Uploaded by common.user43127

1. Laporan Praktikum Anthropometri

advertisement
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
ANTHROPOMETRI
Untuk memenuhi tugas
PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
Oleh:
KELOMPOK 3
1. Andrias Dwi Pangestuti
NIM. 2017-0201-116
2. Kurniawan Dwi Ananto
NIM. 2017-0201-132
3. Antony Manahan Letare Simanjuntak
NIM. 2017-0201-149
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2019
Laporan Praktikum Antrhopometri, Mata Kuliah Perancangan Sistem Kerja 2019
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
Laporan Hasil Praktikum untuk modul ANTHROPOMETRI yang telah disusun
oleh Kelompok 3 dengan beranggotakan:
1. Andrias Dwi Pangestuti
NIM. 2017-0201-116
2. Kurniawan Dwi Ananto
NIM. 2017-0201-132
3. Antony Manahan Letare Simanjuntak
NIM. 2017-0201-149
Dinyatakan disetujui setelah Laporan ini diuji sebelumnya pada Sidang
Presentasi
Pertanggungjawaban
Laporan
yang
dilaksanakan
pada
hari
(______________) di Ruang (____), Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Esa Unggul Komplek Office Park Blok 5 No. 11-17 Jalan Boulevard
Raya, Kota Harapan Indah, Harapan Mulya, Medan Satriya, Kota Bekasi, Jawa
Barat 17132 dan diterima sebagai salah satu syarat kelulusan Praktikum
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi pada Semester Genap 2019/2020, jenjang
pendidikan Strata Satu (S1 ) Jurusan Teknik Inudtsri Universitas Esa Unggul.
Bekasi, (___________)
Nadya Syauqillah
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah , Bekasi
i
Laporan Praktikum Antrhopometri, Mata Kuliah Perancangan Sistem Kerja 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan Laporan Hasil
Praktikum ANTHROPOMETRI dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu
kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Zulfiandri, Msi selaku dosen pengampu serta Asisten dosen selaku
pembimbing yang telah memberikan pengarahan serta dukungannya,
2. Orang tua serta teman-teman serta pihak Universitas Esa Unggul
yang telah memberikan semangat bagi kami.
Kami sangat menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan.
Karenanya, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
Bekasi, 10 November 2019
Penulis
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah , Bekasi
ii
Laporan Praktikum Antrhopometri, Mata Kuliah Perancangan Sistem Kerja 2019
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN ............................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum ................................................................................ 2
1.3. Pembatasan Masalah2
1.4. Sistematika Penulisan2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Ergonomi ............................................................................................ 4
2.2 Anthropometri .................................................................................... 12
BAB III PENGOLAHAN DATA
3.1 Perancangan atau Desain Benda Kerja ............................................... 17
3.2 Data Anthropometri yang Digunakan ................................................ 20
3.3 Perhitungan Data Anthropometri........................................................ 21
3.4 Rekapiltulasi Hasil Perhitungan Data Anthro .................................... 25
BAB IV ANALISA DAN REKAPITULASI DATA
4.1 Analisa Data ....................................................................................... 27
4.2 Analisa Toleransi yang Digunakan .................................................... 29
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah , Bekasi
iii
Laporan Praktikum Antrhopometri, Mata Kuliah Perancangan Sistem Kerja 2019
4.3 Analisa Perbandingan Benda Kerja Dengan Aktual........................... 30
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 32
5.2 Saran ................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 34
LAMPIRAN .......................................................................................................... 35
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah , Bekasi
iv
Laporan Praktikum Antrhopometri, Mata Kuliah Perancangan Sistem Kerja 2019
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Data Anthro yang digunakan .................................................................. 21
Tabel 3.4 Tabel rekapitulasi hasil perhitungan data anthro .................................... 25
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah , Bekasi
v
Laporan Praktikum Antrhopometri, Mata Kuliah Perancangan Sistem Kerja 2019
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1 Maket Tampak Depan..................................................................... 17
Gambar 3.1.2 Maket Tampak Samping .................................................................. 18
Gambar 3.1.3 Maket Tampak Atas ......................................................................... 19
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah , Bekasi
vi
Laporan Praktikum Antrhopometri, Mata Kuliah Perancangan Sistem Kerja 2019
DAFTAR LAMPIRAN
Data Anthopometri 100 Orang ............................................................. 35
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah , Bekasi
vii
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah
merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa
produksi. Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi. Perlunya
memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang bangun fasilitas dalam
dekade ini merupakan sesuatu yang tidak dapat ditunda.
Disiplin keilmuwan ini lahir dan berkembang sekitar pertengahan abad ke-20
yang berkaitan dengan perancangan peralatan kerja serta memperhatikan aspekaspek manusia sebagai pemakainya yang dikenal dengan nama ergonomi. Didalam
ergonomi ini akan dipelajari tentang pengaruh kemampuan manusia dalam
berinteraksi dengan peralatan (teknologi). Dalam ergonomi juga akan mempelajari
akibat jasmani, kejiwaan dan sosial dari produk buatan manusia serta lingkungan
kerjanya untuk mempelajari manusia sebagai faktor utama dalam merencanakan
peralatan. Dalam perencanaan peralatan ini, seperti bidang ilmu pendukung, yang
berupa antropometri, kedokteran, biologi, psikologi, dan lainnya. Semua ini sangat
membantu kita dalam merencanakan kenyamanan dalam bekerja.
Kenyamanan dalam sebuah aktifitas adalah sebuah kebutuhan mutlak yang
sangat dicari dan dioptimalkan oleh setiap creator maupun innovator di bidang
human comfortable. Berbagai macam bentuk model perlindungan maupun peralatan
yang menunjang sebuah nilai keamanan pada diri manusia, seperti halnya pakaian
yang melindungi manusia dari kondisi alam di sekitar tubuh yang dibalutnya, dan
sudah tentu hal ini membutuhkan campur tangan seorang designer sebagai pencipta
sekaligus pemberi nilai lebih dibidang estetika dan daya persuasive
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
1
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum mengenai Anthropometri ini ialah sebagai berikut:
1. Mengerti cara pengukuran data antropometri dengan menggunakan alat-alat
ukur yang tersedia di laboratorium.
2. Memahami penggunaan data antropometri berdasarkan individu ekstrim dan
rata-rata produk yang digunakan manusia untu merancang sebuah produk.
3. Mampu melakukan pengolahan data antropometri dengan menggunakan
nilai persentil dan toleransi.
