TUGAS AHKIR PSIKOLOGI Nama : Egy Fazar Ilhami NIM : P22030118012 Prodi : D4 Teknik Elektromedik BAB 1 Pendahuluan Masalah ini bermula pada saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), dimana keadaan disana amat sangat buruk. Mulai dari siswa yang semena mena terhadap orang lain bahkan terhadap guru guru di sana, pergaulan yang amat sangat bebas seperti merokok disekolah, minum minuman beralkohol di dalam sekolah juga sampai hamil diluar nikah sehingga mereka di keluarkan dari sekolah pada saat itu, sehingga membuat saya enggan untuk bergaul dengan mereka karena saya berpikir akan membawa dampak negatif dalam kehidupan saya di masa mendatang. Jadi hal hal tersebut membuat saya ingin menutup diri dari lingkungan sekolah saya. Akan tetapi hal itu malah menjadi kebiasaan pada diri saya, hingga terbawa sampai ke lingkungan sekitar rumah yang mengakibatkan saya sendiri menjadi sulit untuk terbuka dengan orang lain di sekitar saya, bahkan sampai ke kerabat terdekat dan orang tua saya sendiri. Sampai suatu hari ada seorang teman sekelas saya yang bertanya alasan mengapa saya selalu bersikap tertutup dan sulit untuk berbaur atau bergaul dengan teman teman yang lain, akan tetapi saya hanya mengabaikan pertanyaan tersebut karena tidak ingin menyinggung pearasaan dia sebab dia adalah salah satu dari mereka yang saya katakan di awal. Setelah kejadian tersebut, dia dan teman temannya menganggap bahwa saya adalah orang yang sombong. Jadi semenjak kejadian itu saya mulai di pojokkan oleh mereka dengan cara mulai dari mereka meminta uang secara paksa setiap harinya, mengeroyok karena saya tidak ingin mematuhi perintah yang mereka inginkan, bahkan sampai hampir tersundut rokok karena tidak ingin mematuhi mereka juga. Jadi, di masa masa terakhir di SMP baru lah saya menyadari bahwa sifat saya yang pendiam atau tidak ingin terbuka dengan lingkungan ini itu salah, sehingga saya memutuskan untuk mengubah sifat saya kala itu. Akan tetapi saya mendapatkan respon yang tidak baik atau perubahan saya tidak diterima oleh lingkungan disekitar saya. Maka dari itu, saya berpikir lebih baik jika saya mengubah diri saat sudah SMA. Dan hal yang sala satu menginspirasi saya adalah saya melihat di tv dan media lain tentang penyanyi penyanyi yang bisa dengan amat sangat percaya dirinya bernyanyi di depan orang banyak. Salah satu lagu yang menginspirasi saya kala itu adalah sebuah lagu dari Bondan Prakoso featuring Fade2Black dengan judul Tetap Semangat. Bondan Prakoso ft. Fade 2 Black - Tetap Semangat Satu bahasa jutaan makna cerita Satu kata perkata di awal langkah pertama Ini saatnya kita tentukan langkah baru Bergerak maju berwarna dan berdebu Aku disini dan engkau disana Bersama coba langkahi semua bendera Redam amarah...mari bersuara Bicara bahasa kita dengan banyak cinta Maju bergerak hadapi semuanya Membuka mata lebar 'rude boy' haa Lupakan luka Karena untuk terus berada di dalam garis Kau tahu pasti...jadi orang harus optimis Please, tepislah egois, ku tak perlukan diss... Hanya langkah optimis...realistis Menggores tinta dengan sentuhan klasik Membakar jiwa...dengan tehnik terbaik Maju tak gentar, membela yang benar Tetap semangat Pantang menyerah, terus melangkah Tetap semangat eiyo kawan, lihat ke depan Tunjukkan jalan bagi kita agar bertahan Teruskan...teruskan...errr...teruskan lagi Hingga semua bermakna murni dan abadi Bergeraklah ragaku dan lakukan sesuatu! Dunia ini begitu ramai dan tak tepat bila kau layu brraah...braah...brahasilah rrreeezzpect reerre...rrzzpect pantang menyerah Maju tak gentar, membela yang benar Tetap semangat Pantang menyerah, terus