BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UU Kepariwisataan No.10 Tahun 2009 pada Bab 1 Ketentuan umum di Pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Dalam kegiatan Wisata di Indonesia khusus nya perlu adanya dukungan dari setiap Stakeholder di dalamnya. Baik itu Daya Tarik Wisata, Usaha Pariwisata itu sendiri, Pengusaha(swasta) Industri, Pemerintah pusat dan daerah serta Kawasan Strategis Pariwisata itu sendiri telah atau sudah di atur di UU Kepariwisataan No.10 Tahun 2009. Banyak daerah di setiap Provinsi/ kota di Indonesia berlomba lomba untuk mengembangkan potensi atau strategi guna mempromosikan pariwisata di daerahnya masing-masing. Intruksi dari Presiden Joko Widodo yang memprioritaskan 10 destinasi wisata baru di Indonesia dan di dukung oleh destinasi lainnya yang ada di kabupaten/kota atau Provinsi di Indonesia dan menjadikan Pariwisata merupakan salah satu Devisa/ Pemasukkan terbesar bagi negara. Untuk mendukung itu semua 1 2 perlu adanya Usaha Pariwisata guna meningkatkan perekonomian daerah dari Industri Pariwisata itu sendiri. Telah diatur di dalam Bab VI tentang Usaha Pariwisata di Pasal 14 meliputi, antara lain: a. Daya tarik wisata b. Kawasan pariwisata c. Jasa transportasi d. Jasa perjalanan wisata e. Jasa makanan dan minuman f. Penyediaan akomodasi g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran i. Jasa informasi pariwisata j. Jasa konsultan pariwisata k. Jasa pramuwisata l. Wisata tirta dan m. Spa 3 Biasanya orang berkunjung untuk berwisata ke suatu daerah atau tempat memiliki tujuan untuk beriwisata nya. Salah satu paling banyak orang berkunjung wisata untuk menghabiskan waktunya yaitu berburu kuliner . Dalam hal ini potensi wisata yang ada di daerah bisa di manfaatkan sebagai destinasi untuk kunjungan kuliner pada tiap daerahnya yang menyajikan makanan khas dari tiap-tiap daerahnya masing-masing. Seperti contoh di Kota Bogor Jawa Barat. Kota Bogor merupakan surga kuliner yang ada di Provinsi Jawa Barat selain Kota Bandung, Bogor memiliki makanan khas untuk dicicipi untuk berwisata kuliner bagi mereka yang menyukai wisata kuliner ke daerah. Contoh makanan khas Bogor seperti: Doclang, Asinan Bogor, Olahan kerang, Cungkring, Ubi bakar cilembu, Laksa Bogor dll. Dalam usaha pariwisata yang konsen pada jasa makanan dan minuman, perlu diketahui bahwa penting nya memiliki tempat untuk berjualan ataupun berdagang guna menjamu wisatawan yang datang dan ingin mencicipi makanan yang di hidangkan. Tempat tersebut berupa Restoran, warung, tenda makan, cafe, pujasera, kantin, waralaba, kedai dsb. Banyak hal yang dapat membuat pelanggan merasa senang, kepuasan pelanggan biasanya tak lepas dari pelayanan yang prima dalam berbagai hal, memenuhi kepuasan tamu atau pelanggan adalah merupakan target utama sebuah restoran untuk dapat tumbuh dan berkembang. Faktor kepuasan pelanggan menjadi pemegang peranan penting dalam industri restoran, maka industri restoran berlomba lomba untuk mendapatkan pelanggan dan mengupayakan kepuasan pelanggan. Kepuasan tamu atau pelanggan hanya dapat diperoleh bila kebutuhan dan keinginan 4 tamu atau pelanggan terpenuhi, sesuai dengan apa yang diinginkan, tetapi yang lebih utama adalah bagaimana mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari tamu atau pelanggan. Salah satu hal penting dalam tercapainya kepuasan pelanggan adalah kualitas pelayan. Untuk mencapai kualitas pelayanan yang baik, kita harus memiliki sumber daya yang berkualitas. Dengan adanya sumber daya yang berkualitas, itu akan meningkatkan mutu pelayanannya. Saat ini untuk usaha makan dan minuman yang sedang berkembang yaitu usaha tempat makan seafood. Makanan seafood banyak di sukai oleh semua kalangan baik anak-anak, dewasa, tua, pria, wanita dan menjangkau status sosial seseorang itu sendiri. Makanan seafood banyak diburu dikala malam hari karena dengan rasa olahan masakan laut kita juga bisa memesan nya dengan keinginan kita. Harga yang terjangkau serta banyak ditemui dimanapun. Termasuk Restoran Kerang Attack yang berada di kota Bogor Jawa Barat. Restoran Kerang Attack cukup baru di kota Bogor, berdiri sejak bulan April 2019 namun peminat nya sudah cukup banyak. Karena Kerang Attack banyak mengolah berbagai macam jenis olahan Kerang dan menu seafood lainnya seperti kepiting. Selain menu olahan jenis kerang dan kepiting, Kerang Attack berada di tempat yang cukup strategis yaitu di sekitar/ di dekat Taman Sempur Bogor dimana banyak aktifitas warga/ masyarakat bogor disana. Akan tetapi Restoran yang membuka usaha sejenis untuk pengolahan seafood kerang sudah cukup menjamur di kota Bogor Jawa Barat. Seperti Juragan Kerang, 5 Captain Kerang yang bisa menjadi pesaing atau kompetitor bagi Restoran Kerang Attack. Untuk dapat mampu bersaing dengan restoran seafood/kerang lainnya, Kerang Attack harus dapat menciptakan kepuasan pelanggan dengan mutu meningkatkan kualitas pelayanan. Berdasarkan uraian diatas, maka pada kesempatan ini penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI RESTORAN KERANG ATTACK BOGOR SEBAGAI SALAH SATU DAYA TARIK WISATA KULINER” B. Identifikasi Masalah Keunggulan suatu produk restoran dapat ditinjau dari tingkat kepuasan pelanggannya. Keunggulan suatu produk makanan dan minuman di restoran tidak hanya dilihat dari kemasan luarnya saja namun aktivitas yang menyertai penyajian makanan dan minuman tersebut, seperti kata sambutan hangat, kepada tamu, pengulangan pesanan yang jelas, serta pembujukan yang halus agar pelanggan merasa nyaman dan ingin membeli produk tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang terjadi adalah sebagai berikut: 1. Belum diketahui kualitas pelayanan di Restoran Kerang Attack, Bogor 2. Belum diketahui kepuasan pelanggan di Restoran Kerang Attack, Bogor 6 3. Belum diketahui besarnya pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Restoran Kerang Attack, Bogor 4. Belum diketahui minat masyarakat terhadap masakan Olahan Kerang di Restoran Kerang Attack, Bogor 5. Belum diketahui dengan adanya Restoran Kerang Attack dapat membantu atau meningkatkan perekonomian atau UMKM dan membuka lapangan pekerjaan baru C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, diperoleh gambaran dimensi permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis memandang perlu untuk memberi batasan masalah secara jelas. Selanjutnya masalah yang menjadi objek penelitian dibatasi hanya pada: 1. Kualitas pelayanan terhadap pelanggan di Restoran Kerang Attack, Bogor 2. Kepuasan pelanggan di Restoran Kerang Attack, Bogor 3. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Restoran Kerang Attack, Bogor 7 D. Perumusan Masalah Dari uraian di atas, maka perumusan masalah yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas pelayanan di Restoran Kerang Attack, Bogor? 2. Bagaimana kepuasan pelanggan di Restoran Kerang Attack, Bogor? 3. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Restoran Kerang Attack, Bogor? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan di Restoran Kerang Attack, Bogor 2. Untuk mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan di Restoran Kerang Attack, Bogor 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Restoran Kerang Attack, Bogor 8 F. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan dalam penyusunan Proyek Akhir ini dibagi dalam lima bab, dimana bab yang satu dengan bab yang lain saling berkaitan. Secara garis besar ditulis sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujaun penelitian serta sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang teori-teori dan pengertin dari sumber terkait dengan definisi, istilah-istilah terkait yang di dapat dari referensi maupun jurnal ilmiah. Yang berisikan tentang tinjauan pustaka serta kerangka pemikiran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang dilakukan, seperti metode dan unit analisis penelitian kemudian pengertian terhadap variabel-variabel yang akan diteliti serta pengukurannya, prosedur penarikan sampel, pengumpulan data, analisis data serta waktu dan tempat selama penelitian berlangsung. 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang gambaran umum obyek penelitian Restoran Kerang Attack, Bogor serta hasil dan pembahasan selama penelitian yang dilakukan di obyek tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan serta mencantumkan saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak terkait. 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 2.A.1 Kualitas Pelayanan a) Pengertian Kualitas Pengertian atau makna atas konsep kualitas telah diberikan oleh banyak pakar dengan berbagai sudut pandang yang berbeda, sehingga menghasilkan definisidefinisi yang berbeda pula. Stampel, Pimpinan General Motors Corporation, dalam Loh (2001:33) menyatakan bahwa revolusi kualitas di seluruh dunia telah secara permanen telah mengubah cara manusia menjalankan usaha. Dulu, kualitas hanya terbatas pada soal-soal teknis, tetapi kini sudah merupakan proses peningkatan yang dinamis, berlangsung terus-menerus, dan melibatkan semua kalangan usaha. Loh (2001:34) menambahkan bahwa kualitas memiliki sifat kumulatif. Kualitas bukanlah entetis yang berdiri sendiri, melainkan mencakup totalitas dari semua karakteristik suatu produk atau jasa yang membuat produk atau jasa tersebut unggul dan baik. Kualitas menurut ISO (International Organization for Standardization) adalah: 11 a. Kondisi yang sehat untuk tujuan atau pemakaian; b. Keselarasan dengan spesifikasi; c. Kebebasan dari segala kekurangan; d. Kepuasan pelanggan; e. Kredibilitas; f. Kebanggaan memiliki. ISO-8402 Loh, (2001:35), kosa kata kualitas adalah “totalitas dari fasilitas dan karakteristik suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan, yang tersurat atau tersirat”. Definisi juga diberikan oleh Tjiptono (2004:11) mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan kepada orientasi pemenuhan harapan pelanggan. Kualitas adalah perbaikan terus-menerus. Definisi lain dikemukakan oleh taguchi yang menekankan pada kerugian yang harus dibayar oleh konsumen akibat kegagalan suatu produk atau jasa. Kualitas merupakan fungsi dari biaya dimana biaya dapat diturunkan dengan proses perbaikan atau pengurangan variasi dalam produk atau variasi dalam proses. Kadir (2001:19) menyatakan bahwa kualitas adalah suatu tujuan yang sulit dipahami (elusive goal), sebab harapan dari konsumen akan selalu berubah. Setiap ada standar baru yang baik ditemukan, maka konsumen akan menuntut lagi agar diperoleh lagi standar baru yang lebih baru dan lebih baik lagi. Dalam pandangan ini 12 maka kualitas merupakan suatu proses dan bukan merupakan suatu hasil akhir (continuitas quality improvement). Tidak ada satupun definisi kualitas yang sempurna. Akan tetapi setidaknya terdapat tiga aspek kunci yang dapat dijadikan patokan untuk dapat memahami definisi yang diantara ketiganya dapat dikombinasikan oleh suatu perusahaan dalam mendefinisikan suatu kualitas jasa. Tjiptono (2004:12) menyatakan bahwa : a. Karakteristik kualitas yaitu karakteristik output dari suatu proses yang penting bagi pelanggan. Karakteristik ini menuntut pemahaman yang mendalam mengenai pelanggan. b. Karakteristik kunci kualitas, yaitu kombinasi pemahaman mengenai pelanggan dengan pemahaman mengenai proses. Variabel kunci proses yang dijadikan sebagai kunci yang dapat dimanipulasi atau dapat dikendalikan. b) Pengertian Pelayanan / Jasa (service) Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang manapun pelayanan menjadi sangat berarti dan perlu disadari oleh seorang manajer oleh karena itu dalam usaha bisnis di kenal suatu ungkapan yang terkenal yaitu pembeli adalah raja, yang artinya kita harus melakukan pelayanan sebaik mungkin seakan-akan kita melayani seorang raja. Seperti yang telah diketahui semakin bagus pelayanan yang diberikan maka akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pelanggan. Dalam hal ini dapat di simpulkan 13 bahwa secara umum pelayanan memiliki arti yang berkaitan erat dengan pemberian kepuasan