4. Mampu menilai suatu produk yang sudah ada dengan metode perbandingan
antara data ukuran produk yang sesungguhnya dengan pengolahan data
Anthropometri.
5. Mengerti pentingnya penerapan data Anthropometri sebagai salah satu faktor
Ergonomi pada perancangan dan pengembangan konsep produk.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya pembahasan masalah yang ada, maka dalam
pembuatan laporan praktikum ini diperlukan pembatasan-pembatasan masalah,
diantaranya:
1.
Membahas proses pengukuran data anthropometri di Laboratorium Analisis
Perancangan Sistem Kerja.
2.
Membahas cara pengukuran untuk data anthropometri.
3.
Membahas penilaian suatu produk yang sudah ada dengan metode
perbandingan.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang apa yang melatar belakangi serta tujuan dalam
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
2
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
kegiatan proses penelitian mengenai data anthropometri.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang teori-teori mengenai Anthropometri.
BAB III : PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisikan Proses perhitungan mengenai Data Anthropometri, Produk yang
dibuat yang sesuai Ergonomi dan pemakaiannya yang baik.
BAB IV :ANALISA REKAPITULASI DATA
Bab ini berisikan analisa data Anthropometri , persentil yang digunakan, tolerasi
yang digunakan dan perbandingan benda kerja yang aktual.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bisa disampaikan setelah melakukan
praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bab ini berisikan sumber referensi yang kami gunakan dalam penyelesaian laporan
ini.
LAMPIRAN
Data yang apa saja yang ingin dilampirkan beserta laporan.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
3
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Ergonomi
2.1.1. Sejarah Ergonomi
Ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang
berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya.
Beberapa kejadian penting diilustrasikan sebagai berikut:
 C.T. Thackrah, England, 1831
Trackrah adalah seorang dokter dari Inggris/England yang meneruskan
pekerjaan dari seorang Italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian
kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak
nyaman yang dirasakan oleh para operator di tempat kerjanya. Ia
mengamati postur tubuh pada saat bekerja sebagai bagian dari masalah
kesehatan. Pada saat itu Trackrah mengamati seorang penjahit yang
bekerja dengan posisi dan dimensi kursi-meja yang kurang sesuai
secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga
mengakibatkan menbungkuknya badan dan iritasi indera penglihatan
 F.W. Taylor, U.S.A., 1989
Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang
menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam
melakukan suatu pekerjaan.
 F.B. Gilbreth, U.S.A., 1911
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
4
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini
lebih mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor.
Dalam bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia
menunjukkan bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan
mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur turun-naik (adjustable).
 Badan Penelitian untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatique
Research Board), England, 1918
Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik
amunisi pada Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana
output setiap harinya meningkat dengan jam kerja per hari-nya yang
menurun.
 E. Mayo dan teman-temannya, U.S.A., 1933
Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di
suatu
Perusahaan
Listrik.
Tujuan
studinya
adalah
untuk
mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti pencahayaan dan
lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator
kerja pada unit perakitan.
 Perang Dunia Kedua, England dan U.S.A
Masalah operasional yang terjadi pada peralatan militer yang
berkembang secaracepat
(seperti
misalnya
pesawat
terbang).
Masalah yang ada pada saat itu adalah penempatan dan identifikasi
utnuk pengendali pesawat terbang, efektivitas alat peraga (display),
handel pembuka, ketidak-nyamanan karena terlalu panas atau terlalu
dingin, desain pakaian untuk suasana kerja yang terlalu panas atau
terlalu dingin dan pengaruhnya pada kinerja operator.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
5
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
 Pembentukan Kelompok Ergonomi
Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the Ergonomics Research
Society) di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional
yang telah banyak berkecimpung dalam bidang ini. Hal ini
menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama dalam bidang Ergonomi
pada November 1957. Perkumpulan Ergonomi Internasional (The
International Ergonomics Association) terbentuk pada 1957, dan The
Human Factors Society di Amerika pada tahun yang sama.
Diketahui pula bahwa Konferensi Ergonomi Australia yang pertama
diselenggarakan pada tahun 1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya
Masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand (The Ergonomics
Society of Australian and New Zealand).
Perkembang ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949
sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof. Murrel. Sedangkan kata
ergonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon (kerja)
dan nomos (aturan/prinsip/kaidah). Istilah ergonomi digunakan secara luas
di Eropa. Di Amerika Serikat dikenal istilah human factor atau human
engineering. Kedua istilah tersebut (ergonomic dan human factor) hanya
berbeda pada penekanannya. Intinya kedua kata tersebut sama-sama
menekankan pada performansi dan perilaku manusia. Menurut Hawkins
(1987), untuk mencapai tujuan praktisnya, keduanya dapat digunakan
sebagai referensi untuk teknologi yang sama
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
6
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia
sejak 4000 tahun yang lalu (Dan Mac Leod, 1995). Perkembangan ilmu
ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti
batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai
dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk
memudahkan penggunanya. Pada awalnya perkembangan tersebut masih
tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi secara
kebetulan.
Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun
yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah
melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara
nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antara
produk dengan manusia. Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of
Wertern Electric (Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi
yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects” (Efek Hawthorne).
Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi ditempat
kerja dan menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan
mesin. Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan
adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat
meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut
banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan senjata perang.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
7
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
2.1.2. Definisi Ergonomi
Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang
mengatur bagaimana manusia bekerja. Istilah “ergonomi” berasal dari
bahasa Yunani yaitu Ergo (kerja) dan Nomos (peraturan dan hukum kerja)
serta dapat didefenisikan sebagai penerapan ilmu-ilmu biologi tentang
manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk
mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap
pekerjaannya.
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan
pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan
mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara
yang paling efektif termasuk alat-alat peragaan untuk memberi informasi
kepada manusia.
Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan
pada kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan
alat. Faktor keamanan dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di
dalam pengertian efisiensi tersebut.
