Uploaded by User64845

MODUL IPA 1 - 2

advertisement
BAB
1
GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK
KOMPETENSI DASAR :
3.1 Memahami gejala alam biotik dan abiotic
4.1 Mengklasifikasikan gejala alam biotik dan abiotik
A. GEJALA ALAM BIOTIK
PENDAHULUAN
Perhatikan lingkungan di sekelilingmu! Mahluk hidup apa saja yang kamu
temukan ? Di lingkungan sekitar kalian pasti banyak jenis hewan dan tumbuhan.
Saat kalian ke kebun kalian dapat menemukan berbagai jenis pohon, selain itu
kalian juga dapat menemukan berbagai jenis binatang seperti serngga, burung,
lalat, katak dan lain – lain. Berbagai mahluk hidup di lingkungan sekitar kita
termasuk ke dalam komponen biotik.
1) Ciri –Ciri Mahluk Hidup
a. Mahlukhidup membutuhkan nutrisi untuk menghasilkan energi dan
mengganti sel-sel rusak.
Berdasar cara memperoleh makanan (nutrisi) mahluk hidup
dibedakan menjadi autotroph ( dapat membuat makanna sendiri),
contohnya tumbuhan dan heterotrof (tidak dapat membuat makanan
sendiri) cotohnya hewan, bakteri, jamur.
Heterotrof dibedakan menjadi saprofit, parasit, herbivora, karnivora,
dan omnivore. Saprofit merupakan organisme yang memakan organisme
yang sudah mati dan membusuk. Contoh saprofit adalah jamur dan fungi.
Parasit adalah organisme yang memperoleh makanan dari organisme lain.
Berdasar tempat hidupnya parasite dibedakan menjadi ekoparait
(parasite yang hidup di luar tubuh inang) dan endoprasit (parasite yang
hidup di dalam tubuh inang)
b. Mahluk hidup bernafas (Respirasi) menghirup oksigen (O2) dan
menghasilkan karbondioksida (CO2)
c. Mahluk hidup bereprosuksi
Reproduksi pada mahluk hidup terjadi secara seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual melibatkan sel gamet yang dihasilkan organ
reproduksi. Reproduksi aseksual tanpa melibatkan sel gamet. Contohnya
amoeba membelah diri, tananman yang di stek.
d. Mahluk hidup tumbuh dan berkembang
Pertumbuhan tidak hanya terlihat dalam pertumbuhan pertambahan
ukuran dan massa yeyapi juga dalam kompleksitas dan perubahan
bentuk yang disebut perkembangan.
e. Mahluk hidup bergerak
f. Mahluk hidup peka terhadap rangsang
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
1
Kepekaan terhdap rangsang merupakan kemampuan mahluk hidup
merespon stimulus/rangsang.
g. Mahluk hidup mengeluarkan zat sisa (eksresi)
Sisa metabolism dikeluarakan melalui organ tubuh, urin diekluarkan dari
ginjal, keringat dikeluarkan dari kulit, gas CO2 dikeluarkan paru-paru,
getah empedu dikeluarkan oleh hati.
2) Keanekaragaman Mahluk Hidup
Di taman kamu dapat menemukan berbagai jenis tumbuhan seperti
mawar, anggrek, rumput dan berbagai jenis pohon. Kalian juga dapat
menemukan berbagai jenis hewan seperti serangga, katak, burung, dan
sebagainya.
Berbagai jenis mahluk hidup yang kalian temukan tersebut dapat dikatakan
sebagai keanekaragaman.
Keanekaragaman mahluk hidup dibedakan menjadi 3 tingkatan yaitu:
a. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
 Setiap lokasi dan kondisi yang berbeda akan dihuni mahluk hidup
yang berbeda pula
 Keanekaragaman mahluk hidup ekosistem pantai berbeda dengan
mahluk hidup ekosistem gurun, kutub atau hutan
 Adanya perbedaan ketinggian, suhu, kadar garam (salinitas)
menyebabkan perbedaan jenis mahluk hidup yang dapat hidup di
ekosistem tersebut.
 Contohnya, ikan air laut tidak dapat hidup di air tawar
 Variasi ini disebut Keanekaragaman tingkat ekosistem
b. Keanekaragaman Tingkat Spesies atau Jenis
 Keanekaragaman jenis dapat diamati pada famili primata
 Meskipun banyak persamaan, setiap anggota dalam famili primata
memiliki perbedaan yang jelas
 Perbedaan ada pada warna rambut, bentuk tubuh, jenis makanan,
ukuran tubuh
 Variasi ini memisahkan anggota pada famili primata menjadi
jenis/spesies yg berbeda
 Jenis primata : gorila, orang utan, lutung, owa dan simpanse
Berbagai jenis primata
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
2
c. Keanekaragaman Tingkat Gen
 Perhatikan teman-teman kalian! Adakah yang wajahnya sama persis?
 Kamu dan temanmu adalah sesama manusia. Tetapi tampilan fisik
kalian tidak ada yang sama persis
 Hal ini disebabkan gen yang berbeda pada tiap individu
 Variasi antara individu yang sejenis disebut keanekaragaman tingkat
gen
 Gen adalah suatu faktor yang mengatur ciri mahluk hidup dan
terdapat dalam sel mahluk hidup
Mawar memiliki warna yang beraneka ragam. Hal ini menunjukan
perbedaan gen pada individu yang sejenis
3) Keunikan Keanekaragaman Mahluk Hidup Di Indonesia
Flora dan fauna di Indonesia tidak hanya beranekaragam tetapi banyak juga
yang endemic. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia merupakan hewan
dan tumbuhan yang hanya ada di Indonesia dan tidak ada di negara lain
Hal ini terjadi karena banyak pulau terisolasi dalam jangka waktu yang lama
Sehingga terjadi evolusi lokal yang khas untuk pulau tersebut
Contoh hewan endemik Indonesia : komodo, harimau Sumatra, jalak Bali
putih, badak bercula satu.
Contoh tumbuhan endemik Indonesia : raflesia arnoldi, R. cilliata, R. contleyi
Bunga Raflesia Arnoldi
Komodo
4) Klasifikasi Mahluk Hidup
Klasifikasi mahluk hidup berarti mengelompokan mahluk hidup berdasar
persamaan dan perbedaannya. Klasifikasi ini bertujuan memudahkan
mempelajari mahluk hidup yang beraneka ragam, dan untuk mengetahui
hubungan kekerabatan antar mahluk hidup.
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
3
Salah satu klasifikasi, mahluk hidup digolongkan ke dalam kingdom
(kerajaan/dunia) yang berbeda terus mengalami perkembangan. Awalnya
mahluk hidup dibedakan menjadi 2 kingdom yaitu hewan (animalia) dan
tumbuhan (plantae). Setelah diciptakan mikroskop, berhasil diketahui adanya
mahluk hidup bersel satu, mahluk ini dikelompokan menjadi kingdom sendiri
disebut protista - 3 kingdom.
Pengamatan lebih lanjut menunjukan adanya mahluk hidup yang selnya tidak
memiliki membran inti dikenal dengan bakteri. Selanjutnya bakteri
dikelompokan tersendiri ke dalam kingdom monera - 4 kingdom.
