Uploaded by User67216

Tugas Psikologi

advertisement
TUGAS AHKIR PSIKOLOGI
Nama : Egy Fazar Ilhami
NIM : P22030118012
Prodi : D4 Teknik Elektromedik
BAB 1
Pendahuluan
Masalah ini bermula pada saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama
(SMP), dimana keadaan disana amat sangat buruk. Mulai dari siswa yang semena mena terhadap
orang lain bahkan terhadap guru guru di sana, pergaulan yang amat sangat bebas seperti merokok
disekolah, minum minuman beralkohol di dalam sekolah juga sampai hamil diluar nikah sehingga
mereka di keluarkan dari sekolah pada saat itu, sehingga membuat saya enggan untuk bergaul dengan
mereka karena saya berpikir akan membawa dampak negatif dalam kehidupan saya di masa
mendatang.
Jadi hal hal tersebut membuat saya ingin menutup diri dari lingkungan sekolah saya. Akan
tetapi hal itu malah menjadi kebiasaan pada diri saya, hingga terbawa sampai ke lingkungan sekitar
rumah yang mengakibatkan saya sendiri menjadi sulit untuk terbuka dengan orang lain di sekitar saya,
bahkan sampai ke kerabat terdekat dan orang tua saya sendiri.
Sampai suatu hari ada seorang teman sekelas saya yang bertanya alasan mengapa saya selalu
bersikap tertutup dan sulit untuk berbaur atau bergaul dengan teman teman yang lain, akan tetapi
saya hanya mengabaikan pertanyaan tersebut karena tidak ingin menyinggung pearasaan dia sebab
dia adalah salah satu dari mereka yang saya katakan di awal.
Setelah kejadian tersebut, dia dan teman temannya menganggap bahwa saya adalah orang
yang sombong. Jadi semenjak kejadian itu saya mulai di pojokkan oleh mereka dengan cara mulai dari
mereka meminta uang secara paksa setiap harinya, mengeroyok karena saya tidak ingin mematuhi
perintah yang mereka inginkan, bahkan sampai hampir tersundut rokok karena tidak ingin mematuhi
mereka juga.
Jadi, di masa masa terakhir di SMP baru lah saya menyadari bahwa sifat saya yang pendiam
atau tidak ingin terbuka dengan lingkungan ini itu salah, sehingga saya memutuskan untuk mengubah
sifat saya kala itu. Akan tetapi saya mendapatkan respon yang tidak baik atau perubahan saya tidak
diterima oleh lingkungan disekitar saya. Maka dari itu, saya berpikir lebih baik jika saya mengubah diri
saat sudah SMA. Dan hal yang sala satu menginspirasi saya adalah saya melihat di tv dan media lain
tentang penyanyi penyanyi yang bisa dengan amat sangat percaya dirinya bernyanyi di depan orang
banyak. Salah satu lagu yang menginspirasi saya kala itu adalah sebuah lagu dari Bondan Prakoso
featuring Fade2Black dengan judul Tetap Semangat.
Bondan Prakoso ft. Fade 2 Black - Tetap Semangat
Satu bahasa jutaan makna cerita
Satu kata perkata di awal langkah pertama
Ini saatnya kita tentukan langkah baru
Bergerak maju berwarna dan berdebu
Aku disini dan engkau disana
Bersama coba langkahi semua bendera
Redam amarah...mari bersuara
Bicara bahasa kita dengan banyak cinta
Maju bergerak hadapi semuanya
Membuka mata lebar 'rude boy' haa
Lupakan luka
Karena untuk terus berada di dalam garis
Kau tahu pasti...jadi orang harus optimis
Please, tepislah egois, ku tak perlukan diss...
Hanya langkah optimis...realistis
Menggores tinta dengan sentuhan klasik
Membakar jiwa...dengan tehnik terbaik
Maju tak gentar, membela yang benar
Tetap semangat
Pantang menyerah, terus melangkah
Tetap semangat
eiyo kawan, lihat ke depan
Tunjukkan jalan bagi kita agar bertahan
Teruskan...teruskan...errr...teruskan lagi
Hingga semua bermakna murni dan abadi
Bergeraklah ragaku dan lakukan sesuatu!