(Wesley E Woodson) Suatu rancangan memenuhi kriteria “baik” apabila
mampu memenuhi konsep ENASE (Efektif, Nyaman, Aman,Sehat dan
Efisien). Dan untuk mencapai konsep ENASE ini maka ilmu ergonomi
memiliki peran yang sangat besar. Karena di dalam ilmu ergonomi manusia
merupakan bagian utama dari sebuah system (Human Integrated Design),
maka harus disadari benar bahwa faktor manusia akan menjadi kunci
penentu sukses didalam operasionalisasi sistem manusia-mesin (produk);
tidak peduli apakah sistem tersebut bersifat manual, semiautomatics
(mekanik) ataupun full-automatics.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
8
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
2.1.3. Tujuan Ergonomi
Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan ilmu
ergonomi. Tujuan-tujuan dari penerapan ergonomi adalah sebagai berikut
(Tarwaka, 2004):
Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan
cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
1. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas
kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna
meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif
maupun setelah tidak produktif
2. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis,
dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga
tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
2.1.4. Prinsip Ergonomi
Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas
atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus
mengalami kemajuan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan
tersebut terus berubah. Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam
menerapkan ergonomi di tempat kerja. Menurut Baiduri dalam diktat
kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi, yaitu sebagai berikut:
1. Bekerja dalam posisi atau postur normal.
2. Mengurangi beban berlebihan.
3. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan.
4. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
9
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
5. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.
6. Minimalisasi gerakan statis.
7. Minimalisasikan titik beban.
8. Mencakup jarak ruang.
9. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
10. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja.
11. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
10
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
2.1.5. Pengelompokan Bidang Kajian Ergonomi
Pengelompokkan
bidang
kajian
ergonomi yang
secara
lengkap
dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:
1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti energi
manusia yang dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang
kajian ini adalah untuk perancangan sistem kerja yang dapat
meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan saat bekerja.
2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia untuk digunakan dalam
perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan
pemakainya.
3.
Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan
dengan mekanisme tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan,
misalnya keterlibatan otot manusia dalam bekerja dan sebagainya.
4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya
dengan masalah penginderaan manusia, baik indera penglihatan,
penciuman, perasa dan sebagainya.
5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan
efek psikologis dan suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, misalnya
terjadinya stres dan lain sebagainya.
Pada prakteknya, dalam mengevaluasi suatu sistem kerja secara
ergonomi, kelima bidang kajian tersebut digunakan secara sinergis
sehingga didapatkan suatu solusi yang optimal, sehingga seluruh
bidang kajian ergonomi adalah suatu sistem terintegrasi yang sematamata ditujukan untuk perbaikan kondisi manusia pekerjanya.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
11
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
2.2. Anthropometri
2.2.1. Pengertian Antropometri
Antropometri berasal dari kata antropos yang artinya manusiadan metri
yang berarti ukuran. Jadi antropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang
secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan
untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya.
Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah
suatu kumpulan data secara numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta
penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan
data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (ratarata) dan standar deviasinya dari satu distribusi normal.
Antropometri mengkaji masalah tubuh manusia. Informasi ini diperlukan
untuk merancang suatu sistem kerja agar menunjang kemudahan
pemakaian, keamanan dan kenyamanan dari suatu pekerjaan, sehingga
antropometri dapat juga diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari
hubungan antara struktur dan fungsi tubuh (termasuk bentuk dan ukuran
tubuh) dengan disain alat - alat yang digunakan manusia.
Antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri,
perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang
tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi
diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam
gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat
dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam
bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala
dari koleksi data antropometri.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
12
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Antropometri sendiri juga dapat diartikan sebagai pengetahuan yang
menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh.
Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:
1. Antropometri statis
Pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam
posisi diam. Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis diambil
secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil
pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan
metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam
keadaan diam.
2. Antropometri dinamis
Pengukuran ini terletak pada dimana dimensi tubuh diukur dalam
berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih
kompleks dan lebih sulit diukur. Terdapat tiga kelas pengukuran
dinamis, yaitu:
 Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk
mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas. Contoh: dalam
mempelajari performa atlet.
 Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.
Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat
bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
 Pengukuran variabilitas kerja. Contoh: Analisis kinematika dan
kemampuan jari-jari tangan dari seorang juru ketik atau operator
computer
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
13
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-ahli
ergonomi sebagai data antropometri yang diaplikasikan (Sutalaksana, 1979
dan Sritomo, 1995), yaitu:
a. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim.
Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu
darurat.
a. Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang
ukuran tertentu.
Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju
atau mundur, dan sudut sandarannyapun bisa dirubah-rubah.
b. Perancangan produk dengan ukuran rata-rata.
c. Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu,
dan lain- lain.
Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimal dari suatu ruang
dan fasilitas akomodasi, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah
faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi
statis maupun dinamis. Hal lain yang perlu diamati adalah seperti berat dan
pusat massa (centre of gravity) dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk
tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan
kaki, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, harus didapatkan pula data-data yang sesuai dengan
tubuh manusia, hal ini untuk memastikan tidak adanya kesalahan pada saat
merancang dan mendesain sistem kerja. Pengukuran tersebut bersifat
relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan pada data perseorangan,
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
14
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
namun semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi tubuhnya
maka akan semakin kelihatan betapa besar variasinya antara satu tubuh
dengan tubuh lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmennya (Nurmianto, 1996).
Data antropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara
lain dalam hal :
a. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dan
sebagainya).
b. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dan sebagainya).
c. Perancangan produk-produk konsumtif (pakaian, kursi, meja, dan
sebagainya).
d. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, diantaranya:
1) Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai
kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita.
Kemudian manusia akan berkurang ukuran tubuhnya saat manusia
berumur 60 tahun.
2) Jenis Kelamin
Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar
kecuali dada dan pinggul.
3) Suku Bangsa (Etnis)
Variasi dimensi terjadi, karena pengaruh etnis.
4) Pekerjaan
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
15
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran
tubuh manusia.
Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu (khusus)
yang dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia,
seperti:
1) Cacat tubuh
Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk
bagi orang- orang cacat.
2) Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan
Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang
berbeda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian.
Artinya, dimensi orang pun akan berbeda dalam satu tempat
dengan tempat yang lain.
3) Kehamilan (pregnancy)
Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan
ukuran dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja
memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang
dirancang.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
16
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
BAB III PENGOLAHAN DATA
3.1 Perancangan atau Desain Benda Kerja
3.1.1
Gambar Maket Tampak Depan
Gambar 3.1.1
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
17
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
3.1.2
Gambar Maket Tampak Samping
Gambar 3.1.2
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
18
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
3.1.3
Gambar Maket Tampak Atas
Gambar 3.1.3
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
19
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
3.2 Data Anthropometri yang Digunakan
No
1
Data
Antropometri
Tinggi jangkauan
tegak
Kode
Kegunaan
A1
Untuk
menentukan tinggi
rak atas
A2
Untuk
menentukan lebar
matras
95%
5%
2
Rentang Tangan
3
Tinggi badan
tegak
B1
Untuk
menentukan tinggi
pintu
4
Tinggi bahu ke
lantai
B3
Untuk
menentukan tinggi
gantungan baju
5
Tinggi siku ke
lantai
B4
Untuk
menentukan tinggi
handle pintu
6
7
Tinggi tangan ke
lantai
Tinggi lutut ke
lantai
Persentil
B5
C3
Untuk menetukan
tinggi rak TV
Untuk
menentukan tinggi
antara anak tangga
5%
95%
Alasan
Menggunakan persentil
bawah, agar rak atas dapat
dijangkau orang yang
mempunyai tinggi jangkauan
tegak minimum.