melangkah Tetap semangat Jadi, sebetulnya lagu diatas tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan saya, akan tetapi saya termotovasi karena penyanyi penyanyi yang dengan percaya dirinya menyanyikan lagu di depan orang banyak, dan juga lagu ini adalah lagu yang sering saya dengarkan karena di masa itu itu salah satu lagu yang terkenal pada saat itu. Akhirnya disaat memasuki masa-masa awal SMA saya berusaha untuk mengubah sifat saya, yang saya miliki saat SMP, dari pendiam atau susah terbuka dengan orang lain menjadi mencoba untuk membuka diri dan bergaul dengan teman teman saat di SMA itu. Untuk permulaan, saya banyak berkenalan dengan teman teman saya, lalu belajar membuat suasana menjadi tidak membosankan, bersifat lebih ramah kepada sekitar, serta peduli terhadap sesama. Lalu masuk ke masa masa orientasi siswa atau ospek di SMA, disana saya masih terbawa suasana suasana saat masih duduk di bangku SMP. Saat itu saya masih mengaggap orang orang diluar sana sama saja seperti teman teman saya di SMP. Sangat sulit bagi saya untuk memulai membuka diri dengan mereka. Akhirnya, salah satu peserta orientasi itu mengajak saya berkenalan lau bertanya tanya mengenai asal sekolah SMP saya. Akan tetapi, respon yang saya utarakan masih saja tetap seperti dulu, yaitu menjawab dengan amat sangat cuek. Lalu saat dia mulai mengetahui bahwa saya merasa tidak nyaman dengan perilakunya yang bertanya tanya terus menerus, dia pun berhenti bertanya tanya kepada saya. Ketika masa masa orientasi telah selesai, ternyata orang itu sekelas dengan saya. Dan dia pun melihat saya dari kejauhan sedang duduk termenung di pojok kanan paling belakang kelas. Kemudian, dia pun menghampiri saya dan bertanya apakah bangku di sebelah saya masih kosong atau tidak, dan jika masih kosong, dia ingin duduk di sebelah saya. Saya pun menjawab seadanya, atau tidak peduli dengannya. Mungkin saat itu dia kasihan kepada saya, dan juga berpikir kalau tidak ada orang yang ingin mengajak saya berbincang bincang dan duduk dengan saya. Dan saya pun mengiyakan ajakan dia untuk duduk dengan saya. Dia yang saya maksud adalah Ghalib Eko Prastyo, dia adalah orang yang sangat aktif terhadap orang orang disekitarnya, atau bisa dibilang orang yang amat sangat suka bergaul dengan lingkungan manapun. Dia juga orang yang sangat ramah, sopan kepada semua kalangan, santun, dan sangat pintar. Selain itu, dia juga aktif dalam berorganisasi dan dia juga yang membawa saya masuk kedalam sebuah organisasi Duta Lingkungan di SMA. Disana saya banyak mendapatkan banyak sekali pengalaman dan ilmu ilmu yang bermanfaat. Bukan hanya di bidang lingkungan, akan tetapi dalam bidang managemen diri sendiri, salah satu conthnya seperti bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga membuat saya sedikit lebih bisa membuka diri terhadap orang orang di sekitar saya, walaupun tidak terlalu banyak tetapi menurut saya ini adalah suatu kemajuan dalam diri saya. Dan mungkin ini semua berkat ajakan teman saya yang selalu saya abaikan sebelumnya. Namun, pada suatu hari disaat saya sudah mendapatkan banyak teman, kenalan dan orangorang yang saya pikir peduli dengan saya, saya pun jadi kurang berinterkasi dengan Ghalib ini. Saat di dalam kelas, saya dan dia jadi jarang berinteraksi satu sama lain karena saya sibuk dengan orang lain dan dia juga sibuk dengan teman teman dia yang lain, dikantin pun yang biasanya terlihat selalu berdua sekarang jadi dengan teman masing masing. Hari demi hari pun berlalu, kami berdua terasa semakin jauh dan saya pun sudah mulai terbiasa tanpa dia, dan tidak lagi mengandalkan dirinya. Akhirnya saya pun