Dunia ini begitu ramai dan tak tepat bila kau layu
brraah...braah...brahasilah
rrreeezzpect reerre...rrzzpect
pantang menyerah
Maju tak gentar, membela yang benar
Tetap semangat
Pantang menyerah, terus melangkah
Tetap semangat
Jadi, sebetulnya lagu diatas tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan saya, akan
tetapi saya termotovasi karena penyanyi penyanyi yang dengan percaya dirinya menyanyikan lagu di
depan orang banyak, dan juga lagu ini adalah lagu yang sering saya dengarkan karena di masa itu itu
salah satu lagu yang terkenal pada saat itu.
Akhirnya disaat memasuki masa-masa awal SMA saya berusaha untuk mengubah sifat saya,
yang saya miliki saat SMP, dari pendiam atau susah terbuka dengan orang lain menjadi mencoba untuk
membuka diri dan bergaul dengan teman teman saat di SMA itu. Untuk permulaan, saya banyak
berkenalan dengan teman teman saya, lalu belajar membuat suasana menjadi tidak membosankan,
bersifat lebih ramah kepada sekitar, serta peduli terhadap sesama.
Lalu masuk ke masa masa orientasi siswa atau ospek di SMA, disana saya masih terbawa
suasana suasana saat masih duduk di bangku SMP. Saat itu saya masih mengaggap orang orang diluar
sana sama saja seperti teman teman saya di SMP. Sangat sulit bagi saya untuk memulai membuka diri
dengan mereka. Akhirnya, salah satu peserta orientasi itu mengajak saya berkenalan lau bertanya
tanya mengenai asal sekolah SMP saya. Akan tetapi, respon yang saya utarakan masih saja tetap
seperti dulu, yaitu menjawab dengan amat sangat cuek. Lalu saat dia mulai mengetahui bahwa saya
merasa tidak nyaman dengan perilakunya yang bertanya tanya terus menerus, dia pun berhenti
bertanya tanya kepada saya.
Ketika masa masa orientasi telah selesai, ternyata orang itu sekelas dengan saya. Dan dia pun
melihat saya dari kejauhan sedang duduk termenung di pojok kanan paling belakang kelas. Kemudian,
dia pun menghampiri saya dan bertanya apakah bangku di sebelah saya masih kosong atau tidak, dan
jika masih kosong, dia ingin duduk di sebelah saya. Saya pun menjawab seadanya, atau tidak peduli
dengannya. Mungkin saat itu dia kasihan kepada saya, dan juga berpikir kalau tidak ada orang yang
ingin mengajak saya berbincang bincang dan duduk dengan saya. Dan saya pun mengiyakan ajakan
dia untuk duduk dengan saya.
Dia yang saya maksud adalah Ghalib Eko Prastyo, dia adalah orang yang sangat aktif terhadap
orang orang disekitarnya, atau bisa dibilang orang yang amat sangat suka bergaul dengan lingkungan
manapun. Dia juga orang yang sangat ramah, sopan kepada semua kalangan, santun, dan sangat
pintar. Selain itu, dia juga aktif dalam berorganisasi dan dia juga yang membawa saya masuk kedalam
sebuah organisasi Duta Lingkungan di SMA.
Disana saya banyak mendapatkan banyak sekali pengalaman dan ilmu ilmu yang bermanfaat.
Bukan hanya di bidang lingkungan, akan tetapi dalam bidang managemen diri sendiri, salah satu
conthnya seperti bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga membuat saya sedikit
lebih bisa membuka diri terhadap orang orang di sekitar saya, walaupun tidak terlalu banyak tetapi
menurut saya ini adalah suatu kemajuan dalam diri saya. Dan mungkin ini semua berkat ajakan teman
saya yang selalu saya abaikan sebelumnya.
Namun, pada suatu hari disaat saya sudah mendapatkan banyak teman, kenalan dan orangorang yang saya pikir peduli dengan saya, saya pun jadi kurang berinterkasi dengan Ghalib ini. Saat di
dalam kelas, saya dan dia jadi jarang berinteraksi satu sama lain karena saya sibuk dengan orang lain
dan dia juga sibuk dengan teman teman dia yang lain, dikantin pun yang biasanya terlihat selalu
berdua sekarang jadi dengan teman masing masing.