Menggunakan persentil atas,
agar mempunyai lebar yang
yang nyaman saat orang
rentang tangan maksimal
merentangkan tangan.
Menggunakan persentil atas,
agar kepala orang yang
mempunyai tinggi maksimal
tidak terbentur.
Menggunakan persentil
bawah, agar dapat dijangkau
oleh orang yang mempunyai
tinggi bahu ke lantai
minimum.
5%
Menggunakan persentil
bawah, agar handle pintu dapat
dijangkau oleh orang dengan
tinggi siku minimum.
95%
Menggunakan persentil atas,
agar apat dijangkau saat
menyalakan TV tanpa
menunduk oleh orang yang
mempunyai tinggi tangan
kelantai maksimum.
5%
Menggunakan persentil
bawah, agar tinggi antara anak
tangga dapat dijangkau oleh
langkah orang yang
mempunyai tinggi lutut
minimum.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
20
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
8
Tinggi mata posisi
duduk
C6
Untuk
menentukan tinggi
tempat TV
5%
9
Lebar bahu
C11
Untuk
menentukan lebar
anak tangga
95%
10
Lebar tubuh
maksimum
D 19
Untuk
menentukan lebar
pintu
95%
Menggunakan persentil
bawah, agar TV dapat dilihat
dengan derajat pandangan
yang baik tanpa mendongak
oleh orang yang mempunyai
tinggi mata posisi duduk
minimum.
Menggunakan persentil atas,
agar lebar anak tangga sebagai
pegangan tangan pada sisi
kanan dan kiri dapat diraih
oleh orang yang mempunyai
lebar bahu maksimum.
Menggunakan persentil atas,
agar orang yang mempunyai
lebar tubuh maksimum dapat
masuk tanpa tergesek sisi
kanan dan kiri pintu.
Tabel 3.2 Tabel data anthro yang digunakan
3.3 Perhitungan Data Antropometri
1) A1= Tinggi jangkauan tegak 5% (persentil bawah)
X-bar = 195,29
S = 5,85
X5% = X-bar + (Z5%xS)
= 195,29 + (-1,645x5,85)
= 185,66 A
= X - toleransi
= 185,66 - 25,66
= 160 cm
2) A2 = Rentang tangan 95% (persentil atas)
X-bar = 159,64
S = 8,75
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
21
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
X95% = X-bar +(Z95%xS)
= 159,64 + (1,645x8,75)
= 174,04 A
=X + toleransi
= 174,04 + 5,96
= 180 cm
3) B1=Tinggi badan tegak 95% (persentil atas)
X-bar = 164,39
S = 5,60
X95% = X-bar +(Z95%xS)
= 164,39 + (1,645x5,60)
= 173,60 A
=X + toleransi
= 173,60 + 26,40
= 200 cm
4) B3=Tinggi bahu ke lantai 5% (persentil bawah)
X-bar = 145,92
S = 7,63
X5% = X-bar + (Z5%xS)
= 145,92 + (-1,645x7,63)
= 133,37 A
=X - toleransi
= 133,37 - 3,37
= 130 cm
5) B4=Tinggi siku ke lantai 5% (persentil bawah)
X-bar = 109,39
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
22
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
S = 5,80
X5% = X-bar + (Z5%xS)
= 109,39 + (-1,645x5,80)
= 99,84 A
=X - toleransi
= 99,84 - 4,84
= 95 cm
6) B5=Tinggi tangan ke lantai 95% (persentil atas)
X-bar = 59,30
S = 5,46
X95% = X-bar +(Z95%xS)
= 59,30 + (1,645x5,46)
= 68,28 A
=X + toleransi
= 68,28 + 11,72
= 80 cm
7) C3=Tinggi lutut ke lantai 5% (persentil bawah)
X-bar = 40,70
S = 4,76
X5% = X-bar + (Z5%xS)
= 40,70 + (-1,645x4,76)
= 32,87 A
=X - toleransi
= 32,87 - 2,87
= 30 cm
8) C6=Tinggi mata posisi duduk 5% (persentil bawah)
X-bar = 106,71
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
23
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
S = 6,25
X5% = X-bar + (Z5%xS)
= 106,71 + (-1,645x6,25)
= 96,42 A
=X - toleransi
= 96,42 - 16,42
= 80 cm
9) C11=Lebar bahu 95% (persentil atas)
X-bar = 38,65
S = 3,12
X95% = X-bar +(Z95%xS)
= 38,65 + (1,645x3,12)
= 43,78 A
=X + toleransi
= 43,78 + 1,22
= 45 cm
10) D19=Lebar tubuh maksimum 95% (persentil atas)
X-bar = 55,28
S = 4,33
X95% = X-bar +(Z95%xS)
= 55,28 + (1,645x4,33)
= 62,40 A
=X + toleransi
= 62,40 + 17,60
= 80 cm
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
24
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
3.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Data Anthro
No
Data Antropometri
1
Tinggi
jangkauan
tegak
A1
2
Rentang
Tangan
A2
3
Tinggi
badan tegak
B1
4
Tinggi bahu
ke lantai
B3
5
Tinggi siku
ke lantai
B4
6
Tinggi
tangan ke
lantai
B5
Kegunaan
Untuk menentukan
tinggi rak atas agar
dapat dijangkau orang
yang mempunyai
tinggi jangkauan tegak
minimum.
Untuk menentukan
lebar matras agar
mempunyai lebar
yang yang nyaman
saat orang rentang
tangan maksimal.
Untuk menentukan
tinggi pintu agar
kepala orang yang
mempunyai tinggi
maksimal tidak
terbentur.
Untuk menentukan
tinggi gantungan baju,
agar dapat dijangkau
oleh orang yang
mempunyai tinggi
bahu ke lantai
minimum.
Untuk menetukan
tinggi handle pintu
agar dapat dijangkau
oleh orang dengan
tinggi siku minimum.