mulai asyik dengan teman teman yang baru tanpa memikirkan dia lagi. Akan tetapi di lingkungan pertemanan yang baru, saya malah terpengaruh dengan lingkungan yang kurang baik disini. Banyak teman teman saya yang merokok, dan saya hampir saja terbawa untuk mengkonsumsi rokok tersebut, tapi saya selalu menolak. Dan juga kebiasaan mereka yang berhasil menjadikan kebiasaan baru untuk diri saya, yaitu kebiasaan berkata kasar. BAB 2 Masalah Karena mengingat perilaku teman teman saya semasa SMP yang lalu tentang kasus pembulian, dimana saya tidak bisa berbaur dengan mereka, jadi saya selalu berusaha untuk bisa berbaur dan bergaul bersama mereka. Akan tetapi diri saya sendiri masih dapat mengetahui batasan tentang apa yang harus dilakukan atau yang benar benar tidak boleh melakukannya. Sehingga saya masih terbebas dari rokok rokok dan minuman minuman keras yang biasanya teman teman saya konsumsi hampir setiap harinya. Banyak dari mereka mencoba menghasut saya untuk melakukan hal hal tersebut salah satu contoh klasiknya seperti menawarkan minuman kera dan rokok secara gratis, akan tetapi saya selalu mencoba menolaknya secara halus karena saya takut mereka tersinggung terhadap penolakan saya dan karena saya mengetahui bahaya bahaya dari kandungan rokok dan minuman keras dan juga dampakmya terhadap tubuh saya. Sebenarnya masih banyak modus modus ajakan atau hasutan mereka untuk melakukan hal hal tersebut, akan tetapi saya tetap menolaknya secara halus juga untuk tidak menyinggung mereka itu. Namun tetap saja mereka selalu menawarkan atau menghasut saya untuk merokok atau meminum minuman keras itu. Akan tetapi entah mengapa saya malah mengikuti kebiasaan mereka tentang berkata kasar, saya menjadi terpengaruh dengan kata-kata mereka yang kasar. karena mungkin saya yang selalu sehari-seharinya dengan mereka jadi saya ikut terbawa dengan apa yang sering mereka katakan seperti kata-kata kasar mereka. Bahkan tidak sampai disekitaran mereka saja saya mengucapkan katakata kasar. Di luar lingkungan pertemanan sekolah pun kata-kata kasar itu seringkali terlontarkan keluar dari mulut saya. Saya sendiri tidak tahu mengapa kala itu sangat sulit untuk mengontrol diri saya untuk tidak berkata kasar dalam sehari saja. Dan mungkin karna itupun sudah menjadi suatu kebiasaan baru bagi diri saya sendiri. Untungnya ketika saya berada di ruang lingkup keluarga dan di rumah saya, mulut saya dapat berkompromi untuk menahannya. Saya tidak mengeluarkan sedikitpun kata-kata kasar yang biasa saya lontarkan kepada teman-teman saya. Saya sadar jika itu terbawa ke lingkungan keluarga saya, maka saya akan dilarang bergaul dengan teman teman di sekitar saya oleh orang tua saya. Sedangkan saya telah terlanjur nyaman dengan mereka, sebab mereka dapat menerima saya apa adanya. Namun disisi lain saya juga merasa senang sebab saya dapat lebih bergaul dengan temanteman saya ini di lingkungan pertemanan yang baru. Saya merasa lebih dapat berbaur dengan kebiasaan-kebiasaan mereka serta dapat menimpali candaan mereka ini. Akan tetapi pada saat itu, sempat terbesit di fikiran saya mengenai Ghalib. Saya merasa bahwa saya sudah melupakan orang yang telah membantu mengubah perilaku saya menjadi lebih mudah bergaul, berbaur bahkan ramah kepada lingkungan sekitar. Setelah kenaikan kelas baru menggunakan sistem pengacakan nama, saya dan Ghalib akhirnya tidak mendapatkan kelas yang sama. Disini hubungan kami menjadi semakin renggang. Saya dan Ghalib menjadi sangat jauh, bahkan sangat jarang bertemu apalagi untuk sekedar bertegur sapa satu sama lain. Dan pada akhirnya saya pun menyadari bahwa saya telah berbuat