BAB X ETIKA MAKAN KEGIATAN BELAJAR 8 Tujuan Instruksional 1. Mampu menjelaskan pengertian etika makan 2. Mampu mendeskripsikan tata cara duduk pada perjamuan formal 3. Mampu mendemonstrasikan cara memegang peralatan makan 4. Mampu mendemonstrasikan cara makan yang benar 5. Mampu mendemonstrasikan cara minum yang benar Uraian Materi A. Pengertian Etika Makan Sopan santun yang berlaku dalam suatu perjamuan makan, tidak dapat terlepas dari aturan-aturan yang berlaku di negara-negara Eropa. Di Istana Kerajaan Prancis terutama pada pemerintahan Raja Louis XIV yang sangat terkenal sering mengadakan jamuan makan baik bagi dirinya sendiri maupun untuk menghormati orang-orang berpangkat lainnya. Namun demikian perlu disadari bahwa pada masa kini aturan jamuan yang berlaku di Istana Kerajaan Prancis tersebut tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat yang ada, sehingga yang berlaku dewasa ini sudah merupakan modernisasi baik yang menyangkut susunan menu, tata meja, ataupun sistem pelayanannya. B. Undangan Undangan jamuan makan biasanya datang satu minggu sebelum hari “H”, pada bagian bawah kiri undangan seringkali seringkali tertulis kalimat R.S.V.P (Respondez S’il Vous Plait). Maksudnya anda diminta memberikan jawaban atau kepastian kedatangan. Konfirmasikan kedatanngan via telepon atau bicara langsung. Ini penting dilakukan karena berguna bagi si penyelenggara acara, baik untuk pemesanan tempat maupun order menu hidangan. Ketika hari acara tiba, usahakan jangan datang terlambat sehingga membuat anda merasa canggung saat memasuki ruangan. Datanglah 10-15 menit sebelum acara perjamuan dimulai, datang lebih awal membuat perasaan anda lebih nyaman, mengenal situasi dan mempunyai waktu untuk beramah tamah dengan tuan rumah maupun tamu-tamu yang lain. Seringkali di dalam undangan juga disebutkan pakaian yang harus dikenakan sesuai tema acara. Pakailah busana sesuai ketentuan, jangan sampai anda satui-satunya yang berbusana kebaya tradisional diantara tamu-tamu berpakaian casual. Atau anda berdandan tebal dengan sepatu hak tinggi, sementara temanya pesta kebun dengan hidangan serba panggang (barbeque). Tentu saja anda akan sulit melangkah karena hak sepatu menancap di tanah dan make up anda menjadi luntur karena asap dan udara panas. C. Tata Cara Duduk Posisi Duduk 1. Pada waktu akan duduk masuklah dari sebelah kiri kursi, sebaiknya lady first. Posisi kursi diatur sedemikian rupa, tidak terlalu jauh atau dekat dengan sisi meja. 2. Posisi tubuh tetap tegak dan menghadap ke depan, tidak terlalu membungkuk pada waktu makan. Punggung tidak disandarkan pada sandaran kursi. 3. Posisi tangan tetap menggantung, siku diletakkan di dekat badan dan lengan diletakkan di meja hanya sebatas pergelangan. 4. Posisi kaki normal, tidak dilipat, tidak pula menumpang satu di atas yang lainnya. (Jawa: jegang). 5. Bagi wanita tangan diletakkan di atas pangkuan sedangkan pria kedua tangan diletakkan di atas pegangan tangan. 6. Kedua belah kaki dirapatkan dan dilipat sedikit ke belakang, tidak boleh saling menyilang. D. Menggunakan Peralatan Makan Peralatan yang digunakan di meja makan selalu disesuaikan dengan menu yang akan disajikan. Apabila anda mulai makan, gunakan alat makan yang terletak paling luar dari alat makan yang telah tersusun di atas meja. Tidak merubah tata letak peralatan yang telah diatur di atas meja. Tidak menggunakan peralatan makan dengan tidak sesuai dengan fungsinya. Apabila ada alat makan yang jatuh, mintalah pramusaji untuk menggantinya. 1. Menggunakan Serbet makan Setelah duduk, undangan dapat mengambil serbet makan yang berada di hadapannya, dibuka kemudian diletakkan di atas pangkuan. Serbet makan hanya dipergunakan untuk menyeka bibir setiap kali dipandang perlu, mempergunakan bagian ujung yang ditopang jari tengah dan telunjuk. Setiap kali habis dipergunakan, serbet makan harus selalu kembali ke atas pangkuan. Etika dalam melipat serbet pada kondisi tertentu seperti meninggalkan meja makan dan akan kembali lagi napkin dilipat segiempat dan disampirkan di sandaran/pegangan tangan/di atas tempat duduk. Jika akan meninggalkan meja makan dan tidak kembali lagi napkin dilipat segiempat dan diletakkan di atas meja sebelah kanan atau kiri. Pada saat jamuan selesai, serbet makan tidak usah dilipat rapi, tetapi tidak juga meninggalkannya terlalu kusut. 