Untuk menetukan
tinggi rak TV sehingga
dapat dijangkau saat
menyalakan TV tanpa
menunduk oleh orang
yang mempunyai
tinggi tangan ke lantai
maksimum.
S
Toleransi
(cm)
A (cm)
Ukuran
Maket
(cm)
195,29
5,85
-25,66
185,66
16,00
159,64
8,75
5,96
174,04
18,00
164,39
5,60
26,40
173,60
20,00
145,92
7,63
-3,37
133,37
13,00
109,39
5,80
-4,84
99,84
9,50
59,295
5,46
11,72
68,28
8,00
X - BAR
(cm)
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
25
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
7
Tinggi lutut
ke lantai
C3
8
Tinggi mata
posisi duduk
C6
9
Lebar bahu
C11
10
Lebar tubuh
maksimum
D 19
Untuk menentukan
tinggi anak tangga
sehingga dapat
dijangkau oleh
langkah orang yang
mempunyai tinggi
lutut minimum.
Untuk menentukan
tinggi pandangan TV
sehingga dapat dilihat
tanpa mendongak
oleh orang yang
mempunyai tinggi
mata posisi duduk
minimum.
Untuk menentukan
lebar anak tangga
sebagai pegangan
tangan sehingga sisi
kanan dan kiri tangga
dapat diraih oleh
orang yang
mempunyai lebar
bahu maksimum.
Untuk menentukan
lebar pintu agar orang
yang mempunyai
lebar tubuh
maksimum dapat
masuk tanpa tergesek
sisi kanan dan kiri
pintu.
40,7
4,76
-2,87
32,87
3,00
106,71
6,25
-16,42
96,42
8,00
38,65
3,12
1,22
43,78
4,50
55,28
4,33
17,60
62,40
8,00
Tabel 3.4 Tabel rekapitulasi hasil perhitungan data anthro
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
26
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
BAB IV ANALISA REKAPITULASI DATA
4.1 Analisa Data
Anthro &Persentil yang digunakan dari data hasil perhitungan pada bab 3
menunjukan hasil analisa kami bahwa data athropometri yang digunakan pada
pembuatan rak multifungsi yang sesuai dengan pengukuran dari 100 orang
dengan digunakannya persentil atas dan persentil bawah.
Berikut adalah data anthropometri yang digunakan pada produkkami:
1) Tinggi jangkauan tegak (A1)
Data anthropometri yang digunakan adalah tinggi jangkauan tegak. Data
ini menggunakan persentil 5%,yaitu persentil bawah. Data ini digunakan
untuk untuk menentukan tinggi rak atas agar rak atas dapat dijangkau
orang yang mempunyai tinggi jangkauan tegak minimum.
2) Rentang tangan (A2)
Data anthropometri yang digunakan adalah rentang tangan. Data ini
menggunakan persentil 95%,yaitu persentil atas. Data ini digunakan untuk
menentukan lebar matras agar mempunyai lebar yang yang nyaman saat
orang rentang tangan maksimal merentangkan tangan dalam posisi tidur.
3) Tinggi badan tegak (B1)
Data anthropometri yang digunakan adalah tinggi badan tegak. Data ini
menggunakan persentil 95%,yaitu persentil atas. Data ini digunakan untuk
menentukan tinggi pintu agar kepala orang yang mempunyai tinggi
maksimal tidak terbentur pintu..
4) Tinggi bahu ke lantai (B3)
Data anthropometri yang digunakan adalah tinggi bahu ke lantai . Data
ini menggunakan persentil 5%,yaitu persentil bawah. Data ini digunakan
untuk menentukan tinggi gantungan baju agar dapat dijangkau oleh orang
yang mempunyai tinggi bahu ke lantai minimum.
5) Tinggi siku ke lantai (B4)
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
27
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Data anthropometri yang digunakan adalah tinggi siku ke lantai. Data ini
menggunakan persentil 5%,yaitu persentil bawah. Data ini digunakan
untuk menentukan tinggi handle pintu agar handle pintu dapat dijangkau
oleh orang dengan tinggi siku minimum.
6) Tinggi tangan ke lantai (B5)
Data anthropometri yang digunakan adalah tinggi tangan ke lantai. Data
ini menggunakan persentil 95%,yaitu persentil atas. Data ini digunakan
untuk menetukan tinggi rak TV agar apat dijangkau saat menyalakan TV
tanpa menunduk oleh orang yang mempunyai tinggi tangan kelantai
maksimum.
7) Tinggi lutut ke lantai (C3)
Data anthropometri yang digunakan adalah tinggi lutut ke lantai. Data ini
menggunakan persentil 5%,yaitu persentil bawah. Data ini digunakan
untuk menentukan tinggi antara anak tangga
agar tinggi antara anak
tangga dapat dijangkau oleh langkah orang yang mempunyai tinggi lutut
minimum.
8) Tinggi mata posisi duduk (C6)
Data anthropometri yang digunakan adalah tinggi mata posis duduk.
Data ini menggunakan persentil 5%,yaitu persentil bawah. Data ini
digunakan untuk menentukan tinggi tempat TV agar TV dapat dilihat
dengan derajat pandangan yang baik tanpa mendongak oleh orang yang
mempunyai tinggi mata posisi duduk minimum.
9) Lebar bahu (C11)
Data anthropometri yang digunakan adalah lebar bahu. Data ini
menggunakan persentil 95%,yaitu persentil atas. Data ini digunakan untuk
menetukan lebar anak tangga agar lebar anak tangga sebagai pegangan
tangan pada sisi kanan dan kiri dapat diraih oleh orang yang mempunyai
lebar bahu maksimum.
10) Lebar tubuh maksimum (D19)
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
28
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Data anthropometri yang digunakan adalah lebar tubuh maksimum. Data
ini menggunakan persentil 95%,yaitu persentil atas. Data ini digunakan
untuk menetukan lebar pintu agar orang yang mempunyai lebar tubuh
maksimum dapat masuk tanpa tergesek sisi kanan dan kiri pintu.
4.2 Analisa Toleransi yang Digunakan
Dalam data-data athropometri yang didapat dalam pengukuran orang untuk
membuat produk maka dibutuhkan toleransi dalam menciptakan kenyamanan
dan menambah nilai estetika dalam pemakaian sistem kerja. Dalam toleransi
berupa nilai negatif jika menggunakan persentil bawah dan nilai positif jika
menggunakan persentil atas.
