Uploaded by User65214

1. ANALISIS MUTU REKAM MEDIS-pert 1-MIK2

advertisement
ANALISIS MUTU REKAM MEDIS
RINI HARPEGA, SKM, MPH
Analisis mutu rekam medis 
 analisis
kuantitatif (jumlah atau
kelengkapannya) dan
 analisis
1997)
kualitatif (mutu), (Dep Kes RI,
 Tanggung
Jawab Mutu dalam pengisian
memang  tenaga kesehatan 
melaksanakan perekam medis.
Menurut Permenkes 269 Tahun 2008
pasal 5 ayat 1 :
“Setiap dokter dan dokter gigi dalam
menjalankan praktek kedokteran wajib membuat
rekam medis.”
 pasal 5 ayat 2 :
“Rekam medis sebagaimana dimaksudkan pada
ayat 1 harus dibuat segera dan dilengkapi setelah
pasien menerima pelayanan.”


Pasal 5 ayat 4 :
“Setiap pencatan ke dalam rekam medis harus
dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan dokter,
dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan secara
langsung.”

Bila ada berkas rekam medis yang juga tidak
memenuhi kebutuhan kelengkapan diatas maka
petugas unit rekam medis wajib meminta
petugas kesehatan (medis atau paramedis) yang
bersangkutan untuk melengkapinya. Petugas
unit rekam medis hanya boleh memasukkan
berkas rekam medis yang telah lengkap ke
dalam rak penjajaran.
Analisis Kualitatif
suatu
review pengisian rekam medis yang
berkaitan tentang kekonsistenan isi rekam
medis (Huffman, 1994).
Analisis ini ditujukan kepada mutu dari setiap
berkas rekam medis.
Tujuan analisis kualitatif adalah demi
terciptanya isi rekam medis yang terhindar dari
masukan yang taat asas (konsisten) maupun
pelanggaran terhadap rekaman yang berdampak
pada hasil yang tidak akurat dan tidak lengkap.
Tujuan Analisis Kualitatif
Mendukung kualitas Informasi
 Merupakan aktifitas dari Risk management
 Membantu dalam memberikan kode penyakit
dan tindakan yang lebih spesifik yang sangat
penting untuk penelitian medis, studi
administrasi dan untuk penagihan.
 Meningkatkan kualitas pencatatan, khusunya
yang dapat mengakibatkan ganti rugi pada
masa yang akan dating.

 Kelengkapan
Informed consent sesuai
dengan peraturan.
 Identifkasi catatan yang tidak
konsisten.
 Mengingatkan kembali tentang
pencattan yang baik dan
memperlihatkan pencatatan yang
kurang.
Komponen Analisis Kualitatif :
Review Kelengkapan dan kekonsistenan
diagnosa.
a. Pada review ini akan memeriksa
kekonsistenisan Diagnosa diantaranya :
1.
Diagnosa saat masuk / alasan saat masuk
rawat
 Diagnosa tambahan
 Preoperative diagnosis
 Postoperative diagnosis

 Phatological
diagnosis
 Clinical diagnosis
 Diagnosis akhir/utama
 Diagnosa kedua
b. Review kekonsistenan pencatatan
diagnosa
1.
Konsistensi merupakan suatu
penyesuaian/kecocokan antara 1 bagian dengan
bagian lain dan dengan seluruh bagian, dimana
diagnosa dari awal sampai akhir harus konsisten,
2.
hal yang harus konsisten yaitu :
a. catatan perkembangan,
b. intruksi dokter,
c. dan catatan obat.
Contoh Review kekonsistenan pencatatan
diagnose

