ANALISA DATA Post Operasi No 1 Data DO : - - menstruasi, kehamilan, Klien telah diberikan Hiperplasia (struma) Tyroidektomi k/p Total ↓ Tyroidektomi) Degenerasi kelenjar tyroid Klien dilakukan (bengkak, membesar dan anastesi umum teraba berdungkul) Terapi cairan: Infus RL Terapi obat : Ketorolac ↓ Dilakukan pemeriksaan USG Colli hasil: Nodul dominan, 3x30 mg (IV), kesan multiple, sebagian Paracetamol 4X500 mg dengan komponen kistik, Bisa pindah ke ruangan Apabila terjadi hematoma dibekas operasi segera lepas jahitan Kadar T4: 0,95 (N: 0,93-1,7 ng/dl) - yodium STT k/p TT (Sub Total jika Aldrete score ≥ 8 - stress atau kekurangan ↓ mg k/p (IV) - laktasi, monepouse, infeksi, tindakan pembedahan (PO), Ondansetron 4 - Risiko Syok terdiagnosa SMNNT 1000 cc/24 jam - Faktor resiko: Masa pertumbuhan, pubertas, Non Toxica) - Diagnosa Keperawatan Saat kontrol poli, klien (Struma Multi Nodusa - Etiologi Kadar T5: 3,53 (N: 0,27-4,2 ng/dl) - Bising usus (+) - Komplikasi: Thyroid Storm meliputi tyroid dextra sinistra istmus, dominan di istmus sesuai struma multi nodusa ↓ Pemeriksaan FNAB, hasil: Nodullar Colloid Goiter ↓ Klien mengeluh tidak nyaman ↓ Klien terdiagnosa SMNNT (Struma Multi Nodusa Non Toxica) ↓ Klien disarankan untuk melakukan terapi pembedahan ↓ Tanggal 19-09-2020, klien MRS untuk persiapan tindakan pembedahan (Total Tyroidectomy) ↓ Tanggal 21-09-2020, tindakan pembedahan dilakukan ↓ Post Sub Total Tyroidectomy ↓ Hemodinamik pasien yang masih belum stabil setelah post operasi ↓ Risiko Syok RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Post Operasi No 1 Diagnosa Keperawatan Tujuan SLKI dilakukan Tingkat Syok SIKI Pencegahan Syok Risiko syok d.d Setelah kekurangan volume tindakan Ekspektasi : menurun, dengan cairan dan prosedur keperawatan kriteria : pembedahan selama 2x24 jam, 1. Kekuatan nadi meningkat dan kekuatan nadi, frekuensi nafas, TD, risiko MAP) syok pasien menurun pada 2. Output urine meningkat dapat 3. Akral dingin menurun 4. Pucat menurun 5. Tekanan darah sistolik membaik 6. Tekanan darah diastolik membaik 7. Mean arterial pressure membaik 8. Tekanan nadi membaik 9. Frekuensi nafas membaik Status Cairan Ekspektasi : membaik, dengan kriteria : 1. Kekuatan nadi meningkat Observasi 1. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi 2. Monitor status oksigenasi (analisa gas darah) 3. Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT) 4. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil Terapeutik 1. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94% 2. Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik (sudah dilakukan) 3. Pasang kateter produksi urine Edukasi urine untuk menilai 2. Output urine meningkat 1. Jelaskan penyebab/faktor resiko syok 3. Tekanan darah membaik 2. Jelaskan tanda dan gejala awal syok 4. Kadar Hb membaik 3. Anjurkan melaporkan 5. Kadar Ht membaik menemukan/merasakan 6. Central Venous Pressure gejala syok membaik 7. Intake cairan membaik jika tanda dan Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian transfusi darah (apabila diperlukan) Pemantauan Hemodinamik Invasif Observasi 1. Monitor frekuensi dan irama jantung 2. Monitor TD, MAP, CVP 3. Monitor curah jantung 4. Monitor bentuk gelombang hemodinamik 5. Monitor tanda-tanda infeksi dan perdarahan pada sisi insersi Terapeutik 1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 2. Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi 1. Jelaskan pemantauan tujuan dan prosedur Pemantauan Cairan Observasi 1. Monitor frekuensi nadi dan kekuatan nadi 2. Monitor frekuensi nafas 3. Monitor tekanan darah 4. Monitor waktu pengisian kapiler 5. Monitor elastisitas atau turgor kulit 6. Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine 7. Monitor kadar albumin dan protein total 8. Monitor hasil pemeriksaan serum (misalnya serum, hematokrit, natrium, kalium, BUN) 9. Monitor intake dan output cairan 10. Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (misalnya frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, membran mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah, konsentrasi urine meningkat) 11. Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (misalnya dispnea, edema perifer, CVP meningkat) 12. Identifikasi faktor ketidakseimbangan cairan resiko (prosedur pembedahan) Terapeutik 1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 2. Dokumentasi hasil pemantauan Edukasi 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 2. Informasikan hasil pemantauan. Pemantuan Nutrisi Observasi 1. Identifikasi faktor yang mempengaruhi asupan gizi (misalnya pengetahuan, ketersediaan makanan, budaya gangguan menelan karena pasca operasi) 2. Identifikasi kemampuan menelan (refleks menelan, refleks gag) 3. Monitor mual muntah 4. Monitor asupan oral Terapeutik 1. Hitung perubahan berat badan 2. Atur interval pemantuan sesuai dengan kondisi pasien 3. Dokumentasi hasil pemantuan Edukasi 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantuan 2. Informasikan hasil pemantauan, jika diperlukan