Berikut data-data anthropometri yang menggunakan toleransi:
1) Tinggi jangkauan tegak (A1)
Pemakaian data tinggi jangkauan tegak digunakan toleransi sebesar 25,66 cm agar rak atas tidak terlalu tinggi dan dapat dijangkau orang yang
mempunyai tinggi jangkauan tegak minimum.
2) Rentang tangan (A2)
Pemakaian data rentang tangan digunakan toleransi sebesar 5,96 cm agar
lebar matras mempunyai lebar yang yang nyaman saat digunakan tidur
terlentang oleh orang dengan rentang tangan maksimal.
3) Tinggi badan tegak (B1)
Pemakaian data tinggi badan tegak digunakan toleransi sebesar 26,40 cm
agar kepala orang yang mempunyai tinggi maksimal tidak terbentur pintu
bagian atas.
4) Tinggi bahu ke lantai (B3)
Pemakaian data tinggi bahu ke lantai digunakan toleransi sebesar -3,37
cm agar gantungan baju dapat dijangkau oleh orang yang mempunyai
tinggi bahu ke lantai minimum.
5) Tinggi siku ke lantai (B4)
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
29
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Pemakaian data tinggi siku ke lantai digunakan toleransi sebesar -4,84
cm agar handle pintu dapat dijangkau dengan nyaman oleh orang dengan
tinggi siku minimum.
6) Tinggi tangan ke lantai (B5)
Pemakaian data tinggi tangan ke lantai digunakan toleransi sebesar 11,72
cm agar tombol TV dapat dijangkau dengan mudah oleh orang yang
mempunyai tinggi tangan ke lantai maksimum.
7) Tinggi lutut ke lantai (C3)
Pemakaian data tinggi lutut ke lantai digunakan toleransi sebesar -2,87
cm agar anak tangga dapat dijangkau oleh langkah orang yang mempunyai
tinggi lutut minimum.
8) Tinggi mata posisi duduk (C6)
Pemakaian data tinggi mata posisi duduk digunakan toleransi sebesar 16,42 cm agar tinggi pandangan TV proporsional dan dapat dilihat tanpa
mendongak
oleh orang yang mempunyai tinggi mata posisi duduk
minimum.
9) Lebar bahu (C11)
Pemakaian data lebar bahu digunakan toleransi sebesar 1,22 cm agar
lebar anak tangga sebagai pegangan dapat diraih pada tangan kanan dan
kiri oleh orang yang mempunyai lebar bahu maksimum.
10) Lebar tubuh maksimum (D19)
Pemakaian data lebar tubuh maksimum digunakan toleransi sebesar
17,60 cm agar orang yang mempunyai lebar tubuh maksimum dapat masuk
pintu tanpa tergesek sisi kanan dan kiri pintu.
4.3 AnalisaPerbandingan Benda Kerja Dengan Aktual
Menurut hasil analisa kami, perbandingan benda kerja dengan aktual
menggunakan skala 1:10, dimana produk kami dapat bermanfaat untuk
masyarakat untuk digunakan sebagai rak multifungsi.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
30
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Dan berikut adalah data aktual yang dibuat menjadi benda kerja: Perbandingan
benda kerja rak multifunngsi ,yaitu sebagai berikut:
1. Rak samping kiri dapat digunakan untuk menyimpan baju.
2. Rak samping kiri bawah dapat digunakan untuk menyimpan sepatu.
3. Rak tenggah dapat digunakan untuk meletakkan TV, DVD dan peralatan
elektronik lain.
4. Rak atas dapat digunakan untuk menyimpan buku.
5. Rak samping kanan dapat digunakan untuk menyimpan hiasan, foto atau
hiasan dan perabotan rumah tangga lainnya.
6. Rak belakang cukup lega dapat digunakan untuk Gudang penyimpanan,
akses rak belakang melalui pintu yang berada di samping kanan.
7. Lebar rak atas cukup luas dapat digunakan sebagai tempat tidur tingkat.
8. Lebar rak atas 180 cm x 250 cm menggunakan matras ukuran 180 x 200
cm sehingga masih tersisa area kosong 180 x 50 cm hal ini dimaksudkan
area kosong tersebut dapat dimanfaatkan untuk meletakaan buku bacaan
dan juga dapat diletakkan meja lipat kecil yang digunakan untuk aktivitas
belajar.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
31
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengukuran Data Anthro dapat dilakukan dengan alat ukur yang tersedia dengan
bantuan alat ukur yang memadai. Penggunaan data sangat bergantung berdasarkan
individu ekstrim dan rata-rata produk yang digunakan manusia. Pengolahan data
anthro sangat baik untuk penerapan data anthro sebagai faktor ergonomi dalam
perancangan dan pengembangan produk sehingga Pengolahan data anthro dilakukan
dengan menggunakan nilai persentil dan tolerasi yang diberikan. Dalam pengolahan
data juga dapat menilai suatu produk yang sudah ada dengan metode perbandingan
antara data produk yang sesungguhnya.
Tujuan utama dari ergonomi adalah untuk memahami atau memperoleh
pengetahuan mengenai interaksi antara manusia dengan segala hal yang ada di
sekitar manusia terutama dalam hal pekerjaan, meningkatkan keselamatan kerja,
meningkatkan reliabilitas, mengurangi kebutuhan personel dan kebutuhan training,
mengurangi kelelahan kerja dan stress fisik, mengurangi kerugian waktu dan
peralatan, serta meningkatkanekonomiproduksi.
Dimensi yang digunakan untuk merancang rak multifungsi adalah:
1. Tinggi jangkauan tegak (A1)
2. Rentang tangan (A2)
3. Tinggi badan tegak (B1)
4. Tinggi bahu ke lantai (B3)
5. Tinggi siku ke lantai (B4)
6. Tinggi tangan ke lantai (B5)
7. Tinggi lutut ke lantai (C3)
8. Tinggi mata posisi duduk (C6)
9. Lebar bahu (C11)
10. Lebar tubuh maksimum (D19)
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
32
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
Nilai persentil yang digunakan adalah 5% dan 95 %. Karena untk memenuhi
ukuran proposional dan dapat digunakan oleh pengguna dengan nyaman.
Pembelajaran data anthropometri memacu adanya kemajuan pada teknologi masa
kini agar lebih efisien dan efektif.
5.2 Saran
Dalam pengembangan serta proses pengolahan daa masih banyak hal yang harus
diperbaiki sehingga pada praktikum peserta didik akan lebih baik dalam bimbingan
asisten serta informasi yang didapat untuk dipahami oleh pesertadidik.