yang kurang baik terhadap Ghalib. Saya berpikir mungkin saja ia menjauhi saya karena teman-teman saya yang baru mempunyai kebiasaan yang buruk sehingga membuat dia tidak nyaman dengan saya. Lagipula, Ghalib ini mempunyai sifat yang jauh berbeda dengan teman teman baru saya. Hal ini mengingatkan saya dengan salah satu lagu yang di nyanyikan oleh Sindentosca yang berjudul Kepompong. Dimana dari liriknya sangat menceritakan bagaimana kisah persahabatan antara saya dan Ghalib dari awal pertemuan kami sampai pada saat kami berpisah. Sindentosca – Kepompong Dulu kita sahabat, teman begitu hangat Mengalahkan sinar mentari Dulu kita sahabat, berteman bagai ulat Berharap jadi kupu-kupu Kini kita melangkah berjauh-jauhan Kau jauhi diriku karna sesuatu Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan Namun itu karna ku sayang... Persahabatan bagai kepompong Mengubah ulat menjadi kupu-kupu Persahabatan bagai kepompong Hal yang tak mudah berubah jadi indah Persahabatan bagai kepompong Maklumi teman hadapi perbedaan Persahabatan bagai kepompong Na na na na na na na na na... Semua yang berlalu Biarkanlah berlalu Seperti hangatnya mentari Siang berganti malam Sembunyikan sinarnya Hingga ia bersinar lagi Kini kita melangkah berjauh-jauhan Kau jauhi diriku karna sesuatu Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan Namun itu karna ku sayang... Persahabatan bagai kepompong Mengubah ulat menjadi kupu-kupu Persahabatan bagai kepompong Hal yang tak mudah berubah jadi indah Persahabatan bagai kepompong Maklumi teman hadapi perbedaan Persahabatan bagai kepompong Kepompong... Dari lagu diatas, bisa dibilang lagu ini sangat sesuai untuk kisah persahabatan kami. Dari mulai kita bersahabat dan sampai bisa membuat saya berubah menjadi bisa lebih terbuka kepada lingkungan sekitar, lebih ramah dan lebih peduli terhadap sesama. Akan tetapi sayangnya saya melupakan dia dan lebih memilih teman teman saya. Sehingga membuat saya menjadi jauh darinya. Saya mengerti karena saya sudah berubah menjadi seseorang yang mempunyai mulut yang kasar. Maka dari itu saya membuat SMART tentang berhenti mengucapkan kata kata kasar. Saya ingin mengubah sifat yang tidak baik ini agar saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. BAB III GOAL SETTING SMART S : Menghapus Kebiasaan Buruk Berkata Kasar M : Saya sudah mempunyai tekad yang kuat A : Tidak berbicara kotor saat SMART ini erlangsung dan seterusnya R : Saya bisa meraihnya karena motivasi dari keinginan dan kisah hidup saya T : 30 hari # HariPertama Hari pertama ( Sabtu 18 Mei 2019 ), dalam pelaksanaan SMART ini berjalan dengan tidak baik, masih banyak kata - kata kasar yang terucap oleh saya pribadi. Kemungkinan penyebab utama bisa berkata kasar yaitu masih dalam proses awal dalam pelaksanaan SMART ini. Dan juga bisa jadi karena faktor bertemu teman - teman yang notabene selalu berkata demikian untuk hal - hal atau bahan bercandaan. # HariKedua Di hari kedua ( Minggu, 19 Mei 2019 ), alhamdulillah bisa dibilang hari sukses besar dalam pelaksanaan SMART ini. Kenapa ? soalnya di hari Minggu ini bisa dibilang hampir tidak ada kata - kata kasar yang terucap dari mulut saya. Faktor yang paling utama mungkin karena tidak bertemu teman – teman di kampus dan hanya ada di rumah saja menonton film dan bermain game online saja. Dan juga berkata kasar sedikit itu hanya keluar saat sedang bermain game online dan secara spontan berkata demikian karena kebiasaan sudah lama. # HariKetiga Di hari ketiga ( Senin, 20 Mei 2019), sepertinya ini adalah hari balas dendam dari hari sebelumnya yang hampir tidak ada kata – kata kasar yang keluar dali