Hari demi hari pun berlalu, kami berdua terasa semakin jauh dan saya pun sudah mulai
terbiasa tanpa dia, dan tidak lagi mengandalkan dirinya. Akhirnya saya pun mulai asyik dengan teman
teman yang baru tanpa memikirkan dia lagi.
Akan tetapi di lingkungan pertemanan yang baru, saya malah terpengaruh dengan lingkungan
yang kurang baik disini. Banyak teman teman saya yang merokok, dan saya hampir saja terbawa untuk
mengkonsumsi rokok tersebut, tapi saya selalu menolak. Dan juga kebiasaan mereka yang berhasil
menjadikan kebiasaan baru untuk diri saya, yaitu kebiasaan berkata kasar.
BAB 2
Masalah
Karena mengingat perilaku teman teman saya semasa SMP yang lalu tentang kasus
pembulian, dimana saya tidak bisa berbaur dengan mereka, jadi saya selalu berusaha untuk bisa
berbaur dan bergaul bersama mereka. Akan tetapi diri saya sendiri masih dapat mengetahui batasan
tentang apa yang harus dilakukan atau yang benar benar tidak boleh melakukannya. Sehingga saya
masih terbebas dari rokok rokok dan minuman minuman keras yang biasanya teman teman saya
konsumsi hampir setiap harinya.
Banyak dari mereka mencoba menghasut saya untuk melakukan hal hal tersebut salah satu
contoh klasiknya seperti menawarkan minuman kera dan rokok secara gratis, akan tetapi saya selalu
mencoba menolaknya secara halus karena saya takut mereka tersinggung terhadap penolakan saya
dan karena saya mengetahui bahaya bahaya dari kandungan rokok dan minuman keras dan juga
dampakmya terhadap tubuh saya.
Sebenarnya masih banyak modus modus ajakan atau hasutan mereka untuk melakukan hal
hal tersebut, akan tetapi saya tetap menolaknya secara halus juga untuk tidak menyinggung mereka
itu. Namun tetap saja mereka selalu menawarkan atau menghasut saya untuk merokok atau
meminum minuman keras itu.
Akan tetapi entah mengapa saya malah mengikuti kebiasaan mereka tentang berkata kasar,
saya menjadi terpengaruh dengan kata-kata mereka yang kasar. karena mungkin saya yang selalu
sehari-seharinya dengan mereka jadi saya ikut terbawa dengan apa yang sering mereka katakan
seperti kata-kata kasar mereka. Bahkan tidak sampai disekitaran mereka saja saya mengucapkan katakata kasar. Di luar lingkungan pertemanan sekolah pun kata-kata kasar itu seringkali terlontarkan
keluar dari mulut saya. Saya sendiri tidak tahu mengapa kala itu sangat sulit untuk mengontrol diri
saya untuk tidak berkata kasar dalam sehari saja. Dan mungkin karna itupun sudah menjadi suatu
kebiasaan baru bagi diri saya sendiri.
Untungnya ketika saya berada di ruang lingkup keluarga dan di rumah saya, mulut saya dapat
berkompromi untuk menahannya. Saya tidak mengeluarkan sedikitpun kata-kata kasar yang biasa
saya lontarkan kepada teman-teman saya. Saya sadar jika itu terbawa ke lingkungan keluarga saya,
maka saya akan dilarang bergaul dengan teman teman di sekitar saya oleh orang tua saya. Sedangkan
saya telah terlanjur nyaman dengan mereka, sebab mereka dapat menerima saya apa adanya.
Namun disisi lain saya juga merasa senang sebab saya dapat lebih bergaul dengan temanteman saya ini di lingkungan pertemanan yang baru. Saya merasa lebih dapat berbaur dengan
kebiasaan-kebiasaan mereka serta dapat menimpali candaan mereka ini. Akan tetapi pada saat itu,
sempat terbesit di fikiran saya mengenai Ghalib. Saya merasa bahwa saya sudah melupakan orang
yang telah membantu mengubah perilaku saya menjadi lebih mudah bergaul, berbaur bahkan ramah
kepada lingkungan sekitar. Setelah kenaikan kelas baru menggunakan sistem pengacakan nama, saya
dan Ghalib akhirnya tidak mendapatkan kelas yang sama. Disini hubungan kami menjadi semakin
renggang. Saya dan Ghalib menjadi sangat jauh, bahkan sangat jarang bertemu apalagi untuk sekedar
bertegur sapa satu sama lain.