Jamur dikeluarkan dari kingdom tumbuhan karena tidak dapat
berfotosintesis sendir, kemudian jamur dikelompokan dalam kingdom fungi 5 kingdom. Kingdom monera dipecah menjadi 2 yaitu eubacteria dan
archaebacteria, karena adanya perbedaan struktur dinding sel dan DNA
pada kedua keompok mahluk hidup tersebut. - 6 kingdom
Perkembangan klasifikasi mahluk hidup, dapat digambarkan pada
tabel dibawah ini. Sampai saat ini ada enam kingdom dalam klasifikasi
mahluk hidup.
5) Manfaat Mahluk Hidup bagi Manusia
Mahluk hidup yang beranekaragam bermanfaat bagi manuisa diantaranya :
a. Sebagai sumber bahan pangan, papan, dan obat
b. Sebagai sumber pendapatan Negara (devisa)
Keanekaragaman hayati dapat menjadi sumber devisa, misalnya kayu
gaharu, kayu cendana, karet, the, kopi, rempah, dll dapat di ekspor
sebagai bahan baku industry.
c. Sebagai sumber plasma nutfah
Plasma nutfah adalah sifat unggul yang ada pada mahluk hidup. Mahluk
hidup yan ada disekelilng kita harus dijaga kelestariannya.
d. Manfaat ekologi
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat
penting. Hutan hujan tropis memiliki peran yang penting bagi bumi, antara
lain sebagai sumber oksigen serta penyerap karbon dioksida yang berarti
dapat mengurangi polusi dan mencegah pemanasan global. Hutan hujan
tropis juga menjaga ketsabilan iklim dunia.
e. Manfaat keilmuan
Keanekaragaman mahluk hidup merupakan sumber ilmu yang terud
dipelajari
f. Manfaat keindahan
Mahluk hidup yang beranekaragam menambahkan keindahan alam.
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
4
6) Pengaruh Manusia Terhadap Keanekaragaman Mahluk Hidup
a) Kegiatan Manusia Yang Merusak Keanekaragaman
 Perburuan, sekarang ini perburuan bukan untuk dimakan tetapi untuk
diambil bagian tubuh yang bernilai seni atau dipercaya mamapu
mengobati penyakit tertentu.
 Penangkapan ikan yang merusak lingkungan adalah penangkapan
ikan yang menggunakan jaring rapat (pukat harimau) dan bahan
peladak. Penangkapan ikan dengan metode ini dapat mengancam
keberlangsungan hidup ikan-ikan kecil.
 Pertanian monokultur, menanam tanaman sejenis pada lahan
pertanian misalnya padi, tebu, jagung. Tanaman yang tumbuh adalah
tanaman yg dinginkan petani, tanaman lain akan disingkirkan. Hal ini
mengurangi keanekaragaman mahluk hidup
 Penggunaan pestisida berlebihan tidak hanya membunuh serangga
pengganggu tetapi juga dapat membunuh serangga lainnya yang
bermanfaat seperti lebah dan kumbang.
 Eutrofikasi, penggunaan pupuk pada lahan pertanian yang hanyut ke
sungai menjadikan perairan kaya nutrisi. Hal ini memicu terjadinya
ledakan jumlah alga. Alga yang membusuk akan diuraikan bakteri.
Untuk membusukan alga, bakteri membutuhkan oksigen. Peningkatan
alga akan menyebabkan kebutuhan oksigen bakteri juga naik.
Sehingga kadar oksigen perairan berkurang, efeknya hewan-hewan di
air dapat mati karena kekurangan oksigen.
b) Kegiatan Manusia Yang Memperbaiki dan Menjaga Keanekaragaman
 Reboisasi
Penghijauan dapat memperbaiki keanekaragaman mahluk hidup. Baik
dilaksanakan disemua tempat terutama di daerah perkotaan.
 Pemuliaan Tanaman
Pemuliaan adalah usaha mambuat varietas unggul dg perkawinan
silang, sehingga menambah keanekaragaman gen
 Pelestarian in situ
Merupakan pelestarian di dalam habitat aslinya. Contoh : taman
nasional komodo untuk melestarikan komodo.
 Pelestarian ex situ
Merupakan pelestarian di luar habitat aslinya, misalnya penangkaran
hewan di kebun binatang.
B. GEJALA ALAM ABIOTIK
Pernahkah kalian memperhatikan berbagai kejadian di lingkungan
sekitar? Katakanlah ikan yang bernapas di dalam kolam, anak
kucing yang baru saja dilahirkan, atau hujan serta banjir yang
terjadi di sejumlah daerah. Semua ini adalah bagian dari gejala
alam biotik dan abiotik. Bedanya apa?
Gejala alam abiotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang
timbul akibat interaksi antar komponen abiotik dalam ekosistem.
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
5
1) Faktor-Faktor Abiotik
a. Tanah
Tanah juga salah satu unsur abiotik yang sangat penting bagi kehidupan
manusia
b. Batuan
Hasil dari pelapukan ini merupakan asal dari batuan sedimen dan tanah.
c. Air
Air merupakan salah satu unsure abiotik yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. Air merupakan senyawa yang tersusun dari unsur Hidrogen dan
Oksigen
d. Cuaca
Cuaca mengacu pada kondisi lapisan udara di suatu daerah dalam
jangka waktu yang relatf pendek
e. Iklim
Iklim merupakan cuaca yang dialami sepanjang satu masa di suatu
tempat.
2) Gejala Alam Abiotik
Gejala alam abiotik merupakan gejala-gejala yang dimiliki oleh obyek
yang tidak mempunyai sifat hidup, Contoh komponen abiotik adalah air,
udara, tanah dan sinar matahari. Komponen biotik dan abiotik saling
berinteraksi sehingga memunculkan gejala alam memunculkan fenomenafenomena alam. Beberapa gejala alam abiotic diantaranya :
Gunung Meletus
Banjir
Petir
Angin Puting Beliung
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
6
MARI BERTUGAS !
Jawanlah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan keanekaragaman mahluk hidup tingkat gen yang ada di sekitar
lingkungan kalian!
2. Jelaskan mengapa jamur tidak lagi masuk kingdom plantae atau
tumbuhan!
3. Jelaskan kegiatan yang dapat mengurangi keanekaragaman mahluk hidup!
4. Jealskan manfaat mahluk hidup kaitannya dengan ekologi!
5. Apa yang dimaksud eutrofikasi? Mengapa eutrofikasi dapat mengurangi
keanekaragaman mahluk hidup!
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
7
BAB
2
MITIGASI BENCANA ALAM
KOMPETENSI DASAR :
3.2 Menerapkan prosedur Bencana Alam
4.2 Melakukan simulasi mitigasi bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar
A. BENCANA DAN MITIGASI BENCANA
Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam. Wilayah
Indonesia dilalui dua jalur pegunungan aktif dunia mengakibatkan Indonesia
memiliki ratusan gunung api .
Wilayah Indonesia juga berada diatas tiga lempeng aktif bumi, sehingga
sangat rentan terjadinya gempa bumi akibat tumbukan dan pergeseran
lempeng-lempeng bumi tersebut.