mulut saya ini. Amat sangat banyak sekali kata – kata kasar itu keluar dari mulut saya. Faktornya sudah jelas karena bertemu teman – teman yang terbiasa dengan omongan kasar dan menjadikan itu sebagai hal – hal berbau lelucon semata. # HariKeempat Di hari keempat ( Selasa, 21 Mei 2019), sudah ada kesadaran diri karena di hari sebelumnya sudah sangat banyak mengatakan kata – kata kasar atau yang melenceng dari inti melakukan perbaikan diri ini. Di hari ini saya sudah bisa kontrol ucapan – ucapan yang keluar dari mulut saya, akan tetapi masih saja ada kata – kata kasar yang tidak sengaja terucap dari mulut saya. Maka saya putuskan untuk mengubah judul perbaikan ini dari “Menghilangkan Kata – Kata Kasar” menjadi “Mengurangi Kata – Kata Kasar” karena menurut saya untuk menghilangkan hal yang sudah jadi kebiasaan bertahun – tahun itu 1 bulan saja tidak akan cukup, apalagi ditambah hal itu digunakan setiap harinya semenjak pertama kali menggunakannya. Hal ini sama seperti rokok dan narkoba yang menyebabkan efek kecanduan. Ditambah, apalagi kalo sudah merasa di anggap ada oleh orang – orang disekitar karena hal itu. # HariKelima Di hari kelima ( Rabu, 22 Mei 2019 ), masih terngiang – ngiang di kepala pemikiran kemarin tentang pelaksanaan perbaikan diri ini. Yang masih terpikirkan adalah apakah masih mungkin untuk menghilangkan kebiasaan buruk menggunakan kata – kasar ini, soalnya di hari ini benar – benar tidak mengatakannya. Atau bisa jadi karena masih awal masih selalu teringat akan perbaikan diri ini, mungkin itu lah faktor yang menyebabkan tidak ada kata – kata kasar yang terucap dari mulut saya. # HariKeenam Di hari keenam ( Kamis, 23 Mei 2019 ), di hari ini sudah mulai sangat ingin mengubah diri menjadi lebih baik. Soalnya saya sudah mulai sadar kalau hal ini itu akan berpengaruh dimana saja, perkataan kotor atau bahasa kasar bisa menjadi nilai buruk dimana pun itu. Lagi pula tidak ada salahnya jika ingin merubah kebiasaan tersebut. # HariKetujuh Di hari ketujuh ( Jum’at, 24 Mei 2019 ), di hari ini mulai terbiasa dengan tidak mengucapkan kata kata kotor. Ya walaupun masih beberapa kali mengucapkannya sewaktu sedang bermain game. Akan tetapi saya masih bias meminimalisirnya bahkan sampai malam hari seetelah tiba dirumah # Harikedelapan Di hari kedelapan ini ( Sabtu, 25 Mei 2019), pada hari ini saya pulang kerumah saya di Cikarang, kemudian diajak bermain bersama teman-teman SMA saya. Dan saat bertemu mereka, banyak dari mereka yang masih mengucapkan dan menggunakan kata-kata kasar sehingga saya jadi ikutan terbawa mereka mengucapkan beberapa kata-kata kasar. # HariKesembilan Di hari ini kesembilan ( Minggu, 26 Mei 2019), pada hari ini saya sangat dapat mengurangi kata-kata kasar saya. Sebab pada hari ini saya berkumpul dengan keluarga besar saya pada arisan . keluarga untuk bersilahturahmi jadi saya berusaha untuk menahan kata-kata kasar itu agar tidak dicontohkan pada saudara-saudara saya dan sepupu saya yang masih kecil. # HariKesepuluh Di hari kesepuluh ( Senin, 27 Mei 2019), pada hari ini saya banyak mengucapkan beberapa kata-kata kasar sebab pada hari ini saya memiliki janji dengan teman saya untuk pergi bermain game di warnet akan tetapi ia malah mengingkarinya. Dia berjanji untuk ke warnet pukul 10 tetapi pada saat itu ia malahan baru saja bangun dari tidur. Hal ini menyebabkn saya banyak mengumpat kata-kata kasar untuknya. # Hari kesebelas Di hari kesebelas ( Selasa, 28 Mei 2019), pada hari ini saya berhasil tidak mengucapkan katakata kasar sama sekali dari mulut saya. Karena pada hari ini saya hanya melakukan aktifitas dirumah dan tidak bertemu