Uploaded by nurholis21garut

PERNYATAAN PERS MENGCOVIDKAN PASIEN - PERSI

advertisement
PERNYATAAN PUBLIK
PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT SELURUH INDONESIA (PERSI) ATAS
PEMBERITAAN YANG MENUDUH RUMAH SAKIT MENGCOVIDKAN PASIEN
Sehubungan dengan kembali maraknya pemberitaan yang menggiring persepsi dan
opini publik seolah-olah Rumah Sakit “mengcovidkan” pasien, Perhimpunan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia (PERSI) sangat perlu menyampaikan tanggapan dan klarifikasi sebagai
berikut:
1. PERSI berkomitmen dan senantiasa mendukung upaya Pemerintah dan
Pemerintah Daerah dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dengan
memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien Covid-19 maupun pasien umum yang
membutuhkan.
2. PERSI melalui Rumah Sakit anggotanya secara penuh kesadaran memenuhi
tanggungjawabnya untuk melayani kesehatan seluruh masyarakat baik pasien Covid19 dan non-Covid-19 dengan segala risiko tinggi pada berbagai aspek baik kesehatan
maupun non kesehatan.
3. Dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien Covid-19, Rumah Sakit
memegang teguh dan melaksanakan pelayanan kesehatan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Pihak
Berwenang lainnya.
4. Dalam hal manajemen klinis dan tatalaksana jenazah, Rumah Sakit berpedoman yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, terakhir revisi kelima yang ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);
a. Diatur status pasien Covid-19 yaitu Suspek, Probable, Konfirmasi dan Kontak
Erat;
b. Kasus probable merupakan kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS atau
meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 dan belum
ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
c. Dalam hal pasien kasus probable dan konfirmasi meninggal dunia,
pemulasaraan jenazah diberlakukan dengan tatalaksana Covid-19.
5. Dalam hal mengajukan klaim pembayaran atas pelayanan pasien Covid-19, Rumah
Sakit senantiasa didasarkan dan memang harus mematuhi ketentuan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/446/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim
Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah
Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
a. Pengajuan klaim pasien Covid-19 harus dibuktikan dengan assesmen klinis,
resume medis, pemeriksaan laboratorium dan data dukung lainnya;
b. Rumah sakit yang memberikan pelayanan tidak sesuai tata kelola pelayanan
diatur dalam pedoman ini tidak akan diberikan penggantian biaya
pelayanan COVID-19;
c. Metode pembayaran klaim pasien Covid-19, pelayanan yang diberikan dan
maksimal lama perawatan, ditentukan dengan menggunakan tarif INA-CBG
dan tarif per hari (cost per day) yang efektif dan efisien;
d. Rumah Sakit mengajukan klaim pembayaran ditujukan kepada
Kementerian Kesehatan dengan ditembuskan kepada Dinas Kesehatan
setempat, dan diverifikasi oleh BPJS Kesehatan. Jika terjadi
ketidaksesuaian/dispute, dilakukan penyelesaian oleh Tim yang dibentuk oleh
Menteri Kesehatan;
e. Pembinaan dan pengawasan dalam pelaksanaan pengajuan dan pembayaran
klaim ini dilakukan bersama-sama oleh Kemenkes, BNPB, BPPKP, Dinkes
Provinsi, Dinkes Kabupaten/Kota;
6. Adanya pernyataan atau tanggapan yang tak disertai fakta, bukti atau tidak
terbukti kebenarannya membangun persepsi keliru atau menggiring opini seolaholah Rumah Sakit melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan ketentuan atau
kecurangan/fraud. Persepsi keliru dan opini ini menghasilkan misinformasi dan
disinformasi yang merugikan pelayanan rumah sakit dalam penanganan pandemi
Covid-19;
7. Terbangunnya opini “Rumah Sakit mengcovidkan pasien” menimbulkan stigma dan
pengaruh luar biasa pada menurunnya kepercayaan publik terhadap rumah sakit
dan meruntuhkan semangat dan ketulusan pelayanan yang dilaksanakan rumah
sakit dan tenaga kesehatan. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak
negatif dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh rumah sakit kepada pasien dan
masyarakat umum.
8. Jika benar dan dapat dibuktikan secara sah, PERSI sangat mendukung
pemberian sanksi terhadap oknum petugas atau institusi rumah sakit yang
melakukan kecurangan dengan “mengcovidkan pasien.
9. PERSI menghimbau, mengajak dan senantiasa berkolaborasi kepada para pihak yang
berkepentingan memperbaiki pelayanan kesehatan dalam penanganan pandemi Covid19. PERSI menerima masukan, aspirasi dan keluhan dapat disampaikan dengan cara
yang tepat dan saluran yang benar.
Jakarta, 4 Oktober 2020
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)
KUNTJORO ADI PURJANTO
Ketua Umum
Download