Dan pada akhirnya saya pun menyadari bahwa saya telah berbuat yang kurang baik terhadap
Ghalib. Saya berpikir mungkin saja ia menjauhi saya karena teman-teman saya yang baru mempunyai
kebiasaan yang buruk sehingga membuat dia tidak nyaman dengan saya. Lagipula, Ghalib ini
mempunyai sifat yang jauh berbeda dengan teman teman baru saya.
Hal ini mengingatkan saya dengan salah satu lagu yang di nyanyikan oleh Sindentosca yang
berjudul Kepompong. Dimana dari liriknya sangat menceritakan bagaimana kisah persahabatan antara
saya dan Ghalib dari awal pertemuan kami sampai pada saat kami berpisah.
Sindentosca – Kepompong
Dulu kita sahabat, teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat, berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu
Kini kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karna ku sayang...
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong
Na na na na na na na na na...
Semua yang berlalu
Biarkanlah berlalu
Seperti hangatnya mentari
Siang berganti malam
Sembunyikan sinarnya
Hingga ia bersinar lagi
Kini kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karna ku sayang...
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong
Kepompong...
Dari lagu diatas, bisa dibilang lagu ini sangat sesuai untuk kisah persahabatan kami. Dari mulai
kita bersahabat dan sampai bisa membuat saya berubah menjadi bisa lebih terbuka kepada lingkungan
sekitar, lebih ramah dan lebih peduli terhadap sesama. Akan tetapi sayangnya saya melupakan dia dan
lebih memilih teman teman saya. Sehingga membuat saya menjadi jauh darinya. Saya mengerti karena
saya sudah berubah menjadi seseorang yang mempunyai mulut yang kasar.
Maka dari itu saya membuat SMART tentang berhenti mengucapkan kata kata kasar. Saya
ingin mengubah sifat yang tidak baik ini agar saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
BAB III
GOAL SETTING
SMART
S : Menghapus Kebiasaan Buruk Berkata Kasar
M : Saya sudah mempunyai tekad yang kuat
A : Tidak berbicara kotor saat SMART ini erlangsung dan seterusnya
R : Saya bisa meraihnya karena motivasi dari keinginan dan kisah hidup saya
T : 30 hari
# HariPertama
Hari pertama ( Sabtu 18 Mei 2019 ), dalam pelaksanaan SMART ini berjalan dengan tidak baik,
masih banyak kata - kata kasar yang terucap oleh saya pribadi. Kemungkinan penyebab utama bisa
berkata kasar yaitu masih dalam proses awal dalam pelaksanaan SMART ini. Dan juga bisa jadi karena
faktor bertemu teman - teman yang notabene selalu berkata demikian untuk hal - hal atau bahan
bercandaan.
# HariKedua
Di hari kedua ( Minggu, 19 Mei 2019 ), alhamdulillah bisa dibilang hari sukses besar dalam
pelaksanaan SMART ini. Kenapa ? soalnya di hari Minggu ini bisa dibilang hampir tidak ada kata - kata
kasar yang terucap dari mulut saya. Faktor yang paling utama mungkin karena tidak bertemu teman –
teman di kampus dan hanya ada di rumah saja menonton film dan bermain game online saja. Dan juga
berkata kasar sedikit itu hanya keluar saat sedang bermain game online dan secara spontan berkata
demikian karena kebiasaan sudah lama.
# HariKetiga
Di hari ketiga ( Senin, 20 Mei 2019), sepertinya ini adalah hari balas dendam dari hari
sebelumnya yang hampir tidak ada kata – kata kasar yang keluar dali mulut saya ini. Amat sangat
banyak sekali kata – kata kasar itu keluar dari mulut saya. Faktornya sudah jelas karena bertemu teman
– teman yang terbiasa dengan omongan kasar dan menjadikan itu sebagai hal – hal berbau lelucon
semata.