2. Menggunakan sendok Alat makan ini dipergunakan untuk makanan yang mengandung cairan, terutama sekali soup. Disamping itu, makanan penutup juga sering mempergunakan sendok sebagai alat makannya. 3. Menggunakan garpu Dipergunakan untuk menusuk dan menyuapkan makanan ke mulut. Apabila dipergunakan berpasangan dengan sendok maupun dengan pisau, maka garpu dipegang dengan tangan kiri. Adakalanya satu jenis makanan hanya memerlukan garpu saja sebagai alat makan, dalam hal ini garpu dipegang dengan tangan kanan. Contoh: Shrimp Cocktail. 4. Menggunakan pisau Dipergunakan untuk memotong makan dan bukan untuk menyuapkan makanan ke mulut. Dalam penggunaannya dipegang tangan kanan. Berikut ini gambar tentang tata cara memegang alat makan yang telah disediakan di atas meja: a. Tata cara memegang peralatan makan Tata cara memegang peralatan yang benar adalah dengan cara tangan kanan memegang pisau dan tangan kiri memegang garpu dengan posisi menggenggam tangkai alat makan, terlihat pada gambar berikut ini: Posisi memegang pisau dan garpu yang benar. Posisi memegang sendok dan garpu yang benar. b. Posisi menggunakan alat makan Pada waktu akan menggunakan alat makan yang tepat adalah posisi tangan tetap menggenggam seperti gambar 1 di atas. dengan cara garpu sebagai alat untuk menahan makanan yang akan diiris dan pisau sebagai alat untuk mengiris makanan. Gambar A. Posisi memegang garpu yang salah Dengan posisi tangan seperti pada gambar A akan mengurangi tekanan pada garpu sehingga jika jenis hidangannya agak liat akan dimungkinkan makanan akan lepas dari garpu dan melompat. Sehingga tidak aman bagi yang menyantap juga tamu di sekitarnya. Gambar B. Posisi memegang pisau dan garpu yang salah Posisi memegang garpu seperti pada gambar B jelas salah, ini sangat berkaitan dengan penampilan posisi seperti ini tidak mencerminkan orang yang mengetahui etika di meja makan. Gambar C Gambar C juga menunjukkan posisi memegang dinner fork yang salah, seperti halnya pada gambar A, posisi seperti ini akan membuat tidak aman dan nyaman bagi penyantap hidangan dan tamu di sekitarnya. Gambar D Gambar D merupakan posisi memegang garpu dan pisau makan yang benar. Posisi ini akan memberi tekanan pada alat sehingga makanan yang akan disantap dapat di potong dengan baik tanpa ada satu pun kecelakaan seperti garpu lepas dari tangan dan sebagainya, sehingga akan membuat aman dan nyaman bagi penyantap ataupun tamu di sekitarnya. Gambar E Lain halnya cara memegang sendok dan garpu, seperti pada gambar E sendok dan garpu dengan posisi seperti ini lebih elegan, rapi, dan nyaman. 5. Memegang gelas Tata cara memegang gelas juga harus diperhatikan terutama gelas berkaki. Posisi tangan yang benar pada saat memegang gelas adalah tangan kanan memegang bagian gelas antara kaki gelas dengan badan gelas bagian bawah. Seperti pada gambar A, berikut ini. Gambar A. Posisi memegang gelas yang benar. Sedangkan posisi pada gambar B adalah posisi memegang gelas yang salah. Karena fungsi dari gelas diberi kaki supaya dalam memegang gelas bukan badan gelas seperti pada gambar B, juga minuman yang dituangkan dalam gelas biasanya mengandung alkohol sehingga jika gelas dipegang pada bagian badannya maka suhu panas tangan akan mengeluarkan sebagai alkohol yang terkandung dalam minuman. Gambar B. Posisi memegang gelas yang salah. E. Etika Makan 1. Di Saat Jamuan Makan Jamuan makan yang dilakukan di hotel maupun restauran dengan jumlah tamu yang banyak, seringkali menggunakan buffet service (prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari hidangan pembuka (appetizer) sampai penutup (dessert) anda di wajibkan mengambil hidangan sendiri dan menyantapnya di meja makan yang sudah di set up piranti makannya. Ada juga yang menggunakan american service, pelayanannya tamu duduk di meja sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh waiter/s. Dalam jamuan makan Internasional, meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai menu yang akan di sajikan. Standarnya, didepan anda persis ada show plate, sebuah piring besar yang tidak digunakan untuk makan. Fungsi dari show plate hanya sebagai pemanis meja makan, menempatkan napkin dan sebagai alas piring saji. Tahap pertama, setelah anda duduk, buka napkin dan letakan di pangkuan anda. Jika ukuran napkin terlalu lebar, bukalah separunya saja. Gunakan alat makan, baik itu garpu, pisau, dan sendok selalu mulai dari paling luar atau paling jauh dari piring. Ambil berpasangan kiri dan kanan, kecuali pisau, garpu atau sendok dessert yang letaknya di atas piring main course. 2. Makan roti Sebelum hidangan pembuka di sajikan, pada B&B Plate (piring roti dan mentega) sudah disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll atau brioche. Roti ini disantap sambil menunggu hidangan pembuka tiba (salad/soup). Jangan menyantapnya dengan pisau dan garpu. Makan dengan menggunakan tangan, sobek roti dengan ukuran sekali suap dan olesi dengan butter (jika tersedia). 3. Menikmati Hidangan Pembuka (Appetizer) Pada jamuan makan lengkap, biasanya appetizer terdiri dari dua zenis hidangan. Giliran pertama cold appetizer atau hidangan pembuka dingin. Ragam makanannya berupa aneka salad, shrim coktail atau cold canape (sandwich kecil yang disajikan dingin). Cara makannya dengan menggunakan pisau ditangan kanan dan garpu di pegang tangan kiri. Perhatikan bentuknya, pisau dan garpu untuk salad ukurannya lebih kecil dibandingkan cutlery untuk untuk hidangan utama. Giliran kedua hot appetizer (pembuka panas), makanan yang disajikan biasanya aneka jenis soup. Alat hidang yang digunakan adalah mangkuk kecil dengan dua telinga dan sendok soup(bertangkai pendek dan berujung bulat). Cara makannya, hirup soup dari tepi sendok bukan di suap dari ujung sendok, jika hampir habis, miringkan cup soup sehingga anda mudah mengambilnya. Jangan sekali-kali meniup soup yang disajikan panas, aduk perlahan dan tunggu beberapa saat sampai panas agak berkurang. Anda diperkenankan menghirup soup dari mangkok soup, dengan catatan soup disajikan dengan mangkuk bertelinga. Setelah selesai, letakan sendok soup di atas saucer (alas cup soup) agar waiter/waitress lebih mudah melakukan clear up. 4. Menyantap Hidangan Utama (main course) Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, sea food maupun telur, baik di baik dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main course disajikan bersama olahan sayuran dan kentang sebagai pendamping menu utama. Cara makannya bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama a la Amerika, makanan dipotong-potong dulu kemudian letakan pisau di sisi kanan piring, kemudian garpu dipindahkan ke tangan kanan untuk menyuap makanan. Gaya Eropa lain lagi, pisau selalu di tangan kanan untuk memotong dan menikmati hidangan dengan garpu menggunakan tangan kiri. Peganglah pisau dan garpu seluwes mungkin, usahakan posisi jari telunjuk tepat di atas punggung garpu atau pisau, ini memudahkan anda saat memotong makanan dan kelihatan tidak kaku. Anda boleh menggunakan satu diantaranya yang lebih mudah. Hidangan utama biasanya disajikan dengan minuman penyerta. Makanan dari daging disertai dengan red wine sedangkan sea food disertai white wine. Jika anda tidak mengkonsumsi wine, tolak dengan halus dan katakan minuman pengganti yang anda inginkan. 