Selain itu Indonesia dikelilingi oleh samudra hindia dan samudra pasifik
memberikan ancaman tsunami setiap saat bisa saja terjadi. Tidak hanya itu,
indonesia juga memiliki potensi bencana alam musiman akibat campur tangan
manusia, seperti banjir saat musim hujan dan kebakaran hutan kala musim
kemarau.
Saatnya kita lebih tanggap pada bencana yang mungin terjadi. Jika tidak
mampu mengelak terhadap bahaya yang mengintai setiap waktu, setidaknya
kita bisa menghindari akibat terburuk dari segala potensi bencana alam yang
ada di Indonesia.
1) Bencana Alam
Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan masyarakat yang disebabkan faktor alam maupun non alam
termasuk manusia sehingga mengakibatkan kerugian harta benda, dampak
psikologis, korban jiwa dan kerusakan lingkungan.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa yang
disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami, angin topan.
2) Mitigasi Bencana
Mitigasi merupakan tindakan-tindakan untuk mengurangi dampak suatu
bencana baik melalui pembangunan infrastruktur maupun memberikan kesadaran
dan kemampuan dalam menghadapi bencana.
Usaha mitigasi dapat berupa prabencana yaitu kesiapsiagaan menghadapi
bencana, saat bencana mencakup tindakan pertama yang harus dilakukan
saat bencana, dan pasca bencana berupa usaha menyelamatkan korban
dan harta benda yang masih tersisa.
Tujuan Mitigasi Bencana
a. Menimalisir risiko dan dampak yang mungkin terjadi karena suatu
bencana, seperti korba jiwa, luka-luka, kerugian ekonomi, dan
kerusakan sumber daya alam.
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
8
b. Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat pemetaan
maupun perencanaan pembangunan di suatu tempat
c. Membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat
tentang risiko bencana, dan dampak bencana.
Kegiatan dalam Mitigasi
Kegiatan dalam mitigasi dapat berupa :
a. Mengenalkan dan memantau risiko bencana
b. Merencanakan partisipasi penanggulangan bencana
c. Memberikan kesadaran bencana pada masyarakat
d. Melakukan upaya fisik, non-fisik, serta mengatur penanggulangan
bencana
e. Mengidentifikasi dan pengenalan sumber ancaman bencana
f. Memantau pengelolaan sumber daya alam
g. Memantau penggunakan teknologi tinggi
h. Mengawasi pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan
hidup
Pengetahuan tentang mitigasi bencana sangatlah penting dan perlu
dilakukan mengingat lokasi Indonesia yang berada di zona rawan bencana
alam, setiap wilayah memiliki tantangan dan resiko yang beragam. Misalnya,
beberapa daerah sangat sering mengalami gempa bumi, sedangkan daerah
lainnya lebih terancam dengan tanah longsor. Dengan adanya pemetaan dan
kesadaran yang baik dalam tiap daerah, tentunya masyarakat bisa lebih siaga
dengan potensi ancaman
yang mungkin muncul sehingga mampu
meminimalisir kerugian yang diakibatkan bencana tersebut.
Mari Bertugas!
Carilah berita terbaru tentang bencana alam yang terjadi di wilayah
Indonesia. Identifikasi faktor yang menyebakan bencana tersebut
terjadi, serta cantumkan akibat dan korban yang ditimbulkan dari
bencana alam tersebut.
Usahakan setiap judul yang dibahas bervariasi, Kerjakan secara
berkelompok dan lanjutkan dengan saling bertukar
informasi
dengan kelompok lain agar lebih seru!
B. MITIGASI BENCANA BANJIR
Banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air yang
berlebihan merendam suatu daratan. Banjir merupakan jenis bencana alam
yang sangat sering dihadapi oleh berbagai wilayah di indonesia. Bahkan di
beberapa daerah dengan curah hujan yang tinggi, bencana banjir seakan
menjadi rutinitas setiap musim penghujan tiba. banjir yang terjadi bisa jadi
berupa genangan air yang tenang atau banjir bandang yang bersifat merusak
karena arus yang deras.
Banjir di perkotaan sebagian besar akan menimbulkankerusakan pada
sarana dan prasarana pemukiman warga. Lain hal nya jika bencana ini terjadi di
pedesaan, yang pada umumnya akan menyebabkan terendamnya lahan
pertanian dan ladang milik masyarakat. Dampak lainnya pada saat air banjir
telah surut, material yang terbawa banjir seperti lumpur dan sampah akan
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
9
mengakibatkan kerusakan pada tanaman, perumahan serta timbulnya wabah
penyakit.
1) Jenis – Jenis Banjir
a. Banjir air
Merupakan kategori banjir yang paling sering terjadi Bencana ini
disebabkan oleh meluapnya air sungai, danau, atau selokan akibat hujan
deras sehingga air akan menggenangi daratan di sekitarnya. Luapan air
hujan ini seringkali disebabkan oleh tersumbatnya saluran air oleh
sampah yang dibuang seenaknya oleh warga. Selain itu, banjir air ini
juga disebabkan minimnya daerah resapan air karena buruknya tata
ruang kota dan pembangunan.
b. Banjir bandang
Jenis banjir yang satu ini tidak hanya mengandung air, namun juga
mengangkut lumpur dan berbagai material lainnya dalam arus deras
sehingga dapat menyebabkan
kerusakan yang sangat besar dan
berbahaya. Seringkali banjir bandang juga disertai dengan terbawanya
bongkahan batu besar yang menghancurkan pemukiman masyarakat.
Banjir bandang umumnya terjadi di daerah pegunungan. Bencana alam
ini menyerupai tanah longsor disertai air yang volumenya sangat besar.
c. Banjir Rob
Terjadinya banjir rob atau yang disebut banjir genangan disebabkan oleh
pasang air laut. Bencana ini hanya terjadi di daerah pesisir pantai atau di
daerah yang permukaannya lebih rendah daripada permukaan air laut.
Warna air bencana alam ini umumnya lebih jernih daripada air banjir
yang biasanya terjadi.
2) Dampak Bencana Banjir
Banjir membawa dampak secara langsung maupun tidak langsung bagi
manusia maupun lingkungan.
a. Rusaknya Sarana dan Prasarana
b. Kerugian Harta Benda
c. Mengganggu Aktivitas Sehari-Hari
d. Timbulnya Berbagai Jenis Penyakit
e. Mengakibatkan Adanya Korban Jiwa
3) Mitigasi Bencana Banjir
a. Prabencana (Upaya Pencegahan)
Hal yang perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya bencana :
 Membangun tembok pertahanan dan tanggul sepajang aliran sungai
yang rawan banjir
 Membersihkan sungai dan pembuatan sudetan Membuat Mapping
daerah rawan banjir
 Mengadakan Simulasi Evakuasi saat terjadi banjir
 Mengadakan pelestarian hutan dan bakau Membuat banyak daerah
resapan air
 Tidak membuang sampah di sungai, danau, dan aliran air
b. Saat Bencana
Saat terjadi bencana perlu kesiapsiagaan menghadapinya, hal yang
harus dilakukan adalah :
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
10


Tidak panik dan tetap mengikuti perkembangan cuaca
Menyelamatkan berkas dan harta benda ke tempat aman
Menghindari penggunaan arus listrik
 Menyelamatkan diri ke tempat yang aman/ lebih tinggi
 Apabila terjebak dalam bangunan, sebisa mungkin berpegangan
pada benda terapung
c. Pasca Bencana
Jika banjir telah selesai, hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
 Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan yang terkena banjir dari
endapan lumpur dan sampah
 Menghindari wilayah yang sudah rusak seperti bangunan yang sudah
tidak layak pakai.