dengan teman-teman saya sehingga saya dapat mengontrolnya di hadapan keluarga saya # Hari keduabelas Di hari keduabelas ( Rabu, 29 Mei 2019), pada hari ini saya juga telah berhasil tidak mengucapakan kata-kata kasar lagi. Sebab di hari ini saya tidak pergi kemanapun dan hanya membantu kedua orang tua saya untuk merapihkan rumah yang akan ditinggal untuk pulang kampung beberapa hari kedepan, sehingga saat ditinggal rumah tidak dalam keadaan berantakan. # Hari ketigabelas Di hari ketigabelas (Kamis, 30 Mei 2019), pada hari ini saya diajak pergi ke MCD bersama teman-teman saya. Disini saya tidak dapat mengontrol kata-kata kasar saya. Karna saat kami mengobrol dan bercanda Bersama banyak dari mereka yang mengeluarkan kata-kata kasar sehingga saya terpengaruh dan ikut terbawa mengikuti kata-kata mereka. # Hari keempatbelas Di hari keempat belas ini (Jumat, 31 Mei 2019) saya pergi liburan Bersama keluarga saya ke suatu tempat pariwisata, jadi pada saat itu saya tidak terpengaruh lagi dengan kata-kata kasar teman saya. Dan sayapun dapat menahan untuk tidak mengatakannya di depan orang tua serta adik dan kakak saya # Hari kelimabelas Di hari kelimabelas ini (Sabtu, 1 Juni 2019) saya pergi berjalan-jalan dengan adik dan kakak saya. Dan hari ini pula saya dapat menahan untuk tidak berkata kasar di depan mereka. Sebab saya tidak menginginkan untuk menjadi contoh yang buruk di hadapan adik saya yang masih kecil. Saya ingin menjadi contoh kakak yang baik bagi kedua adik saya meskipun saya tahu hal tersebut sangatlah sulit dan membutuhkan effort yang banyak # Hari keenambelas Di hari keenambelas ini (Minggu, 2 Juni 2019) saya hanya melakukan akttifitas saya dirumah jadi saya tidak mengatakan kata-kata kasar lagi pada hari ini. Dirumah hanya saya habiskan untuk menonton, membantu ibu saya dan membuat poster karna deadlinenya sudah dekat. Sehingga saya dapat mengalihkan fikiran saya dari berkata-kata yang buruk dan dapat mengerjakan kegiatan-kegitan dirumah yang positif # Hari ketujuhbelas Di hari ketujuhbelas ini ( Senin, 3 Juni 2019) saya tidak dapat menahan kata-kata kasar saya. Setelah beberapa hari tidak bermain warnet, akhirnya pada hari ini saya pun bermain warnet meskipun sendiri. Disini saya bermain game sampai larut malam, dan sayangnya saya tidak dapat menahan kata-kata kasar saya saat saya kalah bermain. Banyak umpatan-umpatan yang mengandung makna kasar saya ucapkan dan tidak bias control saaat bermain game. # Hari kedelepanbelas Di hari kedelapanbelas ini (Selasa, 4 juni 2019) saya jugak tidak dapat lagi menahan kata-kata kasar saya. Sebab pada hari ini teman-teman saya datang bermain kerumah saya. Dan akhirnya saya pun terbawa suasana jadi saya tidak dapat menahan kata-kata kasar saya bahkan dirumah saya sendiri. Untungnya orang tua saya serta adik dan kakak saya tidak berada dirumah dan rumah saya dalam keadaan kosong sehingga kelurga saya tidak tahu perkataan kasar saya # Hari kesembilanbelas Di hari kesembilanbelas ini (Rabu, 5 Juni 2019), merupakan hari raya idul fitri, hari yang sangat saya nanti-nanti maka dari itu saya tidak ingin kelepasan control untuk mengucapkan kata-kata kasar di hari yang suci ini. Terlebih banyak keluarga saya berdatang untuk sekedar bercengkrama atapun bersilaturahmi. #Hari keduapuluh Di hari keduapuluh ini (Kamis, 6 juni 2019 ) suasana suasana idul fitri masih terasa, jadi saya dapat mengontrol perkataan saya dari kata kata kasar. Selain itu juga karena saya tidak bertenu dengan teman teman saya adalah salah satu faktor yang paling penting juga. #Hari keduapuluh satu Di hari keduapuluh satu ini (Jumat, 7 juni 2019) saya