ARTIKEL PENGANTAR MANAJEMEN Dosen Pengampu : Dwi Suryo Hidayat, SE, MM. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN Disusun oleh : Hanif Maulana Widodo (12190919) Jalan Soekarno-Hatta No 88, Pedurungan, Semarang Faximile (024) 3560-130 e-mail : [email protected] website : stiebankbpdjateng.ac.id Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen Manusia seiring dengan perkembangan zaman terus mengalami perkembangan dan perubahan demikian juga ilmu yang ada pada pemikiran-pemikiran manusia. Ilmu tersebut muncul dan berkembang terus menerus, kemunculan ini tampak sejak zaman batu, perunnggu hingga masa modern ini. Hal ini disebabkan karena manusia tidak pernah puas dalam memenuhi kebutuhan tetapi alat pemenuh kebutuhan tersebut terbatas. Ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu manusia yang memelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Seiring dengan perkembangannya ilmu ekonomi perkembang menjadi cabang ilmu yang heterodoks dengan banyaknya aliran yang muncul sebagai bentuk usaha pemenuhan kemakmuran tersebut. Berbagai aliran yang muncul seperti aliran klasik, aliran kebiasaan(behavior), dan aliran modern yang lebih kompleks. Manajemen merupakan salah satu cabang ilmu dalam ekonomi yang ikut terdampak dalam perkembangan ekonomi dan terpengaruh dari aliran-aliran yang ada. A. Pengertian Manajemen Manajemen tidak dapat diartikan pasti secara universal akan tetapi manajemen memiliki pengertianpengertian tersendiri menurut para ahli seperti Stoner yang mengatakan bahwa : “Manajemen adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Dari pendapat Stoner di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating, dan controlling. Perbedaan pengertian manajemen pun berbeda-beda karena kemunculan manajemen terpengaruh kemunculan tiga aliran ekonomi yang ada. Begitu juga dengan tingkatan manajemen terbagi menjadi tiga golongan yang berbeda : 1. Manajemen lini pertama Tingkatan terendah dalam suatu organisasi yang bertugas memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga non manajerial. 2. Manajer menengah Berperan mengerahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan terkadang juga membantu karyawan non-manajerial. 3. Manajer puncak Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi dan mengejar tujuan utama organisasi. I. Manajemen Menurut Teori Ekonomi Klasik Ilmu Manajemen pertama kali muncul di Inggris saat revolusi industri pada abad ke-18. Pemikiran- pemikiran ini timbul dari masalah-masalahkalangan usahawan, industri, maupun masyarakat. Berikut merupakan ahli ekonomi yang mengaspirasikan pemikiran mereka : 1. Robert Owen (1771-1858) Pada awal revolusi industri, para pekerja dianggap sebagai instrument yang tidak berdaya. Sehingga Owen memilih untuk lebih memikirkan kesejahteraan tenaga kerja untuk meningkatkan produktifitas dan QWL pabrik. Hal ini menyebabkan Owen mendapatkan julukan “Bapak Personal Manajer Modern” dengan pemikiran investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. 2. Charles Babbage (1792-1871) Dalam bukunya “On the Economy Of Machinery and Manufactures” (1832) mengatakan bahwa seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Dan berkaitan dengan faktor manusia dengan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. 3. Frederick W. Taylor (1856-1915) Taylor merupakan pencetus revolusi mental dalam era revolusi industri dengan gerakan efisiensi kerja yang didasarkan pada empat prinsip : a. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar; b. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan menempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan; c. Adanya pendidikan dan pengembangan ilmiah dari para pekerja; d. Kerjasama yang baik antara manajer dengan pekerja. Dari sekian banyak pemikiran para ahli dapat disimpulkan bahwa pada teori ekonomi klasik ini ilmu manajemen berorientasi mengenai hubungan timbal balik antara manajemen dan para karyawan demi meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja untuk mencapai keuntungan. Bagi saya ini berkaitan erat dengan masa kemunculan teori ekonomi klasik di mana pada saat revolusi industri yang tidak memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja terlebih lagi dengan kemunculan mesin-mesin uap yang mulai menggantikan manusia. Hal ini secara berkepanjangan dapat merugikan perusahaan apabila tidak seimbang dan juga perekonomian sebuah negara mengalami penurunan akibat munculnya banyak pengangguran. II. Manajemen Menurut Teori Ekonomi Behaviour Aliran behavior atau perilaku ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu mewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja. Hal ini disebabkan karena manusia dalam sebuah organisasi tidak dapat diprediksi prilakunya secara rasional. Maka dari itu para ahli yang mencetuskan pemikirannya pada aliran ini cenderung kepada ahli ekonomi sekaligus ahli psikologi dan sosiologi seperti : 1. Hugo Musterberg (1863-1916) Bapak Psikologi Industri ini berkata bahwa terdapat tiga cara dalam memanfaatkan psikologi untuk mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas : a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya. b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas. c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong karyawan. 