Catatan perkembangan menulis pasien
menderita demam, sedangkan dokter menulis
pasien tidak demam. Perbedaan tersebut
mendatangkan pertanyaan dalam evaluasi
dokter dan diputuskan untuk tidak dilakukan
tindakan.
Review pencatatan hal-hal yg
dilakukan saat perawatan dan
pengobatan
a. Rekam medis harus menjelaskan keadaan pasien selama
dirawat, dan harus menyimpan seluruh hasil pemeriksaan
dan mencatat tindakan yang telah dilakukan pada pasien.
Contoh :
Hasil test normal, pasien dalam keadaan baik, pasien telah
diberi penjelasan dan petunjuk. Semua hal diatas harus ada
catatan yang melihatkan kondisi tersebut dalam rekam
medis.
b.
Review adanya informed consent yg
seharusnya ada
 komponen
ini menganalisa surat
persetujuan dari pasien apakah sudah diisi
dengan benar dan lengkap sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang dibuat
secara konsisten
c.
Review cara/praktek pencatatan
Pada komponen ini akan dilakukan review cara
pencatatan :
 Waktu pencatatan harus ada, tidak ada waktu kosong
antara 2 penulisan, khususnya pada saat emergency.
Tidak ada pencatatan pada suatu periode tidak hanya
catatannya saja yang tidak ada tetapi juga
meningkatkan resiko kegagalan dalam pengobatan,
dan malpraktek penelitian dilakukan dengan hati-hati
dan lengkap.
Mudah Dibaca, tulisan harus bagus, tinta yang
digunakan harus tahan lama, penulisan
dilakukan dengan hati-hati dan lengkap
 Menggunakan singkatan yang umum, perlu
dibuatkan pedoman untuk singkatansingkatan
yang digunakan sehingga semua tahu tentang
arti singkatan tersebut
 Tidak menulis komentar/hal-hal yang tidak ada
kaitannya dengan pengobatan pasien
/kritikan/hinaan
 Bila ada kesalahan lebih baik dibiarkan dan
kemudian dikoreksi, jangan di tipp ex

Waktu Analisis
Retrospective Analysis
Sesudah
pasien pulang. Hal ini telah lazim
dilakukan karena dapat dianalisis secara
keseluruhan walaupun hal ini
memperlambat proses melengkapi yang
kurang.
Concurrent Analysis
Saat
pasien masih dirawat. Hal ini
dilaksanakan di Nurse station untuk
mengidentifikasi kekurangan/ ketidak
sesuaian/ salah interprestasi secara cepat
sebelum digabungkan.






Dalam menerapkan CA fasilitas pelayanan kesehatan perlu
mengevaluasi cost and benefitnya.
Analisis ini membutuhkan tambahan biaya dan personil,
juga tambahan ruangan di nurse station.
Dilain pihak CA memberikan keuntungan dalam
memperbaiki angka kelengkapan RM, memperbaiki arus
informasi kepada bagian keuangan, memperbaiki
kelancaran pembayaran.
Meningkatkan pemanfaatan sumber daya,
meningkatkan pelayanan dan pendokumentasian,
serta menurunkan angka RM yang tidak lengkap.
Sifat Dasar Pelaksanaan Analisis Berkas
Rekam Medis.
Lengkap
Meneliti kelengkapan data yang seharusnya tercatat di
dalam formulir rekam medis sesuai dengan kasus
penyakitnya.
Konsisten
Memperhatikan penulisan nama pasien, diagnosa, dll harus
konsisten sesuai dengan apa yang ditulis sesuai data yang
benar.
Rasional
Data rekam medis harus logis (masuk akal).
Relevan
Berkas Rekam Medis harus ditulis dengan benar,
disesuaikan dengan kasusnya.
Reasonable
Setiap tindakan yang tertulis harus berdasarkan alasan
yang dapat diterima mengapa suatu tindakan dilakukan
kepada pasien.
Responible
Berkas Rekam Medis harus ada kejelasan mengenai
Penanggung Jawab/Bubuhi tanda tangan Dokter
Referensi




Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur
Rekam Mrdis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: DEPKES RI
Hatta, Gemala R. 2010. Manajemen Informasi Kesehatan di
Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press
Huffman, EK. 1994. Health Information Mnagement
Physicians Record. Company Berwyn Iilnois
Wijaya, Lili. 2003. Materi Pelatihan Manajemen Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan Analisis Rekam Medis. Yogyakarta:
RS Bethesda
Download