terhadap pelanggan, Dengan memberikan pelayanan yang bagus akan membuat pelanggan merasa diperhatikan keberadaanya oleh pihak pemberi pelayanan. Maka dari itu pentingnya suatu pelayanan terbaik atau best service kepada pelanggan itu hal yang utama dari kemajuan industri makanan dan minuman. Kotler (2003:464) beliau menyebutkan bahwa pelayanan (Service) ialah “sebagai suatu tindakan ataupun kinerja yang bisa diberikan pada orang lain”. Pelayanan atau juga lebih dikenal dengan service bisa di klasifikasikan menjadi dua yaitu: • High contact service ialah sebuah klasifikasi dari sebuah pelayanan jasa dimana kontak diantara konsumen dan juga penyedia jasa yang sangatlah tinggi, konsumen selalu terlibat di dalam sebuah proses dari layanan jasa tersebut. • Low contact service ialah klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak diantara konsumen dengan sebuah penyedia jasa tidaklah terlalu tinggi. Physical contact dengan konsumen hanyalah terjadi di front desk yang termasuk ke dalam klasifikasi low contact service. Misalkan ialah lembaga keuangan. Assauri (1999: 149) Definisi pelayanan adalah bentuk pemberian yang diberikan oleh produsen baik terhadap pelayanan barang yang diproduksi maupun terhadap jasa yang ditawarkan guna memperoleh minat konsumen, dengan demikian pelayanan mempengaruhi minat konsumen terhadap suatu barang atau jasa dari pihak perusahaan yang menawarkan produk atau jasa. Apabila pelayanan yang ditawarkan 14 perusahaan sesuai dengan keinginan konsumen maka produk/jasa yang ditawarkan akan dibeli. Sedangkan bila terjadi pelayanan yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen maka dapat di pastikan produk/jasa tersebut kurang diminati konsumen. Moenir, di dalam bukunya yaitu manajemen pelayanan umum di indonesia, yang mengatakan bahwa pelayanan ialah sebuah proses pemenuhan kebutuhan yang melalui aktivitas orang lain secara langsung. Moenir, (1992 : 16) dimana penekanan terhadap definisi pelayanan diatas ialah pelayanan yang diberikan karena menyangkut segala usaha yang dilakukan oleh seseorang didalam rangka untuk mencapai tujuan guna untuk bisa mendapatkan kepuasan didalam hal pemenuhan kebutuhan. Sedangkan menurut Hasibuan (2005) pelayanan adalah kegiatan pemberian jasa dari satu pihak kepada pihak lainnya. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan secara ramah tamah, adil, cepat, tepat, dan etika yang baik sehingga memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi yang menerimanya, Hasibuan (2005 : 152). Berdasarkan beberapa definisi di atas layanan atau service adalah serangkaian kegiatan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain yang tidak berwujud dan bertujuan memberikan kepuasan kepada pihak yang dilayani. Meskipun terjadi beberapa perbedaan terhadap pengertian jasa pelayanan secara terus menerus perbedaan tersebut akan mengganggu, beberapa karakteristik jasa pelayanan berikut memberikan jawaban yang lebih pasti mengenai pengertian jasa pelayanan. Karakteristik jasa tersebut adalah: 15 1) Tidak Dapat Diraba (Intangibility) Jasa adalah sesuatu yang sering kali tidak dapat di sentuh atau tidak dapat di raba. Jasa mungkin berhubungan dengan sesuatu secara fisik, seperti pesawat udara, kursi, meja dan peralatan makan di restoran, tempat tidur pasien rumah sakit. Bagaimanapun juga pada kenyataanya konsumen membeli dan memerlukan sesuatu yang tidak dapat di raba. Hal ini banyak terdapat pada biro perjalanan atau biro travel dan tidak terdapat pada pesawat terbang maupun kursi, meja dan perlatan makan, bukan terletak pada tempat tidur di rumah sakit, tetapi pada nilai. Oleh karna itu jasa atau pelayanan yang terbaik menjadi penyebab khusus yang secara alami di sediakan. 2) Tidak Dapat Disimpan (Inability to Inventory) Salah satu ciri khusus dari jasa adalah tidak dapat di simpan. Misalnya, ketika kita menginginkan jasa tukang potong rambut, maka apabila pemotong rambut telah di lakukan tidak dapat sebagainya di simpan untuk besok. Ketika kita menginap di hotel tidak dapat di lakukan untuk setengah malam dan setengahnya di lanjutkan lagi besok, jika hal ini di lakukan konsumen tetap dihitung menginap dua hari. 3) Produksi dan Konsumsi Secara Bersama Jasa adalah sesuatu yang dilakukan secara bersama dengan produksi. Misalnya tempat praktek dokter, restoran, pengurusan asuransi mobil dan lain sebagainya. 16 4) Memasukinya Lebih Mudah Mendiikan usaha bidang jasa membutuhkan investasi yang lebih sedikit, mencari lokasi lebih mudah dan banyak tersedia, tidak membutuhkan teknologi tinggi. Untuk kebanyakan usaha jasa hambatan untuk memasukinya lebih rendah. 5) Sangat Dipengaruhi oleh Faktor Luar Jasa sangat dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti : teknologi, peraturan pemerintah dan kenaikan harga energi. Sektor jasa keuangan merupakan contoh yang paling banyak di pengaruhi oleh peraturan dan perundang-undangan pemerintah, dan teknologi computer dengan kasus mellinum bug pada abad dua satu. c) Definisi Kualitas Pelayanan Olsen dan Wyckoff dalam Yamit (2010: p22) definisi secara umum dari kualitas jasa pelayanan adalah perbandingan antara harapan konsumen dengan kinerja kualitas pelayanan. Collier dalam Yamit (2010, p22) memiliki pandangan lain dari kualitas jasa pelayanan ini, yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan, pelayanan, kualitas dan level atau tingkat. Pelayanan terbaik pada pelanggan (excelent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik yang konsisten untuk dapat mempertemukan harapan konsumen (standar pelayanan eksternal dan biaya) dan sistem kinerja cara pelayanan (standar pelayanan internal, biaya dan keuntungan). 17 Pelayanan terbaik pada pelanggan dan tingkat kualitas dapat di capai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja pelayanan baik standar pelayanan internal maupun standar pelayanan eksternal. Beberapa pengertian yang terkait dalam definisi kualitas jasa pelayanan adalah: 1) Excellent adalah standar kinerja pelayanan yang diperoleh 2) Customer adalah perorangan, kelompok, departemen atau 3) perusahaan yang menerima, membayar output pelayanan (jasa dan sistem) 4) Services adalah kegitan utama atau pelengkap yang tidak secra langusung terlibat dalam proses pembuatan produk, tetapi lebih menekankan pada transaksi antara pembeli dan penjual. 5) Quality adalah sesuatu yang secara khusus dapat di raba atau tidak dapat di raba dan sifat yang di miliki produk atau jasa. 6) Levels adalah suatu pernyataan atas sistem yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi. 7) Consistent adalah tidak memiliki variasi dan semua pelayanan berjalan sesuai standar yang di tetapkan 8) Delivery adalah memberikan pelayanan yang benar dengan cara yang benar dan dalam waktu yang tepat. 18 Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, memuaskan kebutuhan pelanggan berarti harus memberikan pelayanan berkualitas (service quality) kepada pelanggan, terdapat dua pendekatan pelayanan berkualitas yang populer di gunakan kalangan bisnis Amerika dan kini telah menyebar keberbagai Negara di dunia. Pendekatan pertama di kemukakan oleh Albrcht dalam yang mendasarkankan pendekatannya pada dua konsep pelayanan berkualitas, yaitu (a) service tiangle dan (b) total quality service (TQS). Service triangle di terjemahkan sebagai segitiga layanan dan total quality service di terjemahkan sebagai layanan mutu terpadu (Budi W, Soetjipto). Dikutip dari Yamit (2010, p23). Zeitham, Berry dan Parasuratman (1993, p10) telah melakukan penelitian terhadap beberapa jenis jasa, dan berhasil mengidentifikasi dimensi karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan. Kelima karakteristik kualitas pelayanan itu adalah : 1) Tangibles (bukti langsung) yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. 2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan. 3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 19 4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimilik oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keraguraguan. 5) Emphaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan. 2.A.2 Kepuasan Pelanggan a. Definisi Kepuasan Pelanggan Kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “Satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “Factio“ (artinya melakukan atau membuat). Secara sederhana, kepuasan dapat diartikan sebagai “Upaya pemenuhan sesuatu‟ atau “membuat sesuatu memadai‟ Tjptono (2008, p349). Menurut Kotler (2005, p70) kepuasaan pelanggan sebagai perasaan senang atau kecewa sesesorang terhadap suatu produk setelah ia membandingkan hasil/prestasi produk yang dipikirkan terhadap kinerja/hasil produk/jasa yang diharapkan. Jika kinerja memenuhi harapan, maka itu artinya pelanggan puas. Tetapi jika kinerja sesuai harapan pelanggan, maka hal ini pelanggan puas. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum pengertian kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan dilihat dari kesesuaian antara harapan (expectation/ expected) pelanggan dengan persepsi, pelayanan yang diterima 20 (kenyataan yang dialami). Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sementara itu, kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli. Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja (performance) dan harapan (expected). Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas (dissatisfaction). Jika kinerja sesuai harapan, pelanggan merasa puas. Banyak perusahaan berfokus pada tingkat kepuasaan yang tinggi karena para pelanggan lebih mudah mengubah pikiran apabila mendapatkan yang lebih baik. Pelanggan yang tidak puas akan selalu mengganti produk mereka dengan produk pesaing. Mereka yang sangat puas (delight) sukar untuk mengubah pilihannya, hasilnya adalah kesetian pelanggan yang tinggi. Dengan demikian, pelanggan setia terhadap perusahaan (loyalitas pelanggan). b. Mengukur Kualitas Pelanggan Hill, et.al dalam Tjiptono (2008, p175), kepuasan merupakan ukuran kinerja „produk total‟ sebuah organisasi dibandingkan serangkaian keperluan pelanggan (Costumer requirements). Kepuasan pelanggan bukanlah konsep absolut, melainkan relatif atau tergantung pada apa yang diharapkan pelanggan. 21 Selain itu, Tjiptono (2008, p175) menyebutkan prinsip dasar yang melandasi pentingnya pengukuran kepuasan pelanggan adalah “doing best what matters most costumers” yaitu mealakukan yang terbaik aspek – aspek terpenting bagi pelanggan. Ada empat metode yang sering digunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan: 1. Sistem keluhan dan saran a.) Kotak saran di lokasi-lokasi strategis b.) Kartu pos berperangko c.) Saluran telepon bebas pulsa d.) Website e.) Email f.) Fax g.) Blog h.) Dan, lain-lain. 2. Ghost Shopping Yaitu salah satu bentuk riset observasi partisipatoris yang memakai jasa orang – orang yang „menyamar‟ sebagai pelanggan perusahaan dan pesaing sembari mengamati secara rinci aspek – aspek layanan dan kualitas produk. 