BAB 1 GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK KOMPETENSI DASAR : 3.1 Memahami gejala alam biotik dan abiotic 4.1 Mengklasifikasikan gejala alam biotik dan abiotik A. GEJALA ALAM BIOTIK PENDAHULUAN Perhatikan lingkungan di sekelilingmu! Mahluk hidup apa saja yang kamu temukan ? Di lingkungan sekitar kalian pasti banyak jenis hewan dan tumbuhan. Saat kalian ke kebun kalian dapat menemukan berbagai jenis pohon, selain itu kalian juga dapat menemukan berbagai jenis binatang seperti serngga, burung, lalat, katak dan lain – lain. Berbagai mahluk hidup di lingkungan sekitar kita termasuk ke dalam komponen biotik. 1) Ciri –Ciri Mahluk Hidup a. Mahlukhidup membutuhkan nutrisi untuk menghasilkan energi dan mengganti sel-sel rusak. Berdasar cara memperoleh makanan (nutrisi) mahluk hidup dibedakan menjadi autotroph ( dapat membuat makanna sendiri), contohnya tumbuhan dan heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri) cotohnya hewan, bakteri, jamur. Heterotrof dibedakan menjadi saprofit, parasit, herbivora, karnivora, dan omnivore. Saprofit merupakan organisme yang memakan organisme yang sudah mati dan membusuk. Contoh saprofit adalah jamur dan fungi. Parasit adalah organisme yang memperoleh makanan dari organisme lain. Berdasar tempat hidupnya parasite dibedakan menjadi ekoparait (parasite yang hidup di luar tubuh inang) dan endoprasit (parasite yang hidup di dalam tubuh inang) b. Mahluk hidup bernafas (Respirasi) menghirup oksigen (O2) dan menghasilkan karbondioksida (CO2) c. Mahluk hidup bereprosuksi Reproduksi pada mahluk hidup terjadi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual melibatkan sel gamet yang dihasilkan organ reproduksi. Reproduksi aseksual tanpa melibatkan sel gamet. Contohnya amoeba membelah diri, tananman yang di stek. d. Mahluk hidup tumbuh dan berkembang Pertumbuhan tidak hanya terlihat dalam pertumbuhan pertambahan ukuran dan massa yeyapi juga dalam kompleksitas dan perubahan bentuk yang disebut perkembangan. e. Mahluk hidup bergerak f. Mahluk hidup peka terhadap rangsang Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 1 Kepekaan terhdap rangsang merupakan kemampuan mahluk hidup merespon stimulus/rangsang. g. Mahluk hidup mengeluarkan zat sisa (eksresi) Sisa metabolism dikeluarakan melalui organ tubuh, urin diekluarkan dari ginjal, keringat dikeluarkan dari kulit, gas CO2 dikeluarkan paru-paru, getah empedu dikeluarkan oleh hati. 2) Keanekaragaman Mahluk Hidup Di taman kamu dapat menemukan berbagai jenis tumbuhan seperti mawar, anggrek, rumput dan berbagai jenis pohon. Kalian juga dapat menemukan berbagai jenis hewan seperti serangga, katak, burung, dan sebagainya. Berbagai jenis mahluk hidup yang kalian temukan tersebut dapat dikatakan sebagai keanekaragaman. Keanekaragaman mahluk hidup dibedakan menjadi 3 tingkatan yaitu: a. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem Setiap lokasi dan kondisi yang berbeda akan dihuni mahluk hidup yang berbeda pula Keanekaragaman mahluk hidup ekosistem pantai berbeda dengan mahluk hidup ekosistem gurun, kutub atau hutan Adanya perbedaan ketinggian, suhu, kadar garam (salinitas) menyebabkan perbedaan jenis mahluk hidup yang dapat hidup di ekosistem tersebut. Contohnya, ikan air laut tidak dapat hidup di air tawar Variasi ini disebut Keanekaragaman tingkat ekosistem b. Keanekaragaman Tingkat Spesies atau Jenis Keanekaragaman jenis dapat diamati pada famili primata Meskipun banyak persamaan, setiap anggota dalam famili primata memiliki perbedaan yang jelas Perbedaan ada pada warna rambut, bentuk tubuh, jenis makanan, ukuran tubuh Variasi ini memisahkan anggota pada famili primata menjadi jenis/spesies yg berbeda Jenis primata : gorila, orang utan, lutung, owa dan simpanse Berbagai jenis primata Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 2 c. Keanekaragaman Tingkat Gen Perhatikan teman-teman kalian! Adakah yang wajahnya sama persis? Kamu dan temanmu adalah sesama manusia. Tetapi tampilan fisik kalian tidak ada yang sama persis Hal ini disebabkan gen yang berbeda pada tiap individu Variasi antara individu yang sejenis disebut keanekaragaman tingkat gen Gen adalah suatu faktor yang mengatur ciri mahluk hidup dan terdapat dalam sel mahluk hidup Mawar memiliki warna yang beraneka ragam. Hal ini menunjukan perbedaan gen pada individu yang sejenis 3) Keunikan Keanekaragaman Mahluk Hidup Di Indonesia Flora dan fauna di Indonesia tidak hanya beranekaragam tetapi banyak juga yang endemic. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia merupakan hewan dan tumbuhan yang hanya ada di Indonesia dan tidak ada di negara lain Hal ini terjadi karena banyak pulau terisolasi dalam jangka waktu yang lama Sehingga terjadi evolusi lokal yang khas untuk pulau tersebut Contoh hewan endemik Indonesia : komodo, harimau Sumatra, jalak Bali putih, badak bercula satu. Contoh tumbuhan endemik Indonesia : raflesia arnoldi, R. cilliata, R. contleyi Bunga Raflesia Arnoldi Komodo 4) Klasifikasi Mahluk Hidup Klasifikasi mahluk hidup berarti mengelompokan mahluk hidup berdasar persamaan dan perbedaannya. Klasifikasi ini bertujuan memudahkan mempelajari mahluk hidup yang beraneka ragam, dan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar mahluk hidup. Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 3 Salah satu klasifikasi, mahluk hidup digolongkan ke dalam kingdom (kerajaan/dunia) yang berbeda terus mengalami perkembangan. Awalnya mahluk hidup dibedakan menjadi 2 kingdom yaitu hewan (animalia) dan tumbuhan (plantae). Setelah diciptakan mikroskop, berhasil diketahui adanya mahluk hidup bersel satu, mahluk ini dikelompokan menjadi kingdom sendiri disebut protista - 3 kingdom. Pengamatan lebih lanjut menunjukan adanya mahluk hidup yang selnya tidak memiliki membran inti dikenal dengan bakteri. Selanjutnya bakteri dikelompokan tersendiri ke dalam kingdom monera - 4 kingdom. Jamur dikeluarkan dari kingdom tumbuhan karena tidak dapat berfotosintesis sendir, kemudian jamur dikelompokan dalam kingdom fungi 5 kingdom. Kingdom monera dipecah menjadi 2 yaitu eubacteria dan archaebacteria, karena adanya perbedaan struktur dinding sel dan DNA pada kedua keompok mahluk hidup tersebut. - 6 kingdom Perkembangan klasifikasi mahluk hidup, dapat digambarkan pada tabel dibawah ini. Sampai saat ini ada enam kingdom dalam klasifikasi mahluk hidup. 