dapat menahan kata-kata kasar saya. Sebab pada hari ini banyak saudara saya yang datang dari kuningan untuk mengunjungi rumah saya jadi saya harus bersikap sopan dan menghormati mereka maka dari itu saya berusaha untuk mengontrol kata-kata yang akan keluar dari mulut saya agar tidak keceplosan didepan mereka # Hari Keduapuluh dua Di hari keduapuluh dua ( Sabtu, 8 Juni 2019 ), keluarga saya yang berasal dari kuningan belum pulang dari rumah saya karna kemarin mereka memutuskan untuk menginap disini. Sehingga membawa dampak baik bagi saya, jadi saya dapat meminimalisisr kata-kata kasar saya meskipun hanya di hadapan mereka # Hari Keduapuluh tiga Di hari keduapuluh tiga ( Minggu, 9 Juni 2019 ), di hari ini saudara saudara saya memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing masing. Disaat itu saya juga diajak oleh teman saya untuk main ke warnet. Sesaat di warnet, langsung sudah tidak ada rem lagi untuk kata kata kasar. Sepertinya karena sudah beberapa hari tidak seperti itu makanya hari ini seperti hari pembalasan hari hari sebelumnya. Walaupun tidak disengaja, saya tetap merasa merugi pada hari itu. # Hari Keduapuluh Empat Di hari keduapuluh empat ( Senin, 10 Juni 2019 ), di hari ini saya berlibur ke pantai impian jaya ancol bersama keluarga saya. Disana kami menghabiskan waktu bersama sama sampai petang tiba, jadi saya bisa mengontrol perkataan saya. # Hari Keduapuluh Lima Di hari keduapuluh lima ( Selasa, 11 Juni 2019 ), di hari ini saya hanya berdiam diri dirumah. Hanya membantu ibu mengerjakan tugas rumah dan tidur tiduran saja. Maka dari itu saya bisa mengontrol bahasa bahasa yang saya ucapkan agar tidak keluar kata kata kotor. # Hari Keduapuluh Enam Di hari keduapuluh enam ( Rabu, 12 Juni 2019 ), di hari ini saya diajak bermain bersama teman teman saya ke rumah teman saya. Disana saya seperti melupakan SMART yang saya buat ini. Oleh karena itu, saya terus menerus mengucapkan kata kata kotor di rumah teman saya. Saat itu juga dirumah teman saya sedang tidak ada orang tua teman saya. # Hari Keduapuluh Tujuh Di hari keduapuluh tujuh ( Kamis, 13 Juni 2019 ), dihari ini saya perg ke kampus karena ada rapat mengenai acara besar MPM, yaitu tentang Training Legislatif yang akan diselenggarakan November yang akan datang. Di rapatkan dari sekarang karena membutuhkan persiapan yang matang dan dana yang sangat besar. # Hari Keduapuluh Delapan Di hari keduapuluh delapan ( Jum’at, 14 Juni 2019 ), di hari ini saya hanya berdiam diri dirumah. Hanya membantu ibu mengerjakan tugas rumah dan bermain game. Saya berbicara bahasa kotor sedikit karena di hari itu saya benar benar selalu kalah dalam game. # Hari Keduapuluh Sembilan Di hari keduapuluh sembilan ( Sabtu, 15 Juni 2019 ), di hari ini saya diajak bermain bersama teman teman saya ke rumah teman saya. Oleh karena itu, saya terus menerus mengucapkan kata kata kotor di rumah teman saya. # Hari Ketiga Puluh Di hari terakhir ini ( Minggu, 16 Juni 2019 ), teman teman saya berkunjung kerumah saa karena ingin cover lagu dirumah saya untuk keperluan instagram. Saat itu saya shooting di rooftop rumah saya yang tidak terdengar kedalam rumah suaranya, sehingga disana saya banyak memakai kata kata kasar di rumah saya sendiri. Kesimpulan : Di SMART ini saya akui kalau saya tidak bisa melakukannya, karena saya masih sama seperti dimana saya belum memulai SMART ini. Saya pikir hal ini sulit bagi saya karena berkata kasar ini sudah saya jadikan kebiasaan sehari hari. Mungkin saja kalau saya punya kesempatan di lain hari saya akan membuat goal setting ini lagi atau hal hal yang menyangkut keburukan saya lainnya.