22 3. Lost Customer Analysis Yaitu menghubungi atau mewawancarai pelanggan yang telah bersalin pemasok dalam rangka memahami penyebabnya dan melakukan perbaikan layanan 4. Survei Kepuasan Pelanggan a.) Via Telepon b.) Email c.) Via Pos d.) Telepon e.) Website f.) Tatap muka secara langsung g.) Google Form Hingga saat ini survei merupakan metode yang paling populer dan berkembang dalam literatur pengukuran kepuasan pelanggan menurut Martilla & James dalam Tjiptono, (2008, p176) adalah “importance performance analysis” yakni menggunakan importance ratings dan performance ratings. Garis besar konsep kepuasan pelanggan menurut Zeithaml dan Bitner (2006, p75) pada dasarnya terdapat 5 (lima) penilaian terhadap kualitas yaitu reliability (keandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (keyakinan), empathy (empati), dan tangibles (wujud), di mana semua itu mempengaruhi kualitas 23 pelayanan, kualitas produk dan harga produk. Selanjutnya, ketiga faktor tersebut, baik secara bersama-sama maupun sendiri akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Namun selain dipengaruhi oleh kualitas, kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu faktor situasi/keadaan dan faktor personal atau dari dalam diri pelanggan itu (misalnya: keinginan/kebutuhan) c. Manfaat mengukur kepuasan pelanggan Tjiptono (2012:310), kepuasan pelanggan memberikan jumlah manfaat 1. Berdampak positif terhadap loyalitas pelanggan 2. Berpotensi menjadi sumber pendapaan masa depan, terutama melalui spesifik, diantaranya: pembelian ulang, cross – selling, dan up – selling 3. Menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan, terutama biaya – biaya komunikasi pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan 4. Meningkatkan toleransi harga, terutama kesediaan pelanggan untuk membayar harga premium dan pelanggan cenderung tidak mudah tergoda untuk beralih pemasok 5. Menumbuhkan rekomendasi yang menular secara positif 24 6. Meningkatkan bargaining power relative perusahaan terhadap jaringan pemasok, mitra bisnis, dan saluran distribusi. d. Harapan Pelanggan dalam Kepuasan Harapan pelanggan diyakini memiliki peran besar dalam mengevaluasi kualitas produk (Barang dan Layanan) dan kepuasan pelanggan. Harapan pelanggan pada dasarnya memiliki hubungan yang erat antara menentukan kualitas dan kepuasan pelanggan, Tjiptono, (1997: 28). Ekspektasi atau harapan pelanggan menurut Kertajaya (2004; 223) selalu ada karena empat hal: 1. Individual Need atau kebutuhan individu adalah faktor penting jika pelanggan Anda sudah memiliki tuntutan tinggi, maka harapan pasti juga tinggi. 2. Word of mouth, pelanggan Anda dapat memiliki harapan tertentu karena cerita orang lain. Kisah orang lain sering dilihat sebagai referensi. 3. Past experience atau pengalaman masa lalu. Orang yang sudah memiliki pengalaman yang baik di masa lalu akan dapat menerima layanan setidaknya sama seperti sebelumnya, jika tidak mereka akan kecewa. 4. External communication adalah upaya sebuah perusahaan untuk menjanjikan sesuatu kepada pelanggan untuk menarik pelanggan 25 Memahami harapan pelanggan adalah kunci utama untuk menerapkan strategi kepuasan pelanggan. Tanpa mengenal harapan pelanggan, akan sulit bagi perusahaan untuk mampu memberikan pelayanan secara optimal kepada para pelanggannya. Pelanggan yang memiliki harapan yang tinggi, akan cenderung sulit untuk dipuaskan, atau mendapatkan kepuasan pelanggan. Sedangkan pelanggan dengan harapan rendah, akan mudah untuk dipuaskan atau dengan mudah mendapatkan kepuasan pelanggan. Dan secara geografi, pelanggan yang tinggal dikota besar, cenderung memiliki harapan pelanggan yang lebih tinggi dibanding pelanggan yang tinggal dikota lebih kecil, dan secara umum yang paling rendah harapannya adalah pelanggan yang tinggal di desa. Irawan (2003) menyatakan bahwa harapan pelanggan ada 2 tingkat, yaitu: 1. Desired expectation, adalah harapan pelanggan tentang apa yang harus dilakukan oleh perusahaan kepada para pelanggan. 2. Adequate expectation, adalah harapan pelanggan yang lebih rendah dibandingkan desired expectation. Atau harapan pelanggan terendah yang dianggap masuk akal oleh pelanggan, dan bisa ditoleransi oleh pelanggan. 26 2.A.3 Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Kotler & Keller (2012:153) “Product and service quality, customer satisfaction, and company profitability are intimately connected. Higher levels of quality result in higher levels of customer satisfaction, which support higher prices and often lower costs”. Yang berarti produk dan kualitas pelayanan,kepuasan pelanggan dan profitabilitas perusahaan berhubungan erat. Semakin tinggi hasil kepuasan menghasilkan tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, dimana membantu tingginya harga dan pengurangan pengeluaran. Cronin dan Taylor yang dikutip oleh Tjiptono (2014:295), salah satu kemungkinan hubungan yang banyak disepakati adalah bahwa kepuasan membantu konsumen dalam merevisi persepsinya terhadap kualitas jasa. Hoofman dan Bateson yang dikutip oleh Tjiptono menuliskan dasar pemikirannya tentang hubungan kualitas jasa dan kepuasan konsumen antara lain : 1. Bila Pelanggan tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan salah satu perusahaan, maka persepsinya terhadap kualitas jasa perusahaan tersebut akan didasarkan pada ekspetasinya 2. Interaksi ( service ecounter ) berikutnya dengan perusahaan tersebut akan menyebabkan konsumen memasuki proses dikonfirmasi dan merevisi persepsinya terhadap kualitas jasa. 3. Setiap interaksi tambahan dengan perusahaan itu akan memperkuat atau sebaliknya malah mengubah persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa. 27 4. Persepsi terhadap kualitas jasa yang telah direvisi memodifikasi minat beli konsumen terhadap pembelian di masa datang. Kepuasan pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis (Fornell, 2007). 2.A.4 Atraksi/ Daya Tarik Wisata Oka.A.Yoeti (1997) ada tiga syarat dalam pengembangan suatu daerah untuk menjadi suatu daerah tujuan wisata, agar menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan potensial dalam berbagai pasar, yaitu: a. “something to see”. Artinya di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain. 28 b. “something to do”. Artinya di tempat tersebut, banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lebih lama di tempat itu. c. “something to buy”. Artinya di tempat tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja (shopping), terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal wisatawan. Ketiga syarat tersebut sejalan dengan pola tujuan pemasaran pariwisata, yaitu dengan promosi yang dilakukan sebenarnya hendak mencapai sasaran agar lebih banyak wisatawan datang pada suatu daerah, lebih lama tinggal dan lebih banyak mengeluarkan uangnya di tempat yang mereka kunjungi. Lebih lanjut lagi menurut Oka.A.Yoeti (2002) atraksi wisata adalah segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, seperti: Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang dalam istilahnya Natural Amenities. 29 Termasuk kelompok ini adalah: • Iklim contohnya curah hujan, sinar matahari, panas dan salju. • Bentuk tanah dan pemandangan contohnya pegunungan, perbukitan, pantai, air terjun, dan gunung berapi. • Hutan belukar • Flora dan fauna yaitu tersedia di cagar alam dan daerah perburuan. • Pusat pusat kesehatan misalnya: sumber air mineral, sumber air panas, dan mandi lumpur. Dimana tempat tersebut diharapkan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Hasil ciptaan manusia, bentuk ini dapat dibagi dalam empat produk wisata yang berkaitan dengan tiga unsur penting yaitu sejarah, budaya, dan agama. • Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lampau seperti artifak dan situs • Museum, gedung kesenian, perpustakaan, kesenian rakyat dan kerajinan tangan • Acara tradisional, pameran, festival, upacara adat, upacara keagamaan. • Rumah-rumah ibadah, seperti mesjid, gereja, candi, kuil. 30 2.A.5 Restoran Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang di kelola secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada semua tamunya baik berupa makanan maupun minuman, Marsum (2005 : 7). Menurut pendapat lain, Arief (2005 : 31) bahwa restoran adalah suatu industri yang tak terbatas, yaitu industri yang melayani makanan dan minuman kepada semua orang yang jauh dari rumahnya, maupun dekat dari rumahnya. Bisnis restoran sangat rentan khususnya terhadap cita rasa, kualitas dan pelayanan, serta faktor– faktor lainnya yang mungkin dapat merusak bisnis restoran ini, oleh karena itu tidak banyak restoran yang tutup karena tidak mampu mempertahankan dan meningkatkan jumlah konsumennya. Menurut Ninemeir dan Hayes ( 2006 ) Restoran adalah suatu perasi layanan makanan yang mendatangkan keuntungan yang mana basis utamanya termasuk di dalamnya adalah penjualan makanan / minuman kepada individu-individu dan tamutamu dalam kelompok kecil maupun besar. 31 B. Kerangka Pemikiran Kerangka Pemikiran ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran Kualitas Pelayanan: Tangibles (Bukti Langsung ) Reliability (Kehandalan) Responsiveness Kepuasan Pelanggan: Perfomance Expectation (Daya Tangkap) Assurance ( Jaminan) Empathy (Empati) Sumber: Zeitham, Berry dan Sumber: Kotler ( 2005, P70 ) Parasuratman (1993, P10) 2.B.1 Hipotesis Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dankerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang 32 bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak merumuskan hipotesis. Hipotesis menjadi dugaan berdasarkan keterngan teori yangsementara diterima sebagai kebenaran sambil menunggu pengujian menggunakan data empiris. Hipotesis berasal dari kata hypo (di bawah, lemah) dan thesa kebenaran. Dari kedua akar katanya dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah kebenaran yang lemah. Hipotesis dikatakan lemah karena kebenarannya baru teruji pada tingkat teori. Untuk menjadi kebenaran yang kuat, hipotesis masih harus diuji menggunakan data data yang dikumpulkan. Kebenaran yang lemah akan meningkat menjadi Thesa apabila berdasarkan hasil uji menggunakan data yang dikumpulkan memberi kesimpulan mendukung hipotesis. Sebaliknya, bila hipotesis teruji melalui data-data yang dikumpulkan maka hipotesis tidak dapat lagi diterima sebagai kebenaran. Hipotesis adalah kesimpulan sementara atas masalah penelitian. Mengemukakan sebelumnya bahwa untuk sampai pada kesimpulan tersebut, harus dijalin pola pemikiran sehingga kesimpulan tersebut benar-benar logis. Dengan kata lain, hipotesis tersebut merupakan prediksi hasil penelitian yang akan dilakukan dan dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang bersifat sementara, akrena masih perlu diuji dengan data penelitian yang akan ditemukan nantinya. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban yang empirik dengan data. 33 Suryabrata memberikan beberapa definisi tentang hipotesis: hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris, hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan, hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling tinggi kebenarannya, hipotesis merupakan pernyataan mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sempel penelitian atau hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel. Hipotesis yang digunakan adalah Hipotesis Kausal. Hipotesis Kausal adalah Hipotesis kausal dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan pengaruh faktor prediktor terhadap variabel respon. Contoh: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan di Restoran Kerang Attack Bogor sebagai salah satu daya tarik wisata kuliner. Maka rumusan masalah yang anda buat adalah: adakah Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Maka hipotesis penelitiannya adalah: Ho: Tidak ada pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan. H1: Ada pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan.. 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dan Unit Analisis Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam proyek akhir yang berjudul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI RESTORAN KERANG ATTACK BOGOR SEBAGAI SALAH SATU DAYA TARIK WISATA KULINER” adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif itu sendiri adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan Sugiyono (2013 : 14) Penelitian kuantitatif lebih sistematis, terencana, dan terstruktur dari awal hingga akhir penelitian. Metode kuantitatif disebut juga sebagai metode ilmiah karena metode ini telah memenuhi kaidah - kaidah ilmiah yang bersifat konkrit, obyektif, terukur, dan sistematis. Alasan utama metode ini disebut sebagai metode kuantitatif karena data penelitian berbentuk angka - angka dan analisi menggunakan statistik. Tujuan utama dari metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah dan menghasilkan generalisasi. Generalisasi adalah suatu kenyataan kebeneran yang terjadi dalam suatu realita tentang suatu masalah yang berlaku pada populasi tertentu. Generalisasi dapat diperoleh dari suatu metode perkiraan yang umum berlaku. 