 Melakukan kaporitasi sumur gali
 Memeriksa ketersediaan air bersih, dan bijak
dalam
menggunakannya
 Memperbaiki jamban dan saluran pembuangan air limbah
 Melakukan cek kesehatan, terutama terhadap potensi penyakit kulit
dan perut
 Tetap berhati hati dalam menggunakan kabel atau listrik, sebaiknya
juga dihindari terlebih dahulu
C. MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR
Tanah longsor merupkan bentuk gerakan tanah yang muncul pada suatu
bukut, tebing, lereng ataupun tempat lebih tinggi menuju dataran lembah yang
lebih rendah dengan ceppat dan cakupan luas. Bencana ini biasanya sering
terjadi di daerah pegunungan, bukit, lereng yang curam, bahkan juga di lahan
pertanian dan perkebunan yang berposisi miring.
Bencana tanah longsor ini sangat sering dijumpai dibeberapa wilayah di
Indonesia, terutama saat musim penghujan. meskipun demikian, penyebab
terjadinya tanah longsor bisa bermacam-macam. Beberapa contoh penyebab
utama yang sering memicu terjadinya tanah longsor antara lain:
a. Erosi tanah
Erosi tanah bisa disebabkan karena adanya terjangan deras dari air, baik air
hujan, aliran sungai, mupun ombak dari lautan. Erosi ini akan memicu
adanya penggerusan kaki lereng sehingga terus bertambah curam. Ketika
ini dibiarkan terus menerus maka hal ini bisa menyebabkan tanah longsor,
karena tidak ada penopang yang kuat di bagian kaki lerengnya.
b. Penebangan hutan dan lahan pertanian di lereng
Penebangan hutan dan pembukaan lahan pertanian di lereng gunung
merupakan salah sat penyebab utama terjadinya tanah longsor. Pepohonan
yang berfungsi sebagai penahan dan penyimpan air hujan banyak ditebang
untuk lahan pertanian warga, sehingga saat hujan lebat air akan mengalir
deras ke lereng dan menimbulkan potensi longsor.
c. Gempa bumi
Peristiwa tanah longsor juga bisa jadi karena adanya guncangan gempa
bumi, hal ini disebabkan kondisi tanah yang rapuh dan terletak di daerah
miring. Adanya beban yang berlebihan permukaan tanah juga akan memicu
tanah mudah mengalami longsor saat terjadi gempa. Contoh beban yang
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
11
dapat memicu terjadinya tanah longsor adalah banyaknya bangunan di
lereng dan kendaraan yang berlalu lalang di tikungan lembah.
d. Gunung meletus
Gunung meletus dapat menimbulkan getaran dahsyat
yang memicu
terjadinya tanah longsor. Selain itu, gunung meletus selalu mengeluarkan
material- material seperti debu dan juga lahar dingin. Apabila materialmaterial ini
bertumpuk terlalu berat maka ada kemungkinan tanah
menopang beban terlampau berat sehingga menyebabkan terjadinya tanah
longsor.
e. Tumpukan Sampah
Tumpukan sampah yang telah menggunung juga dapat menyebabkan tanah
longsor. Hal ini terjadi apabila tumpukan sampah tersebut ditambah dengan
hujan deras, maka dapat mengakibatkan longsornya gunungan sampah
beserta tanah yang telah melapuk di bawah sampah tersebut.
f. Longsoran Lama
Tanah yang sudah pernah mengalami longsor sebelumnya (longsoran lama)
akan sangat rawan terkena longsor lagi. Maka dari itulah hendaknya
dihindari lokasi yang merupakan bekas longsoran untuk pembangunan
gedung dan permukiman.
1) Jenis-Jenis Tanah Longsor
Jika diperhatikan, peristiwa tanah longsor yang terjadi karena banyak
faktor pemicu juga menunjukkan beberapa jenis tanah longsor. Di alam,
sering terjadi tanah longsor yang merupakan gabungan dari beberapa jenis
tanah longsor. Beberapa jenis yang perlu kita ketahui antara lain;
1. Runtuhan (Falls)
Longsor runtuhan sering terjadi pada bukit
yang terjal dan mempunyai tebing atau lereng
yang curam. Hal ini akan menjadi sangat
berbahaya ketika dibawah tebing atau lereng
ini terdapat pemukiman masyarakat, karena
material yang jatuh biasa berupa batuan
besar yang dapat menimbulkan kerusakan
benda yang dijatuhinya.
2. Robohan (Topples)
Robohan biasanya terjadi pada lereng batuan
yang sangat terjal sampai
tegak yang
mempunyai bidang-bidang ketidakmenerusan
yang relatif vertikal. G e r a k a n b a t u a n l
o n g s o r y a n g ditimbulkan berupa
mengguling hingga roboh yang berakibat
batuan lepas dari
permukaan lerengnya.
Faktor utama yang menyebabkan robohan
biasanya adanya air yang mengisi retakan.
3. Sebaran (Spreads)
Longsoran yang merupakan kombinasi dari
meluasnya massa tanah dan turunnya massa
batuan terpecah-pecah ke dalam material
lunak di bawahnya.
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
12
4. Aliran (Flows)
Merupakan gerakan hancuran material ke
bawah lereng dan mengalir berbentuk cairan
kental. Longsor jenis ini sering terjadi dalam
bidang geser realif sempit. Aliran tersebut
juga membawa berbagai macam partikel
tanah, bebatuan besar, kayu-kayuan, dan
ranting.
5. Longsoran (Slides)
L o n g s o r a n ( s l i d e ) a d a l a h
pergerakan tanah di lereng yang diakibatkan
oleh terjadinya kegagalan
geser, di
sepanjang satu atau lebih bidang longsor.
Longsoran ini terjadi
akibat hilangnya
keseimbangan massa
tanah dan batuan
karena faktor g e o l o g i s , s i f a t t a n a h ,
g e m p a , kandungan air, dan aktifitas
manusia
Dengan diketahui berbagai jenis potensi bencana tanah longsor yang
ada, maka diharapkan peran serta setiap orang untuk sadar dan tanggap
pada keadaan alam di lingkungannya. Hal ini penting karena kita tahu
bahwa penyebab terjadinya tanah longsor bukan hanya kondisi alam seperti
sifat batuan (geologi) dan kemiringan lereng, namun juga terdapat peran
campur tangan manusia yang kurang bijak dalam mengelola tata guna lahan.