5) Manfaat Mahluk Hidup bagi Manusia Mahluk hidup yang beranekaragam bermanfaat bagi manuisa diantaranya : a. Sebagai sumber bahan pangan, papan, dan obat b. Sebagai sumber pendapatan Negara (devisa) Keanekaragaman hayati dapat menjadi sumber devisa, misalnya kayu gaharu, kayu cendana, karet, the, kopi, rempah, dll dapat di ekspor sebagai bahan baku industry. c. Sebagai sumber plasma nutfah Plasma nutfah adalah sifat unggul yang ada pada mahluk hidup. Mahluk hidup yan ada disekelilng kita harus dijaga kelestariannya. d. Manfaat ekologi Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting. Hutan hujan tropis memiliki peran yang penting bagi bumi, antara lain sebagai sumber oksigen serta penyerap karbon dioksida yang berarti dapat mengurangi polusi dan mencegah pemanasan global. Hutan hujan tropis juga menjaga ketsabilan iklim dunia. e. Manfaat keilmuan Keanekaragaman mahluk hidup merupakan sumber ilmu yang terud dipelajari f. Manfaat keindahan Mahluk hidup yang beranekaragam menambahkan keindahan alam. Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 4 6) Pengaruh Manusia Terhadap Keanekaragaman Mahluk Hidup a) Kegiatan Manusia Yang Merusak Keanekaragaman Perburuan, sekarang ini perburuan bukan untuk dimakan tetapi untuk diambil bagian tubuh yang bernilai seni atau dipercaya mamapu mengobati penyakit tertentu. Penangkapan ikan yang merusak lingkungan adalah penangkapan ikan yang menggunakan jaring rapat (pukat harimau) dan bahan peladak. Penangkapan ikan dengan metode ini dapat mengancam keberlangsungan hidup ikan-ikan kecil. Pertanian monokultur, menanam tanaman sejenis pada lahan pertanian misalnya padi, tebu, jagung. Tanaman yang tumbuh adalah tanaman yg dinginkan petani, tanaman lain akan disingkirkan. Hal ini mengurangi keanekaragaman mahluk hidup Penggunaan pestisida berlebihan tidak hanya membunuh serangga pengganggu tetapi juga dapat membunuh serangga lainnya yang bermanfaat seperti lebah dan kumbang. Eutrofikasi, penggunaan pupuk pada lahan pertanian yang hanyut ke sungai menjadikan perairan kaya nutrisi. Hal ini memicu terjadinya ledakan jumlah alga. Alga yang membusuk akan diuraikan bakteri. Untuk membusukan alga, bakteri membutuhkan oksigen. Peningkatan alga akan menyebabkan kebutuhan oksigen bakteri juga naik. Sehingga kadar oksigen perairan berkurang, efeknya hewan-hewan di air dapat mati karena kekurangan oksigen. b) Kegiatan Manusia Yang Memperbaiki dan Menjaga Keanekaragaman Reboisasi Penghijauan dapat memperbaiki keanekaragaman mahluk hidup. Baik dilaksanakan disemua tempat terutama di daerah perkotaan. Pemuliaan Tanaman Pemuliaan adalah usaha mambuat varietas unggul dg perkawinan silang, sehingga menambah keanekaragaman gen Pelestarian in situ Merupakan pelestarian di dalam habitat aslinya. Contoh : taman nasional komodo untuk melestarikan komodo. Pelestarian ex situ Merupakan pelestarian di luar habitat aslinya, misalnya penangkaran hewan di kebun binatang. B. GEJALA ALAM ABIOTIK Pernahkah kalian memperhatikan berbagai kejadian di lingkungan sekitar? Katakanlah ikan yang bernapas di dalam kolam, anak kucing yang baru saja dilahirkan, atau hujan serta banjir yang terjadi di sejumlah daerah. Semua ini adalah bagian dari gejala alam biotik dan abiotik. Bedanya apa? Gejala alam abiotik adalah gejala alam berupa peristiwa yang timbul akibat interaksi antar komponen abiotik dalam ekosistem. Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 5 1) Faktor-Faktor Abiotik a. Tanah Tanah juga salah satu unsur abiotik yang sangat penting bagi kehidupan manusia b. Batuan Hasil dari pelapukan ini merupakan asal dari batuan sedimen dan tanah. c. Air Air merupakan salah satu unsure abiotik yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Air merupakan senyawa yang tersusun dari unsur Hidrogen dan Oksigen d. Cuaca Cuaca mengacu pada kondisi lapisan udara di suatu daerah dalam jangka waktu yang relatf pendek e. Iklim Iklim merupakan cuaca yang dialami sepanjang satu masa di suatu tempat. 2) Gejala Alam Abiotik Gejala alam abiotik merupakan gejala-gejala yang dimiliki oleh obyek yang tidak mempunyai sifat hidup, Contoh komponen abiotik adalah air, udara, tanah dan sinar matahari. Komponen biotik dan abiotik saling berinteraksi sehingga memunculkan gejala alam memunculkan fenomenafenomena alam. Beberapa gejala alam abiotic diantaranya : Gunung Meletus Banjir Petir Angin Puting Beliung Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 6 MARI BERTUGAS ! Jawanlah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan keanekaragaman mahluk hidup tingkat gen yang ada di sekitar lingkungan kalian! 2. Jelaskan mengapa jamur tidak lagi masuk kingdom plantae atau tumbuhan! 3. Jelaskan kegiatan yang dapat mengurangi keanekaragaman mahluk hidup! 4. Jealskan manfaat mahluk hidup kaitannya dengan ekologi! 5. Apa yang dimaksud eutrofikasi? Mengapa eutrofikasi dapat mengurangi keanekaragaman mahluk hidup! Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 7 BAB 2 MITIGASI BENCANA ALAM KOMPETENSI DASAR : 3.2 Menerapkan prosedur Bencana Alam 4.2 Melakukan simulasi mitigasi bencana alam yang terjadi di lingkungan sekitar A. BENCANA DAN MITIGASI BENCANA Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam. Wilayah Indonesia dilalui dua jalur pegunungan aktif dunia mengakibatkan Indonesia memiliki ratusan gunung api . Wilayah Indonesia juga berada diatas tiga lempeng aktif bumi, sehingga sangat rentan terjadinya gempa bumi akibat tumbukan dan pergeseran lempeng-lempeng bumi tersebut. Selain itu Indonesia dikelilingi oleh samudra hindia dan samudra pasifik memberikan ancaman tsunami setiap saat bisa saja terjadi. Tidak hanya itu, indonesia juga memiliki potensi bencana alam musiman akibat campur tangan manusia, seperti banjir saat musim hujan dan kebakaran hutan kala musim kemarau. Saatnya kita lebih tanggap pada bencana yang mungin terjadi. Jika tidak mampu mengelak terhadap bahaya yang mengintai setiap waktu, setidaknya kita bisa menghindari akibat terburuk dari segala potensi bencana alam yang ada di Indonesia. 1) Bencana Alam Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan faktor alam maupun non alam termasuk manusia sehingga mengakibatkan kerugian harta benda, dampak psikologis, korban jiwa dan kerusakan lingkungan. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami, angin topan. 2) Mitigasi Bencana Mitigasi merupakan tindakan-tindakan untuk mengurangi dampak suatu bencana baik melalui pembangunan infrastruktur maupun memberikan kesadaran dan kemampuan dalam menghadapi bencana. Usaha mitigasi dapat berupa prabencana yaitu kesiapsiagaan menghadapi bencana, saat bencana mencakup tindakan pertama yang harus dilakukan saat bencana, dan pasca bencana berupa usaha menyelamatkan korban dan harta benda yang masih tersisa. Tujuan Mitigasi Bencana a. Menimalisir risiko dan dampak yang mungkin terjadi karena suatu bencana, seperti korba jiwa, luka-luka, kerugian ekonomi, dan kerusakan sumber daya alam. Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 8 b. Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat pemetaan maupun perencanaan pembangunan di suatu tempat c. Membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang risiko bencana, dan dampak bencana. Kegiatan dalam Mitigasi Kegiatan dalam mitigasi dapat berupa : a. Mengenalkan dan memantau risiko bencana b. Merencanakan partisipasi penanggulangan bencana c. Memberikan kesadaran bencana pada masyarakat d. Melakukan upaya fisik, non-fisik, serta mengatur penanggulangan bencana e. Mengidentifikasi dan pengenalan sumber ancaman bencana f. Memantau pengelolaan sumber daya alam g. Memantau penggunakan teknologi tinggi h. Mengawasi pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup Pengetahuan tentang mitigasi bencana sangatlah penting dan perlu dilakukan mengingat lokasi Indonesia yang berada di zona rawan bencana alam, setiap wilayah memiliki tantangan dan resiko yang beragam. Misalnya, beberapa daerah sangat sering mengalami gempa bumi, sedangkan daerah lainnya lebih terancam dengan tanah longsor. Dengan adanya pemetaan dan kesadaran yang baik dalam tiap daerah, tentunya masyarakat bisa lebih siaga dengan potensi ancaman yang mungkin muncul sehingga mampu meminimalisir kerugian yang diakibatkan bencana tersebut. Mari Bertugas! Carilah berita terbaru tentang bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia. Identifikasi faktor yang menyebakan bencana tersebut terjadi, serta cantumkan akibat dan korban yang ditimbulkan dari bencana alam tersebut. Usahakan setiap judul yang dibahas bervariasi, Kerjakan secara berkelompok dan lanjutkan dengan saling bertukar informasi dengan kelompok lain agar lebih seru! B. MITIGASI BENCANA BANJIR Banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air yang berlebihan merendam suatu daratan. Banjir merupakan jenis bencana alam yang sangat sering dihadapi oleh berbagai wilayah di indonesia. Bahkan di beberapa daerah dengan curah hujan yang tinggi, bencana banjir seakan menjadi rutinitas setiap musim penghujan tiba. banjir yang terjadi bisa jadi berupa genangan air yang tenang atau banjir bandang yang bersifat merusak karena arus yang deras. Banjir di perkotaan sebagian besar akan menimbulkankerusakan pada sarana dan prasarana pemukiman warga. Lain hal nya jika bencana ini terjadi di pedesaan, yang pada umumnya akan menyebabkan terendamnya lahan pertanian dan ladang milik masyarakat. Dampak lainnya pada saat air banjir telah surut, material yang terbawa banjir seperti lumpur dan sampah akan Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 9 mengakibatkan kerusakan pada tanaman, perumahan serta timbulnya wabah penyakit. 1) Jenis – Jenis Banjir a. Banjir air Merupakan kategori banjir yang paling sering terjadi Bencana ini disebabkan oleh meluapnya air sungai, danau, atau selokan akibat hujan deras sehingga air akan menggenangi daratan di sekitarnya. Luapan air hujan ini seringkali disebabkan oleh tersumbatnya saluran air oleh sampah yang dibuang seenaknya oleh warga. Selain itu, banjir air ini juga disebabkan minimnya daerah resapan air karena buruknya tata ruang kota dan pembangunan. b. Banjir bandang Jenis banjir yang satu ini tidak hanya mengandung air, namun juga mengangkut lumpur dan berbagai material lainnya dalam arus deras sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan berbahaya. Seringkali banjir bandang juga disertai dengan terbawanya bongkahan batu besar yang menghancurkan pemukiman masyarakat. Banjir bandang umumnya terjadi di daerah pegunungan. Bencana alam ini menyerupai tanah longsor disertai air yang volumenya sangat besar. c. Banjir Rob Terjadinya banjir rob atau yang disebut banjir genangan disebabkan oleh pasang air laut. Bencana ini hanya terjadi di daerah pesisir pantai atau di daerah yang permukaannya lebih rendah daripada permukaan air laut. Warna air bencana alam ini umumnya lebih jernih daripada air banjir yang biasanya terjadi. 2) Dampak Bencana Banjir Banjir membawa dampak secara langsung maupun tidak langsung bagi manusia maupun lingkungan. a. Rusaknya Sarana dan Prasarana b. Kerugian Harta Benda c. Mengganggu Aktivitas Sehari-Hari d. Timbulnya Berbagai Jenis Penyakit e. Mengakibatkan Adanya Korban Jiwa 3) Mitigasi Bencana Banjir a. Prabencana (Upaya Pencegahan) Hal yang perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya bencana : Membangun tembok pertahanan dan tanggul sepajang aliran sungai yang rawan banjir Membersihkan sungai dan pembuatan sudetan Membuat Mapping daerah rawan banjir Mengadakan Simulasi Evakuasi saat terjadi banjir Mengadakan pelestarian hutan dan bakau Membuat banyak daerah resapan air Tidak membuang sampah di sungai, danau, dan aliran air b. Saat Bencana Saat terjadi bencana perlu kesiapsiagaan menghadapinya, hal yang harus dilakukan adalah : Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 10 Tidak panik dan tetap mengikuti perkembangan cuaca Menyelamatkan berkas dan harta benda ke tempat aman Menghindari penggunaan arus listrik Menyelamatkan diri ke tempat yang aman/ lebih tinggi Apabila terjebak dalam bangunan, sebisa mungkin berpegangan pada benda terapung c. Pasca Bencana Jika banjir telah selesai, hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan yang terkena banjir dari endapan lumpur dan sampah Menghindari wilayah yang sudah rusak seperti bangunan yang sudah tidak layak pakai. Melakukan kaporitasi sumur gali Memeriksa ketersediaan air bersih, dan bijak dalam menggunakannya Memperbaiki