2. Elton Mayo (1880-1949) Memperkenalkan gerakan hubungan timbal balik manajer dan bawahan sehingga mereka secara serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang memuaskan. Hal ini terwujud dengan peran faktor-faktor sosial dan psikologi dalam memberi dorongan kerja kepada karyawan baik itu lingkungan, pendidikan dsb. 3. William Ouchi (1981) Teori Z milik Ouchi yang didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Dengan membandingan antara perusahaan Jepang dan Amerika. Yang sama-sama memperdulikan hal abstrak prilaku karyawan untuk meningkatkan produktivitas. Dari manajemen aliran prilaku manusia ini sulit untuk diambil benang merahnya karena manusia merupakan makhluk abstrak yang penuh kejutan. Perlunya meningkatkan pemahaman mengenai motivasi, perilaku, atau hubungan antar pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja manusia. Oleh karena itu manajer seharusnya semakin peka dan terampil dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. III. Manajemen Menurut Teori Ekonomi Modern Aliran ini muncul pada era modern yang sudah serba digital dimana bersifat kuantitatif atau gabungan dari Operation Research dan Management Science. Teori ini memanfaatkan OR Theme pada era perang dunia kedua dan diaplikasikan terhadap dunia industri untuk bidang transportasi dan komunikasi. Dengan kehadiran komputer-komputer yang canggih manajemen dapat mengambil keputusan dari suatu masalah dengan rasional. Contoh saja seperti cash flow, penjadwalan produksi, strategi perkembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Akan tetapi, perkembangan ini tidak bisa memecahkan masalah abstrak dari kepribadian manusia secara harfiah. Namun dapat membantu meningkatkan produktivitas karena dapat membantu untuk perencanaan dan pengendalian jalannya produksi dan usaha. Dengan pemanfaatan yang seimbang antara sumber daya manusia dan teknologi niscaya manajer dapat mencapai target yang ia inginkan. Meskipun dalam teori ekonomi modern ini kesejahteraan tenaga kerja bukanlah menjadi masalah utama lagi, hal ini dikarenakan pada era modern para ahli dan masyarakat sudah terbuka akan pentingnya hak asasi dan kesejahteraan para pekerja sehingga tidak terjadi lagi peristiwa perbudakan ataupun pengambilan tenaga kerja secara asal. IV. Simpulan Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sapai sekarang berkembang terus. Aliran behavior memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalahmasalah manajemen terutama ketenaga kerjaan. Demikian pula Aliran Klasik yang telah berkembang kea rah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan kontingensi (aliran modern). Adanya inovasi yang terus menerus merupakan inisiatif dari individual dan interaksi dalam kelompok sehingga perubahan terus terjadi yang merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang menciptakan pengetahuan baru. Manajer di era ini dituntut untuk memahami semua teori manajemen yang dihasilkan oleh berbagai aliran sehingga manajer dapat memilih atau menggabungkan teori yang sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Semua ini dilakukan demi mencapai hasil yang memuaskan diantara kedua belah pihak yakni perusahaan dan para tenaga kerja. Daftar Pustaka Dalimunthe, R. F., & SE, M. (2003). Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen. Rokhayati, I. (2014). Perkembangan Teori Manajemen dari Pemikiran Scientific Management Hingga Era Modern Suatu Tinjauan Pustaka. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 15(2), 1-20 Pendidikan 3, Dosen. “Pengertian Mahzab Aliran Ekonomi”.2019. https://www.dosenpendidikan.co.id/mazhab- ekonomi/ Supriyadi, M. Wangsit. “Pendekatan Ilmu Ekonomi Perilaku (Behavioural Economics) dan Kepatuhan Pajak”.2017. https://www.academia.edu/34967997/Pendekatan_ilmu_ekonomi_perilaku_behavioural_economics_dan_kepatuha n_pajak Ariyanti. Fiki. “Manajemen, Pengertian, Fungsi, dan Jenis Keilmuan Yang Harus Kamu Tahu” 2019. https://www.cermati.com/artikel/manajemen-pengertian-manajemen-fungsi-dan-jenis-keilmuan-yang-harus-kamutahu