Kemiringan lahan juga berpotensi menyebabkan tanah longsor, berikut
pembagian tanah berdasarfkan kemiringan lahan :
a. 0 -2 derajat atau 0% - 2% adalah kemiringan lereng datar.
b. 2 - 4 derajat atau 2% - 7% adalah kemiringan lereng landai.
c. 4 - 8 derajat atau 7% - 15% adalah kemiringan lereng miring.
d. 8 - 16 derajat atau 15% - 30% adalah kemiringan lereng agak curam.
e. 16 - 35 derajat atau 30% - 70% adalah kemiringan lereng curam.
f. 35 - 55 derajat atau 70% - 140% adalah kemiringan lereng sangat curam.
g. >55 derajat atau >140% kemiringan lereng terjal.
Wilayah dengan kemiringan lereng antara 0% hingga 15% akan stabil
terhadap kemungkinan longsor, sedangkan di atas (> 15%) potensi
untuk terjadi longsor pada kawasan rawan gempa bumi akan semakin
besar.
Gambar zonasi wilayah rawan longsor di Indonesia, sumber: BNPB
: rawan
: sedang
: rendah
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
13
2) Dampak Bencana Tanah Longsor
Dengan berbagai ancaman tanah longsor yang tampak nyata, perlu kita
sadari bahwa potensi bencana ini sangat berbahaya bagi kehidupan
manusai dan lingkungan. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan dari
bencan tanah longsor, antara lain :
a. Korban Jiwa
b. Mengganggu aktifitas dan perekonomian
c. Rusaknya berbagai Insfratuktur
d. Harga tanah menurun
Mari Bertugas!
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut 274
kabupaten/kota di seluruh Indonesia berada di daerah yang rawan
longsor, termasuk Kabupaten Banjarnegara. Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas BNPB pernah mengatakan harusnya daerahdaerah seperti itu tidak boleh untuk pemukiman, karena bencana
longsor hanya akan menjadi bom waktu saat musim penghujan.
Coba berikan tanggapanmu terkait hal ini, apakah yang perlu
dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan banyaknya
korban jiwa jika terjadi longsor pada kawasan tersebut?
3) Mitigasi Bencana Tanah Longsor
a. Prabencana (Upaya Penanggulangan)
 Melakukan pemetaan guna mengenali daerah yang rawan terjadinya
tanah longsor.
 Tidak membangun pemukiman atau fasilitas di daerah yang rawan
longsor
 Melakukan penghijauan dengan tanaman akar yang kuat, juga dalam
dan jarak tanam yang tepat guna menahan air
 Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan
 Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara
cepat kedalam tanah
 Tidak memotong tebing secara tegak lurus
 Melakukan berbagai macam tindakan sosialisasi terkait bahaya dan
potensi tanah longsor
b. Saat Bencana
 Saat musim hujan, tetap waspada karena sering sekali tanah longsor
terjadi malam hari, usahakan membuat jadwal piket untuk memantau
lingkungan
 Apabila hujan turun dengan lebat dan mulai terdengar gemuruh yang
tidak biasa, segera menjauh dari lokasi yang paling dasar
 Segera menuju ke tempat evakuasi yang telah direncanakan
sebelumnya
 Amankan peralatan yang mudah di amankan, tidak usah
memaksakan mengamankan peralatan yang berat dan merepotkan
 Jangan panik dan tetap waspada dan berhati-hati saat berjalan,
karena kondisi tanah pijakan bisa jadi masih sangat labil
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
14
c. Pasca Bencana
 Tetap siaga dan terus mencari informasi terkait wilayah yang tertimpa
longsoran, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya longsor susulan
 Melakukan penyelamatan dan pertolongan kepada korban yang
terkenca bencana tanah longsor, termasuk juga upaya pemulihan
psikis korban trauma
 Cari tempat aman, jauhi kawasan bekas tanah longsor karena sering
ada indikasi tanah longsor susulan
 Melaporkan kerusakan yang ditimbulkan kepada petugas
 Menahan diri untuk tidak kembali ke rumah atau menyelamatkan
barang sebelum keadaan dipastikan aman.
D. MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan
oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api atau
runtuhan batuan. Sebagai negeri yang berada di zona rawan gempa, Indonesia
sangat sering terjadi gempa baik dalam skala kecil, sedang maupun besar.
Bahkan, jika kita lebih jeli maka kita akan tau bahwa gempa bumi di Indonesia
berlangsung setiap saat dari berbagai wilayah.
Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan 3 lempeng utama
dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik menjadi penyebab utama
banyaknya ancaman gempa bumi di Indonesia. Lempeng Eurasia dan Australia
bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau
Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan berbelok ke arah
utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Sementara itu, antara lempeng
Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sedangkan
pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi.
1) Jenis-Jenis Gempa Bumi
a. Gempa Tektonik
Merupakan gempa bumi yang terjadi akibat peristiwa pergerakan atau
patahan lapisan kulit bumi, sehingga
terjadi pemindahan atau
pergeseran mendadak yang menimbulkan getaran di permukaan bumi.
Gempa tektonik terjadi di wilayah yang luas dan sangat berbahaya
karena gerakannya cepat dan kuat, sehingga sering menimbulkan
kerusakan parah pada bangunan. Contoh beberapa gempa tektonik yang
terjadi di Indonesia antara lain gempa di Flores 1992, Nabire 2004, Alor
2004, dan di Samudra Hindia yang lebih dikenal sebagai Gempa Aceh
2004.
b. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah getaran di permukaan bumi yang disebabkan
oleh aktifitas gunung api, atau juga karena keluarnya magma dari dapur
magma. Getaran gempa vulkanik terbatas di tubuh gunung api dan di
daerah sekitarnya. Bahaya yang ditimbulkan adalah bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh letusan gunung vulkanik, seperti batubatuan, debu,
lahar, dan gas beracun. Bila vulkanik berada di laut maka dapat
menimbulkan gelombang pasang dan tsunami seperti Gunung Krakatau.
Lokasi atau daerah yang berpotensi mengalami gempa vulkanik terdapat
di seluruh gunung api di Indonesia.
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
15
c. Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau terban adalah getaran yang
dirasakan di
permukaan bumi akibat adanya tanah longsor, runtuhan gua, atau
runtuhan lubang pertambangan. Meskipun akibat gempa ini hanya
bersifat lokal, namun juga dapat menimbulkan kematian bagi manusia
yang tertimbun dan merusak bangunan di sekitarnya.
2) Dampak Bencana Gempa Bumi
Meskipun kita ketahui jika gempa bumi sangat sering terjadi, secara umum
gempa berkekuatan besarlah yang secara nyata menimbulkan banyak
kerugian bagi aktifitas manusia. Berikut ini adalah beberapa kerugian yang
diakibatkan oleh gempa bumi:
a. Kerusakan pada bangunan
b. Jatuhnya korban jiwa dan luka-luka
c. Memicu terjadinya Tsunami
d. Memicu terjadinya Tanah longsor
e. Kerusakan lingkungan
Mari Bertugas!
Charles Richter mengembangkan skala untuk
mengukur kekuatan gempa bumi pada tahun
1935 yang dikenal sebagai
Skala Richter.
Sejauh ini besarnya gempa yang terekam
adalah <13 SR (Skala Richter).