35 Variabel dan Pengkurannya Sugiyono (2013 : 2) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini digunakan 2 (dua) variabel yaitu: Variabel bebas (Independent variable) Adalah variabel yang nilanya tidak berubah karena variabel lain. Variabel ini juga mempengaruhi variabel terikat (dependent variable), baik yang pengaruhnya positif maupun yang negatif. Dalam tugas akhir ini variabel bebasnya adalah “Kualitas Pelayanan” Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat atau dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, Sugiyono, (2011:61) Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah “Kepuasan Pelanggan”. 3.B.1 Skala Pengukuran Untuk mengetahui tanggapan dari konsumen atau koresponden terhadap kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dengan jawaban menggunakan 5 sakala (Likert), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan 36 persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Skala likert dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Likert Nilai 5 diberikan Sangat setuju (SS) Nilai 4 diberikan Setuju (S) Nilai 3 diberikan Kurang Setuju (KS) Nilai 2 diberikan Tidak Setuju (TS) Nilai 1 diberikan Sangat Tidak Setuju (STS) Jumlah skor tertinggi untuk item “Sangat setuju” adalah 5 x 75 = 375 sedangkan item “Sangat tidak setuju” adalah 1 x 75 = 75. Untuk mengukur Uji Reliabitas serta korelasi nya antara pernyataan dan jawaban, peneliti menggunakan SPSS versi 25 Berikut akan digambarkan dalam table yang berisikan variabel, sub variabel, dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian ini: Demography Identitas Koresponden Nama: Umur: Tahun 37 Jenis Kelamin : 1) Laki-Laki 2) Perempuan Pekerjaan : 1)Pelajar/Mahasiswa 3) Pegawai Swasta 2)Pegawai Negeri Pendapatan per Bulan: Frekuensi berkunjung: 5) Lain-lain 4) Ibu Rumah Tangga 1) < 1 Jt 3) 3-5 Jt 2) 1-3 Jt 4) >5 Jt 1) 1-3 kali 3) 5-7 kali 2) 3-5 kali 4) >7 kali Tabel 3.2 Variabel, Sub Variabel, Indikator dan Skala Pengukuran No 1 Variabel Kualitas Pelayanan (X) Sub Variabel Indikator Tangibles (Bukti Perlengkapan seperti bangku dan meja Langsung) tersedia banyak dengan kondisi baik Alat masak yang bersih dengan kualitas yang baik Kerang Attack memiliki peralatan makan yang bersih dan dalam keadaan yang baik Skala Pengukuran 38 Tersedia fasilitas tambahan seperti wifi, penyejuk udara, wastafel, tv, musholla, toilet, cctv Sarana promosi yang diberikan oleh Kerang Attack kepada pelanggan sudah maksimal Jumlah pegawai sudah cukup dalam menunjang permintaan pelanggan. Kerang Attack memiliki tempat yang nyaman Kerang Attack memiliki tempat yang bersih dan rapih Karyawan Attack Kerang berpenampilan bersih dan rapih Kerang Attack memiliki lokasi yang strategis dan mudah di jangkau Kerang Attack memiliki lahan memadai parkir yang 39 Reliability Karyawan (Kehandalan) kehandalan memiliki dan kemampuan dalam mengolah makanan serta minuman yang di sajikan Karyawan dalam cekatan menangani kebutuhan pelanggan Keakuratan perhitungan administrasi oleh karyawan kasir pada saat transaksi membayar Karyawan memberikan perhatian serius terhadap pelanggan ketika tempat penuh Karyawan bersikap pro aktif kepada pelanggan Responsiveness Tidak terlalu (Daya Tangkap) mengantri lama dalam memesan makanan dan minuman Tidak terlalu menunggu lama untuk menerima pesanan yang sudah dipesan 40 Tidak membiarkan pelanggan berdiri lama ketika tempat penuh Karyawan waktu memiliki luang (daya tanggap) ketika pelanggan memerlukan sesuatu Assurance Karyawan (Jaminan) pengetahuan daftar yang memiliki tentang ada di dalam menu Karyawan selalu menjaga kebersihan dan kesegaran makanan serta minuman Karyawan bersikap sopan Citra rasa makanan yang di sajikan selalu sama bila setiap kali pelanggan berkunjung Pelanggan merasa aman dan nyaman saat berada di Kerang Attack Pelanggan Skala terpenuhi akan kebutuhan nya (5point) Likert 41 Emphaty (Empati) Karyawan memiliki kesungguhan merespon dalam permintaan pelanggan Karyawan memberikan perhatian individu secara terhadap pelanggan Karyawan memberikan pelayanan yang sama tanpa memandang status sosial Kerang Attack memiliki jam buka operasional sesuai dengan keinginan pelanggan Karyawan memiliki komunikasi yang baik terhadap pelanggan Pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan secara cepat dan tepat 2 Kepuasan Performance Pelanggan puas dengan Pelanggan (Y) Services semua fasilitas yang di sediakan oleh restoran Kerang Attack Bogor dalan keadaan baik dan bersih \ 42 Pelanggan puas dengan keamanan, kenyamanan dan kebersihan Restoran Kerang Attack Bogor Pelanggan puas dengan kemampuan yang dimiliki karyawan Kerang Attack dalam membuat dan menyajikan makanan serta minuman Expected Services Pelanggan puas Skala Likert terhadap rasa makanan dan minuman yang di sajikan (5point) sebanding dengan harga yang di tawarkan Pelanggan puas dengan kinerja karyawan yang sesuai dengan harapan Pelanggan atas menerima kemampuan karyawan restoran Kerang Attack Penulis menggunakan skala pengukuran ordinal (data yang berbentuk peringkat), yaitu menggunakan tipe skala Likert. Untuk keperluan analisis kuantitatif 43 maka jawaban diberi nilai, yang terdiri dari sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) Nilai 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju Nilai 4 diberikan untuk jawaban setuju Nilai 3 diberikan untuk jawaban kurang setuju Nilai 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju Nilai 1 diberika untuk jawaban sangat tidak setuju Metode Penarikan Sampling Pada penelitian ini prosedur penarikan contoh sampling adalah sebagai berikut : Populasi Pengertian populasi menurut Sugiyono (2014:80) adalah wilayah generalisasi objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi tidak tentu dalam penelitian ini adalah pelanggan. Penelitian ini mempunyai populasi yaitu yang menjadi pelanggan di Restoran Kerang Attack adalah kurang lebih 300 samapai 400 pelanggan per bulan. 44 Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, Sugiyono (2014:81). Dengan demikian sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan bisa mewakili keseluruhan populasinya sehingga jumlahnya lebih sedikit dari populasi. Ukuran sampel yang dibutuhkan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182) Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah teknik probability sampling, yaitu yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik yang digunakan adalah Simple Random Sampling, yaitu secara acak yang dimana setiap anggota populasi dapat menjadi anggota sampel tanpa melihat perbedaan atau persamaan yang ada di dalam anggota populasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan di bulan Januari 2020. Kuisioner akan dibagikan kepada tamu yang berkunjung ke Restoran Kerang Attack Bogor selama 1 bulan. Peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menghitung jumlah sampel. 45 Keterangan: n = ukuran sampel N = populasi sampel 1 = konstanta e = kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditolelir, yaitu Sehingga perhitungannya sebagai berikut : n= n = 75 Koresponden Prosedur Pengumpulan Data Penulis menggunakan metode pengambilan data dari kuisioner. Untuk memudahkan proses penelitian, maka dikumpulkan data sebagai berikut: 3.D.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya tanpa ada perantara. Menurut Sugiyono (2012 : 137) data primer dapat dilakukan dengan cara: 46 a. Wawancara (Interview) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal - hal dari responden yang lebih mendalam juga untuk melengkapi data terkait dengan objek penelitian. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak dan dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. b. Angket (Questionnaire) Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Serta merupakan teknik pengumpulan data yang efisien. Kuisioner cocok digunakan apabila jumlah respondennya banyak. c. Observasi (Observation) Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang memiliki ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi dilakukan sebelum penelitian dilakukan dengan mengamati pelaksanaan pelayanan yang ada. 3.D.2 Data Sekunder Sugiyono (2013 : 62), data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan - catatan 47 yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Selain itu peneliti mempergunakan data yang diperoleh dari internet. Metode Analisis Data Dimulai dengan pengumpulkan data yang diperoleh dari hasil observasi di Restoran Kerang Attack Bogor dan penyebaran angket atau kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan ataupun pernyataan yang digunakan untuk mendapatkan data dari hasil jawaban responden. Penulis harus teliti dalam kelengkapan dari kuesioner tersebut. Baik banyak kuesioner yang disebarkan maupun hasil dari data yang telah dijawab oleh responden. Hal ini bertujuan untuk mencari tau hasil dari penelitian yang sudah dijalankan dengan menggunakan metode analisis data seperti dibawah ini: 3.E.1 Uji Validitas Sugiyono (2009 : 173) tentang validitas adalah : “Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Jadi suatu penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas adalah test / pengujian yang dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil data yang valid. Maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. 48 Adapun rumus yang digunakan peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan teknik analisis Korelasi Pearson dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: r = Nilai Korelasi Pearson ∑Xi = Jumlah Hasil Pengamatan Variabel X ∑Yi = Jumlah Hasil Pengamatan Variabel Y ∑ Xi Yi = Jumlah dari Hasil Kali Pengamatan Variabel X dan Variabel Y ∑X2 = Jumlah dari Hasil Pengamatan Variabel X yang Telah Dikuadratkan ∑Y2 = Jumlah dari Hasil Pengamatan Variabel Y yang Telah Dikuadratkan n = Jumlah responden dalam uji cobainstrument Dengan mengacu pada kriteria sebagai berikut: • Jika r positif, atau ≥ 0, 30 maka item pertanyaan tersebut valid. • Jika r negatif atau < 0, 30 maka item pertanyaan tersebut tidak valid. Dasar pengambilan keputusan pada uji validilitas adalah sebagai berikut: 49 1. Uji validitas bertujuan untuk melihat kelayakan butir-butir dari pernyataan pada suatu kuesioner. 2. Jika r hitung > r tabel , maka butir soal dinyatakan valid. 3. Jika r hitung < r tabel maka butir soal dinyatakan tidak valid. 3.E.2 Uji Reliabilitas Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubahubah), dapat diandalkan dan tetap/konsisten, Kriyantono, (2012; 70-73). Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Pada program SPSS akan dibahas untuk di uji yang sering digunakan dalam penelitian yakni metode Alpha (Cronbach’s). Triton dalam Siregar (2013:12) tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach’s diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1. Apabila skala tersebut dikelompokan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan Apha dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 50 Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,00 - 0,20 Kurang Reliabel > 0,20 - 0,40 Sedikit Reliabel > 0,40 - 0,60 Cukup Reliabel > 0,60 - 0,80 Reliabel > 0,80 - 1,00 Sangat Reliabel Sumber Data: Siregar (2013:12) 3.E.3 Nilai rata-rata (Mean) Keseluruhan data yang terkumpul akan dikelompokkan dan dicari rataratanya untuk mengetahui kekuatan tiap variabel. Mean atau nilai rata-rata digunakan dalam analisis data deskriptif untuk mengetahui bagaimana kecenderungan nilai tengah suatu data terkumpul. Dari hasil rata-rata ditentukan interval kelas untuk menentukan kategori penafsiran hasil data. Kusmayadi dan Sugiarto (2000 ; 241): Interval = Setelah diketahui besarnya interval, maka dapat ditentukan rentang skala dan kategori nilai rata-rata dari hasil kuesioner. Nilai dari hasil kuesioner tersebut ditafsirkan dalam tabel 3.4 berikut ini Kusmayadi dan Sugiarto (2000 ; 241): 51 Tabel 3.4 Nilai rata-rata (X) Penafsiran 1,00 ≤ x < 1,80 Sangat rendah 1,80 ≤ x < 2,60 Rendah 2,60 ≤ x < 3,40 Cukup 3,40 ≤ x < 4,20 Tinggi 4,20 ≤ x < 5,00 Sangat tinggi Sumber: Kusmayadi dan Sugiarto (2000 ; 241 ) 3.E.4 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen, Sugiyono, (2011: 66). Dasar pengambilan keputusan untuk koefisien determinasi adalah: a) Bila nilai koefisien determinasi yang mendekati angka satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi untuk memprediksi variasi variabel independen. b) Bila nilai koefisien determinasi yang mendekati angka nol berarti kemampuan variabel independen untuk memprediksi variasi variabel dependen amat terbatas. Koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut : K d = r² x 100% 52 Keterangan : K d = Koefisien determinasi r = Besaran koefisien korelasi Untuk mempermudah analisa dalam pemecahan masalah yang diteliti maka digunakan alat bantu statistik SPSS 25. Analisis ini bertujuan untuk melihat sebesar apa pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Restorang Kerang Attack Bogor. 