# HariKeempat
Di hari keempat ( Selasa, 21 Mei 2019), sudah ada kesadaran diri karena di hari sebelumnya
sudah sangat banyak mengatakan kata – kata kasar atau yang melenceng dari inti melakukan
perbaikan diri ini. Di hari ini saya sudah bisa kontrol ucapan – ucapan yang keluar dari mulut saya,
akan tetapi masih saja ada kata – kata kasar yang tidak sengaja terucap dari mulut saya. Maka saya
putuskan untuk mengubah judul perbaikan ini dari “Menghilangkan Kata – Kata Kasar” menjadi
“Mengurangi Kata – Kata Kasar” karena menurut saya untuk menghilangkan hal yang sudah jadi
kebiasaan bertahun – tahun itu 1 bulan saja tidak akan cukup, apalagi ditambah hal itu digunakan
setiap harinya semenjak pertama kali menggunakannya. Hal ini sama seperti rokok dan narkoba yang
menyebabkan efek kecanduan. Ditambah, apalagi kalo sudah merasa di anggap ada oleh orang – orang
disekitar karena hal itu.
# HariKelima
Di hari kelima ( Rabu, 22 Mei 2019 ), masih terngiang – ngiang di kepala pemikiran kemarin
tentang pelaksanaan perbaikan diri ini. Yang masih terpikirkan adalah apakah masih mungkin untuk
menghilangkan kebiasaan buruk menggunakan kata – kasar ini, soalnya di hari ini benar – benar tidak
mengatakannya. Atau bisa jadi karena masih awal masih selalu teringat akan perbaikan diri ini,
mungkin itu lah faktor yang menyebabkan tidak ada kata – kata kasar yang terucap dari mulut saya.
# HariKeenam
Di hari keenam ( Kamis, 23 Mei 2019 ), di hari ini sudah mulai sangat ingin mengubah diri
menjadi lebih baik. Soalnya saya sudah mulai sadar kalau hal ini itu akan berpengaruh dimana saja,
perkataan kotor atau bahasa kasar bisa menjadi nilai buruk dimana pun itu. Lagi pula tidak ada
salahnya jika ingin merubah kebiasaan tersebut.
# HariKetujuh
Di hari ketujuh ( Jum’at, 24 Mei 2019 ), di hari ini mulai terbiasa dengan tidak mengucapkan
kata kata kotor. Ya walaupun masih beberapa kali mengucapkannya sewaktu sedang bermain game.
Akan tetapi saya masih bias meminimalisirnya bahkan sampai malam hari seetelah tiba dirumah
# Harikedelapan
Di hari kedelapan ini ( Sabtu, 25 Mei 2019), pada hari ini saya pulang kerumah saya di Cikarang,
kemudian diajak bermain bersama teman-teman SMA saya. Dan saat bertemu mereka, banyak dari
mereka yang masih mengucapkan dan menggunakan kata-kata kasar sehingga saya jadi ikutan
terbawa mereka mengucapkan beberapa kata-kata kasar.
# HariKesembilan
Di hari ini kesembilan ( Minggu, 26 Mei 2019), pada hari ini saya sangat dapat mengurangi
kata-kata kasar saya. Sebab pada hari ini saya berkumpul dengan keluarga besar saya pada arisan .
keluarga untuk bersilahturahmi jadi saya berusaha untuk menahan kata-kata kasar itu agar tidak
dicontohkan pada saudara-saudara saya dan sepupu saya yang masih kecil.
# HariKesepuluh
Di hari kesepuluh ( Senin, 27 Mei 2019), pada hari ini saya banyak mengucapkan beberapa
kata-kata kasar sebab pada hari ini saya memiliki janji dengan teman saya untuk pergi bermain game
di warnet akan tetapi ia malah mengingkarinya. Dia berjanji untuk ke warnet pukul 10 tetapi pada saat
itu ia malahan baru saja bangun dari tidur. Hal ini menyebabkn saya banyak mengumpat kata-kata
kasar untuknya.
# Hari kesebelas
Di hari kesebelas ( Selasa, 28 Mei 2019), pada hari ini saya berhasil tidak mengucapkan katakata kasar sama sekali dari mulut saya. Karena pada hari ini saya hanya melakukan aktifitas dirumah
dan tidak bertemu dengan teman-teman saya sehingga saya dapat mengontrolnya di hadapan
keluarga saya
# Hari keduabelas
Di hari keduabelas ( Rabu, 29 Mei 2019), pada hari ini saya juga telah berhasil tidak
mengucapakan kata-kata kasar lagi. Sebab di hari ini saya tidak pergi kemanapun dan hanya
membantu kedua orang tua saya untuk merapihkan rumah yang akan ditinggal untuk pulang kampung
beberapa hari kedepan, sehingga saat ditinggal rumah tidak dalam keadaan berantakan.