Coba jelaskan urutan besarnya kekuatangempa
dalam
Skala
Richter
dan
bagaimana
kemungkinan efeknya jika hal itu terjadi? Kamu
boleh membentuk kelompok dan berdiskusi
aktif untuk membahas hal ini!
Charles richter
3) Mitigasi Bencana Gempa Bumi
a. Prabencana (Upaya Penanggulangan)I
 Menentukan tempat berlindung yang aman sebagai antisipasi jika
terjadi gempa bumi, seperti kolong meja atau kolong tempat tidur
 Menyiapkan tas ransel yang berisi barang-barang darurat, seperti
lampu senter, air minum, kotak P3K berisi obat, plester, dan radio
 Mengencangkan mebel yang mudah rubuh, langit-langit atau dinding
dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup
 Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit terdekat
 Melakukan sosialisasi tentang tata cara mempersiapkan diri
menghadapi gempa
 Melakukan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan struktur
bangunan tahan gempa
b. Saat BencanaI
 Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan rumah
segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
 Jika berada di dalam ruangan, pastikan tetap berlindung di bawah
kolong meja/ tempat tidur dan tetap tenang.
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
16

Tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung sebelum gempa
benar-benar reda
 Matikan api kompor dan alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan
timbulnya api
 Jika sedang di jalan raya, berhatihatilah terhadap papan reklame,
tiang listrik, kabel listrik, pecahan kaca, atau benda yang berjatuhan
dari atas gedung.
 Jika sedang menyetir kendaraan, jangan mengerem mendadak.
Hindari berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan
tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan
 Jika berada di luar ruangan/rumah, menjauh dan carilah tempat yang
bebas dari bangunan, pohoh, atau dinding
 Jika berada di sekitar laut, segera cari tempat yang lebih tinggi dan
lebih aman
c. Pasca Bencana
 Tetap siaga dan terus mencari informasi terkait wilayah yang terjadi
gempa, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya gempa susulan
 Periksa aliran/pipa gas untuk mengecek kebocoran, jika berbau gas
tutup sumbernya, dan jangan menyalakan api
 Tetap gunakan alas kaki agar kaki terhindar dari pecahan
 -pecahan yang membahayakan
 Melaporkan kepada petugas jika mendengar suara atau tanda orang
yang tertimbun reruntuhan
 Menahan diri untuk tidak kembali ke rumah atau menyelamatkan
barang sebelum keadaan dipastikan aman
E. MITIGASI BENCANA GUNUNG MELETUS
Gunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi
tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan
bumi. Indonesia merupakan negara dengan 127 gunungapi aktif, atau sekitar 13%
gunungapi aktif di dunia. Sekitar 60% dari jumlah tersebut berpotensi bahaya
cukup besar bagi penduduk yang ada di dekatnya, sehingga perlu adanya
perhatian da kewaspadaan pada hal ini.
Persebaran gunung api di Indonesia
Sumber : http://pirba.hrdp-network.com, 2011
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
17
Gunung api di Indonesia menunjukkan tingkat letusan yang tinggi,
dicirikan dengan material lepas yang dominan dibandingkan dengan seluruh
material vulkanik yang keluar. Secara umum tipe erupsi yang terjadi di Gunung
api di Indonesia memiliki beberapa tipe, yakni tipe Hawai, tipe Stromboli, tipe
Vulkano, dan tipe Plini.
1. Jenis-Jenis Erupsi Gunung Berapi
Berikut ini adalah penjelasan singkat terkait beberapa tipe erupsi gunung api
yang sering terjadi di Indonesia:
a. Erupsi Tipe Hawai
Umumnya berupa semburan lava pijar dan leleran lava secara simultan,
terjadi pada celah atau kepundan sederhana. Contoh erupsi ini terjadi di
gunung Batur tahun 1962.
b. Erupsi Tipe Stromboli
Tipe erupsi yang mirip dengan erupsi hawai, hanya saja semburan lava
pijar dari magma yang dangkal. Letusan juga sering terjadi dalam terjadi
setiap beberapa waktu sekali. Contohnya adalah erupsi Gunung raung di
Bali dan erupsi yang selama ini terjadi di Anak Krakatau, Selat Sunda.
c. Erupsi Tipe Vulkano
Merupakan erupsi magmatis yang melontarkan bom- bom vulkanik di
sekitar kawah dan sering disertai bom kerak. Material yang dierupsikan
tidak hanya berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan
samping yang cukup dahsyat. Sebagian besar gunungapi di Indonesia
mempunyai tipe erusi Vulkano seperti gunung Merapi di Jawa Tengah
dan gunung Semeru di Jawa Timur.
d. Erupsi Tipe Plini
Merupakan erupsi sangat ekslposif dari magma yang sangat berbahaya.
Letusan ini disertai ledakan yang sangat dasyat dan dapat merusak
lingkunganMaterial yang dierupsikan. Salah satu contoh erbaik adalah
letusan Krakatau pada tahun 1883 yang memberikan efek pada iklim
dunia. Contoh lain dari dahsyatnya tipe letusan ini
Dalam peristiwa gunung meletus, gunung berapi mengeluarkan banyak
material dan zat yang berbahaya bagi menusia, beberpa contoh material
berbahaya tersebut adalah:
a. Awan panas dan guguran abu
Awan panas dan guguran abu di lereng gunungapi sudah merupakan
karakter dari letusan berbahaya yang dapat dengan cepat meluas daerah
lembah. Suhu awan- panas di bagian dalam sangat tinggi, sementara di
bagian tepi lebihcepat mendingin. Aliran awan panas mampu
menghanguskan apapun yang dilewatinya, sementara guguran abu juga
berbahaya bagi manusia dan hewan.
b. Lava
Magma yang bergerak mencapai permukaan bumi disebut lava. Lava
kemudian membeku saat kontak dengan udara atau air. Suhu lava bisa
mencapai lebih dari 1.000 derajat celcius.
c. Lahar
Gunung api yang meletus juga mungkin menimbulkan lahar panas dan lahar
dingin. Lahar panas merupakan endapan sekitar lubang kepundan gunung
api bercampur dengan air panas dari dalam kawah, yang kemudian
meluncur dan membawa batu-batu besar dan menimbun daerah di
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
18
sekitarnya. Sedangkan lahar dingin yaitu bercampurnya lahar dengan air
hujan lebat yang meluncur mengangkut batuan besar dan menimbn daerah
yang dialirinya.
d. Longsoran pasir dan batu
Kerucut gunungapi muda mempunyai struktur labil sehingga mudah longsor
dan membentuk rombakan di kaki lereng. Gunung api yang mengeluarkan
batu dari dalam perut bumi juga membawa longsoran yang menruni gunung
ini juga membawa batu-batu berbagai ukuran yang siap menerjang apapun
di kaki gunung.