jamban dan saluran pembuangan air limbah Melakukan cek kesehatan, terutama terhadap potensi penyakit kulit dan perut Tetap berhati hati dalam menggunakan kabel atau listrik, sebaiknya juga dihindari terlebih dahulu C. MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR Tanah longsor merupkan bentuk gerakan tanah yang muncul pada suatu bukut, tebing, lereng ataupun tempat lebih tinggi menuju dataran lembah yang lebih rendah dengan ceppat dan cakupan luas. Bencana ini biasanya sering terjadi di daerah pegunungan, bukit, lereng yang curam, bahkan juga di lahan pertanian dan perkebunan yang berposisi miring. Bencana tanah longsor ini sangat sering dijumpai dibeberapa wilayah di Indonesia, terutama saat musim penghujan. meskipun demikian, penyebab terjadinya tanah longsor bisa bermacam-macam. Beberapa contoh penyebab utama yang sering memicu terjadinya tanah longsor antara lain: a. Erosi tanah Erosi tanah bisa disebabkan karena adanya terjangan deras dari air, baik air hujan, aliran sungai, mupun ombak dari lautan. Erosi ini akan memicu adanya penggerusan kaki lereng sehingga terus bertambah curam. Ketika ini dibiarkan terus menerus maka hal ini bisa menyebabkan tanah longsor, karena tidak ada penopang yang kuat di bagian kaki lerengnya. b. Penebangan hutan dan lahan pertanian di lereng Penebangan hutan dan pembukaan lahan pertanian di lereng gunung merupakan salah sat penyebab utama terjadinya tanah longsor. Pepohonan yang berfungsi sebagai penahan dan penyimpan air hujan banyak ditebang untuk lahan pertanian warga, sehingga saat hujan lebat air akan mengalir deras ke lereng dan menimbulkan potensi longsor. c. Gempa bumi Peristiwa tanah longsor juga bisa jadi karena adanya guncangan gempa bumi, hal ini disebabkan kondisi tanah yang rapuh dan terletak di daerah miring. Adanya beban yang berlebihan permukaan tanah juga akan memicu tanah mudah mengalami longsor saat terjadi gempa. Contoh beban yang Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 11 dapat memicu terjadinya tanah longsor adalah banyaknya bangunan di lereng dan kendaraan yang berlalu lalang di tikungan lembah. d. Gunung meletus Gunung meletus dapat menimbulkan getaran dahsyat yang memicu terjadinya tanah longsor. Selain itu, gunung meletus selalu mengeluarkan material- material seperti debu dan juga lahar dingin. Apabila materialmaterial ini bertumpuk terlalu berat maka ada kemungkinan tanah menopang beban terlampau berat sehingga menyebabkan terjadinya tanah longsor. e. Tumpukan Sampah Tumpukan sampah yang telah menggunung juga dapat menyebabkan tanah longsor. Hal ini terjadi apabila tumpukan sampah tersebut ditambah dengan hujan deras, maka dapat mengakibatkan longsornya gunungan sampah beserta tanah yang telah melapuk di bawah sampah tersebut. f. Longsoran Lama Tanah yang sudah pernah mengalami longsor sebelumnya (longsoran lama) akan sangat rawan terkena longsor lagi. Maka dari itulah hendaknya dihindari lokasi yang merupakan bekas longsoran untuk pembangunan gedung dan permukiman. 1) Jenis-Jenis Tanah Longsor Jika diperhatikan, peristiwa tanah longsor yang terjadi karena banyak faktor pemicu juga menunjukkan beberapa jenis tanah longsor. Di alam, sering terjadi tanah longsor yang merupakan gabungan dari beberapa jenis tanah longsor. Beberapa jenis yang perlu kita ketahui antara lain; 1. Runtuhan (Falls) Longsor runtuhan sering terjadi pada bukit yang terjal dan mempunyai tebing atau lereng yang curam. Hal ini akan menjadi sangat berbahaya ketika dibawah tebing atau lereng ini terdapat pemukiman masyarakat, karena material yang jatuh biasa berupa batuan besar yang dapat menimbulkan kerusakan benda yang dijatuhinya. 2. Robohan (Topples) Robohan biasanya terjadi pada lereng batuan yang sangat terjal sampai tegak yang mempunyai bidang-bidang ketidakmenerusan yang relatif vertikal. G e r a k a n b a t u a n l o n g s o r y a n g ditimbulkan berupa mengguling hingga roboh yang berakibat batuan lepas dari permukaan lerengnya. Faktor utama yang menyebabkan robohan biasanya adanya air yang mengisi retakan. 3. Sebaran (Spreads) Longsoran yang merupakan kombinasi dari meluasnya massa tanah dan turunnya massa batuan terpecah-pecah ke dalam material lunak di bawahnya. Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 12 4. Aliran (Flows) Merupakan gerakan hancuran material ke bawah lereng dan mengalir berbentuk cairan kental. Longsor jenis ini sering terjadi dalam bidang geser realif sempit. Aliran tersebut juga membawa berbagai macam partikel tanah, bebatuan besar, kayu-kayuan, dan ranting. 5. Longsoran (Slides) L o n g s o r a n ( s l i d e ) a d a l a h pergerakan tanah di lereng yang diakibatkan oleh terjadinya kegagalan geser, di sepanjang satu atau lebih bidang longsor. Longsoran ini terjadi akibat hilangnya keseimbangan massa tanah dan batuan karena faktor g e o l o g i s , s i f a t t a n a h , g e m p a , kandungan air, dan aktifitas manusia Dengan diketahui berbagai jenis potensi bencana tanah longsor yang ada, maka diharapkan peran serta setiap orang untuk sadar dan tanggap pada keadaan alam di lingkungannya. Hal ini penting karena kita tahu bahwa penyebab terjadinya tanah longsor bukan hanya kondisi alam seperti sifat batuan (geologi) dan kemiringan lereng, namun juga terdapat peran campur tangan manusia yang kurang bijak dalam mengelola tata guna lahan. Kemiringan lahan juga berpotensi menyebabkan tanah longsor, berikut pembagian tanah berdasarfkan kemiringan lahan : a. 0 -2 derajat atau 0% - 2% adalah kemiringan lereng datar. b. 2 - 4 derajat atau 2% - 7% adalah kemiringan lereng landai. c. 4 - 8 derajat atau 7% - 15% adalah kemiringan lereng miring. d. 8 - 16 derajat atau 15% - 30% adalah kemiringan lereng agak curam. e. 16 - 35 derajat atau 30% - 70% adalah kemiringan lereng curam. f. 35 - 55 derajat atau 70% - 140% adalah kemiringan lereng sangat curam. g. >55 derajat atau >140% kemiringan lereng terjal. Wilayah dengan kemiringan lereng antara 0% hingga 15% akan stabil terhadap kemungkinan longsor, sedangkan di atas (> 15%) potensi untuk terjadi longsor pada kawasan rawan gempa bumi akan semakin besar. Gambar zonasi wilayah rawan longsor di Indonesia, sumber: BNPB : rawan : sedang : rendah Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 13 2) Dampak Bencana Tanah Longsor Dengan berbagai ancaman tanah longsor yang tampak nyata, perlu kita sadari bahwa potensi bencana ini sangat berbahaya bagi kehidupan manusai dan lingkungan. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan dari bencan tanah longsor, antara lain : a. Korban Jiwa b. Mengganggu aktifitas dan perekonomian c. Rusaknya berbagai Insfratuktur d. Harga tanah menurun Mari Bertugas! Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut 274 kabupaten/kota di seluruh Indonesia berada di daerah yang rawan longsor, termasuk Kabupaten Banjarnegara. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB pernah mengatakan harusnya daerahdaerah seperti itu tidak boleh untuk pemukiman, karena bencana longsor hanya akan menjadi bom waktu saat musim penghujan. Coba berikan tanggapanmu terkait hal ini, apakah yang perlu dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan banyaknya korban jiwa jika terjadi longsor pada kawasan tersebut? 3) Mitigasi Bencana Tanah Longsor a. Prabencana (Upaya Penanggulangan) Melakukan pemetaan guna mengenali daerah yang rawan terjadinya tanah longsor. Tidak membangun pemukiman atau fasilitas di daerah yang rawan longsor Melakukan penghijauan dengan tanaman akar yang kuat, juga dalam dan jarak tanam yang tepat guna menahan air Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat kedalam tanah Tidak memotong tebing secara tegak lurus Melakukan berbagai macam tindakan sosialisasi terkait bahaya dan potensi tanah longsor b. Saat Bencana Saat musim hujan, tetap waspada karena sering sekali tanah longsor terjadi malam hari, usahakan membuat jadwal piket untuk memantau lingkungan Apabila hujan turun dengan lebat dan mulai terdengar gemuruh yang tidak biasa, segera menjauh dari lokasi yang paling dasar Segera menuju ke tempat evakuasi yang telah direncanakan sebelumnya Amankan peralatan yang mudah di amankan, tidak usah memaksakan mengamankan peralatan yang berat dan merepotkan Jangan panik dan tetap waspada dan berhati-hati saat berjalan, karena kondisi tanah pijakan bisa jadi masih sangat labil Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 14 c. Pasca Bencana Tetap siaga dan terus mencari informasi terkait wilayah yang tertimpa longsoran, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya longsor susulan Melakukan penyelamatan dan pertolongan kepada korban yang terkenca bencana tanah longsor, termasuk juga upaya pemulihan psikis korban trauma Cari tempat aman, jauhi kawasan bekas tanah longsor karena sering ada indikasi tanah longsor susulan Melaporkan kerusakan yang ditimbulkan kepada petugas Menahan diri untuk tidak kembali ke rumah atau menyelamatkan barang sebelum keadaan dipastikan aman. D. MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. Sebagai negeri yang berada di zona rawan gempa, Indonesia sangat sering terjadi gempa baik dalam skala kecil, sedang maupun besar. Bahkan, jika kita lebih jeli maka kita akan tau bahwa gempa bumi di Indonesia berlangsung setiap saat dari berbagai wilayah. Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik menjadi penyebab utama banyaknya ancaman gempa bumi di Indonesia. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Sementara itu, antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sedangkan pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi. 1) Jenis-Jenis Gempa Bumi a. Gempa Tektonik Merupakan gempa bumi yang terjadi akibat peristiwa pergerakan atau patahan lapisan kulit bumi, sehingga terjadi pemindahan atau pergeseran mendadak yang menimbulkan getaran di permukaan bumi. Gempa tektonik terjadi di wilayah yang luas dan sangat berbahaya karena gerakannya cepat dan kuat, sehingga sering menimbulkan kerusakan parah pada bangunan. Contoh beberapa gempa tektonik yang terjadi di Indonesia antara lain gempa di Flores 1992, Nabire 2004, Alor 2004, dan di Samudra Hindia yang lebih dikenal sebagai Gempa Aceh 2004. b. Gempa Vulkanik Gempa vulkanik adalah getaran di permukaan bumi yang disebabkan oleh aktifitas gunung api, atau juga karena keluarnya magma dari dapur magma. Getaran gempa vulkanik terbatas di tubuh gunung api dan di daerah sekitarnya. Bahaya yang ditimbulkan adalah bahan-bahan yang dikeluarkan oleh letusan gunung vulkanik, seperti batubatuan, debu, lahar, dan gas beracun. Bila vulkanik berada di laut maka dapat menimbulkan gelombang pasang dan tsunami seperti Gunung Krakatau. Lokasi atau daerah yang berpotensi mengalami gempa vulkanik terdapat di seluruh gunung api di Indonesia. Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 15 c. Gempa Runtuhan Gempa runtuhan atau terban adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi akibat adanya tanah longsor, runtuhan gua, atau runtuhan lubang pertambangan. Meskipun akibat gempa ini hanya bersifat lokal, namun juga dapat menimbulkan kematian bagi manusia yang tertimbun dan merusak bangunan di sekitarnya. 2) Dampak Bencana Gempa Bumi Meskipun kita ketahui jika gempa bumi sangat sering terjadi, secara umum gempa berkekuatan besarlah yang secara nyata menimbulkan banyak kerugian bagi aktifitas manusia. Berikut ini adalah beberapa kerugian yang diakibatkan oleh gempa bumi: a. Kerusakan pada bangunan b. Jatuhnya korban jiwa dan luka-luka c. Memicu terjadinya Tsunami d. Memicu terjadinya Tanah longsor e. Kerusakan lingkungan Mari Bertugas! Charles Richter mengembangkan skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi pada tahun 1935 yang dikenal sebagai Skala Richter. Sejauh ini besarnya gempa yang terekam adalah <13 SR (Skala Richter). Coba jelaskan urutan besarnya kekuatangempa dalam Skala Richter dan bagaimana kemungkinan efeknya jika hal itu terjadi? Kamu boleh membentuk kelompok dan berdiskusi aktif untuk membahas hal ini! Charles richter 3) Mitigasi Bencana Gempa Bumi a. Prabencana (Upaya Penanggulangan)I Menentukan tempat berlindung yang aman sebagai antisipasi jika terjadi gempa bumi, seperti kolong meja atau kolong tempat tidur Menyiapkan tas ransel yang berisi barang-barang darurat, seperti lampu senter, air minum, kotak P3K berisi obat, plester, dan radio Mengencangkan mebel yang mudah rubuh, langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit terdekat Melakukan sosialisasi tentang tata cara mempersiapkan diri menghadapi gempa Melakukan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan struktur bangunan tahan gempa b. Saat BencanaI Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan rumah segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat Jika berada di dalam ruangan, pastikan tetap berlindung di bawah kolong meja/ tempat tidur dan tetap tenang. Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 16 Tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung sebelum gempa benar-benar reda Matikan api kompor dan alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api Jika sedang di jalan raya, berhatihatilah terhadap papan reklame, tiang listrik, kabel listrik, pecahan kaca, atau benda yang berjatuhan dari atas gedung. Jika sedang menyetir kendaraan, jangan mengerem mendadak. Hindari berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan Jika berada di luar ruangan/rumah, menjauh dan carilah tempat yang bebas dari bangunan, pohoh, atau dinding Jika berada di sekitar laut, segera cari tempat yang lebih tinggi dan lebih aman c. Pasca Bencana Tetap siaga dan terus mencari informasi terkait wilayah yang terjadi gempa, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya gempa susulan Periksa aliran/pipa gas untuk mengecek kebocoran, jika berbau gas tutup sumbernya, dan jangan menyalakan api Tetap gunakan alas kaki agar kaki terhindar dari pecahan -pecahan yang membahayakan Melaporkan kepada petugas jika mendengar suara atau tanda orang yang tertimbun reruntuhan Menahan diri untuk tidak kembali ke rumah atau menyelamatkan barang sebelum keadaan dipastikan aman E. MITIGASI BENCANA GUNUNG MELETUS Gunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Indonesia merupakan negara dengan 127 gunungapi aktif, atau sekitar 13% gunungapi aktif di dunia. Sekitar 60% dari jumlah tersebut berpotensi bahaya cukup besar bagi penduduk yang ada di dekatnya, sehingga perlu adanya perhatian da kewaspadaan pada hal ini. Persebaran gunung api di Indonesia Sumber : http://pirba.hrdp-network.com, 2011 Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 17 Gunung api di Indonesia menunjukkan tingkat letusan yang tinggi, dicirikan dengan material lepas yang dominan dibandingkan dengan seluruh material vulkanik yang keluar. Secara umum tipe erupsi yang terjadi di Gunung api di Indonesia memiliki beberapa tipe, yakni tipe Hawai, tipe Stromboli, tipe Vulkano, dan tipe Plini. 1. Jenis-Jenis Erupsi Gunung Berapi Berikut ini adalah penjelasan singkat terkait beberapa tipe erupsi gunung api yang sering terjadi di Indonesia: a. Erupsi Tipe Hawai Umumnya berupa semburan lava pijar dan leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana. Contoh erupsi ini terjadi di gunung Batur tahun 1962. b. Erupsi Tipe Stromboli Tipe erupsi yang mirip dengan erupsi hawai, hanya saja semburan lava pijar dari magma yang dangkal. Letusan juga sering terjadi dalam terjadi setiap beberapa waktu sekali. Contohnya adalah erupsi Gunung raung di Bali dan erupsi yang selama ini terjadi di Anak Krakatau, Selat Sunda. c. Erupsi Tipe Vulkano Merupakan erupsi magmatis yang melontarkan bom- bom vulkanik di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak. Material yang dierupsikan tidak hanya berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping yang cukup dahsyat. Sebagian besar gunungapi di Indonesia mempunyai tipe erusi Vulkano seperti gunung Merapi di Jawa Tengah dan gunung Semeru di Jawa Timur. d. Erupsi Tipe Plini Merupakan erupsi sangat ekslposif dari magma yang sangat berbahaya. Letusan ini disertai ledakan yang sangat dasyat dan dapat merusak lingkunganMaterial yang dierupsikan. Salah satu contoh erbaik adalah letusan Krakatau pada tahun 1883 yang memberikan efek pada iklim dunia. Contoh lain dari dahsyatnya tipe letusan ini Dalam peristiwa gunung meletus, gunung berapi mengeluarkan banyak material dan zat yang berbahaya bagi menusia, beberpa contoh material berbahaya tersebut adalah: a. Awan panas dan guguran abu Awan panas dan guguran abu di lereng gunungapi sudah merupakan karakter dari letusan berbahaya yang dapat dengan cepat meluas daerah lembah. Suhu awan- panas di bagian dalam sangat tinggi, sementara di bagian tepi lebihcepat mendingin. Aliran awan panas mampu menghanguskan apapun yang dilewatinya, sementara guguran abu juga berbahaya bagi manusia dan hewan. b. Lava Magma yang bergerak mencapai permukaan bumi disebut lava. Lava kemudian membeku saat kontak dengan udara atau air. Suhu lava bisa mencapai lebih dari 1.000 derajat celcius. c. Lahar Gunung api yang meletus juga mungkin menimbulkan lahar panas dan lahar dingin. Lahar panas merupakan endapan sekitar lubang kepundan gunung api bercampur dengan air panas dari dalam kawah, yang kemudian meluncur dan membawa batu-batu besar dan menimbun daerah di Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 18 sekitarnya. Sedangkan lahar dingin yaitu bercampurnya lahar dengan air hujan lebat yang meluncur mengangkut batuan besar dan menimbn daerah yang dialirinya. d. Longsoran pasir dan batu Kerucut gunungapi muda mempunyai struktur labil sehingga mudah longsor dan membentuk rombakan di kaki lereng. Gunung api yang mengeluarkan batu dari dalam perut bumi juga membawa longsoran yang menruni gunung ini juga membawa batu-batu berbagai ukuran yang siap menerjang apapun di kaki gunung. 2. Mitigasi Bencana Gunung Meletus a. Prabencana (Upaya Penanggulangan) Pemetaan kawasan rawan bencana gunungapi, peta zona risiko bahaya gunung api, serta daerah evakuasi Memantau informasi dari Pos Pengamatan gunung api. Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat radio komunikasi Mengetahui jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) sebagai upaya antisipasi Menyiapkan tas ransel yang berisi barang-barang darurat, seperti lampu senter, air minum, kotak P3K berisi obat, plester, dan radio Melakukan sosialisasi tentang tata cara mempersiapkan diri menghadapi ancaman letusan gunung berapi Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun budaya aman dan ketahanan terhadap bencana letusan gunung api. b. Saat Bencana Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika mulai terjadi gemuruh dan hujan abu, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat bersama keluarga Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering dan daerah aliran lahar. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya. Lindungi mata dari debu dengan apapun, seperti kaca mata renang atau apapun. Gunakan juga masker untuk melindungi hidung menghirup debu dan abu vulkanik. Saat memilih alat penerangan, pilihlah lampu senter. Jangan gunakan api, lilin, atau yang mengandung gas Tetap tenang dan sigap dalam menyelamatkan diri maupun keluarga. Abaikan barang-barang dalam rumah yang sekiranya menyulitkan dalam proses evakuasi. c. Pasca Bencana Tetap siaga dan terus mencari informasi terkait status gunung api, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya letusan susulan Menahan diri untuk tidak kembali ke rumah atau menyelamatkan barang sebelum keadaan dipastikan aman Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 19 Apabila kondisi memungkinkan, bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan. Tetap kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, sarung tangan, sepatu, topi dan lainnya. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah menangani apa saja yang telah tercemar oleh abu vulkanik. Bila hendak memasak air untuk makanan maupun minum, rebus dahulu kurang lebih selama 7 menit Mari Bertugas! Pernahkah kalian mendengar tentang status gunung berapi melalui berita? Istilah “siaga”, “waspada” menunjukan tingkat keaktifan gunung api tersebut. Status keaktifan gunung api dibagi menjadi 4, sebutkan dan jelaskan arti dari setiap status tersebut! E. MITIGASI BENCANA TSUNAMI Kata Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yakni Tsu berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Tsunami merupakan bencana alam yang berkaitan dengan gelombang lautan. Tsunami terjadi karena perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal yang berlangsung dengan tiba- tiba. Gelombang tsunami merupakan jenis gelombang yang dapat bergerak ke segala arah hingga mencapai jarak ribuan kilometer. Daya kerusakan yang diakibatkan gelombang ini akan semakin kuat apabila berada di daratan. Apabila di lautan tinggi gelombang tsunami hanya sekitar 1 meter saja, namun kecepatan yang dimiliki oleh gelombang ini bisa mencapai 500 hingga 1000 kilometer per jam. Karena cepatnya gelombang ini, kapal yang berada di lautan seringkali tidak merasakan kehadirannya. Sebaliknya, ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang semakin menurun, hanya sekitar 35 hingga 50 kilometer per jam. Namun, tingginya gelombang akan semakin naik, hingga mencapai 20 meter. Dengan begitu, maka gelombang tsunami dapat masuk ke daratan hingga jarak puluhan kilometer dan merusak apapun yang dilewatinya. 1. Penyebab Tsunami a. Gempa bumi bawah laut Merupakan penyebab yang paling umum terjadinya tsunami, karena gempa bumi bawah laut menimbulkan banyak getaran yang akan mendorong timbulnya gelombang tsunami. Gempa bumi bawah laut yang berpotensi menimbulkan Tsunami dilihat dari kekuatan dan kedalamannya, dimana semakin dangkal pusat gempa, maka akan semakin besar kesempatan untuk terjadi tsunami karena getaran yang ditimbulakn semakin besar. b. Longsor Bawah Laut masih berkaitan dengan gempa bumi yang terjadi di bawah laut, longsoran yang terjadi di bawah laut juga dapt mendorong massa air untuk membentuk gelombang tinggi menuju daratan. Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 20 c. Letusan Gunung Api Penyebab terjadinya tsunami yang selanjutnya adalah terjadinya letusan gunung api yang ada di daratan maupun di bawah laut. Jika letusan Gunung api di darat, potensi tsunami datang karena adanya longsoran dan muntahan material gunung api yang menimbulkan gelombanggelombang tinggi. Namun, jika letusan yang terjadi pada gunung bawah laut, maka potensi Tsunami datang dari efek ledakan yang terjadi. d. Jatuhnya Meteor atau Bom Atom Potensi Tsunami juga datang karena jatuhnya benda berkekuatan besar seperti meteor atau bom atom. Meskipun jarang sekali terjadi, adanya potensi ini tetap menjadikan ancaman akan datangnya Tsunami. 2. Fenomena Tsunami Fenomena yang terjadi sebelum Tsunami tersebut antara lain: a. Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut b. Surutnya air laut secara tiba-tiba c. Perilaku aneh para binatang, seperti keluarnya kelelawar di siang hari, burung-burung yang terbang bergerombol (biasanya tidak), atau banyaknya hewan yang berlarian menuju bukit. d. Terdengar suara gemuruh dari arah laut 3. Mitigasi Bencana Tsunami a. Prabencana (Upaya Penanggulangan) Pemetaan kawasan rawan bencana Tsunami dan dilengkapi dengan zona evakuasi Memasang alat pendeteksi gelombang tinggi di tengah laut, dan senantiasa merawatnya agar dapat berfugsi dengan baik Mengetahui jalur dan tempat pengungsian yang aman sebagai upaya antisipasi jika terjadi Tsunami Menggunakan sosialisasi tentang pengetahuan, inovasi dan simulasi untuk membangun budaya tanggap dan sigap menghadapi bencana. b. Saat terjadi Bencana Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi gempa segera menjauh dari bibir pantai dan menari tempat yang tinggi Jika tanda-tanda tsunami telah tampak nyata, peringatkan semua orang untuk ikut menyelamatkan diri Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung tiggi (sekitar 3 lantai) yang konstruksinya kuat Jika gelombang tsunami telah datang menghanyutkan Anda, carilah benda-benda terapung seperti batang pohon. Usahakan juga tidak meminum air laut dan tetep di permukaan air untuk bernapas Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan keadaan tenan c. Pasca Bencana Tetap siaga dan terus mencari informasi, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya gelombang susulan Apabila kondisi telah aman, bersihkan rumah dari sisa sampah dan lumpur Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 21 Waspadai jika ada bagian rumah yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa untuk tetap berhati-hati terhadap arus listrik Pasca tsunami banyak orang yang mengalami tekanan mental. Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman- teman Anda, terutama yang melangami banyak penderitaan, pengalaman mengerikan dan kehilangan. E. MITIGASI BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG Puting beliung merupakan bencana alam berupa angin kencang yang berputar di permukaan bumi secara tiba-tiba dengan kekuatan hingga 30 – 40 knot. Pada dasarnya puting beliung merupakan tornado, istilah Puting beliung adalah sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di daratan Indonesia. Meskipun tidak berlangsung lama, angin ini sangat merusak apapun yang dilewatinya dengan cakupan dampaknya sekitar 5 – 10 km. Bencana ini bergerak secara garis lurus serta hanya bisa diprediksi 0.5 - 1 jam sebelum kejadian. Angin ini berasal dari awan yang bergumpal, berwarna abu-abu gelap dan menjulang tinggi yang disebut Cumulonimbus. Angin puting beliung berpotensi muncul hampir di seluruh wilayah di Indonesia, dan terjadi di darat maupun laut pada siang, sore dan malam hari. 1. Ciri-Ciri Terjadinya Bencana Angin Puttng Beliung Angin Puting beliung merupakan bencana alam yang sulit untuk diprediksi kedatangannya. Meskipun demikian, bencana ini biasanya juga menunjukkan ciri-ciri sebelum berlangsung melalui fenomena alam, antara lain: a. Pada mulanya udara terasa panas dan gerah b. Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis) c. Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi berwarna abu-abu menjulang tinggi berbentuk sepertibunga kol d. Awan berubah warna ke hitam pekat sevara tiba-tiba e. Ranting pohon dan daun bergoyang cepat tertiup angin yang sangat dingin Jika fenomena tersebut telah terjadi, kemungkinan hujan besar telah menjelang dan ada potensi angin puting beliung 2. Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung a. Prabencana (Upaya Penanggulangan) Melakukan pemetaan kawasan rawan bencana angin puting beliung Memperhatikan ramalan cuaca yang disampaikan oleh BMKG, baik melalui televisi maupin apilkasi online Melakukan pemotongan dahan dan pepohonan sekitar jalan raya dan pemukiman yang sudah tua dan rapuh Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak awan gelap dan menggantung b. Saat Bencana Melakukan koordianasi untuk pertolongan dan bantuan bagi para korban Apabila kondisi telah aman, bersihkan rumah dari sisa puing-puing yang berserakan Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 22 Waspadai jika ada bagian rumah atau bangunan yang roboh, dan tetap berhati-hatilah terhadap arus listrik Bekerja sama dalam melaukukan pembersihan jalan dan sarana umum yang rusak, bila perlu juga mendirikan posko pengungsian dan bantuan bagi para korban c. Pasca Bencana Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi angin puting beliung segera mencari perlindungan ke bangunan yang kokoh Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame, jembatan, dan jalur kabel listrik Jika sedang di dalam rumah semi permanen/rumah kayu hingga bangunan bergoyang, segeralah keluar rumah Apabila anda berada dalam tempat umum seperti mal , gedung , atau rumah sakit segeralah berlindung ke tempat yang dianggap aman seperti basement Jika anda berada dalam mobil, segera keluar dan cari tempat berlindung yang paling aman ika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan , segera tiarap pada tempat serendah mungkin dan lindungi kepala Bersabarlah untuk tetap berlindung di tempat aman, angin puting beliung biasanya terjadi 5-10 menit E. MITIGASI BENCANA KEKERINGAN DAN KABUT ASAP Kabut asap adalah fenomena alam yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Kabut asap dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari polusi udara. Kabut asap bisa terjadi karena faktor alami seperti musim kemarau yang berkepanjangan sehingga terjadi kebakaran hutan dan erupsi gunung berapi. Namun, kabut asap seringkali terjadi karena ulah campur tangan manusia di dalamnya. Selain berbahaya untuk manusia, kabut asap yang tebal juga dapat mengganggu jarak pandang, bahkan dapat menghalangi sinar matahari. Indonesia sebagai salah satu negara dengan wilayah hutan terluas memiliki resiko besar terhadap bencan kabut asap. 1. Penyebab Kabut Asap a. Asap dari kebakaan hutan dapat membentuk kabut asap yang menganggu pernafasan dan datangnya sinar matahari. b. Sisa pembakaran batu bara adalah salah satu penyebab utama terjadinya kabut asap. Polusi asap nya sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat memicu kanker paru-paru, stroke, dan penyakit pernafasan. c. Asap dari kendaraan bermotor dapat bereaksi secara kimiawi dengan cahaya matahari menjadi kabut asap[ d. Asap dari gunung yang sedang mengalami proses erupsi dapat juga menyebabkan kabut asap e. Cuaca panas musim kemarau dapat menyebab kankebakaran hutan yang memicu kabut asap 2. Dampak Kabut Asap Akibat dari bencana kabut asap adalah terganggunya aktifitas manusia seperti perdagangan, pedidikan, dan perbangan. Namun, dampak paling Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 23 serius tentu saja bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Berikut ini adalah bebrapa gangguan yang bisa jadi dialami oleh korban bencana kabut asap, antara lain: 1. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Bahkan dalam jangka waktu tertentu kabut asap juga dapat menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan infeksi. 2. Bagi penderita asma, bronkitis dan penyakit kronis paru lainnya, kabut asap juga dapat memperburuk kondisi pernafasan dan mempermudah terjadi infeksi paru-paru. 3. Kemampuan paru-paru dalam bekerja memproduksi oksigen menjadi berkurang, sehingga dapat menyebabkan seseorang sulit bernafas dan mudah lelah. 4. Bagi kalangan usia lanjut dan anak-anak, maka dapat memengaruhi kondisi daya tahan tubuh. 5. Bahan polutan dalam asap dapat menjadi sumber polutan di sumber air bersih dan makanan yang tidak terlindungi dengan baik. 6. Kabut asap dalam waktu lama yang ditambah dengan buruknya kondisi l ingkungan juga berpotensi meningkatkan stress. UJI KOMPETENSI 1. Jelaskan apa yang kamu lakukan jika ketika berada di sekolah kemudian terjadi gempa bumi! 2. Jelaskan hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya banjir! 3. Tuliskan strategi mitigasi upaya penanggulangan bencana angina putting beliung yang dapat dilakukan 4. Tuliskan gunung api aktif yang apa di Indonesia, serta letak gunung api tersebut. Dari data yang kalian peroleh pulau mankah yang paling aman dari bencana gunung meletus? 5. Gempa yang sangat besar di dasar laut dapat menyebakan terjadinya tsunami. Jelaskan proses terjadinya tsunami Modul IPA Kelas X – Jurusan Perbankan 24