3.E.5 Koefisien Korelasi Dikaitkan dengan tujuan penelitian, maka metode analisis data atau pengolahan data yang digunakan pada penelitian proyek akhir ini adalah metode analisis deskriptif dan korelatif. Dimana data-data diolah dengan menggunakan metode kolerasi dari pearson product moment. Berikut adalah rumus pearson: 53 Sumber: Sugiyono (2012 : 274 ) Keterangan: r = Koefisien korelasi ( -1≤ r ≥ +1), di mana : x = Variabel bebas y = Variabel terikat n = Jumlah sample Lalu hasil didapatkan dapat diinterpretasi dengan menggunakan pedoman kriteria penapsiran dari Sugiyono (2014 :214), yaitu seperti tertera pada tabel di bawah ini: Tabel 3.5 Korelasi Koefisien Interval Koefisien Tingkat hubungan 0.00 - 0.199 Sangat rendah 0.20 - 0.399 Rendah 0.40 - 0.599 Sedang 0.60 - 0.799 Kuat 0.80 - 1.000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2014: 214) 54 3.E.6 Uji Regresi Siregar (2013:23-25), regresi merupakan salah satu alat ukut yang digunakan dalam memprediksi permintaan yang ada di masa yang akan datang dengan menggunakan data yang ada di masa lalu. Dengan regresi linier, maka kita juga dapat mengetahui pengaruh dari variabel bebas ke variabel tidak bebas. Regresi linier terbagi menjadi dua,yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Pada penelitian ini menggunakan perhitungan regresi linier sederhana. Analisis regresi bertujuan untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari variabel independen, Siregar (2013; 23-25). Analisis regresi dalam penelitian ini dilakukan dengan satu cara yaitu regresi linier sederhana. Dalam penelitian ini, untuk dapat mengetahui pengaruh antara variabel X terhadap Y dan hubungan X terhadap Y, menggunakan regresi linier sederhana dengan persamaan regresi yang dihasilkan adalah : Y=a+bX Keterangan : Y = variabel dependen a = konstanta b = koefisien regresi 55 X = variabel independen 3.E.7 Pengujian Secara Parsial (Uji T) Uji T dilakukan untuk pengujian terhadap koefisien regresi secara partial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikasi peran secara partial antara variabel independen dan dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan, Hadiyati, (2010:88), penlitian ini penulis menggunakan tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel maka diperoleh : a. Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. b. Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. T tabel = (α;n-1) 56 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuisioner dan dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2020 di restoran Kerang Attack Bogor Jawa Barat. No Kegiatan Januari I II 1 Observasi Awal 2 Penyusunan Proposal 3 Pengambilan Data 4 Pengolahan Data 5 Penyusunan Proyek Akhir III IV 57 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Restoran Kerang Attack Bogor terletak di Jalan Sempur dekat dengan taman Sempur Bogor Jawa Barat. Berdiri sejak bulan April tahun 2019. Buka tiap hari Selasa-Minggu. Jam Operasional Restoran Kerang Attack untuk hari Selasa-Jumat pkl 16.00-22.00. Untuk hari Sabtu pkl 16.00-24.00 dan hari Minggu pkl 08.00-22.00. Restoran Kerang Attack adalah Restoran yang menyediakan hidangan olahan berbagai macam kerang. Mulai dari kerang hijau, kerang tahu, kerang bulu, kerang dara, kerang bambu. Restoran Kerang Attack menyediakan paket-paket untuk bisa dimakan lebih dari 2 orang dengan harga yang cukup terjangkau. Restoran Kerang Attack memiliki visi yaitu semua orang bisa menikmati hidangan olahan kerang dengan harga yang terjangkau dan tidak memandang status soasial masyarakat bogor pada khususnya. Pemilik atau owner restoran Kerang Attack sendiri terdiri dari 2 pengusaha muda yaitu Andi Kusmanto dan Aji Saputra. Mereka berdua memiliki latar belakang dan memiliki visi yang sama dalam membuka usaha tempat makan atau food and beverage. 58 B. 4.B.1 Hasil dan Pembahasan Karakteristik Responden Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui kuisioner yang diberikan kepada pelanggan Restoran Kerang Attack Bogor sebagai responden, maka dapat diketahui karakteristik setiap pelanggan. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa informasi ini dapat menjadi masukan bagi Restoran Kerang Attack Bogor dalam menyusun strategi pelayanan yang sesuai dengan karakteristik pelanggannya di masa yang akan datang. Karakteristik/identitas responden ini berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan per bulan, frekuensi berkunjung dengan menggunakan SPSS 25 frequency. a. Jenis Kelamin Koresponden Tabel 4.1 Jenis Kelamin Jenis Frequency Percent Kelamin Valid Valid Cumulative Percent Percent Laki-laki 47 62.7 62.7 62.7 Perempuan 28 37.3 37.3 100.0 Total 75 100.0 100.0 Sumber: Hasil pengolahan data primer menggunakan SPSS 25 2020 59 Berdasarkan jenis kelamin, responden ternyata didominasi oleh pelanggan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 47 orang dengan presentase 62.7% dan sisanya adalah responden perempuan sebanyak 28 orang dengan presentase 37.3%. Dengan demikian terlihat jelas bahwa jumlah responden pria yang lebih banyak dibanding responden wanita b. Jenis Pekerjaan Tabel 4.2 Jenis Pekerjaan Pelajar/ Mahasiswa Pegawai Negeri Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga Lain-lain 32 42.7 Valid Percent 42.7 2 2.7 2.7 45.3 26 34.7 34.7 80.0 5 6.7 6.7 86.7 10 13.3 13.3 100.0 Total 75 100.0 100.0 Pekerjaan Valid Frequency Percent Cumulative Percent 42.7 Sumber: Hasil pengolahan data primer menggunakan SPSS 25 2020 60 Berdasarkan jenis pekerjaan, responden atau pelanggan yang berlatar belakang dengan pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa/i sebanyak 32 orang atau 42.7%. Pelanggan dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri sebanyak 2 orang atau 2.7%. Pelanggan dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 26 orang atau 34.7%. Pelanggan dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 5 orang atau 6.7% dan pelanggan dengan pekerjaan lainnya sebanyak 10 orang atau 13.3%. Dengan demikian terlihat jelas bahwa mayoritas pengunjung Restoran Kerang Attack Bogor berasal dengan berlatar belakang pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa/I karena kawasan tersebut memang banyak sekali pelajar atau mahasiswa/i berkumpul di sekitar Taman Sempur Bogor. c. Pendapatan Tabel 4.3 Pendapatan Valid Pendapatan Frequency < 1 Juta 15 1-3 Juta Percent 20.0 Valid Percent 20.0 Cumulative Percent 20.0 34 45.3 45.3 65.3 >5 Juta 6 8.0 8.0 100.0 Total 75 100.0 100.0 Sumber: Hasil pengolahan data primer menggunakan SPSS 25 2020 Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa pelanggan dengan pendapatan kurang dari 1 juta sebanyak 15 orang atau 20%. Pelanggan dengan pendapatan antara 1 sampai 3 juta sebanyak 34 orang atau 45.3%. Pelanggan dengan pendapatan antara 61 3 sampai 5 juta sebanyak 20 orang atau 26.7% dan pelanggan dengan pendapatan lebih dari 5 juta sebanyak 6 orang atau 8%. Dengan demikian terlihat jelas bahwa pelanggan di Restoran Kerang Attack Bogor, mayoritas berpengahasilan atau pendapatannya yaitu antara 1 sampai 3 juta atau 45.3%. Dengan demikian untuk responden dari pada Restoran Kerang Attack Bogor mayoritas memiliki pendapatan antara 1-3 Juta, dengan ini Restoran Kerang Attack Bogor memiliki harga yang cukup terjangkau bagi kalangan masyarakat Bogor pada khususnya. d. Frekusensi berkunjung Tabel 4.4 Frekuensi berkunjung Valid Frekuensi berkunjung 1-3 kali Frequency Percent Cumulative Percent 86.7 Valid Percent 86.7 65 3-5kali 8 10.7 10.7 97.3 >7 kali 2 2.7 2.7 100.0 Total 75 100.0 100.0 86.7 Sumber: Hasil pengolahan data primer menggunakan SPSS 25 2020 Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa pelanggan dengan frekuensi berkunjung ke Restoran Kerang Attack, frekuensi berkunjung antara 1 sampai 3 kali sebanyak 65 orang atau 86.7%. Pengunjung dengan frekuensi berkunjung antara 3 62 sampai 5 kali sebanyak 8 orang atau 10.7% dan pengunjung dengan frekuensi berkunjung lebih dari 7 kali sebanyak 2 orang atau 2.7%. Dengan demikian terlihat jelas bahwa frekuensi berkunjung mayoritas yang datang ke Restoran Kerang Attack Bogor yaitu antara 1 sampai 3 kali atau 86.7 % pengunjung yang telah datang mengunjungi Restoran Kerang Attack Bogor. 4.B.2 Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner Ghozali (2005) . Menurut Bougie dan Sekaran (2013) Jika valid maka item pertanyaan atau pernyataan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang hendak diukur dalam kuisioner tersebut. uji validitas variabel X dan variabel Y yang dilakukan dengan mengambil jawaban dari total 75 responden dan dengan tingkat kesalahan 5% (0.05) , maka : df = ( n -2) dimana n adalah jumlah responden selanjutnya df = ( 75 – 2 ) = 73 berdasarkan R tabel didapatkan hasil 0.227 dengan tingkat kepercayaan 95% . Jika R hitung > R tabel maka item kuesioner dinyatakan valid dan jika R hitung < R tabel maka item kuesioner dinyatakan tidak valid 63 Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan Item-Total Statistics X r hitung r tabel kesimpulan keterangan X1.1 .247 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.2 .442 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.3 .447 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.4 .264 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.5 .456 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.6 .311 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.7 .385 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.8 ..499 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.9 .533 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.10 .357 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.11 .238 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.12 .414 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.13 .376 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.14 .230 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.15 .430 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.16 .556 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.17 .381 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.18 .397 0.227 r hitung > r tabel Valid 64 X1.19 .385 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.20 .493 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.21 .578 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.22 .592 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.23 .417 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.24 .583 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.25 .618 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.26 .457 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.27 447 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.28 .363 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.29 .343 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.30 .326 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.31 .445 0.227 r hitung > r tabel Valid X1.32 .495 0.227 r hitung > r tabel Valid Sumber: Pengolahan data SPSS 25 Berdasarkan tabel diatas, semua item memiliki koefisien validitas lebih besar dari nilai r tabel (0.227) sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut valid dalam artian bahwa pernyataan didalam kuisioner dapat digunakan untuk mengukur variabel kualitas pelayanan dan akan mampu menghasilkan variabel yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian. 65 Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelanggan Item-Total Statistics Y r hitung r tabel kesimpulan keterangan Y1.1 .698 0.227 r hitung > r tabel Valid Y1.2 .691 0.227 r hitung > r tabel Valid Y1.3 .590 0.227 r hitung > r tabel Valid Y1.4 .559 0.227 r hitung > r tabel Valid Y1.5 .616 0.227 r hitung > r tabel Valid Y1.6 .767 0.227 r hitung > r tabel Valid Sumber: Pengolahan data SPSS 25 Berdasarkan tabel diatas, semua item memiliki koefisien validitas lebih besar dari nilai r tabel (0.227) sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut valid dalam artian bahwa pernyataan didalam kuisioner dapat digunakan untuk mengukur variabel kualitas pelayanan dan akan mampu menghasilkan variabel yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian. 4.B.3 Hasil Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan sebuah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator, variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke 66 waktu. Alat uji SPSS untuk menguji reliabilitas dapat menggunakan uji statistik Cronbach’s Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha> 0,70. Tabel 4.7 Reliability Statistics (X) Cronbach's Alpha .723 N of Items Keterangan 33 Reliabel Sumber: Pengolahan data SPSS 25 Tabel 4.8 Reliability Statistic (Y) Cronbach's Alpha .759 N of Items Keterangan 7 Reliabel Sumber: Pengolahan data SPSS 25 Berdasarkan data pada tabel diatas, diketahui bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,70. Maka dengan demikian instrumen penelitian ini yaitu Kualitas Pelayanan (X) dan Kepuasan Pelanggan (Y) 67 telah memenuhi kriteria valid dan reliabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian telah layak digunakan untuk mengambil data penelitian. 4.B.4 Analisis Deskriptif Deskripsi frekuensi skor jawaban variabel X (kualitas pelayanan) Pada tabel-tabel dibawah ini dapat dilihat nilai rata rata (mean) dari deskripsi frekuensi skor jawaban variabel X setelah di olah menggunakan SPSS 25 sebagai berikut: Tabel 4.9 Deskriptif Kualitas Pelayanan ( Bukti Langsung) No. Penilaian Kualitas Pelayanan SS S KS TS banyak dengan kondisi baik 27 44 3 1 2 Alat masak yang bersih dengan kualitas yang baik 12 63 3 Kerang Attack memiliki peralatan makan yang bersih 14 57 4 15 19 26 8 6 37 29 3 STS MEAN Bukti Langsung 1 Perlengkapan seperti Bangku dan Meja tersedia dan dalam keadaan yang baik 4 4.16 4.13 Tersedia Fasilitas tambahan seperti WIFI, Penyejuk udara, TV, Wastafel, Musholla, Toilet, CCTV 5 4.29 7 3.36 Sarana Promosi yang diberikan oleh Kerang Attack kepada Pelanggan sudah maksimal 3.61 68 6 Jumlah Pegawai sudah cukup dalam menunjang permintaan Pelanggan 3 51 19 7 Kerang Attack memiliki tempat yang nyaman 12 56 7 4.07 8 Kerang Attack memiliki tempat yang bersih dan rapih 12 51 12 4.00 9 Karyawan Kerang Attack berpenampilan bersih dan 10 44 20 mudah di jangkau 31 42 2 Kerang Attack memiliki lahan parkir yang memadai 21 44 9 rapih 10 11 2 1 3.73 3.84 Kerang Attack memiliki lokasi yang Strategis dan 4.39 1 4.13 Tabel 5.0 Deskriptif Kualitas Pelayanan ( Kehandalan ) SS S KS mengolah makanan & minuman yang di sajikan 42 32 1 4.55 Karyawan Cekatan dalam menangani kebutuhan 36 38 1 4.47 29 43 1 Pelanggan ketika tempat penuh 23 49 3 4.27 Karyawan bersikap Pro Aktif kepada Pelanggan 15 55 5 4.13 Kehandalan 12 13 TS STS MEAN Karyawan Memiliki Kehandalan/ Kemampuan dalam Pelanggan 14 Keakuratan Perhitungan admnistrasi oleh karyawan kasir pada saat transaksi membayar 15 16 2 4.32 Karyawan memberikan perhatian serius terhadap Tabel 5.1 Deskriptif Kualitas Pelayanan ( Daya Tangkap ) Daya Tangkap 17 S KS 19 54 2 TS STS MEAN Tidak terlalu lama mengantri dalam memesan makanan dan minuman 18 SS Tidak terlalu lama menunggu untuk menerima 4.23 69 pesanan yang sudah dipesan 19 45 20 3.87 14 57 4 4.13 15 47 13 4.03 Tidak membiarkan Pelanggan berdiri lama ketika tempat penuh 20 10 Karyawan memiliki waktu luang ( daya tanggap ) ketika Pelanggan memerlukan sesuatu Tabel 5.2 Deskriptif Kualitas Pelayanan ( Jaminan ) SS S KS TS 17 51 6 1 21 52 2 4.25 38 36 1 4.49 25 49 1 4.32 Kerang Attack 23 44 8 4.20 Pelanggan terpenuhi akan kebutuhan nya 16 43 16 4.00 Jaminan 21 Karyawan memiliki Pengetahuan tentang daftar yang ada di dalam menu 22 24 Karyawan bersikap sopan Citra rasa makanan yang disajikan selalu sama bila setiap kali Pelanggan berkunjung 25 26 4.12 Karyawan selalu menjaga kebersihan dan kesegaran makanan & minuman 23 STS MEAN Pelanggan merasa aman dan nyaman saat berada di Tabel 5.3 Deskriptif Kualitas Pelayanan ( Empati ) Empati 27 KS TS STS MEAN 14 58 3 4.15 16 55 4 4.16 23 52 Karyawan memberikan perhatian secara Individu terhadap Pelanggan 29 S Karyawan memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan Pelanggan 28 SS Karyawan memberikan pelayanan yang sama tanpa memanda status sosial 4.31 70 30 Kerang Attack memiliki jam buka operasional sesuai dengan keinginan Pelanggan 31 50 3 1 4.21 15 60 4.20 19 56 4.25 Karyawan memiliki komunikasi yang baik terhadap Pelanggan 32 21 Pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan secara cepat dan tepat Deskripsi frekuensi skor jawaban variabel Y (kepuasan pelanggan) Pada tabel-tabel dibawah ini dapat dilihat nilai rata rata (mean) dari deskripsi frekuensi skor jawaban variabel Y setelah di olah menggunakan spss 25 sebagai berikut: Tabel 5.4 Deskriptif Kepuasan Pelanggan ( Performance Services ) No. Penilaian Kepuasan Pelanggan SS S KS TS STS MEAN 15 51 9 4.08 22 52 1 4.28 33 42 Performance Service 1 Pelanggan puas dengan semua Fasilitas yang di sediakan oleh Restoran Kerang Attack Bogor dalam keadaan baik dan bersih 2 Pelanggan puas dengan keamanan, kenyamanan dan kebersihan Restoran Kerang Attack Bogor 3 Pelanggan puas dengan kemampuan yang dimiliki Karyawan Kerang Attack dalam membuat dan menyajikan makanan & minuman 4.44 71 Tabel 5.5 Deskriptif Kepuasan Pelanggan ( Expectation Services ) Expectation Services 1 SS S KS TS STS MEAN 39 31 1 20 55 4.27 15 60 4.20 Pelanggan puas terhadap rasa makanan dan minuman yang di sajikan sebanding dengan harga yang di 4.51 tawarkan 2 Pelanggan puas dengan kinerja karyawan yang sesuai dengan harapan 3 Pelanggan menerima atas kemampuan karyawan Restoran Kerang Attack Tabel 8.1 Pernyataan: pelanggan puas dengan semua fasilitas yang di sediakan oleh Restoran Kerang Attack Bogor dalan keadaan baik dan bersih. Hasil dari olah data menunjukkan bahwa 51 responden Setuju terhadap pernyataan Y.1 dan 15 responden menjawab Sangat Setuju terhadap pernyataan Y.1 dan 9 responden menjawab Kurang Setuju pada pernyataan Y.1 Y.1 Cumulative Frequency Valid Kurang Setuju (KS) Percent Valid Percent Percent 9 12.0 12.0 12.0 Setuju (S) 51 68.0 68.0 80.0 Sangat setuju (SS) 15 20.0 20.0 100.0 75 100.0 100.0 Total Sumber: pengolahan data SPSS 25 72 Tabel 8.2 Pernyataan: pelanggan puas dengan keamanan, kenyamanan dan kebersihan Restoran Kerang Attack Bogor. Hasil dari olah data menunjukkan bahwa 52 responden Setuju terhadap pernyataan Y.2. Kemudian 22 responden menjawab Sangat Setuju terhadap pernyataan Y.2 dan hanya 1 responden yang menjawab Kurang Setuju terhadap pernyataan Y.2 Y.2 Cumulative Frequency Valid Kurang Setuju (KS) Percent Valid Percent Percent 1 1.3 1.3 1.3 Setuju (S) 52 69.3 69.3 70.7 Sangat setuju (SS) 22 29.3 29.3 100.0 75 100.0 100.0 Total Sumber: pengolahan data SPSS 25 Tabel 8.3 Pernyataan: pelanggan puas dengan kemampuan yang dimiliki karyawan Kerang Attack dalam membuat dan menyajikan makanan serta minuman. Hasil dari olah data menunjukkan bahwa 42 responden Setuju terhadap pernyataan Y.3 dan 33 responden yang menjawab Sangat Setuju terhadap pernyataan Y.3. Dan tidak ada yang menjawab selain 2 Jawaban tersebut. Ini membuktikan bahwa Pelanggan puas dengan kemampuan yang dimiliki karyawan Restoran Kerang Attack Bogor Y.3 Cumulative Frequency Valid Setuju (S) 42 Percent 56.0 Valid Percent 56.0 Percent 56.0 73 Sangat setuju (SS) Total 33 44.0 44.0 75 100.0 100.0 100.0 Sumber: pengolahan data SPSS 25 Tabel 8.4 Pernyataan: pelanggan puas terhadap rasa makanan dan minuman yang di sajikan sebanding dengan harga yang di tawarkan. Hasil dari olah data menunjukkan bahwa 39 responden Sangat Setuju terhadap pernyataan Y.4 kemudian terdapat 35 responden menjawab Setuju terhadap pernyataan Y.4 dan hanya 1 responden yang menjawab Kurang Setuju. Ini membuktikan bahwa Pelanggan dominan puas terhadap rasa makanan dan minuman yang di sajikan sebanding dengan harga yang di tawarkan. Y.4 Cumulative Frequency Valid Kurang Setuju (KS) Percent Valid Percent Percent 1 1.3 1.3 1.3 Setuju (S) 35 46.7 46.7 48.0 Sangat setuju (SS) 39 52.0 52.0 100.0 Total 75 100.0 100.0 Sumber: pengolahan data SPSS 25 Tabel 8.5 Pernyataan: pelanggan puas dengan kinerja karyawan yang sesuai dengan harapan. Hasil dari olah data menunjukkan bahwa 55 responden menjawab Setuju terhadap pernyataan Y.5 dan 20 responden menjawab Sangat Setuju terhadap pernyataan Y.5 74 Y.5 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Setuju (S) 55 73.3 73.3 73.3 Sangat setuju (SS) 20 26.7 26.7 100.0 75 100.0 100.0 Total Sumber: pengolahan data SPSS 25 Tabel 8.6 Pernyataan: pelanggan menerima atas kemampuan karyawan Restoran Kerang Attack. Hasil dari olah data menunjukkan bahwa 60 responden menyatakan Setuju untuk pernyataan Y.6 dan 15 responden menyatakan Sangat Setuju terhadap pernyataan Y.6 Y.6 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Setuju (S) 60 80.0 80.0 80.0 Sangat setuju (SS) 15 20.0 20.0 100.0 Total 75 100.0 100.0 Sumber: pengolahan data SPSS 25 Kualitas Pelayanan ( Bukti Langsung) No 1 Keterangan 2 Alat masak yang bersih dengan kualitas yang baik 3 Kerang Attack memiliki peralatan makan yang bersih dan dalam keadaan yang baik TS STS Total Mean Total Mean Sub Total Mean Indikator Variabel Variabel X 27 44 12 63 14 57 3 1 3.98 4.17 4.29 4.16 4 4.13 15 19 26 8 7 3.36 6 37 29 3 3.61 3 51 19 2 3.73 Sarana Promosi yang diberikan oleh Kerang Attack kepada Pelanggan sudah maksimal 6 KS Tersedia Fasilitas tambahan seperti WIFI, Penyejuk udara, TV, Wastafel, Musholla, Toilet, CCTV 5 S Perlengkapan seperti bangku dan meja tersedia banyak dengan kondisi baik 4 SS Jumlah Pegawai sudah cukup dalam menunjang permintaan Pelanggan 1 76 7 Kerang Attack memiliki tempat yang nyaman 12 56 7 4.07 8 Kerang Attack memiliki tempat yang bersih dan 12 51 12 4.00 10 44 20 31 42 2 21 44 9 rapih 9 Karyawan Kerang Attack berpenampilan bersih dan rapih 10 3.84 Kerang Attack memiliki lokasi yang Strategis dan mudah di jangkau 11 1 Kerang Attack memiliki lahan parkir yang memadai 4.39 1 4.13 3.98 4.17 Tabel 5.0 Deskriptif Kualitas Pelayanan ( Kehandalan ) Keterangan No 12 SS S KS TS STS Total Mean Total Mean Sub Total Mean Indikator Variabel Variabel X 4.35 4.17 Karyawan Memiliki Kehandalan/ Kemampuan dalam mengolah makanan & minuman yang di 42 32 1 4.55 36 38 1 4.47 sajikan 13 Karyawan Cekatan dalam menangani kebutuhan Pelanggan 14 Keakuratan Perhitungan admnistrasi oleh karyawan kasir pada saat transaksi membayar 15 43 1 2 4.32 23 49 3 4.27 15 55 5 4.13 Karyawan memberikan perhatian serius terhadap Pelanggan ketika tempat penuh 16 29 Karyawan bersikap Pro Aktif kepada Pelanggan 1 78 Tabel 5.1 Deskriptif Kualitas Pelayanan ( Daya Tangkap ) Keterangan No 17 TS STS Total Mean Total Mean Sub Total Mean Indikator Variabel Variabel X 4.06 4.17 19 54 2 4.23 10 45 20 3.87 Tidak membiarkan Pelanggan berdiri lama ketika tempat penuh 20 KS Tidak terlalu lama menunggu untuk menerima pesanan yang sudah dipesan 19 S Tidak terlalu lama mengantri dalam memesan makanan dan minuman 18 SS 14 57 4 4.13 15 47 13 4.03 Karyawan memiliki waktu luang ( daya tanggap ) ketika Pelanggan memerlukan sesuatu 79 Tabel 5.2 Deskriptif Kualitas Pelayanan ( Jaminan ) Keterangan No 21 24 STS