Sebaiknya penerapan ilmu ergonomi dan pemakaian data anthropometri lebih
dikembangkan lagi agar pembuatan benda kerja tepat dan sesuai dengan
penggunanya.

Kurangnnya fasilitas yang memadai untuk pengukuran dataanthropometri.

Untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas, dianjurkan untuk melatih dan
membimbing dengan maksimal.

Semoga makalah
ini dapat menjadi acuan bagi pembaca untuk membuat
laporan praktikum ergonomicdikemudianhari.

Makalah ini dapat menjadi acuan agar pembaca dapat membuat sebuah maket
yang lebih inovatif.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
33
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
DAFTAR PUSTAKA
https://antropometriindonesia.org/index.php/detail/artikel/4/10/data_antropometr
diakses 2 November 2019
Dr.Ir, Novi Erni, MM, Modul praktikum ergonomic perancangan system kerja
Universitas Esa unggul
Barnes, Ralph M. 1980, montion and time study: desaign and measurement of work,
New Work: John Wiley and Sons.
Nurmianto, Eko. 2005, Ergonomi konsep dasar dan aplikasinya, Surabaya: Guna
Widya, Suralaksana, Iftikar Z. 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Bandung: Jurusan
Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003, Ergonomi, Studi Gerak, dan Waktu, Surabaya: Prima
Printing.
Adiputra, N. 1998, Metodologi Ergonomi, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana,
Denpasar.
Pulat, B.M, 1992, Fundamentals of Industrial Ergonomics, Hall International,
Englewoods Cliffs, New Jersey, USA.
Water, T.R. & Bhattacharya, A. 1996, Physiological Aspects of Neuromuscular
Function, USA.
Tarwaka, Solichul HA, Bakri, Lilik Sudiajeng, 2004, Ergonomi untuk Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Produktifitas, UNIBA Press, Surakarta.
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
34
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
LAMPIRAN
DATA ANTHROPOMETRI
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
35
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
DATA ANTHROPOMETRI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Tinggi jangkauan
tegak
Rentang
Tangan
Tinggi badan
tegak
Tinggi bahu
ke lantai
Tinggi siku ke
lantai
A1
200,00
198,00
194,00
198,00
200,00
202,00
202,00
204,00
191,00
185,00
189,00
193,00
197,00
184,00
200,00
197,00
194,00
191,00
188,00
184,00
188,00
192,00
196,00
183,00
204,00
201,00
193,00
200,00
195,00
191,00
193,00
A2
162,00
168,00
165,00
162,00
164,00
166,00
166,00
168,00
155,00
149,00
153,00
157,00
161,00
148,00
164,00
161,00
158,00
155,00
152,00
148,00
152,00
156,00
168,00
155,00
176,00
172,00
164,00
171,00
166,00
162,00
164,00
B1
168,00
166,00
162,00
164,00
166,00
168,00
170,00
172,00
159,00
156,00
160,00
164,00
168,00
155,00
171,00
168,00
165,00
162,00
159,00
156,00
160,00
164,00
168,00
155,00
176,00
172,00
164,00
171,00
166,00
162,00
164,00
B3
140,00
142,00
144,00
146,00
148,00
150,00
152,00
154,00
156,00
158,00
155,00
152,00
149,00
146,00
143,00
140,00
137,00
133,00
137,00
141,00
145,00
149,00
153,00
157,00
161,00
159,00
157,00
155,00
153,00
151,00
147,00
B4
112,00
110,00
110,00
100,00
102,00
102,00
105,00
108,00
110,00
107,00
111,00
115,00
110,00
108,00
118,00
112,00
109,00
106,00
103,00
100,00
104,00
108,00
112,00
99,00
120,00
116,00
108,00
119,00
114,00
110,00
112,00
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
36
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
193,00
200,00
199,00
200,00
201,00
199,00
197,00
195,00
191,00
199,00
198,00
188,00
193,00
198,00
188,00
193,00
188,00
189,00
190,00
192,00
202,00
201,00
202,00
201,00
200,00
197,00
200,00
198,00
191,00
193,00
195,00
197,00
188,00
185,00
189,00
193,00
197,00
194,00
164,00
171,00
170,00
165,00
166,00
164,00
162,00
164,00
163,00
153,00
158,00
163,00
171,00
176,00
175,00
174,00
173,00
172,00
171,00
170,00
169,00
168,00
169,00
167,00
163,00
165,00
155,00
153,00
146,00
148,00
150,00
152,00
143,00
140,00
144,00
148,00
155,00
152,00
164,00
171,00
170,00
165,00
166,00
164,00
162,00
160,00
158,00
166,00
165,00
155,00
160,00
165,00
155,00
160,00
157,00
158,00
159,00
160,00
170,00
169,00
168,00
167,00
166,00
165,00
168,00
166,00
162,00
164,00
166,00
168,00
159,00
156,00
160,00
164,00
168,00
165,00
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
145,00
143,00
141,00
139,00
137,00
135,00
133,00
141,00
140,00
130,00
135,00
140,00
148,00
153,00
152,00
151,00
150,00
149,00
148,00
147,00
146,00
145,00
146,00
144,00
140,00
142,00
144,00
146,00
148,00
150,00
152,00
154,00
156,00
158,00
155,00
152,00
149,00
146,00
112,00
119,00
118,00
113,00
114,00
112,00
110,00
108,00
106,00
111,00
110,00
100,00
105,00
110,00
100,00
105,00
102,00
103,00
104,00
105,00
115,00
104,00
113,00
112,00
111,00
110,00
110,00
111,00
107,00
109,00
111,00
113,00
104,00
101,00
105,00
109,00
113,00
110,00
37
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
205,00
202,00
199,00
196,00
193,00
190,00
188,00
185,00
189,00
193,00