5. Dessert, Hidangan Manis Untuk Penutup Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice cream, pudding, potongan buah-buahan, shorbet atau punch. Alat hidang yang digunakan berupa sendok, garpu dan pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course. Jika dessert berupa minuman yang disajikan dengan gelas disertai hiasan di atasnya, santap hiasan terlebih dahulu atau sisihkan sehingga memudahkan anda di saat menikmatinya. 6. Digestif Drink, Minuman Penyempurna Jamuan Sering juga disebut dengan after dinner drink, minuman ini dinikmati setelah acara jamuan makan selesai. Fungsi dari sajian digestif drink adalah untuk membantu mencerna makanan. Sering di sajikan aneka minuman yang mengandung alkohol seperti, Cohnac, Brandy, Calvados atau Whiskey. Untuk para wanita umumnya lebih menyukai Apricot Brandy, Orange Liqueur atau Benedictine. Jika anda bukan penikmat wine, mintalah dengan sopan kepada pelayan untuk diganti dengan juice, soft drink, kopi maupun teh. Untuk minuman yang disajikan dengan sendok pengaduk, jangan sampai saat mengaduk sendok membentur dasar maupun dinding cangkir sehingga mengeluarkan bunyi. Sedangkan minuman yang di sajikan dengan gelas berkaki, pegang dengan posisi jari kelingking, jari manis dan tengah berada dikaki gelas, sedangkan ibu jari dan jari telunjuk menahan keseimbangan pada badan gelas. Adakalanya waiter/waitress menawarkan tambahan minuman, cara menolaknya cukup anda menyentuh bibir gelas dengan jari telunjuk dan katakan terima kasih. Jaga jangan sampai ada noda lipstick di bibir gelas atau ujung sedotan. F. Tabu dilakukan selama jamuan makan 1. Selama jamuan makan berlangsung, jangan duduk membungkuk atau bersandar malas. Duduklah dengan tegak dengan jarak badan dengan tepi meja selebar lima jari. Hindari mengembangkan kedua belah siku dan meletakannya di atas meja makan. 2. Jika jamuan dilakukan di rumah dan anda duduk satu meja dengan host (tuan rumah), jangan buka napkin sebelum tuan rumah melakukanya. Serbet makan hanya digunakan untuk menyeka jari tangan dan bibir. Jangan sekali-kali menyeka keringat, hidung atau membersihkan peralatan makan dengan napkin. 3. Jangan menyuap makanan dengan porsi yang besar, apalagi mengunyah dengan berkecap. Kunyah makanan dengan posisi mulut tertutup dan tanpa kecap. Berbicara ketika mulut masih penuh makanan juga harus dihindari. 4. Minum dilakukan pada saat mulut tidak terisi makanan. Teguklah perlahan tanpa mengeluarkan bunyi. 5. Jangan berbicara atau mengambil hidangan tanpa meletakan peralatan makan terlebih dahulu. 6. Jika anda melakukan kesalahan, seperti menumpahkan minuman atau menjatuhkan alat makan. Jangan panik, segera minta maaf dengan tamu yang diduk disekeliling kita dan panggil waiter/s untuk membersihkannya. 7. Apabila ada hidangan yang disajikan dengan sumpit, makan dengan agak menunduk agar tidak berjatuhan. Jangan menusuk makanan dengan sumpit atau mengembalikan makanan yang telah di ambil. 8. Jangan mengambil makanan yang berlebihan sehingga piring anda terlihat seperti gunung. Ambil seperlunya dan tambah lagi jika anda menginginkannya. 9. Usahakan jangan meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa harus meninggalkan ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di sandaran atau di dudukan kursi sebagai tanda anda akan kembali lagi. 10. Merokok sebaiknya dilakukan bila semua tamu telah selesai menyantap hidangan penutup. Biasanya di lakukan di saat digestif drink pada akhir jamuan. 11. Sebisa mungkin jangan menggunakan tusuk gigi di meja makan, lakukan di toilet. Jika terpaksa dilakukan, tutup mulut anda dengan napkin atau telapak makan sebelah kiri. 12. Di akhir jamuan, sampaikan sedikit pujian kepada tuan rumah atau pihak penyelenggara, seperti makananya lezat atau suasana pestanya meriah. Ucapkan terima kasih dengan senyuman dan berpamitlah. G. Berbicara 1. Diusahakan percakapan yang bersifat netral, telenovela favorit, hobi dan kabar teman maupun keluarga bisa dijadikan topik pembicaraan. 2. Sebaiknya obrolan dilakukan berkelompok, gunakan nada suara sedang dan selingi dengan joke ringan agar suasana lebih akrab dan hidup.