# Hari ketigabelas
Di hari ketigabelas (Kamis, 30 Mei 2019), pada hari ini saya diajak pergi ke MCD bersama
teman-teman saya. Disini saya tidak dapat mengontrol kata-kata kasar saya. Karna saat kami
mengobrol dan bercanda Bersama banyak dari mereka yang mengeluarkan kata-kata kasar sehingga
saya terpengaruh dan ikut terbawa mengikuti kata-kata mereka.
# Hari keempatbelas
Di hari keempat belas ini (Jumat, 31 Mei 2019) saya pergi liburan Bersama keluarga saya ke
suatu tempat pariwisata, jadi pada saat itu saya tidak terpengaruh lagi dengan kata-kata kasar teman
saya. Dan sayapun dapat menahan untuk tidak mengatakannya di depan orang tua serta adik dan
kakak saya
# Hari kelimabelas
Di hari kelimabelas ini (Sabtu, 1 Juni 2019) saya pergi berjalan-jalan dengan adik dan kakak
saya. Dan hari ini pula saya dapat menahan untuk tidak berkata kasar di depan mereka. Sebab saya
tidak menginginkan untuk menjadi contoh yang buruk di hadapan adik saya yang masih kecil. Saya
ingin menjadi contoh kakak yang baik bagi kedua adik saya meskipun saya tahu hal tersebut sangatlah
sulit dan membutuhkan effort yang banyak
# Hari keenambelas
Di hari keenambelas ini (Minggu, 2 Juni 2019) saya hanya melakukan akttifitas saya dirumah
jadi saya tidak mengatakan kata-kata kasar lagi pada hari ini. Dirumah hanya saya habiskan untuk
menonton, membantu ibu saya dan membuat poster karna deadlinenya sudah dekat. Sehingga saya
dapat mengalihkan fikiran saya dari berkata-kata yang buruk dan dapat mengerjakan kegiatan-kegitan
dirumah yang positif
# Hari ketujuhbelas
Di hari ketujuhbelas ini ( Senin, 3 Juni 2019) saya tidak dapat menahan kata-kata kasar saya.
Setelah beberapa hari tidak bermain warnet, akhirnya pada hari ini saya pun bermain warnet
meskipun sendiri. Disini saya bermain game sampai larut malam, dan sayangnya saya tidak dapat
menahan kata-kata kasar saya saat saya kalah bermain. Banyak umpatan-umpatan yang mengandung
makna kasar saya ucapkan dan tidak bias control saaat bermain game.
# Hari kedelepanbelas
Di hari kedelapanbelas ini (Selasa, 4 juni 2019) saya jugak tidak dapat lagi menahan kata-kata
kasar saya. Sebab pada hari ini teman-teman saya datang bermain kerumah saya. Dan akhirnya saya
pun terbawa suasana jadi saya tidak dapat menahan kata-kata kasar saya bahkan dirumah saya
sendiri. Untungnya orang tua saya serta adik dan kakak saya tidak berada dirumah dan rumah saya
dalam keadaan kosong sehingga kelurga saya tidak tahu perkataan kasar saya
# Hari kesembilanbelas
Di hari kesembilanbelas ini (Rabu, 5 Juni 2019), merupakan hari raya idul fitri, hari yang sangat
saya nanti-nanti maka dari itu saya tidak ingin kelepasan control untuk mengucapkan kata-kata kasar
di hari yang suci ini. Terlebih banyak keluarga saya berdatang untuk sekedar bercengkrama atapun
bersilaturahmi.
#Hari keduapuluh
Di hari keduapuluh ini (Kamis, 6 juni 2019 ) suasana suasana idul fitri masih terasa, jadi saya
dapat mengontrol perkataan saya dari kata kata kasar. Selain itu juga karena saya tidak bertenu
dengan teman teman saya adalah salah satu faktor yang paling penting juga.
#Hari keduapuluh satu
Di hari keduapuluh satu ini (Jumat, 7 juni 2019) saya dapat menahan kata-kata kasar saya.
