasuk besaran skalar yang dalam satuan MKS mempunyai satuan watt atau
J/s Satuan lain adalah:
1 hp = 1 DK = 1 PK = 746 watt
hp = Horse power; DK = daya kuda; PK = Paarden Kracht
1 Kwh adalah satuan energi yang setara dengan = 3,6 .106 watt.detik = 3,6 . 106 joule
Apabila sesuatu (manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang
melakukan usaha itu harus mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan
perpindahan.NurAzizah (2007:46) menyatakan ”usaha merupakan hasil kali antara
gaya dengan perpindahan yang dialami oleh gaya tadi.Jadi, jika suatu benda diberi
gaya namun benda tidak mengalami perpindahan, maka dikatakan usaha pada benda
tersebut nol”.Sebagai contoh sebuah mesin melakukan usaha ketika mengangkat atau
memindahkan sesuatu. Seseorang yang membawa batu bata ke lantai dua sebuah
bangunan telah melakukan usaha.
Ketika berjalan, otot-otot kaki melakukan usaha. Namun, jika kamu hanya menahan
sebuah benda agar benda tersebut tidak bergerak, itu bukan melakukan usaha.
Seseorang yang sudah menahan sebuah batu besar agar tidak menggelinding ke
bawah tidak melakukan usaha, walaupun orang tersebut telah mengerahkan seluruh
kekuatannya untuk menahan batu tersebut. Jadi, dalam fisika, usaha berkaitan dengan
gerak sebuah benda. Saat kita mendorong atau menarik benda, kita mengeluarkan
energi. Usaha yang kita lakukan tampak pada perpindahan benda itu.
Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan (besar maupun arahnya) didefinisikan
sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya
pada arah perpindahan tersebut .Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa
lebih besar dan pada jarak yang lebih jauh, diperlukan usaha yang lebih besar
pula.Apabila usaha disimbolkan dengan W, gaya F, dan perpindahan s, maka:
Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan konsep
perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran . Bila sudut
yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ, maka besarnya usaha dapat
dituliskan sebagai: W
= (F cos θ).s.Komponen gaya F sin θ dikatakan tidak melakukan usaha sebab tidak
ada perpindahan ke arah komponen itu.
Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu
gaya:
a.Berbanding lurus dengan besarnya gaya,
b.Berbanding lurus dengan perpindahan benda,
c.Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.
Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita mendapatkan beberapa
keadaan yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda
yaitu sebagai berikut:
a.Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan benda
dan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan:
W = F . s cos θ W = F . s . 1
b.Apabila θ = 900, maka arah gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan benda dan
cos θ = 0, sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu benda dan benda
berpindah dengan arah tegak lurus pada arah gaya, dikatakan bahwa gaya itu tidak
melakukan usaha.
c.Apabila θ = 1800, maka arah gaya F berlawanan dengan arah perpindahan benda
dan nilai cos θ = -1, sehingga W mempunyai nilai negatif. Hal itu dapat diartikan
bahwa gaya atau benda itu tidak melakukan usaha dan benda tidak mengeluarkan
energi, tetapi mendapatkan energi. Sebagai contoh adalah sebuah benda yang
dilemparkan vertikal ke atas. Selama benda bergerak ke atas, arah gaya berat benda
berlawanan dengan perpindahan benda. Hal itu dapat dikatakan bahwa gaya berat
benda melakukan usaha yang negatif.
Contoh lain adalah sebuah benda yang didorong pada permukaan kasar dan benda
bergerak seperti tampak pada Gambar 7.4. Pada benda itu bekerja dua gaya, yaitu
gaya F dan gaya gesekan fk yang arahnya berlawanan dengan arah perpindahan
benda.
Gambar 7.4
Jika perpindahan benda sejauh s maka gaya F melakukan usaha: W = F . s, sedangkan
gaya gesekan fk melakukan usaha: W = fk . s
d.Apabila s = 0, maka gaya tidak menyebabkan benda berpindah. Hal itu berarti W =
0. Jadi, meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu benda,namun jika benda itu tidak
berpindah maka, dkatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.
3.Satuan Usaha
Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah meter (m).
Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan satuan
perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule dipilih untuk menghormati
James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris yang terkenal dalam
penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.
1 joule = 1 Nm
karena 1 N = 1 Kg . m/s2
maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m 1 joule = 1 Kg . m2/s2
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega
joule (MJ).
1 kJ = 1.000 J
1 MJ = 1.000.000 J
4.Menghitung Usaha dari Grafik Gaya dan Perpindahan
Apabila gaya yang bekerja pada suatu benda besar dan arahnya tetap maka grafik
antara F dan perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu
mendatar s.
Usaha: W = luas daerah yang diarsir
Dengan demikian, dari diagram F – s dapat disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan
oleh gaya F sama dengan luas bangun yang dibatasi garis grafik dengan sumbu
mendatar s .
5.Usaha yang Dilakukan oleh Beberapa Gaya
Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah kita menemukan kasus pada suatu benda
hanya bekerja sebuah gaya tunggal. Misalnya, ketika Anda menarik sebuah balok
sepanjang lantai. Selain gaya tarik yang Anda berikan, pada balok juga bekerja gayagaya lain seperti: gaya gesekan antara balok dan lantai, gaya hambatan angin, dan
gaya normal.
Jadi, usaha yang dilakukan oleh resultan beberapa gaya yang memiliki titik tangkap
sama adalah sama dengan jumlah aljabar usaha yang dilakukan oleh masing-masing
gaya. Jika pada sebuah benda bekerja dua gaya maka usaha yang dilakukan adalah:
W = W1 + W2
Jika terdapat lebih dari dua gaya:
W = W1 + W2 + W3 +
+ Wn
atau W = ∑Wn
6.Usaha Negatif
Seorang anak mendorong sebuah balok dengan tangannya. Sesuai dengan hukum III
Newton, dapat disimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada balok dan tangan dalam
kasus ini sama besar tetapi berlawanan arah, yaitu FAB = -FBA. Tanda negatif
menunjukkan arah yang berlawanan. Jika usaha oleh tangan pada balok bernilai
positif ( karena searah dengan perpindahan balok), maka usaha oleh balok pada
tangan bernilai
Download