2. Mitigasi Bencana Gunung Meletus
a. Prabencana (Upaya Penanggulangan)

Pemetaan kawasan rawan bencana gunungapi, peta zona risiko bahaya
gunung api, serta daerah evakuasi

Memantau informasi dari Pos Pengamatan gunung api. Pos
pengamatan
gunung
api
biasanya
mengkomunikasikan
perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi
 Mengetahui jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan
bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama)
sebagai upaya antisipasi
 Menyiapkan tas ransel yang berisi barang-barang darurat, seperti
lampu senter, air minum, kotak P3K berisi obat, plester, dan radio
 Melakukan sosialisasi tentang tata cara mempersiapkan diri menghadapi
ancaman letusan gunung berapi
 Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk
membangun budaya aman dan ketahanan terhadap bencana letusan
gunung api.
b. Saat Bencana

Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika mulai terjadi gemuruh dan
hujan abu, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat bersama
keluarga

Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran
sungai kering dan daerah aliran lahar.
 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan
panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
 Lindungi mata dari debu dengan apapun, seperti kaca mata renang
atau apapun. Gunakan juga masker untuk
melindungi hidung
menghirup debu dan abu vulkanik.
 Saat memilih alat penerangan, pilihlah lampu senter. Jangan gunakan
api, lilin, atau yang mengandung gas
 Tetap tenang dan sigap dalam menyelamatkan diri maupun keluarga.
Abaikan barang-barang dalam rumah yang sekiranya menyulitkan
dalam proses evakuasi.
c. Pasca Bencana
 Tetap siaga dan terus mencari informasi terkait status gunung api,
sehingga dapat mengantisipasi terjadinya letusan susulan
 Menahan diri untuk tidak kembali ke rumah atau menyelamatkan
barang sebelum keadaan dipastikan aman
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
19




Apabila kondisi memungkinkan, bersihkan atap dari timbunan abu
karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
Tetap kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju
lengan panjang, celana panjang, sarung tangan, sepatu, topi dan
lainnya.
Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
setelah menangani apa saja yang telah tercemar oleh abu vulkanik.
Bila hendak memasak air untuk makanan maupun minum, rebus
dahulu kurang lebih selama 7 menit
Mari Bertugas!
Pernahkah kalian mendengar tentang status gunung berapi melalui
berita? Istilah “siaga”, “waspada” menunjukan tingkat keaktifan
gunung api tersebut. Status keaktifan gunung api dibagi menjadi 4,
sebutkan dan jelaskan arti dari setiap status tersebut!
E. MITIGASI BENCANA TSUNAMI
Kata Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yakni Tsu berarti pelabuhan
dan Nami yang berarti gelombang. Tsunami merupakan bencana alam yang
berkaitan dengan gelombang lautan. Tsunami terjadi karena perpindahan
badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal
yang berlangsung dengan tiba- tiba. Gelombang tsunami merupakan jenis
gelombang yang dapat bergerak ke segala arah hingga mencapai jarak ribuan
kilometer. Daya kerusakan yang diakibatkan gelombang ini akan semakin kuat
apabila berada di daratan.
Apabila di lautan tinggi gelombang tsunami hanya sekitar 1 meter saja,
namun kecepatan yang dimiliki oleh gelombang ini bisa mencapai 500 hingga
1000 kilometer per jam. Karena cepatnya gelombang ini, kapal yang berada di
lautan seringkali tidak merasakan kehadirannya. Sebaliknya, ketika mendekati
pantai, kecepatan gelombang semakin menurun, hanya sekitar 35 hingga 50
kilometer per jam. Namun, tingginya gelombang akan semakin naik, hingga
mencapai 20 meter. Dengan begitu, maka gelombang tsunami dapat masuk ke
daratan hingga jarak puluhan kilometer dan merusak apapun yang dilewatinya.
1. Penyebab Tsunami
a. Gempa bumi bawah laut
Merupakan penyebab yang paling umum terjadinya tsunami, karena
gempa bumi bawah laut menimbulkan banyak getaran yang akan
mendorong timbulnya gelombang tsunami. Gempa bumi bawah laut yang
berpotensi
menimbulkan Tsunami dilihat dari kekuatan dan
kedalamannya, dimana semakin dangkal pusat gempa, maka akan
semakin besar kesempatan untuk terjadi tsunami karena getaran yang
ditimbulakn semakin besar.
b. Longsor Bawah Laut
masih berkaitan dengan gempa bumi yang terjadi di bawah laut,
longsoran yang terjadi di bawah laut juga dapt mendorong massa air
untuk membentuk gelombang tinggi menuju daratan.
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
20
c. Letusan Gunung Api
Penyebab terjadinya tsunami yang selanjutnya adalah terjadinya letusan
gunung api yang ada di daratan maupun di bawah laut. Jika letusan
Gunung api di darat, potensi tsunami datang karena adanya longsoran
dan muntahan material gunung api yang menimbulkan gelombanggelombang tinggi. Namun, jika letusan yang terjadi pada gunung bawah
laut, maka potensi Tsunami datang dari efek ledakan yang terjadi.
d. Jatuhnya Meteor atau Bom Atom
Potensi Tsunami juga datang karena jatuhnya benda berkekuatan besar
seperti meteor atau bom atom. Meskipun jarang sekali terjadi, adanya
potensi ini tetap menjadikan ancaman akan datangnya Tsunami.
2. Fenomena Tsunami
Fenomena yang terjadi sebelum Tsunami tersebut antara lain:
a. Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut
b. Surutnya air laut secara tiba-tiba
c. Perilaku aneh para binatang, seperti keluarnya kelelawar di siang hari,
burung-burung yang terbang
bergerombol (biasanya tidak), atau
banyaknya hewan yang berlarian menuju bukit.
d. Terdengar suara gemuruh dari arah laut
3. Mitigasi Bencana Tsunami
a. Prabencana (Upaya Penanggulangan)
 Pemetaan kawasan rawan bencana Tsunami dan dilengkapi dengan
zona evakuasi
 Memasang alat pendeteksi gelombang tinggi di tengah laut, dan
senantiasa merawatnya agar dapat berfugsi dengan baik
 Mengetahui jalur dan tempat pengungsian yang aman sebagai upaya
antisipasi jika terjadi Tsunami
 Menggunakan sosialisasi tentang pengetahuan, inovasi dan simulasi
untuk membangun budaya tanggap dan sigap menghadapi bencana.
b. Saat terjadi Bencana
 Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi gempa segera
menjauh dari bibir pantai dan menari tempat yang tinggi
 Jika tanda-tanda tsunami telah tampak nyata, peringatkan semua
orang untuk ikut menyelamatkan diri
 Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung tiggi (sekitar 3
lantai) yang konstruksinya kuat
 Jika gelombang tsunami telah datang menghanyutkan Anda, carilah
benda-benda terapung seperti batang pohon. Usahakan juga tidak
meminum air laut dan tetep di permukaan air untuk bernapas
 Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi, misalnya atap
rumah, cobalah bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan
keadaan tenan
c. Pasca Bencana
 Tetap siaga dan terus mencari informasi, sehingga dapat
mengantisipasi terjadinya gelombang susulan
 Apabila kondisi telah aman, bersihkan rumah dari sisa sampah dan
lumpur
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
21


Waspadai jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin.
Jangan lupa untuk tetap berhati-hati terhadap arus listrik
Pasca tsunami banyak orang yang mengalami tekanan mental.
Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman- teman Anda,
terutama yang melangami banyak
penderitaan, pengalaman
mengerikan dan kehilangan.
E. MITIGASI BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG
Puting beliung merupakan bencana alam berupa angin kencang yang
berputar di permukaan bumi secara tiba-tiba dengan kekuatan hingga 30 – 40
knot. Pada dasarnya puting beliung merupakan tornado, istilah Puting beliung
adalah sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di daratan
Indonesia. Meskipun tidak berlangsung lama, angin ini sangat merusak apapun
yang dilewatinya dengan cakupan dampaknya sekitar 5 – 10 km. Bencana ini
bergerak secara garis lurus serta hanya bisa diprediksi 0.5 - 1 jam sebelum
kejadian. Angin ini berasal dari awan yang bergumpal, berwarna abu-abu gelap
dan menjulang tinggi yang disebut Cumulonimbus. Angin puting beliung
berpotensi muncul hampir di seluruh wilayah di Indonesia, dan terjadi di darat
maupun laut pada siang, sore dan malam hari.
1. Ciri-Ciri Terjadinya Bencana Angin Puttng Beliung
Angin Puting beliung merupakan bencana alam yang
sulit untuk
diprediksi kedatangannya. Meskipun demikian, bencana ini biasanya juga
menunjukkan ciri-ciri sebelum berlangsung melalui fenomena alam, antara lain:
a. Pada mulanya udara terasa panas dan gerah
b. Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol
yang berlapis-lapis)
c. Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi
berwarna abu-abu menjulang tinggi berbentuk sepertibunga kol
d. Awan berubah warna ke hitam pekat sevara tiba-tiba
e. Ranting pohon dan daun bergoyang cepat tertiup angin yang sangat dingin
Jika fenomena tersebut telah terjadi, kemungkinan hujan besar telah menjelang
dan ada potensi angin puting beliung
2. Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung
a. Prabencana (Upaya Penanggulangan)
 Melakukan pemetaan kawasan rawan bencana angin puting beliung
 Memperhatikan ramalan cuaca yang disampaikan oleh BMKG, baik
melalui televisi maupin apilkasi online
 Melakukan pemotongan dahan dan pepohonan sekitar jalan raya dan
pemukiman yang sudah tua dan rapuh
 Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak
awan gelap dan menggantung
b. Saat Bencana
 Melakukan koordianasi untuk pertolongan dan bantuan bagi para
korban
 Apabila kondisi telah aman, bersihkan rumah dari sisa puing-puing
yang berserakan
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
22

Waspadai jika ada bagian rumah atau bangunan yang roboh, dan
tetap berhati-hatilah terhadap arus listrik
 Bekerja sama dalam melaukukan pembersihan jalan dan sarana
umum yang rusak, bila perlu juga mendirikan posko pengungsian dan
bantuan bagi para korban
c. Pasca Bencana
 Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi angin puting
beliung segera mencari perlindungan ke bangunan yang kokoh
 Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame,
jembatan, dan jalur kabel listrik
 Jika sedang di dalam rumah semi permanen/rumah kayu hingga
bangunan bergoyang, segeralah keluar rumah
 Apabila anda berada dalam tempat umum seperti mal , gedung , atau
rumah sakit segeralah berlindung ke tempat yang dianggap aman
seperti basement
 Jika anda berada dalam mobil, segera keluar dan cari tempat
berlindung yang paling aman
 ika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan ,
segera tiarap pada tempat serendah mungkin dan lindungi kepala
 Bersabarlah untuk tetap berlindung di tempat aman, angin puting
beliung biasanya terjadi 5-10 menit
E. MITIGASI BENCANA KEKERINGAN DAN KABUT ASAP
Kabut asap adalah fenomena alam yang dapat
berbahaya bagi
kesehatan manusia. Kabut asap dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari polusi
udara. Kabut asap bisa terjadi karena faktor alami seperti musim kemarau yang
berkepanjangan sehingga terjadi kebakaran hutan dan erupsi gunung berapi.
Namun, kabut asap seringkali terjadi karena ulah campur tangan manusia di
dalamnya. Selain berbahaya untuk manusia, kabut asap yang tebal juga dapat
mengganggu jarak pandang, bahkan dapat menghalangi sinar matahari.
Indonesia sebagai salah satu negara dengan wilayah hutan terluas memiliki
resiko besar terhadap bencan kabut asap.
1. Penyebab Kabut Asap
a. Asap dari kebakaan hutan dapat membentuk kabut asap yang
menganggu pernafasan dan datangnya sinar matahari.
b. Sisa pembakaran batu bara adalah salah satu penyebab
utama
terjadinya kabut asap. Polusi asap nya sangat berbahaya bagi manusia,
karena dapat memicu kanker paru-paru, stroke, dan penyakit pernafasan.
c. Asap dari kendaraan bermotor dapat bereaksi secara kimiawi dengan
cahaya matahari menjadi kabut asap[
d. Asap dari gunung yang sedang mengalami proses erupsi dapat juga
menyebabkan kabut asap
e. Cuaca panas musim kemarau dapat menyebab kankebakaran hutan
yang memicu kabut asap
2. Dampak Kabut Asap
Akibat dari bencana kabut asap adalah terganggunya aktifitas manusia
seperti perdagangan, pedidikan, dan perbangan. Namun, dampak paling
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
23
serius tentu saja bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Berikut ini adalah bebrapa gangguan yang bisa jadi dialami oleh korban
bencana kabut asap, antara lain:
1. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata,
hidung, dan
tenggorokan. Bahkan dalam jangka waktu tertentu kabut asap juga dapat
menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan infeksi.
2. Bagi penderita asma, bronkitis dan penyakit kronis paru lainnya, kabut
asap juga dapat memperburuk kondisi pernafasan dan mempermudah
terjadi infeksi paru-paru.
3. Kemampuan paru-paru dalam bekerja memproduksi oksigen menjadi
berkurang, sehingga dapat menyebabkan seseorang sulit bernafas dan
mudah lelah.
4. Bagi kalangan usia lanjut dan anak-anak, maka dapat memengaruhi
kondisi daya tahan tubuh.
5. Bahan polutan dalam asap dapat menjadi sumber polutan di sumber air
bersih dan makanan yang tidak terlindungi dengan baik.
6. Kabut asap dalam waktu lama yang ditambah dengan buruknya kondisi l
ingkungan juga berpotensi meningkatkan stress.
UJI KOMPETENSI
1. Jelaskan apa yang kamu lakukan jika ketika berada di sekolah kemudian terjadi
gempa bumi!
2. Jelaskan hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya banjir!
3. Tuliskan strategi mitigasi upaya penanggulangan bencana angina putting beliung
yang dapat dilakukan
4. Tuliskan gunung api aktif yang apa di Indonesia, serta letak gunung api tersebut.
Dari data yang kalian peroleh pulau mankah yang paling aman dari bencana
gunung meletus?
5. Gempa yang sangat besar di dasar laut dapat menyebakan terjadinya tsunami.
Jelaskan proses terjadinya tsunami
Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan
24
Download