TUGAS 1 MANAJEMEN SDM SEKTOR PUBLIK Oleh: Prama Wiratama Dikerjakan dalam word, dikumpulkan melalui email ke : [email protected] dengan subjek : Nama_TugasMSDM1 Deadline: Hari Kamis 8 oktober 2020 jam 24.00 1. Jelaskan perbedaan organisasi publik dan privat (sesuai jurnal)! Data jurnal Judul Penulis Jurnal : : Public and Private Organizations: How Different or Similar are They : Anisur Rahman Khan and Shahriar Khandaker (East West University, Bangladesh) : Journal of Siberian Federal University. Humanities & Social Sciences 12. Organisasi yang menjadi sampel: Organisasi Sektor Publik Organisasi Sektor Privat : Badan birokrasi pemerintahan, badan usaha milik pemerintah, dan badan pelayanan pemerintah : perusahaan komersial PERBEDAAN NO 1 2 FAKTOR Tujuan ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Tujuan: keadilan dan akuntabilitas ORGANISASI SEKTOR PRIVAT Tujuan: tidak ada tujuan keadilan dan akuntabilitas -Dikendalikan melalui -Kejelasan Tujuan Kekuatan politik Tujuannya relatif samarsamar, intangible, dan lebih dari satu tujuan. Kekuatan pasar Tujuannya jelas dan hanya satu yaitu profit. Barang, jasa, dan kepemilikan sumber daya Sektor publik banyak terekspos oleh pengawasan ekternal dan tuntutan akuntabilitas, tujuantujuannya sering kali saling bertabrakan. Barang dan jasa yang diproduksi tidak bergantung pada keseimbangan permintaan dan penawaran dalam mekanisme pasar. Barang dan jasa yang diproduksi bergantung pada keseimbangan permintaan dan penawaran dalam mekanisme pasar. -Sifat barang/jasa -Kepemilikan 3 Budaya Organisasi 4 Kepemimpinan -fokus pemimpin Inklusif dan tanpa persaingan. Kalaupun ada persaingan, biasanya mereka dalam posisi dominan. Sulit mengidentifikasi siapa pemilik organisasi Pada organisasi publik tradisional, biasanya para pegawai memiliki budaya yang tidak inovatif dan merasa superior daripada masyarakat yang dilayani. Namun hal ini semakin berkurang dengan adanya reformasi birokrasi sehingga budaya kewirausahaan semakin ditanamkan pada organisasi publik. Pemimpin pada sektor publik biasanya banyak dibatasi oleh regulasi sehingga memiliki lebih sedikit keleluasaan daripada pemimpin pada sektor privat. Berfokus pada akuntabilitas publik dan kesesuaian dengan regulasi Bersifat ekslusif dan terdapat persaingan. Sangat jelas dan mudah untuk mengidentifikasi siapa pemilik organisasi. Mereka adalah para pemegang saham perusahaan. Pada organisasi privat terutama perusahaan multinasional memiliki budaya organisasi yang kuat hingga mampu mengubah gaya hidup masyarakat. Misalnya Cocacola, Mc Donald, dll. Pemimpin pada sektor privat biasanya memiliki kewenangan yang tinggi sehingga dapat melakukan yang dinamakan kepemimpinan strategis. Berfokus pada tujuan mencari keuntungan PERSAMAAN NO 1 FAKTOR Tujuan 2 Barang, jasa, dan kepemilikan sumber daya 3 Struktur Organisasi KETERANGAN Perusahaan milik negara memiliki tujuan yang beririsan dengan perusahaan privat yaitu mencari profit dan berkontribusi dalam pembangunan negara. Pada mekanisme Public-Private Partnership, sektor publik dan sektor privat bekerja sama dalam menyediakan barang/jasa untuk masyarakat. Kepemilikan pada badan usaha milik pemerintah juga memiliki pemegang saham layaknya pada perusahaan privat Baik organisasi publik dan privat sama-sama berusaha mendesain struktur yang tepat untuk mencapai tujuan. Keduanya menjalankan POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting). Keduanya dapat menggunakan struktur organisasi mekanistik maupun organik sesuai dengan lingkungan organisasi. Biasanya bagi organisasi yang besar dan berada dalam lingkungan yang stabil, lebih cocok menggunakan struktur mekanistik. Sementara 4 Pengambilan Keputusan itu bagi organisasi yang berada dalam lingkungan tidak stabil, lebih cocok menggunakan struktur organik. Hal ini dapat diterapkan pada organisasi publik maupun privat. Baik organisasi publik maupun privat, mereka dapat menggunakan model pengambilan keputusan sesuai dengan keadaan lingkungan masing-masing. Bagi organisasi yang berada pada lingkungan yang stabil dan rutin, pengambilan keputusan bisa ditetapkan metode inkremental yaitu menggunakan pilihan-pilihan yang hanya benar-benar memberikan perbedaan dari praktik sebelumnya. Bagi organisasi yang butuh keputusan cepat dan inovasi tinggi, dapat menggunakan metode tong sampah. Memasukkan semua ide yang muncul dari mana saja meski tidak saling berkaitan. Bagi organisasi yang memiliki keterbatasan sumber daya dan perlu kehati-hatian tinggi, baik itu publik maupun privat, dapat menggunakan metode berpikir rasional dengan mencari sebanyak-banyak alternatif untuk dipilih mana yang manfaatnya paling optimal. Namun demikian, sering kali hal ini sulit dilakukan karena adanya keterbatasan waktu. 2. Jelaskan Organisasi Sektor Publik Menurut Peraturan Perundang2an di Indonesia NO 1 PERATURAN UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik PASAL Pasal 1 2. Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik 4. Organisasi penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Organisasi Penyelenggara adalah satuan kerja penyelenggara pelayanan publik yang berada di lingkungan institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk sematamata untuk kegiatan pelayanan publik. 6. Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pasal 5 1.Ruang lingkup pelayanan publik meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. 2. Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya. 3. Pelayanan barang publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah b. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan;dan c. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 4. Pelayanan jasa publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah b. Penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan;dan c. Penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 5. Pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi skala kegiatan yang didasarkan pada ukuran besaran biaya tertentu yang digunakan dan jaringan yang dimiliki dalam kegiatan pelayanan publik untuk dikategorikan sebagai penyelenggara pelayanan publik 7. Pelayanan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda warga negara b. tindakan administratif oleh instansi nonpemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang- 2 PP 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan. Pasal 1 1. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. 7. Misi Negara adalah kebijakan untuk mengatasi permasalahan tertentu, kegiatan tertentu, atau mencapai tujuan tertentu yang berkenaan dengan kepentingan dan manfaat orang banyak. Pasal 9 Penyelenggara meliputi: a. Institusi penyelenggara negara yang terdiri dari lembaga negara dan/atau lembaga pemerintahan dan/atau Satuan Kerja Penyelenggara di lingkungannya; b. Korporasi berupa Badan Usaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha Milik Daerah dan/atau Satua Kerja Penyelenggara di lingkungannya; c. Lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang dan/atau Satuan Kerja Penyelenggara di lingkungannya; atau d. Badan hukum lain yang menyelenggarakan Pelayanan Publik dalam rangka pelaksanaan Misi Negara 3 UU 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 10 1. Badan hukum lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d meliputi: a. Badan hukum yang menyelenggarakan Pelayanan Publik berdasarkan subsidi dan/atau bantuan sejenisnya sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan b. Badan hukum yang menyelenggarakan Pelayanan Publik berdasarkan norma, standar prosedur, dan kriteria atau berdasarkan izin sesuai bidang pelayanan bersangkutan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan 2. Badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dikategorikan sebagai Penyelenggara apabila memiliki: a. Besaran nilai aktiva paling sedikit 50 (lima puluh) kali besaran pendapatan per kapita per tahun di wilayah administrasi pemerintahan Penyelengg ara pada tahun berjalan, dan b. Jaringan pelayanan yang pengguna pelayanannya tidak dibatasi oleh wilayah administrasi pemerintahan. Pasal 1 15. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah 4 UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah 5 UU 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia 6 UU 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan 16. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural. 17. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. Pasal 1 1.Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kerenangan daerah otonom. 4. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat Pasal 1 1.Ombudsman Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah. 2. Penyelenggara Negara adalah pejabat yang menjalankan fungsi pelayanan publik yang tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 1 1.Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya disingkat BPK, adalah lembaga negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 7 UU 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 7. Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 8. Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban. Pasal 1 1.Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 2. Pemerintah adalah pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah 5. Perusahaan Negara adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modallnya dimiliki oleh Pemerintah Pusat. 6. Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Pasal 2 Keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1, meliputi: a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga c. Penerimaan negara d. Pengeluaran negata e. Penerimaan daerah f. Pengeluaran daerah g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah h. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum i. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah Simpulan: Nomenklatur “publik” untuk mendefinisikan organisasi publik di Indonesia hanya muncul pada UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, PP 96 tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU 25 tahun 2009, dan UU 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia. Dijelaskan bahwa Penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Artinya organisasi tersebut dapat berbentuk apa saja (pemerintah pusat/daerah/BUMN/BUMD/LSM/Korporasi Swasta) selama melakukan kegiatan pelayanan publik dan/atau misi negara. Sementara pada peraturan perundang-undangan lainnya, organisasi publik lebih sering didefinisikan menggunakan nomenklatur “pemerintah” atau “negara”. Organisasi sektor publik = Lembaga negara badan publik (14/2008 tentnag keterbukaan informasi publik) Penyelenggara pelayanan publik (25/2009 tentang pelayanan publik) Instansi publik (5/2014 tentang ASN)