Total Mean Total Mean Sub Total Mean Indikator Variabel Variabel X 4.25 4.17 17 51 6 1 4.12 21 52 2 4.25 38 36 1 4.49 Citra rasa makanan yang disajikan selalu sama 25 49 1 4.32 23 44 8 4.20 16 43 16 4.00 Pelanggan merasa aman dan nyaman saat berada di Kerang Attack 26 TS Karyawan bersikap sopan bila setiap kali Pelanggan berkunjung 25 KS Karyawan selalu menjaga kebersihan dan kesegaran makanan & minuman 23 S Karyawan memiliki Pengetahuan tentang daftar yang ada di dalam menu 22 SS Pelanggan terpenuhi akan kebutuhan nya 80 Tabel 5.3 Deskriptif Kualitas Pelayanan ( Empati ) Keterangan No 27 Total Mean Total Mean Sub Total Mean Indikator Variabel Variabel X 4.21 4.17 14 58 3 4.15 16 55 4 4.16 23 52 4.31 21 50 3 1 4.21 15 60 4.20 19 56 4.25 Karyawan memiliki komunikasi yang baik terhadap Pelanggan 32 STS Kerang Attack memiliki jam buka operasional sesuai dengan keinginan Pelanggan 31 TS Karyawan memberikan pelayanan yang sama tanpa memanda status sosial 30 KS Karyawan memberikan perhatian secara Individu terhadap Pelanggan 29 S Karyawan memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan Pelanggan 28 SS Pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan secara cepat dan tepat 81 Tabel 5.4 Deskriptif Kepuasan Pelanggan ( Performance Services ) No 1 Keterangan SS S KS TS STS Total Mean Total Mean Sub Total Mean Indikator Variabel Variabel Y 4.26 4.29 Pelanggan puas dengan semua Fasilitas yang di sediakan oleh Restoran Kerang Attack Bogor 15 51 9 4.08 dalam keadaan baik dan bersih 2 Pelanggan puas dengan keamanan, kenyamanan dan kebersihan Restoran Kerang Attack Bogor 3 22 52 33 42 1 4.28 Pelanggan puas dengan kemampuan yang dimiliki Karyawan Kerang Attack dalam membuat dan menyajikan makanan & minuman 4.44 82 Tabel 5.5 Deskriptif Kepuasan Pelanggan ( Expectation Services ) Keterangan No 1 SS S KS TS STS Total Mean Total Mean Sub Total Mean Indikator Variabel Variabel Y 4.32 4.29 Pelanggan puas terhadap rasa makanan dan minuman yang di sajikan sebanding dengan harga 39 31 1 4.51 yang di tawarkan 2 Pelanggan puas dengan kinerja karyawan yang sesuai dengan harapan 3 20 55 4.27 15 60 4.20 Pelanggan menerima atas kemampuan karyawan Restoran Kerang Attack Nilai rata-rata (Mean) Variabel X Tabel 8.7 Statistics X1.1 N Valid X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 75 75 75 75 75 75 0 0 0 0 0 0 0 4.29 4.16 4.13 3.36 3.61 3.73 4.07 Missing Mean X1.2 75 Tabel 8.8 Statistics X1.8 N Valid 75 Missing Mean X1.9 X1.10 75 X1.11 75 X1.12 75 X1.13 75 X1.14 75 75 0 0 0 0 0 0 0 4.00 3.84 4.39 4.13 4.55 4.47 4.32 Tabel 8.9 Statistics X1.15 N Valid X1.17 X1.18 X1.19 X1.20 X1.21 75 75 75 75 75 75 75 0 0 0 0 0 0 0 4.27 4.13 4.23 3.87 4.13 4.03 4.12 Missing Mean X1.16 Tabel 9.0 Statistics X1.22 N Valid Missing Mean X1.23 75 X1.24 75 X1.25 75 X1.26 75 X1.27 75 X1.28 75 75 0 0 0 0 0 0 0 4.25 4.49 4.32 4.20 4.00 4.15 4.16 1 84 Tabel 9.1 Statistics X1.29 N Valid X1.30 X1.32 Total_X 75 75 75 75 0 0 0 0 0 4.31 4.21 4.20 4.25 132.37 Missing Mean X1.31 75 Sumber: pengolahan data SPSS 25 Nilai rata-rata (Mean) Variabel Y Tabel 9.2 Statistics Y.1 N Valid Missing Mean Y.2 75 75 Y.3 75 Y.4 75 Y.5 75 Y.6 75 Total_Y 75 0 0 0 0 0 0 0 4.08 4.28 4.44 4.51 4.27 4.20 25.77 Sumber: pengolahan data SPSS 25 4.B.5 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Nilai 0 sampai 1. Apabila berkisar antara mendekati 1, ini menunjukkan bahwa variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Sebaliknya jika nilai mendekati 0, maka variasi dari variabel dependent tidak dapat dijelaskan oleh 85 variabel independent. Kemudian akan disajikan hasil analisis korelasi berganda yang dapat dilihat melalui tabel berikut : Tabel 9.3 Pengujian R Squre Model Summary Model R R Square a 1 .551 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .304 .294 1.596 Predictors: (Constant), Total_X All requested variabel entered Sumber: pengolahan data SPSS 25 Berdasarkan tabel 9.3 yakni hasil analisis R square maka diperoleh angka R sebesar 0551, hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki hubungan yang cukup signifikan dengan kepuasan pelanggan sebab nilai R positif dan mendekati 1. Kemudian nilai (R square) sebesar 0,304 (30.4%), dari kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan sementara sisanya 69.6% berupa kontribusi dari faktorfaktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. 4.B.6 Koefisien Korelasi Tabel 9.4 Hasil Korelasi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan 86 Correlations Total_X Kualitas Pearson Correlation Pelayanan Sig. (2-tailed) (X) N Kepuasan Pearson Correlation Pelanggan Sig. (2-tailed) (Y) N Total_Y 1 .551 ** .000 75 75 ** 1 .551 .000 75 75 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: pengolahan data SPSS 25 Dari penghitungan tabel 9.4, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi antara kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah 0,551 dimana menurut kriteria penafsiran korelasi menurut Sugiyono (2014 : 214), menyatakan antara 0.40 – 0.599 berarti tingkat hubungan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan adalah “Sedang” 4.B.7 Uji Regresi Berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan baik untuk variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) maupun yang diolah dengan bantuan program SPSS 25 pada komputer, maka diperoleh hasil perhitungan regresi linear sederhana sebagai berikut: Tabel 9.5 Uji Regresi 87 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Total_X Coefficients Std. Error 7.082 3.319 .141 .025 Beta t .551 Sig. 2.134 .036 5.641 .000 a. Dependent Variable: Total_Y Sumber: pengolahan data SPSS 25 Dari tabel 9.5 diatas dapat dibuat persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut : Y=a+bX Y = 7.082 + 0.141 Keterangan : Y = kepuasan pelanggan (variabel dependen) a = konstanta b = koefisien regresi X = kualitas pelayanan (variabel independen) Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : Konstanta sebesar 7.082 menyatakan bahwa jika tidak ada penurunan kualitas pelayanan (X) maka kepuasan pelanggan di restoran Kerang Attack Bogor adalah sebesar 7.082 Terdapat pengaruh positif dari kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik kualitas pelayananan yang diberikan oleh restoran Kerang Attack 88 dengan yang dipersepsikan oleh pelanggan maka akan meningkatkan kepuasan pelanggan . Setiap peningkatan kualitas pelayanan sebesar satu satuan akan meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 0.141 satuan. Artinya semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh restoran Kerang Attack, maka akan meningkatkan kepuasan pelanggan nya. 4.B.8 Uji F Tabel 9.6 Hasil Uji F Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan ANOVAa Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 81.099 1 81.099 Residual 186.048 73 2.549 Total 267.147 74 F 31.821 Sig. .000 b a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan b. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan Sumber: pengolahan data SPSS 25 Dari tabel 9.6 diperoleh nilai Fhitung sebesar 31.821 dengan nilai probabilitas (Sig) adalah 0.000. Nilai Fhitung (31.821) > Ftabel (3.12), dan nilai Sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0.000<0.05; maka H1 diterima dan H ditolak, berarti secara bersamaan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan 89 4.B.9 Uji T Tabel 9.7 Hasil Uji T Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Total_X Std. Error 7.082 3.319 .141 .025 Coefficients Beta t .551 Sig. 2.134 .036 5.641 .000 Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan Sumber: pengolahan data SPSS 25 Dari tabel 9.7 diatas, dapat disimpulkan bahwa T hitung untuk kualitas pelayanan adalah 5.641 > dari T tabel yaitu sebesar 1.666 serta memiliki nilai probalitas < 0,05 0,000 maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di restoran Kerang Attack Bogor. 90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjabaran pada bab – bab sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di restoran Kerang Attack Bogor sebagai salah satu atraksi wisata kuliner serta hasil yang telah di peroleh dari kuisioner yang telah disebarkan di restoran Kerang Attack Bogor dengan pengolahan data menggunakan SPSS versi 25, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kualitas pelayanan di restoran Kerang Attack Bogor memiliki total nilai rata-rata atau total mean sebesar 132.37 dapat dilihat pada tabel 9.1 yang dimana nilai dari setiap pernyataan untuk kualitas pelayanan adalah “tinggi” yang bisa dikategorikan sebagai kualitas pelayanan di restoran Kerang Attack Bogor adalah “baik”. Salah satu contohnya pada sub varibel X1.12 atau pada tabel 6.0, nilai rata-rata atau mean nya sebesar 4.55 dengan pernyataan bahwa karyawan memiliki kehandalan atau kemampuan dalam mengolah makanan 91 serta minuman yang di sajikan, dengan demikian koresponden atau pelanggan setuju dengan kualitas pelayanan yang dimiliki oleh karyawan restoran Kerang Attack Bogor. 2. Tingkat kepuasan pelanggan di restoran Kerang Attack Bogor memiliki total nilai rata-rata atau total mean sebesar 25.77 dapat dilihat pada tabel 9.2 yang dimana nilai dari setiap pernyataan untuk kepuasan pelanggan adalah “sangat tinggi” yang bisa dikategorikan sebagai kepuasan pelanggan di restoran Kerang Attack Bogor adalah “sangat baik”. Salah satu contohnya pada sub variabel Y.4 atau tabel 8.4 dengan nilai rata-rata atau mean nya sebesar 4.51. dengan pernyataan yaitu pelanggan puas terhadap rasa makanan dan minuman yang di sajikan sebanding dengan harga yang di tawarkan, dengan demikian para responden atau pelanggan di restoran Kerang Attack Bogor merasa puas dengan rasa makanan dan minuman yang di olah dan yang di sajikan sebanding dengan harga di tawarkan dengan harga yang terjangkau. Hal ini mengacu pada hasil karakteristik koresponden atau pelanggan yang rata-rata berpenghasilan sebesar 1-3 juta per bulan bisa dilihat pada tabel 4.3 3. Terdapat pengaruh besarnya hubungan dan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di restoran Kerang Attack Bogor yang cukup signifikan. Bisa dilihat dari koefisien korelasi bahwa nilai koefisien korelasi antara kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah 0,551 dimana menurut kriteria penafsiran korelasi menurut Sugiyono (2014 : 214), menyatakan antara 0.40 – 0.599 berarti tingkat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan adalah “Sedang” 92 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian kemudian mendapatkan hasil dari penelitian tersebut disertai dengan kesimpulan yang sudah di uraikan, maka penulis memberikan saran atau masukkan bagi Restoran Kerang Attack Bogor tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut: Dilihat dari hasil rata – rata atau mean untuk kualitas pelayanan, disarankan kepada karyawan Restoran Kerang Attack agar memperbaiki atau melengkapi fasilitas tambahan seperti wifi, penyejuk udara, toilet, wastafel, musholla, tv, cctv agar dapat diperhatikan kembali. Kemudian, sarana promosi yang dilakukan oleh karyawan Restoran Kerang Attack Bogor dirasa masih kurang atau kurang maksimal kepada pelanggannya sehingga karyawan Restoran Kerang Attack perlu memperbaiki atau perlu massive untuk promosi yang dilakukan sehingga dapat lebih menjangkau pelanggannya. 93 DAFTAR PUSTAKA Dr Hardiyansyah M.Si.2011, Kualitas Pelayanan Publik. Indonesia;Gava Media Kotler. 2005, P70 Kepuasan Pelanggan dengan Performance dan Expected Services Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. _______. 2012. Memahami Penelitian Kuantitatif”. Bandung : Alfa Beta Ramli, Kamrianti. 2011. Skala pengukuran dan Instrumen Penelitian Riduwan dan Kuncoro. 2012. Menggunakan Path Analysis (Analisi Jalur). Bandung:Alafabeta Tjiptono,Fandy PH.D. dan Diana, Anastasia. 2019. Kepuasan Pelanggan, Konsep, Pengukuran, Dan Strategi. Jakarta: (Andi Offset) Zeitham, Berry, Parasuranman. 