Sebab pada hari ini banyak saudara saya yang datang dari kuningan untuk mengunjungi rumah saya
jadi saya harus bersikap sopan dan menghormati mereka maka dari itu saya berusaha untuk
mengontrol kata-kata yang akan keluar dari mulut saya agar tidak keceplosan didepan mereka
# Hari Keduapuluh dua
Di hari keduapuluh dua ( Sabtu, 8 Juni 2019 ), keluarga saya yang berasal dari kuningan belum
pulang dari rumah saya karna kemarin mereka memutuskan untuk menginap disini. Sehingga
membawa dampak baik bagi saya, jadi saya dapat meminimalisisr kata-kata kasar saya meskipun
hanya di hadapan mereka
# Hari Keduapuluh tiga
Di hari keduapuluh tiga ( Minggu, 9 Juni 2019 ), di hari ini saudara saudara saya memutuskan
untuk pulang ke rumahnya masing masing. Disaat itu saya juga diajak oleh teman saya untuk main ke
warnet. Sesaat di warnet, langsung sudah tidak ada rem lagi untuk kata kata kasar. Sepertinya karena
sudah beberapa hari tidak seperti itu makanya hari ini seperti hari pembalasan hari hari sebelumnya.
Walaupun tidak disengaja, saya tetap merasa merugi pada hari itu.
# Hari Keduapuluh Empat
Di hari keduapuluh empat ( Senin, 10 Juni 2019 ), di hari ini saya berlibur ke pantai impian jaya
ancol bersama keluarga saya. Disana kami menghabiskan waktu bersama sama sampai petang tiba,
jadi saya bisa mengontrol perkataan saya.
# Hari Keduapuluh Lima
Di hari keduapuluh lima ( Selasa, 11 Juni 2019 ), di hari ini saya hanya berdiam diri dirumah.
Hanya membantu ibu mengerjakan tugas rumah dan tidur tiduran saja. Maka dari itu saya bisa
mengontrol bahasa bahasa yang saya ucapkan agar tidak keluar kata kata kotor.
# Hari Keduapuluh Enam
Di hari keduapuluh enam ( Rabu, 12 Juni 2019 ), di hari ini saya diajak bermain bersama teman
teman saya ke rumah teman saya. Disana saya seperti melupakan SMART yang saya buat ini. Oleh
karena itu, saya terus menerus mengucapkan kata kata kotor di rumah teman saya. Saat itu juga
dirumah teman saya sedang tidak ada orang tua teman saya.
# Hari Keduapuluh Tujuh
Di hari keduapuluh tujuh ( Kamis, 13 Juni 2019 ), dihari ini saya perg ke kampus karena ada
rapat mengenai acara besar MPM, yaitu tentang Training Legislatif yang akan diselenggarakan
November yang akan datang. Di rapatkan dari sekarang karena membutuhkan persiapan yang matang
dan dana yang sangat besar.
# Hari Keduapuluh Delapan
Di hari keduapuluh delapan ( Jum’at, 14 Juni 2019 ), di hari ini saya hanya berdiam diri
dirumah. Hanya membantu ibu mengerjakan tugas rumah dan bermain game. Saya berbicara bahasa
kotor sedikit karena di hari itu saya benar benar selalu kalah dalam game.
# Hari Keduapuluh Sembilan
Di hari keduapuluh sembilan ( Sabtu, 15 Juni 2019 ), di hari ini saya diajak bermain bersama
teman teman saya ke rumah teman saya. Oleh karena itu, saya terus menerus mengucapkan kata kata
kotor di rumah teman saya.
# Hari Ketiga Puluh
Di hari terakhir ini ( Minggu, 16 Juni 2019 ), teman teman saya berkunjung kerumah saa karena
ingin cover lagu dirumah saya untuk keperluan instagram. Saat itu saya shooting di rooftop rumah
saya yang tidak terdengar kedalam rumah suaranya, sehingga disana saya banyak memakai kata kata
kasar di rumah saya sendiri.
Kesimpulan :
Di SMART ini saya akui kalau saya tidak bisa melakukannya, karena saya masih sama seperti
dimana saya belum memulai SMART ini. Saya pikir hal ini sulit bagi saya karena berkata kasar ini sudah
saya jadikan kebiasaan sehari hari. Mungkin saja kalau saya punya kesempatan di lain hari saya akan
membuat goal setting ini lagi atau hal hal yang menyangkut keburukan saya lainnya.
Download