197,00
201,00
205,00
209,00
187,00
195,00
187,00
213,00
201,00
199,00
195,00
203,00
201,00
199,00
197,00
195,00
193,00
191,00
197,00
196,00
187,00
163,00
160,00
157,00
154,00
151,00
148,00
146,00
143,00
147,00
151,00
155,00
159,00
163,00
167,00
145,00
153,00
145,00
152,00
159,00
157,00
153,00
161,00
159,00
157,00
155,00
153,00
173,00
171,00
160,00
158,00
169,00
177,00
174,00
171,00
168,00
165,00
162,00
159,00
156,00
160,00
164,00
168,00
172,00
176,00
180,00
158,00
160,00
152,00
178,00
166,00
164,00
162,00
170,00
168,00
166,00
164,00
162,00
160,00
158,00
166,00
165,00
156,00
143,00
140,00
137,00
133,00
137,00
141,00
145,00
149,00
153,00
157,00
161,00
159,00
157,00
155,00
153,00
151,00
147,00
145,00
143,00
141,00
139,00
137,00
135,00
133,00
141,00
140,00
130,00
135,00
140,00
135,00
140,00
122,00
119,00
116,00
113,00
114,00
111,00
108,00
105,00
109,00
113,00
117,00
121,00
120,00
129,00
111,00
110,00
102,00
105,00
110,00
100,00
105,00
102,00
103,00
104,00
105,00
115,00
114,00
113,00
102,00
104,00
102,00
Average
195,29
159,64
164,39
145,92
109,39
SD
5,85
8,75
5,60
7,63
5,80
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
38
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Tinggi tangan
ke lantai
Tinggi lutut
ke lantai
Tinggi mata posisi
duduk
Lebar bahu
Lebar tubuh
maksimum
B5
60,00
58,00
55,00
52,00
64,00
68,00
55,00
52,00
55,00
53,50
55,50
57,50
55,00
54,00
59,00
56,00
54,50
53,00
51,50
50,00
52,00
54,00
56,00
58,00
60,00
60,00
59,00
66,00
61,00
57,00
59,00
59,00
66,00
C3
44,00
42,00
38,00
40,00
42,00
44,00
46,00
48,00
35,00
33,00
36,00
40,00
46,00
36,00
49,00
46,00
43,00
40,00
37,00
34,00
38,00
42,00
46,00
33,00
54,00
49,00
41,00
44,00
43,00
39,00
41,00
41,00
48,00
C6
105,00
103,00
99,00
101,00
103,00
105,00
109,00
111,00
113,00
115,00
117,00
119,00
116,00
113,00
107,00
104,00
101,00
98,00
95,00
94,00
98,00
102,00
106,00
110,00
111,00
115,00
119,00
117,00
115,00
113,00
111,00
109,00
107,00
C11
41,00
42,00
33,00
35,00
34,00
36,00
38,00
38,00
42,00
44,00
41,00
45,00
41,00
37,00
43,00
41,00
40,00
35,00
37,00
39,00
37,00
39,00
35,00
38,00
39,00
36,00
38,00
38,00
45,00
39,00
41,00
42,00
40,00
D 19
55,00
57,00
58,00
58,00
54,00
57,00
56,00
53,00
49,00
55,00
61,00
56,00
58,00
59,00
62,00
63,00
55,00
53,00
53,00
54,00
56,00
56,00
52,00
55,00
56,00
53,00
49,00
55,00
65,00
56,00
58,00
59,00
62,00
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
39
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
65,00
60,00
59,00
57,00
55,00
53,00
64,00
59,00
58,00
51,00
56,00
61,00
65,00
56,00
53,00
70,00
56,00
66,00
66,00
65,00
64,00
63,00
62,00
61,00
62,00
60,00
56,00
56,00
58,00
60,00
51,00
67,00
52,00
57,00
64,00
61,00
68,00
72,00
47,00
42,00
41,00
39,00
37,00
35,00
33,00
41,00
40,00
33,00
38,00
43,00
35,00
38,00
35,00
36,00
37,00
37,00
47,00
46,00
45,00
44,00
43,00
42,00
45,00
43,00
39,00
39,00
41,00
43,00
34,00
31,00
35,00
40,00
44,00
41,00
45,00
52,00
99,00
106,00
104,00
102,00
100,00
98,00
102,00
105,00
104,00
94,00
99,00
102,00
107,00
112,00
110,00
110,00
109,00
108,00
107,00
106,00
105,00
103,00
103,00
104,00
107,00
105,00
101,00
103,00
105,00
107,00
109,00
108,00
110,00
112,00
114,00
116,00
115,00
112,00
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
38,00
36,00
38,00
36,00
34,00
41,00
37,00
38,00
37,00
41,00
35,00
40,00
38,00
41,00
39,00
41,00
40,00
42,00
42,00
38,00
41,00
42,00
39,00
35,00
41,00
37,00
39,00
41,00
42,00
45,00
42,00
36,00
33,00
34,00
38,00
44,00
39,00
36,00
63,00
53,00
52,00
50,00
48,00
55,00
51,00
52,00
51,00
55,00
49,00
54,00
52,00
55,00
53,00
55,00
54,00
56,00
56,00
52,00
55,00
56,00
53,00
49,00
55,00
61,00
56,00
58,00
59,00
62,00
63,00
42,00
46,00
51,00
55,00
61,00
56,00
53,00
40
Laporan Praktikum Anthropometri, Mata Kuliah Ergonomi Perancangan Sistem Kerja 2019
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
69,00
66,00
63,00
60,00
57,00
54,00
58,00
62,00
66,00
66,00
70,00
73,00
54,00
54,00
46,00
72,00
60,00
58,00
56,00
62,00
60,00
58,00
59,00
57,00
55,00
53,00
61,00
60,00
66,00
49,00
46,00
43,00
40,00
37,00
34,00
38,00
42,00
44,00
42,00
44,00
52,00
35,00
35,00
37,00
40,00
41,00
39,00
37,00
36,00
41,00
40,00
35,00
44,00
38,00
36,00
44,00
43,00
34,00
109,00
106,00
103,00
97,00
104,00
99,00
102,00
99,00
103,00
107,00
111,00
115,00
122,00
117,00
118,00
114,00
114,00
112,00
110,00
109,00
107,00
105,00
103,00
99,00
105,00
95,00
102,00
102,00
98,00
35,00
41,00
36,00
35,00
39,00
41,00
42,00
40,00
45,00
38,00
36,00
36,00
37,00
39,00
37,00
33,00
36,00
37,00
34,00
30,00
36,00
42,00
37,00
39,00
40,00
43,00
44,00
37,00
35,00
52,00
49,00
48,00
61,00
56,00
58,00
59,00
62,00
63,00
55,00
53,00
53,00
54,00
56,00
56,00
52,00
55,00
56,00
53,00
49,00
55,00
61,00
56,00
58,00
59,00
62,00
63,00
54,00
45,00
Average
59,295
40,7
106,71
38,65
55,28
SD
5,46
4,76
6,25
3,12
4,33
Laboratorium Sistem Kerja
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Esa Unggul
Harapan Indah, Bekasi
41
Download