1993, P10 5 Karakteristik Kualitas Pelayanan Sumber lain: http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/10TAHUN2009UU.HTM ( diakses pada tanggal 4 Oktober 2019 ) https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-atraksi/ ( diakses pada tanggal 15 November 2019 ) https://www.herugan.com/tutorial-spss-lengkap-dengan-contoh-cara-olah-datakuesioner ( diakses pada tanggal 31 Januari 2020 ) 94 https://www.statistikian.com/2017/06/hipotesis-statistik-dan-penelitian.html ( diakses pada tanggal 13 Juli 2020 ) https://www.academia.edu/32712186/TEORI_DAN_HIPOTESIS (diakses pada tanggal 13 Juli 2020 ) LAMPIRAN R tabel Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 Tingkat signifikansi untuk uji dua arah df = (N-2) 0.0005 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393 52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354 53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317 54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280 55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244 56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210 57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176 58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143 59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110 60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079 61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048 62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018 63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988 64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959 65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931 66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903 67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876 68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850 69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823 70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798 71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773 72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748 73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724 74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701 95 75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678 76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655 77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633 78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611 79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589 80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568 81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547 82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527 T tabel df Pr 0.25 0.50 0.10 0.20 0.05 0.10 0.025 0.050 0.01 0.02 0.005 0.010 0.001 0.002 96 41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127 42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595 43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089 44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607 45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148 46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710 47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291 48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891 49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508 50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141 51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789 52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451 53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127 54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815 55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515 56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226 57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948 58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680 59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421 60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171 61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930 62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696 63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471 64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253 65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041 66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837 67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639 68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446 69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260 70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079 71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903 72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733 73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567 74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406 75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249 76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096 77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948 78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804 79 0.67761 80 0.67757 1.29236 1.29222 1.66437 1.66412 1.99045 1.99006 2.37448 2.37387 2.63950 2.63869 3.19663 3.19526 F Tabel Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05 97 df untuk pembilang (N1) df untuk penyebut (N2) 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 4.05 3.20 4.05 3.20 4.04 3.19 4.04 3.19 4.03 3.18 4.03 3.18 4.03 3.18 4.02 3.17 4.02 3.17 4.02 3.16 4.01 3.16 4.01 3.16 4.01 3.16 4.00 3.15 4.00 3.15 4.00 3.15 4.00 3.15 3.99 3.14 3.99 3.14 3.99 3.14 3.99 3.14 3.98 3.13 3.98 3.13 3.98 3.13 3.98 3.13 3.98 3.13 3.97 3.12 3.97 3.12 3.97 3.12 3.97 3.12 3.97 3.12 3.97 3.12 3.96 3.11 3.96 3.11 3.96 3.11 3.96 3.11 3.96 3.11 3.96 3.11 3.95 3.11 3.95 3.10 3.95 3.10 3.95 3.10 2.81 2.80 2.80 2.79 2.79 2.79 2.78 2.78 2.78 2.77 2.77 2.77 2.76 2.76 2.76 2.76 2.75 2.75 2.75 2.75 2.74 2.74 2.74 2.74 2.74 2.73 2.73 2.73 2.73 2.73 2.57 2.57 2.57 2.56 2.56 2.55 2.55 2.55 2.54 2.54 2.54 2.53 2.53 2.53 2.53 2.52 2.52 2.52 2.52 2.51 2.51 2.51 2.51 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.49 2.42 2.41 2.41 2.40 2.40 2.40 2.39 2.39 2.39 2.38 2.38 2.38 2.37 2.37 2.37 2.37 2.36 2.36 2.36 2.36 2.35 2.35 2.35 2.35 2.35 2.34 2.34 2.34 2.34 2.34 2.30 2.30 2.29 2.29 2.29 2.28 2.28 2.28 2.27 2.27 2.27 2.26 2.26 2.26 2.25 2.25 2.25 2.25 2.24 2.24 2.24 2.24 2.24 2.23 2.23 2.23 2.23 2.23 2.22 2.22 2.22 2.21 2.21 2.20 2.20 2.20 2.19 2.19 2.18 2.18 2.18 2.18 2.17 2.17 2.17 2.16 2.16 2.16 2.16 2.15 2.15 2.15 2.15 2.15 2.14 2.14 2.14 2.14 2.14 2.13 2.15 2.14 2.14 2.13 2.13 2.13 2.12 2.12 2.12 2.11 2.11 2.11 2.10 2.10 2.10 2.09 2.09 2.09 2.09 2.08 2.08 2.08 2.08 2.08 2.07 2.07 2.07 2.07 2.07 2.06 2.09 2.09 2.08 2.08 2.07 2.07 2.07 2.06 2.06 2.06 2.05 2.05 2.05 2.04 2.04 2.04 2.03 2.03 2.03 2.03 2.03 2.02 2.02 2.02 2.02 2.01 2.01 2.01 2.01 2.01 2.04 2.04 2.03 2.03 2.03 2.02 2.02 2.01 2.01 2.01 2.00 2.00 2.00 2.00 1.99 1.99 1.99 1.98 1.98 1.98 1.98 1.98 1.97 1.97 1.97 1.97 1.96 1.96 1.96 1.96 2.00 2.00 1.99 1.99 1.99 1.98 1.98 1.97 1.97 1.97 1.96 1.96 1.96 1.96 1.95 1.95 1.95 1.94 1.94 1.94 1.94 1.93 1.93 1.93 1.93 1.93 1.92 1.92 1.92 1.92 1.97 1.96 1.96 1.96 1.95 1.95 1.94 1.94 1.94 1.93 1.93 1.93 1.92 1.92 1.92 1.91 1.91 1.91 1.91 1.90 1.90 1.90 1.90 1.90 1.89 1.89 1.89 1.89 1.89 1.88 2.72 2.72 2.72 2.72 2.72 2.72 2.72 2.71 2.71 2.71 2.71 2.71 2.49 2.49 2.49 2.49 2.49 2.48 2.48 2.48 2.48 2.48 2.48 2.48 2.33 2.33 2.33 2.33 2.33 2.33 2.33 2.32 2.32 2.32 2.32 2.32 2.22 2.22 2.22 2.22 2.21 2.21 2.21 2.21 2.21 2.21 2.21 2.20 2.13 2.13 2.13 2.13 2.13 2.12 2.12 2.12 2.12 2.12 2.12 2.12 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05 2.05 2.01 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.99 1.99 1.99 1.99 1.99 1.96 1.96 1.95 1.95 1.95 1.95 1.95 1.95 1.95 1.94 1.94 1.94 1.92 1.92 1.91 1.91 1.91 1.91 1.91 1.91 1.90 1.90 1.90 1.90 1.88 1.88 1.88 1.88 1.88 1.87 1.87 1.87 1.87 1.87 1.87 1.87 DEMOGRAPHY Identitas Koresponden 13 14 15 1.94 1.93 1.93 1.93 1.92 1.92 1.91 1.91 1.91 1.90 1.90 1.90 1.89 1.89 1.89 1.88 1.88 1.88 1.88 1.87 1.87 1.87 1.87 1.86 1.86 1.86 1.86 1.86 1.85 1.85 1.91 1.91 1.90 1.90 1.89 1.89 1.89 1.88 1.88 1.88 1.87 1.87 1.87 1.86 1.86 1.86 1.85 1.85 1.85 1.85 1.84 1.84 1.84 1.84 1.84 1.83 1.83 1.83 1.83 1.83 1.89 1.88 1.88 1.88 1.87 1.87 1.86 1.86 1.86 1.85 1.85 1.85 1.84 1.84 1.84 1.83 1.83 1.83 1.83 1.82 1.82 1.82 1.82 1.81 1.81 1.81 1.81 1.81 1.80 1.80 1.85 1.85 1.85 1.85 1.84 1.84 1.84 1.84 1.84 1.84 1.84 1.83 1.82 1.82 1.82 1.82 1.82 1.82 1.81 1.81 1.81 1.81 1.81 1.81 1.80 1.80 1.80 1.79 1.79 1.79 1.79 1.79 1.79 1.79 1.78 1.78 98 Nama: Umur: Tahun Jenis Kelamin: Laki-Laki Perempuan Pekerjaan: Pelajar/Mahasiswa Pegawai Swasta Pegawai Negeri Lain-lain Ibu Rumah Tangga Pendapatan per Bulan: Frekuensi berkunjung: < 1 Jt 3-5 Jt 1-3 Jt >5 Jt 1-3 kali 5-7 kali 3-5 kali >7 kali Isilah Jawaban anda dengan memberi tanda CEKLIS (V) pada kolom kotak Jawaban dibawah ini: A) Jawaban untuk SANGAT SETUJU (SS) B) Jawaban untuk SETUJU (S) C) Jawaban untuk KURANG SETUJU (KS) D) Jawaban untuk TIDAK SETUJU (TS) E) Jawaban untuk SANGAT TIDAK SETUJU (STS) KUALITAS PELAYANAN 99 No. Penilaian Kualitas Pelayanan Bukti Langsung 1 Perlengkapan seperti Bangku dan Meja tersedia banyak dengan kondisi baik 2 Alat masak yang bersih dengan kualitas yang baik 3 Kerang Attack memiliki peralatan makan yang bersih dan dalam keadaan yang baik 4 Tersedia Fasilitas tambahan seperti WIFI, Penyejuk udara, TV, Wastafel, Musholla, Toilet, CCTV 5 Sarana Promosi yang diberikan oleh Kerang Attack kepada Pelanggan sudah maksimal 6 Jumlah Pegawai sudah cukup dalam menunjang permintaan Pelanggan 7 Kerang Attack memiliki tempat yang nyaman 8 Kerang Attack memiliki tempat yang bersih dan rapih 9 Karyawan Kerang Attack berpenampilan bersih dan rapih 10 Kerang Attack memiliki lokasi yang Strategis dan mudah di jangkau 11 Kerang Attack memiliki lahan parkir yang memadai Kehandalan 12 Karyawan Memiliki Kehandalan/ Kemampuan dalam mengolah makanan & minuman yang di sajikan 13 Karyawan Cekatan dalam menangani kebutuhan Pelanggan 14 Keakuratan Perhitungan admnistrasi oleh karyawan kasir pada saat transaksi membayar SS S KS TS STS 100 15 Karyawan memberikan perhatian serius terhadap Pelanggan ketika tempat penuh 16 Karyawan bersikap Pro Aktif kepada Pelanggan Daya Tangkap 17 Tidak terlalu lama mengantri dalam memesan makanan dan minuman 18 Tidak terlalu lama menunggu untuk menerima pesanan yang sudah dipesan 19 Tidak membiarkan Pelanggan berdiri lama ketika tempat penuh 20 Karyawan memiliki waktu luang ( daya tanggap ) ketika Pelanggan memerlukan sesuatu Jaminan 21 Karyawan memiliki Pengetahuan tentang daftar yang ada di dalam menu 22 Karyawan selalu menjaga kebersihan dan kesegaran makanan & minuman 23 Karyawan bersikap sopan 24 Citra rasa makanan yang disajikan selalu sama bila setiap kali Pelanggan berkunjung 25 Pelanggan merasa aman dan nyaman saat berada di Kerang Attack 26 Pelanggan terpenuhi akan kebutuhan nya Empati 27 Karyawan memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan Pelanggan 28 Karyawan memberikan perhatian secara Individu terhadap Pelanggan 29 Karyawan memberikan pelayanan yang sama tanpa 101 memanda status sosial 30 Kerang Attack memiliki jam buka operasional sesuai dengan keinginan Pelanggan 31 Karyawan memiliki komunikasi yang baik terhadap Pelanggan 32 Pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan secara cepat dan tepat KEPUASAN PELANGGAN No. Penilaian Kepuasan Pelanggan SS S KS TS STS 102 Performance Service 1 Pelanggan puas dengan semua Fasilitas yang di sediakan oleh Restoran Kerang Attack Bogor dalam keadaan baik dan bersih 2 Pelanggan puas dengan keamanan, kenyamanan dan kebersihan Restoran Kerang Attack Bogor 3 Pelanggan puas dengan kemampuan yang dimiliki Karyawan Kerang Attack dalam membuat dan menyajikan makanan & minuman Expectation Services 1 Pelanggan puas terhadap rasa makanan dan minuman yang di sajikan sebanding dengan harga yang di tawarkan 2 Pelanggan puas dengan kinerja karyawan yang sesuai dengan harapan 3 Pelanggan menerima atas kemampuan karyawan Restoran Kerang Attack 1. Foto Restoran Kerang Attack Bogor 103 2. Foto Menu Restoran Kerang Attack Bogor 3. Foto Responden 104