1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Betapa banyak nikmat yang dilimpahkan untuk manusia, siang dan malam, sejak mereka lahir hingga menuju liang lahat. Nikmat itu tidak mungkin mereka hitung jumlahnya. Jika mereka mau mempergunakan dengan sebaik-baiknya, tentu hati mereka akan dipenuhi pujian, mulutnya tak henti-henti melantunkan rasa syukur. Allah memerintahkan manusia untuk beribadah kepada-Nya, sebab itu dalam shalat pun Allah memberikan keringanan kepada umatnya yang mengalami keadaan tertentu yakni shalatnya bisa dijamak dan diqasar. Dengan demikian penulis disini akan membahas tentang hal apa saja yang ada kaitannya dengan shalat jamak dan qashar. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari shalat jamak dan qasar? 2. Apa hukum melaksanakan shalat jamak dan qasar? 3. Apa syarat sah shalat jamak dan qasar? 4. Shalat apa yang bisa dijamak dan di qasar? 5. Bagaimana cara melakukan shalat jamak dan qasar? C. Tujuan Pembahasan 1. Mahasiswa mengetahui pengertian dari shalat jamak dan qasar 2. Agar mahasiswa mengetahui hukum shalat jamak dan qasar 3. Mengetahui syarat sah shalat jamak dan qasar 4. Mengetahui shalat apa saja yang bisa dijamak dan diqasar 5. Mengetahui tata cara shalat jamak dan qasar 2 BAB II PEMBAHASAN A. Shalat Jamak 1. Pengertian Shalat Jamak Shalat jamak adalah menggabungkan/mengumpulkan dua shalat fardhu dan dilaksanakan dalam satu waktu. Seperti mengerjakan shalat zuhur dengan asar yang keduanya dikerjakan dalam waktu zuhur saja atau dalam waktu asar saja.1 2. Hukum Shalat Jamak Hukum mengerjakan shalat jamak adalah mubah (diperbolehkan) bagi orang-orang yang memenuhi persyaratan.2 Hadits Rasulullah SAW : َّ صلَّى سلَّ َم ِإذَا َع ِج َل َعلَ ْي ِه َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ِ َع ْن أَن ٍَس َع ْن النَّبِي ُّ سفَ ُر يُ َؤ ِخ ُر ص ِر فَيَ ْج َم ُع ِ الظ ْه َر إِلَى أ َ َّو ِل َو ْق َّ ال ْ َت ْالع َاء ِ ب َحتَّى يَ ْج َم َع بَ ْينَ َها َوبَيْنَ ْال ِعش َ بَ ْينَ ُه َما َويُ َؤ ِخ ُر ْال َم ْغ ِر َّ يب ال شفَ ُق ُ ِحينَ يَ ِغ Artinya :“ dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, apabila beliau menyegerakan safarnya, maka beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga awal waktu ashar, lalu beliau menjamak antara keduanya, beliau juga akhirkan Maghrib hingga beliau menjamak dengan isya` sampai mega merah menghilang." (HR. Muslim 1145)3 3. Syarat Sah Shalat Jamak Shalat jamak diperbolehkan bagi orang persyaratan atau sebab-sebab sebagai berikut : 1 Lahmuddin Nasution, Fiqh 1 (Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995), 122. Slamet Abidin, Fiqih Ibadah (Bandung: Pustaka Setia, 1998), 130. 3 Ahmad Manaf, Hadits 1 (Semarang: Permata Ilmu, 2004), 57. 2 yang memenuhi 3 a. Dalam perjalan jauh yang jarak tempuhnya kurang lebih 17 km (3 farsakh), sebagian ulama’ mensyaratkan jarak tempuh sampai 80,6 km. Jadi, antara jarak 17 km s.d. 80,6 km sekiranya menyulitkan kita untuk dapat menjalankan shalat sesuai dengan waktunya, maka kita diperbolehkan menjamak shalat. b. Perjalanan itu tidak bertujuan maksiat. c. Dalam keadaan ketakutan dan rasa sangat khawatir, seperti perang, sakit, hujan lebat, angin topan dan bencana alam.4 4. Shalat Yang Boleh Dijamak Di antara shalat lima waktu dalam sehari semalam, pasangan shalat yang boleh dijamak adalah : Zuhur dengan asar Magrib dengan isya Dengan demikian shalat subuh tidak boleh dijamak. Demikian halnya tidak boleh menjamak shalat asar dengan magrib.5 5. Macam-macam Shalat Jamak a. Jamak Taqdim Yakni menjamak shalat yang dilaksanakan dalam waktu yang pertama. Shalat zuhur dengan asar dikerjakan di dalam waktu zuhur. (4 rakaat shalat zuhur dan 4 rakaat shalat asar) Shalat magrib dengan isya’dikerjakan di dalam waktu magrib. (3 rakaat shalat magrib dan 4 rakaat shalat isya’) b. Jamak Ta’khir Yakni menjamak shalat yang dilaksanakan dalam waktu shalat yang kedua. Shalat zuhur dengan asar dilaksanakan di dalam waktu asar. (4 rakaat shalat zuhur dan 4 rakaat shalat asar) 4 5 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Ibadah (Jakarta: Amzah, 2010), 289. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1996), 119. 4 Shalat magrib dan isya’ dilaksanakan di dalam waktu isya. (3 rakaat shalat magrib dan 4 rakaat shalat isya’) B. Shalat Qasar 1. Pengertian Shalat Qasar Shalat Qasar adalah menjalankan shalat fardhu dengan cara meringkas dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Dengan demikian shalat yang boleh diqasar adalah shalat yang jumlah rakaatnya 4 rakaat, yakni shalat zuhur, asar dan isya’.6 2. Hukum Shalat Qasar Hukum melaksanakan shalat qasar adalah mubah (diperbolehkan) dan sah jika persyaratannya terpenuhi. Firman Allah SWT. dalam surat An Nisa’ ayat 101 : Artinya :“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqasar shalat(mu). Jika kamu takut diserang orangorang kafir (QS. An Nisa : 101).7 3. Syarat Sah Shalat Qasar Shalat qasar seseorang sah apabila memenuhi persyaratan maupun sebab-sebab sebagai berikut : 6 7 Lahmuddin Nasution, Fiqh 1 (Surabaya: Mutiara Ilmu, 1995), 124. Ahmad Hakim Abdullah, Fikih Sehari-hari (Jakarta: Cahaya Insan, 2008), 96. 5 a. Dalam perjalan jauh yang jarak tempuhnya kurang lebih 17 km (3 farsakh), sebagian ulama’ mensyaratkan jarak tempuh sampai 80,6 km. Jadi, antara jarak 17 km s.d. 80,6 km sekiranya menyulitkan kita untuk dapat menjalankan shalat sesuai dengan waktunya, maka kita diperbolehkan mengqasar shalat. b. Perjalanan itu bertujuan baik, tidak untuk maksiat. c. Dalam keadaan ketakutan dan rasa khawatir yang sangat, seperti perang, sakit, hujan lebat, angin topan dan bencana alam.8 C. Shalat Jamak Qasar Shalat Jamak qasar adalah melaksanakan shalat fardhu dengan cara dijamak (digabung) sekaligus diqasar (diringkas). Hukum dan syarat sahnya sama dengan shalat jamak dan qasar. Apabila kita sudah paham tata cara shalat jamak dan shalat qasar, maka tidak sulit untuk mempraktekkan shalat jamak qasar sekaligus. Yang perlu diperhatikan adalah shalat yang jumlah rakaatnya 4 dalam shalat jamak diringkas menjadi 2 rakaat. Contoh : Ketika menjamak shalat zuhur dan asar shalat yang dilakukan adalah 4 rakaat shalat zuhur dan 4 rakaat shalat asar, dua kali salam. Saat menjamak qasar sekaligus, shalat yang dilakukan adalah 2 rakaat shalat zuhur dan 2 rakaat shalat asar, dan tetap dua kali salam. Ketika menjamak shalat magrib dan isya, shalat yang dilakukan adalah 3 rakaat shalat magrib dan 4 rakaat shalat isya’, dua kali salam. Saat menjamak qasar sekaligus, shalat yang dilakukan adalah 3 rakaat shalat magrib dan 2 rakaat shalat isya’, dan tetap dua kali salam. D. Praktek Shalat Jamak, Qasar, dan jamak Qasar 1. Praktek Shalat Dengan Dijamak Taqdim a. Berniat menjamak shalat yang pertama (shalat zuhur) dengan jamak taqdim. 8 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Ibadah (Jakarta: Amzah, 2010), 291. 6 Apabila diucapkan bacaan niatnya adalah : ُ ض ال ٍ ظ ْه ِر ا َ ْربَ َع َر َك َعا ت َج ْمعًا ت َ ْق ِد ْي ًما َم َع َ ص ِلى فَ ْر َ ُا ً ص ِر فَ ْر ْ ت َ َعالى ال َع ِضا لل “Saya berniat shalat zuhur empat rakaat digabungkan dengan shalat asar dengan jamak taqdim karena melaksanakan perintah Allah Ta’ala.” b. Takbiratul ihram c. Shalat zuhur 4 rakaat seperti biasa. d. Salam Setelah salam shalat pertama ini langsung berdiri, tidak boleh diselingi kegiatan lain, seperti zikir, berdoa, berbicara dan lain-lain) e. Berdiri dan niat shalat yang kedua (asar). Apabila diucapkan bunyi bacaan niatnya adalah : ٍ ص ِر ا َ ْربَ َع َر َك َعا ت َج ْمعًا ت َ ْق ِد ْي ًما َم َع ْ َض الع َ ص ِلى فَ ْر َ ُا ُ ال ضا للِ ت َ َعالى ً ظ ْه ِر فَ ْر artinya:“Saya berniat shalat asar empat rakaat digabungkan dengan shalat zuhur dengan jamak taqdim karena melaksanakan perintah Allah Ta’ala.” f. Takbiratul ihram