Lingkungan Bisnis Internasional Untuk mendirikan, memperluas, atau menjalankan bisnis di negara lain, para pelaku bisnis hendaknya mengetahui dan paham bagaimana aspek – aspek seperti ...... di negara tersebut. Poin budaya Budaya menurut Hofstede, Namenwirth, serta Weber merupakan sistem nilai dan norma yang dianut bersama di antara sekelompok orang sebagai suatu pedoman dalam kehidupan bermasyarakat mereka. Yang dimaksud nilai pada kalimat sebelumnya yaitu ide – ide abstrak tentang apa yang kelompok percaya sebagai baik, benar, dan diinginkan (asumsi). Dan norma bermakna aturan – aturan sosial dan pedoman yang merumuskan perilaku yang tepat dalam situasi tertentu. Sebagai contoh, nilai bisa jadi termasuk sikap masyarakat terhadap konsep – konsep seperti kebebasan individu, demokrasi, kebenaran, keadilan, kejujuran, kesetiaan, dan sebagainya. Nilai tidak hanya konsep – konsep abstrak karena ditanamkan dengan makna emosional yang signifikan. Orang – orang berdebat, berkelahi, dan bahkan mengorbankan nyawa memperjuangkan nilai – nilai mereka, salah satunya adalah kebebasan. Nilai juga sering tercermin dalam sistem politik dan ekonomi suatu masyarakat. Sedangkan norma terdiri dari norma agama, hukum, kesopanan, susila, dan adat istiadat yang dipatuhi dalam kehidupan bermasyarakat. Dan apabila melanggar norma maka akan mendapat sanksi. Budaya, Masyarakat, dan Negara–Bangsa Masyarakat merupakan sekelompok orang yang memiliki seperangkat nilai dan norma yang sama, yaitu orang – orang yang terikat dengan kebudayaan umum. Suatu negara mungkin berisi masyarakat yang memiliki budaya yang sama atau budaya tunggal, bahkan ada juga suatu negara yang memiliki bermacam – macam budaya. Faktor – faktor penentu budaya Nilai – nilai dan norma – norma budaya tidak langsung muncul secara utuh. Mereka berevolusi dari sejumlah faktor, yaitu : a. Struktur sosial Struktur sosial masyarakat mengacu pada organisasi sosial dasar. Meskipun terdiri dari berbagai aspek, terdapat dua dimensi yang sangat penting ketika menjelaskan perbedaan antar budaya. Yang pertama adalah sejauh mana organisasi sosial mengutamakan eksistensi individu, sedangkan keunggulan kelompok yan lebih besar cenderung ditemukan pada masyarakat lain. Dimensi kedua adalah sejauh mana masyarakat memberlakukan tingkatan lapisan masyarakat ke dalam kelas sosial atau kasta. Terdapat beberapa masyarakat yang ditandai dengan tingkat stratifikasi sosial yang relatif tinggi dan mobilitas strata yang relatif rendah, sedangkan masyarakat lain ditandai oleh rendahnya stratifikasi sosial dan mobilitas yang tinggi antara strata. b. Sistem agama dan etis Agama dapat didefinisikan sebagai sistem kepercayaan dan ritual yang diakui bersama yang berkaitan dengan sesuatu yang dianggap suci. Sistem etis mengacu pada seperangkat prinsip moral atau nilai – nilai, yang digunakan untuk memandu dan membentuk perilaku seseorang. Sebagian besar sistem etis adalah produk dari agama. Namun, terdapat pengecualian utama mengenai prinsip bahwa sistem etis selalu didasarkan pada agama. Etika Konfusianisme memengaruhi bentuk perilaku dan budaya di sebagian wilayah Asia, namun tidak benar untuk menggolongkan Konfusianisme sebagai agama. c. Bahasa Salah satu hal yang jelas berbeda di berbagai negara adalah bahasa. Yang dimaksud dengan bahasa berarti sarana komunikasi yang berbentuk verbal ataupun nonverbal. Bahasa adalah salah satu karakteristik yang mendefinisikan budaya. d. Pendidikan Pendidikan formal memainkan peran penting dalam masyarakat. Pendidikan formal adalah media dimana individu belajar berbagai bahasa, konsep, dan keterampilan yang sangat diperlukan dalam masyarakat modern. Pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dapat menjadikan pelajar sebagai sumber daya manusia yang unggul. Penting bagi bisnis internasional yang beroperasi di negara lain untuk mempertimbangkan bagaimana budaya masyarakat memengaruhi nilai – nilai yang ditemukan di tempat kerja. Proses dan praktik manajemen mungkin bervariasi sesuai dengan nilai – nilai yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut secara kultural. Sehingga harus menyesuaikan proses dan praktik manajemen untuk memperhitungkan perbedaan – perbedaan ini. Perubahan Budaya Budaya dapat berkembang dari waktu ke waktu. Beberapa studi mengatakan bahwa kemajuan ekonomi dan globalisasi dapat menjadi faktor penting dalam perubahan sosial karena dapat memengaruhi sejumlah faktor lain. Kemajuan ekonomi pada suatu negara dapat menggeser nilai – nilai dari “tradisional” menuju “sekuler rasional”, dan dari nilai – nilai “bertahan hidup” menuju “kesejahteraan”. Pemahaman Lintas Budaya Salah satu bahaya terbesar yang dihadapai perusahaan yang pergi ke luar negeri adalah kurangnya informasi. Karena melakukan bisnis di budaya yang berbeda membutuhkan adaptasi agar sesuai dengan sistem nilai dan norma – norma budaya itu. Untuk mengatasi bahaya kurangnya informasi tersebut, maka perusahaan internasional harus : a. mempertimbangkan untuk mempekerjakan warga lokal yang dapat membantu mereka menyesuaikan bisnis dengan budaya setempat, b. memastikan bahwa para eksekutif negara asal cukup kosmopolitan untuk memahami bagaimana perbedaan budaya memengaruhi praktik bisnis internasional, c. mentransfer eksekutif luar negeri secara berkala untuk mempertemukan mereka dengan budaya yang berbeda akan membantu membangun kader eksekutif kosmopolitan, dan d. waspada terhadap bahaya perilaku etnosentris. Budaya dan Keunggulan Kompetitif Budaya pada suatu negara dapat memengaruhi biaya melaksanakan bisnis di negara tersebut. Dan biaya pelaksanaan bisnis di suatu negara memengaruhi kemampuan perusahaan untuk membangun keunggulan kompetitif di pasar global. Berdasarkan sikap terhadap kerjasama antara manajemen dan karyawan, pekerjaan, dan pembayaran bunga dipengaruhi oleh struktur sosial dan agama. Hal ini dapat dikatakan bahwa ketika konflik berbasis kelas antara pekerja dan manajemen dalam masyarakat yang berkesadaran kelas dapat menyebabkan gangguan industri sehingga meningkatkan biaya dalam melakukan bisnis di masyarakat tersebut.