g. Shalat asar 4 rakaat seperti biasa h. Salam 2. Praktek Shalat Dengan Dijamak Ta’khir a. Berniat menjamak shalat yang pertama (shalat magrib) dengan jamak ta’khir . Apabila diucapkan bacaan niatnya adalah : 7 َ َض المغرب ثَال ٍ ث َر َك َعا عا اِلَى ً ت َم ْج ُم ْو َ صلى فَ ْر َ ُا َاء َج ْم َع تَا ْ ِخي ًْرا للِ ت َ َعالَى ِ ال ِعش Artinya: “Saya berniat shalat magrib tiga rakaat digabungkan dengan shalat isya’ dengan jamak ta’khir karena melaksanakan perintah Allah Ta’ala.” b. Takbiratul ihram c. Shalat magrib 3 rakaat seperti biasa. d. Salam Setelah salam shalat pertama ini langsung berdiri, tidak boleh diselingi kegiatan lain, seperti zikir, berdoa, berbicara dan lain-lain) e. Berdiri dan niat shalat yang kedua (isya’) Bila diucapkan bacaan niatnya adalah : ٍ اء ا َ ْر َب َع َر َك َعا أخ ْي ًرا ِ س ِ َ ت َج ْمعًا ت َ ض ال ِع َ صلى فَ ْر َ ُا ضا للِ ت َ َعالَى ً ب فَ ْر ِ َم َع ال َم ْغ ِر “Saya berniat shalat isya’ empat rakaat digabungkan dengan shalat magrib dengan jamak ta’khir karena melaksanakan perintah Allah Ta’ala.” f. Takbiratul ihram g. Shalat isya’ 4 rakaat seperti biasa h. Salam 3. Praktek Shalat Dengan Diqasar a. Berniat shalat dengan cara diqasar Apabila diucapkan, bunyi bacaan niatnya adalah : ُ } ال ص ًرا للِ تَعَالَى ِ ال ِعش/ ص ِر ْ ََاء { َر ْكعَتَي ِْن ق ْ َ الع/ ظ ْهر ض َ ص ِلى فَ ْر َ ُا “Saya berniat shalat {zuhur/asar/isya’} dua rakaat, diqasar karena Allah Ta’ala.” b. Takbiratul ihram 8 c. Shalat 2 rakaat seperti biasa, tanpa qunut dan tanpa tahiyat awal. d. Salam 4. Praktek Shalat Dengan Dijamak Qasar a. Berniat menjamak qasar shalat zuhur dengan jamak taqdim. Apabila diucapkan bacaan niatnya adalah : ص ًرا للِ ت َ َعالَى ً ض َم ْج ُم ْو ْ َص ُر َج ْم َع ق ْ عا اِلَ ْي ِه ال َع َ فَ ْر ُ صلى ال ظ ْه ِر َر ْك َعتَي ِْن َ ُا “Saya berniat shalat zuhur dua rakaat digabungkan dengan shalat asar dengan jamak taqdim serta diqasar karena melaksanakan perintah Allah Ta’ala.” b. Takbiratul ihram c. Shalat zuhur 2 rakaat (karena diqasar). d. Salam Setelah salam shalat pertama ini langsung berdiri, tidak boleh diselingi kegiatan lain,seperti zikir, berdoa, berbicara dan lain-lain) e. Berdiri dan niat shalat yang kedua (Asar). Apabila diucapkan bunyi bacaan niatnya adalah : Artinya: “Saya berniat shalat asar dua rakaat digabungkan dengan shalat zuhur dengan jamak taqdim serta diqasar karena melaksanakan perintah Allah Ta’ala.” f. Takbiratul ihram g. Shalat asar 2 rakaat (diqasar). h. Salam9 BAB III PENUTUP 9 Muhammad Sholeh Amin, Praktik Shalat (Surabaya: Media Islam, 2011), 130-132. 9 A. Kesimpulan Kasih sayang Allah terhadap makhlukNya dan kemudahan syari’at ini, yakni shalat jamak dan qasar yang memberi kemudahan dalam beribadah kepada kaum muslim. Karena perjalanan lebih sering mendatangkan kesulitan, maka dibuat keringanan untuk sebagian shalat, dengan mengurangi bilangan rakaat shalat. Jika tingkat kesulitan semakin tinggi seperti karena memerangi musuh, maka sebagian shalat juga diringankan. B. Saran Dengan adanya makalah ini, di harapkan mahasiswa agar lebih mudah memahami secara mendalam tentang tuntunan shalat jamak dan qasar. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kepada para pembaca penulis mengharapkan saran dan kritik ataupun teguran yang sifatnya membangun. Kepada semua pihak, khususnya kepada dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Penulis mengucapkan terimakasih. DAFTAR PUSTAKA 10 Nasution, Lahmuddin. Fiqh 1. Surabaya: Mutiara Ilmu. 1995 Abidin, Slamet. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia. 1998 Manaf, Ahmad. Hadits 1. Semarang: Permata Ilmu. 2004 Aziz Muhammad Azzam, Abdul. Fiqh Ibadah. Jakarta: Amzah. 2010 Rasjid, Sulaiman. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 1996 Hakim Abdullah, Ahmad. Fikih Sehari-hari. Jakarta: Cahaya Insan. 2008 Sholeh Amin, Muhammad. Praktik Shalat. Surabaya: Media Islam. 2011